Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I

Optimalisasi Pelaksanaan Tagihan dan Penyampaian LPJ Bendahara


terhadap Kecepatan penerbitan SP2D

Oleh:
Aldino Satrio Arif Wicaksono
NIP. 19951126 201903 1 003

BALAI DIKLAT APARATUR


BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN I

Nama : Aldino Satrio Arif Wicaksono


NIP : 19951126 201903 1 003
Jabatan : Fungsional Umum
Unit Kerja : Sub Bagian Perbendaharaan Barang dan Jasa KPU RI

Telah diuji di depan Tim Penguji


Selasa, 03 September 2019

Mentor Coach

Sabbikisma Setia Nugraha, S.E. M.M. Darmayanti, A.Pi., S.Pi., M.E


NIP. 19810906 200802 1 003 NIP. 19730612 199803 2 004

Penguji

Asep Djaenudin, A.Pi., M.Pd


NIP. 19720204 199803 1 004

Kepala Seksi Penyelenggaraan Diklat


Balai Diklat Aparatur Sukamandi

Suhana, S.E.
NIP. 197501142003121001

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena selalu memberikan rahmat, nikmat
dan karunia-Nya dalam menyelesaikan laporan aktualisasi yang menjadi s
alah satu tugas dalam Rangkaian Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Das
ar CPNS Golongan III di Balai Pendidikan dan Pelatihan Aparatur
Sukamandi. Dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini, penulis menya
mpaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, yaitu:
1. Bapak A.M. Ishak Yusma, S.Kel., M.Si. selaku Mentor dalam
pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja BPSPL Makassar;
2. Bapak Dr. Ir. Yulistyo, M.Sc. selaku Coach/Pembimbing dalam
pelaksanaan aktualisasi;
3. Bapak Edi Halomoan Irianto, S.E. selaku Penguji dalam
pelaksanaan presentasi rancangan aktualisasi;
4. Bapak R. Hernan Mahardhika, S.St.Pi., M.M. selaku Plt. Kepala
Balai Diklat Aparatur Sukamandi yang sangat mengakomodir peserta saat
diklat;
5. Bapak/Ibu Widyaiswara, Panitia Diklatsar CPNS 2019 serta seluruh
Pegawai BDA Sukamandi atas materi dan pembelajarannya sehingga
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar;
6. Kedua orang tua tercinta yang telah menjadi motivasi dan
semangat dalam menjalani diklat dan penyusunan laporan rancangan
aktualisasi ini;
7. Rekan Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan IV dan CPNS
DJPRL yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dalam memberikan
motivasi.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan rancangan ini masih ter
dapat banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran da
n kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penyusun berharap
agar laporan hasil dari rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfa
at bagi kita semua.

3
Sukamandi, 03 April 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .........................................................................................................iii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Tujuan......................................................................................................................2

C. Ruang Lingkup.........................................................................................................3

BAB II TUGAS DAN PERAN ASN......................................................................................

A. Deskripsi Organisasi................................................................................................4

B. Tugas dan Fungsi PNS............................................................................................6

C. Nilai Dasar ASN.....................................................................................................10

D. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI..............................................................11

BAB III ANALISA ISU DAN GAGASAN SOLUSI..............................................................

A. Identifikasi Isu........................................................................................................14

B. Isu Yang Diangkat..................................................................................................16

C. Gagasan Pemecahan Isu......................................................................................17

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................................

4
A. Rancangan Kegiatan.............................................................................................18

B. Jadwal Rencana Aktualisasi..................................................................................28

BAB V PENUTUP............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA…..…………………………………………….........................….……30

5
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa Isu dengan USG..................................................................................16

Tabel 4.1 Tabel Rencana Kegiatan 1...............................................................................18

Tabel 4.2 Tabel Rencana Kegiatan 2...............................................................................20

Tabel 4.3 Tabel Rencana Kegiatan 3...............................................................................22

Tabel 4.4 Tabel Rencana Kegiatan 4...............................................................................24

Tabel 4.5 Tabel Rencana Kegiatan 5...............................................................................26

Tabel 4.6 Jadwal Rencana Aktualisasi............................................................................28

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut
(BPSPL).............................................................................................................................5

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) dijelaskan bahwa setiap CPNS wajib menjalani masa perc
obaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk memba
ngun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme da
n kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Hal tersebut p
erlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan serta cita-cita Bangsa In
donesia yaitu Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmu
r sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negar
a Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk merealisasikan hal tersebut, diperlukan sebuah penyelenggar
aan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Dalam hal ini, Peraturan Lem
baga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Peny
elenggaraan Latsar Gol. III mengatur mengenai penyelenggaraan Pelatih
an yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat Pel
atihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu men
ginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta membuatnya m
enjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpat
ri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tug
as. Agenda habituasi adalah salah satu langkah awal dalam pembentuka
n ASN yang melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional dengan
menjiwai nilai dasar profesi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Dengan mengikuti Diklat, diharapkan akan tercipta ASN yang memil

8
iki pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksa
nakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian da
n etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi, dengan demikian ASN m
ampu berperan sebagai pembaharuan dan perekat persatuan dan kesatu
an bangsa. Dengan mengikuti Diklat, ASN juga mampu melaksanakan pe
ngabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pember
dayaan masyarakat. Para peserta Diklat juga diharapkan mampu men
ginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dengan cara mengalami sendiri dalam
penerapan aktualisasi di tempat kerja sehingga peserta dapat merasakan
nya secara langsung.
Salah satu bentuk penugasan dalam Diklat Prajabatan ini adalah m
elakukan penyusunan dokumen atau laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yang terdapat pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di
satuan kerja masing-masing (Sub Bagian Perbendaharaan barang dan
Jasa KPU RI. Jl. Imam Bonjol No.29, RT.8/RW.4, Menteng, Kec. Menteng,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310) melalui kegi
atan habituasi. Pelaksanaan kegiatan habituasi ini bertujuan agar peserta
diklat mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu Aku
ntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Kelima nilai dasar profesi ASN tersebut sebelumnya dipelajari dan dipaha
mi oleh para peserta Diklat Prajabatan melalui proses pembelajaran di B
alai Diklat Aparatur Sukamandi.
Adapun isu yang penulis angkat untuk landasan kegiatan menginter
nalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuat menjad
i kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga menghasi
lkan ASN yang professional dan berkarakter serta untuk dipecahkan adal
ah “Optimalisasi Pelaksanaan Tagihan dan Penyampaian LPJ Bendahara
terhadap Kecepatan Penerbitan SP2D”.

