Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

Literatur Anak dan Remaja


“Perkembangan Literatur Anak dan Remaja”
Dosen Pembimbing :
Ummul Khaerah,S.IP.,M.IP

KELOMPOK I :
1. Ahmad Ali Zubair
2. Rahmat Hidayat
3. Firayanti
4. Rezkia S.

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
IAIN PALU
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah swr. yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“Perkembangan literatur anak dan remaja” .Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Letiratur anak dan remaja”

Dalam makalah ini membahas tentang bagaimana perkembangan atau sejarah literatur anak dan
remaja sehingga menjadi kini sekarang.Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kelompok kami
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya
makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………...
KATA PENGANTAR ……………………………………...…………….…...
DAFTAR ISI ……………………..………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN ………………………………..


A. ………………………………………………………….……..
B. ……………………………………………………….…….
C. ……………………………………………………………....
BAB II PEMBAHASAN …………………………………

A. ……………………………
B. ………………………………………
C. …………………………………
D. ……………………..
E. …………………………..
BAB III PENUTUP………………………………………………………
A. Kesimpulan ………………………………………………………………..….
B. Saran ………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
Rumusan masalah

1. Bagaimana perkembangan literatur anak & remaja di Indonesia


2. Menjelaskan tentang bagaimana caranya perkembangan literatur anak & remaja
berkembang di Indonesia.
Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan literatur anak & remaja di Indonesia
2. Agar kita mengetahui seberapa perkembangan literatur anak & remaja di Indonesia
PENDAHULUAN

Menurut Undang-undang RI pasal 1 ayat 1 No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan,


menjelaskan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”.  Dalam hal ini
peran perpustakaan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan literasi informasi dan pendidikan
bagi pemustaka.

Menurut UNESCO definisi literasi merupakan kemampuan mengidenifikasi, memahami,


menafsirkan, menciptakan, mengkomunikaiskan, dan menghitung dengan menggunakan bahan-
bahan tercetak dan tertulis yang terhubung dengan berbagai macam konteks. Perpustakaan
merupakan bagian terpenting dan sangat besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
Berkaitan dengan inilah salah satu tujuan perpustakaan adalah mencerdaskan kehidupan Bangsa
dan berperan sebagai long live education bagi generasi penerus.

Anak dan remaja merupakan generasi penerus Bangsa. Oleh sebab itu, anak dan remaja harus
memiliki kemampuan literasi dan membaca yang dibina sejak usia dini. Saat yang menentukan
dalam upaya pengembangan kreatifitas adalah bila seorang masih dalam usia balita. Karena pada
usia prasekolah tersebut seorang anak memiliki daya khayal yang tinggi dan berbeda serta
merupakan perkembangan daya kreatifitas yang pesat.

Dalam hal ini pustakawan berperan penting dalam menyeleksi kebutuhan literatur anak dan
remaja yang sesuai dengan tingkat bacaan mereka di perpustakaan. Yang mana salah satu peran
perpustakaan terutama pada Perpustakaan Umum berperan dalam membantu masyarakat
terutama anak dan remaja menjadi melek informasi, mengajarkan bagaimana cara menelusur
informasi dan mengembangkan kebiasaan membaca.

Pembahasan

Dalam era pembangunan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, peran
perpustakaan dan pusat informasi makin dirasakan kegunaannya oleh masyarakat sebagai sumber
informasi pembangunan maupun sarana belajar dan mengajar untuk meningkatkan kecerdasan
dan keterampilan untuk mendukung pendidikan berbasis kompetensi dengan program literasi
dasar dan informasi.

Perpustakaan sebagai pusat informasi perlu mendukung program literasi anak dan remaja. Peran
perpustakaan dalam menyeleksi, memperkenalkan dan menyajikan bahan pustaka disesuaikan
dengan kebutuhan mereka. Penyesuaian bacaan disesuaikan dengan tingkatan atau kriteria
bacaan bagi anak dan remaja, misalnya bacaan disesuaikan dengan tingkatan umur, berdasarkan
tingkat pendidikan (edukatif), tingkat informasi (informative) yang disampaikan bahkan sampai
ke tingkat rekreasi yang terkandung dalam sebuah bacaan.

