Anda di halaman 1dari 168

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DALAM

PENGELOLAAN DANA BOS

(Studi Kasus di SMP NEGERI 03 Kota Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Santi Ekowati
NIM. 1112018200023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama Santi Ekowati

Tempat/Tgl.Lahir Lampung, 24 Oktober 1994

NIM t1t2018200023

iurusan / Prodi Manajernen Pendidikan

Angkatan Tahun 20t2

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Transparansi dan Akuntabilitas dalam


Pengelolaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan adalah
benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama :Sita Ratnaningsih, N{.Pd

NIP :-
Dosen Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Nama :Tri Harjawati, M.Si

NIP :20141 18001

Dosen Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan G[IK)


Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima
segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi saya imi bukan hasil karya sendiri.

Jakafia, 28 November 2016


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul "Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana BOS di


SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan" di susun oleh SANTI EKOWATI Nomor
Induk Mahasiswa 1112018200023, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqasah pada tanggal 27 Desember 2016 di hadapan dewan penguji. Karena itu,
penulis berhak memperoleh gelar sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Manajemen
Pendidikan.

Jakafta, 27 Desember 2016

Panitia Ujian Munaqasah


Tanggal
'""([*"
Ketua Panitia (Ketua Prodi MP)

Dr.Hasvim Asy' ari.M.Pd


NIP. 19661009 1992021 004 !?/,tt,7
Penguji 1
Yusar Sagara. M.Si.Ak." CPA
glturtT
NIP.2009058601

PengujiII
Drs. Muarif SAM. M.Pd
NrP. 19650717 t99403 1 005
rz/';/*
Mengetahui,
Dekan Fakult
ABSTRAK

Santi Ekowati, NIM. 1112018200023. Transparansi dan Akuntabilitas


dalam Pengelolaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan.
Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini tentang penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam


pengelolaan Dana BOS. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Dana BOS. Manfaat dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan
sudah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana
BOS.
Penelitian ini dilakukan di SMP NEGERI 03 Tangerang Selatan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dimana
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, obsevasi dan studi dokumen.
Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber diantaranya:
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Bendahara BOS, Guru dan Siswa SMP
Negeri 03 Kota Tangerang Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengelolaan dana BOS sudah berjalan cukup baik, yaitu adanya RKAS dalam
perencanaan dana BOS, kesesuain aturan dan petunjuk teknis penggunaan dan
pelaksanaan dana BOS dengan realisasinya, serta pelaksanaan pelaporan dan
pertanggungjawaban dana BOS kepada sekolah, kota/kabupaten dan pemerintah
pusat. Fakta ini menunjukkan bahwa sekolah telah melakukan proses pengelolaan
dana BOS sesuai dengan aturan pemerintah atau petunjuk teknis dalam
pengelolaanya.

Kata Kunci: Pengelolaan Dana BOS, Dana BOS, Transparansi, Akuntabilitas.

i
ABSTRACT

Santi Ekowati, NIM. 1112018200023. Transparency and Accountability in the


Management of BOS Funds in SMP Negeri O3 South Tangerang. Education
Management Departemen, Faculty of Science and Teaching Tarbiyah, Syarif
Hidayatullah Islamic University in Jakarta.

This research on the implementation of transparency and accountability in the


management of BOS fund. Purpose of this study is to determine how the application
of transparency and accountability in the management of BOS gunds. The benefit of
this research is to wheter the SMP N 03 south of Tangerang has implemented the
principles of transparency and accountability in the management of BOS funds.
This research was conducted in SMP N 03 South Tangerang. The method used in
this research in descriptive qualitative method where data collection using interview
techniques, observation and document study, the interviewed several speakers
including: Head of Schools, Treasurer and principal BOS fund, teacher and Student
at SMP N 03 South Tangerang.
Research results show the application of transparency and accountability in the
management of BOS is good enough, namely the existence of BOS funds RKAS in the
planning. Compliance rule and technical instructions of use and implementation of
BOS funds and the realization and successs, as well as the reporting and
accountability of BOS funds to school, city/county, and government. The
disbursement process in accordance with government regulations or technical
guidelines in this management.

Key word: BOS Fund Management, BOS Funds, Transparency, Accountability

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbilaalamiin,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada junjungan kita yakni Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan
sahabatnya.
Skripsi yang berjudul Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana
BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan disusun sebagai persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asyari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Muarif SAM, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingannya kepada penulis.
4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, Dosen Pembimbing I skripsi yang dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hati telah membimbing saya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
5. Tri Harjawati, M.Si, Dosen Pembimbing II skripsi yang dengan penuh kesabaran
dan ketulusan hati telah membimbing saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.

iii
6. H. Mulyono, S.E, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan yang
telah menerima saya untuk melaksanakan penelitian dan juga atas bimbingan
serta arahannya selama penelitian ini berlangsung.
7. Dewan Guru dan juga Staff Tata Usaha SMP Negeri 03 Tangerang Selatan yang
telah bersedia menjadi responden selama kegiatan penelitian ini berlangsung.
8. Orang tua tercinta, Ayahanda Doto Wasito dan Ibunda Suprihatin yang senantiasa
memberikan segala bentuk dukungan dan kepercayaan baik moril maupun
materiil, serta doa yang selalu dipanjatkan demi kesuksesan dan tercapainya cita-
cita penulis.
9. Teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012 yang telah
memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis.
10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan di sini yang telah memberikan
bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan dengan baik,
semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,
untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan.

Jakarta, 20 November 2016

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR


A. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah)
1. Pengertian BOS .................................................................. 8
2. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah ................................ 9
3. Sasaran Program Dana BOS .............................................. 10
4. Waktu penyaluran Dana BOS ............................................ 11
5. Mekanisme Pencairan Dana BOS ...................................... 12
6. Perencanaan Keuangan Dana BOS .................................... 12
7. Pengelolaan Dana BOS ...................................................... 16

v
8. Pengalokasian Dana BOS .................................................. 18
9. Penggunaan Dana BOS ...................................................... 19
10. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana BOS ................ 21
11. Pengawasan Dana BOS ...................................................... 22
B. Transparansi ............................................................................. 23
1. Pengertian Transparansi ..................................................... 23
2. Tujuan Transparansi ........................................................... 24
3. Manfaat Transparansi ........................................................ 25
C. Akuntabilitas ............................................................................ 26
1. Pengertian Akuntabilitas ................................................... 26
2. Tujuan Akuntabilitas .......................................................... 26
3. Manfaat Aakuntabilitas ..................................................... 28
D. Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................... 28
E. Kerangka Berfikir..................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 33
B. Metode Penelitian..................................................................... 34
C. Sumber Data ............................................................................. 35
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 38
E. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 39
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum SMP Negeri 03 Tangerang Selatan ............ 44
1. Sejarah singkat SMP Negeri 03 Tangerang Selatan .......... 44
2. Profil SMP Negeri 03 Tangerang Selatan .......................... 44
3. Visi dan Misi SMP Negeri 03 Tangerang Selatan ............. 45
4. Struktur Organisasi SMP Negeri 03 Tangerang Selatan .... 46

vi
5. Data Pendidik dan Tenaga Kepemdidikan ......................... 47
6. Data Rombongan Belajar .................................................. 48
7. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 03 Tangerang Selatan . 48
B. Data Penelitian ........................................................................ 49
1.1 Dokumen Keuangan Sekolah ................................................. 49
a. RKAS Penerimaan Dana Sekolah ....................................... 49
b. RKAS Pengalokasian Dana BOSDA .................................. 51
c. Pengalokasian Dana BOS Nasional ..................................... 54
d. Realisasi Penggunaan Dana BOSDA .................................. 58
e. Realisasi Penggunaan dana BOSNAS ................................. 61
1.2 Hasil Observasi ....................................................................... 66
C. Analisis Data Penelitian ........................................................... 68
D. Pembahasan .............................................................................. 77
1. Pengelolaan Dana BOS ...................................................... 77
2. Transparansi dalam Pengelolaan Dana BOS...................... 88
3. Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana BOS ..................... 90
E. Temuan Hasil Penelitian ............................................................... 91
F. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 97

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 98
B. Saran......................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 100


LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Waktu Penelitian Skripsi..................................................................... 33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen ...................................................... 37
Tabel 3.3 Lembar Observasi ............................................................................... 38
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara .......................................................... 39
Tabel 3.5 Jenis Dokumen Yang Dibutuhkan ...................................................... 41
Tabel 4.1 Penerimaan Dana Sekolah .................................................................. 49
Tabel 4.2 Alokasi Perencanaan Anggaran BOSDA per-triwulan 2015/2016 .... 51
Tabel 4.3 Alokasi Anggaran BOS 2015/2016..................................................... 54
Tabel 4.4 Realisasi Penggunaan Dana BOSDA ................................................. 58
Tabel 4.5 Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Triwulan 1 ............................. 61
Tabel 4.6 Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Triwulan 2 ............................. 64
Tabel 4.7 Hasil Observasi ................................................................................... 66
Tabel 4.8 Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSDA .............. 68
Tabel 4.9 Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS
Triwulan 1............................................................................................ 71
Tabel 4.10 Analisis Rencana dan Realisasi penggunaan Dana BOSNAS
Triwulan 2............................................................................................ 74

viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 32
Gambar 4.1 Metode Analisis Milles dan Hubermen 42

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Intrumen Pedoman Studi Dokumen
Lampiran 2: Instrumen Pedoman Observasi
Lampiran 3: Instrumen Pedoman Wawancara
Lampiran 4: Rekap Hasil Studi Dokumen
Lampiran 5: Hasil Observasi
Lampiran 6: Hasil Wawancara
Lampiran 7: Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lampiran 8: Data Jenjang Pendidikan dan Status Guru
Lampiran 9: Data Jenjang Pendidikan Tenaga TU dan statusnya di SMP Negeri 03
Tangerang Selatan
Lampiran 10: Data Robongan Belajar (Rombel) SMP Negeri 03 Tangerang Selatan
Lampiran 11: Data Sarana dan Prasarana Sekolah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan
Lampiran 12: RKAS SMP Negri 03 Tangerang Selatan
Lampiran 13: Surat Izin Permohonan Bimbingan Skripsi
Lampiran 14: Surat Izin Peneltian
Lampiran 15:Surat Keterangana Izin Penelitian
Lampiran 16: Lembar Uji Referensi
Lampiran 17: Biodata Penulis

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu komponen masukan
instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan disekolah. Biaya (cost) pendidikan tidak hanya
dalam bentuk uang, barang dan jasa. Sumber-sumber biaya pendidikan antara
lain dari (1) pemerintah seperti APBN dan APBD; (2) sekolah (iuran siswa);
(3) masyarakat (sumbangan).
Biaya pendidikan dapat berasal dari berbagai sumber diantaranya
pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD), sumbangan, swasta,
dan orangtua siswa. Alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN
maupun APBD seperti diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 pasal 49 ayat 1 yaitu Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 1
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pada BAB XIII
mengenai Pendanaan Pendidikan, bagian ketiga tentang Pengelolaan Dana
Pendidikan Pasal 48 ayat (1) dinyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
publik. 2 Artinya pengelolaan danan dalam pendidikan yang berawal dari
pemerintah maupun masyarakat harus dilandasi dengan prinsip transparansi
dan akuntabilitas. Dengan penyelenggaraan dan pengelolaan dana yang
transparan, masyarakat akan mengetahui kemana sajakah dana sekolah itu
dibelanjakan. Salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang signifikan
dari sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program BOS merupakan program

1
UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Pasal 49 Ayat 1
2
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: CV. Mini
Jaya Abadi, 2003), h. 33.
2

nasional di bidang pendidikan yang menyerap anggaran besar dan langsung


berhubungan dengan hajat hidup masyarakat luas. Program BOS bertujuan
untuk meringankan beban masyarakat luas. Program BOS bertujuan untuk
meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam
rangka wajib belajar 9 (Sembilan) tahun.
Kebijakan pemerintah dalam mengelola program BOS telah memberikan
banyak manfaat dalam meringankan beban biaya pendidikan bagi orang tua
siswa. Hal ini tampak jelas dengan turunnya sejumlah pungutan dan
dibebaskannya SPP terutama di level sekolah dasar. Karena program BOS
dijalankan tanpa diskriminasi antara anak yang berasal dari keluarga mampu
dan tidak mampu maka dana BOS dapat dinikmati semua siswa. Memahami
perspektif pemerintah maka program BOS memiliki dua tujuan utama yaitu
mensukseskan program wajib belajar Sembilan tahun secara merata dalam
lingkungan nasional dan meringankan beban orang tua dalam menyekolahkan
anak.
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara
langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan.
Komponen keuangan ini perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan
dana BOS meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data,
pelaporan, dan pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan
perencanaan. 3 Namun pengelolaan keuangan dana BOS faktanya masih
banyak sekolah yang belum secara efektif menjalankan sistem pengelolaan
dana BOS sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan dana BOS,
penganggaran, dan perencanaan keuangan dana BOS. Hal itu terlihat dari data
yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
per 15 Desember 2011. Dari 497 kabupaten/kota di Indonesia, untuk triwulan
II (April-Juni) baru 493 (99,2 persen) kabupaten/kota yang melaporkan sistem
keuangan sekolah, sementara untuk triwulan III (Juli-September) baru 439
(88,3 persen) kabupaten/kota, dan untuk triwulan IV (Oktober-Desember)

3
E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2006), h. 48
3

hanya 108 (21,7 persen) kabupaten/kota yang tuntas menjalankan sistem


manajemen keuangan yang sesuai. 4

Fakta yang terjadi dilapangan mengenai pengelolaan dana BOS yaitu:


banyak sekolah swasta yang masih melakukan pungutan iuran terhadap siswa,
pada sisi lain sekolah tersebut mendapat kucuran dana BOS. Realitas ini
terjadi di sekolah SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan. sekolah memungut
biaya berupa SPP untuk kelas khusus percepatan dan kelas khusus bilingual. 5
Padahal menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan NO 44
Tahun 2012, pasal 1 ayat 2 dijelaskan, pungutan adalah penerimaan biaya
pendidikan baik berupa uang dan atau barang/jasa pada satuan pendidikan
dasar yang berasal dari peserta didik atau orangtua/wali secara langsung yang
bersifat wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya
ditentukan oleh satuan pendidikan dasar 6
Terjadinya keterlambatan pencairan dana BOS, dikarenakan adanya
hambatan teknis seperti kesalahan nomor rekening atau belum disahkan oleh
pemerintah baik daerah maupun pusat. Hal ini terjadi di kota Tangerang
Selatan pada desember 2015. Hal ini berdasarkan pada data yang diperoleh
yaitu
Adapun APBD Tangerang Selatan memiliki sedikit masalah tentang
keterlambatan pengesahan anggaran pendapatan daerah. Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Tangerang Public Transparency Watch (Truth) menilai,
keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Tangerang Selatan (Tangsel) 2016 menunjukkan rendahnya prioritas Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel
terhadap kepentingan publik. APBD Tangsel 2016 baru diketuk palu oleh
DPRD pada 31 Desember 2015. Mengacu kepada UU 23/2014 secara tegas
dinyatakan Kepala Daerah (Walikota) dan DPRD wajib menyetujui bersama

4
Indra Akuntono, Utak-Atik Mekanisme Penyaluran Dana BOS, 2015,
(http://edukasi.kompas.com/utakatik.mekanisme.penyaluran.dana.bos).
5
Hasil Wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS di SMP Negeri 03
Tangerang Selatan.
6
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 44 Tahun 2012, pasal 1 ayat 2.
4

Raperda tentang APBD paling lambat satu bulan sebelum dimulainya tahun
anggaran setiap tahun. 7

Terjadinya penggelapan dana BOS, dimana pihak sekolah tidak transparan


dan memenipulasi data penggunaan dana BOS. 8 Berdasarkan data yang
diperoleh oleh penelitian yang dilakukan oleh DPD-RI di beberapa sekolah di
Jakarta selatan dan di Tangerang Selatan yang menerima dana BOS masih
terdapat penggelapan dana dengan memanipulasi data. Hal ini disebabkan oleh
lemahnya pengawasan pemerintah dalam mengawasi penggunaan dana BOS.
Salah satu lermbaga pendidikan formal yang mampu mengelola dana
BOS dengan baik adalah SMP Negeri 03 Tangerang selatan. SMP yang
terletak di Ciputat Timur Tangerang Selatan ini sudah menerima dana BOS
sejak pertama kali dana BOS disahkan oleh pemerintah yaitu pada tahun 2005.
Sejak saat itu sekolah mengelola dana BOS sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah dalam pedoman petunjuk teknis penggunaan
dan pertanggungjawaban dana BOS. Sekolah mengelola dana BOS secara
efektif dan efisien tepat guna.
Namun demikian dalam mengelola dana BOS masih terdapat beberapa
kendala. Berdasarkan wawancara yang diperoleh dari Bendahara Dana BOS
SMP N 03 Tangerang Selatan diperoleh informasi terkait dengan keterbatasan
sumber dana yang dimiliki sekolah. Sekolah hanya mengandalkan dana BOS
dari pemerintah dan SPP siswa namun dengan adanya dana tersebut belum
mencukupi seluruh kebutuhan sekolah. Pada januari tahun 2016 mengalami
keterlambatan pencairan dana BOS sampai tiga bulan mengakibatkan kepala
sekolah memutar dana yang ada untuk keperluan kegiatan sekolah sampai
kepada pembayaran gaji guru.
Masalah lain yaitu dalam hal terbatasnya sumber daya manusia dalam
mengelola dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan. Sekolah kekurangan

7
http://www.beritasatu.com/megapolitan/337940-truth-apbd-tangsel-
2016-terlambat-disahkan.html diakses pada1 maret 2016 pkl 15.45 WIB
8
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Efisiensi Penggunaan APBN di
Daerah, Tinjauan Terhadap Pelaksanaan BOS (Sekretariat Jenderal DPD Jakarta:2008),
h. 63.
5

tenaga administrasi dalam mengelola penerimaan/pengeluaran dan


pertanggungjawaban dana BOS. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengalihan
tugas dan jabatan yaitu dengan pengangkatan guru sebagai bendahara BOS.
Namun demikian bendahara tersebut diangkat sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer 162/PMK.05/2013 tentang
Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pasal 9 ayat (1) yaitu setiap orang
yang akan diangkat menjadi bendahara penerimaan/bendahara
pengeluaran/BPP harus memiliki sertifikat bendahara, dan ayat (2) yaitu
sertifikat bendahara diperoleh melalui proses sertifikasi yang diselenggarakan
oleh kementerian keuangan. 9
Pihak sekolah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan masih memungut biaya
iuran SPP bagi siswa khusus, yaitu siswa khusus percepatan dan kelas khusus
bilingual. Karena siswa khusus tersebut memiliki jam tambahan dan
mempunyai guru tambahan yang hanya khusus mengajar siswa pada kelas
tersebut.
Masalah lain terkait dalam penerapan prinsip transparansi, yaitu di SMP
Negeri 03 Kota Tangerang Selatan dalam penyusunan anggaran hanya
melibatkan tim manajemen BOS sekolah (Kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, dan bendahara dana BOS), namun dalam penyusunan kebutuhan
anggaran kegiatan belajar mengajar dan operasional sekolah, pihak perwakiln
guru dan staf membuat usulan anggaran yang akan dimasukan ke RKAS
(Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah).
Pihak sekolah belum memanfaatkan media dengan baik untuk
memberikan informasi mengenai penggunaan dana kepada stakeholders, serta
dalam penerapan prinsip akuntabilitas, yaitu kurangnya keterlibatan
stakeholders dalam pengelolaan dana BOS dan laporan keuangan dana BOS
hanya diberikan kepada stakeholders internal yaitu, pemerintah dan sekolah.

9
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer 162/PMK.05/2013 tentang
Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pasal 9 ayat (1) dan (2).
6

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana


penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan Dana
BOS yang ada di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan. Dengan judul
Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana BOS di SMP
Negeri 03 Kota Tangerang Selatan

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Adanya keterlambatan pencairan dana BOS sehingga menyebabkan
terbatasnya sumber dana yang dimiliki sekolah.
2. Adanya keterbatasan sumber daya manusia dalam mengelola dana
BOS sehingga terjadinya pengalihan tugas yaitu pengangkatan guru
PNS sebagai Bendahara.
3. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan anggaran
sekolah.
4. Belum adanya media sebagai alat informasi mengenai pelaporan dana
BOS kepada stakeholders.
5. Kurangnya akuntabilitas sekolah dalam mengelola dan melaporkan
keuangan dana BOS kepada stakeholders/masyarakat.

C. Pembatasan Masalah
Dengan adanya keterbatasan waktu, pikiran, dana dan sarana yang ada
maka peneliti merasa perlu memberikan batasan permasalahan agar hasil
penelitian lebih fokus. Dan agar pembahasan ini tidak terlalu luas dan lebih
terarah, maka Penulis hanya membatasi dan membahas mengenai:
akuntabilitas dan transparansi anggaran dalam pengelolaan dana BOS di SMP
Negeri 03 Kota Tangerang Selatan.
7

D. Rumusan Masalah
Setelah membatasi masalah, penulis merumuskan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran
dalam pengelolaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang
Selatan?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki
tujuan untuk mendeskripsikan :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan
transparansi anggaran dalam pengelolaan dana BOS di SMP Negeri 03
Kota Tangerang Selatan?

F. Kegunaan / manfaat penelitian


Hasil penelitian terhadap penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi
anggaran dalam pengelolaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang
Selatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Secara teoritis/akademik, hasil penelitian ini diharapkan akan menambah
wawasan mengenai penerapan manajemen keuangan pendidikan.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan
memberikan sumbangan pemikiran :
a. Bagi sekolah, adanya penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan
penerapan manajemen keuangan pendidikan dalam mengelola dana
BOS yang baik agar terpenuhinya kebutuhan sekolah dan kualitas
pendidikan yang baik.
b. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kepekaan sosial dengan berkontribusi untuk lebih bijak dalam
menyikapi masalah dana di sekolah.
8

c. Bagi Dinas Pendidikan / PEMDA, adanya penelitian ini diharapkan


dapat memberikan acuan dalam pengambilan kebijakan yang lebih
bijak mengenai pemberian dana sekolah Provinsi.
d. Bagi penelitian lainnya, adanya penelitian ini dapat menambah
pengetahuan terkait dengan akuntabilitas dan transparansi anggaran
dalam pengelolaan dana BOS serta dapat dijadikan literature dalam
salah satu referensi untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
1. Pengertian BOS
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah bantuan yang
diberikan pemerintah dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak
kepada sekolah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak
mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperolah
layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka
penuntasan wajib belajar 9 tahun. Dengan adanya Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), maka pihak sekolah dan orang tua terbantu untuk
menjalankan pendidikan yang layak bagi anak. 1
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk
penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. 2
Menurut Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak dll. Namun demikian, ada beberapa jenis
pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan. 3
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) adalah program nasional pemerintah dalam
rangka membantu meringankan pembiayaan program pendidikan demi
tuntasnya wajib belajar 9 tahun.

1
Kompri, Manajemen Sekolah Teori & Praktek,(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 238.
2
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah Tahun 2015, h. 2
3
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah Tahun 2015, h. 2

9
10

2. Tujuan Dana BOS


Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan untuk
membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan
bagi siswa yang lain, agar mereka memperolah layanan pendidikan dasar yang
lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pada 34
ayat (1) menjelaskan bahwa setiap warga nnegara yang berusia 6 (enam)
tahun dapat mengikuti program wajib belajar, dan ayat (2) menjelaskan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar
minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Sedangkan
dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomer 47 tahun 2008 tentang
Wajib Belajar pada pasal 1 ayat (2) menyebutkan pendidikan dasar sebagai
jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan menengah, bentuk Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidtidaiyah (MI) atau bentuk alin yang sederajat,
serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
atau bentuk lain yang sederajat. 1

Secara khusus program BOS bertujuan untuk:


1. Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik SD/SDLB negeri
dan SMP/SMPLB/SD-SMP Satap/SMPT negeri terhadap biaya operasi
sekolah;

2. Membebaskan pungutan seluruh peserta didik miskin dari seluruh


pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;

3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik di sekolah


swasta. 2

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana atau


pembiayaan pendidikan minimal 20% dalam APBN dan APBD sebagai

1
Kompri, Manajemen Sekolah Teori & Praktek,(Bandung: Alfabeta, 2014),
h. 240
2
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah Tahun 2015, h. 4

10
11

dana hibah yag diberikan kepada satuan lembaga penddikan sebagai


pembiayaan operasional pendidikan. Dalam rangka penuntasan program
wajib belajar 9 tahun yang bermutu, banyak program yang tekah, sedang
dan akan dilakukan. Program-program tersebut dikelompokkan menjadi 3,
yaitu pemerataan, dan perluasan akses; peningkatan mutu, relevansi, dan
daya saing; serta tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan public.
Meskipun tujuan utama program BOS adalah untuk pemerataan dan
perluasan akses, program. 3
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan untuk
meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan pendidikan dalam
rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

3. Sasaran Program Dana BOS


Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD/SDLB, SMP/SMPLB/
SMPT, dan SD-SMP Satu Atap (Satap), baik negeri maupun swasta di seluruh
provinsi di Indonesia yang sudah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional
(NPSN) dan sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). 4
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) yang
diresmikan tahun 2008npasal 46 ayat 1 yang berbunyi: Pendanaan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah, dan masyarakat.
Undang-Undang tersebut mengatur dan memutuskan bahwa pembiayaan
pendidikan bersumber dari pemerintah selaku penanggung jawab pendidikan
di daerah, dan mayarakatselaku pengguna pendidikan tersebut. Artinya bahwa
dalam hal pembiayaan pendidikan pada satuan lembaga pendidikan, maka
baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakatharus saling bekerja
sama atau saling bahu-membahu demi terciptanya suatu satuan lembaga
pendidikan yang berkualitas dan bermutu sesuai dengan harapan pemerintah
dan masyarakat. 5

3
Ibid, h. 243
4
Juknis BOS 2015
5
Kompri, Opcit, h. 246
12

4. Waktu Penyaluran Dana BOS


Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode
Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, dan Oktober-Desember. Pada tahun
anggaran 2015, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode
Januari sampai dengan Desember 2015, yaitu Triwulan I dan II tahun
anggaran 2015 tahun ajaran 2014/2015 dan Triwulan III dan IV tahun
anggaran 2015 tahun ajaran 2015/2016.
Bagi wilayah yang secara geografis sangat sulit (wilayah terpencil)
sehingga proses pengambilan dana BOS oleh sekolah mengalami hambatan
atau memerlukan biaya pengambilan yang mahal, penyaluran dana BOS
kepada sekolah dilakukan setiap semester, yaitu pada awal semester.
Penentuan wilayah terpencil ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Unit wilayah terpencil adalah kecamatan;
b.Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota mengusulkan nama-nama
kecamatan terpencil pada Tim Manajemen BOS Provinsi, selanjutnya
Tim Manajemen BOS Provinsi mengusulkan daftar nama tersebut ke
Tim Manajemen BOS Pusat;
c. Kementerian Keuangan menetapkan daftar alokasi dana BOS wilayah
terpencil berdasarkan usulan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 6

5. Mekanisme Pencairan Dana BOS


Pengalokasian dana atau pencairan dana BOS dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Tim Manajemen pusat mengumpulkan data jumlah siswa tiap sekolah
melalui tim manajemen BOS Provinsi, kemudian menetapkan alokasi
dana tiap provinsi.