B. Tujuan
Tujuan dari aktualisasi ini yaitu mengimplementasikan materi yang
telah dipelajari selama masa pendidikan dan pelatihan mengenai nilai-nilai
dasar profesi ASN yang mencakup ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

9
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di dalam unit kerja. Kegiata
n aktualisasi diharapkan dapat mencetak ASN yang mampu menjalankan
fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta pere
kat dan pemersatu bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Laporan Aktualisasi ini adalah :
1. Peserta diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN pada setiap kegiatan yang telah direncanakan pada saat
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi di unit kerja.
2. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ini dilaksanakan pada tanggal 04
September 2019 sampai dengan 12 Oktober 2019.
3. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan bertempat di Instansi asal peserta
yaitu Sub Bagian Perbendaharaan barang dan Jasa KPU RI. Jl. Ima
m Bonjol No.29, RT.8/RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta P
usat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310.

10
BAB II
TUGAS DAN PERAN ASN

A. Deskripsi Organisasi KPU


1. Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU

Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga Penyelenggara Pe


milu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri dalam melaksanaka
n pemilu,Pelaksanaanya berdasarkan asas Langsung, umum, beba
s, rahasia, jujur, dan adil.Peraturannya diatur dalam Undang-Undan
g Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umu
m.Alamat Komisi Pemilihan Umum di Jl. Imam Bonjol No.29, RT.8/
RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10310.Sesuai dengan Undang-Undang Republik In
donesia Nomor 7 Tahun 2017 Dalam menyelenggarakan pemilu, K
PU Sebagai penyelenggara pemilu harus melaksanakan Pemilu ber
dasarkan pada asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan pe
nyelenggaraannya harus memenuhi prinsip: mandiri, jujur, adil, berk
epastian Hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntab
el, efektif dan efisien.

1.1 KPU bertugas:

a. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwa


l;
b. Menyusun Tata Kerja KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, KPPS, PPLN, Dan KPPSLN;
c. Menyusun peraturan KPU untuk setiap tahapan pemilu;
d. Mengkoordinasikan,menyelenggarakan,mengendalikan,dan me
mantau semua tahapan pemilu;

11
e. Menerima daftar pemilih dari KPU Provinsi;
f. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data pemilu terakhir d
engan memperhatikan data kependudukan yang disiapkan dan
diserahkan oleh pemerintah menetapkannya sebagai daftar pe
milih;
g. Membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitun
gan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi Peserta p
emilu dan Bawaslu;
h. Mengumumkan calon anggota DPR, calon anggota DPD, dan P
asangan Calon terpilih serta membuat berita acaranya;
i. Menindaklanjuti dengan segera putusan Bawaslu atas temuan
dan laporan adanya dugaan pelanggaran atau sengketa Pemilu;
j. Menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu dan/atau yang berk
aitan dengan tugas dan wewenang KPU kepada masyarakat;
k. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan Peny
elenggaraan pemilu; dan
l. Melaksanakan tugas lain dalam penyelenggaraan pemilu sesua
i dengan ketentuan perahran perundang-undangan.

1.2 KPU berwenang:

a. Menetapkan Tata Kerja KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Ko


ta, PPK, PPS, KPPS, PPLN, Dan KPPSLN;
b. Menetapkan Peraturan KPU untuk setiap tahapan pemilu;
c. Menetapkan peserta pemilu;
d. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitunga
n suara tingkat nasional berdasarkan hasil rekapitulasi penghitu
ngan suara di KPU provinsi untuk Pemilu Presiden dan Wakil pr
esiden dan untuk pemilu anggota DPR serta hasil rekapitulasi p
enghitungan suara di setiap KPU provinsi untuk pemilu Anggota
DPR dengan membuat berita acara penghitungan suara dan se
rtifikat hasil penghitungan suara;
e. Menerbitkan keputusan KPU untuk mengesahkan hasil Pemilu
dan mengumumkannya;
f. Menetapkan dan mengumumkan perolehan jumlah kursi anggot
a DPR, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten

12
/kota untuk setiap partai politik peserta pemilu anggota DPR, an
ggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota;
g. Menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistri
busian perlengkapan;
h. Membentuk KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPLN;
i. Mengangkat, membina, dan memberhentikan anggota KPU Pro
vinsi, anggota KPU Kabupaten/Kota, dan anggota PPLN;
j. Menjatuhkan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan seme
ntara anggota KPU Provinsi, anggota KPU Kabupaten/Kota, an
ggota PPLN, anggota KPPSLN, dan Sekretaris Jenderal KPU y
ang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan tergangg
unya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang berlangsu
ng berdasarkan putusan Bawaslu dan/atau ketentuan peraturan
perundang-undangan;
k. Menetapkan kantor akuntan publik untuk mengaudit dana Kam
panye Pemilu dan mengumumkan laporan sumbangan dana Ka
mpanye Pemilu; dan
l. Melaksanakan wewenang lain dalam penyelenggaraan Pemilu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1.3 KPU berkewajiban:

a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilu secara


tepat waktu;
b. Memperlakukan Peserta pemilu secara adil dan setara;
c. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pemilu kepa
da masyarakat;
d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesua
i dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Mengelola,memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta mela
ksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yan
g disusun oleh KPU dan lembaga pemerintah yang menyelengg
arakan urusan arsip nasional atau yang disebut dengan nama A
rsip Nasional Republik Indonesia;
f. Mengelola barang inventaris KPU sesuai dengan ketentuan per
aturan perundang-undangan;

13
g. Menyampaikan laporan periodik mengenai Penyelenggaraan P
emilu kepada presiden dan DPR tembusan kepada Bawaslu;
h. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno ditandatangani o
leh ketua dan anggota KPU
i. Menyampaikan laporan Penyelenggaraan pemilu kepada Presi
den dan DPR dengan tembusan kepada Bawaslu paling lambla
t 30 (tiga puluh) hari setelah pengucapan sumpah/janji pejabat;
j. Melaksanakan putusan Bawaslu mengenai sanksi atas pelangg
aran administratif dan sengketa proses pemilu;
k. Menyediakan data hasil Pemilu secara nasional;
l. melakukan pemutakhiran dan memelihara data pemilih secara
berkelanjutan dengan memperhatikan data kependudukan sesu
ai ketentuan peraiuran perundangundangan;
m. Melaksanakan putusan DKPP; dan
n. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peratur
an perundang-undangan.

