Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS DESKRIPTIF PENELITIAN MENGGUNAKAN SAMPEL HERBAL

SEBAGAI IMUNOMODULATOR DI FAKULTAS KEDOKTERAN, FAKULTAS


KEDOKTERAN GIGI, FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAN RSUP DR.SARDJITO

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
Amaliyah Qisthi Afidati
09/282469/KU/13288

Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2014

HALAMAN PENGESAHAN

Analisis Deskriptif Penelitian Menggunakan Sampel Herbal untuk


Imunomodulator di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi,
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP dr.Sardjito

NASKAH PUBLIKASI

disusun oleh:
Amaliyah Qisthi Afidati
09/282469/KU/13288

telah disetuji dan disahkan,


pada tanggal 31 Desember 2013.

Tim Penguji Skripsi


Pembimbing Materi

Pembimbing Metodologi

Prof.Dr.Mae Sri Hartati W.,M.Si.Apt

dr. Rustamaji, M.Kes

NIP.: 1960 1003 1988032001

NIU.: 92000052

Dosen Penguji

dr. Rul Afiyah Syarif, M.Kes


NIP: 1970 0709 1999032001

HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN

Analisis Deskriptif Penelitian Menggunakan Sampel Herbal untuk


Imunomodulator di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi,
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP dr.Sardjito

disusun oleh:
Amaliyah Qisthi Afidati
09/282469/KU/13288
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dan diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 28 Okober 2013 .

Penulis

Amaliyah Qisthi Afidati


09/282469/KU/13288

ANALISIS DESKRIPTIF PENELITIAN MENGGUNAKAN SAMPEL HERBAL


SEBAGAI IMUNOMODULATOR DI FAKULTAS KEDOKTERAN, FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI, FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAN RSUP DR.SARDJITO
Amaliyah Qisthi Afidati1, Mae Sri Hartati W2, Rustamaji3

ABSTRACT
Backgrounds : The researchs on herbs have been increasing by Indonesian institutions.
One of the focus is on immunomodulation effect of herbs. Nevertheless, the descriptive
analysis of this herbs effect hasnt done yet. This is the important of the study.
Objective: Characterizing, classifying the researches, and evaluating the benefit of herbs
which had been researched most in health faculty of UGM and RSS.
Methods: This research used literature review from catalogues, abstracts, and original
researches which are listed and accessed in Library of Fakultas Kedokteran (FK) UGM,
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, Fakultas Farmasi (FA) UGM, and RSS. The data,
which is acccording with the inclusions and exclusion criteria, was classified and counted
based on its frequency. Top three of the herbs were evaluated their benefits as
immunomodulator.
Result: There were 88 thesises (76 undergraduate, 10 postgraduate, and 1 master) which
had detail 51-FA UGM, 21 FK-UGM, 15 FKG-UGM, and 1 RSS. Most reseaches were
held in 2012 (31) and 2011 (23). 48 was in vivo, 36 in vitro, and 9 clinical experiments.
The most targets of experiments were: macrophage (31) and lyphocyte (30). The top five
herbs were used: Morinda citrofolia (12), Curcuma xanthorrhiza (7), Sechium edule (6),
Piper crocatum (6), and Nigella sativa (5).
Conclusion: Morinda sp. has immunostimulation and antiinflamation effect in clinical
studies. Preclinical studies proved that curcuma sp. was not only an immunostimulator,
but also an immunosupressan in allergic reaction, and antiinflamation. The study also
proved that nigella sp. was an immunostimulator, but had an ability to reduce neutrophil.
Key word: Descriptive, herb, immunomodulator, UGM, RSUP Dr. Sardjito.

INTISARI
Latar belakang: Peningkatan pengembangan dan penelitian herbal di beberapa instansi
Indonesia salah satunya adalah topik herbal untuk imunomodulator. Belum adanya
gambaran deskriptif herbal untuk imunomodulator diteliti di RSUP Dr. Sardjito (RSS) dan
fakultas kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi alasan perlunya penelitian
ini dilaksanakan.
Tujuan Penelitian: Melakukan karakterisasi penelitian, mengklasifikasi, dan mengevaluasi
manfaat tanaman herbal terbanyak untuk imunomodulator di fakultas kesehatan UGM
dan RSS.
1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UGM