Menyeleksi Kriteria Bacaan Anak dan Remaja


Perpustakaan bersifat untuk melayani seluruh masyarakat, tentunya mempunyai kriteria dalam
menyeleksi dan  memberikan informasi baik untuk bacaaan anak, remaja, dewasa dan pekerja
bahkan untuk masyarakat golongan atas yang berpendidikan tinggi.

Pustakawan mempunyai peran dalam menumbuhkan minat baca pada anak agar terwujud
perkembangan bahasa anak yang baik, dalam perkembangan bahasa anak dibutuhkan juga
kerjasama sinergis antara pihak keluarga, sekolah dan masyarakat serta adanya ketersediaan
buku-buku berkualitas di perpustakaan.

Ada beberapa kriteria perpustakaan dalam memberikan dan menghimpun informasi untuk anak
dan remaja. Adapun kriteria bacaan anak dan remaja yang seharusnya diseleksi oleh pustakawan
adalah sebagai berikut:

Menurut Kelompok Umur

Berdasarkan kelompok umur, penggolongan tingkatan anak adalah umur 7-12 tahun dan remaja
umur 13-18 tahun. Adapun kriteria bacaan dari masing-masing jenjang umur anak dan remaja
adalah sebagai berikut:

 Anak usia 7-9 tahun

Pada anak yang berusia 7-9 tahun sebaiknya diberikan dengan bacaan yang sifatnya dasar dan
pengenalan huruf, kalimat dan cara membaca tepat. Karena dalam tahapan ini masih baru
mengenal bacaan sehingga perlu bimbingan khusus dari guru dan orang tua. Buku anak lebih
menggunakan desain yang berbeda seperti bentuk yang menyerupai buah-buahan, atau dengan
kombinasi warna yang menarik perhatian.

 Anak usia 10-12 tahun

Pada usia ini sudah ada perkembangan anak pada minat baca. Untuk itu agar minat baca anak
tidak turun kriteria pada umur ini sebaiknya banyak di suguhi dengan bacaan yang bersifat religi,
tentang tokoh agama, fiksi dan bisa diselingi dengan pendidikan sesuai jenjang pendidikan
formalnya.

 Remaja usia13-15 tahun

Pada masa ini anak dan remaja sudah mulai mengenal dunia luar. Bacaan yang cocok untuk anak
usia ini bisa diberi materi yang sifatnya persahabatan, ceriata petualangan sehingga minat baca
dari meraka tidak turun dan terus bertambah. Tak ketinggalan juga bacaan untuk meraka adalan
bacaan pendidikan formal yang diselingi dengan cerita seperti pelajaran matematika dengan
bercerita dahulu dan menyisipkan angka-angka pada setiap materinya.

 Remaja umur 16-18 tahun

Pada usia ini remaja duduk di bangku SMA dimana pada masa ini banyak remaja yang mulai
salah mengartikan persahabatan dan akhirnya berlanjut ke jenjang cinta (cinlok). Untuk kriteria
pada usia remaja ini sebaiknya diperbanyak koleksi fiksi yang bersifat religi agar para remaja
pada usia ini lebih mengenal tentang keagaman dan merubah pola pikir persahabatan yang
berujung cinta menjadi larangan pada agamanya sehingga diharapkan dengan adanya bacaan
yang sifatnya religi remaja kita dapat terkontrol rasa ingin tahunya.

2. Menurut tingkat informasi (informative)

Untuk kriteria bacaan anak dan remaja jika dilihat dari segi informasinya dapat di bedakan
menurut jenjang pendidikan formal yaitu berdasarkan jenjang SD, SMP, dan jenjang SMA.
Adapun macam kriterianya adalah sebagai berikut:

 Kriteria bacaan yang bersifat informasi untuk anak SD

Pada anak yang berada jenjang ini sebaiknya diberikan bacaan yang bersifat : pendidikan
keseharian (tata cara makan, tata cara mandi, tata cara tidur, tata cara berpakaian, dan lain-lain),
mengandung informasi tentang cerita tokoh teladan, mengandung informasi tentang cerita
kepahlawanan, dan cerita kemerdekaan.