6
Buku Pedoman Petunjuk teknis Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2015, h. 6.
13

b. Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Tim Manajemen BOS Pusat
membuat alokasi dana BOS tiap provinsi yang dituangkan dalam
DIPA Provinsi.
c. Tim Manajemen BOS Provinsi dan Tim Manejemen BOS
Kabupaten/Kota melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa tiap
sekolah sebagai dasar dalam menetapkan alokasi di setiap sekolah.
d. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota menetapkan sekolah yang
bersedia menerima BOS melalui Surat Keputusan (SK), SK penetapan
sekolah yang menerima BOS ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kabupaen/Kota dan Dewan Pendidikan, SK yang telah ditanda tangani
dilampiri daftar nama sekolah dan besar dana bantuan yang diterima
(Format BOS-20A dan Format BOS-02B). Sekolah yang bersedia
menerima BOS harus menandatangani Surat Perjanjian Pemberian
Bantuan (SPPB).
e. Tim Manajemen BOS Kab./Kota mengirim SK alokasi BOS dengan
melampirkan daftar sekolah ke Tim Manajemen BOS Provinsi,
tembusan ke Bank/Pos penyalur dana dan sekolah penerima BOS. 7

6. Perencanaan Keuangan Dana BOS


Secara umum, proses manajemen keuangan sekolah meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan, dan pertanggung jawaban.
Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen keuangan.
Perencanaan merupakan suatu proses yang rasional dan sistematis dalam
menerapkan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 8
PPBS (planning, programming, budgeting system) dalam bahasa
indonesis adalah sistem perencanaan, penyusunan program dan penganggaran
(SP4). Model ini bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan

7
Opcit. h. 247.
8
Jamal Mamur Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: DIVA
Press, 2012), h. 222
14

pengarahan dipandang sebagai suatu sistemyang tak terpisahkan satu sama


lainnya. Kast dan Rosenzweig mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu
pendekatan sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan
mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya
biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran untuk
merefleksikan kegiatan program jangka panjang. 9
Perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebaih dahulu apa yang
akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan, dan
siapa yang mengerjakannya. 10 Selanjutnya dalam manajemen keuangan adalah
merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan
tercapainya pendidikan disekolah. 11
Perencanaan keuangan sekolah dapat dikembangkan secara efektif jika
didukung oleh beberapa sumber yang esensial, seperti: 12
b. Sumber daya manusia yang kompeten dan mempunyai wawasan yang
luas tentang dinamika sosial masyarakat.
c. Tersedianya informasi yang akurat dan tepat waktu untuk menunjang
pembuatan keputusan.
d. Menggunakan manajemen dan teknologi yang tepat dalam
perencanaan.
e. Tersedianya dana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan.
Dalam perencanaan manajemen keuangan meliputi mulai dari
penerimaan sampai pelaporan yang tersusun secara tertib. Untuk dirancang
anggaran dengan menganalisa kebutuhan sesuai data yang akurat.
Perencanaan keuangan sekolah setidaknya mencakup dua kegiatan,
yakni: penyusunan anggaran keuangan sekolah, dan pengembangan rencana

9
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Op. cit, h. 51
10
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, h. 49
11
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Op. cit,h. 173
12
E. mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesiona(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet. Ke-X, 2009), h. 200.
15

anggaran belanja sekolah (RAPBS). Kedua kegiatan pokok tersebut diuraikan


sebagai berikut: 13

a. Penyusunan Anggaran Keuangan Sekolah


Penyusunan anggaran keuangan sekolah atau sering disebut anggaran
belanja sekolah (BS), biasanya dikembangan dalam format-format yang
meliputi: (1) sumber pendapan dan (2) pengeluran untuk kegiatan belajar
mengajar, pengadaan, pemeliharaan, sarana dan prasarana, bahan-bahan
dan alat-alat pelajaran, honorarium dan kesejahteraan. 14

Menurut Nanang Fattah, tahapan penyusunan anggaran sebagai


berikut: 15

1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama


periode anggaran.
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan da;am uang, jasa,
dan barang.
3) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada
dasarnya merupakan pernyataan finansial.
4) Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu.
5) Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak
yang berwenang.
6) Melakukan revisi usulan anggaran.
7) Persetujuan revisi usulan anggaran.
8) Pengesahan anggaran.

Lipham (1985) mengungkapkan ada 4 fase kegiatan pokok proses


penyusunan anggaran: 16

13
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet. Ke-X, 2009), h. 198.
14
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. h. 198.
15
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakarya,
2006), h. 50.
16

b. Merencanakan anggaran, yaitu kegiatan mengidentifikasi tujuan,


menentukan prioritas, menjabarkan tujuan kedalam penampilan
operasional yang dapat diukur, menganalisis alternative pencapaian
tujuan dengan analisis cost-efectiveness, dan membuat rekomendasi
alternative pendekatan untuk mencapai sasaran.
c. Mempersiapkan anggaran, yaitu menyesuaikan kegiatan dengan
mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi, dan sasaran
program pengajaran perlu dirumuskan dengan jelas. Melakukan
inventarisasi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang tersedia.
d. Mengelola pelaksanaan anggaran, yaitu mempersiapkan pembukuan,
melakukan pembelanjaan dan membuat transaksi, membuat
perhitungan, mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prosedur kerja
yang berlaku, serta membuat laporan dan pertanggungjawaban
keuangan.
e. Menilai pelaksanaan anggaran, yaitu menilai pelaksanaan proses
belajar mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran program,
serta membuat rekomendasi untukperbaikan anggaran yang akan
datang.

Setiap sekolah wajib menyusun RAPBS sebagaimana diamanatkan


dalam pasal 53 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat
rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahunan. 17

b. Pengembangan Rencana Anggaran Belanja Sekolah


Setelah penyusunan anggaran, perencanaan keuangan memasuki
kegiatan pengembangan rencana anggaran. Proses pengembangan Rencana
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

16
E. mulyasa, Manajemen Berbasisi Sekolah. Konsep, Strategi, dan Implementasi..
h. 174-175.
17
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 53
17

Setiap sekolah wajib menyusun RAPBS sebagai mana diamanatkan


dalam pasal 53 Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat
rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahun; RAPBS merupakan rencana perolehan pembiayaan
pendidikan dari berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja
tahunan yang terdiri dari sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan
lainnya disertai rincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun
anggaran. 18
Pada umumnya menampuh langkah-langkah pendekatan dengan
prosedur sebagai berikut:
a) Pada tingkat kelompok kerja.
b) Pada tingkat kerjasama dengan komite sekolah.
c) Sosialisasi dan Legalisasi.

7. Pengelolaan Dana BOS


Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi merupakan wadah bagi
orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. Setiap kegiatan diarahkan
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan dapat
optimal apabila di sekolah dilakukan kegiatan manajemen atau pengelolaan.
Pengelolaan adalah essensial yang baik disemua kerjasama yang dikoordinasi,
disemua tingkat organisasi, yang pelaksanaannya sering ada kendala atau
masalah. 19 Terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai pengertian
pengelolaan. Menurut John D Millet, pengelolaan adalah suatu proses
pengarhan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang lain yang
diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Adrew Sikula
berpendapat bahwa pengelolaan pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,

18
Jamal Mamur Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: DIVA
Press, 2012), h. 228
19
Sri minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri,(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media,2011), h. 55
18

pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yan dilakukan oleh


setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber
daya yang dimiliki oleh organisasi sehingga akan dihasilkan suatu produk atau
jasa secara efisien.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, pengelolaan adalah
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi,
mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan organisasi. Dengan demikian pengelolaan dana BOS merupakan
serangkaian kegiatan mulai dari proses merencanakan pengalokasian dana
BOS, menggunakan dana BOS, dan melaporkan serta
mempertanggungjawabkan penerimaan dana BOS kepada pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota, serta tim manajemen BOS
madrasah.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengelola dana
BOS diantaranya:
1. Landasan Hukum Program BOS
Landasan hukum dalam pelaksanaan program BOS meliputi semua
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
a) Pasal 28 dan pasal 31, pasal 34 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahaun 1945;
b) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 31334);
c) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1983 tentang
pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983
Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-undang
Nomor 42 Tahun 2009 Tentang perubahan ketiga atas Undang-undang
19

Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan


Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5069);
d) Undangundang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang
Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165,
tambahan Lembaran Negara 3886);
e) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 109); 20

8. Pengalokasian Dana BOS


Pengalokasian dana BOS ke sekolah berdasarkan pada data jumlah siswa
yang terdaftar. Secara ringkas, alir proses pengalokasian dana BOS tersebut
dapat disajikan dalam penjelasan dibawah ini:
a. Tim manajemen BOS pusat mengumpulkan data jumlah siswa tiap
sekolah melaluji tim manajemen BOS provinsi, kemudian menetapkan
alokasi dana BOS tiap Provinsi.
b. Atas dasar jumlah siswa tiap sekolah, Tim manajemen BOS pusat
membuat alokasi dana BOS tiap Provinsi yang dituangkan dalam
DIPA Provinsi.
c. Tim manajemen BOS Provinsi dan Tim Manajemen BOS
Kabupaten/Kota melakukan verifikasai ulang data jumlah siswa tiap
sekolah sebagai dasar dalam menetapkan alokasi ditiap sekolah.
d. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota menetapkan sekolah yang
bersedia menerima BOS melalui Surat Keputusan (SK). SK penetapan
sekolah umum yang menerima dana BOS ditandatangani oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dewan Pendidikan.

20
Departemen Agama RI Buku Panduan Program BOS dalam Rangka Wajib Belajar
9 Tahun, ( Jakarta, 2012), h.11
20

e. Selanjutnya Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota mengirim SK


alokasi BOS dengan melmapirkan daftar sekolah ke Tim Manajemen
Provinsi dan sekolah penerima BOS, serta tembusan ke bank/pos
penyalur dana.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengalokasian dana


BOS ke sekolah berdasarkan pada data jumlah siswa yang terdaftar.

9. Penggunaan Dana BOS


Penggunaan dana BOS harus didasarkan pada keputusan antara Kepala
Sekolah/ Dewan Guru dengan komite sekolah, yang harus didaftar sebagai
salah satu sumber penerimaan dalam RAPBS, di samping dana yang diperoleh
dari Pemda atau sumber lain (block grant, hasil uit produksi, sumbangan lain,
dan sebagainya). Untuk selanjutnya Komite Sekolah dalam fungsinya sebagai
lembaga mitra kepala sekolah berkaitan dengan pengelolaan dana BOS disebut
21
dengan Komite sekolah.
Dana BOS diberikan kepada sekolah untuk dikelola sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Besarnya dana untuk tiap sekolah
ditetapkan berdasarkan jumlah murid. Berdasarkan buku pedoman petunjuk
teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS tahun
anggaran 2015 penggunaan dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat
digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut:
a. Pengembangan perpustakaan
b. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru
c. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler peserta didik
d. Kegiatan ulangan dan ujian
e. Pembelian barang-barang habis pakai
f. Langganan daya dan jasa
g. Perawatan sekolah/rehab ringan dan senitasi sekolah

21
Opcit, h. 247
21

h. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga


kependidikan honorer
i. Pengembangan profesi guru
j. Membantu peserta didik miskin yang belum menerima bantuan
program lain seperti KIP
k. Pembiayaan pengelolaan BOS
l. Pembelian dan perawatan perangkat komputer
m. Biaya lainnya

Adapun larangan penggunaan dana BOS yang diterima oleh sekolah


tidak boleh digunakan untuk hal-hal berikut:
a. Disimpan dengan maksud dibungakan
b. Dipinjamkan kepada pihak lain
c. Membeli software/perangkat lunak untuk laporan keuangan BOS atau
software sejenis
d. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan
memerlukan biaya besar, misalnya : studi banding, tur studi (karya
wisata) dan sejenisnya
e. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD
Kecamatan/Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya,
kecuali untuk menanggung biaya peserta didik/guru yang ikut serta
dalam kegiatan tersebut
f. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru
g. Membali pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik untuk
kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), kecuali bagi peserta
didik miskin
h. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat
i. Membangun gedung/ruangan baru
j. Membeli lembar kerja peserta didik (LKS) dan bahan peralatan yang
tidak mendukung proses pembelajaran
k. Menanamkan saham
22

l. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah


pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar
m. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan /
sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/ Perpajakan program
BOS yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD pendidikan
provinsi/kabupaten/kota da kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Dari pengertian dan peraturan pemerintah diatas dapat disimpulkan


bahwa penggunaan dana BOS dikelola oleh sekolah secara mandiri sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

10. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana BOS


Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan
program BOS, masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (pusat,
provinsi, kabupaten/kota, seoklah) diwajibkan untuk melaporkan hasil
kegiatannya kepada pihak terkait
Secara umum, hal-hal yang perlu dilaporkan oleh pelaksana program
adalah yang berkaitan dengan statistic penerima bantuan, penyaluran,
penyerapan, pemanfaatan dana, laporan keuangan serta hasil monitoring
evaluasi dan pengaduan masalah. Kementerian pendidikan dan kebudayaan
telah menyediakan software/perangkat lunak untuk membantu sekolah dalam
menyusun leporan keuangan tingkat sekola. Aplikasi ini diberi nama Aplikasi
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS (Alpeka BOS) yang dapat
diunduh secara gratis di www.bos,kemendigbud,go,id. Oleh karena itu, sekolah
dilarang membeli aplikasi lain yang sejenis dengan menggunakan dana BOS.
Bilamana terdapat kesulitan dalam penggunaan aplikasi ini, sekolah/tim
Manajemen BOS kabupaten/kota dapat menghubungi Tim Manajemen BOS
Pusat. 22

22
Buku Pedoman Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2015, h.42.
23

11. Pengawasan Dana BOS


Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan
untuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan
penyalahgunaan wewenangm kebiciran dan pemborosan keuangan Negara,
pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya.
Pengawasan program BOS meliputi pengawasan melekat , pengawasan
fungsional dan pengawasan masyarakat.
a) Pengawasan melekat, adalah pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan masing-masing instansi kepada bawahanya, baik ditingkat
pusat, provinsi,kabupaten/kota maupun sekolah.
b) Pengawasan fungsional internal, oleh insoektorat jenderal
kemendikbud serta inspektorat daerah provinsi dan kabuoaten/kota
dengan melkaukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut
atau permintaan instansi yang akan diaudit, serta sesuai dengan
wilayah kewenangan masing-masing.
c) Pengawasan oleh badan pengawas keuangan dan pembangunan
(BPKP) dengan melakukan audit atas permintaan instansi yang akan
diaudit.
d) Pemeriksaan oleh badanpemeriksa keuangan (BPK) sesuai dengan
kewenangan.
e) Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan
program BOS ole unsur masyarakat yang terdapat disekolah,
kabupaten/kota, provinsi dan pusat mengacu pada kaedah keterbukaan
informasi public yaitu: semua dokumen BOS dapat diakses public
kecuali yang dirahasiakan. Apabila terdapat indikasi penyimpangan
dalam pengelolaan BOS, agar segera dilaporkan kepada instansi
pengawas fungsional atau lembaga berwenang lainnya. 23
Komponen utama yang di monitoring dalam pengawasan pengelolaan
dana BOS antara lain: alokasi dana seolah penerima bantuan, penyaluran dan
penggunaan dana, pelayanan dan penanganan pengaduan,administrasi
23
JUKNIS BOS TAHUN 2015, h. 55
24

keuangan dan pelaporan. Secara teknis perbedaan mendasar dari oengawasan


dan monitoring terletak adalah pada fokusnya. Pengawasan memfokuskan
pada orang-orang yang mengelola program atau melaksanakan kegiatan,
sementara pada monitoring fokusnya adalah pada komponen-komponen
program/kegiatan. 24

B. Transparansi
1. Pengertian Transparansi
Menurut Sri Minarti, Transparansi dalam manajemen keuangan
lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. 25
Menurut Nico, Transparansi adalah suatu keterbukaan secara sungguh-
sungguh, menyeluruh, dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh
lapisan masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya publik. 26
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan dibidang manajemen
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga
pendidikan, bidang manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu
keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya. Rincian penggunaan, dan
pertanggungjawaban harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak
yang berkepentingan untuk mengetauinya. Transparansi keuangan dangat
diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua masyarakat dan
pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan disekolah.
Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik
antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekoalah melalui

24
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Peningkatan Manajemen Melalui
Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah,
(Jakarta:Kemendikas,2011), h. 232
25
Sri Minarti, Manajemen Berbasis Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan
Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 224.
26
Nico Adrianto, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik
Melalui e-Government, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), h. 20.
25

penyediaan infofrmasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh


informasi yang akurat dan memadai.
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua waraga
sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan
belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang
guru atau didepan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang
membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang
tua siswa bisa mengetaui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari
orang tua siswa dan digunakan untuk apasaja uang itu. Perolehan informasi
ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah. 27

Dari beberapa pemaparan para tokoh mengenai definisi transparansi,


maka dapat disimpulkan bahwa transparansi keuangan sekolah adalah
keterbukaan yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada orang tua,
masyarakat, dan pemerintah khususnya dalam manajemen keuangan yang
sumber dananya dapat diketahui dan dimanfaatkan sebagai informasi
keuangan.

2. Tujuan Transparansi
Adapun tujuan transparansi terhadap pengelolaan keuangan yang
dapat dirasakan oleh stakeholders dan lembaga adalah:
a. Mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan-
peyimpangan melalui kesadaran masyarakat dengan adanya
kontrol sosial.
b. Menghindari kesalahan komunikasi dan perbedaan
persepsi.
c. Mendorong masyarakat untuk belajar bertanggung jawab
dan bertanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan
pelaksanaan kegiatan.
d. Membangun kepercayaan semua pihak dari kegiatan yang
dilaksanakan.

27
Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Cet. I, h. 224
26

e. Tercapainya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan,


prinsip, dan nilai-nilai universal. 28

Dari adanya tujuan transparansi di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa tujuan transparansi dapat meminimalisir penyimpangan-
penyimpangan penggunaan dana, mencegah ketidakpercayaan publik, dan
tercapainya tujuan.

3. Manfaat Transparansi
Menurut Sri Minarti, Manfaat dari adanya transparansi dapat
menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat,
orang tua siswa, dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai. 29
Menurut Nico, beberapa manfaat penting adanya transparansi
anggaran adalah sebagai berikut:
a. Mencegah korupsi.
b. Lebih mudah mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan.
c. Meningkatkan akuntabilitas sehingga masyarakat akan lebih
mampu mengukur kinerja lembaga.
d. Meningkatnya kepercayaan terhadap komitmen lembaga untuk
memutuskan kebijakan tertentu.
e. Menguatnya kohesi sosial, karena kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga.
f. Menciptakan iklim investasi yang baik dan meningkatkan kepastian
usaha. 30
Dari pendapat para ahli mengenai manfaat transparansi, maka dapat
disimpulkan bahwa manfaat dari adanya transparansi merupakan suatu
penerapan kebijakan yang dapat diawasi dan mencegah terjadinya tindak
kecurangan.

28
Modul Khusus Komunitas: Transparansi Akuntabilitas, h. 8 (www.p2kp.org),
diakses tanggal 07 Januari 2017, Pukul 13.25 WIB
29
Sri Minarti, Manajemen Berbasis Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan
Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 224.
30
Nico Adrianto, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik
Melalui e-Government, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), h. 21.
27

C. Akuntabilitas
1. Pengertian Akuntabilitas
Sri Minarti menjelaskan bahwa, Akuntabilitas adalah kondisi seseorang
yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam
menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung
jawabnya. 31
E. Mulyasa mengemukakan akuntabilitas adalah, pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan sekolah dalam implementasi manajemen berbasis
sekolah dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban pada setiap akhir
anggaran sekolah dengan dikeluarkannya dana selama tahun anggaran.
Pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan dalam rapat dewan sekolah, yang
diikuti oleh komponen sekolah, masyarakat, dan pemerintah daerah. 32
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
karena kualitas performasinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai
tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen
keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan
yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah
membelanjakan uang secara bertanggungjawab. Pertanggungjawaban dapat
dilakukan kepada orangtua, masyarakat dan pemerintah.
Ada tiga pilar yang menjadi prasyarat terbangunnta akuntabilitas, yaitu
(1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima
masukan dan mengikutsertakan berbagai kompenen dalam mengelola sekolah,
(2) adanya standar kinerja, disetiap institusi yang dapat diukur
dalammelaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi
untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan

31
Sri Minarti, Manajemen Berbasis Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan
Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 225.
32
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2003), h. 177-178.
28

masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan
yang cepat. 33

Dari beberapa pemaparan ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah
yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
dan dilaporkan kepada pemerintah, orang tua, dan masyarakat.

2. Tujuan Akuntabilitas
Dalam buku MBS di SMP pada era otonomi daerah, dikemukakan
bahwa tujuan utama akuntabilitas adalah mendorong terciptanya tanggung
jawab untuk meningkatkan kinerja sekolah. 34 Menurut Herbert, Killough,
dan stretss dalam Waluyo, manajemen suatu organisasi harus
accountable untuk:
a. Menentukan tujuan yang tepat.
b. Mengembangkan standar yang diperlukan untuk
pencapaian tujuan yang ditetapkan.
c. Secara efektif mempromosikan penerapan pemakaian
standar.
d. Mengembangkan standar organisasi dan operasi secara
ekonomis dan efisien. 35

Dari adanya tujuan akuntabilitas di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa tujuan akuntabilitas menciptakan kepercayaan stakeholders dalam
pengelolaan keuangan, menetapkan tujuan dan sasaran yang tepat, dan
menggunakan standar dalam proses dan tujuan kegiatan.

3. Manfaat Akuntabilias
Upaya perwujudan sistem akuntabilitas pada organisasi dimaksudkan
untuk:

33
Jamal Maruf Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: DIVA
Press, 2012), h. 220-221.
34
Manajemen Berbasis Sekolah di SMP Pada Era Otonomi Daerah (Jakarta:
Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar, Kementerian
Pendidikan Nasional, 2011), h. 45
35
Waluyo, Manajemen Publik, (Bandung: Mandar Maju, 2007), h. 197
29

a. Memulihkan dan memelihara kepercayaan masyarakat


terhadap organisasi.
b. Mendorong terciptanya transparansi dan responsiveness
organisasi.
c. Mendorong partisipasi masyarakat.
d. Menjadikan organisasi lebih dapat beroperasi secara efisien,
efektif, ekonomis dan responsive terhadap aspirasi
masyarakat dan lingkungannya.
e. Mendorong pengembangan sistem penilaian yang wajar
melalui pengembangan pengukuran kinerja.
f. Mendorong terciptanya iklim kerja yang sehat dan kondusif
serta peningkatan disiplin.
g. Mendorong peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat. 36

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat akuntabilitas


dapat menjamin kepercayaan public, terciptanya keterbukaan informasi,
dan meningkatkan suasana kerja yang kondusif.

D. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian sebelumnya yang telah membahas mengenai transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan dana BOS telah penulis telusuri dan amati. Penulis
menemukan terdapat karya tulis dan hasil penelitian yang relevan dengan
judul yang diangkat oleh penulis, seperti:
Penelitian yang dilakukan oleh Diah Parwita Desi dengan judul Evaluasi
Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Banyumas, hasil penelitiannya adalah
secara keseluruhan, evaluasi atas akuntabilitas dan transparansi pengelolaan
keuangan SMP Negeri di Kabupaten Banyumas telah diselenggarakan secara
akuntabel dan transparan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah
studi kasus. 37
Penelitian yang dilakukan Giyanto dengan judul Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Dasar

36
Waluyo, Manajemen Publik, (Bandung: Mandar Maju, 2007), h. 182
37
Diah Parwita Desi, Evaluasi Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan
Keuangan Sekolah Menengah Pertama (SMp) Negeri di Kabupaten Banyumas, Tesis
Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.
30

Negeri Belah 1 Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, hasil


penelitiannya adalah perencanaan dana BOS telah dilaksanakan secara
transparan dilihat dari aspek orientasi tujuan, proses penyusunan dan
keterlibatan para guru, dan partisipasi komite sekolah. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. 38
Dan penelitian yang dilakukan oleh Ristya Dwi Anggraini dengan judul
Transparansi, Partisipasi, Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Dana BOS
dalam Program RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya, hasil
penelitiannya adalah transparansi pengelolaan anggaran dana BOS dalam
program RKAS di SDN Pacarkeling VII sangat transparan. Hal tersebut
dilihat dari terbukanya informasi mengenai penerimaan dana BOS serta
informasi yang disediakan mengenai anggaran dana BOS dalam Program
RKAS. Dalam akuntabilitas dilihat dengan laporan pertanggungjawaban
penggunaan dana BOS berupa lampiran formulir BOS. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah tipe penelitian deskriptif. 39
Dari ketiga penelitian terdahulu seperti pemaparan di atas, terdapat
kesamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu penelitian
mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dana BOS di
sekolah.

E. Kerangka Berfikir
Sekolah yang maju biasanya ditentukan oleh berbagai macam aspek
mulai dari mutu masukan dan lulusan yang unggul, sarana dan prasaran yang
lengkap dan memadai, tenaga pendidik dan kependidikan yang handal, dan
tentunya manajemen/pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu sumber
keuangan sekolah adalah dari Pemerintah Pusat dan Pemereintah Daerah

38
Giyanto, Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
di Sekolah Dasar Negeri Belah 1 Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan,Tesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
39
Ristya Dwi Anggraini, Transparansi, Partisipasi, Akuntabilitas Pengelolaan
Anggaran Dana BOS dalam Program RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya, Jurnal
Kebijakan dan Manajemen Publik, Vol. 1, No. 2, Mei-Agustus 2013.
31

berupa dana BOS. Masalah yang dirasakan oleh stakeholders di setiap sekolah
mengenai pengelolaan dana BOS timbul akibat kurangnya keterbukaan dan
tanggung jawab pihak sekolah dalam mengelola sumber keuangan baik
keuangan BOS, kurangnya keterlibatan stakeholders dalam perencanaan
anggaran, kurangnya pengetahuan stakeholders dalam pengelolaan anggaran,
dan belum adanya media sebagai alat informasi mengenai laporan keuangan
Dana BOS. Hal tersebut menunjukkan pihak sekolah belum menerapkan
prinsip manajemen keuangan, yaitu prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Namun, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya tujuan yang
berkaitan dengan pengelolaan Dana BOS agar dapat memberikan keterbukaan
dan tanggung jawab kepada para pemegang kepentingan atas akses informasi
mengenai sumber dan penggunaan anggaran Dana BOS sehingga terciptanya
penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana BOS.
Dalam kenyataan yang terjadi dilapangan bahwasannya terdapat masalah
yang timbul akibat lemahnya penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan Dana BOS, maka dari itu dengan adanya masalah tersebut
dibutuhkan strategi-strategi yang dapat menciptakan penerapan prinsip
transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Dana BOS yaitu dengan
adanya pendidikan dan pelatihan kepada staff atau tenaga kependidikan di
bidang keuangan, perlu adanya audit keuangan di sekolah, perlu adanya
supervisi yang dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah dan adanya
studi banding ke sekolah yang telah menerapkan prinsip pengelolaan
keuangan dana BOS dengan baik.
Jika penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan dana BOS dilaksanakan dengan baik, maka akan menciptakan
kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kinerja sekolah dalam
bidang pengelolaan dana BOS.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar kerangka berpikir sebagai
berikut:
32

Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
INPUT PROSES OUTPUT
Kondisi Nyata Masalah Strategi Hasil

1. Adanya Lemahnya 1. Perlunya Terlaksananya


keterlambatan penerapan prinsip pendidikan penerapan prinsip
dana BOS transparansi dan dan pelatihan transparansi dan
2. Kurangnya tenaga akuntabilitas dalam bidang akuntabilitas
administrasi dalam keuangan dalam pengelolaan
bendahara BOS pengelolaan Dana sekolah. Dana BOS
3. Kurangnya BOS kepada 2. Perlu adanya
transparansi dan stakeholders/mas audit
akuntabilitas yarakat. keuangan
dalam sekolah.
penyusunan, 3. Perlunya
pelaksanaan, dan kegiatan studi
evaluasi banding ke
anggaran. lembaga/se-
4. Kurang kolah yang
melibatkan bagus dalam
stakeholders pengelolaan
dalam keuangan.
perencanaan 4. Perlu adanya
anggaran. peningkatan
5. Belum adanya wawasan staf
media sebagai alat keuangan
informasi dalam
mengenai laporan menjalankan
keuangan. tugasnya.
5. Perlunya
supervisi
ketua yayasan/
kepala
sekolah.

Feedback
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan berada
di Jl. Ir. H. Juanda (samping UIN Jakarta) Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini
merupakan untuk menggambarkan/mendeskripsikan Penerapan Akuntabilitas dan
Transparansi dalam Pengelolaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang
Selatan. Adapun waktu penelitian direncanakan 5 bulan mulai dari bulan Agustus
2016 sampai dengan Desember 2016. Dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian Skripsi
Bulan
No Kegiatan
Agus Sept Okt Nov Des Jan Feb
1 Revisi proposal
Penyusunan surat
2
izin ke lapangan
Penyusunan
3 instrumen
penelitian
Penelitian ke
4
lapangan
5 Pengolahan data
Penyusunan Bab 4-
6
5
7 Sidang munaqosah
8 Revisi Skripsi
9 Wisuda

33
34

B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan deskriptif
analisis, yaitu penelitian yang memaparkan apa yang terjadi dalam sebuah situasi,
lapangan atau wilayah tertentu. 52 Penelitian deskriptif ini digunakan untuk
mengetahui gambaran mengenai Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi
dalam Pengelolaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, karena berupaya mengkaji
fenomena atau peristiwa, orang, objek, atau proses yang terkait dengan Penerapan
Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengelolaan Dana BOS di SMP Negeri 03
Kota Tangerang Selatan. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena social dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan
adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan
data, pendapat, pemikiran dan persepsinya.
Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian ini adalah mengetahui
bagaimana penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan
dana BOS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. dengan demikian penelitian ini
dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif. Dengan pendekatan tersebut
diharapkan dapat memperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam
mengenai penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana BOS
di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan.
Metode kualitatif adalah metode yang diguakan untuk meneliti pada kondisi
obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) melalui pengamatan,
wawancara atau penelaahan dokumen. 53 Oleh sebab itu, berdasarkan pada kajian
teori dan kerangka berfikir yang dipaparkan sebelumnya, untuk mendapatkan data
yang akan diungkapkan dan menjelaskan permasalahan, maka jenis penelitian
yang dianggap tepat adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis.