2. Visi dan Misi Komisi Pemilihan Umum


Visi dan Misi Komisi Pemilihan Umum tertuang dalam Surat Keputu
san Komisi Pemiihan Umum Repubik Indonesia Nomor 51HK.03-K
pt/03/KPU/II/2018 tentang perubahan kedua atas Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU Tahun 2015 tentang rencana
strategi Komisi Pemiihan Umum Tahun 2015-2019.

2.1 Visi Komisi Pemilihan Umum

Menjadi penyelenggara pemiu yang mandiri profesiona, dan berinte


gritas untuk terwujudnya pemilu yang luber dan jurdi.

2.2 Misi Komisi Pemilihan Umum


a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilu yang efektif da
n efisien, transparan, akuntabel, serta aksesibel;
b. Meningkatkan integritas, kemandirian, kompetensi dan profesio
nalisme penyelenggara Pemilu dengan mengukuhkan code of c
onduct penyelenggara Pemilu;

14
c. Menyusun regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastia
n hukum, progesif, dan partisipatif;
d. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu untuk seluruh pemang
ku kepentingan;
e. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam Pemilu, Pe
milih berdaulat Negara kuat; dan
f. Mengoptimalkan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dal
am penyelenggaraan Pemilu.

2.3 Tujuan Komisi Pemilihan


a. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetens
i, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;
b. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundanga
n yang berlaku yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel,
dan aksesabel; dan
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan partisipasi poitik daa
m pelaksanaan demokrasi di Indonesia
3. Visi dan Misi Komisi Pemilihan Umum

Sejalan dengan Visi dan Misi KPU, pelaksanaan kegiatan penyelengga


raan negara tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya struktur organisasi ya
ng jelas. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahu
n 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal K
omisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/kota, Biro Hukum sebagai
bagian dari Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum Republik Indone
sia yang menyelenggarakan tugas menyiapkan penyusunan rancangan pe
raturan KPU, advokasi, penyelesaian sengketa, dan penyuluhan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu, pe
ngkajian, administrasi hukum peserta Pemilu, dokumentasi dan informasi
hukum serta ketatausahaan biro serta memiliki fungsi berupa penyiapan p
enyusunan rancangan peraturan KPU, pengkajian peraturan perundang-u
ndangan, pemberian advokasi dan penyelesaian sengketa hukum, pelaks
anaan administrasi hukum peserta Pemilu, penyusunan dokumen dan info
rmasi hukum, dan pelaksanaan urusan tata usaha biro yang seluruh dipim
pin oleh seorang Kepala Biro dan Wakil Kepala Biro.
Selaras dengan pembagian tugas dan fungsi dari Biro Hukum, Penulis me
rupakan Fungsional Umum dengan Jabatan Analis Hukum ditempatkan pa
da Bagian Advokasi dan Penyelesaian Sengketa Hukum yang mempunyai
tugas menyiapkan penyusunan tata cara dan pelaksanaan advokasi dan p
enyelesaian sengketa serta legalisasi produk hukum yang berkaitan deng
an penyelenggaraan Pemilu dan memiliki fungsi penyiapan penyusunan ta

15
ta cara advokasi, penyiapan penyelesaian sengketa hukum, penyiapan pe
nyusunan legalisasi produk hukum. Sesuai dengan tugas dan fungsi yang
ada, selanjutnya Penulis ditugaskan pada Subbagian Legalisasi Produk H
ukum yang bertugas legalisasi produk hukum penyelenggaraan Pemilu An
ggota DPR, DPD dan DPRD, Presiden/Wakil Presiden dan Kepala Daerah
/Wakil Kepala Daerah, dan Pengisian Anggota DPRD Pasca Pemilu di Da
erah Pemekaran.

B. FUNGSI, TUGAS DAN PERAN ASN


Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparat
ur Sipil Negara (UU ASN), Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah prof
esi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah deng
an Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memen
uhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap ole
h pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerint
ahan. Memilih profesi sebagai PNS, berarti telah siap untuk menga
bdikan dirinya pada kepentingan masyarakat dan negara karena m
erupakan orang terpilih yang terbaik di bidangnya serta siap mencu
rahkan waktu, tenaga dan pikiran kepada masyarakat. Masyarakat
memiliki ekspektasi dan tuntutan yang tinggi, sudah sepatutnya seb
agai insan ASN memberikan pelayanan terbaik kepada publik.

16
Pada Pasal 12 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara Pegawai, dijelaskan bahwa ASN memiliki peran sebag
ai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas u
mum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksana
an kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari int
ervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotis
me. Pada Pasal 11 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 juga dijelask
an bahwa ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibu
at oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan p
eraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesat
uan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu pada Pasal 10
Undang - undang No. 5 Tahun 2014, Pegawai Negeri Sipil (PNS) m
emiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik se
rta perekat dan pemersatu bangsa.

1. Fungsi ASN
Pasal 10, pegawai ASN berfungsi sebagai :
a. pelaksana kebijakan publik;
b. pelayan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa.

2. Tugas ASN
Pasal 11, pegawai ASN bertugas sebagai :
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pe
mbina Kepegawwaian sesuai dengan ketentuan peraturan p
erundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualit
as; dan
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Repu
blik Indonesia.

3. Peran ASN
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pen
gawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional

17
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profe
sional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, da
n nepotisme.

C. DASAR ASN
1. Nilai-Nilai ANEKA
Seorang ASN dituntut mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANE
KA sebagai seperangkat nilai dasar yang menjadi landasan dal
am menjalankan profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Berikut adalah p
enjabaran masing-masing nilai ANEKA yang harus dimplement
asikan sebagai dasar pelaksanaan aktualisasi:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban setiap individu, kel
ompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya yaitu untuk menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut yaitu: mampu mengam
bil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentin
gan; memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindar
i dan mencegah keterlibatan dalam politik praktis; memperla
kukan warga negara secara sama dan adil dalam penyeleng
garaan pemerintahan dan pelayanan publik; dan menunjukk
an sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan s
ebagai penyelenggara pemerintahan.

b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran nasional ya
ng mengandung cita-cita dan pendorong suatu bangsa. Seb
agai ASN, nasionalisme yang dijunjung tinggi adalah Nasion
alisme Pancasila yang berarti pandangan atau paham kecint
aan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya y
ang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. ASN sebagai pere
kat dan pemersatu bangsa, tentunya harus memiliki sikap ya

