Anda di halaman 1dari 87

O

Pengembangan
Ekosistem
Ekonomi Kreatif
Kabupaten Pati

Sinergi Jejaring
M. Arief Budiman Berbasis Aksi
Sekjen ICCN Pengembangan
INDONESIA CREATIVE CITIES NETWORK Kota Kreatif
M. Arief Budiman
• Sekjen ICCN - Indonesia Creative Cities Network, 2017
• Ketua P3I Jogja
• Chairman Pinasthika Creativestival, 2012-2014
• Konsultan Komunikasi PP Properti, Tbk
• Konsultan Komunikasi KPK, 2015
• Tim Sebelas Rebranding Jogja
• Tenaga Ahli Bappeda DIY
• Tim Rebranding Provinsi Aceh, Kab. Karangasem
• Ketua Indonesia Creative Cities Network - ICCN, 2015-2017
• Wakil Ketua Jogja Creative Society - JCS, 2017
• Etc.
From 2003, petakumpet has collected

1 7
national creative award winnings
AND
OTHERS
• Agency of The Year Pinasthika Widyawara 2003, 9 Award
• Pinasthika Ad.Festival 2005, 7 Award
• Agency of The Year Pinasthika Ad.Festival 2005, 20 Award
• Finalis Cakram Award, Kategori Agency of The Year Billing Under 100 M
• Gold and Silver Award Jawa Pos Ad.Festival 2006
• The Most Creative Agency Pinasthika Ad. Festival 2006
• 9 Perusahaan Terbaik Dji Sam Soe Award 2006
• Cakram Award 2007 The Best Print Ad.
• 9 Award Pinasthika Ad.Festival 2007
• The Most Creative Agency Baskara Pinasthika Ad.Festival 2008
• The Most Creative Graphic Design Agency Pinasthika Ad.Festival 2008
• Bronze Citra Pariwara 2008
• The Most Creative Graphic Design Agency Pinasthika Ad.Festival 2009
• The Most Creative Graphic Design Agency Pinasthika Ad.Festival 2010
• The Most Creative Graphic Design Agency Pinasthika Ad.Festival 2011
EKONOMI
KREATIF
Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang
berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya
manusia (orang kreatif) dan berbasis ilmu pengetahuan,
termasuk warisan budaya dan teknologi.

(Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025)


EKONOMI
KREATIF
Saya sangat yakin bahwa ekonomi kreatif nantinya akan menjadi pilar perekonomian Indonesia di
masa yang akan datang. Kita perlu melakukan lompatan dari perekonomian yang sebelumnya
mengandalkan sumber daya alam, mengandalkan pertanian, mengandalkan industri,
mengandalkan teknologi informasi, menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif.

Dan kalau kita ingin bersaing di bidang industri, pasti kita kalah dengan Jerman atau kalah murah
dengan China. Tetapi di bidang ini, kesempatan itu sangat terbuka lebar, yaitu di bidang industri
kreatif, di bidang ekonomi kreatif. Dan kreatifitas akan mendorong inovasi yang menciptakan nilai
tambah yang lebih tinggi, tetapi pada saat yang bersamaan ramah terhadap lingkungan, serta
menguatkan citra dan identitas budaya bangsa kita.

Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia


Creative Economy
Advertising | Art Market | Handicraft | Fashion Design Video, Film
and Photography | Interactive Animation Game | Performing
Arts
Publishing and Printing | Computer and Software Services
Television and Radio | Research and Development | Music |
Culinary
http://openwalls.com/image/14233/young_people_1280x800.jpg
The magic is not in 16 sectors,
but in collaboration between
them.
http://openwalls.com/image/14233/young_people_1280x800.jpg
Tahapan Proses Industri Kreatif
1. Kreasi 3. Distribusi
• Sumber daya manusia • Sumber daya manusia