52
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT
Rineka Cipta,2010),h. 198
53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D, (Bandung:Alfabeta,2010), h.15
35

C. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 54 Terdapat 3
macam sumber data, yaitu:
1. Person, yaitu sumber dana yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan
55
melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Adapun sumber
data yang berupa person dalam penelitian ini yakni kepala sekolah, bendahara
dana BOS dan guru honor.
2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan
bergerak. 56 Sumber data ini berasal pada tempat penelitan yakni SMP Negeri
03 Kota Tangerang Selatan.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka,
gambar, atau symbol-simbol lain. 57 Sumber data ini meliputi dokumen
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Tahun 2015/2016,
dokumen realisasi RKAS Tahun 2015/2016, Laporan Pertanggungjawaban
dana BOS Tahun 2015/2016, dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
Adapun dalam penelitan ini menggunakan sumber data seperti person
dan paper untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini. Data dalam penelitian ini yakni
1. Data primer
Data primer adalah data yang bersumber dari informan secara
langsung yang ditemui di lapangan atau lokasi penelitian. 58 Dalam
penelitian ini, sumber data berasal dari key information berupa dokumen-
dokumen dan wawancara di SMP Negeri 03 , yakni sebagai berikut.
a. Dokumen-dokumen sekolah (data tenaga pendidik dan kependidikan, data
sarana dan prasarana).

54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
RinekaCipta, 1998, h. 172
55
Ibid, h. 172
56
ibid, h. 172
57
Ibid , h. 172
58
Sugiyono, Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&d, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 225.
36

b.Hasil wawancara dari:


1) Kelompok pimpinan
2) Bendahara sekolah
3) Guru
4) Siswa
c. Hasil observasi (lingkungan sekolah, kelas, dan keuangan).
d. Dokumen pelaksanaan anggaran sekolah
e. Laporan dana BOS
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari sumber data ketiga yakni paper dengan
menggunakan teknik dokumentasi. Data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data/informasi kepada peneliti yang diperoleh dari pihak
lain selain dari sumber primer, dan berfungsi sebagai data pendukung penelitian. 59
Contoh data sekunder : laporan keuangan dana BOS, dokumen pelaksanaan
anggaran sekolah, gaji guru.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang akurat tentang penelitian ini maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah kemampuan seorang untuk menggunakan pengamatannya
melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. 60
Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung.
Dalam observasi disini, observasi digunakan untuk memperoleh data tambahan
terkait dengan pengelolaan dana BOS.
2. Wawancara
Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari

59
Ibid.
60
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
public, dan ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2009), cet.3,
h.115
37

wawancara adalah adanya kontak langsung dengan tatap muka antara pemcari
informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee). 61
Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data secara subyektif tentang
bagaimana proses penyusunan RKAS, bagaimana proses penyusunan RAPBS
BOS SMP, bagaimana mekanisme proses pencairan dana BOS, bagaimana proses
penyaluran dana BOS, bagaimana pelaksanaan pengelolaan dana BOS baik yang
terkait dengan pengalokasian maupun penggunaan dana BOS, apa hambatan-
hambatan yang dialami dalam pencairan dan penggunaan dana BOS, bagaimana
bentuk transparansi dan akuntabilitas keuangan dana BOS dan bagaimana proses
evaluasi baik monitoring dan pengawasan, maupun pelaporan penggunaan dana
BOS,
Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Bendahara
BOS dan Guru. Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara riil Pengelolaan
Dana BOS berdasarkan pada prinsip akuntabilitas dan transparansi di SMP Negeri
03 Kota Tangerang Selatan.
Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen pedoman wawancara wawancara untuk
membantu dalam pengolaan data, yaitu:

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen
No Indikator Narasumber
1 Kebijakan penggunaan dana BOS Kepala Sekolah
2 Penyusunan (RKAS/RAPBS) Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Bendahara Sekolah
3 Dana BOS Bendahara Dana BOS
4 Pelaksanaan dana BOS Bendahara Dana BOS
5 Pelaporan dana BOS Bendahara Dana BOS
6 Pengawasan dana BOS Bendahara Dana BOS

61
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Kualitatif : Komunikasi, ekonomi,
kebijakan public, dan ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana prenada media group,
2009), cet.3, h. 115
38

7 Transparansi dan Akuntabilitas Bendahara Dana BOS


dana BOS

3. Studi dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan pencarian data awal untuk melihat keadaan/
sutau kondisi. Studi dokumen adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen.
Penggunaan dokumen dalam penelitian ini untuk mengetahui secara obyektif
pengelolaan Dana BOS. Dokumentasi tersebut terdiri dari:
a. Data mengenai profil SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan mencakup visi,
misi, jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana sekolah.
b. Data pengelolaan dana BOS yang meliputi perencanaan dana BOS, RKAS,
pembukuan dana BOS, laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS
(LPJ), foto-foto transparansi dana BOS, dan dokumen lainnya yang relevan
serta berkas laporan-laporan yang telah disusun berbagai pihak tentang obyek
yang diteliti.

E. Instrumen Pengumpulan Data


- Observasi
Dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti, berpedoman pada
lembar pengamatan (tabel 3.4). Teknik observasi digunakan untuk mengamati dan
mencatat realisasi penggunaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang
Selatan. Kegiatan yang menjadi objek observasi yaitu:
Tabel 3.3
Lembar Observasi
No Indikator Ada Tidak Keterangan
Ada
1 Format penyusunan RAPBS
2 Format pencairan dana BOS
3 Format perencanaan dana BOS
39

4 Format penggunaan dana BOS


5 Format pelaporan dana BOS

- Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Bendahara
BOS dan Guru. Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara riil Pengelolaan
Dana BOS dan strategi sekolah dalam mengatasi keterlambatan dana BOS di SMP
Negeri 03 Kota Tangerang Selatan.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Wawancara
No Narasumber Variabel Indikator
1 Kepala 1. Prinsip Transparansi 1. Kerangka kerja
Sekolah, dalam Pengelolaan Dana 2. Akses masyarakat
Bendahara BOS. 3. Audit yang
BOS, Guru independen dan
efektif
4. Keterlibatan guru
dalam pembuatan
keputusan anggaran
dana BOS
5. Bertambahnya
wawasan dan
pengetahuan
stakeholders/masyar
akat
6. Meningkatnya
kepercayaan
stakeholders
7. Meningkatnya
partisipasi
40

stakeholders
8. Berkurangnya
pelanggaran dalam
pengelolaan dana
BOS

9. Prinsip Akuntabilitas 1. Dokumentasi dan


dalam Pengelolaan
informasi Dana
Keuangan Dana BOS
BOS
2. Sesuai standar etika
dan nilai-nilai yang
berlaku
3. Adanya sasaran
kebijakan
pengelolaan dana
BOS
4. Tolak ukur
5. Penyebaran
informasi
6. Mekanisme
pengaduan
masyarakat terkait
dana BOS
7. Ketersediaan sistem
informasi
manajemen dan
monitoring
41

- Studi dokumen
Tabel 3.5
Jenis Dokumen yang Di Butuhkan
No Jenis Dokumen Sumber
1 Profil Sekolah Staff Tata Usaha
2 Dokumen Dana BOS Bendahara BOS
3 Dokumen RKAS Staff Tata Usaha
4 Laporan Pertanggungjawaban Dana Bendahara BOS
BOS

F. Teknis Analisis Data


Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif mulai dilakukan pada saat
proses pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh Milles dan Huberman
analisi data kualitatif menggunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah
teks yang diperluas atau dideskripsikan.
Dalam penelitian ini, teknis analisis data yang dipilih adalah analisis data
model Milles dan Huberman, yang meliputi: (1) reduksi data, (2)
display/penyajian data, dan (3) mengambil kesimpulan lalu verifikasi. Apabila
digambarkan dapat dilihat seperti gambar berikut ini. 62

62
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif:Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Depok:PT Rajagrafindo
Persada,2015), Cet. II, h.180
42

Pengumpulan Penyajian data


data

Kesimpulan : penarikan/
Reduksi data verifikasi

Gambar 3.1
Model Analisis Miles dan Huberman

a) Pengumpulan Data
Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait
dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.
b) Reduksi Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaan seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah
dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data.
Langkah ini berkait erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan dan mentransformasikan data mentah yang
diperoleh dari hasil peenelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian
berlangsung. Langkah ini dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan.
Peneliti sudah megetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian.
c) Penyajian Data
Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan peneliti
melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang mudah dilakukan
dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang
lebar temuan penelitian.
d) Penarikan Kesimpulan lalu verifikasi
43

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan langkah selanjutnya.


Analisisnya menggunakan analisis model interaktif. Artinya analisis ini dilakukan
dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data yang
terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang terkait
dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan.
Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk
pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan
penelitian. 63

63
Ayu Nur Azizah, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi
Anak Terlantar di Panti Asuhan Nurul Quran Bekasi, Jakarta: nn, 2014, h. 37-38.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambran Umum Objek Penelitian
1.Sejarah singkat SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan
SMPN 03 Kota Tangerang Selatan beralamat di Jl. Ir. H. Juanda
Ciputat Tangerang Selatan. berdiri sejak tahun 1977 dengan nama kelas
jauh SMPN 2 Tangerang dan dikukuhkan menjadi SMPN 2 Filial tahun
1979. Pada bulan februari 1983 menjadi sekolah mandiri dengan nama
SMP Negeri 1 Ciputat. Perubahan nomenkelatur pada tahun 1999 untuk
kecamatan ciputat menjadikan SMPN 1 Ciputat berubah nama menjadi
SMP Negeri 2 Ciputat yang sekarang menjadi SMP Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan.
2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG
SELATAN
No. Statistik Sekolah : 201.280310.002
NPSN : 20603132
Alamat Sekolah : Jl. Ir. H Juanda (samping UIN Jakarta)
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan
Telepon / Fax : (021)7401312
Status Sekolah : Negeri
Status Pembinaan : SSN
Luas Lahan/ Tanah : 4.811 m2
Status Kepemilikan : Hak Milik
Nama Kepala Sekolah : H. Maryono, S.E, M.Pd
Pendidikan Terakhir : Strata Dua (S2) Manajemen Pendidikan
Masa Kerja Sebagai Kepsek : 11 Tahun
Nilai Akreditasi Sekolah : 97,05
No Rekening : 0016653616101 Bank Jabar Banten
NPWP : 00170.775.1.411.000

44
45

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan


Kepala Sekolah : H. Mulyono, SE., M.Pd
Wakil Kepala Sekolah
Bidang Pengembangan dan Mutu Sekolah : Hj. Heni Supriati, M.Pd
Bidang Kurikulum : Drs. Sholeh Fathoni
Bidang Kesiswaan : Drs. Junaidi
Bidang Humas : Indah Pudji R, S.Pd, M.Si
Bidang Sarana dan Prasarana : Kamaludin, S.Pd
Bendahara Sekolah : Iskandar, SE
Bendahara BOS : Suherman, S.Pd

4. Visi dan Misi SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan


Pada setiap lembaga pendidikan terdapat suatuvisi dan misi yang jelas.
Hal ini dikarenakan untuk mencapai tujuan yang akan dipacai oleh sekolah
dan peserta didik. Visi dan misi merupakan arah untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, dalam mencapai tujuan pendidikan yang bermutu.
Visi adalah gambaran umum tentang tujuan yang diharapkan sekolah
dalam jangka waktu yang panjang.
Visi
Terunggul dalam prestasi, Teladan dalam bersikap dan bertindak,
serta Konsisten dalam menjalankan ajaran agama.
Indikator Visi :
1. Teunggul dalam perolehan nilai akademis
2. Terunggul dalam persaingan masuk SMA/SMK Negeri
3. Terunggul dalam lomba (olimpiade) MIPA
4. Terunggul dalam prestasi non akademis
5. Bersikap baik dan sopan kepada siapapun
6. Selalu taat menjalankan ajaran agama (ibadah) di manapun berada
46

Misi
1. Mewujudkan peningkatgan kualitas/ mutu lulusan
2. Mewujudkan peningkatan junmlah lulusan yang masuk SMA/SMK
Negeri
3. Membina sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta tanah
air
4. Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang
layak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan
5. Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan

Tujuan
1. Meningkatkan perilaku akhlak mulia bagi peserta didik
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
minat dan bakat peserta didik
3. Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi peserta didik
4. Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat
5. Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan pendidikan lebih
lanjut
6. Meningkatkan pemahaman sekolah berwawasan lingkungan sehat bagi
seluruh komponen sekolah

Dapat dilihat dari visi, misi dan tujuan SMP Negeri 03 Kota
Tangerang Selatan bertujuan untuk membangun siswa yang unggul dalam
prestasi dan berkarakter agamis dengan membetuk akhlak yang baik, cinta
tanah air, serta mampu mengembangkan prestasi kecerdasan kognitif,
spriritual, dan emosional siswa serta dapat mengembangkan minat dan
bakatnya.

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Guru di SMP Negeri 3 Tangsel berjumlah 61 orang yang terdiri dari 22
orang berjenis kelamin laki-laki dan 39 orang berjenis kelamin perempuan.
47

Saat ini guru yang sudah PNS berjumlah 54 orang, guru honor berjumlah 7
orang dan guru bantu berjumlah 1 orang. Guru mata pelajaran pendidikan
agama yang berjumlah 4 orang dengan status guru PNS berjumlah 2
oDATrang, guru bantu 1 orang dan guru honor 1 orang, guru mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan berjumlah 3 orang dengan status 3
orang PNS, guru mata pelajaran matematika berjumlah 7 orang dengan
status 6 orangguru PNS dan 1 orang guru honor, guru matapelajaran
bahasa Indonesia berjumlah 9 orang dengan stastus 9 orang guru PNS,
guru bahasa inggris berjumlah 7 orang dengan status 6 orang guru PNS
dan 1 orang guru honor, guru mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
berjumlah 8 orang dengan status 8 orang guru PNS, guru mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial berjumlah 8 orang dengan status 8 orang guru
PNS, guru mata pelajaran penjaskes berjumlah 4 orang dengan status 4
orang guru PNS, guru mata pelajaran pendidikan seni budaya berjumlah 3
orang dengan status 3 orang guru PNS, guru mata pelajaran prakarya
berjumlah 3 orang dengan status 3 orang guru honor, guru mata pelajaran
muatan local berjumlah dengan ststus 3 orang guru PNS, guru mata
pelajaran BP/BK berjumlah 3 orang dengan status 2 orang guru honor dan
1 orang guru honor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran no. 7
SMPN 03 Tangsel memiliki 9 orang guru yang memiliki jenjang
pendidikan akhir S2 dengan status 8 orang GT dan 1 orang GTT yang
berjenis kelamin 2 orang laki-laki dan 7 orang perempuan, 49 orang guru
yang memiliki jenjang pendidikan akhir S1 dengan status 44 orang GT dan
5 orang GTT yang berjenis kelamin 17 oranglaki-laki dan 32 orang
perempuan, 3 orang guru yang memiliki jenjang pendidikan akhir D3
dengan status 2 orang GT dan 1 orang GTT yang berjenis kelamin 3 orang
laki-laki. Rata-rata beban mengajar guru adalah 17 jam. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran no. 8.
SMP Negeri 03 Tangsel memiliki 6 orang tenaga administrasi (TU),
yang berjenis kelamin 4 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Dengan
memiliki jenjang pendidikan akhir S1/S2 sebanyak 4 orang dengan status
48

kepegawaian 3 orang PNS dan 1 orang Honor, dan jenjang akhir


pendidikan SMA sebanyak 2 orang dengan status kepegawaian 2 orang
honor. Serta memiliki 2 orang tenaga perpustakaan (Pustakawan) dengan
status PNS yang berjenis kelamin 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan
dengan memiliki jenjang pendidikan akhir S1. Serta memiliki 1 orang
tenaga laboratorium (Laboran) dengan status PNS yang berjenis kelamin
perempuan dengan memiliki jenjang pendidikan akhir S1. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran no. 9.
Dengan adanya beberapa guru honorer di SMP Negeri 03 Tangerang
Selatan maka dana BOS dapat dipergunakan untuk membayar honorarium
gugu non-PNS. Menurut pedoman teknis penggunaan dana BOS Tahun
2016 salah satu penggunaan dana BOS adalah untuk pembayaran
honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Hal
tersebut bermanfaat untuk memberikan kesejahteraan kepada guru
honorer.

6. Data Rombongan Belajar (Rombel)


SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan memiliki 32 rombongan
belajar, yang terdiri dari 9 rombongan belajar kelas VII, 9 rombongan
Sara6belajar kelas VIII, 9 rombongan belajar kelas IX, 1 kelas VII
Billingual, 1 rombongan belajar kelas VIII Bilingual, 1 rombongan belajar
kelas IX Bilingual, 1 rombongan belajar kelas Akselarasi kelas VII, dan 1
rombongan belajar kelas VII Akselarasi. Jumlah seluruh siswanya
sebanyak 1304 anak, yang terdiri dari 567 berjenis kelamin laki-laki dan
737 berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran no. 10.
Berdasarkan pedoman teknis penggunaan dana BOS tahun 2016, dana
BOS juga dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler
peserta didik. Dengan demikian seluruh siswa SMP Negeri 03 Tangerang
Selatan dapat mengembangkan bakat dan hobi melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang di selenggarakan oleh sekolah.
49

7. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan


SMP Negeri 03 Tangerang Selatan memilki sarana dan prasarana yang
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan yaitu terdiri dari ruang
berlajar/kelas berjumlah 29, ruang perpustakaan berjumlah 1, ruang lab.
Bahasa berjumlah 1, ruang lab. Ipa berjumlah 1, ruang lab. Komputer
berjumlah 2, ruang kesenian berjumlah 1, ruang keterampilan berjumlah 1,
ruang serbaguna berjumlah 1, ruang multimedia berjumlah 1, ruang kantor
kepala sekolah berjumlah 1, ruang wakil kepala sekolah berjumlah 1ruang
guru berjumlah 1, ruang tata usaha berjumlah 1, ruang komite sekolah
berjumlah 1, ruang gudang berjumlah 1, ruang BK/BP berjumlah 1, ruang
UKS berjmlah 1, ruang PMR/Pramuka berjumlah 1, ruang OSIS
berjumlah 1, ruang ibadah/masjid berjumlah 1, ruang wc kepsek berjumlah
1, ruang wc guru berjumlah 1, ruang wc siswa berjumlah 21, ruang
koperasi berjumlah 1, ruang kantinberjumlah 1, pos jaga/satpam berjumlah
1, lapangan olah raga fitsal berjumlah 1, lapangan basket berjumlah 1,
lapangan volley berjumlah 1, lapangan badminton berjumlah 1, meja
pingpong berjumlah 2 lapangan upacara, tempat parker, kendaraan
operasional berupa mini bus berjumlah 1. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran no. 11
Berdasarkan pedoman teknis penggunaan dana BOS tahun 2016, dana
BOS juga dapat digunakan untuk pembelian barang-barang habis pakai,
pengembangan sarana dan prasarana (perpustakaan, laboratorium dll),
perawatan sekolah/rehab ringan dan senitasi sekolah. Hal ini Nampak
bahwa dana BOS membantu sekolah agar sekolah dapat memenuhi standar
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
50

B. Data Penelitian
1.1 Dokumen Keuangan Sekolah
a. RKAS Penerimaan Dana Sekolah
Tabel 4.1
Penerimaan Dana Sekolah
Nomer Penerimaan
Urut Kode Uraian Jumlah
I 1 Sisa Tahun Lalu
II 2 PENDAPATAN RUTIN
2.1 Gaji PNS
2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap
2.3 Belanja Barang dan Jasa
2.4 Belanja Pemeliharaan

III 3 BANTUAN OPERASIONAL


SEKOLAH
3.1 BOS Pusat
1.373 siswa x Rp. 1000.000 RP. 1.373.000.000
3.2 BOS provinsi
3.3 BOS Kabupaten / kota
1337 siswa X Rp. 1.200.000 Rp. 1.604.400.000

IV 4 BANTUAN
Dana Deskonsentrasi
Dana Tugas Pembantuan
Dana Alokasi Khusus
Lain-lain (bantuan luar negeri/hibah)
JUMLAH Rp. 2.977.400.000
(Sumber: RKAS SMPN 03 Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2015/2016)
51

Penerimaan dana SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan pada tahun


ajaran 2015/2016 terdiri dari 2 sumber dana, yaitu (a) Dana dari APBN
berupa BOSNAS sejumlah Rp. 1.373.000,-, dengan perincian jumlah
siswa 1373 x Rp. 1000.000 per tahun dan APBD Kota Tangerang Selatan
berupa BOSDA sejumlah 1.604.400.000,- dengan perincian jumlah siswa
1337 x Rp. 1.200.000 per tahun. Dengan demikian dana BOS yang
didapatkan untuk tahun ajaran 2015/2016 di SMP Negeri 03 Tangsel
adalah Rp. 2.553.670.000.
Yang menjadi penanggung jawab dana BOS di SMP Negeri 03 Kota
Tangerang Selatan adalah Maryono, S.E., M.Pd selaku kepala sekolah.
Bendahara BOSDA Suherman, yang bertugas sejak tahun , Iskandar, S.E
Bendahara BOSNAS dan staff tata usaha.

b. RKAS Pengalokasian Dana BOSDA


Anggaran yang diperoleh oleh pihak SMP Negeri 03 Tangsel baik dari
pemerintah pusat atau pemerintah daerah, penggunaan dana BOSNAS
dialokasikan untuk pembiayaan belanja pegawai (honorarium, pegawai,
barang dan jasa, dan belanja modal) sedangkan penggunaan dana BOSDA
dialokasikan untuk pembiayaan program sekolah (program pengembangan
standar isi/kurikulum, pengembangan kompetensi lulusan, pengembangan
standar proses, pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan,
pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan standar pengelolaan,
pengembangan standar pembiayaan, pengembangan dan implementasi
sistem penilaian, biaya lain-lain). Alokasi anggaran dana BOSDA yang
dibuat oleh tim manajemen BOS di SMP Negeri 03 Tangsel pada tahun
ajaran 2015/2016 per-triwulan adalah sebagai berikut:
52

Tabel.4.2
Alokasi Perencanaan Anggaran BOSDA per-triwulan tahun 2015/2016
Sumber Dana BOSDA
No Program/kegi Jumlah Jadwal kegiatan/ Alokasi triwulan
atan I (Jan-Mar) II (Apr-Jun) III (Jul-Sep) IV (Okt-Des)
1 Program wajib Rp. 35.651.700 Rp. Rp.
belajar 9 tahun 23.767.800 11.883.900
2 Program Rp. 911.247.900 Rp. Rp. Rp. Rp.
pengembangan 374.579.500 110.000.000 288.648.500 138.019.900
standar
kompetensi
lulusan
3 Program Rp. 11.893.900 Rp.
pengembangan 11.893.900
standar proses
4 Program Rp. 62.382.600 Rp. 10.089.900 Rp. Rp. Rp.
pengembangan 20.204.400 11.883.900 20.204.400
standar
pendidik dan
tenaga
kependidikan
5 Program Rp. 227.946.500 Rp. Rp. Rp.
pengembangan 99.367.350 112.659.150 15.920.000
standar sarana
dan prasarana
6 Pengembangan Rp. 23.767.800 Rp. Rp.
standar 11.883.900 11.883.900
pengelolaan
7 Pengembangan Rp. 11.883.900 Rp.
standar 11.883.900
pembiayaan
8 Pengembangan Rp. 296.203.800 Rp. Rp.
dan 149.023.000 147.180.900
implementasi
sistem
53

penilaian
9 Belanja Lain- Rp. 23.331.900 Rp. 11.883.000 Rp.
lain 11.448.000
Jumlah Rp.1.604.400.000 Rp.396.553.300 Rp. Rp. Rp.
413.810.550 437.059.350 321.325.100
(Sumber: RKAS SMP N 03 Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2015)

Anggaran yang diperoleh oleh pihak SMP Negeri 03 Tangerang Selatan


dana BOS tersebut dialokasikan untuk program pengingkatan kualitas
pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menunjang proses pendidikan, yaitu:
1. Program pengembangan standar isi terdiri dari sub program: kegiatan
Workshop penyusunan KTSP dengan alokasi anggaran dana sebesar Rp.
11.883.900 digunakan pada periode triwulan kedua (Apr-Jun), Workshop
penentuan KKM dengan alokasi anggaran dana sebesar Rp. 11.883.900
pada periode triwulan ketiga (Jul-Sep), Workshop penentuan kriteria
Kenaikan Kelas dengan alokasi anggaran dana sebesar Rp. 11.883.900
digunakan pada periode triwulan kedua (Apr-Jun). jadi total keseluruhan
program pengembangan standar Isi/kurikulum sebesar Rp. 35.651.700.
2. Program pengembangan standar kompetensi lulusan terdiri dari sub
program: pemantapan materi UN dengan alokasi dana sebesar Rp.
167.327.900,-, Try Out 1 Ujian Nasional Rp. 22.555.900,-, Try Out 2
Uijan Nasional Rp. 22.555.900, Try Out 3 Ujian Nasional Rp.
22.555.900,-, kegiatan persiapan OSN/O2SN/FLS2N Rp. 29.583.900,-,
penerimaan peserta didik baru Rp. 8.597.900, Masa Orientasi Peserta
Didik Baru Rp. 38.564.900,-, Orientasi Kepramukaan kelas 7 Rp.
21.339.900,-, Orientasi Kepramukaan Kelas 8 Rp. 22.818.900,-, Pesantren
Kilat Rp. 87.326.900,-, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa Rp.
28.019.900,-, Ekstrakurikuler Rp. 440.000.000,-. Jadi total keseluruhan
program pengembangan standar kompetensi lulusan sebesar Rp.
911.247.900
54

3. Program Pengembangan Standar Proses terdiri dari sub program:


Workshop Penyusunan RPP Rp. 11.983.900,-. Jadi total keseluruhan
program pengembangan standar proses sebesar Rp. 11.983.900,-.
4. Program Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang
terdiri dari sub program: Pelatihan model pembelajaran Rp. 11.883.900,-,
Pelatihan Implementasi Sistem Penilaian Rp. 11.883.900,-, Pelatihan
Kinerja Guru Formatif Rp. 8.320.500,-, Kinerja Guru Sumatif Rp.
8.320.500,-, Sasaran Kinerja Pegawai Rp. 10.089.900,-, Penulisan Karya
Tulis Ilmiah Rp. 11.883.900,-. Jadi total keseluruhan program
pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan sebesar Rp.
62.382.600,-.
5. Program Pengembangan Standar Sarana dan Prasarana terdiri dari 2 sub
program yaitu sub program: pengadaan sarana dan prasarana sekolah (alat
kebersihan, perlengkapan olahraga, alat listrik dan elektronik, pengadaan
lembar kerja siswa, ATK) Rp. 176.308.500,-, dan kegiatan
perawatan/perbaikan sarana dan prasarana (perbaikan/perawatan gedung)
Rp. 49.638.000,-. Jadi total keseluruhan anggaran program pengembangan
standar sarana dan prasarana sekolah adalah sebesar RP. 227.946.500,-.
6. Program Pengembangan Standar Pengelolaan terdiri dari 2 sub program
yaitu: Workshop Penyusunan RKAS Rp. 11.883.900,-, Workshop
Sosialisasi RKAS Rp. 11.883.900,-. Jadi total keseluruhan program
pengembangan standar pengelolaan sebesar Rp. 23.767.800,-.
7. Program Pengembangan Standar Pembiayaan terdiri dari sub program:
Workshop Sosialisasi RAPBS Rp. 11.883.900,-. Jadi total keseluruhan
program pengembangan standar pembiayaan adalah sebesar RP.
11.883.900,-.
8. Program Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian terdiri dari
sub program: Ulangan Tengah Semester Ganjil Rp. 65.756.700,- Ulangan
Tengah Semester Genap Rp. 46.951.100,-, Ulangan Akhir Semester Ganjil
Rp. 81.424.100,-, Ulangan Akhir Semester Genap Rp. 58.433.300,-, Ujian
55

Sekolah Rp. 43.638.600,-. Jadi total keseluruhan program pengembangan


dan implementasi sistem penilaian adalah sebesar Rp. 296.203.800,-.
9. Dan sub program Belanja Lainnya untuk pengembangan Budaya dan
Lingkungan Sekolah terdiri dari: Sosialisasi tata tertib dan Budaya
Sekolah Rp. 11.448.000,-, dan kegiatan Workshop Sekolah Adiwiyata Rp.
11.883.900,-. Jadi total keseluruhan program belanja lainnya yaitu untuk
pengembangan budaya dan lingkungan sekolah adalah sebesar Rp.
23.331.900,-.