Staff Pengajar Farmakologi Klinik
3
Staff Pengajar Farmakologi Klinik
2

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dari katalog
perpustakaan, abstrak, dan naskah asli penelitian yang terdaftar dan dapat diakses di
Perpustakaan Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM,
Fakultas Farmasi (FA) UGM, dan RSS. Kemudian data yang sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi, dikelompokkan, kemudian dihitung frekuensinya. Tiga dari tanaman
terbanyak kemudian dievaluasi manfaatnya untuk imunomodulator.
Hasil Penelitian: Ditemukan 88 judul penelitian (87% skripsi, 11% tesis, dan 2% disertasi)
dengan persebaran 51 FA-UGM, 21 FK-UGM, 15-FKG UGM, dan 1 RSS. Penelitian
paling banyak diteliti pada tahun 2012 (31) dan 2011 (23). 48 penelitian in vivo, 36
penelitian in vitro, dan 9 penelitian klinis. Target uji yang paling banyak diteliti adalah
makrofag (31), dan limfosit (30). Tanaman yang paling banyak diteliti adalah Morinda
citrofolia (12), Curcuma xanthorrhiza (7), Sechium edule (6), Piper crocatum (6), dan
Nigella sativa (5).
Kesimpulan: Morinda sp. memiliki efek imunostimulator dan antiinflamasi pada penelitian
preklinis. Curcuma sp. terbukti preklinis sebagai imunostimulator, terbukti klinis dapat
menurunkan reaksi alergi dan antiinflamasi. Nigella sp. adalah imunostimulator tapi
menurunkan neutrofil pada penelitian preklinis.
Kata kunci: deskriptif, herbal, imunomodulator, UGM, RSUP Dr.Sardjito.

PENDAHULUAN
Indonesia memiliki kekayaan TM/CAM tersendiri karena banyaknya etnis,
kebudayaan dan kearifan lokal. Salah satunya adalah pengetahuan tentang
pengobatan dan paling terkenal adalah penggunaan herbal dalam jamu
(Departemen Kesehatan RI, 2007). Berbagai studi mengatakan bahwa beberapa
tanaman herbal memiliki kandungan aktif yang berkhasiat, salah satunya sebagai
imunomodulator.
Penelitian dan pengembangan kegunaan herbal banyak dilakukan di
instansi pendidikan dan penelitian bekerja sama dengan pemerintah, salah
satunya dilakukan di Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG),
Fakultas Farmasi (FA) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan RSUP Dr. Sardjito
(RSS) Yogyakarta. Berangkat dari kearifan lokal, kandungan, efektifitas, dan
keamanan penggunaan diungkap kemudian diujikan pada hewan coba hingga
manusia. Namun, sampai sekarang belum ada penelitian tentang macam herbal

yang

telah diteliti dan

sejauh mana

penelitian

herbal tersebut untuk

imunomodulator, khususnya di FK, FKG, FA UGM dan RSS.


Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang
karakter, klasifikasi, dan evaluasi manfaat tanaman herbal yang diteliti untuk
imunomodulator di FK, FKG, FA UGM dan RSS.

METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yang
dilakukan di Perpustakaan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi,
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP Dr.Sardjito. Data yang
dicari adalah penelitian menggunakan sampel herbal untu imunomodulator,
terdaftar pada tahun 2008-2012, diujikan untuk mengetahui pengaruh terhadap
komponen imun atau tingkat kesembuhan, sampel bukan berupa isolat dan
bukan penelitian non-akademis.
Data dipilih melalui katalog dengan pencarian manual, atau dengan kata
kunci ekstrak, herbal, buah, batang, kulit, akar, bunga, getah,
rimpang, umbi, imunomodulator,

imunosupresan / imunosupresor,

imunostimulan

fraksi,

imunostimulator,

sari,

limfosit,

antibodi,

makrofag, dan sitokin. Kemudian dicari abstrak atau naskah aslinya untuk
dilihat target uji penelitian, nama ilmiah - nama dagang tanaman herbal, bagian
dan preparasi tanaman herbal, subyek dan tahap penelitian, jenis penelitian, dan
tahun penelitian.
Data yang sesuai kemudian dicatat dan diolah pada lembar kerja
Microsoft Excel 2010. Kemudian diklasifikasikan, dihitung frekuensi dan
prosentasenya berdasarkan jenis penelitian, tahun penelitian, tahap penelitian,
preparasi herbal, tanaman herbal, target uji yang digunakan. Tanaman yang

terbukti sebagai imunosupresor dan imunostimulator akan dikelompokkan dalam


bentuk tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakterisasi Penelitian dan Jenis Penelitian
Dari 9352 data yang ditemukan di empat tempat tersebut terdapat total 88
penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Terdiri dari 86%
skripsi, 11% tesis, dan 2% disertasi. Prosentasi ini diakibatkan jumlah mahasiswa
S1 dan tenaga ahli untuk pendampingan penelitian S1 lebih banyak, karena tema
penelitian S1 lebih luas dan superficial. Terdapat 58% penelitian berasal dari FA
UGM. Disertasi tidak terdaftar di perpustakaan FKG UGM sejak 2006.
Sedangkan di FK UGM dan RSS, terdapat 1 penelitian yang sama dan
merupakan satu-satunya dari RSS. Rincian hasil bisa dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Prosentase Jenis Penelitian

Prosentase (%)

Jenis
Penelitian

FK UGM

FKG UGM

FA UGM

RSS

TOTAL

Skripsi
Tesis

17
5

17
-

52
6

86
11

Disertasi

TOTAL

24

17

58

100

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa 88 penelitian tersebut dilakukan 20%


pada tahun 2008, kemudian menurun hingga 8% pada tahun 2009, kemudian
meningkat terus dari 2010-2011, mulai dari 10 %- 26%, hingga mencapai 85%
pada tahun 2012. Pelonjakan jumlah pada tahun 2011 seiring dengan himbauan
pemerintah untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan herbal pada
tahun tersebut (Depkes RI, 2011).