Pengetahuan
Inovasi •
Moda distribusi
Delivery produk 5. Konservasi
• Teknologi • Teknologi • Sumber daya manusia
• Infrastruktur dan Keterampilan • Infrastruktur • Pengetahuan tentang
• Pembiayaan • Pembiayaan konservasi
• Network • Network • Keberlanjutan
• Pergudangan/Penyimpanan kreasi/utilitas
• Teknologi dan
2. Produksi
• Sumber daya manusia 4. Konsumsi Pengelolaan
• Insfrastrukur, Sarana dan
• Bahan baku • Konsumen Prasarana Media
• Standar dan sertifikasi, Pengendalian • Pengetahuan • Pembiayaan
• Teknologi dan manajemen • Utilitas • Network
• Sarana dan Prasarana • Teknologi • Diseminasi sebagai cikal bakal
• Pembiayaan • Infrastruktur dan Sarana (seed) inovasi
• Network • Pembiayaan
• Kemasan dan labelling • Network
• Pemasaran
KOTA
KREATIF
Kota kreatif adalah kota yang tumbuh berkembang dengan
memanfaatkan engine kreativitas yang berupa
ide/gagasan kreatif unsur quadrohelix (birokrasi,
akademisi, bisnis dan komunitas) yang didukung oleh
kelengkapan infrastruktur kelembagaan dan ekosistem
kreatif yang meliputi rantai nilai: kreasi, produksi, distribusi,
konsumsi dan
konservasi yang berkesinambungan.
INDIKATOR KOTA
KREATIF
1. Compassion: social & cultural diversity
2. Inclusive: humane values, collectiveness, solidarity, global
peacefulness
3. Human rights: economy, social, and cultural rights of society
4. Creativity: intelligence, local wisdom, skills, creative capabilities,
logical capacities, science and technology; for creation and innovation
5. Environment: the dynamics of ecology and surrounding environment
6. History, heritage
7. Transparent, just, honest: collaboration, participation
8. Basic needs: well-being, happiness, living qualities
9. Renewable energy
10. Public facilities
10 PRINSIP KOTA
KREATIF
1. Kota yang welas asih.
2. Kota yang inklusif.
3. Kota yang melindungi hak asasi manusia.
4. Kota yang memuliakan kreativitas masyarakatnya.
5.Kota yang tumbuh bersama lingkungan yang lestari.
6.Kota yang memelihara kearifan sejarah
7. Kota yang dikelola secara transparan.
8. Kota yang dapat memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
9. Kota yang memanfaatkan energi terbarukan.
10. Kota yang mampu menyediakan fasilitas umum
yang layak
Kota Kreatif UCCN
- Pekalongan 2014
- Bandung 2015
- Ambon - next
- Makassar - next
- Surakarta - next
200+
Where are we start?

What is the goal?

How to achieve it?


Kondisi Eksisting dan Potensi Pengembangan
Ekonomi Kreatif (Nasional)
Ekonomi kreatif di Indonesia Nilai tambah yang dihasilkan
memiliki peran yang patut
diperhitungkan dalam
dari sektor ini Rp 716,7
perekonomian nasional. triliun pada 2014. Angka
pertumbuhannya mencapai
Selama periode 2010-2014 5,81%
rata-rata sumbangannya
mencapai 7,1% terhadap Dan mengungguli pertumbuhan sektor
PDB Indonesia. listrik, gas, dan air bersih; pertambangan
dan penggalian; pertanian, peternakan,
kehutanan, dan perikanan; jasa-jasa;
12 juta orang tenaga kerja dan industri pengolahan.
terserap dalam usaha
industri kreatif.
KERJASAMA ICCN DAN STAKE HOLDER LINTAS SEKTOR
PENDAMPINGAN USAHA Lebih dari 50 entitas/perusahaan telah menjalin kerja sama pengembangan
MASYARAKAT usaha seperti: UNPAD, USAID, BRI, BJB, Astra, Disbudpar, IPB, Balai Latihan
Kerja, KEMNAKER, Disperindag, Universitas Indonesia, Dompet Dhuafa, AISEC,
Brirish Council, dll

KERJA SAMA PROGRAM KERJA SAMA KOTA/KAB: Bandung - Solo - Malang - Medan - Pontianak -
ICCN Palembang Makassar - Jakarta - Bali - Singkawang - Padang - Bandung Barat-
(DALAM NEGERI) Bojonegoro - Malang - Surabaya - Karang Asem - Kendari - Maumere - Belu -
Kupang - Merauke

Nahdlatul Ulama, TEMPO Institute, KOMPAS Gramedia, BEKRAF, British


Council. ALMI, Innovator 4.0. GVM Group, INEWS

ON GOING - 2020: Bojonegoro - Bone Bolango - Riau - Mojokerto - Malang -


Kendari - Solo - Banyuwangi

KERJASAMA PROGRAM Singapore Design Week, UCLG Culture Summit, Meeting of International
ICCN Advisory Council for Creative Industry Policy & Evidence Centre (PEC),
(LUAR NEGERI) UNESCO Creative Cities Network (UCCN) Annual Meeting, Indonesian
Scholars International Convention (ISIC), World Community Development
Conference, Pacific Culture Forum, World Conference on Creative Economy,
H-On Dream Program Project, Human City Design Award
PERLUNYA ROADMAP
UNTUK PEMBANGUNAN
KOTA/KABUPATEN