Dana yang telah diperoleh oleh SMP Negeri 03 Tangerang Selatan


dari berbagai pihak salah satunya sudah dialokasikan untuk proses
Kegiatan Belajar Mengajar dikelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 4.2 yang telah diuraikan sebelumnya.

c. Pengalokasian Dana BOS NASIONAL


Anggaran yang diperoleh oleh pihak SMP Negeri 03 Tangsel baik dari
pemerintah pusat atau pemerintah daerah, penggunaan Dana BOSNAS
dialokasikan untuk pembiayaan belanja pegawai (honorarium, pegawai,
barang dan jasa, dan belanja modal), adapun program sekolah yang
dibiayai oleh Dana BOSNAS adalah : Pengembangan kompetensi lulusan
Bidang akademik dan non akademik . pengembangan kurikulum,
pengembangan proses pembelajaran, pengembangan pendidik dan tenaga
kependdikan, pengembangan sarana dan prasarana sekolah,
pengembangan implementasi manajemen sekolah, pengembangan sumber
dana pendidikan dan pengembangan implementasi sistem penilaian.
56

Tabel.4.3
Alokasi Anggaran BOS tahun 2015/2016
Sumber Dana BOSNAS
No Program/kegi Jumlah Jadwal kegiatan/ Alokasi triwulan
atan I (Jan-Mar) II (Apr-Jun) III (Jul-Sep) IV (Okt-Des)
1 Pengembangan Rp. 145.000.000 Rp. 65.000.000 Rp. Rp. Rp.
Kompetensi 25.000.000 30.000.000 25.000.000
Lulusan Bid.
Akademik dan
non Akademik
2 Pengembangan Rp. 20.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 9.500.000 Rp. 4.500.000 Rp. 3.500.000
Kurikulum /
KTSP
3 Pengembangan Rp. 185.000.000 Rp. 45.000.000 Rp. Rp. Rp.
Proses 45.000.000 45.000.000 50.000.000
Pembelajaran
4 Pengembangan Rp. 150.000.000 Rp. 37.500.000 Rp. Rp. Rp.
Pendidik dan 37.500.000 37.500.000 37.500.000
Tenaga
Kependidikan
5 Pengembangan Rp. 150.000.000 Rp. 35.000.000 Rp. Rp. Rp.
Sarana dan 37.500.000 37.500.000 40.000.000
Prasarana
Sekolah
6 Pengembangan Rp. 175.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. Rp. Rp.
dan 45.000.000 45.000.000 45.000.000
Implementasi
Manajemen
Sekolah
7 Pengembangan - - - - -
dan
Penggalian
Sumber Dana
Pendidikan
8 Pengembangan Rp. 173.000.000 Rp. 38.000.000 Rp. Rp. Rp.
dan 45.000.000 45.000.000 45.000.000
57

implementasi
sistem
penilaian
9 Belanja Rp. 250.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. Rp. Rp.
Pegawai 65.000.000 62.500.000 62.500.000
10 Belanja Rp. 125.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. Rp. Rp.
Barang dan 30.000.000 35.000.000 35.000.000
Jasa
Jumlah Rp.1.373.000.000 Rp.348.000.000 Rp. Rp. Rp.
339.500.000 342.000.000 343.500.000
(Sumber: RKAS SMP N 03 Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2016)

Anggaran yang diperoleh oleh pihak SMP Negeri 03 Tangerang


Selatan dana BOSNAS tersebut dialokasikan untuk program sekolah
sebagai pengingkatan kualitas pendidikan dalam bentuk pengembangan
program kegiatan yang menunjang proses pendidikan, yaitu:
1. Pengembangan Kompetensi lulusan bidang akademik dan non
akademik dengan alokasi dana sebesar Rp. 145.000.000,- dengan
rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp. 65.000.000,-, triwulan
2 sebesar Rp. 25.000.000,-, triwulan 3 sebesar Rp. 30.000.000,-, dan
triwulan 4 sebesar Rp. 25.000.000,-.
2. Pengembangan Kurikulum / KTSP dengan alokasi perencanaan dana
sebesar Rp. 20.000.000,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1
sebesar Rp. 2.500.000,-, triwulan 2 sebesar Rp. 9.500.000,-, triwulan 3
sebesar Rp. 4.500.000,-, dan triwulan 4 sebesar Rp. 3.500.000,-.
3. Pengembangan proses pembelajaran dengan alokasi perencanaan dana
sebesar Rp. 185.000.000,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1
sebesar Rp. 45.000.000,- triwulan 2 sebesar Rp. 45.000.000,-, triwulan
3 sebesar Rp. 45.000.000,-, dan triwulan 4 sebesar Rp. 50.000.000,-.
4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dengan alokasi
perencanaan dana sebesar Rp. 150.000.000,- dengan rincian
pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp. 37.500.000,-, triwulan 2
58

sebesar Rp. 37.500.000,-, triwulan 3 sebesar Rp. 37.500.000,-, dan


triwulan 4 sebesar Rp. 37.500.000,-.
5. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah dengan alokasi
perencanaan dana sebesar Rp. 150.000.000,- dengan rincian
pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp. 35.000.000,-, triwulan 2
sebesar Rp. 37.500.000,-, triwulan 3 sebesar Rp. 37.500.000,- dan
triwulan 4 sebesar Rp. 40.000.000,-.
6. Pengembangan dan implementasi manajemen sekolahdengan alokasi
perencanaan dana sebesar Rp. 175.000.000,- dengan rincian
pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp. 40.000.000,-, triwulan 2
sebesar Rp. 45.000.000,-, triwulan 3 sebesar Rp. 45.000.000,-, dan
triwulan 4 sebesar Rp. 45.000.000,-.
7. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian dengan alokasi
perencanaan dana sebesar Rp. 173.000.000,- dengan rincian
pengeluaran pada triwulan 1 sebesar 38.000.000,-, triwulan 2 sebesar
Rp. 45.000.000,- , triwulan 3 Rp. 45.000.000,-, dan triwulan 4 sebesar
Rp. 45.000.000,-.
8. Belanja pegawai dengan alokasi perencanaan dana sebesar Rp.
250.000.000,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp.
60.000.000,-, triwulan 2 sebesar Rp. 65.000.000,-, triwulan 3 sebesar
Rp. 62.500.000,-, dan triwulan 4 sebesar Rp. 62.500.000,-.
9. Belanja barang dan jasa dengan alokasi perencanaan dana sebesar Rp.
125.000.000,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp.
25.000.000,-, triwulan 2 sebesar Rp. 30.000.000,-, triwulan 3 sebesar
Rp. 35.000.000,-, dan triwulan 4 sebesar Rp. 35.000.000,-.
Dana yang telah diperoleh oleh SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dari
BOSNAS salah satunya sudah dialokasikan untuk proses Kegiatan Belajar
Mengajar dikelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 yang
telah diuraikan sebelumnya.
59

d. Realisasi Penggunaan Dana BOSDA


Realisasi penggunaan Dana BOSDA bulan januari-februari SMP
Negeri 03 Tangerang Selatan dikeluarkan setiap kebutuhan, terdapat
bebrpa kegiatan yang penyelenggraaannya menggunakan dana BOSDA
yaitu: honorarium upah kerja/tenaga lapangan/tenaga lepas harian/tukang,
honorarium tim kerja/ panitia pelaksana kegiatan, kegiatan try out dan
ujian nasional, dan kegiatan ekstrakurikuler. Berikut adalah penjelasan
pada tabel 4.10 mengenai realisasi penggunaan dana BOSDA bulan
Januari-Februari SMP Negeri 03 Tangerang Selatan triwulan 1.
Tabel 4.4
Realisasi Penggunaan Dana BOSDA
Januari-April 2016
No Program / Kegiatan Uraian Jumlah

1 Program pengembangan standar Honorarium / upah Rp. 15.000.0000


dan kompetensi lulusan kerja / tenaga lapangan /
tenaga lepas harian /
tukang
Honorarium panitia Rp. 16.444.000
Kegiatan try out I
Honorarium panitia Rp. 16.444.000
Kegiatan try out II
- Honorarium Rp. 8.500.000
kegiatan
ekstrakurikuler
bulan januari
- Honorarium
kegiatan Rp. 17.000.000
Ekstrakurikuler
bulan Februari

Honorarium pegawai. Rp. 25.550.000


Tim kerja/panitia
kegiatan pemantapan
60

materi Ujian Nasional


(PNS)
Honorarium pegawai. Rp. 750.000
Tim kerja/panitia
kegiatan pemantapan
materi Ujian Nasional
(NON PNS)
Honorarium kegiatan Rp. 10.050.000
persiapan
OSN/O2SN/FLS2N
Honorarium pegawai, Rp. 40.734.000
tim kerja/panitia
pelaksana kegiatan
Ulangan Tengah
Semester Genap
Honorarium pegawai, Rp. 20.804.000
Tim kerja/panitia
pelaksana kegiatan try
out ujian nasional III
Honorarium pegawai, Rp. 26.000.000
tim kerja/panitia
pelaksana kegiatan
ekstrakurikuler (PNS)
bulan maret
Honorarium pegawai, Rp. 24.500.000
tim kerja/panitia
pelaksana kegiatan
ekstrakurikuler ( NON
PNS) bulan maret
Honorarium pegawai, Rp. 34.000.000
tim kerja/panitia
pelaksana kegiatan
ekstrakurikuler (PNS)
bulan april
Honorarium pegawai, Rp. 21.000.000
tim kerja/panitia
pelaksana kegiatan
61

ekstrakurikuler ( NON
PNS) bulan april
Honorarium pegawai, Rp. 37.670.300
tim kerja/panitia
pelaksana kegiatan
ujian sekolah
Belanja sarana dan Rp. 26.180.000
prasarana sekolah
Total Rp. 340.626.300
(Sumber Laporan Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan dana BOSDA SMP N 03
Tangerang Selatan (Januari-April 2016))

Pada tabel diatas mengenai realisasi penggunaan dana BOSDA bulan


Januari-Februari-Maret-April 2016 di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Honorarium/ upah pekerja/ tenaga lapangan/ tenaga lepas harian/
tukang sebesar Rp. 15.000.000,-.
b. Honorarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan try out I
sebesar Rp. 16.444.000,-.
c. Honoraiurm pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan try out I
sebesar Rp. 16.444.000,-.
d. Honorarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/
tukang pada keguatan ekstrakurikuler bulan januari sebesar Rp.
8.500.000
e. Honorarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/
tukang pada keguatan ekstrakurikuler bulan februari sebesar Rp.
17.000.000,-.
f. Honorarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan
pemantapam materi Ujian Nasional sebesar Rp. 26.300.000,-.
g. Honorarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan persiapan
perlombaan OSN/O2SN/FLS2N sebesar Rp.10.050.000,-.
h. Honorarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan ulangan
tengah semester genap sebesar Rp. 40.734.000,-.
62

i. Honorarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan try out III


Ujian Nasional sebesar Rp. 20.804.000,-.
j. Honorarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/
tukang (PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan Maret sebesar Rp.
26.000.000
k. Honorarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/
tukang (NON PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan maret sebesar
Rp. 24.500.000,-
l. Honorarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/
tukang (PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan april sebesar Rp.
34.000.000,-.
m. Honorarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/
tukang (NON PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan april sebesar
Rp. 21.000.000,-
n. Honorarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan Ujian
Sekolah sebesar Rp. 37.670.300,-.
o. Belanja sarana dan prasarana sekolah sebesar Rp. 26.180.000,-.

Jadi berdasarkan uraian realisasi penggunaan dana BOSDA di SMP


Negeri 03 Tangerang Selatan bulan Januari-April adalah berjumlah Rp.
340.626.300,-.

e. Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS


1. Periode Triwulan 1 (Januari-Maret)
Realisasi penggunaan Dana BOSNAS SMP Negeri 03 Tangerang
Selatan periode tanggal 02 januari s.d 31 maret 2016 (triwulan 1) terdapat
6 kegiatan yang menggunakan dana anggaran BOSNAS, yaitu: a)
pengembangan kompetensi lulusan bidang akademk dan non akademik, b)
pengembangan proses pembelajaran, c) pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan, d) pengembangan sarana dan prasarana sekolah, e)
pengembangan dan implementasi manajemen sekolah, f)
63

pengembangandan implementasi sistem penilaian. Berikut adalah


penjelasan pada tabel 4.5 mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS
SMP Negeri 03 Tangerang Selatan triwulan 1.
Tabel 4.5
Realisasi penggunaan Dana BOSNAS Triwulan 1
No Program / Kegiatan Penggunaan Dana Jumlah
BOS
1 Pengemb. Kompetensi lulusan Kegiatan Rp. 30.900.000
bidang akademik dan non akademik pembelajaran dan
ekskul siswa
2 Pengemb. Kurikulum KTSP - -
3 Pengemb. Proses Pembelajaran Keg. pembelajaran Rp. 59.658.000
dan ekskul sis72wa
4 Pengemb. Pendidik dan Tenaga - Pembayaran Rp. 48.675.000
Kependidikan honorarium guru
dan tenaga
kependidikan
honorer
- Pengembangan Rp. 6.500.000
profesi Guru

5 Pengemb. Sarana dan Prasarana - Pengemb. Rp. 72.500.000


Sekolah Perpustakaan
- Keg. Rp. 68.433.300
Pembelajaran &
ekskul siswa
- Pembelian Rp. 7.220.000
barang habis
pakai
6 Pengemb. dan Implementasi - Pembelian barang Rp. 31.168.000
Manajemen Sekolah habis pakai
- Langganan daya Rp. 24.419.850
& jasa
7 Pengemb. dan Penggalian Sumber - -
Dana Pendidikan
8 Pengemb. dan Implementasi Sistem Kegiatan Ulangan dan
64

Penilaian Ujian Rp. 24.650.000


Total Rp. 374.124.150
(Sumber Laporan Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan dana BOS SMP N 03 Tangerang
Selatan Triwulan 1 (Januari-Maret) 2016)
Pada tabel diatas mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS
periode triwulan 1 di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Program kegiatan pengembangan kompetensi lulusan bidang akademik
dan non akademik sebesar Rp. 30.900.000,- dana tersebut digunakan
untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler siswa.
b. Program pengembangan proses pembelajaran sebesar Rp. 59.658.000,-
dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakulikurer siswa.
c. Program pengembangan pendidik dantenaga kependidikan sebesar Rp.
55.175.000,- dana tersebut digunakan untuk pembayaran honorarium
guru dan tenaga kependidikan honorer sebesar Rp. 48.675.000 dan
pengembangan profesi guru sebesar Rp. 6.500.000.
d. Program pengembangan sarana dan prasarana sekolah sebesar
148.153.300,- dana tersebut digunakan untuk pengembangan
perpustakaan sebesar Rp. 72.500.000,-, kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler sebesar Rp. 68.433.300,-, dan pembelian bahan habis
pakai sebesar Rp. 7.220.000,-.
e. Program pengembangan dan implementasi manajemen sekolah sebesar
Rp. 55.587.850,- dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan
habis pakai sebesar Rp. 31.168.000,-, dan langganan daya dan jasa
sebesar Rp. 24.419.850,-.
Jadi berdasarkan uraian realisai penggunaan dana BOSNAS di SMP
Negeri 03 Tangerang Selatan pada periode triwulan 1 (Januari-Maret)
adalah sebesar Rp. 374.124.150.
65

2. Periode Triwulan 2 (April-Juni)


Realisasi penggunaan Dana BOSNAS SMP Negeri 03 Tangerang
Selatan periode tanggal 01 april s.d 30 juni 2016 (triwulan 2) terdapat 6
kegiatan yang menggunakan dana anggaran BOSNAS, yaitu: a)
pengembangan kompetensi lulusan bidang akademk dan non akademik, b)
pengembangan proses pembelajaran, c) pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan, d) pengembangan sarana dan prasarana sekolah, e)
pengembangan dan implementasi manajemen sekolah, f)
pengembangandan implementasi sistem penilaian. Berikut adalah
penjelasan pada tabel 4.6 mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS
SMP Negeri 03 Tangerang Selatan triwulan 2.
Tabel 4.6
Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS
Periode tanggal 01 April s.d 30 Juni 2016 (triwulan 2)
No Program / Kegiatan Penggunaan Dana Jumlah
BOS
1 Pengemb. Kompetensi lulusan - -
bidang akademik dan non
akademik
2 Pengemb. Kurikulum KTSP Kegiatan Rp. 10.000.000
pembelajaran dan
ekskul siswa
3 Pengemb. Proses Pembelajaran Keg. pembelajaran Rp. 39.852.000
dan ekskul siswa
4 Pengemb. Pendidik dan Tenaga - Pengembangan Rp. 16.535.000
Kependidikan profesi Guru

5 Pengemb. Sarana dan Prasarana - Pembelian bahan Rp. 6.295.000


Sekolah habis pakai
- Perawatan
sekolah Rp. 12.565.500
6 Pengemb. dan Implementasi - Pembelian bahan Rp. 20.145.000
Manajemen Sekolah habis pakai
- Langganan daya Rp. 26.445.500
66

& jasa
- Pembayaran Rp. 49.000.000
honorarium guru
dan tenaga
kependidikan
honorer
- Pembiayaan Rp. 1.500.000
pengelolaan BOS
7 Pengemb. dan Penggalian Sumber - -
Dana Pendidikan
8 Pengemb. dan Implementasi Sistem Kegiatan Ulangan dan Rp.53.537.500
Penilaian Ujian
Total Rp. 235.875.500
(Sumber Laporan Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan dana BOS SMP N 03 Tangerang
Selatan Triwulan 2 (April-Juli) 2016)

Pada tabel diatas mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS


periode triwulan 1 di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Program kegiatan pengembangan kompetensi lulusan bidang akademik
dan non akademik sebesar Rp. 30.900.000,- dana tersebut digunakan
untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler siswa.
b. Program pengembangan proses pembelajaran sebesar Rp. 59.658.000,-
dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakulikurer siswa.
c. Program pengembangan pendidik dantenaga kependidikan sebesar Rp.
55.175.000,- dana tersebut digunakan untuk pembayaran honorarium
guru dan tenaga kependidikan honorer sebesar Rp. 48.675.000 dan
pengembangan profesi guru sebesar Rp. 6.500.000.
d. Program pengembangan sarana dan prasarana sekolah sebesar
148.153.300,- dana tersebut digunakan untuk pengembangan
perpustakaan sebesar Rp.72.500.000,-, kegiatan pembelajaran dan
67

ekstrakurikuler sebesar Rp.68.433.300,-, dan pembelian bahan habis


pakai sebesar Rp. 7.220.000,-.
e. Program pengembangan dan implementasi manajemen sekolah sebesar
Rp.55.587.850,- dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan habis
pakai sebesar Rp. 31.168.000,-, dan langganan daya dan jasa sebesar
Rp.24.419.850,-.
Jadi berdasarkan uraian realisai penggunaan dana BOSNAS di SMP
Negeri 03 Tangerang Selatan pada periode triwulan 1 (Januari-Maret)
adalah sebesar Rp.235.875.500.
1.2. Hasil Observasi
Tabel 4.7
Hasil Observasi
No Indikator Ada Tidak
Ada
1 Format penyusunan RAPBS
2 Format pencairan dana BOS
3 Format perencanaan dana BOS
4 Format penggunaan dana BOS
5 Format pelaporan dana BOS

SMP N 03 Tangerang Selatan menggunakan penyusunan anggaran


pendidikan sesuai pada Dasar Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005,
disempurnakan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan Permendikbud No. 101 tahun 2013 Rencana Kerja
Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja
satuan pendidikan untuk masa satu tahun. Dari peraturan pemerintah
tersebut dikaitkan dengan hasil penelitia penulis di SMP N 03 Tangerang
Selatan sudah menggunakan aturan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan, yaitu dengan membuat RKAS/RAPBS dilakukan pada tahun
ajaran baru, RKAS dibuat hanya untuk satu tahun anggaran ysng terdiri
dari dua bagian yaitu bagian pendapatan dna pengeluaran, pendapatan
68

yang dicantumkan hanya mencakup dana dalam bentuk uang yang akan
diterima dan dikelola langsung oleh sekolah.dalam penyusunan RKAS
pihak yang terlibat adalah kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah
dan staff TU.
SMP N 03 Kota Tangerang Selatan dalam proses pencairan dana BOS
telah menggunakan ketentetuan dan peraturan dari pemerintah. Namun
peraturan tersebut tidak tertulis secara rinci dalam buku pedoman standar
operasional pengelolaan dana BOS sesuai dengan petunjuk teknis
(JUKNIS) dan petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) BOS. Pencairan dana
BOS sebagai mana yang telah dijelaskan oleh narasumber yaitu
bendahara BOS kepada penulis pencairan dana BOS memiliki prusedur
tersendiri, sekolah wajib menunjukan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan kepada bank penyalur. Sekolah wajib memiliki rekening
sekolah bukan atas nama pribadi, pencairan dana dapat dilakukan oleh
Kepala Sekolah atau Bendahara BOS, serta memberikan bukti giro yang
telah ditanda tangani oleh Kepala Sekolah dan Bendahara BOS , serta
menunjukan bukti KTP/SIM. Pencairan dana BOS dilakukan sesuai
kebutuhan tidak dapat dicairkan langsung semua dana yang sudah turun
ke rekening sekolah.
SMP N 03 Kota Tangerang Selatan dalam proses Perencanaan dana
BOS telah menggunakan standar operasional pengelolaan dana BOS
sesuai dengan petunjuk teknis (JUKNIS) dan petunjuk pelaksanaan
(JUKLAK) BOS. Dalam pedoman pengelolaan dana BOS sekolah harus
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dimana dana BOS merupakan
bagian internal dari RKAS tersebut.
SMP N 03 Kota Tangerang Selatan dalam proses Penggunaan dana
BOS telah menggunakan standar operasional pengelolaan dana BOS
sesuai dengan buku pedoman petunjuk teknis (JUKNIS) dan petunjuk
pelaksanaan (JUKLAK) BOS. Dalam Penggunaan Dana BOS di SMP N
03 Tangerang Selatan harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan
69

bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite
Sekolah. Hasil kesepakatan diatas harus dituangkan secara tertulis dalam
bentuk berita harian rapat dan ditanda tangani oleh peserta rapat.
Kesepakaan penggunaan dana BOS harus didasarkan skala prioritas
kebutuhan sekolah, khususnya untuk membantu mempercepat pemenuhan
standar pelayanan minimal dan/atau standar nasional pendidikan. Dana
BOS yng diterima oleh SMP N 03 Tangerang Selatan digunakan untuk
membiayai komponen-kompenen program kegiatan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah dalam petunjuk teknis BOS.
SMP N 03 Kota Tangerang Selatan dalam proses Pelaporan dana BOS
telah menggunakan petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan dana BOS dan petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) BOS. Dalam
pedoman JUKNIS, Pelaporan dana BOS adalah salah satu bentuk
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program BOS, masing-masing
pengelola program di tiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,
Sekolah) diwajibkan untukmelaporkan hasil kegiatannya kepada pihak
terkait. Secara umum SMP N 03 Tangerang Selatan, hal-hal yang
dilaporkan adalah yang berkaitan dengan statistic penerimaan bantuan,
penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana, pertanggungjawaban
keuangan dan evaluasi.

C. Analisis Data Penelitian


1. Analisis Rencana dan Realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja
Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016
Setelah membuat rencana anggaran dana dan menggunakan dana untuk
belanja keperluan yang dibutuhkan, sekolah akan mengetahui berapa
jumlah keseluruhan dana yang dikeluarkan, dan sekolah dapat melihat
pengeluaran sekolah seperti yang disebutkan diatas, maka dilakukan
analisis rencana dan realisasi anggaran dan pendapatan belanja sekolah
seperti yang terdapat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
70

Analisis rencana dan realisasi penggunaan dana BOSDA


Periode : Januari-April 2016
No Program Uraian Rencana Realisasi Ket.
Penggunaan

1 Program Kegiatan Rp.167.327.900 Rp. 41.300.000 Rp. 126.027.900 *


pengembangan pemantapan
standar materi Ujian
kompetensi Nasional
lulusan Kegiatan Try Rp. 22.555.900 Rp. 16.444.000 Rp. 6.111.900 *
Out 1 Ujian
Nasional
Kegiatan Try Rp. 22.555.900 Rp. 16.444.000 Rp. 6.111.900 *
Out 2 Ujian
Nasional
Kegiatan Try Rp. 22.555.900 Rp. 20.804.000 Rp. 1.751.900 *
Out 3 Ujian
Nasional
Kegiatan Rp. 29.583.900 Rp.10.050.000 Rp. 19.533.900 *
persiapan
OSN/O2SN/FL
S2N
Kegiatan Rp. 46.951.100 Rp. 40.734.000 Rp. 6.217.100 *
ulangan tengah
semester genap
Kegiatan ujian Rp. 43.638.600 Rp. 37.670.300 Rp. 5.968.300 *
sekolah
Kegiatan Rp. 440.000.000 Rp.148.000.000 Rp. 292.000.000 *
Ekstrakurikuler
Belanja sarana Rp. 49.638.000 Rp. 26.180.000 Rp. 23.458.000 *
dan prasarana
sekolah
Jumlah Rp. 795.169.200 Rp. 395.296.600 Rp. 399.872.600 *
Keterangan : * Sisa Dana BOSDA yang masih bisa digunakan
71

Dari tabel diatas mengenai analisis rencana dan realisasi dana anggaran
SMP N 03 Tangerang Selatan dapat diketahui bahwa rencana dan realisasi
dana secara keseluruhan mengalami perbedaan dari rencana yang telah
dibuat sebelumnya oleh sekolah. Dalam analisis yang dilakukan oleh
peneliti bahwa dalam penggunaan dana BOSDA adalah untuk membayar
honorarium dari kegiatan sekolah, yaitu honorarium guru baik PNS
ataupun NONPNS dalam melaksanakan program pengembangan standar
kompetensi lulusan pada kegiatan pemantapan materi Ujian Nasional (UN)
rencana anggaran sebesar Rp. 167.327.900 realisasi pengeluaran sebesar
Rp. 41.300.000 dengan selisih Rp. 126.027.900 dari dana yang
direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, kegiatan try out 1
rencana anggaran sebesar Rp. 22.555.900 realisasi pengeluaran sebesar
Rp. 16.444.000 dengan selisih Rp. 6.111.900 dari dana yang direncanakan
dengan realisasi penggunaan dana, kegiatan try out 2 rencana anggaran
sebesar Rp. 22.555.900 realisasi pengeluaran sebesar Rp. 16.444.000
dengan selisih Rp. 6.111.900 dari dana yang direncanakan dengan realisasi
penggunaan dana, kegiatan try out 3 rencana anggaran sebesar Rp.
22.555.900 realisasi pengeluaran sebesar Rp. 20.804.000 dengan selisih
Rp. 1.751.900 dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan
dana, kegiatan persiapan OSN/O2SN/FLS2N rencana anggaran sebesar
Rp. 29.583.900 realisasi pengeluaran sebesar Rp. 10.050.000 dengan
selisih Rp. 19.533.900 dari dana yang direncanakan dengan realisasi
penggunaan dana, Ulangan Tengah Semester Genap rencana anggaran
sebesar Rp. 46.951.100 realisasi pengeluaran sebesar Rp. 40.734.000
dengan selisih Rp. 6.217.100 dari dana yang direncanakan dengan realisasi
penggunaan dana, Ujian Sekolah (US) rencana anggaran sebesar Rp.
43.638.600 realisasi pengeluaran sebesar Rp. 37.670.300 dengan selisih
Rp. 6.111.900 dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan
dana, Kegiatan ekstrakurikuler rencana anggaran sebesar Rp. 440.000.000
realisasi pengeluaran sebesar Rp. 148.000.000 dengan selisih Rp.
292.000.000 dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan
72

dana dan Belanja Sarana dan Prasarana Sekolah rencana anggaran sebesar
Rp. 49.638.000 realisasi pengeluaran sebesar Rp. 26.180.000 dengan
selisih Rp. 23.458.000 dari dana yang direncanakan dengan realisasi
penggunaan dana.
Menurut analisis data pada tabel diatas semua pengeluaran dana
kegiatan lebih kecil dari rencana yang telah dibuat. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa analisis rencana dan realisasi penggunaan dana
BOSDA di SMP N 03 Tangerang Selatan mengalami jumlah yang lebih
kecil dari rencana yang telah dibuat dalam RKAS BOSDA yakni rencana
anggaran sebesar Rp. 795.169.200 Realisasi sebesar Rp. 395.296.600
dengan jumlah selisih antara rencana dan realisasi pengeluaran dana
sebesar Rp. 399.872.600,-.
Berdasarkan analisis antara rencana dan realisasi penggunaan dana
BOSDA di SMPN 03 Kota Tangerang Selatan menurut data yang didapat
dari RKAS bahwa penggunaan dana bukan hanya untuk program kegiatan
pengembangan Standar Kompetensi Lulusan, namun juga untuk
pendanaan Program Kegiatan Sekolah, yaitu: Program Pengembangan
Standar Isi/Kurikulum, Program Pengembangan Standar Kompetensi
Lulusan, Program Pengembangan Standar Proses, Program Pengembangan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program Pengembangan
Sarana dan Prasarana Sekolah, dan Belanja lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa realisasi penggunaan dana
tidak sesuai dengan program kegiatan yang telah di rencanakan. Karena
dana hanya digunakan untuk kebutuhan pembayaran honorarium guru baik
PNS maupun NONPNS untuk program pengembangan Standar
Kompetensi Lulusan.
73

Tabel 4.9
Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS
Periode : Janurai-Maret (Triwulan 1)
No Uraian Rencana Realisasi Ket.
Penggunaan
1 Pengemb. Rp. 65.000.000 Rp. 30.900.000 Rp. 34.100.000 *
Kompetensi
lulusan bidang
akademik dan non
akademik
2 Pengemb. Rp.2.500.000 - Rp. 2.500.000 *
Kurikulum KTSP
3 Pengemb. Proses Rp. 45.000.000 Rp. 59.658.000 -Rp. 14.658.000 **
Pembelajaran
4 Pengemb. Rp. 37.500.000 Rp. 55.658.000 -Rp. 18.158.000 **
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
5 Pengemb. Sarana Rp. 35.000.000 Rp. 148.153.300 -Rp. 113.153.300**
dan Prasarana
Sekolah
6 Pengemb. dan Rp. 40.000.000 Rp. 55.587.850 -Rp. 15.587.850 **
Implementasi
Manajemen
Sekolah
7 Pengemb. dan - - -
Penggalian
Sumber Dana
Pendidikan
8 Pengemb. dan Rp. 38.000.000 Rp. 24.650.000 Rp. 13.350.000 *
Implementasi
Sistem Penilaian
9 Belanja pegawai Rp. 60.000.000 - Rp. 60.000.000 *
10 Belanja barang Rp. 25.000.000 - Rp.25.000.000 *
dan jasa
Total Rp. 348.000.000 Rp. 374.124.150 -Rp. 26.124.150 **
74

Keterangan :
* Sisa Dana BOSNAS yang masih bisa digunakan.
** Kelebihan penggunaan Dana BOSNAS dari yang telah direncanakan.