Tabel 2. Prosentase berdasarkan Tahun Penelitian

FK UGM

Prosentae (%)
FKG UGM
FA UGM

RSS

TOTAL

Tahun

2008

14

20

Penelitian

2009
2010
2011
2012

13
5

2
3
5
7

6
7
8
24

1
-

8
10
26
35

TOTAL

24

17

58

100

Tahap Penelitian
Dari 88 penelitian, penelitian pre klinis dilakukan sebanyak 90% dan 10%
adalah penelitian klinis. Terdiri dari 52% penelitian in vivo, 39% penelitian in vitro.
Penelitian preklinis banyak dilakukan karena relatif lebih murah, beresiko rendah,
dan mudah dibanding penelitian klinis. Selain itu disebabkan pula oleh
keterbatasan tenaga ahli untuk pengawasan penelitian klinis dan Keterbatasan
ijin akses pencarian data penelitian, sehingga banyak penelitian yang tidak
terakses, khususnya penelitian klinis.
Terdapat 5 judul penelitian yang menggunakan dua tahap penelitian
preklinis sekaligus, yaitu in vitro dan in vivo. Terdapat 9 judul penelitian klinis
(10%) terdiri dari 3 judul di FK UGM dalam penelitian RCT-double blind
penggunaan Phylanthus niruri pada anak common cold (fase I), ekstrak kunyit
tunggal (fase III), dan RCT opened end blind penggunaan kombinasi temulawak,
jahe dan bahan lain untuk penderita osteoarthritis (fase III).
Tiga judul penelitian klinis di FA UGM, dilakukan pada subyek sehat serta
subyek sakit yang menggunakan RCT blind untuk kombinasi legundi dan
temulawak (fase I-II). Dua penelitian klinis fase I di FKG UGM menggunakan
RCT no-blind serai pada gingivitis, dan no-RCT no-blind bawang putih pada
gingivitis. Satu judul di RSS adalah penelitian Phylanthus niruri yang terdaftar
juga di perpustakaan FK UGM. Hasil dirinci pada Tabel 3.

Tabel 3. Prosentase Berdasarkan Tahap Penelitian

FK UGM

Prosentase (%)
FKG UGM
FA UGM

RSS

TOTAL

Tahap

in vivo

13

12

27

52

Penelitian

in vitro
klinis

6
3

2
2

30
3

39
10

TOTAL

23

16

60

100

Preparasi Herbal
Preparasi ekstrak dipakai mencapai 87%. Ekstrak terbanyak digunakan di
FA UGM (50%), diikuti FK UGM (20%), FKG UGM (16%), dan RSS (1%). Ekstrak
yang digunakan pun beragam, ekstrak etanol, n-heksana, metanol, air, kloroform,
petroleum, etil asetat, sebagian menggunakan ekstrak terstandar, dan ada yang
tidak dijelaskan. Preparasi ekstrak banyak dipilih karena proses pembuatannya
yang relatif lebih mudah dan murah. Preparasi berikutnya adalah fraksi (14%,
misalnya fraksi etanol dan fraksi n-heksana ekstrak etanol. Kemudian preparasi
partisi (1%), yaitu partisi fraksi katekin. Rincian penggunaan preparasi pada
Tabel 4.
Tabel 4. Prosentase berdasarkan Preparasi Herbal

PROSENTASE (%)
Preparasi Herbal

FK UGM

FKG UGM

FA UGM

RSS

TOTAL

20

15

49

86

Fraksi

13

Pertisi

Total

25

18

56

100

Ekstrak

Sepuluh Target Uji dan Tanaman Terbanyak


Sepuluh target uji penelitian herbal untuk imunomodulator dapat dilihat
pada Gambar 1. Target uji yang terbanyak adalah limfosit (32%), baik proliferasi
dan diferensiasi. Kedua adalah makrofag (31%), baik proliferasi, kepadatan,
jumlah, aktivitas, dan kemampuan fagositosis. Ketiga, Antibodi (15%) dengan
subyek manusia untuk melihat IgE pada penderita rhinitis alergi dan subyek

hewan yang diinduksi hepatitis B untuk melihat IgM dan IgG,

serta subyek

unggas (ayam) yang diinduksi H5N1 dan H5N2 untuk melihat IgY dan IgY antiA1, imunoglobulin yang dominan pada ayam.