Diharapkan dengan informasi yang diberikan tersebut diatas, anak yang masih suka berimajinasi
dapat tertanam khayalan yang baik, bersifat berani dan tanggung jawab seperti para tokoh yang
diceritakan.

 Kriteria bacaan yang bersifat informasi untuk remaja tingkat SMP.

Untuk tingkat SMP sebaiknya kriteria bacaannya mengandung informasi tentang: pemantapan
cita-cita yang mereka cita-citakan disaat berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD), pendalaman
cerita kepahlawanan, tentang praktek untuk menjadi orang baik, informasi yang mengutamakan
keadilan dan kejujuran. Agar remaja di jenjang ini tidak terpengaruh jeleknya lingkungan
luar yang masih baru di jalaninya.

 Kriteria bacaan yang bersifat informasi untuk ramaja tingkat SMA.

Sedangkan untuk informasi pada jenjang SMA bacaanya memiliki kriteria yang mengandung
informasi tentang: pendidikan yang terus berkembang dan persaingan pendidikan agar semakin
terus menumbuhkan semangat untuk belajar, Pemantapan keterampilan, informasi tentang
ketrampilan yang dapat memberikan penghasilan dan kemandirian, trend kegiatan positif di
zaman yang sedang berkembang dan lain-lain.

3. Menurut tingkat pendidikan (edukatif)

Jika dilihat dari segi pendidikan tentunya kita haru melihat jenjang pendidikan formal yang anak
dan remaja jalani. Adapun kriteria bacaan jika dilihat menurut tingkat pendidikan adalah sebagai
berikut:

 Anak duduk pada bangku kelas 1-2 Sekolah Dasar


Untuk anak yang duduk pada bangku SD kelas 1-2 sebaiknya kriteria bacaannya adalah:  buku
belajar membaca, buku belajar menulis, buku untuk bimbingan membaca dengan cermat. Selain
itu juga buku buku belajar berhitung, belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian yang disesuaikan dengan kurikulum formal yang berlaku.

 Anak duduk pada bangku kelas 3-6 Sekolah Dasar

Untuk anak yang duduk di bangku ini sebaiknya disediakan bacaan yang sifatnya sesuai dengan
kurikulum sekolah sehingga dapat menunjang kegiatan PBM yang mereka geluti dan bisa
konsentrasi pada materi sekolahnya. Seperti: buku paket matematika, IPS, IPA, PKN, dan
sejenisnya, buku pintar bahasa inggir, bahasa Indonesia, kamus ringkas.

 Remaja duduk pada tingkat SMP

Begitu juga untuk remaja pada jenjang SMP sebaiknya bacaan yang mengandung pendidikan
semestinya di sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku agar bisa mendukung pengetauannya
pada materi PBM yang mereka geluti. Seperti: Buku pintar bahasa. Ingris, kamus cepat belajar
bahasa, buku latihan UAS/UAN,  LKS dan buku paket lainnya.

 Remaja duduk pada tingkat SMA

Sedangkan kriteria untuk tingkat SMA sebaiknya disediakan pendidikan yang sifatnya
keterampilan. Dengan kriteria pendidikan yang mengutamakan keterampilan diharapkan nanti
remaja bisa mempunyai sifat mandiri dan tanggung jawab ketika menginjak usia dewasa.
Adapun contoh bacaan untuk jenjang SMA adalah: buku paket sekolah, buku cara praktis belajar
Ms. Word, buku latihan UAS/UAN, cara cepat megetik komputer dengan 10 jari, cara menjari
jati diri dan lain-lain.
Kesimpulan

Pustakawan memegang peran penting dalam memberikan informasi bagi pemustaka. informasi
yang diberikan tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka. tidak hanya kalangan
dewasa, anak dan remaja sangat perlu diberikan informasi yang bisa mengembangkan pola pikir
dan pengembangan bahasa sejak dini. Maka dalam hal ini perpustakawan merupakan salah satu
tugas perpustakaan dalam menyeleksi dan memberikan literatur yang tepat untuk anak dan
remaja di perpustakaan.