Dari tabel 4.9 diatas mengenai analisis rencana dan realisasi dana
anggaran BOSNAS SMPN 03 Tangerang selatan periode Januari-Maret
2016 (triwulan 1) dapat diketahui bahwa rencana dan realisasi keseluruhan
mengalami perbedaan dari rencana yang telah dibuat sebelumnya oleh
sekolah. Dalam analisis yang peneliti lakukan bahwa dalam kegiatan
Pengembangan kompetensi lulusan bidang akademik dan non akademik
rencana anggaran sebesar Rp. 65.000.000 realisasi pengeluaran sebesar
Rp. 30.900.000 dengan selisih Rp. 34.100.000 dari dana yang
direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan
kurikulum KTSP rencana anggaran sebesar Rp. 2.500.000 realisasi
pengeluaran sebesar Rp. 0, pengembangan proses pembelajaran rencana
anggaran sebesar Rp. 45.000.000 realisasi penggunaan dana sebesar Rp.
59.658.000 dengan selisih -Rp. 14.658.000 dari dana yang direncanakan
dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan rencana anggaran sebesar Rp. 37.500.000 realisasi
pengeluaran dana sebesar Rp. 55.658.000 dengan selisih -Rp. 18.158.000
dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana,
pengembangan sarana dan prasarana sekolah rencana anggaran sebesar Rp.
35.000.000 realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 148.153.300 dengan
selisih -Rp. 113.153.300 dari dana yang direncanakan dengan realisasi
penggunaan dana, pengembangan dan implementasi manajemen sekolah
rencana anggaran sebesar Rp. 40.000.000 realisasi penggunaan dana
sebesar Rp. 55.587.850 dengan selisih -Rp. 15.587.850 dari dana yang
direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan dan
implementasi sistem penilaian rencana anggaran sebesar Rp. 38.000.000
realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 24.650.000 dengan selisih Rp.
13.350.000 dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan
dana, belanja pegawai rencana anggaran sebesar Rp. 60.000.000 realisasi
75

penggunaan dana sebesar Rp. 0, belanja barang dan jasa rencana anggaran
sebesar Rp. 25.000.000 realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 0.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis rencana dan
realisasi penggunaan dana di SMP N 03 Tangerang Selatan mengalami
jumlah realisasi yang lebih besar dari rencana yang telah dibuat dalam
RKAS BOSNAS yakni jumlah rencana sebesar Rp. 348.000.000 realisasi
penggunaan dana sebesar Rp. 374.124.150 dengan demikian selisih antara
rencana dan realisasi penggunaan dana sebesar -Rp. 26.124.150.
Tabel 4.10
Analisis rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS
Periode : April-Juni (Triwulan 2)
No Uraian Rencana Realisasi Ket.
Penggunaan

1 Pengemb. Rp. 25.000.000 - Rp. 25.000.000 *


Kompetensi
lulusan bidang
akademik dan
non akademik
2 Pengemb. Rp. 9.500.000 Rp. 10.000.000 -Rp. 500.000 **
Kurikulum
KTSP
3 Pengemb. Proses Rp. 45.000.000 Rp. 39.852.000 Rp. 5.148.000 *
Pembelajaran
4 Pengemb. Rp. 37.500.000 Rp. 16.535.000 Rp. 20.965.000 *
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
5 Pengemb. Rp. 37.500.000 Rp. 18.860.500 Rp. 18.639.500 *
Sarana dan
Prasarana
Sekolah
6 Pengemb. dan Rp. 45.000.000 Rp. 97.090.500 -Rp. 52.090.500 **
Implementasi
Manajemen
76

Sekolah
7 Pengemb. dan - - -
Penggalian
Sumber Dana
Pendidikan
8 Pengemb. dan Rp. 45.000.000 Rp. 53.537.500 -Rp. 8.537.500 **
Implementasi
Sistem Penilaian
9 Belanja pegawai Rp. 65.000.000 - Rp. 65.000.000 *
10 Belanja barang Rp. 30.000.000 - Rp. 30.000.000 *
dan jasa
Total Rp. 339.500.000 Rp. 235.875.500 Rp. 103.624.500*
Keterangan :
* Sisa Dana BOSNAS yang masih bisa digunakan
** Kelebihan penggunaan Dana BOSNAS dari yang telah direncanakan

Dari tabel 4.10 diatas mengenai analisis rencana dan realisasi dana
anggaran BOSNAS SMPN 03 Tangerang selatan periode April-Juni 2016
(triwulan 2) dapat diketahui bahwa rencana dan realisasi keseluruhan
mengalami perbedaan dari rencana yang telah dibuat sebelumnya oleh
sekolah. Dalam analisis yang peneliti lakukan bahwa dalam kegiatan
Pengembangan kompetensi lulusan bidang akademik dan non akademik
rencana anggaran sebesar Rp. 25.000.000 realisasi pengeluaran sebesar
Rp. 0, pengembangan kurikulum KTSP rencana anggaran sebesar Rp.
9.500.000 realisasi pengeluaran sebesar Rp. 10.000.000 dengan selisih -
Rp. 500.000 dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan
dana, pengembangan proses pembelajaran rencana anggaran sebesar Rp.
45.000.000 realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 39.852.000 dengan
selisih Rp. 5.148.000 dari dana yang direncanakan dengan realisasi
penggunaan dana, pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
rencana anggaran sebesar Rp. 37.500.000 realisasi pengeluaran dana
sebesar Rp. 16.535.000 dengan selisih Rp. 20.965.000 dari dana yang
direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan sarana
77

dan prasarana sekolah rencana anggaran sebesar Rp. 37.500.000 realisasi


penggunaan dana sebesar Rp. 18.860.000 dengan selisih Rp. 18.639.500
dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana,
pengembangan dan implementasi manajemen sekolah rencana anggaran
sebesar Rp. 45.000.000 realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 97.090.500
dengan selisih -Rp. 52.090.500 dari dana yang direncanakan dengan
realisasi penggunaan dana, pengembangan dan implementasi sistem
penilaian rencana anggaran sebesar Rp. 45.000.000 realisasi penggunaan
dana sebesar Rp. 53.537.500 dengan selisih -Rp. 8.537.500 dari dana yang
direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, belanja pegawai rencana
anggaran sebesar Rp. 65.000.000 realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 0,
belanja barang dan jasa rencana anggaran sebesar Rp. 30.000.000 realisasi
penggunaan dana sebesar Rp. 0.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis rencana dan
realisasi penggunaan dana di SMP N 03 Tangerang Selatan mengalami
jumlah realisasi yang lebih kecil dari rencana yang telah dibuat dalam
RKAS BOSNAS yakni jumlah rencana sebesar Rp. 339.500.000 realisasi
penggunaan dana sebesar Rp. 235.875.500 dengan demikian selisih antara
rencana dan realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 103.624.500.

D. Pembahasan
1. Pengelolaan Dana BOS
a. Perencanaan Dana BOS
Dalam pembuatan perencanaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kota
Tangerang Selatan diawali dengan pembuatan RKAS, sekolah membuat
Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai rencana yang
dirumuskan oleh satuan pendidikan sesuai wewenangnya. RKAS disusun
untuk merencanakan kerja tahunan sekolah dan untuk menetapkan anggaran
pendapatan dan belanja sekolah selama satu tahun. Penyusunan RKAS
berdasarkan atas kebutuhan dari masing-masing sumber daya manusia untuk
jangka pendek, menengah, hingga panjang. Kegiatan yang paling
78

diprioritaskan untuk dianggarkan dalam RKAS adalah kegiatan yang paling


dibutuhkan dengan segera. Seperti yang diungkapkan Jamal Mamur Asmani:

Setiap sekolah wajib menyusun RAPBS sebagai mana diamanatkan


dalam pasal 53 Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat
rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahun; RAPBS merupakan rencana perolehan pembiayaan
pendidikan dari berbagai sumber pendapatan serta susunan program kerja
tahunan yang terdiri dari sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan
lainnya disertai rincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun
anggaran. 64

Dari teori diatas untuk mengetahui perencanaan dana BOS di SMP Negeri
03 Tangsel, peneliti menggunakan metode wawancara dan studi dokumentasi
dalam menggali informasi yang berkaitan. Informasi ini didapatkan dari
informan yang berkaitan langsung dalam pengelolaan dana BOS, yaitu Kepala
sekolah SMP Negeri 03 Tangsel, Kepala keuangan sekolah, Bendahara BOS,
Wakil kepala sekolah, guru bidang kurikulum, guru bidang kesiswaan,
sebagian guru, dan perwakilan tenaga kependidikan untuk mengkonfirmasi
dengan program/kegiatan sekolah dalam merencakan dan melaksanakan
program dana BOS.

.., dalam proses penyusunan RKAS guru dan staff dilibatkan untuk
mengumpulkan masing-masing kegiatan yang yang dibutuhkan dan Tim
Manajemen BOS akan mempertimbangkan 65

Lalu, kepala sekolah dan Tim Manajemen melakukan analisis kebutuhan


untuk menaksir biaya pendidikan yang akan dikeluarkan selama satu tahun
ajaran. Setelah melakukan analisis, pihak guru dan karyawan melakukan
rencana anggaran biaya dan program/kegiatan yang akan dilaksanakan selama

64
Jamal Mamur Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), h.
228
65
Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 10.00-11.30 WIB
79

periode satu tahun ajaran. Selanjutnya pengajuan rencana dana kebutuhan


nantinya disetujui oleh Kepala Sekolah dan Kepala Keuangan.
Dalam pengelolaan dana BOS pada aspek perencanaan yang didalamnya
terdapat pembuatan RKAS di SMPN 03 Tangerang Selatan sudah berjalan
dengan baik, dengan adanya tanggungjawab dari setiap penanggungjawab tiap
kegiatan serta dalam pembuatannya sudah melibatkan seluruh komponen
sekolah. Dengan demikian sekolah telah memberikan informasi dana kegiatan
yang akan dilaksanakan selama periode satu tahun ajaran.
Dari hasil penelitian mengenai pengelolaan dana BOS di SMPN 03
Tangerang Selatan dapat disesuaikan dalam teori pada bab sebelumnya,
dimana dalam sistem perencanaan keuangan sekolah terdapat proses
perencanaan anggaran (RAPBS/RKAS) untuk masa kerja satu tahun. Dalam
proses penyusunan perencanaan anggaran sekolah dengan adanya
keikutsertaan komponen sekolah dan Tim Manajemen BOS juga
mencerminkan transparansi pengelolaan dana sesuai dengan teori prinsip
manajemen keuangan sekolah seperti yang dikatakan oleh Jamal Maruf
Asmani:
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa
pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.66

Dapat disimpulkan bahwa sistem pengelolaan dana BOS dalam proses


perencanaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan sudah
cukup baik, yaitu adanya keterlibatan tim manajemen, guru, dan karyawan
dalam perencanaan dan penyusunan anggaran Dana BOS berupa RKAS untuk
rencana kegiatan satu tahun.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Ega Rezky Hastyarini,
bahwa dalam pengelolaan anggaran dana BOS dalam program RKAS, sangat
diperlukan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemerintah dan

66
Jamal Maruf Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), h.
218,.
80

masyarakat, yang dalam hal ini kaitannya dengan komite sekolah dan wali
murid. Partisipasi masyarakat berupa dukungan yang diberikan oleh komite
sekolah, wali murid, dan pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan
program sekolah yang telah direncanakan dan tercantum dalam program
RKAS. Hal tersebut memiliki kesamaan yang di lakukan oleh SMP N 03
Tangerang Selatan, bahwa sekolah memberikan kesempatan kepada guru,
karyawan, dan komite sekolah untuk terlibat langsung dalam perencanaan dan
pelaksanaan anggaran kegiatan/program sekolah.

b. Pelaksanaan Dana BOS


Dalam aspek pelaksanaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan
sudah menerapkan aturan yang berlaku dalam petunjuk teknis terdiri dari
beberapa bagian yaitu, diawali dari tahap penyaluran dana BOS, Pengambilan
dana BOS, penggunaan dana BOS, pembelanjaan dana BOS, pembukuan dana
BOS, pengembalian dana BOS, dan pertanggungjawaban keuangan dana
BOS.

1) Penyaluran Dana BOS


Penyaluran dana BOS dilakukan berdasarkan surat usulanyang diterima,
yaitu atas Surat Pengusulan Permohonan Bantuan (SPPB) yang ditanda
tangani oleh Kepala Sekolah, surat tersebut dimasukan ke Kantor
Perbendaharaan Negara (KPN) untuk diproses. Berdasarkan surat tersebut
dana BOS dialokasikan dari pusat ke provinsi, dana yang telah masuk ke
Dinas Pendidikan Provinsi akan langsung disalurkan kepada masing-masing
rekening sekolah yang telah memiliki rekening bank daerah.
Dana yang diterima oleh sekolah besarannya bervariasi tergantung pada
jumlah murid yang diajukan oleh setiap sekolah.

2) Pengambilan Dana BOS


Proses pengambilan dana BOS dilakukan melalui bank penyalur dari
pemerintah pusat/daerah ke rekening sekolah. Pengambilan dana BOS
81

dilakukan oleh Bnedahara Sekolah/Bendahara BOS atas persetujuan Kepala


sekolah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dengan
menyisakan saldo minimum sesuai peraturan berlaku. Pencairan dana BOS di
SMPN 03 Tangsel tidak semua langsung dicairkan pada saat pengambilan,
namun dilakukan sesuai kebutuhan yang akan dilaksanakan segera.
,,,,, proses pengambilan dana BOS dilakukan dibank dan yang
bertugas mengambil dana BOS dilakukan oleh Bendahara BOS 67

,,,,,, Proses pengembilan dana di bank menggunakan cek giro dengan


bukti tanda tangan Kepala Sekolah, lalu yang bertugas mengambil dana
BOS adalah bendahara BOS yang nantinya pada proses pengambilan di
bank menunjukan bukti KTP 68

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada responden yakni


Kepala Sekolah, Bendahara BOS dan Bendahara Sekolah, bahwa pada aspek
pengambilan dana BOS dilakukan oleh Bendahara Dana BOS.

c. Penggunaan Dana BOS


Penggunaan dana BOS harus disesuaikan dengan hasil rapat yang tersusun
dalam rencana anggaran kegiatan sekolah. Apabila ada perubahan rencana,
pihak sekolah perlu membuat rencana anggaran perubahan ke pemerintah
pusat. Dana yang diterima oleh sekolah seperti danna BOSNAS dan BOSDA.
Hal ini dibuktikan dengan perolehan jawaban dari hasil wawancara penelitian
yang dilakukan kepada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan:

.. dana BOS digunakan untuk keperluan siswa. Kita gunakan 80%


untuk kegiatan belajar mengajar dan 20 % untuk membayar
honorarium guru. Kita gunakan dana BOS ini untuk kegiatan dan
program-program sekolah, untuk kegiatan laboratorium, perpustakaan,
ATK, listrik dan telepon

67
Hasil wawancara dengan Mulyono sebagai Kepala Sekolah . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 12.00-13.00 WIB
68
Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 10.00-11.30 WIB
82

Dalam penggunaan dana BOS harus didasarkan pada kesepakatan dan


keputusan bersama antara Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Koite Sekolah,
yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS,
disamping dana yang diperoleh dari sumber lain.
Berdasarkan Pedoman Petunjuk Teknis (JUKNIS) Penggunaan Dana BOS
yang diterima oleh sekolah dapat digunakan untuk membiayai komponen
kegiatan-kegiatan beriikut:
1) Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru,
yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi
pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan
langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy,
konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa
baru, dan lain sebagainya yang relevan).
2) Pembelian buku teks pelajaran untuk di koleksi diperpustakaan.
3) Pembelian buku referensi, pengayaan, dan panduan guru untuk di
koleksi diperpustakaan. Buku-buku yang harus di beli tersebut adalah
buku-buku yang sudah dinilai kelayakannya oleh pemerintah, baik
oleh departemen pendidikan nasional maupun departemen pendidikan
agama.
4) Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan,
olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah
remaja, dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan
di luar jam pelajaran, baiay transportasi dan akomodasi siswa/guru
dalam rangka mengikuti lomba).
5) Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian madrasah dan
laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopy, honor koreksi
ujian dan honor guru dalam rangka menyusun rapor siswa).
6) Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur, pensil, bahan
praktikum, buku induk siswa, buku inventaris,langganan Koran, kopi,
teh, dan gula untuk kebutuhan sehari-hari di madrasah.
83

7) Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telpon, termsuk untuk
pemaasngan baru jika sudah ada jaringan di sekitar madrasah khusus di
madrasah yang tidak ada jariangan listrik dan madrasah memerlukan
listrik untuk proses pembelajaran maka diperkenankan untuk membeli
genset.
8) Pembiayaan perawatan madrasah: pengecatan, perbaikan atap bocor,
perbaikan into jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi dan
perawatan fasilitas madrasah lainnya.
9) Pembayaran honorarium bulana guru honorer dan honorarium tugas
tambahan Kepala Sekolah PNS, Wakil Kepala Sekolah, Pembantu
Kepala Sekolah, Wali Kelas, Petugas Laboratorium/Perpustakaan.
10) Pengembangan profesi guru: pelatihan, MGMP dan MKKS dan
sejenisnya.
11) Pembiayaan pengelolaan BOS: alat tulis kantor(ATK), penggandaan
surat menyurat, insentif bagi kepala sekolah dan bendahara dalam
rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka
mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.
12) Pembelian personal komputer (PC) untuk kegiatan belajar siswa.
13) Bila komponen di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan
masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat
digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin
ketik, dan mebeler.
Penggunaan dana BOS yang telah disebutkan diatas harus disesuaikan
dengan hasil rapat yang tersusun dalam rencana kegiatan. Apabila ada
perubahan rencana pihak sekolah perlu melakukan konfirmasi dengan
membuat rencana anggaran perubahan ke pemerintah pusat. Dana yang
diterima oleh sekolah khusus dana BOS penggunaannya untuk membiayai
kegiatan yang tercantum dalampedoman petunjuk teknis BOS.
Dari pemaparan diatas berdasarkan hasil wawancara dan berdasarkan teori
mengenai penggunaan dana BOS dapat disimpulkan bahwa SMP Negeri 03
Tangsel menggunakan dana BOS sebagaimana mestinya, sesuai dengan
84

peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai aturan penggunaan dana


BOS. Hal ini dibuktikan dengan hasil studi dokumentasi yang dilakukan oleh
peneliti yang dilakukan pada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan.

a) Pembelanjaan Dana BOS


Pembelanjaan dana BOS di SMP N 03 Tangsel terdiri atas pengeluaran
berbagai program sekolah, belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan
belanja modal. Belanja pegawai terdiri atas pengeluaran gaji guru dan
karyawan, Hal ini dibuktikan dengan perolehan jawaban dari hasil wawancara
penelitian yang dilakukan kepada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan,
,,,, dana BOS dibelanjakan untuk kegiatan program sekolah, belanja
pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal 69
,,,, sekolah memiliki tim khusus belanja barang. Pembelian barang
berdasarkan pada apa yang telah direncanakan dalam RKAS.
Pertimbangan dalam pembelian berdasarkan dana yang tersedia,
apabila bisa dengan harga yang minim namun kualitas tetap bagus 70

Di SMP N 03 Tangsel dalam pembelanjaan memiliki pertimbangan setiap


akan melaksanakan pembelian barang/jasa. Barang dengan harga murah
namun berkualitas bagus menjadi hal yang diinginkan. Saat melakukan
pembelian barang yang terpenting adalah barang yang sangat dibutuhkan.
Pertimbangan lain yang dilakukan dalam pembelian barang ataupun jasa yaitu
dengan melihat ketersediaan dana yang diperoleh sekolah dan menerapkan
prinsip efektif dan efisien. Efektif yaitu tepat guna, barang yang dibeli
memang barang yang dibutuhkan dan memang harus diadakan. Dan untuk
efisien menggunakan berdasarkan harga yang standar dipasaran dan dengan
harga yang minimal.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri 03
Tangsel menerapkan aturan pemerintah dalam mekanisme pembelian

69
Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 10.00-11.30 WIB
70
Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 10.00-11.30 WIB
85

barang/jasa. Serta sesuai dengan teori prinsip manajemen yaitu efektif dan
efisien seperti yang diungkapkan oleh Jamal Maruf Asmani:
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa
pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas publik.71

b) Pembukuan Dana BOS


Data mengenai pembukuan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan
diperoleh dari wawancara Kepala Sekolah, dan Bendahara BOS serta studi
dokumentasi. Pembukuan keseluruhan penggunaan dana yang berasal dari
dana BOS.
Dalam pelaksanaan pembukuan, tim belanja harus menyertakan bukti
transaksi terhadap dana yang telah dikeluarkan. Bukti fisik atas transaksi
tersebut berguna ntuk pelaporan dana BOS, sebagai pertanggungjawaban
kepada pemerintah pusat/daerah atas penggunaan dana yang diberikan. Hal ini
dibuktikan dengan perolehan jawaban dari hasil wawancara penelitian yang
dilakukan di SMP N 03 Tangerang Selatan,

,,,,,proses pembukuan harus dilengkapi dengan bukti transaksi, seperti


kwitansi dll, karena nanti akan dimasukkan dalam laporan
pertanggungjawaban (LPJ) dana BOS kepada pemerintah. 72

d. Pelaporan Dana BOS


Pelaporan dana BOS di SMPN 03 Tangerang Selatan, terdiri dari
pelaporan penggunaan dana BOS yang dilaporkan untuk pihak internal
maupun pihak eksternal dan publikasi yang dilakukan oleh sekolah terkait
pengelolaan Dana BOS.
Data pelaporan diperoleh dari wawancara kepada kepala sekolah dan
bendahara BOS serta dokumentasi. Pertanggungjawaban sekolah kepada

71
Jamal Maruf Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), h.
218,.
72
Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 10.00-11.30 WIB
86

pemerintah dengan memberikan laporan pengelolaan dana BOS pada setiap


akhir periode dana BOS. Adapun pihak-pihak yang diberikan laporan dana
BOS adalah Sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendiidkan
Provinsi, dan Dinas Pendidikan Pusat. Hal ini dibuktikan dengan perolehan
jawaban dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan di SMP N 03
Tangerang Selatan,

,,,,, sekolah harus membuat laporan sesuai format dalam buku pedoman.
Waktu pelaporan dana BOS tiap akhir periode. Laporan tersebut diberikan
kepada penmerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan untuk sekolah 73
,,,,, pelaporan dana BOS tiap akhir periode. Laporan disusun oleh Tim
Manajemen BOS dan terkhusu disusun oleh Bendahara BOS. Laporan
diberikan kepada dinas pendidikan pusat, provinsi, kabupaten dan
sekolah. 74

Kegiatan pelaporan yang dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban


kepada pemerintah di buat oleh Tim Manajemen BOS dan secara khusus oleh
Bendahara BOS. Menurut Buku Petunjuk Teknis BOS, laporan
pertanggungjawaban keuangan dana BOS disampaikan setiap triwulan,
semester dan tahunan. Laporan disusun dengan mengacu pada buku kas umum
(BOS K-3), Buku Pembantu Bank (BOS K-5), dan beserta dokumen
pendukung lainnya sebagai bukti. Untuk laporan yang diserahkan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota adalah Format BOS K-2, BOS K-3, BOS K-4,
BOS K-5, dan BOS K-6. Selanjutnya laporan yang perlu dibuat untuk
diumumkan kepada masyarakat adalah laporan Penggunaan dana BOS
(Format BOS-03). 75
Dapat disimpulkan bahwa laporan pertanggungjawaban dana BOS sebagai
bentuk tanggungjawab sekolah terhadap penggunaan dana BOS yang
dipergunakan untuk kegiatan atau program sekolah. SMP N 03 Tangerang
Selatan sudah melaksanakan pertanggungjawaban dengan membuat laporan
73
Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 10.00-11.30 WIB
74
Hasil wawancara dengan Maryono sebagai Kepala Sekolah . pada Hari Jumat, 16 September
2016 Pukul 12.00-13.00 WIB
75
materi peningkatan manajemen melalui penguatan tata kelola dan akuntabilitas di
sekolah/madrasah.2011 h.173
87

pertanggungjawaban dana BOS sesuai dengan peraturan dalam JUKNIS BOS.