MASALAH
PEMBANGUNAN

1 NASIONALISME Kehilangan identitas, loyalitas, empati

2 REKAYASA SOSIAL Krisis sosial-politik, tidak siap atas perubahan

3 KEWIRAUSAHAAN Bonus demografi VS Bencana demografi

KOMUNITAS KOLEKTIF Ketimpangan, kesenjangan, Rasio Gini, pemerataan


4 MEMBANGUN EKOSISTEM

KESEPAHAMAN LINTAS Sinergi Penta Helix


5 PEMANGKU KEPENTINGAN
Tujuan Penyusunan Roadmap
Pengembangan Ekonomi Kreatif :
• Memetakan potensi dan kekuatan inti ekonomi kreatif Kab. Pati
• Mendeskripsikan tantangan yang harus dihadapi
• Mengidentifikasi peluang untuk memperkuat dan mengembangkan
kekuatan inti ekonomi kreatif Kab. Pati
• Rekomendasi program unggulan
• Rekomendasi pengembangan infrastruktur penunjang ekosistem
kreatif
REKAYASA
SOSIAL
KONTEN: PROGRAM REKAYASA BERBASIS EKONOMI KREATIF

IDENTI-
FIKASI NARASI KONTEKS, DESAIN
NILAI

EMPATI
BRANDING
PEMETAAN
KEMASAN

DATA DOK.
MEDIA
ARSIP
DISEMI-NASI

FEEDBACK LITERASI
AUDIO
KOMUNI-KASI
VISUAL
EKOSISTEM KOTA KREATIF
PERAN PENTA HELIX SEBAGAI KUNCI KESUKSESAN EKOSISTEM KOTA KREATIF

16 SUB-SEKTOR KUNCI: Sinergi


EKONOMI Multi-Stakeholders
KREATIF Penta Helix
1. Aplikasi digital &
academia
pengembangan
business
permainan
2. Arsitektur & media
desain interior A
3. Desain M
komunikasi
B
visual C G
4. Desain produk
industri community government
5. Mode
6. Film
10. Kuliner C1 connect
7.
11. Video
Musik & animasi
8.
12. Fotografi
Penerbitan
9.
13. Kriya
Periklanan
14. Seni pertunjukan C2 collaborate
15. Seni rupa
16. Televisi & radio
commerce/
C3 celebrate
DIAGRAM SOURCE:
Buku Kota Kreatif ‘Ekosistem yang
Mencipta’ by ICCN
PERAN STRATEGIS
PEMERINTAH
ASPEK PEMODALAN/PEMBIAYAAN
Jenis dukungannya berupa memfasilitasi sub sektor ekonomi kreatif melalui skema KUR, pendampingan/
bimtek kepada bank penyalur KUR.

SUMBER DAYA MANUSIA/SDM


Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi pelaku ekonomi/industri kreatif
produksi, manajemen, ekspor, dll. Memfasilitasi sertifikasi pelaku ekonomi/industri kreatif.

PEMASARAN
Memfasilitasi penyelenggaraan/partisipasi dalam pameran/promosi di dalam dan luar negeri. Memfasilitasi
pengembangan pusat ekshibisi dan market place/market agregator. Memfasilitasi/bimtek disain produk
Indikasi Geografis (IG). Memfasilitasi roadmap pengembangan e-commerce.

TEKNOLOGI/INFRASTRUKTUR
Memfasilitasi pengembangan pusat kreatif (termasuk: sentra industri kreatif, pusat disain, dsb). Fasilitasi
pengembangan Kota Kreatif dan Jaringan Kota Kreatif Nasional. Fasilitasi pengembangan inkubator/
akselerator bisnis berbasis ekonomi kreatif. Fasilitasi bantuan peralatan/mesin bagi pelaku industri kreatif.