Target Uji

kesembuhan Rhinitis Allergi

FK UGM

Eosinofil

Sitokin

FKG UGM

Kesembuhan Luka

Kesembuhan common cold

Sel PMN

Neutrofil

FA UGM
RSS

4 11

Antibodi

15

Makrofag

Limfosit

7
10

17

2
10

20
15

20

25

30

35

Gambar 1. Prosentase 10 Target Uji Terbanyak

Dari total 39 macam tanamn herbal yang diteliti, Sepuluh herbal yang
paling sering digunakan (Gambar 2.) adalah mengkudu (Morinda citrofolia L.)
(22%), temulawak (Curcuma xanthorrhizha Roxb.) (7%), labu siam (Sechium
edule [Jacq.] Sw.) (6%), sirih merah Piper crocatum Lmk.) (6%), jintan hitam
(Nigella sativa L.) (5%), bawang putih (Allium sativum) (4%), kembang bulan
(Titonia diversifolia) (4%), pegagan (Centella asiatica) (4%), legundi (Vitex trifolia)
(4%), dan keladi tikus (Typhonium flagelliforme) (4%).

Tanaman

Keladi Tikus
Legundi
Pegagan
Kembang Bulan
Bawang Putih 1
Jintan Hitam 1
Sirih Merah
Labu Siam
Temulawak 1
Mengkudu

4
4
4
4
3
2

FK UGM
FKG UGM
2

FA UGM

6
5 1

RSS

6
3

10

10

15

Gambar 2. Prosentase 10 Tanaman Herbal Terbanyak

Tanaman Herbal yang Terbukti sebagai Imunostimulator dan


Imunosupresor
Dari tiga puluh sembilan herbal yang diteliti, yang diketahui terbukti
sebagai imunostimulator dan imunosupresor di Fakultas Kedokteran, Fakultas
Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi UGM, dan RSUP Dr. Sardjito selama tahun
2008-2012 terdapat pada Tabel 5.
Tabel 5. Tabel Tanaman Herbal yang Terbukti sebagai Imunostimulator dan Imunosupresor

Imunostimulator
Nama Tanaman

Bagian

Preparasi

Efek

Blumea balsamifera L.

Daun

ekstrak etanol 30%

meningkatkan fagositosis makrofag

Zingiber officinale
var.rubrum

Rimpang

ekstrak etanol

meningkatkan fagositosis makrofag

Zingiber majus Rumph

Rimpang

ekstrak etanol

meningkatkan fagositosis makrofag

Morinda citrofolia L.

Buah

ekstrak kloroform

meningkatkan fagositosis makrofag


meningkatkan proliferasi limfosit
meningkatkan IgM, IgY anti-AI
meningkatkan titer antibodi
meningkatkan titer antibodi
meningkatkan fagositosis makrofag

ekstrak n-heksana
ekstrak air
ekstrak etanol
ekstrak panas
refluks

Lanjutan Tabel 5.
meningkatkan proliferasi limfosit
polisakarida hasil
ekstrak

meningkatkan fagositosis makrofag

Curcuma mangga Val.

Rimpang

ekstrak etanol

meningkatkan antibodi

Citrus reticulata

Buah

ekstrak etanol

meningkatkan IL-10
meningkatkan proliferasi makrofag
(pada konsentrasi rendah)

Muntingia calabura L.

Daun

ekstrak etanol

meningkatkan IgG
meningkatkan fagositosis makrofag
meningkatkan proliferasi limfosit

Piper crocatum Lmk.

Daun

ekstrak n-heksana

meningkatkan antibodi (pada dosis


100mg/kgBB)
meningkatkan fagositosis makrofag

ekstrak etanol
fraksi n-heksana
ekstrak etanol

meningkatkan fagositosis makrofag


meningkatkan fagositosis makrofag

kombinasi fraksi
tak larut n-heksana
ekstrak etanol
kombinasi ekstrak
etanol terpurifikasi

meningkatkan fagositosis makrofag

kombinasi ekstrak
etanol

meningkatkan fagositosis makrofag

Andrographis paniculata

Daun

Mangifera indica

Daun

Andrographis paniculata

Daun

Curcuma mangga Val.

Rimpang

Andrographis paniculata
Curcuma xanthorrizha
Roxb.

Daun
Rimpang

kombinasi ekstrak
etanol

meningkatkan fagositosis makrofag


meningkatkan proliferasi limfosit

Typhonium flagelliforme

Umbi

ekstrak etanol

meningkatkan proliferasi limfosit


meningkatkan limfosit TCD8+
meningkatkan fagositosis makrofag
meningkatkan IL-10, TNF-

Hydnophytum
formicarum

Umbi

ekstrak etanol

meningkatkan proliferasi limfosit

meningkatkan proliferasi limfosit

meningkatkan proliferasi limfosit

10

Lanjutan Tabel 5.

Ganoderma lucidum
(Leysser) Karsten

Jamur

ekstrak air

meningkatkan limfosit TCD8+

Taraxacum officinale
Wigger

Daun

ekstrak etanol

meningkatkan limfosit TCD8+,


TCD4+

Nigella sativa L.