Hal ini sebagai bukti bahwa SMP N 03 Tangerang Selatan sudah menerapkan
prinsip akuntabitas dengan baik sesuai peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Giyanto,
bahwa sekolah dikatakan transparan jika pelaporan dilakukan secara intern
dan ekstern mulai dari laporan triwulan, semester, dan tahunan.

e. Pengawasan Dana BOS


Pengawasan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan terdiri dari
pengawasan intern sekolah dan pengawasan dari ekstern sekolah. Pihak intern
sekolah yang melakukan pengawasan adalah komite sekolah dan Dinas
Pendidikan Kabupaten bersama dengan pengawas sekolah. Pengawas dari
pihak ekstern sekolah adalalah Dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan Provinsi
dan Pusat.
Komite sekolah selaku pihak pengawas internal melakukan pengawasan
atas terlaksananya Pengelolaan Dana BOS apakah sudah sesuai dengan
perencanaan dana BOS. Monitoring yang dilakukan oleh dinas pendidikan
kabupaten yaitu pada saat periode berjalan. Pihak eksternal sekolah yang
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dana BOS datang langsung ke
sekolah ataupun dengan memberikan instrument monitoring yang oerlu diisi
oleh seluruh warga sekolah. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk memantau
ketepatan dan kebenaran kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah sesuai
dengan rencana anggaran yang telah dibuat dan berdasarkan petunjuk teknis
penggunaan dana BOS.
,,Komponen utama yang dimonitor oleh pengawas yaitu alokasi dana,
penyaluran dana, penggnuaan dana, pelaporan dan lain-lain yang terkait
dengan pengelolaan dana BOS 76
,,Pengawasan dilakukan oleh sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi.
Pemantauan yang dilakukan dalam hal Pelaksanaan penggunaan Dana
BOS, Pemantauan terkait pengecekan kesesuian dana dengan bukti-
76
Hasil wawancara dengan Maryono sebagai Kepala Sekolah . pada Hari Jumat, 16
September 2016 Pukul 12.00-13.00 WIB
88

bukti yang ada 77

Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala sekolah dan bendahara BOS


terdapat pernyataan bahwa pengawasan dan monitoring dilakukan untuk
mengevaluasi pengelolaan dana BOS baik dari proses penerimaan hingga
pelaporan dana BOS. Hal-hal yang di monitoring adalah kegiatan atau
program dana BOS apakah penggunaannya sudah sesuai dengan pedoman
BOS atau belum. Hal ini sesuai dengan ketetapan pemerintah dalam buku
pedoman BOS yaitu:
komponen utama yang dimonitor antara lain: alokasi dana sekolah
penerima bantuan, penyaluran dan oenggunaan dana, pelayanan dan
oenanganan pengaduan, administrasi keuangan dan pelaporan. 78
secara teknis, perbedaan mendasar dari pengawasan dan monirtoring
terletak pada fokusnya. Pengawasan memfokuskan pada orang-orang yang
mengelola program atau melaksanakan program kegiatan, sementara pada
monitoring fokusnya pada komponen-komponen program/kegiatan 79

Dapat disimpulkan bahwa pengawasan pengelolaan Dana BOS di SMP N


03 Tangerang Selatan dilakukan oleh pihak intern dan ekstern. Komponen
yang di monitor adalah terkait pengelolaan dana BOS dari penerimaan dana,
penyaluran dana, pengalokasian dana, penggunaan dana hingga pelaporan
dana BOS.

2. Transparansi dalam pengelolaan Dana BOS


Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang yang memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Transparansi juga dapat
menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, dan
warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan dalam

77
Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS . pada Hari Jumat,
16 September 2016 Pukul 10.00-11.00 WIB
78
Direktorat Pendidikan Dasar, Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata
Kelola dan Akuntabilitas di Skeolah/Madrasah, (Jakarta: Kemendiknas,2011), h.232.
79
Direktorat Pendidikan Dasar,,, h.232.
89

memperoleh informasi yang akurat danmemadai. Pengelolaan dana BOS harus


mampu mempertanggungjawabkan hasil pengelolaan anggaran dana BOS
tidak hanya kepada pemerintah saja, tetapi juga kepada masyarakat yang
dalam hal ini komite sekolah dan wali murid. Hal tersebut sebagai bentuk
pertanggungjawaban sekolah terhadap program sekolah yang dilaksanakan.
Untuk mengetahui penerapan prinsip transparansi dalam pengelolaan dana
BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan, peneliti melakukan metode wawancara
dan studi dokumen dalam menggali informasi yang berkaitan. Informasi ini
didapatkan dari informan yang terlibat langsung dalam pengelolaan keuangan
sekolah, yaitu Bendahara Dana BOS dan Guru SMP N03 Tangerang Selatan.
Wawancara juga dilakukan dengan Wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, dan komite sekolah untuk
mengkonfirmasi dengan program/kegiatan sekolah dalam merencanakan dan
melaksanakan.
Dalam melaksanakan prinsip transparansi dalam pengelolaan dana BOS di
SMP N 03 Tangerang Selatan dikaitkan dalam program pembuatan RKAS.
Dalam penelitian ini, transparansi pengelolaan dana BOS berarti adanya
keterbukaan terhadap sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan,
dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Beberapa informasi
keuangan dana BOS dapat dengan mudah diakses semua warga sekolah dan
masyarakat yang dalam hal ini komite sekolah dan wali murid. Seperti yang
sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya tentang pengelolaan dana
BOS.
Iya, kita terbuka terhadap pihak yang berkepentingan, yaitu
melibatkan Tim manajemen dana BOS dalam merencanakan RKAS
anggaran biaya pendidikan peserta didik dalam satu tahun ajaran, guru
dan karyawan mengajukan kebutuhan selama satu tahun dan membuat
daftar usulan anggaran kegiatan, dan komite sekolah dalam
merencanakan anggaran dana komite sesuai dengan kebutuhan
90

kegiatan siswa. Warga sekolah juga dapat mengakses informasi


mengenai dana BOS kepada Bendahara Dana BOS. 80

Dengan adanya keterlibatan guru dan karyawan sebagai Tim Manajemen


BOS dalam proses pembuatan RKAS memberikan kesempatan kepada warga
sekolah untuk belajar bertanggung jawab dan berpartisipasi secara langsung
dalam proses penganggaran. Terkait dengan bentuk partisipasi dan
transparansi anggaran, bapak Rendra selaku salah satu Guru di SMP N 03
Tangerang Selatan mengatakan:

Partisipasi dalam proses penganggaran bisa berbentuk keterlibatan


langsung dalam proses penganggaran, usulan kegiatan, saran dan
kritik yang membangun. 81

Dari adanya pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa SMP N 03


Tangerang Selatan telah melakukan prinsip transparansi dalam pengelolaan
dana BOS. Hal tersebut dapat dilihat dari terbukanya informasi mengenai
penerimaan dana BOS serta memberikan kesempatan kepada warga sekolah
dalam proses pembuatan RKAS dengan adanya keterlibatan guru dan
karyawan dalam Tim Manajemen BOS dalam menentukan anggaran kegiatan
sekolah serta untuk kegiatan proses belajar mengajar.

3. Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana BOS


Prinsip akuntabilitas sangat penting dalam pengelolaan keuangan di
sekolah. Akuntabilitas dibutuhkan untuk menjadikan laporan pengelolaan
keuangan sekolah menjadi berkualitas dan dapat dipercaya. Penerapan
prinsip akuntabilitas di dalam penelitian ini berarti pertanggungjawaban
terhadap penggunaan dana sekolah baik dari orang tua, masyarakat, dan
pemerintah. Sumber dana yang didapatkan oleh SMP N 03 Tangerang

80
Hasil Wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. Pada Hari Jumat,
16 September 2016 Pukul 10.00-11.30 WIB
81
Hasil Wawancara dengan Rendra sebagai Guru SMP N 03 Tangerang Selatan,
Pada Hari Kmis, 03 November 2016 pukul 13.00-14.00 WIB
91

Selatan terdiri dari pendapatan rutin dan dana BOS (Bantuan Operasional
Sekolah), sumber dana tersebut digunakan oleh pihak sekolah dalam
melaksanakan program/kegiatan dan kebutuhan operasional sekolah sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya tentang
pengelolaan Dana BOS, dalam menggunakan dana BOS di SMP N 03
Tangerang Selatan, pihak sekolah harus dapat menilai setiap penggunaan
anggaran sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai
dengan penjelasan Kepala Sekolah SMP N 03 Tangerang Selatan bahwa
dengan setiap hasil evaluasi kegiatan dinilai apakah efektif dan efesien. 82
Peneliti juga menganalisis, akuntabilitas dalam penelitian ini
mempresentasikan bahwa prosedur peraturan dan perundangan
dilaksanakan dengan konsekuen. Sehingga tindakan dan pengeluaran dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dengan indicator kinerja dan
target yang jelas. Hal tersebut dapat terlihat dari SMP N 03 Tangerang
Selatan yang selalu tepat waktu dalam mengirimkan laporan
pertanggungjawaban kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat
yang berupa Form BOS-K1, BOS-K2, K-06B, dan BOS-K7. Selain itu,
laporan pertanggungjawban kepada masyarakat dilakukan dengan
menempelkan Form BOS-K1 di papan pengumuman sekolah, agar
masyarakat dapat mengetahui dana yang diguakan sesuai dengan yang
direncanakan.
Berdasarkan hasil analisis di atas, Nampak bahwa antara transparansi
dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana BOS saling berkaitan.
Transparansi dapat mendorong peningkatan akuntabilitas public.
Sedangkan akuntabilitas publik akan sulit terlaksana tanpa pemantauan
dan transparansi serta partisipasi publik dalam proses pengambilan
keputusan pembuatan RKAS dana BOS.

82
Hasil wawancara dengan Maryono sebagai Kepla Sekolah SMP N 03 Tangerang
Selatan, Pada hari Jumat, 16 September 2016.
92

E. Temuan Hasil Penelitian


Terdapat beberapa temuan hasil penelitian pengelolaan dana BOS
mengenai penerapan transparansi dan akuntabilitas anggaran dalam
pengelolaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. Temuan hasil
penelitian mengenai sistem pengelolaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang
Selatan yang meliputi Pengelolaan dana BOS pada aspek perencanaan
pembuatan anggaran sekolah di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan, telah
menggunakan standar operasional pengelolaan dana BOS sesuai dengan
petunjuk teknis (JUKNIS) BOS. SMP Negeri 03 Tangerang Selatan
menggunakan penyusunan anggaran pendidikan dengan pendekatan PPBS
(Planning Programming Budgeting System). PPBS merupakan perencanaan
anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan program/kegiatan dari masing-
masing unit di sekolah. seperti yang diungkapkan Nanang Fattah :
PPBS (planning, programming, budgeting system) dalam bahasa
indonesia adalah sistem perencanaan, penyusunan program dan
penganggaran (SP4). Model ini bermakna bahwa perencanaan,
penyusunan program dan pengarahan dipandang sebagai suatu sistem yang
tak terpisahkan satu sama lainnya. Bahwa PPBS merupakan suatu
pendekatan sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan
mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya
biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran untuk
merefleksikan kegiatan program jangka panjang. 83

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil penelitian di SMP Negeri 03


Tangerang Selatan sudah menggunakan pendekatan PPBS, yaitu dengan
adanya rapat kerja yang dilakukan sekolah setiap awal tahun ajaran untuk
membahas program/kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan selama satu
tahun ajaran. Keterbukaan dalam perencanaan anggaran dilakukan SMP N 03
Tangerang Selatan, yaitu dengan membuat RKAS (rencana kegiatan
anggaran sekolah) pada tahun ajaran baru. Proses pembuatan RKAS
menggunakan sistem bottom up, yaitu usulan anggaran kegiatan dari bawah
(guru dan karyawan, komite) dan disetujui oleh atasan yaitu kepala sekolah,

83
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Op. cit, h. 51
93

direktur pendidikan, dan kepala keuangan. Dalam perencanaan anggaran


sekolah pihak yang terlibat adalah kepala sekolah, guru, karyawan, dan
komite yang membuat rencana anggaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
sekolah serta 8 standar pendidikan nasional.
Selanjutnya mengenai penyusunan anggaran kegiatan sekolah (RKAS)
yang terdapat disekolah harus melibatkan unsur pendidik dan tenaga
kependidikan. Hal ini ditegaskan oleh teori Mulyono (2010) yaitu :
Penyusunan anggaran Kegiatan sekolah (RKAS) dilaksanakan dengan
melibatkan beberapa unsure, diantaranya (1) Kepala Sekolah dibantu para
wakilnya yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah, (2) Orang Tua siswa
dalam wadah komite sekolah, (3) Dinas pendidikan Kota/Kabupaten, dan
(4) Pemerintah Kota/Kabupaten setempat. 84

Dari teori diatas dikaitkan dnengan hasil perolehan jawaban wawancara


penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa dalam hal
penyusunan RKAS harus melibatkan beberapa komponen, yakni pihak
sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
SMP N 03 Tangerang Selatan dalam penyusunan RKAS sudah melibatkan
komponen tersebut. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawncara penelitian yang
dilakukan baik oleh kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, bendahara, dan
dewan guru serta karyawan di SMP N 03 Tangerang Selatan.
Selanjutnya Transparansi dana BOS dalam aspek pelaksanaan BOS di
SMP N 03 Tangerang Selatan sudah menerapkan aturan yang berlaku dalam
petunjuk teknis BOS dengan adanya keterlibatan guru, karyawan, dan komite
sekolah dalam membuat anggaran kegiatan dan laporan pertanggungjawaban
serta adanya bukti fisik (struk pembelanjaan barang/jasa). Dalam mengajukan
anggaran, setiap pelaksana kegiatan (guru dan karyawan, komite) harus
membuat proposal kegiatan dan mengisi lembar permintaan dana kegiatan,
barang/jasa (bukti transaksi sementara).
Lembar permintaan dana harus diotorisasi oleh Kepala Sekolah dan
disetujui oleh Bendahara BOS. Para penanggung jawab kegiatan harus

84
Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Meida), 2010, cet 1. H. 89
94

membuat proposal kegiatan, beserta dana yang dibutuhkan pada bukti


transaksi sementara. Proposal dan bukti transaksi sementara diajukan kepada
Kepala Keuangan sekaligus Bendahara BOS setelah dana keluar pihak atasan
melakukan pengawasan dalam terlaksananya kegiatan sesuai tujuan, dan
setelah kegiatan terlaksana para penanggung jawab harus membuat laporan
pertanggungjawaban dalam kurun waktu 1 minggu.
Pelaksanaan dana BOS disekolah salah satunya yaitu disalurkan pada
proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Penggunaan dalam pelaksanaan
dana BOS sudah ditegaskan dalam JUKNIS BOS , yang meliputi :
pelaksanaan pelajaran, pengadaan sarana/prasarana, pemeliharaan
sarana/prasarana, kesejahteraan pegawai,kegiatan belajar, pengelolaan
85
pelaksanaan pendidikan dan pendataan.

Dari teori diatas dikaitkan dengan hasil perolehan jawaban wawancara


penelitian yang kemudian dapat diperoleh temuan penelitian bahwa salah satu
pengalokasian/penggunaan anggaran dana BOS harus ditujukan untuk kegatan
proses belajar mengajar. Selain untuk kegaitan belajar mengajar dikelas
penggunan dana BOS digunakan sebagai pembayaran gaji guru honorer dan
operasional sekolah lainnya.
Dana BOS yang telah diperoleh SMP N 03 Tangerang Selatan sudah
dialokasikan untuk proses kegiatan belajar mengajar dikelas. Hal ini
dibuktikan dengan perolehana jawaban dari hasil wawancara penelitian yang
dilakukan pada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan. Dari perolehan hasil
jawaban yang diperoleh mengatakan bahwa pengalokasiana/penggunaan dana
BOS sudah dialokasikan pada proses KBM.
Pada aspek Pencairan dan penggunaan dana BOS, SMP N 03 Tangerang
Selatan membuat draf atau formulir K-1, K-2, K-3, K-7 dan K-7a kepada
Tim manajemen BOS Kabupaten/Kota sebagai perhitungan jumlah siswa
di sekolah/ Madrasah 86

85
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah h. 203 atau JUKNIS BOS
86
JUKNIS BOS TAHUN 2015
95

Di SMP N 03 Tangerang Selatan, untuk mengetahui berapa jumlah


Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dapat diterima oleh sekolah. SMP
N 03 Tangerang Selatan sudah memiliki rekening sekolah yang nantinya akan
langsung dana BOS tersebut disalurkan. Dengan melengkapi format-format
sebagai dokumen dalam pencairan dana BOS. Dokumen tersebut seperti yang
sudah dijelaskan pada teori sebelumnya.
Dari perolehan hasil jawaban penelitian mengenai pencairan dana BOS
terjadi keterlambatan pencairan dana BOS, sehingga operasional sekolah
menjadi terhambat, namun demikian kepala sekolah SMP N 03 Tangerang
Selatan dapat memberikan solusinya yakni dengan menggunakan dana BOS
Pusat dan dana talangan dari koperasi sekolah.
Dalam pelaporan dana BOS, SMP N 03 Tangerang Selatan membuat
laporan secara tertulis dengan melaporkan penggunaan dana BOS untuk
kegiatan sekolah secara Online dengan menggunakan aplikasi Laporan
Pertanggungjawaban keuangan dana BOS di tingkat sekolah (ALPEKA BOS)
dan membuat laporan pertanggungjawaban secara manual yakni dengran
menjelaskan seluruh aspek dan tanda bukti dalam satu bundle laporan yang
dijilid untuk dinilai dan dipertanggungjawabkan kepada pihak yang
berkepentingan yaitu yayasan, orang tua, dan pemerintah. Sedangkan
monitoring terhadap hasil evaluasi anggaran dilakukan oleh pihak intern dan
oihak ekstern yaitu sekolah, Dinas Pusat dan BOS Kabupaten/Kota,
Menurut Buku Petunjuk Teknis BOS, laporan pertanggungjawaban
keuangan dana BOS disampaikan setiap triwulan, semester dan tahunan.
Laporan disusun dengan mengacu pada buku kas umum (BOS K-3), Buku
Pembantu Bank (BOS K-5), dan beserta dokumen pendukung lainnya sebagai
bukti. Untuk laporan yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
adalah Format BOS K-2, BOS K-3, BOS K-4, BOS K-5, dan BOS K-6.
Selanjutnya laporan yang perlu dibuat untuk diumumkan kepada masyarakat
adalah laporan Penggunaan dana BOS (Format BOS-03). 87

87
materi peningkatan manajemen melalui penguatan tata kelola da akuntabilitas
di sekolah/madrasah.2011 h.173
96

Dapat disimpulkan bahwa SMP N 03 Tangerang Selatan sudah


menerapkan prinsip Akuntabilitas hal ini dibuktikan dengan pembuatan
laporan pertanggungjawaban dana BOS sebagai bentuk tanggungjawab
sekolah terhadap penggunaan dana BOS yang dipergunakan untuk kegiatan
atau program sekolah SMP N 03 Tangerang Selatan sudah melaksanakan
pertanggungjawaban dengan membuat laporan pertanggungjawaban dana
BOS sesuai dengan peraturan dalam JUKNIS BOS.
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Ristya Dwi Anggraini,
bahwa dalam pengelolaan anggaran dana BOS dalam program RKAS, sangat
diperlukan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemerintah dan
masyarakat, yang dalam hal ini kaitannya dengan komite sekolah dan wali
murid. Partisipasi masyarakat berupa dukungan yang diberikan oleh komite
sekolah, wali murid, dan pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan
program sekolah yang telah direncanakan dan tercantum dalam program
RKAS. Hal tersebut memiliki kesamaan yang di lakukan oleh SMP N 03
Tangerang Selatan bahwa sekolah memberikan kesempatan kepada guru,
karyawan, dan komite sekolah untuk terlibat langsung dalam perencanaan dan
pelaksanaan anggaran kegiatan/program sekolah.
Partisipasi guru dan karyawan SMP N 03 Tangerang Selatan, yaitu dengan
membuat daftar usulan kebutuhan yang akan menjadi pertimbangan dalam
pembuatan RKAS untuk satu tahun ajaran.
Sedangkan hasil penelitian Giyanto mengemukakan bahwa keterlibatan
guru dalam pembuatan pembuatan RKAS di sekolah negeri dilakukan pada
saat rapat komite dan pelaksanaan program disesuaikan dengan anggaran yang
telah disahkan.
SMP N 03 Tangerang Selatan yang merupakan sekolah negeri telah
melakukan pembukuan keuangan dengan baik. Sumber penerimaan dana SMP
N 03 Tangerang Selatan yang berasal dari orang tua dan dana BOS dibuat
laporan keuangannya secara terperinci. SMP N 03 Tangerang Selatan
membuat laporan bulanan, tahunan, dan laporan pertanggungjawaban dana
BOS kepada yayasan dan pemerintah sebagai bentuk tranparansi implementasi
97

pengelolaan dana sekolah kepada stakeholders. Penelitian ini sejalan dengan


hasil penelitian yang dilakukan oleh Giyanto, bahwa sekolah dikatakan
transparan jika pelaporan dilakukan secara intern dan ekstern mulai dari
laporan triwulan, semester, dan tahunan.
SMP N 03 Tangerang Selatan juga telah melakukan penanganan yang baik
dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pengelolaan dana BOS yang
diakibatkan oleh keterlambatan pencairan dana BOS pada periode triwulan 1
tahun 2016. Yang menyebabkan kekurangan dana pada program dan kegiatan
yang telah direncanakan pada periode triwulan satu. Strategi yang dilakukan
oleh sekolah dalam mengatasi dampak dari keterlambatan dana BOS tersebut
yaitu dengan menggunakan dana BOSNAS dan dana talangan dari koperasi
sekolah. Lalu strategi lain yang digunakan untuk mencairkan dana pada
triwulan satu yang telah hangus yaitu dengan mengalokasikan dana pada
triwulan selanjutnya, dengan cara menambahkan program atau kegiatan
sekolah. Sehingga dengan strategi tersebut dana BOS yang hangsu dapat
dicairkan kembali dan dapat membayar pinjaman dari dana BOSNAS dan
dana talangan dari koperasi sekolah.

F. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan, ada beberapa kesulitan yang
penulis alami dalam melakukan penelitian ini, salah satuya yakni sebagai
berikut:
1. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, masih dari pelaku/pelaksana
pengelola dana BOS. Perolehan data belum melibatkan Dinas Pendidikan
serta wali siswa. Sehingga data cenderung bersifat subyektif.
2. Saat pelaksanaan penelitian, sekolah sedang membuat laporan periode
triwulan ke-3 sehingga data tersebut belum bisa diteliti oleh peneliti.
3. Pencocokan data pembukuan pengelolaan Dana BOS dengan
kepelengkapan bukti transaksi belum dilakukan oleh peneliti.
4. Sekolah sulit terbuka memberikan informasi mengenai data keuangan
sekolah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan pada
BAB IV, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Transparansi pengelolaan anggaran Dana BOS di SMP N 03 Tangerang
Selatan sudah transparan. Hal ini dapat dilihat dari keterbukaan dalam
menyusun RKAS serta terbuka mengenai informasi penerimaan dana,
penggunaan dana serta informasi yang disediakan mengenai pengelolaan
dana BOS dalam bentuk RKAS. Serta partisipasi warga sekolah dalam
pengelolaan anggaran dana BOS.
2. Akuntabilitas pengelolaan anggaran Dana BOS di SMP N 03 Tangerang
Selatan dapat dilihat dalam bentuk laporan pertanggungjawaban
penggunaan dana BOS berupa lampiran formulir BOS K-1, K-2, K-06B,
dan K-7 yang ditandatangani oleh kepala sekolah dan ketua Komite
Sekolah, Bendahara Sekolah, dan Ketua Komite. Lampiran formulir
pertanggungjawaban tersebut dikirim kepada Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Pusat. Serta menempelkan formulir BOS K-1 dipapan
pengumuman sekolah sebagai bentuk laporan penggunaan dana BOS di
SMP N 03 Tangerang Selatan. Sedangkan monitoring terhadap hasil
evaluasi anggaran dilakukan oleh pihak yayasan dan manajemen yang
dilakukan setiap bulan dan penggunaan dana BOS disampaikan setiap
triwulan untuk dana BOS Pusat dan BOS Kabupaten/Kota, serta dana BOS
Provinsi dilaporkan per semester.

B. SARAN
Berdasarkan uraian diatas maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan
pertimbangan sekolah dalam kegiatan mengelola Dana Bantuan Operasional
Sekolah, yaitu sebagai berikut:

98
99

a. Bagi pemerintah,
Sebaiknya pemerintah melakukan pengawasan secara intensif langsung
kepada sekolah agar masalah mengenai keterlambatan dana BOS di
sekolah dapat langsung dengan cepat ditanggulangi.
b. Bagi sekolah,
Memberikan informasi kepada seluruh guru dan karyawan serta komite
sekolah mengenai rencana anggaran kegiatan sekolah secara menyeluruh,
realisasi anggaran, dan evaluasi anggaran melalui rapat/musyawarah kerja.
c. Bagi peneliti lain,
Bagi peneliti yang selanjutnya akan melakukan penelitian berkaitan
dengan pengelolaan dana BOS disarankan mengambil masalah penelitian
pada aspek transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
sekolah/yayasan, hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam segi
kemampuan, dan waktu untuk melakukan penelitian berkaitan dengan hal
tersebut.
100

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Nico, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik


Melalui e-Government, Malang: Bayumedia Publishing, 2007.
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, Depok:PT
Rajagrafindo Persada, 2015.
Akuntono, Indra. Utak-Atik Mekanisme Penyaluran Dana BOS,
(http://edukasi.kompas.com/utakatik.mekanisme.penyaluran.dana.bos). 2015. diakses
pada 12 Januari 2016 Pukul 09.00 WIB
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:PT
Rineka Cipta,2010.
Asmani, Jamal maruf, Tips Aplikasi Manajemen Sekolah, Jogjakarta: DIVA
Press, 2012.
Ayu Nur Azizah, Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak
Terlantar di Panti Asuhan Nurul Quran Bekasi, Jakarta: 2014.

Buku Panduan BOS, Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Departemen Agama
RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2010.
Buku Panduan BOS, Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Departemen Agama
RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2007.
Buku Panduan BOS, Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Departemen Agama
RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2012.
Buku panduan BOS, Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah. 2015
Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
publik, dan ilmu social lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2009.
Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama RI, Petunjuk
Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah, Jakarta: Dinas dan Depag.
2005.
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Efisiensi Penggunaan APBN di
Daerah, Tinjauan Terhadap Pelaksanaan BOS, Jakarta: Sekretariat
Jenderal DPD: 2008
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Peningkatan Manajemen Melalui
Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah, Jakarta:
Kemendikas,2011.
101

Fattah, Nanang. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2009.
Fattah, Nanang. Sistem Penjamin Mutu Pendidikan, Bandung : Remaja
Rosdakarya: 2012.
FITK. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK. 2015.

Giyanto, Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di


Sekolah Dasar Negeri Belah 1 Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan,
Tesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Harsono, Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Book


Publisher, 2007.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta:PT.Raja Grafindo


Persada,2009.

Hastyarini, Ega Rezky, Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah


Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pejagoan, Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah

Kompri, Manajemen Sekolah Teori & Praktek, Bandung: Alfabeta, 2014.

Materi Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas


di Sekolah/Madrasah. Panduan Pengelolaan Sekolah.2011.

Maryono, Waancara, Ciputat, 16 September 2016.

Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara


Mandiri, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Modul Khusus Komunitas: Transparansi Akuntabilitas, h. 8 (www.p2kp.org),
diakses tanggal 07 Januari 2017, Pukul 13.25 WIB
Mulyasa,E Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006
Mulyasana, Dede. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing Tinggi, Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2011.
102

Mulyono , M.A, Konsep Pembiayaan Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,


2010.

Mustari, Mohamad, Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,


2014.

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Kegiatan BOSDA di Lingkungan


Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan. 2015

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomer 162/PMK.05/2013


tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja
Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pasal 9 ayat (1) dan
(2).

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


pasal 53

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 44 Tahun 2012, pasal 1 ayat 2

Parwita Desi, Diah Evaluasi Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan


Keuangan Sekolah Menengah Pertama (SMp) Negeri di Kabupaten
Banyumas Tesis Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.

Riyadi, Sugeng , Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap


Peningkatan Manajemen Sekolah di MTs Nurul Falah Krowe Lembeyan
Magetan,

Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar Dan Praktik, Bandung : PT Refika Adi
tama , 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R & D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Suharsaputra, Uhar Administrasi Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama,
2010.
Suherman, Wawancara, Ciputat 16 September 2016.
103

Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah Dari Teori sampai dengan praktik,


Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013
Tim Dosen Administrasi Pendidikan . Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakrya. 2009.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1)
Waluyo, Manajemen Publik, Bandung: Mandar Maju, 2007.
Zuriah, Nurul .Metodologi Penelitian Kualitatif : Komunikasi, ekonomi, kebijakan
public, dan ilmu social lainnya, Jakarta: Kencana prenada media group,
2009
Lampiran 1
PEDOMAN DOKUMENTASI

Nama Sekolah : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan


Alamat Sekolah : Jl. Ir. H Juanda Ciputat Timur Tangerang Selatan

Keterangan
No. Dimensi Sumber Dokumen
Ada Tidak ada
1. Organisasi Profil sekolah
Sejarah berdirinya sekolah
Visi, misi, tujuan, dan sasaran
sekolah
Struktur organisasi sekolah
Sarana dan prasaran
2. Ketenagaan Data tenaga pendidik
Data tenaga kependidikan
Data peserta didik
3. Dana BOS RKAS
Laporan Keuangan dan SPJ
dana BOS
Pembukuan BOS
Dokumen lain yang relevan

1
Lampiran 2
PEDOMAN OBSERVASI
Nama Sekolah : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan
Alamat Sekolah : Jl. Ir. H Juandan Ciputat Timur Tangerang Selatan

No Uraian Pengamatan Deskripsi Hasil Pengamatan

1. Keadaan Fisik Sekolah

2. Sarana sekolah yang


menggunakan dana BOS
3. Keadaan Bangunan Sekolah

4. Pelaksanaan penyusunan RKAS


BOS

5. Pembukuan penggunaan dana


BOS beserta bukti fisik
pembelanjaan

6. Publikasi sekolah terkait


penerimaan dan pengeluaran
dana BOS

7. Laporan dana BOS sebagai


bentuk pertanggungjawaban
sekolah

2
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA

KEBIJAKAN SEKOLAH
1.
PERENCANAAN
1. Apakah sekolah membuat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) ?
a. Kapan RKAS dibuat?
b. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan RKAS?
c. Bagaimana proses pembuatan RKAS?
2. Apakah ditengah tahun pelajaran sekolah menyusun RKAS perubahan?
Mengapa demikian?
3. Apakah sekolah membentuk tim belanja barang dan dapat difungsikan dengan
baik?
4. Apakah pembentukan tim belanja barang terpisah dengan tim penerima
barang?
5. Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang
Sealatn?
6. Apakah sekolah memiliki data siswa untuk keperluan dokumen dana BOS?
7. Apakah sekolah membentuk Tim Manajemen BOS secara khusus?