KELEMBAGAAN & HKI


Memfasilitasi kemudahan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) melalui sosialisasi, konsultasi, dan
pendampingan teknis. Memfasilitasi pembentukan satuan tugas penanganan pengaduan pembajakan
produk ekonomi kreatif.
Tahapan Roadmap Pengembangan
Ekonomi Kreatif

01 02 03
Identifikasi Peletakan Dasar Kebijakan
Potensi Ekonomi Ekonomi Pendukung Iklim
Kreatif Kreatif Ekraf
Penyusunan program dan • Akses pelaku Ekraf pada
• Pemetaan Potensi Ekraf agenda bersama dengan fasilitas kota
pelibatan sektor bisnis, • Fasilitasi Forum komunikasi
• Penyusunan Profil Ekraf
• Inventarisasi Aset Ekraf komunitas, akademis dan antar pelaku Ekraf
pemerintah
CASE STUDY
ROADMAP EKONOMI KREATIF KOTA
BANDUNG

Image: https://kota.tokopedia.com/bandung/
KOMITE EKONOMI KREATIF KOTA
BANDUNG
KEPUTUSAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR: 500/Kep.1088-Bag.Ek/2015

MISI Membangun perekonomian yang


4 kokoh, maju, dan berkeadilan

TUJUA
RPJM N
Membangun perekonomian kota yang maju
KOTA
BANDUN Berkembangnya ekonomi kreatif
G SASARA untuk menuju Bandung sebagai kota kreatif
N

Tercapainya parameter kota kreatif yang meliputi:


- kebijakan, infrastrutur, aspek hukum, HKI dan etika kreatif
INDIKAT
- sistem pendukung: kapasitas dan kontribusi ekonomi kreatif
OR
KINERJA

7 isu yang diakomodasi oleh Komite Ekraf.bdg berdasarkan referensi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Nasional (2015)

INFRA-
SUMBER KE- SUMBER
STRUKTU PEMASARA PEMBIAYAA INDUST
DAYA LEMBAGAA DAYA
R& N N RI
KREATIF N PENDUKUN
TEKNOLOG G
I
TUJUAN KOMITE
EKRAF.BDG

1 Mengidentifikasi potensi, membuat


peta jalan dan strategi pengembangan
2 Merancang program & aktivitas yang
mengandalkan kreativitas sebagai
ekonomi kreatif Bandung sebagai
Kota Desain Dunia solusi bagi berbagai permasalahan
kota dan sebagai penggerak aktivitas
ekonomi yang mensejahterakan
warga Kota Bandung

5 Mengawal komitmen Kota


Bandung untuk UCCN EKRAF
dan mengkoordinasi .bdg
program- program terkait
jejaring
UCCN
3 Menyalurkan aspirasi pengembangan
ekraf dari lembaga/ institusi/