Dalam proses penyeleksian literatur anak dan remaja ada beberapa kriteria dalam meilih bahan
bacaan untuk anak dan remaja misalnya: menurut tingkat umur, tingkat informasi, tingkat
edukatif, dan tingkat rekreasi. Sedangkan pemilihan jenis utama bahan bacaan anak bersifat
universal, fantasi dan petualangan.

Daftar Pustaka

Edwards, Patricia A. 2004. Children’s Literary Development, Boston: Pearson

Harjono, Bob. Merangsang dan melejitkan minat baca dan anak anda. Yogyakarta: Manika
book.

Nuryudi. Mendukung pendidikan berbasis kompetensi dengan program literasi dasar dan


informasi.  Al-Maktabah: Jurnal komunikasi dan Informasi perpustakaan. Vol. 8, No. 2, Oktober
2006. Hlm. 18

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang RI No 43 Tahun 2007 tentang


Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Halimah Tusadiah, Nurul. 2009. Skripsi : Efektifitas permainan konstruktif dalam meningkatkan
kreatifitas anak di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) al-hikmah Jayasuka Malang. Malang: UIN
Maulana Malik Ibrahim. Diakses pada 6 Januari 2015 dari http://lib.uin-malang.ac.id/?
mod=th_detail&id=05410055

Widayatmi, Wenny. Memperkenalkan Bacaan kepada Anak. Anak : Media

Pembinaan dan Pengembangan Anak dan Remaja Indonesia. No. 29 Tahun VIII

Umar, Agus. Peran orang tua dalam mengembangkan membaca dan literacy anak usia 0
sampai 5 tahun.  Al-Maktabah: Jurnal Komunikasi dan Informasi Perpustakaan. Vol. 8, No. 2,
Oktober 2006. Hlm. 3

Siregar, A. Ridwan. Kerjasama dan Sistem Jaringan Perpustakaan Umum. Pustaha: Jurnal Studi


Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1, No. 1, Desember 2005. Diakses pada 5 Januari 2015
dari  http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15746/1/pus-des2005-%20%282%29.pdf

Hardjoprakoso, Mastini. Meningkatkan Minat Baca bagi Remaja. Visi Pustaka, Vol. 2, No. 2,


Desember 2000. Diakses pada 5 januari 2015 dari http://www.pnri.go.id/majalahonlineadd.aspx?
id=68
Sundowo, Agung. Menimbang bahan pustaka, tepat guna, dan tepat sasaran. Visi Pustaka, Vol.
13, No. 3, Desember 2011. Diakses pada 5 januari 2015
dari http://www.pnri.go.id/majalahonlineadd.aspx?id=169

Irawan, sidik. Pengertian dan Ciri Sastra Anak. Berita Kompasiana, Diakses pada 6 Januari
2015 dari http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/17/pengertian-dan-ciri-sastra-anak-
593467.html

Rabita, Eva. Silabus perkuliahan. Matakuliah : Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Anak dan
Remaja. Diakses pada 6  Januari 2015 dari http://ocw.usu.ac.id/course/download/7210000050-
organisasi-informasi-pengatalogan-serial-dan-multi-
media/spi365_slide_sillabus_perkuliahan.pdf

Santoso, Hari. Peran buku dan bacaan dan lingkungan dalam menunjang perkembangan bahasa
anak. Artikel pustakawan Perpustakaan UM. Diakses pada 6  Januari 2015
dari http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfhasan/Peran%20buku%20bacaan
%20dan%20lingkungan%20dalam%20menunjangperkembangan%20bahasa%20anak.pdf

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Siaran interaktif Bina Bahasa dan sastra Indonesia :
“penggunaan bahasa pada bacaan anak-anak. Diakses pada 6 Desember 2015
dari http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/221/Siaran-Interaktif-
Bina-Bahasa-dan-Sastra-Indonesia-Penggunaan-Bahasa-pada-Bacaan-Anak-Anak

Nafisah, Nurul dkk. Karakteristik cerita fantasi anak Indonesia Periode 2000—2010 diakses pada
6 Januari 2015 dari http://jurnal-
online.um.ac.id/data/artikel/artikel6C523828DEFBBC80CD57641554118C81.pdf

Anda mungkin juga menyukai