18
ng dapat menjadi pionir untuk kesatuan bangsa. Oleh karena
itu ASN dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air,
dan mengedepankan kepentingan nasional demi terwujudny
a cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembuk
aan Undang Undang Dasar 1945.

c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma
yang menentukan baik-buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam r
angka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
(Kumorotomo, D. Wirapraja, & Imbarudin, 2015). Terdapat in
dikator etika publik yaitu: pelayanan publik yang berkualitas
dan relevan; keramahan dalam bersikap akan membuat oran
g lain merasa dihargai dan dihormati; sopan santun; empati
dan simpati; netralitas.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada oran
g lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mut
u kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dip
ersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukran
baik/buruk. Komitmen mutu pelayanan ASN diwujudkan den
gan memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, dan sopan. Peningkatan mutu k
ualitas pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan melal
ui beberapa pendekatan antara lain efektivitas, efisiensi dan
inovasi.

e. Anti Korupsi
Korupsi merupakan kejahatan luar biasa karena dampaknya
tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan negar
a namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang ber
sifat jangka panjang. Kesadaran diri anti korupsi yang dibang

19
un melalui pendekatan spiritual accountability yang baik aka
n menghasilkan niat, dan visi misi yang baik, lalu selanjutnya
akan diterjemahkan dalam usaha yang terbaik untuk menda
patkan hasil terbaik. Hubungan konsekuensi tersebut idealny
a dapat menjamin bahwa pemilik spiritual accountability yan
g baik akan mendorong public accountability yang baik pula,
sehingga tidak akan mempunyai niat untuk membuat kerusa
kan di bumi termasuk melakukan korupsi, namun sebaliknya
akan mempunyai niat untuk menghindari korupsi.

D. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sip
il (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) y
ang bekerja pada instansi pemerintah. Pengelolaan ASN diatur dala
m Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Neg
ara. Selain itu, pengelolaan PNS diatur dalam Peraturan Pemerinta
h Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pe
gawai Negeri Sipil. Manajemen asn diperlukan untuk mewujudkan a
sn sebagai bagian dari reformasi birokrasi, di mana manajemen as
n ditujukan untuk mengelola PNS untuk menghasilkan PNS yang pr
ofessional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi p
olitik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mamp
u menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masy
arakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen asn bertujuan untu
k membentuk sumber daya yang unggul dan selaras perkembanga
n jaman.
Perkembangan jaman dan kemajuan bangsa menuntut fungsi dan
peran asn untuk lebih berdaya guna bagi bangsa dan negara. Hal i
ni ditandai dengan perubahan dalam manajemen SDM, yaitu huma
n resource management dan open career system. Pertama, peruba
han dari pendekatan personel administration yang hanya berupa pe
ncatatan administratif kepegawaian kepada human resource mana
gement yang menganggap adalah sumber daya manusia dan seba
gai aset negara yang harus dikelola, dihargai, dan dikembangkan d

20
engan baik. Kedua, perubahan dari pendekatan closed career syst
em yang berorientasi kepada senioritas dan kepangkatan, kepada
open career system yang mengedepankan kompetisi dan kompete
nsi ASN dalam promosi dan pengisian jabatan. Hal tersebut dapat d
imengerti bahwa fungsi asn selain melaksanakan kebijakan publik j
uga sebagai pelayan publik yang sekaligus dapat menjadi perekat d
an pemersatu bangsa. Dalam tantangan kemajuan jaman, salah sat
u yang menjadi kepentingan mendesak adalah pelayanan publik ka
rena sektor pelayanan publik menjadi ujung tombak terciptanya hub
ungan langsung maupun tidak langsung antara pemerintah dan ma
syarakat melalui aparatur.
Pelayanan publik dapat diartikan pemberian layanan atau melayani
oang lain atau masyarakat atau organisasi yang mempunyai kepent
ingan, sesuai dengna peaturan untuk membeikan kepuasan pada p
enerima pelayanan. Dalam melakukan prinsip- prinsip pelayanan p
ublik, terdapat beberapa prinsip antara lain, partisipatif, transparan,
responsif, tidak diskriminatif, efektif dan efisien, akuntabel. Artinya,
konsep pelayanan publik dapat disimpulkan bahwa terdapat hal fun
damental dalam perwujudan pelayanan publik, antara lain, pemberi
layanan, penerima layanan, dan kepuasan penerima layanan.
Pelayanan publik melibatkan pihak- pihak, antara lain aparatur sipil
negara dengan masyarakat, satu instansi maupun antar instansi pe
merintah. Selain itu, pelayanan publik seringkali membutuhkan koor
dinasi dan kolaborasi antar lembaga untuk meningkatkan kualitas p
elayanan. Hal ini memberi penjelasan bahwa dalam pelayanan publ
ik koordinasi dan kolaborasi menjadi utama untuk lebih ditingkatkan.
Peningkatan penyelenggaraan pelayanan publik dapat menggunak
an pendekatan Whole Of Goverment .
Pendekatan Whole Of Goverment (WoG) adalah sebuah pendekata
n penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya k
olaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingku
p koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembang
unan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG j

21
uga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yan
g melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-ur
usan yang relevan. Hal tersebut dapat ditarik inti dari penyelenggar
aan pelayanan publik, yaitu koordinasi dan kolaboratif. Koordinasi d
an kolaborasi dilakukan oleh pemberi pelayanan (lintas sektoral) de
ngan tujuan memberikan kepuasan lebih kepada penerima layanan.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan peg


awai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, beb
as dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nep
otisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan pro
fesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber day
a ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan ke
bijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta ha
rus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.. Peran pegawai ASN adalah sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas pemyelenggara tugas umum pemerintahan dan pem
bangunan nasional melalui pelaksana kebijakan dan pelayanan pub
lic yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik KKN.