4 Menghubungkan lembaga/ institusi/


komunitas yang terkait dengan
komunitas pada Pemerintah Kota
Bandung
program & aktivitas ekraf yang
diajukan dalam strategi
pengembangan ekraf Kota Bandung
PROGRAM KOMITE
EKRAF
Tersedianya ruang-ruang berekspresi bagi warga/
komunitas, baik ruang publik maupun yang khusus
Dinas KUKM, Dinas - Hardware(fisik):
Perdagangan & dekorasi kota, public
diperuntukkan bagi kegiatan ekonomi kreatif, dari arts, dll.
Perindustrian, DPKP3,
hulu ke hilir -Software (konten): city
CREATI Disbudpar
Disbudpar, Dinas KUKM, Dinas branding, branding per
VE
SPACE kawasan, screen
Perdagangan & Perindustrian, megatron, apps fasilitas
PD Pasar, Diskominfo, ENABLER kota, dll.
Dekranasda KREATIVITAS PERANCANGAN -Jejaring (nasional,
* PROGRAM EKRAF* regional, internasional):
EVENT INFRASTRUKTUR keanggotaan, mobilitas,
- festival INFRA-
PENDUKUN PERLUASAN PENDUKUNG* korespondensi, dll.
- seminar STRUKTUR
- G SUB- PASAR* -Sistem (transportasi,
dll.
SEKTOR komunikasi, dll.)
KOTAKREA
IKRAF
PROGRAM TIF
- workshop EKRAF.bd PERENCANAAN DAN BAPPELITBANG, Bag.
- sayembara g KETERHUBUNGAN Ekonomi, Dinas PU, Dinas
- award/ penghargaan DENGAN DAERAH* Tata Ruang, Diskominfo,
- mentoring DPMPTSP, PD BPR,
- pelatihan BPPD
- skema pendanaan untuk
pengusaha kreatif pemula DOKUMEN Riset dan database pelaku
- dll. CAPACIT PELAKU - TASI &
Disnaker, Dispora, Dinas industri dan komunitas kreatif
Y KREATIF* LITERASI
Sosial dan Penanggulangan dalam bentuk profil, foto, video
BUILDIN KREATIF
Kemiskinan, Disdik G
Diskominfo, Disdik,
Pusarda,
JEJARING /
NETWORKING
• Indonesia Creative Cities Network (ICCN)
• Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)
• Perguruan-perguruan tinggi
• Pemerintah pusat dan daerah
• Pusat-pusat budaya asing (British Council, IFI, Erasmus Huis, dll.)
• South EastAsian Creative Cities Network (SEACCN): MoU (TCDC Chiang Mai, STEP
• Chiang Mai, Creative Cebu, DTI Cebu, Georgetown Festival Penang, Think City Penang)
• PAN-Asia Network
• Y-PLAN.bdg - UC Berkeley: MoU Y-PLAN.bdg
• d.school HPI School of Design Thinking, Potsdam, Jerman
• Global Social Economy Forum (GSEF)
• Asia-Europe Foundation (ASEF)
• UNESCO Creative Cities Network (UCCN): City of Design
• City Builders: Bellagio Conference Network (UN-Habitat, MunicipalArt Society NY, The World
• Bank, Grand ParisAlliance, The Nature of Cities,Architecture for Humanity Bogota, Penn-IUR
University of Pennsylvania School of Design, CommonwealthAssociation of Planners,African
PlanningAssociation, dll.)
JEJARING /
NETWORKING
• Bekraf: Bekraf Festival & World Conference on Creative Economy (WCCE) preparatory
meeting di Bandung (Desember 2017)
• British Council: workshop How to Run Creative Hub (2018), LoI dengan UK government/
• Scotland Creative, Digital Design Weekend (Dundee), Design Connection (LDF), residency, UK
Corner di BCH, fasilitasi narasumber & pembicara
• IFI & Goethe: Hackathon on Heritage (2018), fasilitasi narasumber & pembicara

• Benefit sebagai anggota UCCN: prioritas residency dan berbagai event desain dunia
• Benefit sebagai anggota SEACCN:AAStreetware Bandung, GeorgeTown Festival, Chiang Mai
• Design Week, NimanhaeminArt Promenade, residency programs, fasilitasi narasumber &
• pembicara, co-branding, co-promotion, co-exhibition
• Benefit sebagai jejaring City Builders: World Urban Forum #7 (Medellin, Colombia), World
• Urban Forum #9 (Kuala Lumpur, Malaysia)
ROADMAP
EKRAF.BDG EVALUATION: NEW ROADMAP &
BANDUNG: UCCN CITY OF STRATEGIES LAUNCH: HIGHLIGHTS
DESIGN
TAKING AWARENE
EFFECT IMPLEMENTATION SS
DISSEMINATION
AWARENE
SS

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Creative Space Bandung memiliki sebaran creative space yang merata & mudah diakses oleh warga/ komunitas

Infrastruktu Bandung memiliki daya dukung mendasar untuk akselerasi dan produktivitas ekosistem ekonomi kreatif
r
Dok. & Literasi Bandung memiliki arsip/ catatan/ dokumentasi yang baik & terawat dalam hal (potensi) ekonomi kreatif

Capacity Building Bandung memiliki sumber daya kreatif yang kompeten di berbagai unsur stakeholders ekonomi kreatif

Event Bandung memiliki event2 yang dpt mencerminkan potensi ekraf, dr skala nasional hingga internasional

Memanfaatkan & mengelola potensi ekosistem ekonomi kreatif Kota Bandung sebagai
penggerak utama aktivitas ekonomi & peningkatan kesejahteraan warga
PROGRAM CATHA EKA DAKSA
CATHA EKADAKSA

O
Program ICCN 2019, berupa Catha Ekadaksa atau 11 Jurus Kota Kreatif
Indonesia, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masa kini dan
mendatang.
masa

1. Forum Lintas Komunitas


2. Komunitas Ekraf
3. Ekosistem Kreatif (Iterasatari)
4. Navigasi Pembangunan
5. Musrenbang Interaktif (Design Action)
6. Indeks Kota Kreatif
7. Command Centre
8. Strategi Komunikasi & Narasi
9. City Branding Management
10. Festival Komunitas
11. Wirausaha Desa x Kota
1 CATHA EKADAKSA 11
FORUM
WIRAUSAHA
LINTAS
DESAX KOTA
KOMUNIT
AS

