T. Hasbullah1, N. Sugihartini1
Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan
Koresponden:
Hasbullah_thio@yahoo.co.id
+6281272512487
Latar Belakang: Sambiloto tergolong tanaman terna (perdu) yang tumbuh di berbagai habitat, seperti pinggiran sawah,
kebun, atau hutan (Yusron et al,2005). Daun sambiloto mengandung saponin, falvonoid, alkaloid dan tanin. Komponen utama
tanaman sambiloto adalah andrographolide yang berguna sebagai bahan obat. Sehingga perlu dilakukan penelusuran
literatur mengenai teknik isolasi daun tanaman sambiloto yang menghasilkan kadar andrographolide lebih banyak.
Tujuan: Tujuan dari penulisan review artikel ini adalah untuk melakukan tinjauan pustaka terhadap teknik isolasi isolasi
daun tanaman sambiloto yang menghasilkan kadar andrographolide lebih banyak.
Metode: Metode pencarian dilakukan melalui beberapa website yaitu Google, Google Scholar dan Pubmed berdasarkan
PICO. Selanjutnya artikel dianalisis berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil: Ekstraksi daun Sambiloto menggunakan metode refluks dengan pelarut methanol, didapatkan hasil kadar kandungan
Andrographolide sebesar 30%. Pada sisi lain, ekstraksi daun Sambiloto dengan menggunakan metode soxhlet. Didapatkan
hasil kadar kandungan Andrographolide sebesar 60%. perbandingan metode ekstraksi daun Sambiloto dengan menggunakan
metode refluks dan soxhlet. Perbandingan kadar kandungan Androgrpaholide yang di dapat dari jurnal penelitian yang sama
dengan menggunakan metode refluks memiliki kadar senyawa andrographolide sebesar 16 % dan pada metode soxhlet
mendapatakan kadar senyawa andrographolide sebesar 18 % dengan menggunakan pelarut yang methanol.
Kesimpulan: Hasil dari review artikel dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi daun Sambiloto, maka didapatkan
kesimpulan bahwa metode ekstraksi soxhletasi memiliki potensi yang baik untuk menghasilkan kadar andrographolide yang
tinggi.
Systematic review
TUJUAN
inklusi
n=3
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENCARIAN
Modifikasi Keyword Sumber/database Jumlah hit
Mavitha, Mohan. 2006. Determination of Andrographolide in Andrographis paniculata. Int. Res. J. Pharm Vol. 4(12) : 1-5.
Pratama, B.A. dan Ramadhan, D.F. 2013. Khasiat Tanaman Obat Herbal. Pustaka Media : Jakarta.
Reyes, B.A., Bautista, N.D., Tanquilut, N.C.,Anunciado, R.V., Leung, A.B., Sanchez, G.C., Magtoto, R.L., Castronuevo, P.,
Tsukamura, H., Maeda, K.I. 2006. Antidiabetic potentials of Momordica charantia and Andrographis paniculata and
their effects on estrous cyclicity of alloxan-induced diabetic rats. J. Ethnopharmacol. 105 (1-2) : 196-200.
Rivai, H., Febrikesari, G., dan Fadhilah, H. 2014. Pembuatan Dan Karakterisasi Ekstrak Kering Herba Sambiloto (Andrographis
paniculata Nees.). Jurnal Farmasi Higea Vol. 6(1).
Sutedjo, A. Y. 2010. Strategi Penderita Diabetes Mellitus Berusia Panjang. Kanisius : Jogjakarta.
Syahbudin, S. 2009. Diabetes Mellitus dan Pengelolaannya, Pedoman Diet Diabetes. Ed ke-2. FKUI. Jakarta.
Vangalapati, Meena. 2010. Experimental and Modelling Studies of Andrographolide Extraction from Andrographis paniculata. Int.
Res. J. Pharm Vol. 1(1) : 32-36.
Yusron, M., M. Januwati dan W. Jokopriyambodo. 2005. Keragaman mutu simplisia sambiloto (Andrographis paniculata Ness) pada
beberapa kondisi agroekosistem. Pros. Sem. Pokjanas Tanaman Obat Indonesia (25) : 722 – 727.
VIELEN DANKE