22
BAB III
ANALISA ISU DAN GAGASAN SOLUSI

A. Identifikasi Isu
Menjadikan ASN yang ideal dan kompetitif di era globalisasi
merupakan tuntutan publik dan target yang harus dicapai. Sebagai kunci
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, pengelolaan
Sumber Daya Manusia menjadi prioritas pemerintah. ASN di Indonesia
saat ini sedang menuju jalan menjadi Smart ASN 2024, ASN dituntut
harus menguasai IT, bahasa asing, Hospitality, Networking dan
Entrepreneurship. Di jaman sekarang ini, teknologi informasi merupakan
kemampuan yang harus dikuasai. ASN dituntut tidak gagap teknologi dan
informasi yakni dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk
dapat dengan bijak memanfaatkan internet beserta fiturnya yang
digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk
meningkatkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan
fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
Kejadian Seringnya Tagihan SPM Mengalami dispensasi mungkin
Isu yang tidak hanya terjadi di KPU saja,Padahal Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-13/PB/2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara Akhir Tahun Anggaran
2018 dengan gamblang telah mengatur Penyelesaian Tagihan hingga
batas waktu penyampaian SPM ke KPPN
Sedangkan untuk urusan arsip berkas yang terbengkalai juga
menjadi masalah Favorit di Setiap Tempat Kerja,di Pemerintahan maupun
swasta. Padahal arsip tersebut fungsinya sangat penting bagi kelancaran
kegiatan, karena sebagai bahan bagi pimpinan dalam melaksanakan
fungsinya yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan.
Arsip memiliki arti yang sangat penting bagi sebuah lembaga, dan ha
l itu menjadikan arsip harus diselamatkan karena informasi yang terekam
dalam arsip banyak menyimpan berbagai informasi penting tentang memo

23
ri kolektif bangsa atau lembaga yang dapat dijadikan sebagai bahan bukti
pertanggungjawaban masa kini atau mendatang.
Jadi Isu yang saya dapat di tempat pelaksanaan aktualisasi Subbag
PBJ KPU RI antara lain adalah:

a. Optimalisasi pelaksanaan Tagihan dan Penyampaian LPJ


Bendahara terhadap Kecepatan penerbitan SP2D

Salah satu tugas Subbag PBJ RI adalah melakukan urusan


perbendaharaan,penyelesaian tuntutan ganti rugi,penyiapan dan
pembayaran pengadaan barang dan jasa. Apabila mengacu pada asas-as
as dalam pemerintahan yang baik, salah satu asas yang terpenting adalah
“asas kepastian hukum” Jika kita sepakat untuk melaksanakan kepastian
hukum, maka siap atau tidak siap, PPSPM ,Staf PBJ,PK dan semua unsur
yang terlibat wajib mentaati batas-batas waktu penyampaian SPM yang tel
ah ditetapkan agar tidak mendapat dispensasi SPM yang secara langsung
dapat mempengaruhi Nilai IKPA Instansi. jika dilihat dari mekanisme yang
ada. Apalagi sejak akhir tahun anggaran 2017 dan 2018 ini, ketentuan tent
ang adanya dispensasi penyampaian SPM ini tertuang secara eksplisit dal
am Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-13/PB/2018
Dampak:
1. Menurunnya Nilai IKPA Instansi dikarenakan banyaknya
dispensasi SPM,dimana Bagian Bendahara adalah Ujung
Tombak dalam Aspek Penilaian Tersebut

2. Berkas yang ada bisa rusak atau hilang karena letaknya yang
berantakan sehingga KPU akan mengalami kerugian
dikemudian hari saat berkas tersebut dibutuhkan untuk
keperluan Audit.

3. Tidak efektif dan efisien karena membuat Pegawai


Bersangkutan bekerja beberapa kali dan mengganggu waktu
bekerja mengerjakan pekerjaan lain.
b. Kurang Patuhnya tentang Ketentuan dan Pelaksanaan RDK
Tiap Pegawai di Subbag PBJ (Gaji,PBJ,TU Keuangan)

24
Masalah yang Cukup sering terjadi saat BPK melakukan Audit
Terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan RDK dikarenakan Kurangnya
Kesadaran,Verifikasi dan Sosialisasi
Dampak :
1. Salah satu Poin Kecil yang dapat mempengaruhi Penilaian
Opini terhadap laporan Keuangan instansi
2. Mengurangnya Pengalokasian Anggaran KPU untuk RDK
secara keseluruhan ditahun Berikutnya dikarenakan temuan
tahun sebelumnya

c. Minimnya Staff PBJ yang memiliki sertifikasi Bendahara


Masih banyak Staff PBJ yang kurang tertarik atau kurang berminat
mengikuti diklat Sertifikasi Bendahara yang bahkan tidak dipungut biaya
sepeserpun.sampai saat ini hanya 2 pegawai di PBJ yang memiliki
sertifikasi dimana setiap 4 tahun sekali ada Pergantian Bendahara
Pengeluaran di Instansi
Dampak:
1. Kurangnya Kompetensi Untuk Suksesor Bendahara
Pengeluaran
2. Tidak efektif dan efisien Penggunaan Anggaran yang sudah
dirancang sedimikian rupa untuk Sertifikasi Bendahara di DIPA
Instansi
B. Isu Yang Diangkat
Berdasarkan isu yang diangkap pada subbab sebelumnya, metode
yang digunakan adalah Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) dipilih
oleh penulis dalam perumusan isu yang akan menjadi fokus
permasalahan selama kegiatan aktualisasi dan habituasi dilakukan.
Sehingga solusi yang dilakukan menghasilkan output yang sesuai
harapan. Isu yang ditemukan oleh penulis yaitu:

25
Tabel 3.1 Analisa Isu dengan USG

Penilaian
No Isu Total Priotitas
U S G
1 Optimalisasi pelaksanaan
Tagihan dan Penyampaian
5 5 4 14 1
LPJ Bendahara terhadap
Kecepatan penerbitan SP2D
2 Kurang Patuhnya tentang
Ketentuan dan Pelaksanaan
RDK Tiap Pegawai di 4 4 4 12 2
Subbag PBJ (Gaji,PBJ,TU
Keuangan)
3 Minimnya Staff PBJ yang
memiliki sertifikasi
Bendahara 3 5 4 12 3

Keterangan:
Urgency Seriousness Growth
(Mendesak) (Kegentingan) (Pertumbuhan)
5 = Sangat 5 = Sangat Genting 5 = Sangat Cepat
Mendesak
4 = Mendesak 4 = Genting 4 = Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Genting 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang 2 = Kurang Genting 2 = Kurang Cepat
Mendesak
1 = Tidak Mendesak 1 = Tidak Genting 1 = Tidak Cepat
C. Gagasan Pemecahan Isu

Setelah dilakukan analisa USG, isu yang memiliki skor tertinggi adalah
adalah isu “Optimalisasi pelaksanaan Tagihan dan Penyampaian LPJ
Bendahara terhadap Kecepatan penerbitan SP2D”. Isu tersebut saat ini
dianggap mendesak dan serius sehingga harus segera diselesaikan.
Permasalahan tersebut diakibatkan karena belum adanya SOP yang