7 9
4 COMMAN
2 CITY
NAVIGASI D
KOMITE PEMBANGUNAN
BRANDING
EKRAF CENTRE MANAGEMENT

10
FESTIVAL
3 6 KOMUNITAS
5 8
EKOSISTE INDEKS
MUSRENBANG STRATEGI
INTERAKTIF M KOTA
KREATI KOMUNIKASI
(DESIGN KREATI
ACTION) F & NARASI
F
(ITERA- INDIKATOR &
SATARI)
PERENCANAAN MONITORING PROGRAM & KOMUNIKASI

KOMUNITAS
PEMERINTA
FORUM LINTAS KOMUNITAS
FORUM LINTAS KOMUNITAS
FORUM Forum Lintas Komunitas adalah sebuah forum yang terdiri
LINTAS dari individu dan komunitas penggerak kabupaten/kota
KOMUNITA dari beragam latar belakang, sebagai mitra pemerintah
S dalam mengembangkan ekonomi kreatif

Forum Lintas Komunitas dapat menghasilkan talenta kreatif


HASIL baru, termasuk local leaders, agen-agen perubahan yang
berpengaruh pada daerahnya

Terbentuknya Forum Lintas Komunitas tergantung dari


PROSES karakteristik komunitas kreatif di kabupaten/kota; demikian
juga dengan keterlibatan pemerintah sebagai mitra
strategis dalam pengembangan ekraf daerah
TAHAPAN FORUM LINTAS KOMUNITAS

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3

PRA PEMBENTUKAN AKTIVASI FORUM KEBERLANJUTAN


- Diskusi, konsolidasi, dialog - Penentuan personel - Dokumentasi
antar komunitas kreatif organisasi dan tugas dan arsip
kabupaten/kota masing-masing hasil/ dampak program
- Konsensus/ kesepakatan - Penyusunan program yang telah & sedang
pembentukan forum dan target capaian - berlangsung
Publikasi dan komunikasi
- Pemetaan mitra strategis - Penentuan model pada publik
- Persiapan pembentukan bisnis/sumber daya - Strategi regenerasi
forum: aspek legal, untuk
organisasi, dsb. keberlanjutan
organisasi
- Eksekusi program
REFERENSI FORUM LINTAS KOMUNITAS

FGD pengembangan ekraf oleh forum lintas komunitas Kota Malang

Wali Kota Bandung 2013 - 2018,


Rampak M Ridwan Kamil dalam peresmian
Genteng Bandung Creative Hub
Jatiwangi
Art Factory
REFERENSI FORUM LINTAS KOMUNITAS

Aktivitas Bandung Creative City Forum, dalam program-program dengan berbagai latar belakang,
tema, dan ekspresi; yang mengaktivasi tidak hanya ruang-ruang publik, namun juga warga,
kelompok-kelompok masyarakat, dan komunitas
KOMITE EKONOMI KREATIF
TENTANG KOMITE EKONOMI KREATIF
Komite Ekraf skala kabupaten/kota terdiri dari pemerintah
KOMITE (terutama dari OPD pengampu sektor ekonomi kreatif) dan
masyarakat (akademisi, profesional, komunitas); yang bertugas
EKRAF menyusun peta jalan pengembangan ekonomi kreatif daerah;
merancang program dan menentukan capaian kinerja sesuai
peta jalan; mengkoordinasi aspirasi dari seluruh stakeholders
dan ekosistem ekraf daerah
Komite Ekraf menghasilkan peta jalan ekonomi kreatif
HASIL kabupaten/
kota sesuai RPJMD, usulan program sesuai peta jalan,
mengkoordinasi berjalannya program lintas stakeholders, evaluasi,
dan laporan capaian & pelaksanaan program
Komite Ekraf terbentuk secara resmi dengan status hukum/
PROSES kewenangan yang jelas dalam pemerintahan, melibatkan
stakeholdersABCGM sebagai mitra strategis pemerintah
untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
TAHAPAN KOMITE EKONOMI KREATIF

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3

PEMBENTUKAN PELAKSANAAN EVALUAS


KOMITE TUGAS I
KOMITE • Evaluasi pelaksanaan dan hasil
• FGD penentuan tugas • Membuat rencana kinerja program
dan fungsi komite, kerja sesuai termin • Menyusun dokumentasi dan
bentuk legal, RPJMD laporan program
kewenangan, dsb. • Menyusun peta jalan • Membuat publikasi/diseminasi
• Penentuan personel pengembangan pengembangan ekraf daerah
komite dan kontribusi ekraf daerah
masing-masing • Merancang program
• Peresmian komite sesuai peta jalan
ekraf kabupaten/kota • Mengkoordinasi
stakeholders terkait
REFERENSI KOMITE EKONOMI KREATIF