PELAKSANAAN
1. Apakah pelaksanaan manajemen keuangan sekolah sudah sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah?
2. Bagaimana mekanisme pelaksanaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang
Selatan?
3. Bagaimana mekanisme pencairan dana BOS oleh sekolah?
4. Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengambilan dana BOS?
5. Dalam setiap periodenya kapan sekolah menerima dana BOS?

3
6. Bagaimana mekanisme pemerintah menyalurkan dana BOS sampai kepada
Sekolah?
7. Siapa saja yang bertugas mengambil dana BOS ke Bank Pemerintah ?
8. Apakah ada pungutan atau pengurangan dana dari pihak manapun terkait
pengambilan dana BOS?
9. Untuk tahun 2015, apakah ada siswa yang mutasi atau keluar dari sekolah ini?
Bagaimana sekolah menyikapinya terkait dana BOS?
10. Apakah penyaluran dana BOS tahun 2015 tepat waktu dan sesuai ketentuan?
11. Bagaimana proses penggunaan dana BOS?
12. Apakah semua kebutuhan operasional sekolah sudah terpenuhi dengan
adanaya dana BOS? Jika kurang Bagaimana upaya untuk mengatasi
kekurangannya?
13. Apakah pengeluaran uang sekolah sesuai dengan RKAS.
14. Apakah sekolah masih bisa menggali dana dari orang tua/sumber lain selain
dari dana BOS?
15. Dengan adanya panduan penggunaan dana BOS, apakah tidak mempersulit
sekolah untuk mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan?

PEMBUKUAN
16. Apakah bendahara BOS bisa melaksanakan pembukuan secara rutin?
Mengapa?
17. Bagaimana mekanisme pembelian menggunakan dana BOS?
18. Siapa saja yang terlibat dalam pembelian barang/jasa?
19. Seberapa penting keterbukaan dalam pengelolaan dana BOS?
20. Pernahkan ada keluhan dan pengaduan dari guru, komite, maupun orang tua
siswa terkait pengelolaan dana BOS?

PELAPORAN
21. Apakah bendahara menyusun laporan dana BOS sesuai ketentuan?

4
22. Melalui media/forum apa laporan dana BOS disampaikan?
23. Siapa saja pihak yang diberi laporan?

HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN DANA BOS


24. Apakah terdapat hambatan dalam menyusun RKAS?
25. Apakah terdapat hambatan dalam penggunaan dana BOS?
26. Apakah terdapat hambatan dalam pelaksanaan dana BOS?
27. Apakah terdapat hambatan dalam pembukuan dana BOS?
28. Apakah terdapat hambatan dalam pelaporan penggunaan dana BOS?
29. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam pengelolaan dana BOS
tersebut?

DAMPAK KETERLAMBATAN PENCAIRAN DANA BOS

30. Mengapa terjadi keterlambatan pencairan dana BOS?

31. Hal-hal apasaja yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pencairan dana


BOS?

32. Apa dampak dari keterlambatan pencairan dana BOS?

33. Siapa saja yang mengetahui tentang terjadinya keterlambatan pencairan dana
BOS?

34. Bagaimana strategi sekolah dalam mengatasi dampak keterlambatan pencairan


dana BOS?

5
Lampiran 4

REKAP HASIL DOKUMENTASI


PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
DI SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Nama Sekolah : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan


Alamat Sekolah : Jl. Ir. Juanda Ciputat Tangerang Selatan

Keterangan
No Dimensi Sumber Dokumen
Ada Tidak ada
1. Profil sekolah -
Sejarah berdirinya sekolah -
Visi, misi, tujuan, dan sasaran -
Organisasi
sekolah
Struktur organisasi sekolah -
Sarana dan prasaran -
2. Data tenaga pendidik -
Ketenagaan Data tenaga kependidikan -
Data peserta didik -
3. RKAS -
Laporan Keuangan dan SPJ dana -
BOS
Dana BOS Pembukuan BOS -
Publikasi dana yang diterima -
(terpajang)

6
Lampiran 5
HASIL OBSERVASI
Nama Sekolah : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan
Alamat Sekolah :Jl. Ir. H Juanda Ciputat Timur Tangerang Selatan
Pelaksanaan Observasi : Berlangsung Agustus-Oktober 2016

No Uraian Pengamatan Deskripsi Hasil Pengamatan


1. Keadaan Fisik Keadaan fisik di SMP Negeri 03 Tangerang
Sekolah Selatan tergolong baik. Ruang kelas dalam
keadaan bersih, keadaan ruang lain juga
tergolong baik dan bersih sehingga
mendukung kegiatan belajar mengajar dengan
nyaman.
2. Sarana sekolah yang Sarana milik sekolah yang didanai daengan
menggunakan dana dana BOS terdiri dari buku kurikulum 2013
BOS dan buku teks pelajaran yang disimpan di
ruang perpustakaan. Alat tulis sekolah, alat
praktikum/alat peraga pelajaran, peralatan
kebersihan, bahan untuk praktikum, yang
disimpan di satu tempat dan penggunaannya
akan dikontrol melalui buku penggunaan.
Kebutuhan obat-obatan disimpan diruang
UKS. Pengadaan penunjuk ruang, proyektor
yang dipasang di setiap kelas, running text
yang terdapat di gedung utama SMP N 03
Tangerang Selatan, papan data dinding, papan
slogan yang dilakukan pemasangan di
lingkungan sekolah. Mic yang terdapat di
ruang resepsionis, meja komputer, finger print

7
yang diletakan di lobby sekolah untuk
presensi guru dan karyawan. Pengadaan
CCTV yang dipasang diruang-ruang kelas dan
laboratorium.
3. Keadaan Bangunan Bangunan sekolah dalam kondisi baik.
Sekolah
4. Pembukuan Dalam pembukuan dana BOS SMP N 03
penggunaan dana Tangerang Selatan memiliki tiga pembukuan
BOS beserta bukti yakni adanya buku kas umum, buku pembantu
fisik pembelanjaan pajak, dan buku pembantu bank.
5. Publikasi sekolah Publikasi yang dilakukan oleh sekolah dengan
terkait penerimaan memasang papan pengumuman terkait rincian
dan pengeluaran dana RKAS pada tahun anggaran. Mengenai
BOS pengelolaan dana BOS SMP N 03 Tangerang
Selatan dilakukan dengan menginformasikan
pengelolaan dana BOS kepada wali murid
pada saat rapat tahun ajaran baru.
6. Laporan dana BOS Laporan dana BOS SMP N 03 Tangerang
sebagai bentuk Selatan berbentuk dua laporan, yakni laporan
pertanggungjawaban yang langsung di online kan dalam aplikasi
sekolah dana BOS, dan laporan yang berbentuk tulisan
yang didalamnya terdapat bukti dan rincian
pendapatan biaya dan pengeluaran belanjanya
serta dengan bukti-bukti struk belanja.

8
LAMPIRAN 6
Hasil Wawancara

Informan : Mulyono, SE., M.Pd


Jabatan : Kepala Sekolah
Hari/Tanggal : Jumat, 16 September 2016
Waktu : 12.35- 13.15
Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan

1) Apakah pelaksanaan manajemen keuangan sekolah sudah sesuai dengan standar


yang telah ditetapkan oleh pemerintah?
Jawab: iya sudah sesuai
2) Apakah mekanisme pencairan dana BOS sudah sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah?
Jawab: iya sudah sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana
penggunaan dana BOS
3) Apakah ada hambatan dalam pengelolaan dana BOS?
Jawab: hambatan yang dialami adalah secara teknis pengelolaan dana BOS, untuk
tahun ini terjadi keterlambatan pada triwulan pertama, dana BOS terlambat
pengesahanya dari pemerintah daerah sehingga dana tersebut tidak turun?
4) Bagaimana terjadinya keterlambatan dana BOS?
Jawab: disebabkan karena ketidak siapan SDM dari pemerintah daerah, biasanya
ditahun-tahun sebelumnya kami (sekolah) mengirimkan dokumen dana BOS yang
berkaitan dengan pencairan dana berupa dokumen manual, namun terjadi
perubahan teknis dalam penyerahan dokumen yaitu dengan menggunakan sistem
online.
5) Apa dampak dari keterlambatan pencairan dana BOS?

9
Jawab: dampaknya yaitu hangusnya dana pada triwulan pertama sehingga
berakibat pada penganggaran kegiatan yang sudah direncanakan pada periode
triwulan pertama.
6) Apa kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengatasi dampak dari
keterlambatan pencairan dana BOS?
Jawab: untuk mengatasi masalah tersebut, sekolah menggunakan dana dari BOS
Pusat dan dana talangan dari koperasi sekolah.
7) Apa strategi sekolah dalam mengatasi hangusnya dana BOS ?
Jawab: dana BOS yang tidak cair dan hangus dialokasikan kembali untuk periode
selanjutnya, pada periode selanjutnya kami adakan penambahan program dan
kegiatan guna mencairkan kembali dana BOS yang hangus pada periode triwulan
pertama, dan untuk mengganti dana BOS Pusat dan dana talangan dari koperasi
sekolah.

Ciputat, 16 September 2016

(H. Maryono, SE., M.Pd)

10
Hasil Wawancara

Informan : Suherman, S.Pd


Jabatan : Bendahara BOS
Hari/Tanggal : Jumat 16 September 2016
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Ruang Tata Usaha SMP Negeri 03 Tangerang Selatan

1) Apakah sekolah membuat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) ?


Jawab: Iya
a. Kapan RKAS dibuat?
Jawab: Sebelum tahun ajaran, membuat draft pada bulan April, dan
pembuatan akhir RKAM pada bulan Mei-Juni
b. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan RKAS?
Jawab: Tim Manajemen yaitu, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Bagian Keuangan, Bagian Umum, dan guru.
c. Bagaimana proses pembuatan RKAS?
Jawab: Identifikasi kebutuhan, prioritas kegiatan/program, mencari kisaran
dana yang dibutuhkan, pengajuan, dan disetujui oleh atasan (Kepala Sekolah),
dan melakukan pengawasan dana.
2) Apakah ditengah tahun pelajaran sekolah menyusun RKAS perubahan?
Mengapa demikian?
Jawab: Iya, karena antara yang direncanakan dengan kebutuhan riil pelaksanaan
terkadang tidak mesti sama. Dan jumlah angka-angka yang telah direncanakan
dengan realisasi terkadang berubah, dan ketika dana lebih maka dapat digunakan
untuk kegiatan lainnya.
3) Apakah sekolah membentuk tim belanja barang dan dapat difungsikan dengan
baik?

11
Jawab: Iya. Sekolah membentuk tim belanja barang yang teridir dari Tim
Manajemen BOS yakni Kepala sekolah, Kepala TU, Bendahara BOS.
4) Apakah pembentukan tim belanja barang terpisah dengan tim penerima
barang?
Jawab: Tim belanja dan tim penerima barang dengan orang yang yang sama
dalam Tim manajemen BOS Madrasah.
5) Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang
Selatan?
Jawab: Perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan
sesuai dengan RKAS BOS yang telah dibuat oleh Tim Manajemen BOS Sekolah.
Dan peruntukannya sesuai dengan JUKNIS BOS dari pemerintah.
6) Siapa saja pihak yang ikut serta dalam proses penyusunan RAB BOS?
Jawab: Tim Manajemen BOS Sekolah yakni Kepala Sekolah, Bendahra BOS,
dewan guru.
7) Apakah sekolah memiliki data siswa untuk keperluan dokumen dana BOS?
Jawab: Iya, sekolah memiliki data siswa
8) Bagaimana mekanisme pelaksanaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang
Selatan?
Jawab: Mekanisme pelaksanaan dana BOS mulai dari sekolah mengirim jumlah
data siswa dan menandatangani surat perjanjian bantuan dengan menyertakan
format BOS-02A dan Format BOS-02B.
9) Bagaimana mekanisme pengambilan dana BOS oleh sekolah setiap dana BOS
Cair?
Jawab: Pengambilan dana BOS ke bank dilakukan setiap sesuai kebutuhan.
10) Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengambilan dana BOS?
Jawab: Rekening sekolah dan cek giro, serta menunjukkan bukti KTP/SIM
Bendahara atau Kepala Sekolah.
11) Siapa saja yang bertugas mengambil dana BOS ke Bank Pemerintah ?
Jawab: Kepala Sekolah dengan Bendahara BOS

12
12) Apakah ada pungutan atau pengurangan dana dari pihak manapun terkait
pengambilan dana BOS?
Jawab: Tidak ada pungutan dari lain pihak dalam pengambilan dana BOS, dana
dana tersebut utuh dari jumlah yang ada di rekening sekolah.
13) Untuk tahun 2015, apakah ada siswa yang mutasi atau keluar dari sekolah ini?
Bagaimana sekolah menyikapinya terkait dana BOS?
Jawab: Mutasi keluar tidak ada, yang ada siswa baru. Sekolah menyikapinya
dengan menambahkan data online jumlah siswa ke dalam web sekolah khusus
mengenai jumlah data siswa, sehingga akan otomatis terbaca online oleh
pemerintah mengenai penambhan jumlah siswa.
14) Apakah penyaluran dana BOS tahun 2015 tepat waktu dan sesuai ketentuan?
Jawab: Tidak semua tepat waktu. Pada triwulan pertama dana BOS mengalami
keterlambatan dari Daerah sehingga menyebabkan sekolah memutar dana
koperasi dan dana BOSNAS.
15) Apakah semua kebutuhan operasional sekolah sudah terpenuhi dengan
adanaya dana BOS? Jika kurang Bagaimana upaya untuk mengatasi
kekurangannya?
Jawab: Terpenuhi iya
16) Apakah pengeluaran uang sekolah sesuai dengan RKAS?
Jawab: Pada saat pelaksanaan, seluruh kegiatan sudah sesuai dengan apa yang
direncanakan sebelumnya dalam RKAS, namun biasanya ada penambahan
kegiatan pada saat pelaksanaan dan belum dibuatkan anggaran dalam RKAS,
maka sekolah dapat membuat kembali RKAS perubahan yang nantinya akan
diajukan kembali kepemerintah Kota.
17) Apakah sekolah masih bisa menggali dana dari orang tua/sumber lain selain
dari dana BOS?
Jawab: Bisa, namun dengan perseujuan seluruh orang tua siswa dan komite, hal
ini khusus untuk kelas bilingual dan kelas akselarasi atau kelas percepatan.

13
18) Dengan adanya panduan penggunaan dana BOS, apakah tidak mempersulit
sekolah untuk mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan?
Jawab: Tidak menyulitkan, sekolah sangat terbantu dengan adanya panduan
penggunaan dana BOS, agar sekolah dapat mengalokasikannya sesuai dengan
kegiatan/program sekolah dengan baik.

PEMBUKUAN
19) Apakah bendahara BOS bisa melaksanakan pembukuan secara rutin?
Mengapa?
Jawab: Iya saya selaku bendahara BOS dapat melaksanakan tugasnya yakni
melakukan pembukuan keuangan dana BOS, setiap pengeluaran belanja yang
digunakan oleh sekolah denga tidak lupa selalu menyimpan bukti fisik dari
pembelian yang dilakukan.
20) Bagaimana mekanisme pembelian menggunakan dana BOS?
Jawab: Mekanisme pembelian barang/jassa yang menggunakan dana BOS,
seharusnya dilakukan oleh Tim belanja khusus namun demikina dalam
pelaksanaannya sekolah membebaskan siapa saja yang membeli barang/jasa yang
dibutuhkan sekolah dengan orang tersebut membawa bukti fisik untuk dicataat
dalam pembukuan dana BOS oleh Bendahara BOS, dan bendahara BOS
memeriksa keabsahannya terlebih dahulu.
21) Siapa saja yang terlibat dalam pembelian barang/jasa?
Jawab: Tim manajemen belanja BOS yakni Kepala Sekolah dan bendahara. Guru
dan karyawan lainnya hanya memberikan laporan mengenai apa saja yang
dibutuhkan.
22) Seberapa penting keterbukaan dalam pengelolaan dana BOS?
Jawab: Dalam pengelolaan dana BOS sangat penting adanya keterbukaan.
Sekolah diharapkan dapat merencanakan dan mengelola anggaran sekolah secara
mandiri, tranparan dan akuntabel. Komite sekolah seluruh guru dan karyawan
mengetahui berpa jumlah dana yang diterima sekolah dan dana yang dikeluarkan

14
sekolah dengan demikian sekolah akan semakin dipercaya oleh masyarakat untuk
mengelola dana dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidkan sekolah.
23) Pernahkan ada keluhan dan pengaduan dari guru, komite, maupun orang tua
siswa terkait pengelolaan dana BOS?
Jawab: Tidak pernah, selama ini sekolah menjalankan pengelolaan dana BOS
dengan sebaik-baiknya dan belum pernah ada guru, komite, maupun orang tua
siswa yang mengadukan keluahannya.

PELAPORAN
24) Apakah bendahara menyusun laporan dana BOS sesuai ketentuan?
Jawab: Bendahara BOS membuat laporan pertanggungjawaban disampaikan
setiap triwulan, semester dan tahunan. Laporan disusun dengan mengacu pada
Buku Kas Umum (BOS K-3), format BOS K-4, BOS K-5, BOS K-6. Beserta
dokumen pendukungnya sebagai bukti.
25) Melalui media/forum apa laporan dana BOS disampaikan?
Jawab: Media yang digunakan untuk melapaorkan penggunaan dana BOS ada dua
yang pertama yakni dengan sistem Aplikasi Online bernama ALPEKA (Aplikasi
Laporan Petanggungjawaban Keuangan dana BOS di Tingkat Sekolah). dan
membuat laporan dengan hardcopy yakni berkas dan dokumen yang diperluakan
di print out dan diberikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota setempat.
Dana untuk keterbukaan sekolah melaporkan dengan menggunakan papan
informasi penggunaan dana BOS sesuai dengan format BOS-03.
26) Siapa saja pihak yang diberi laporan?
Jawab: Pihak yang diberi laporan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
masyarakat, dan seluruh stakeholders.

HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN DANA BOS


27) Apakah terdapat hambatan dalam menyusun RKAS?
Jawab: Tidak ada . selama penyusunan RKAS semuanya berjalan dengan lancer.

15
28) Apakah terdapat hambatan dalam pelaksanaan dana BOS?
Jawab: Dalam pengelolaan dana BOS ada beberapa hambatan diantaranya dalam
pembukuan, dan Pencairan dan BOS. Dalam pembukuan dana BOS yakni adanya
bukti pembelian barang/jasa yang hilang atau lupa untuk membuat bukti fisik
seperti bon, nota. Dalam pencairan dana BOS pernah mengalami keterlambatan
pada triwulan pertama,yang menyebabkan kekurangan dana pada program dan
kegiatan yang telah direncanakan.
29) Bagaimana upaya mengatasi keterlambatan dana BOS tersebut?
Jawab: Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pengelolaan dana BOS
sekolah memutar dana BOS Pusat dan dana talangan dari koperasi sekolah untuk
operasional sekolah sampai menunggu dana BOS cair. Selanjutnya untuk
pembukuan dana BOS akan lebih teliti dalam menyimpan bukti fisik pembelian
barang/jasa.

Ciputat, 16 September 2016

(Suherman, S.Pd)

16
Hasil Wawancara

Informan :
Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang
Hari/Tanggal : Jumat 16 Oktober 2016
Waktu : 10.00-12.00 WIB
Tempat : Ruang Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan

1. Apakah sekolah membuat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) ?


Jawab: Iya
a. Kapan RKAS dibuat?
Jawab: Sebelum memasuki tahun ajaran baru
b. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan RKAS?
Jawab: Kepala Sekolah, Guru, dan staff
c. Bagaimana proses pembuatan RKAS?
Jawab: Terakit RKAS seluruh guru, dan saya selaku administrasi
dilibatkan dalam penyusunan, masing-masing mengumpulkan kegiatan
atau program yang akan dilaksanakan sekolah.
2. Apakah sekolah membentuk tim belanja barang dan dapat difungsikan dengan
baik?
Jawab: Iya. Sekolah membentuk tim belanja barang BOS yakni Kepala sekolah,
Kepala TU, Bendahara BOS.
3. Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan?
Jawab: Perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan yang
telah dibuat oleh Tim Manajemen BOS Madrasah. Dan peruntukannya sesuai
dengan JUKNIS BOS dari pemerintah.
4. Siapa saja yang bertugas mengambil dana BOS ke Bank Pemerintah ?
Jawab: Kepala Sekolah dengan Bendahara BOS

17
5. Apakah ada pungutan atau pengurangan dana dari pihak manapun terkait
pengambilan dana BOS?
Jawab: Tidak ada pungutan dari lain pihak dalam pengambilan dana BOS, dana
dana tersebut utuh dari jumlah yang ada di rekening sekolah.s
6. Apakah penyaluran dana BOS tahun 2015 tepat waktu dan sesuai ketentuan?
Jawab: Tidak semua tepat waktu. Pada triwulan kedua dana BOS mengalami
keterlambatan dar pusat sehingga menyebabkan sekolah memutar dana BOS
Pusat dan dan atalangan dari koperasi sekolah.
7. Apakah pengeluaran uang sekolah sesuai dengan RKAS?
Jawab: Pada saat pelaksanaan, seluruh kegiatan sudah sesuai dengan apa yang
direncanakan sebelumnya dalam RKAS, namun biasanya ada penambahan
kegiatan pada saat pelaksanaan dan belum dibuatkan anggaran dalam RKAS,
maka sekolah dapat membuat kembali RKAS perubahan yang nantinya akan
diajukan kembali kepemrintah Kota.
8. Apakah sekolah masih bisa menggali dana dari orang tua/sumber lain selain dari
dana BOS?
Bisa, namun dengan perseujuan seluruh orang tua siswa dan komite, untuk
kelas khusus bilingual dan kelas akselarasi atau kelas percepatan.
9. Bagaimana mekanisme pembelian menggunakan dana BOS?
Mekanisme pembelian barang/jassa yang menggunakan dana BOS,
seharusnya dilakukan oleh Tim belanja khusus namun demikina dalam
pelaksanaannya sekolah membebaskan siapa saja yang membeli barang/jasa
yang dibutuhkan sekolah dengan oarng tersebut membawa bukti fisik untuk
dicataat dalam pembukuan dana BOS oleh Bendahara BOS, dan bendahara BOS
memeriksa keabsahannya terlebih dahulu.
10. Seberapa penting keterbukaan dalam pengelolaan dana BOS?
Jawab: Dalam penelolaan dana BOS sangat penting adanya keterbukaan.
Sekolah diharapkan dapat merencanakan dan mengelola anggaran sekolah secara
mandiri, tranparan dan akuntabel. Komite sekolah seluruh guru dan karyawan

18
mengetahui berapa jumlah dana yang diterima sekolah dan dana yang
dikeluarkan sekolah dengan demikian sekolah akan semakin dipercaya oleh
masyarakat untuk mengelola dana dengan baik dan dapat meningkatkan mutu
pendidkan sekolah.
11. Melalui media/forum apa laporan dana BOS disampaikan?
Jawab: Media yang digunakan untuk melapaorkan penggunaan dana BOS ada
dua yang pertama yakni dengan sistem Aplikasi Online bernama ALPEKA
(Aplikasi Laporan Petanggungjawaban Keuangan dana BOS di Tingkat
Sekolah). dan membuat laporan dengan hardcopy yakni berkas dan dokumen
yang diperluakan di print out dan diberikan kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota setempat. Dana untuk keterbukaan sekolah melaporkan dengan
menggunakan papan informasi penggunaan dana BOS sesuai dengan format
BOS-03.
12. Siapa saja pihak yang diberi laporan?
Jawab: Pihak yang diberi laporan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
masyarakat, dan seluruh stakeholders.

HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN DANA BOS


13. Apakah terdapat hambatan dalam pelaksanaan dana BOS?
Jawab: Dalam pengelolaan dana BOS ada beberapa hambatan diantaranya dalam
pembukuan, dan Pencairan dana BOS. Dalam pembukuan dana BOS yakni
adanya bukti pembelian barang/jasa yang hilang atau lupa untuk membuat bukti
fisik seperti bon, nota. Dalam pencairan dana BOS pernah mengalami
keterlambatan pada triwulan pertama yang menyebabkan kekurangan dana untuk
seluruh program dan kegiatan triwulan pertama.
14. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam pengelolaan dana BOS tersebut?
Jawab: Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalama pengelolaan dana BOS
sekolah memutar dana BOS Pusat dan dana talangan Koperasi sekolah sampai

19
menunggu dana BOS cair. Selanjutnya untuk pembukuan dana BOS akan lebih
telit i dalam menyimpan bukti fisik pembelian barang/jasa.

Ciputat, 16 Oktober 2016

(Nurlaelah Puspitasari,S.Ag)

20
Hasil Wawancara

Informan : Rendra Al Mubarok, SEI


Jabatan : Guru Honor
Hari/Tanggal : Selasa, 20 September 2016
Waktu : 10.10 - 10.45 WIB
Tempat : Ruang Guru SMP N 03 Tangerang Selatan

1. Bagaimana kontribusi BOS terhadap peningkatan kesejahteraan guru honor?


Jawab: Kontribusi dana BOS berkaitan dengan memberi tunjangan dan
kesejahteraan yang layak untuk guru honor.
2. apakah guru terlibat dalam penyusunan RKAS?
Jawab: iya guru terlibat dalam penyusunan RKAS
3. apakah guru mengetahui telah terjadi keterlambatan pencairan dana BOS?
Jawab: iya guru mengetahui telah terjadi keterlambatan dana BOS
4. apa dampak yang dirasakan guru terkait keterlambatan dana BOS?
Jawab: tidak ada dampak yang dirasakan langsung oleh guru, terutama guru
honor yang honorariumnya diambil dari dana BOS
5. kapan gaji guru diberikan oleh sekolah?
Jawab: biasanya gaji guru honor diberikan pada minggu pertama hingga minggu
kedua
6. apakah pernah mengalami keterlambatan dalam pemberian gaji honorarium
guru?
Jawab: pernah tapi tidak sering, hanya telat beberapa hari saja, tapi jangka waktu
pemberian gaji paling lambat hingga minggu kedua

Depok, 16 Oktober 2016

(Rendra Al Mubarok, SEI)

21
Lampiran 7

DATA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


SMP N 03 TANGERANG SELATAN AJARAN 2015/2016

No Mata Pelajaran Jumlah Status Guru


Guru
PNS GTT Bantu Honor

1 Pendidikan 4 2 - 1 1
Agama

2 Pendidikan 3 3 - - -
Kewarganegaraan

3 Metematika 7 6 - - 1

4 Bahasa Indonesia 9 9 - - -

5 Bahasa Inggris 7 6 - - 1

6 Ilmu 8 8 - - -
Pengetahuan
Alam

7 Ilmu 8 8 - - -
Pengetahuan
Sosial

8 Penjaskes 4 4 - - -

9 Pendidikan Seni 3 3 - - -
Budaya

10 Prakarya 3 - - - 3

22
11 Muatan Lokal 3 3 - - -

12 BP/BK 3 2 - - 1

Total 62 54 - 1 7

23
Lampiran 8

DATA JENJANG PENDIDIKAN DAN STATUS GURU DI SMP NEGERI 03


TANGERANG SELATAN 2015/2016

No Tingkat Status Guru Jenis Kelamin Jumlah Ket.