26
mengatur Pertanggungjawaban Pembuatan Tagihan yang dibuat oleh PK
masing-masing Biro sampai ke Sub Bag PBJ. Penyelesaian
permasalahan tersebut dapat di selesaikan dengan cara membuat SOP
untuk memastikan kegiatan yang dilakukan PK,Penguji SPM Sampai
PPSPM berjalan secara Efektif dan Efisien sampai ke KPPN. Beberapa
kegiatan yang diakukan meliputi Kegiatan Kordinasi dan Konsultasi pada
pihak yang berkepentingan, MengInventarisasi Peraturan yang
berhubungan dengan Tagihan SPP dan Peraturan-peraturan Tentang
Bendahara Secara Umum,pembuatan SOP dan Digitalisasi Arsip

27
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Rancangan Kegiatan

Unit Kerja : BPSPL Makassar


Identifikasi Isu : 1. Database hasil survei yang belum tertata rapi di BPSPL Makassar
2. Belum optimalnya pengklasifikasian data dan informasi yang dimiliki BPSPL Makassar
3. Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Isu yang diangkat : Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Gagasan Pemecahan Isu : 1. Mencari dan mempelajari SOP survei secara study literature di BPSPL Makassar

Tabel 4.1 Tabel Rencana Kegiatan 1


Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
 Meminta arahan dan Rancangan Akuntabilitas  Memberikan kontribusi Smart
bimbingan atasan kegiatan dan Meminta arahan dari atasan dan dalam keberlanjutan Dibuat dengan
 Meminta persetujuan metode survei melaksanakan tugas dengan rasa sumber daya pesisir & mudah untuk
rancangan ke atasan tanggung jawab laut dimanfaatkan
organisasi

18
 Mempelajari metode Nasionalisme  Memunculkan pemikiran Akuntabel
survei dari study literature Membangun sifat kepedulian pada kreatif dan inovatif Merupakan
 Membuat rancangan aset negara dan kebanggaan pada  Menjadi ASN yang perwujudan
kegiatan dan metode tanah air Indonesia amanah dan bekerja kegiatan yang
survei Etika Publik professional akuntabel dan
Melakukan bimbingan dan tanggung jawab
membangun hubungan dengan Integritas
baik serta bersikap sopan dan Dilaksanakan
santun dengan jujur,
Kualitas Mutu disiplin dan
Membuat rancangan metode tanggung jawab.
dengan jelas dan baik Selaras antara
Anti Korupsi perkataan dan
Tidak ada kecurangan dalam perbuatan
pembuatan rancangan survei Loyalitas
Manajemen ASN Melakukan
Melaksanakan tugas pokok dan tugas sebagai
fungsi dengan penuh kejujuran, ASN sebagai
kesadaran dan tanggung jawab pembuat dan
sebagai ASN pelaksana
Whole Of Goverment kebijakan
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi antar ASN di lingkungan
organisasi
Pelayanan Publik
Menyediakan rancangan metode
survei dan mengajarkan ke
sesama ASN

19
Unit Kerja : BPSPL Makassar
Identifikasi Isu : 1. Database hasil survei yang belum tertata rapi di BPSPL Makassar
2. Belum optimalnya pengklasifikasian data dan informasi yang dimiliki BPSPL Makassar
3. Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Isu yang diangkat : Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Gagasan Pemecahan Isu : 2. Mencari data awal mamalia terdampar dan pembuatan peta dasar survei

Tabel 4.2 Tabel Rencana Kegiatan 2


Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
 Melakukan pencarian  Data spasial Akuntabilitas  Memberikan Smart
database mamalia dari data Melaksanakan salah satu kontribusi dalam Dibuat dengan baik untuk
terdampar di wilayah tabular tugas pokok jabatan dengan keberlanjutan dimanfaatkan organisasi
kerja BPSPL Makassar lokasi rasa tanggung jawab sumber daya pesisir Akuntabel
 Melakukan digitasi data mamalia Nasionalisme dan laut Merupakan wujud sifat
spasial pada data tabular terdampar Membangun rasa bangga ASN yang akuntabel dan
pada Indonesia tanggung jawab

20
mamalia laut terdampar  Peta dasar Etika Publik  Memunculkan Integritas
 Membuat peta dasar yang akan Membangun hubungan pemikiran kreatif Dilaksanakan dengan
survei mamalia laut digunakan dengan baik serta bersikap dan inovatif jujur, disiplin dan
terdampar survei sopan dan santun antar ASN  Menjadi ASN yang tanggung jawab. Selaras
 Melakukan pengecekan  List device Kualitas Mutu amanah dan bekerja antara perkataan dan
device agar mengetahui yang akan Membuat peta yang baik dan profesional perbuatan
tingkat efektifitas dan digunakan jelas sesuai standar mutu Loyalitas
efisiensinya yang tinggi Melakukan tugas sebagai
Anti Korupsi ASN sebagai pelaksana
Tidak ada kecurangan dalam kebijakan dan mengikuti
pembuatan peta dan jujur tugas pokok dan fungsi
pada pengerjaan petanya jabatannya
Manajemen ASN
Menyelesaikan tugas pokok
dan fungsi dengan penuh
kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab sebagai ASN
Whole Of Goverment
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi antar ASN di
lingkungan organisasi
Pelayanan Publik
Menyediakan peta dasar
survei dan mengajarkan ke
sesama ASN

21
Unit Kerja : BPSPL Makassar
Identifikasi Isu : 1. Database hasil survei yang belum tertata rapi di BPSPL Makassar
2. Belum optimalnya pengklasifikasian data dan informasi yang dimiliki BPSPL Makassar
3. Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Isu yang diangkat : Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Gagasan Pemecahan Isu : 3. Melakukan survei lapangan, pengolahan data spasial dan pembuatan peta hasil survei

Tabel 4.3 Tabel Rencana Kegiatan 3


Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
 Melakukan survei  Data spasial Akuntabilitas  Memberikan Smart
lapangan berdasarkan lokasi hasil Melaksanakan salah satu kontribusi dalam Dibuat dengan baik untuk
data mamalia terdampar survei tugas pokok jabatan dengan pelestarian dan dimanfaatkan organisasi
di wilayah kerja BPSPL  Laporan rasa tanggung jawab keberlanjutan dan menggunakan
Makassar hasil survei Nasionalisme sumber daya pesisir teknologi dan informasi
lapangan Membangun rasa cinta tanah dan laut baru agar pelayanan
air pada Indonesia berjalan efektif & efisien