(c)FS2019

Komunitas dan pemerintah dalam Komite Ekraf Kota Bandung berkolaborasi menyusun Perda Ekraf Kota Bandung
EKOSISTEM EKONOMI KREATIF
ITERASATARI
TENTANG EKOSISTEM EKRAF
(ITERASATARI)
Ekosistem Ekraf merupakan pendekatan pembangunan
EKOSISTEM
daerah melalui strategi iterasi pada ekosistem ekonomi
EKRAF kreatif daerah tersebut, yang terdiri dari elemen-
(ITERASATARI) elemen utama: SDM, Karya, Pasar, dan Litbang

Hasil iterasi pada Ekosistem Ekraf dapat berupa


peningkatan kapasitas SDM, diversifikasi produk,
HASIL penciptaan segmen pasar baru, temuan proses produksi,
dsb. tergantung pada elemen mana intervensi dilakukan
dalam ekosistem ekraf

PROSES Pelaksanaan Ekosistem Ekraf mencakup pemetaan potensi


ekraf dan analisa peluang pengembangan elemen dalam
ekosistem, penentuan stakeholders dan peran/kontribusi
masing-masing, serta pengukuran hasil kinerja proses iterasi
TAHAPAN EKOSISTEM EKRAF
(ITERASATARI)

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3

RISETAWA ITERASATAR EVALUAS


L I I
• Pemetaan potensi dan • Intervensi pada salah • Memantau hasil Iterasatari dan
pelaku ekraf di satu (atau lebih) dampaknya bagi elemen lain
kabupaten/kota elemen dalam dalam ekosistem
• Analisa peluang ekosistem ekraf • Membuat dokumentasi
intervensi pada salah dengan tujuan dan dan laporan
satu elemen ekosistem target yang telah • Mendiseminasi hasil terasatari,
ekraf daerah disepakati terutama bagi pelaku sub-
• Penentuan stakeholders sebelumnya sektor di kabupaten/kota
yang terkait langsung • Koordinasi
dengan elemen tsb. stakeholders dalam
• Perancangan Iterasatari proses Iterasatari
BAGAN EKOSISTEM EKRAF
(ITERASATARI)
BAGAN SIMULASI EKOSISTEM EKRAF
(ITERASATARI) M3 =Asosiasi & koperasi pengrajin
yang aktif berkolaborasi

M2 = Peningkatan keterampilan dan P3 = Peralatan, sistem dan bahan


kapasitas kinerja pengrajin alas M4 produksi tersedia lengkap dan stabil
kaki P2 = Perbaikan proses
K3 = Memenuhi permintaan pasarAsia
produksi, pasokan bahan baku X P4
berkualitas, dsb. R4 Tenggara dan Eropa

M3 R3 = Lintas disiplin ilmu dalam


K2 = Memenuhi pesanan alas kaki
X pengembangan alas kaki khas Bandung
kamar hotel se-Kota Bandung X
R3 X K4 P3 M4 = SDM Cibaduyut yang memiliki
R2 = Penelitian pengembangan varian
X kesadaran adaptasi terhadap inovasi
& kualitas produk sesuai kebutuhan
K
M1 = SDM Cibaduyut (keterampilan & X
M2 X P4 = Produk Cibaduyut menjadi standar
K3 kualitas Nasional &Asia Tenggara
pengetahuan tidak berkembang) R2 X P2
K4 = Memenuhi permintaan di luar
P1 = Produk Cibaduyut (stagnan, tidak M1 X hotel/resort sebagai komoditas eksklusif
ada kebaruan) X X
K1 = Konsumen Cibaduyut (jenuh, R1 K2 P1 R4 = Penelitian mengarah ke aspek
borongan brand bajakan) cleaner production & keberlanjutan
X
R1 = Minim intervensi inovasi (desain,
material, proses produksi, dsb.)
K1 PENCIPTAAN NILAI
SDM = Manusia (M)
KARYA = Produk barang/jasa (P)
PASAR = Pengguna, konsumen (K)
X = EKSPANSI PASA
R&D = Riset & Pengembangan (R)
REFERENSI EKOSISTEM EKRAF
(ITERASATARI)