Biji

minyak atsiri

meningkatkan fagositosis makrofag


(pada pemakaian jangka pendek)

Myrcomedia tuberosa
(nonJack)

Tuber

ekstrak n-heksana
tak larut

meningkatkan fagositosis makrofag

fraksi etil asetat

Bidens pilosa L.

meninkatkan TCD4+ dengan stabil,


tapi tidak stabil meningkatkan
TCD8+
meningkatkan proliferasi limfosit

ekstrak air

meningkatkan aktivitas makrofag


meningkatkan proliferasi limfosit

Phaleria macrocarpa

Daun

ekstrak etanol

meningkatkan aktivitas makrofag


dan sel NK

Phyllanthus niruri L

Daun

ekstrak terstandar

meningkatkan kesembuhan pada


common cold viral

Pilea melastomoides

Daun

ekstrak kloroform

meningkatkan fagositosis makrofag

ekstrak metanol

meningkatkan fagositosis makrofag

campuran ekstrak
metanol dan
kloroform
ekstrak etanol

meningkatkan fagositosis makrofag

ekstrak terstandar

meningkatkan fagositosis makrofag

allicin, hasil ekstrak

meningkatkan kepadatan makrofag

Titonia diversifolia

Allium sativum L.

Siung

meningkatkan proliferasi limfosit

11

Lanjutan Tabel 5.

Imunosupresor
Nama Tanaman
Curcuma xanthorrhiza
Roxb.
Vitex trifolia L.

Bagian

Preparasi

rimpang

kombinasi ekstrak
etanol

daun

Efek
menurunkan gejala rhinitis alergi
menurunkan IgE total serum pada
rhinitis alergi
menurunkan reaksi anafilaksi
kutaneus aktif

Citrus reticulata

buah

ekstrak etanol

menghambat proliferasi makrofag


(pada konsentrasi tinggi)

Muntingia calabura L.

daun

ekstrak etanol

menurunkan IgM

Piper crocatum Lmk.

daun

ekstrak n-heksana

menurunkan antibodi (pada dosis


10mg/kgBB)

Nigella sativa L.

Biji

minyak atsiri

menurunkan proliferasi limfosit


menurunkan fagositosis makrofag
(pada pemakaian jangka panjang)

Phyllanthus niruri L.

daun

Ekstrak

penurunan sel radang


polimorfonuklear

Citrus hystrix DC

kulit
buah

ekstrak etanol

menurunkan jumlah leukosit, limfosit,


neutrofil, trombosit, sel T CD4+ dan
T CD8+

Allium sativum L.

siung

ekstrak etanol

menurunkan sel radang


polimorfonuklear
menurunkan jumlah leukosit

ekstrak etanol
Morinda citrofolia L

buah

ekstrak air

Sechium edule

buah

fraksi air
fraksi etanol
fraksi etil asetat
fraksi kloroform
fraksi petroleum

menurunkan ekspresi cox-1 dan cox2 pada limfosit dan makrofag

menurunkan netrofil dan limfosit


yang mengekspresikan cox-2

12

Lanjutan Tabel 5.

Curcuma xanthorhiza
Roxb.
Zingiber officinale
Glycine max (Linn)
Merrill
Udang

rimpang

Leucaena leucocephala

daun

Ekstrak

menurunkan jumlah sel


polimorfonuklear

Savia officinalis L.

daun

Ekstrak

menurunkan jumlah sel


polimorfonuklear

Ageratum conyzoides L.

daun

Ekstrak

menurunkan jumlah sel


polimorfonuklear dan infiltrasi
makrofag

rimpang
biji

kombinasi ekstrak

menurunkan angka leukosit pada


sendi penderita osteoarthritis

kulit

Morinda citrofolia L. (Mengkudu)


Kandungan protein, polisakarida, skopoletin, damnakantal, prokseronin
dan prokseroninase terbukti mampu untuk memodulasi sistem imun pada uji
preklinis. Ekstrak n-heksana, ekstrak kloroform, dan ekstrak air buah mengkudu
meningkatan proliferasi limfosit (Ediati, 2012), noni-ppt menstimulasi TNF-, IL10, IL-12, dan IFN-, ekstrak alkoholnya dapat meningkatkan TNF-, ekstrak nheksana meningkatkan IgM dan IgG (Wang et al., 2002). Jus buah mengkudu
mentah meningkatkan IFN- (Palu et al., 2008) dan proliferasi sel T pada timus
(Wang et al., 2002).
Di FA UGM dan FK UGM, penelitian in vitro dilakukan untuk membuktikan
peningkatan fagositosis makrofag dengan ekstrak kloroform buah mengkudu
(Situmorang, 2008), proliferasi limfosit dan titer antibodi pada ekstrak n-hekasana
buah mengkudu (Rachmandani, 2008). Penelitian mengkudu dengan ekstrak air,
ekstrak n-heksana, dan ekstrak etanol buah juga diaplikasikan pada ayam