22
 Menerapkan metode  Peta Etika Publik  Memunculkan Akuntabel
survei yang baru untuk Kejadian Membangun hubungan pemikiran kreatif Merupakan wujud sifat
mengetahui efektifitasnya Mamalia dengan baik serta bersikap dan inovatif ASN yang akuntabel dan
dari survei lapangan Terdampar sopan dan santun antar ASN  Menjadi ASN yang tanggung jawab
 Berkonsultasi dengan di Wilayah dan masyarakat sekitar amanah dan bekerja Integritas
mentor mengenai hasil Kerja Kualitas Mutu profesional Dilaksanakan dengan
survei dan pembuatan BPSPL Membuat peta yang baik dan jujur, disiplin dan
petanya Makassar jelas sesuai standar mutu tanggung jawab. Selaras
 Melakukan olah data yang tinggi antara perkataan dan
spasial hasil survei Anti Korupsi perbuatan
menjadi peta kejadian Tidak ada kecurangan dalam Loyalitas
mamalia terdampar survei, pembuatan peta dan Melakukan tugas sebagai
sesuai dalam penggunaan ASN sebagai pelaksana
keuangan kebijakan dan mengikuti
Manajemen ASN tugas pokok dan fungsi
Menyelesaikan tugas pokok jabatannya
dan fungsi dengan penuh
kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab sebagai ASN
Whole Of Goverment
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi antar ASN di
dalam dan luar lingkungan
organisasi
Pelayanan Publik
Menyediakan peta hasil
survei dan mengajarkan
metode ke sesama ASN

23
Unit Kerja : BPSPL Makassar
Identifikasi Isu : 1. Database hasil survei yang belum tertata rapi di BPSPL Makassar
2. Belum optimalnya pengklasifikasian data dan informasi yang dimiliki BPSPL Makassar
3. Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Isu yang diangkat : Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Gagasan Pemecahan Isu : 4. Menampilkan peta hasil dan melakukan sosialisasi tentang metode survei yang digunakan di
lingkungan kerja BPSPL Makassar
Tabel 4.4 Tabel Rencana Kegiatan 4
Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
 Menunjukan peta hasil  Laporan Akuntabilitas  Memberikan Smart
terdampar di wilayah hasil Melaksanakan tanggung kontribusi dalam Menggunakan teknologi
kerja BPSPL Makassar pemaparan jawab jabatan dengan rasa keberlanjutan dan informasi yang baru
kepada ASN di kegiatan antusias sumber daya pesisir agar pelayanan berjalan
lingkungan kerja BPSPL  Tabel nama Nasionalisme dan laut efektif dan efisien
Makassar kehadiran Membangun rasa bangga
pada Indonesia

24
 Melakukan sosialisasi sosialisasi Etika Publik  Memberikan Akuntabel
mengenai metode yang  Notulensi Membangun hubungan informasi yang jelas Merupakan wujud sifat
digunakan kepada ASN hasil dengan baik serta bersikap dan atraktif kepada ASN yang akuntabel dan
di BPSPL Makassar sosialisasi sopan dan santun antar ASN masyarakat tanggung jawab
 Membuat laporan program di lingkungan kerja  Memunculkan Integritas
kegiatan hasil Kualitas Mutu pemikiran kreatif Dilaksanakan dengan
pemaparan dan mencatat Membuat peta dengan dan inovatif jujur, disiplin dan
masukan yang ada standar mutu tinggi serta  Menjadi ASN yang tanggung jawab. Selaras
pemaparan yang jelas amanah dan bekerja antara perkataan dan
Anti Korupsi profesional perbuatan yang dilakukan
Tidak ada kecurangan dalam Loyalitas
pembuatan peta dan jujur Melakukan tugas sebagai
pada pengerjaan petanya ASN sebagai pelaksana
serta menggunakan biaya kebijakan dan mengikuti
sesuai rencana tugas pokok dan fungsi
Manajemen ASN jabatannya
Menyelesaikan tugas pokok
dan fungsi dengan penuh
kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab sebagai ASN
Whole Of Goverment
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi antar ASN di
lingkungan organisasi
Pelayanan Publik
Menyediakan peta hasil
survei yang baik dan jelas

25
Unit Kerja : BPSPL Makassar
Identifikasi Isu : 1. Database hasil survei yang belum tertata rapi di BPSPL Makassar
2. Belum optimalnya pengklasifikasian data dan informasi yang dimiliki BPSPL Makassar
3. Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Isu yang diangkat : Belum optimalnya metode survei yang dilakukan di saat darurat kejadian mamalia terdampar di
wilayah kerja BPSPL Makassar
Gagasan Pemecahan Isu : 5. Evaluasi hasil dan masukan terkait program aktualisasi dan melakukan transfer pengetahuan
guna mendukung keberlanjutan program

Tabel 4.5 Tabel Rencana Kegiatan 5

Kontribusi Terhadap
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
Tahapan Kegiatan Output/Hasil Visi dan Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
 Melakukan evaluasi  Laporan yang Akuntabilitas  Memberikan Smart
terkait saran dan telah diubah Melaksanakan salah satu kontribusi dalam Membuat laporan dengan
masukan yang diberikan berdasarkan tanggung jawab untuk keberlanjutan baik den menggunakan
pada sosialisasi pada saran & merevisi tugas sumber daya pesisir teknologi terkini dan
masukan dan laut dapat dimanfaatkan untuk
organisasi

26
 Mengajarkan informasi Nasionalisme  Memberikan Akuntabel
yang diketahui terkait Membangun rasa bangga dan informasi yang jelas Merupakan wujud sifat
metode survei cinta pada Indonesia dan atraktif kepada ASN yang akuntabel dan
Etika Publik masyarakat tanggung jawab
Membangun hubungan  Memunculkan Integritas
dengan baik serta bersikap pemikiran kreatif Dilaksanakan dengan
sopan dan santun antar ASN jujur, disiplin dan
dan inovatif
Kualitas Mutu tanggung jawab. Selaras
 Menjadi ASN yang
Membuat laporan yang baik antara perkataan dan
dan jelas dengan standar amanah dan bekerja perbuatan yang dilakukan
mutu yang tinggi profesional Loyalitas
Anti Korupsi Melakukan tugas sebagai
Tidak curang dalam ASN sebagai pelaksana
menggunakan biaya sesuai kebijakan dan mengikuti
rencana dan jujur pada tugas pokok dan fungsi
pengerjaan hasil revisi jabatannya
Manajemen ASN
Menyelesaikan tugas pokok
dengan penuh kejujuran,
kesadaran dan tanggung
jawab sebagai ASN
Whole Of Goverment
Melakukan koordinasi dan
kolaborasi antar ASN di
lingkungan organisasi
Pelayanan Publik
Mengerjakan laporan hasil dan
melaporkan ke sesama ASN