Pendidikan
GT GTT Laki- Perempuan
laki

1 S3 / S2 8 1 2 7 9

2 S1 44 5 17 32 49

3 D-4 - - - - -

4 D3/Sarmud 2 1 3 - 3

5 D2 - - - - -

6 D1 - - - - -

7 SMA - - - - -

Total 54 7 22 39 61

24
Lampiran 9

Jenjang pendidikan Tenaga Administrasi (TU) dan statusnya SMP NEGERI 03


TANGERANG SELATAN

No Tingkat Status Jenis Kelamin Jumlah Ket.


Pendidikan Kepegawaian

PNS Honor Laki2 Perempuan

1 S1 / S2 3 1 2 2 4

2 D3 / Sarmud - - - - -

3 D2 - - - - -

4 D1 - - - - -

5 SMA - 2 2 - 2

Total 3 3 4 2 6

No Jenis Status Jenis Kelamin Tingkat Jumlah


Tenaga Pendidikan
PNS Honor Laki2 Perempuan

1 Tenaga 2 - 1 1 S1 2
Perpustakaan

2 Tenaga 1 - 1 S1 1
Laboratorium

Total 3 - 1 2 3

25
Lampiran 10

DATA ROMBONGAN BELAJAR (ROMBEL) SMP NEGERI 03 TANGERANG


SELATAN TAHUN 2015/2016

No Data Kelas Jumlah Jumlah Siswa Jumlah


Rombel
Laki- Perempua
laki n

1 Kelas VII 9 155 171 326

2 Kleas VIII 9 169 2448 417

3 Kelas IX 9 174 221 395

4 Kelas VII Billingual 1 17 19 36

5 Kelas VIII Billingual 1 17 23 40

6 Kelas IX Billingual 1 18 22 40

7 Kelas VII Aksel 1 9 16 25

8 Kelas VIII Aksel 1 8 17 25

Jumlah 32 567 737 1304

26
Lampiran 11

DATA SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH SMP NEGERI 03


TANGERANG SELATAN

No Jenis Ruangan/ Jml Ukuran Kondisi Ket.


. Bangunan Ruangan
PxL
B CB TB

A Ruang Belajar :

1 Ruang Teori / Kelas 29 8x7m

2 6 x 10 m

2 Ruang Perpustakaan 1 10 x 7 m

3 Ruang Lab. Bahasa 1 8x7m

4 Ruang Lab. IPA 1 10 x 7 m

5 Ruang Lab. Komputer 2 8 x 7m

6 Ruang Kesenian 1 6x7m

7 Ruang Keterampilan -

8 Ruang Serbaguna/Aula 1 12 x 7 m

9 Ruang Multimedia 1 8x7m

B Ruang Kantor:

1 Ruang Kepala Sekolah 1 6x7m

27
2 Ruang Wakil Kepsek 1 3x7m

3 Ruang Guru 1 10 x 7 m

4 Ruang Tata Usaha 1 6x7m

5 Ruang Komite Sekolah 1 3x7m

C Ruang Penunjang

1 Ruang Gudang 1 6 x 7m

2 Ruang BK/BP 1 6x7m

3 Ruang UKS 1 8x7m

4 Ruang PMR/ Pramuka 1 6x4m

5 Ruang OSIS/Paskibra 1 6x4m

6 Ruang Ibadah/ Masjid 1 10 x 11 m

7 Ruang WC Kepsek 1 2x2m

8 Ruang WC Guru 1 2x2m

9 Ruang WC Siswa 21 2x1m

10 Ruang Koperasi 1 4x7m

11 Ruang Kantin 1 8x7m

12 Rumah Penjaga - -

13 Pos Jaga/ Satpam 1 3x3m

D Sarana Penunjang

28
1 Lapangan Olah Raga:

a. Lapangan Futsal 1 12 x 22 m

b. Lapangan Basket 1 12 x 22 m

c. Lapangan Volley 1 14 x 7 m

d. Lapangan 1 12 x 6m
Badminton
e. Meja Pingpong 2 4x2m

2 Lapangan Upacara 1 25 x 100 m

3 Tempat Parkir 1 16 x 8 m

4 Kendaraan Operasional 1 Mini Bus

29
Lampiran 11

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN TAHUN 2015/2016

No Program/kegi Jumlah Jadwal kegiatan/ Alokasi triwulan


atan
I (Jan-Mar) II (Apr-Jun) III (Jul-Sep) IV (Okt-Des)

1 Program wajib Rp. 35.651.700 Rp. Rp.


belajar 9 23.767.800 11.883.900
tahun

2 Program Rp. 911.247.900 Rp. Rp. Rp. Rp.


pengembanga 374.579.500 110.000.000 288.648.500 138.019.900
n standar
kompetensi
lulusan

3 Program Rp. 11.893.900 Rp.


pengembanga 11.893.900
n standar
proses

4 Program Rp. 62.382.600 Rp. 10.089.900 Rp. Rp. Rp. 20.204.400


pengembanga 20.204.400 11.883.900
n standar
pendidik dan
tenaga
kependidikan

5 Program Rp. 227.946.500 Rp. Rp. Rp. 15.920.000


pengembanga 99.367.350 112.659.150
n standar
sarana dan

30
prasarana

6 Pengembanga Rp. 23.767.800 Rp. Rp. 11.883.900


n standar 11.883.900
pengelolaan

7 Pengembanga Rp. 11.883.900 Rp.


n standar 11.883.900
pembiayaan

8 Pengembanga Rp. 296.203.800 Rp. Rp.


n dan 149.023.000 147.180.900
implementasi
sistem
penilaian

9 Belanja Lain- Rp. 23.331.900 Rp. 11.883.000 Rp.


lain 11.448.000

Jumlah Rp.1.604.400.000 Rp.396.553.300 Rp. Rp. Rp.


413.810.550 437.059.350 321.325.100

31
Lampiran 14

FOTO SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN

32
(o
rg
()
v't
bo
(t
c,
(,
=rd
o16
o
o
O :tr
3H
N
d
o
ao
o)
st E:z
(u rr1
z \t qt N
a
o
(o 83
er>
o
il,
Fl
- (/) o
(o
IU cru o)
6 EE :
f= ,=
o o
O ,/-g
o
o
N ;l
1e r!
cn
\i(rl
le\ c6t;t
t-=l
Sla--f
I
l(!t
l1
98."
H#F o.
G,
,JW
o,

o
o
L
*3E zo
o-
?H$
<lrO ??
VU
U

dd
B*= t\o
(\
cl
O\
.+
-ti
rO-
i

3lE
z= Eo.
cad
(!

a6 F

5
g
o
an
uo
:l C
(!
L
0)
,X bo
d-! U
c(o
F(o
-v
-i
= fcYo P
o
:z o
f- -Ie ._o
qrr']; E
(o
U)-
z & boJ #
p EE
x Hx
-H
-o ri$
o jor
tut
gt
e
l.6Y)
L

$; .-o
-O
d.)
CL aE'
T5
E
3
ts\ 1s go =6
=o
aEo
Esl
o V
ae
I :.{t i: ca
E,
<
9^o
:vE
:e
;o- :tr-
p.g
az
o2
@ oFaL.,
r0
(Lr
-
z.
-t
=
=
d.
F
d.
UJ
o-
{ro
O-
o
(r)
o c\t
@2.
st
Z+N
-J
EL
;;
(ri
CE=
z. q-{

66
OP
=_o
-J

zo(t
T
gC(g
E
a.
o
c
Zo
<x
l-: 6,
<.c
J6
utF
(1)6
' oE
-Y
dE
t.=
()FE
LIf

?s
rf
', o
q1-
FU
o-
:<
'oZ .;
Eo
LLI O
(9E
trl !i
Z-
O-i
<-
z
(D=

c
so
c)
a
o 6
E
G
O
N

5o m
E
o E
a
o o- c!:
z, E
(,
= @
LLJ
G
6 a N
a o
(f,
E
G
o
o
-
F
G

c:
G.
:oa
o:
c
6:
o:
o
G:
F-' :
:

E:
N:

=
0)
o-:
o
O I
o sl o o
O
O o-l
O
o o
cl
o
o oi
ol d o
o" o o
o
ro ?-t rJ) F'
N tr)1
NI
N t\
(9-

a
x. co
o
C)
(o
c(E (r)
2
*p O o)
N I0)
o
(o
!lz (',
t C
(I,
E
C o !o
L

'-
O)
Lll r
(/)
o :p o co -oxr
) - co IL
o -
0)
o- Lo
o(')
) D
ie
D
co fao c
o uu)
-o
tIl: o
{ o.
C}.
'2,,
p
o V a(u
6)

(!
.o) .C,
(E
'o IE
ul, c o) E (I)
o-,
o
an o
c $ '6 o
:, o o
f F g cl o
J c o- .cl o
I ol
E c
a (\,
o)l E
o J
o *
p o
G,
E d)l
Cl o
Ol
o
Y Y
UJ
oc cg o-l E
cl
]t (trl C
5 E
o o
o- U) E'I E
o
T d -d

J
(,
o. o
v:
tu(o
M,
L
(,oE (o
o
o
Z C.l
E
Sz o
s
(L
j ol
o j
,^f # z
x<
Y(, ui
@
o)

'12 o N
o
e1
a< ll
z+
sa (')
z
<. o-
E
(9 U'
tu
Y
z
o z o
o
tU c(D E
V. I
c, =
- J
0)
a TU
o
v
o)
c(o z lu
o
I

o
Ltl @ o
o
I
J
o) .o
-t
J o
Y
L
(6 (, z O.
o
q l!
F
(uC N t- Io o
o :o
o
XG = l.
o ci
o :o c o
V(' p d t f o
ul co -c l
,6 c z
co -6 F x Y
.- aU) z '6 o-
oEo) o o o
o)i= c
(U =
4 )o z,
fit
3
t,
o
f, o -o
.:<
z(ud)^L o '6 C
o .g o-
o
^ < cr.lC = :l (!
zIUo
fL F
48 E := z a o
C .g
o
m
@(JFCO 9, o
= o o t0 co
$ o
o J o-

-c I /-z

I
I
I
^9sE
(/)96a
<o E E.S
EUEX
oooY
Z:lY(L
ffi )6'
li

I
I
o
o C) o o o o o o o o
i+ '"iir
o o
o C) o o
o o
() o
o o
o O ()
c) C)
c)
q
'.1.' i,:i:
o
o o
O o
c; o CJ o o o o
i:,li: i:::
o ro o O o
u) q
O
o
CJ
o o o o
,* u) o) o
O lr)- o r(,
-H, :it:
co
N tr)
t- o
co $
tr)
\t rr)
tt C\|
(o
|f) d
!:.L cf) \C
11.:,:
co @
c)
()
o o
i:*i: it] t- t to to Eo g.o o
g. o.
t- t t
o,
C) (r)
N
O)
o) o
f;il C)
o o
o o
o o o
o o
o o o O o I (f)
O)
,:itil
o o <)
o o o o o
o O o -o lu o)
:::i:
o
O
o o ci o
O
o o C)
o o
d C '-
fi,
o
o
o o o
o o C)
o o C) o O o -tr)o o) O
]:::, ..,; tr) tr) lr) o o tr) o o o- L
o
o
I

.{. co
.fi
c.)
(r)
v t- N tf)
tf u)
.t N tr) N G
E o
i,ir: c9 c9 (o (r) !{. lr)
(o
t::.1 (V) L
tg
(,
iiii
o" o. o o o o' o. o o. a. J
#
:-:.:l
t t. t t u t E d. lo .+
ip
o O o o
u.
z
'ti!'.1
o o
o O
o o
o o o o
Fr c)
o o C)
o O
o o o O
o
o o
o o
o
i.i.: o
o o
o o
o o
o o o o o o o
,.:i.:
ro o o o
o o
o o o o
t:."a.
itt;
c)
lo o) rr) l- N (o
lr) lr) o o ra,
r, o oi
; r:r:':
::::.:
::.:.
.:
N rf co (4 \f .t tr)
(o c) (r,
(t
Y ":
|.-':i

to o o. o o o o o
:'..:. I
v.
:.1;'-'
,:.:!:
i:.:.
t_ & t d d. E (o. t.
o,
&,
I :ir-i o
o o
o o
o o oo ot o o o o
o o() o ot o o ,o o
'. ::'.

J
......,
o O ol q o- o o
o o
o o o
o oo o dr
ol o o ol o
o- lf)
O
o o
tr) o OI o o o
ol o
Y ol
o. o o_
lll
(/) -to
i:,; ro c\i ro
(o v N ro
C9 (f, *l @
(f)
o
(o
ro
v@
(t
ZR o. o o. o o. J o o q
(i)
o
o
tz tr tr t_ t t x.l E. t ft. C.l

oE OI o
ol o
ol
o
o
o
o
o
o o
(f
o
o
o
o
o
o
o
O
o ']o
o o
c,
o @
e5
to o-l o
OI o o'
o
o
C)
o
o o
c)
o
o o
o o
c)
O o
o
<t
o
o)
N
ol C)
u) o
o
o
o o o o c)
O o- o
-Z o
i< tr) r)
LT;
$l N
I
() (f, O ro
@ to r.- t. tr)
N i- O
az
2J
N r (t- (o
o)
_l o. o o o o q
3F
<r- 5E t v. x o-
tr E
o.
tr u d.

6 [.'.i..
l, c
ut o
v [,i:::
-l
-YI c
p
=
so E
2 [itri
<t
jo .rc
o o .a
c
o li;l:,1 5l E .c. U) o-
zlrJ co
o
Ll,i.!
l:ir::::l :l
-:z I
1' o c o .g
o c o)
o Lo E o IL
t (D
U'
iii:iil <t
EI
Y o
o
o o .o) o
o Lo Eo
col
c $ C oc o .a
(E
o) Ili,i:l
co t..1..t cl o E
(UI E E J U) J
Lirr l 6l o- .o o o
o c
o o o
(l) ct) a
(,) l::;::l
U) C o (I'
c F 0') F E =
F
(tr
[ii'.l E Y o c o- C(D .o o (u
o
cl E o lC c
G E =
oc
:<G
\Z(o-l
t,..1::-l

o =l I
(/)l
al f o-
(l)l
E o

p
o E o)
D -9
r! o c
o -6o
*
(u
-,
c
Hnil Y ol I f o
o
tt, E
o
c E o- E zz to
uJ EI L co E c(o c(U c
E E; .9 [:'il;l o I
el :<= (L (L ct)o E E !(g co)
g
E'tr 6 89 li;:,:::l
= ri ri ri o
zG b F-;2
o)g --.- d -ol E E E .ciE dE ri E E
ti
2
co
^ = k*;,l o EI o o) o o o o
o>l E' c, o c: t, (, (,
q) .o
c
o
E cl
oI c 5
=.488.5
(/)ot-oJm [.]ir:j o c c o c c cq)
o o c o o ul -q
o
t:.r':,1 o- o-I o- (L o- r1 o- IL d- ID m
.c '.:t::l::d
'6:::lg AO'
oo j\?
Es -E
?P Fhb
z.tio
ljiiSd

l
L
i:,:,., N
N
a.i

E\
.:lrd
- lo
) n (r) $ q F. @
E$ e F E 5 zo
u?
(\I
N
N
C.l
E
rO ls
\|d /8,
V-\ La /t
-l
I ltI-t E
R
6 g. o
@-
I
t tlt
lal B.
3
o
6
N ts
3 I
@
+
N

i lol o ot
6 o'
0 6_
N ts
lol
I
tt
t_l
c
E
o
t
o
il o
E
o
E
dlo
oaIt o
d
I

I )(
i

fl @
ir
8
,t1

o
o
I o
i o
i

L.

I z,4
t
t

i
$

I
"t

:c
(,,
g.i
<.,
o5
Zq
<6
3a
=E
(!-
Ooo
2rf
ru d;(
ul
3 E?
u, c<
fl!F
ri
t:.
ut1
56
5(,
tsz
E<
<r-
Yru
lJ.t o
tro
d.
ul
o-

c
o
o
o
o
o
tr
g
o I
-C
d6
t,
qN
Fo
I
YEo
rB =o
N
-l-- E
,6 h F
e 5 s);
z,=66
''.::"'
al)Fa

E
E.-
+6!

:EEO
;N:-
jsg^e cil
z5
t
l
I

e
5
N
E-E 8
8g
! U o
!6 o
i oc
@- 6
E o
6
@
G
o

a
(,)e
o=
r0i
<'i
zl-
, O(,
z6
<N
I {'=
' oi
i (,5o

E;:
(,)--l
<ar
(a<s F
<o ..
ul
E,J
-*,
1U
;2.
trq.
o-'
SH
tro
tra c
IJJ
o- ?s
6,I B
v+3
EO
A

o
d
6
o
o
co
o 8
o
z N
Fii F
:E
YEo
g,
L,
ul
u
oN
E

1t
r q EsE-
Y
.><:
E
ooim
o

w
d,
L'

t
"g
9co
t.[lE
(oqE'
I
tl EFE$
oooY
\ t., z :a:( (!
!i
o
un
(o
@
N

v)
1/)
rf
ut
o)

o
o oooso
o. ooooo
r)oo$o
ro N6NOr)
N
(o
so@@

o
o
o_
o
o
o-
o

oooo
oooo oaa9000
oooo QQQoooo
oooooo6
dddd
()lr)rOb aadd d d 6-
N-otryN_ (or)to@6V
NNNN 6irrN-@

QQOOOOO
9QAaoOra)
oooooot-
dddd
oo6c)60 d d
(oo${

o
Err", N ff
N
N

o
;
.9
o-

leEE o
o U'
ul
o
ql66; E E E
FI- () q
x o l{
(L^ z [-
o (/)

Si:eaE:Ie-te ;;xud
=6

<l
tlJl
trl c Z 6
3
:E
tlJ
E
ur
EIi E E $ E B E E : !o
jo
=l
Jl sl
;h
6
G^
C 5
t4
XlgisesEEE T

fil
9l ^tl -
o
?ftAE6E6eGeo ao (,
>|tr Io o (J
>lE o o,
QIX'= x'E x .c x .c
o o s) E6-
OX
sr6
c>U)
Il gs 855
Y
TU
,J)

z
()
t!
L

Hl$luE*",uit
6.-v
$I: E* E* F 4
gx a._- 'cG
# 9ER
" *t FtEH
E F = o
al.E > - oN - =oN - SoN
orN =
o Y
elF
HIg E 5 ;E ;E ;
-o-
62=
o-.:3 ql $lE 6
trJ
z ;-o

sl IlSt H,
E=o Y
E(= E )
*J _(!
EL
aYC z -6
EIE ES ESESE S o=6
o = EE'4,
s|g E$EF
-o F o F O F o E c
<lc
8.cro sl glT.^i Y
rj.+ l;EE5EgE3
?iloo--(L-0_-o-- - E'E Ca
glt- .i ci + -LO- El Ai -rj- JIU o oo
t! =:Z
o- V

o. p{o{
L< !
ut
i-r'iJ c
s -0_-[ U)
o
.g
\)oau)
s)-c
if
c trqE
P
oo10
ca@g a
o
=o
3.E:i
EE:E
'6
o
z,
2
=E+iE -

@o@@
RRRR
r*++
@@6
o
5o
6o
(o-o
66
6l')

o
o ()
o N
d
N
@
o- N

o ooo
ooo
ro_ o_ o- ()-
N
o oN6
I.- N

gEE EE gg.gE B E
5Bs
J
XB EHES g 3c.l F-'
E
S
--

E.E.E.E g E -'g
EH$e R' e
fr.s- 8= -F--, i E p

tl 'k 6
| ao
<I Ei il
'-u el=l o
{r
$t
C
url 6 ioc zl
3l
6l
3..-g
E s.ae
5 cZ
.9i ta
q EI
U,
;
6
StEl
rul=! 'Sg
\y-aac-.'u) ^E
H
<l
I

,a

i =tf U)

Elr r E 5 H E . Et,;ft :ot<ttsl =18


N
(t

Bl$ $ 5 g E $ 5 H EE.*$rI si5 x


=ti6
6IF
6IE,E
>IY YE
lilg
iololc
sdE=;-6> sl$ o
=IY E
AIE E llli: i=1,-tg=*+
!q
x
slE tlEclg
EIE .E IH
z15 E= SePE:5i o
!
Sls.
.\lE
FIG
<tlY
C
d
Y q| pssP B$38&83
Fbe59--E E
o
J]
oi
EIFEgFFF$f $l+ + E
f ; si d
ul+tl; UI
-t

N
6 !
o-
od
f5
=g
=EEE
..i
U. @ cn ut
gf
-O oE6'i
e.8g.g
6-
9lo E:b5:E
-L.Ed:
L
E:< e>92'
=luotr
I

9o@@

r+++
XOOo
';
P6@@
N N (i

F
o
o
N
o
o
o
o o
o
d
o o
o o
N
6i .q-

.E E
E gEgEg E.E.E.g.EE
EE EEE E E E E N N
sgggE
Aisidoi6i
838888
@DDO66
,j ; ,j .j ._: .-:

E. g E EEBEg
E. E. E.E.E.E.E.g
$F FEF $ s
EES
E I S ESEF$ oor)ooo
NNNNNN

.o.o co @@ co 6 .o $ g g g gPgg

B*5ia=F: f, g
H 59: I I e F gg gggg
Ea i E*
f_f,_

E*=
s =a=c,
r5.P-[=
=l
<I
>l
Ol
x'E E?B;Ii$E;
=g ;55!ii; IxEXxrr
Hr-EE,
5qr+q=
3i * qi I i*sI*i
f=
z Sl- r
$i
5t
xi
qt ggfrg$rEEiEigg.$i$f Sl II ooPo6E
Xl ^s e " E F c
{ls :
JrE o PIE
$lel- g; E ! !- S
= dt9 :5
Y >lc
gl=
-El*
(al- gi g gsEi
g
E tsi.s .s
?tE =c Els
stt t Eg i Ef$EsE
a
z
5
tu
a)l sl+*.
El*
E l.s
Ylo
+iir; F+'+Fi+i +H isgiiii gl$lgrggggg
$islH +1 q

YICoIT

@
o
Y
o
o
o_
o
o
@
rt

E.E.E.EE EE E
HB.E.EE,Eg
FNNNNNC\iN'
B
3E HEE EEEEEE*#
Eg.ggg EE E
EESFS 5jE $ rr rrr r r r r r rEilrEr
:s99S PI I s9I99I I I $ I P I99ss
o,
drE lE-ol x
tf, f I P 6 !! :N
Po
I ceiss;ii g g= sscs
lo)
ro lb
lc -oc o)D =5N
a6-
l=
P= 3; +XEtr
b.==
P'H'

I r I i E i s $ f ; :g E=g; ; : : :
l"c
x
E
EIPI
v-Et
c-o
t'rE o
o
a xEIS aX61
c\lcc o-
c! c-1 xN x Et
x
!,
6 xF6;E ;;i i
G(\-v o-o
E x5
O ol
I

J lq
o
Y J*
CI
PA " o Ar E3 5 :dl$
$$gfi$EgEsFigg.giii
tlt Y

a
c
o G-oN
L)aco
* a*56 i
y eE
t\=-
o
z 5 t ;BiP
e
E
SOov
Et=3 ;& =f d=
o=6
Es
F
E *t
Y
sspsEgE iElS
i<l<
6
F(o p95E .t) s ci
u,
Y Y ln

gss s Es E g*i;ei gg
.E iElS
o
giEEfE
UJ
aIrFdd 'E
G -o-ot r<llr.l
E tr tr6 =
o,
o- PEPE ooo,(). (Lc.l
(L E
so ;IE
rltl rtrx E
IU
Y t

N
Y
o
N
9aaao)o
F.3,B.8-8.6_E
Cloa!4od6-
Y503hN+
OJ

E.E.ES E E E E E
EEEeEEeEEE EE E EH$E g
6isisi"t=
3 B il E

EeEee$$$ee ee E.E.E gE E g BR
-'J R
$ EHS? R
a!Nc'INNNNstNNNNN
; F--O F. ", R g E

= ?.= E = 3, B
EgtgcSBg-5 i .e.E
:5Ir=:srEi s =E
sl5EE5!E=E r:s
E

llI
ei
Eg*:r
itlgElaE
l=.

BIEE}EIBig }#
E$g;35fi}Eg * &.
il,l-*EEE*Ef
fifrH;FE$gi$ FEfrf ElglE.eEE.gf,ggE$
EEs t pEpps s r s sS
Mu'E=u,fgu* E$
E.=E!EE
EEridE;
.c--utt"-
U-f,

^-a E E.; E d
E<oEao
3 t,i'[ t,f
gri
6i Et i
=
Po@@@o
T f qFFF
il drrat
o
o
.t:
(o
N

o
o
N-
@
r)
6

(o
o
N
a I o
,{i
cr)
o
N
c @
cr)
s0) @
rlt
to-
(/)
o,
(o
o
C
g o
(o
0) O)
lE c(go)
IG r
It F 2
1o
E.-E.E
EE
P3S x3 IP
t:
d l0r
le
lo
la.
IG
RHg
gg HE
lo
la
l.r
lsl
to-t
lol
o
3-8-
croco [o tfl
o
Irl
3l
sl
g..g S3 E It" sl
E!.Es
.^L+GE
r6 Hls ltiI
l.l *
Gu
>o
66
6!
H
$l
E;EEgEF.
E;6PcilEd
s.E
\x
sl
E*;EEP3E
Ii;tE'sls
EEgfTEEt 3I=IE E E
E=
6
*tx
.<. EI
P6.9oS8.66 3lE E E 16.9)l
lH'.lH 5rf)
.l(d)
50)
sr e iE.plt 'tsJ
=l$lsaaHi$ -'
=l= = = r00
PEcEFEuF ilc GY
L
N(O!tro gl+ + +
=lilr = &;
o=
|g#l$' c0co (r)
o
o
N C!
g>
oo
50
ro cO
o)
=9
-o c{
N- o
$9
o
L
o
(o
o)
SURAT KETERANGAN

Kepala Sekolah SMP Negri 03 Kota Tangerang Selatan menerangkan dengan sebenar-benarnya
bahwa:

Nama Santi Ekowati

NIM I r 12018200023

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Program Studi Manajemen Pendidikan

Universitas Islam Negeri $f$ Syarif Hidayatullah Jakarta

Adalah benar telah melakukan penelitian di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan dengan
judul skripsi Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana BOS Studi Kasus di
SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan

Demikian surat keterangan ini dibuat agar yang berkepentingan mengetahuinya

:,ffiffiat. 09 Desember 201 6


#\";Wrara Sekorah

S.E, M.Pd

Tembusan:
l. Yth. Kepala Sekolah SMP N 03 Tangerang Selatan
2. Arsip
KEMENTERIAN AGAMA
dtL UIN JAKARTA Tgl. Terbit : i Maret 2010
No. Revisi: : 01
LU=iEj l,':F**^ **cipotar ts4tz tndoresia
SURAT IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.OllF. liKM.0t.3/..6pl..teOts Jakarta, 04 Septernber 20!6
Lanrp. : outlineiproposul
Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.

Kepala Sekolah SNIP N 03 Tangerang Selatan


di
Tempat

Ass eil ant u' al aikun :xt'.y,h.

Dengan hormat kami sarnpaikan bahwa,

Nama Santi Ekorvati


NIM l r 12018200023
Jurusan Manajernen Pendidikan
Semester D( (Sembilan)
Judul Slcripsi Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan
Dana BOS Studi Kasus di SMP Negeri 03 Kota
Tangerang Selatan
Adalah benar mahasiswi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang sedang men)rusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (risetl di
instansi/sekolah png saudara pimpin.

Dengan ini kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan
penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wass al amu' alaikum u,r.ub.


a.n. Dekan
Kajur Manajemen Pcndidi kan

'Dr. Hasyirn Asy'ari, M.Pd


NIP.If966t009 t99303 I 004
Tembusan:
1. Dekan FITK
2- Pembanru Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa ybs.
Lampiran 18

BIODATA PENULIS

Santi Ekowati NIM 1112018200023 Program Studi


Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Penulis lahir di Lampung, 24 Oktober 1994. Bertempat


tinggal di desa Wana dusun XI Rt/Rw 011/002 kecamatan
Melinting Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung, anak
pertama dari 3 bersaudara. Orang tua penulis ialah Doto Wasito, dan Suprihatin.

Riwayat pendidikan di SD Swasta Wana tahun 1999-2005, MTs. Al-Mawaddah


Ponorogo tahun 2006-2009, MA Al-Mawaddah Ponorogo tahun 2010-2012, dan
perguruan Tinggi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta Tahun 2012-2016.

Organisasi yang pernah diikuti selama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah
HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Manajemen Pendidikan. alamat Email :
santiekawati252@yahoo.com.

33

Anda mungkin juga menyukai