13

terinduksi H5N2 dengan melihat peningkatan titer antibodi. Hasilnya, buah


mengkudu memiliki kandungan yang dapat bersifat imunostimulan. Pada
penelitian preklinis lain, buah mengkudu memiliki sifat antiinflamasi dengan
mekanisme penghambatan kerja dan ekspresi cox-1 (limfosit) (Zainudin, 2011)
dan cox-2 (limfosit dan makrofag) (Kartinofan, 2011; Prasamya, 2011; Dussossoy
et al., 2010). Penelitian klinis belum ditemukan pada studi literatur.
Curcuma xanthorrhizha Roxb. (Temulawak)
Penelitian preklinis kandungan polisakarida dalam rimpang temulawak
dapat meningkatkan fagositosis makrofag dan sifat sitotokisistas akibat stimulasi
NO dan H2O2 dari makrofag (Kim et al., 2006). Kandungan minyak atsiri rimpang
juga meningkatkan proliferasi limfosit manusia (Miksusanti, 2012). Xanthorrhizol,
-tumeron, dan -tumeron dapat menghambat aktivitas Cox-2 pada makrofag
(Lee et al., 2002).
Rimpang temulawak diteliti di FA UGM dan FK UGM, dalam bentuk
kombinasi bersama dengan Vitex trifolia (Legundi) untuk melihat reaksi
anafilaktik kutaneus aktif pada tikus yang diinduksi ovalbumin pada studi in vivo
(Prihartanto, 2008), keamanan pemakaian pada manusia sehat (fase I) (Baroroh,
2011), kadar eosinofil, IgE serum (fase II) (Herdwiani, 2011), efek samping
penderita rhinitis alergi (fase II) (Himaniarwati, 2011) pada studi klinis.
Temulawak juga dikombinasikan dengan jahe, kedelai dan kulit udang yang
dibuat ekstrak untuk terapi osteoarthritis pada manusia dengan mengukur kadar
leukosit dibandingkan dengan kerja natrium diklofenak (fase III) (Hariwantara,
2011). Terdapat pula penelitian in vitro kombinasi temulawak dengan sambiloto
(Andrographis paniculata) yang menguji fagositosis makrofag (Sarastri, 2012)
dan proliferasi limfosit pada mencit jantan Balb/C (Azimah, 2012).

14

Nigella sativa L (Jintan Hitam)


Biji tanaman ini memiliki kandungan kimia fixed oil berupa asam-asam
lemak tidak jenuh, misalnya asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, asam
stearat,

asam

laurat,

asam

miristat,

asam

linolenat,

thymoquinone,

dithymoquinone, thymohydroquinone, thymol, carvacrol, tanethole, dan 4-terpinol


(Subijanto & P, 2008; Rajsekhar & Kuldeep, 2011; Sari, 2009; Paarakh, 2012),
fenol, nigellicine, nigellidine, nigellimine-N-oxide

dan alpha-hedrin (Rahmi,

2011).
Khasiat biji dari tanaman ini berfungsi sebagai analgesik dan antiinflamasi
(Rajsekhar & Kuldeep, 2011), serta antitumor (Rahmi, 2011). Kajian preklinis
efek imunomodulator biji jintan hitam melalui peningkatan kinerja sel T dan sel
NK pada cell mediated immunity (Salem, 2005). Volatile oil jintan hitam dapat
mengurangi angka netrofil tapi meningkatkan limfosit dan monosit di perifer pada
studi preklinis (Islam et al., 2004).
Penelitian lain membuktikan peningkatkan fagositosis makrofag dengan
ekstrak terpurifikasi biji jintan hitam pada domba (Elmowalid et al., 2013),
peningkatkan imunitas spesifik (imunitas selular) tikus pada uji preklinis dengan
minyak jintan hitam (Swamy & Tan, 2000) dan non spesifik (Siltra, 2012), serta
meningkatkan CD4, jumlah dan aktivitas makrofag pada wacana antitumor
preklinis (Akrom, 2013). Jintan hitam mampu meningkatkan kemampuan
fagositosis makrofag (Devi, 2012; Siltra, 2012) tetapi menurunkan proliferasi
limfosit (Setyowati, 2012). Kemampuan jintan hitam untuk meningkatkan
fagositosis makrofag hanya pada pemakaian jangka pendek. Namun, pemakaian
jangka panjang akan menekan fagositosis makrofag (Santoso, 2012).

15

KESIMPULAN
Selama kurun waktu 2008-2012, terdapat 88 penelitian, 58% penelitian
terlaksana di FA UGM. Jenis penelitian terbanyak dilakukan adalah skripsi (86%).
Tahap penelitian terbanyak dilakukan adalah preklinis (90%). Target uji
terbanyak adalah limfosit (31%). Tiga sampel herbal yang termasuk paling
banyak di teliti untuk imunomodulator adalah Morinda citrifolia (mengkudu)
(22%), Curcuma xanthorrhiza (temulawak)(7%), dan Nigella sativa (jintan
hitam)(5%).
Manfaat Morinda citrifolia (mengkudu) yang diteliti untuk imunomodulator
adalah sebagai imunostimulator pada uji preklinis. Temulawak dapat digunakan
sebagai imunostimulator dan imunosupresor. Temulawak berkhasiat sebagai
imunosupresor dan antiinflamasi dengan penelitian hingga uji klinis. Jintan hitam
berperan sebagai imunostimulator dan imunosupresor pada uji preklinis.
SARAN
Penelitian lebih lanjut dianjurkan agar mengakses sumber data penelitian
yang lebih luas, baik berupa tempat, tahun, maupun jenis laporan ilmiah,
sehingga data yang dihasilkan akan memberikan gambaran yang lebih baik
tentang manfaat herbal, salah satunya sebagai imunomodulator. Disarankan pula
untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang rincian mekanisme
herbal sebagai imunomodulator. Dengan penelitian ini, ada baiknya menghimbau
penggunaan temulawak yang telah diteliti hingga tahap uji klinis agar dapat
digunakan pada pelayanan kesehatan dengan tenaga kesehatan yang
profesional meskipun secara terbatas. Menghimbau pula agar penelitian jintan
hitam dan mengkudu dapat diteliti lebih lanjut pada tahap uji klinis dan hasil
penelitiannya dipublikasikan agar dapat digunakan sebagai terapi di pelayanan