27
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Tabel 4.5 Jadwal Rencana Aktualisasi

April Maret
No Nama Kegiatan Target
II III IV I II III IV
1 Mencari dan Rancangan
mempelajari SOP kegiatan dan
survei secara study X metode
literature di BPSPL survei
Makassar
2 Mencari data awal Data spasial
mamalia terdampar dari data
dan pembuatan peta tabular lokasi
dasar survei X mamalia
terdampar
dan Peta
dasar survei
3 Melakukan survei Data spasial
lapangan, lokasi hasil
pengolahan data survei,
spasial dan Laporan hasil
X X X X X
pembuatan peta hasil survei
survei lapangan
Mamalia Laut
Terdampar
4 Menampilkan peta Laporan hasil
hasil dan melakukan pemaparan
sosialisasi tentang kegiatan dan
metode survei yang X X Peta
digunakan di Mamalia Laut
lingkungan kerja Terdampar
BPSPL Makassar
5 Evaluasi hasil dan Peta
masukan terkait Mamalia Laut
program aktualisasi Terdampar
dan melakukan yang sudah
X
transfer pengetahuan disahkan
guna mendukung
keberlanjutan
program

28
BAB V
PENUTUP
Gagasan “Optimalisasi Fitur Geotagging pada Kamera Smartphone
Guna Memetakan Titik Spasial Kejadian Mamalia Laut Terdampar” ini
dibuat dengan harapan dapat memberi sesuatu yang baru di Kementerian
Kelautan dan Perikanan pada umumnya dan BPSPL Makassar pada
khususnya. Gagasan ini dibuat selaras dengan visi pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut yang berkelanjutan. Diharapkan dengan
adanya aktualisasi ini CPNS mampu menerapkan nilai dasar profesi PNS
serta dapat mengimplementasikan setiap nilai tersebut dalam bidang
pekerjaan di unit kerja sehari-hari. Dengan nilai ANEKA yang dimiliki
CPNS, nantinya mereka akan berperan penting sebagai pelayan publik,
pelaksana kebijakan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

29
DAFTAR PUSTAKA

Badan Kepegawaian Negara, 2016, Peraturan Badan Kepegawaian Negara


Nomor 4 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan
Jabatan Fungsional Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir

Badan Kepegawaian Negara, 2018, Peraturan Badan Kepegawaian Negara


Nomor 14 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Pegawai
Negeri Sipil

BPSPL Makassar, 2016, Rencana Strategis BPSPL Makassar 2015-2019, Maros:


BPSPL Makassar

BPSPL Makassar, 2019, Laporan Kinerja BPSPL Makassar Tahun 2018, Maros:
BPSPL Makassar

Lembaga Administrasi Negara, 2014, Modul Dinamika Kelompok Nilai-Nilai Dasar


Profesi Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Modul Akuntabilitas Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Modul Anti Korupsi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Modul Etika Publik Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Modul Komitmen Mutu Nilai-Nilai Dasar


Profesi Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Modul Nasionalisme Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Modul Analisis Isu Kontemporer Nilai-Nilai


Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Modul Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Modul Manajemen ASN Nilai-Nilai Dasar


Profesi Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

30
Lembaga Administrasi Negara, 2017, Modul Pelayanan Publik Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Modul Whole of Government Nilai-Nilai


Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2018, Peraturan Lembaga Administrasi Negara


Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2007, Peraturan Menteri Kelautan dan


Perikanan Nomor Per. 18/Men/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2008, Peraturan Menteri Kelautan dan


Perikanan Nomor Per. 22/Men/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2017, Peraturan Menteri Kelautan dan


Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2018, Peraturan Menteri Kelautan dan


Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 6/PERMEN-
KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2018, Peraturan Menteri Kelautan dan


Perikanan Nomor 15/PERMEN-KP/2018 tentang Standar Kompetensi
Jabatan Fungsional Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2014,


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 44 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pengelola
Ekosistem Laut dan Pesisir

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2015,


Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

31
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2015-2019

Republik Indonesia, 1999, Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999


Pembentukan Kabinet Periode Tahun 1999-2004

Republik Indonesia, 1999, Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Departemen

Republik Indonesia, 1999, Keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Departemen

Republik Indonesia, 1999, Undang-undang No 31 Tahun 1999 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Kementerian Hukum dan Ham
Republik Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia, 2000, Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Departemen

Republik Indonesia, 2001, Undang-undang No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan


Atas Undang-undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia, 2007, Undang-undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, Kementerian
Hukum dan Ham Republik Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia, 2009, Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2009


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

Republik Indonesia, 2009, Undang-undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik, Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia, 2010, Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang


Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Republik Indonesia, 2010, Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang


Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

32
Republik Indonesia, 2012, Peraturan Pemerintah No 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Republik Indonesia, 2014, Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara, Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia, 2014, Undang-undang No 30 Tahun 2014 tentang


Administrasi Pemerintahan, Kementerian Hukum dan Ham Republik
Indonesia. Jakarta

Republik Indonesia, 2015, Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

Republik Indonesia, 2017, Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil

33
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN IV

Rancangan Aktualisasi ini diajukan oleh :

Nama Peserta : Oki Pratama


NIP : 19941026 201902 1 002
Jabatan : Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir
Ahli Pertama
Unit Kerja : BPSPL Makassar
Angkatan : IV (Empat)
Core Issue/Isu yang diangkat : Optimalisasi Fitur Geotagging pada
Kamera Smartphone Guna Memetakan
Titik Spasial Kejadian Mamalia Laut
Terdampar

Telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan


Dasar CPNS untuk selanjutnya diaktualisasi pada saat Off Class mulai
tanggal 9 April 2019 hingga 28 Mei 2019.

Sukamandi, 8 April 2019

Coach, Mentor,

34
. Dr. Ir. Yulistyo, M.Sc . A.M. Ishak Yusma, S.Kel, M.SI
NIP. 19611212 198703 1 001 NIP. 19780828 200901 1 003

35

Anda mungkin juga menyukai