16

kesehatan. Serta ada baiknya bila berbagai herbal yang ditemukan teruji
manfaatnya pada tahap uji preklinis sebagai imunomodulator agar dikembangkan
ke tahap penelitian berikutnya.
RUJUKAN
Akrom, 2013. Mekanisme Kemopreventif Ekstrak Heksan Biji Jinten Hitam
(nigella Sativa Lor) Pada Tikus Sprague Dawley Diinduksi 7,12
Dimethylbenz(a)antracene: Kajian Antioksidan Dan Imunomodulator,
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.
Azimah, D., 2012. Imunomodulator dari Kombinasi Ekstrak Etanol Herba
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) terhadap Proliferasi Sel
Limfosit Mencit Balb/c secara In Vitro, Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Baroroh, N. H., 2011. Tingkat Keamanan Formula Ekstrak Daun Legundi (Vitex
trifolia L.) dan Rinpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sebagai
Antialergi pada Subyek Sehat, Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Departemen Kesehatan RI, 2007. Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Jakarta,
Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI, 2011. Pengobatan
Available
at:
[Diakses 15 Juni 2013].

komplementer

Alternatif. [Online]
http://buk.depkes.go.id

Devi, W. S. C., 2012. Pengaruh Pemberian Volatile Oil Jintan Hitam (Nigella
sativa Linn) terhadap Aktivitas Fagosistosis Makrofag (Kajian In Vitro),
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
Dussossoy, E. et al., 2010. Characterization Antioxidative and Antiinflammatory
Effect of Costa Rican Noni Juice (Morinda citrofolia L.). [Online]
Available
at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/20858541/
[Diakses 21 Agustus 2013].
Ediati, S., 2012. Mengkudu, Buahnya Berbau Tidak Sedap tetapi Banyak
Manfaatnya.
[Online]
Available
at:
http://farmasi.ugm.ac.id/mipto
[Diakses 21 Agustus 2013].
Elmowalid, g., Amar, A. M. & Ahmad, A. A. M., 2013. Nigella sativa Seed Extract:
1 Enhancement of Sheep Macrophage immune Function In Vitro. [Online]
Available
at:
www.sciencedirect.com
[Diakses 28 juli 2013].
Fletcher, H. M. et al., 2013. Clinical Study Morinda Citrofolia (noni) as Anti
Inflammatory Treatment in Women with Primary Dysmenorrhea: A
Randomized Double Blind Placebo Controlled Trial. Hindawi Publishing Corp.
Obstetric and Gynecology International, 2013(195454), pp. 1-6.

17

Hariwantara, H., 2011. manfaat Kombinasi Ekstrak Temulawak, Jahe, Kedelai,


dan Kulit Udang Dibandingkan dengan Natrium Diklofenak dalam Mengurangi
Angka Leukosit Cairan Sinovial pada Penyakit Osteoarthritis, Yogyakarta:
Fakultas Kedokteran UGM.
Herdwiani, W., 2011. Pengaruh Ekstrak Daun Legundi (Vitex trifolia L.) dan
Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Kadar IgE Total
Serum dan Eosinofil Usapan Mukosa Hidung Penderita Rhinitis Alergi,
Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Himaniarwati, 2011. Monitoring Efek Samping Pemberian Formula Ekstrak Daun
Legundi (Vitex trifolia L.) dan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb.) pada Penderita Alergi Rhinitis , Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Islam, S. N. et al., 2004. Immunosuppressive and Cytotoxic Properties of Nigella
sativa. Phythother Res, 5(395-8), p. 18.
Kartinofan, A. P., 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Buah Mengkudu
(Morinda citrofolia L.) Terhadap Prosentase Limfosit yang Mengekspresikan
Enzim Siklooksigenase-2 (cox-2) pada tikus Putih (Rattus norvegicus) yang
Diinduksi Complete Freud Adjuvant (CFA), Yogyakarta: Fakultas Kedokteran
UGM.
Kemenristek RI, 2006. Indonesia 2005-2025, Buku Putih: Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Bidang
Kesehatan dan Obat. Jakarta, Kementerian Negara Risat dan Teknologi RI.
Kim, A. J., O, K. Y., S, S. J. & Hwang, J. K., 2006. Immunostimulating Activity of
Crude Polysacharide Extract Isolated from Curcuma xanthorrhiza Roxb..
Bioscience, Biotechnology, Biochemistry, 71(6), pp. 1428-1438.
Lee, S. K. et al., 2002. Supressive Effect of Natural Sesquiterpenoids on
Inducible Cyclooxygenase-2 (Cox-2) and Nitrioxidesynthase (iNOS) Activity in
Mouse Macrophage Cells. J Environ Pathol Toxicol Oncol, 21(2), pp. 141-8.
Miksusanti, 2012. Lymphocyte Proliferation by Temu Lawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.) Essential Oil. IPCBEE, Volume 29.
Paarakh, P. M., 2012. Nigella sativa Linn. - a Comprehensive Review. Indian
Journal of Natural Products and Resources, 1(4), pp. 409-429.
Palu, A. K. et al., 2008. The Effect of Morinda citrofolia L. (noni) on the Immune
System:
Its
Molecular
Mechanism
of
Action.
[Online]
Available
at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18063495
[Diakses 28 Juli 2013].
Prasamya, E., 2011. Pengaruh Pemberian EKstrak Air Buah Mengkudu
Terhadap Prosentase Makrofag yang Mengekspresikan Siklooksigenase (cox2) pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi Complete Freud
Adjuvant (CFA), Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.
Prihartanto, Y., 2008. Efek Kombinasi Ekstrak Etanolik Daun Legundi (Vitex
trifolia L) dan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap

18

Reaksi Anafilasis Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi
Ovalbumin, Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Rachmandani, A. A., 2008. pengaruh Pemberian Ekstrak n-Heksana Buah
Mengkudu (Morinda citrofolia L.) terhadap Titer Imunglobulin M dan Proliferasi
sel Limfosit yang Diinduksi dengan Vaksin Hepatitis B pada Mencit Balb/c,
Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Rahmi, A., 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa)
terhadap Gambaran Histopatologi Organ Testis Mencit (Mus musculus),
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Rajsekhar, S. & Kuldeep, B., 2011. Pharmacognosy and Pharmacology of Nigella
sativa - a Review.. International Journal of Pharmacy, 2(11), pp. 36-39.
Salem, M. L., 2005. Immunomodulatory and Therapeutic Properties of the Nigella
sativa L. Seed. International Immunopharmacology, 5(13-14), pp. 1749-1770.
Santoso, M. A. A., 2012. Efek Lama Paparan Minyak Atsiri Biji Juntan Hitam
Konsentrasi 0,01 terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag In Vitro,
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
Sarastri, R. F., 2012. Pengaruh Pemberian Campuran Ekstrak Etanolik
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan Sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.) Nees) terhadap Fagositosis Makrofag secara In Vitro pada
Mencit Balb/c, Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Sari, A. I. P., 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa)
terhadap Produksi NO Makrofag Mencit Balb/c yang Diinfeksi Salmonella
thypimurium, Semarang: Fakultas Kedokteran Undip.
Setyowati, 2012. Profil Asam Lemak dan Aktivitas Imunostimulasi Spesifik Jamu
Minyak Habbatus Sauda Innolife Assaudah pada Mencit Balb/c yang Diinduksi
Vaksin Hepatitis B, Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Siltra, G. P., 2012. Profil Asam Lemak dan Aktivitas Immunostimulasi Nonspesifik
Jamu Minyak Habbatus Sauda Innolife Assaudah pada Mencit Balb/c yang
Diinduksi Vaksin Hepatitis B, Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Situmorang, E., 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kloroformik Buah Mengkudu
(Morinda citrofolia L.) terhadap Aktivitas Makrofag dan Kadar Serum Glutamat
Piruvat Transaminase (SGPT) pada Mencit Balb/c yang Diinduksi Vaksin
Hepatiis B., Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Subijanto, A. A. & P, D. H., 2008. Pengaruh Minyak Biji Jintan Hitam (Nigella
sativa L.) terhadap Derajat Inflamasi Saluran Napas. Majalah Kedokteran
Indonesia vol.6, 6 juni.
Swamy, S. M. K. & Tan, B. H. K., 2000. Cytotoxic and Immunopotentiting Effect
of
Ethanolic
Extract
of
nigella
sativa
L.
Seed.
[Online]
Available
at:
www.sciencedirect.com
[Diakses 28 Juli 2013].

19

Wang, M. Y. et al., 2002. Morinda ctrofolia (noni): A Literatur Review and Recent
Advances in Noni Research.. Acta Pharmacologica Sinica, 23(12), pp. 11271141.
Zainudin, A. B., 2011. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Mengkudu (Morinda
citrofolia) terhadap Persentase limfosit yang Mengekspresikan Enzim
Siklooksigenase-1 (cox-1) pada Limfosit Tikus Putih (Rattus Norvegicus) yang
Diinduksi Complete Freud Adjuvant (CFA), Yogyakarta: Fakultas Kedokteran
UGM.

Anda mungkin juga menyukai