129

127

Penelitian tentang Model Strategi


Pengembangan Wirausaha & Ekonomi Kreatif Lokakarya pemetaan dan identifikasi peran Penta Helix
dengan Pendekatan Ekosistem Ekonomi Stakeholders yang telah dilaksanakan di beberapa provinsi
Kreatif, Identifikasi Peran Penta Helix di Indonesia
Stakeholders — implementasi pada lima sub-
sektor industri kreatif di Kota Bandung
NAVIGASI PEMBANGUNAN
TENTANG NAVIGASI PEMBANGUNAN

Navigasi Pembangunan adalah pedoman pembangunan


kabupaten/kota
berdasarkan potensi industri kreatif unggulan masing-masing
NAVIGASI
kabupaten/kota, yang juga memastikan 3 sektor panduan:
PEMBANGUNAN
sejarah, arsitektur dan kuliner

Hasil dari penyusunan Navigasi Pembangunan berupa: buku


HASIL
panduan, video promosi dan sosialisasi hingga tingkat kelurahan/
kecamatan

Setiap tahap penyusunan Navigasi Pembangunan didampingi oleh


PROSES
peneliti, tenaga ahli, asosiasi, dan profesional untuk setiap sub-
sektor industri kreatif
TAHAPAN NAVIGASI PEMBANGUNAN

TAHAP 1 TAHAP 2

FOCUS GROUP DISCUSSION


PEMBUATAN BUKU NAVIGASI
RISET SEJARAH KABUPATEN/ PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA
KOTA KREATIF

RISET SUB-SEKTOR INDUSTRI PEMBUATAN VIDEO NAVIGASI


KULINER KABUPATEN/KOTA PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA
KREATIF
RISET ARSITEKTUR KABUPATEN/
KOTA SOSIALISASI HINGGATINGKAT
RISET SUB-SEKTOR UNGGULAN KELURAHAN-KECAMATAN
PILIHAN KABUPATEN/KOTA
REFERENSI NAVIGASI PEMBANGUNAN

Kota Melbourne di Australia memiliki kekuatan Kota Venesia di Italia memiliki narasi
potensi industri kreatif, terutama sub-sektor romantis sebagai kota air yang cantik.
literatur dan musik, yang didukung penuh oleh Wisata perahu gondola yang
pemerintah, para pelaku profesional, dan bersejarah, yang telah ratusan tahun
komunitas. Selain itu, kedai-kedai kopi dan menyusuri wilayah perairan Venesia
industri kuliner Melbourne pun memiliki reputasi pun menjadi andalan pariwisata
kelas dunia, dan berkontribusi besar pada Venesia.
pendapatan daerah.
MUSRENBANG INTERAKTIF
DESIGN ACTION
TENTANG MUSRENBANG INTERAKTIF
Musrenbang Interaktif adalah sebuah upaya untuk
MUSRENBANG mendapatkan solusi inovatif bagi berbagai permasalahan
INTERAKTIF kabupaten/kota melalui workshop “DesignAction” yang
menerapkan metodologi design thinking, dengan melibatkan
seluruh stakeholders (ABCGM)

Hasil dari Musrenbang Interaktif berupa rekomendasi, kerap


HASIL berupa purwarupa (prototype) solusi bagi isu kewilayahan yang
diangkat dalam workshop (infrastruktur, kebijakan, regulasi, dsb.),
dan dapat langsung diterapkan oleh stakeholders terkait.

PROSES Musrenbang Interaktif dilaksanakan sebagai kolaborasi antara


komunitas kreatif dan pemerintah, dengan sinergi antar OPD.
TAHAPAN MUSRENBANG INTERAKTIF

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3

PRADESIGNACTION PELAKSANAAN DESIGN PASCADESIGNACTION


- Koleksi permasalahan ACTION - Evaluasi pelaksanaan
- Durasi 2-3 hari workshop
skala kabupaten/kota
- Peserta 200-250 orang, - Dokumentasi
- Penentuan tema
terdiri dari - Laporan & publikasi
utama
stakeholders ABCGM rekomendasi sebagai hasil
- Penentuan OPD - Dalam kelompok, workshop
terkait
- Penentuan fasilitator, melakukan proses design
narasumber,
workshop: peserta,
venue, dll.
gimmick, thinking: observe-reframe-
- Persiapan
dll. & produksi ideate-prototype-share
REFERENSI MUSRENBANG INTERAKTIF

Collaboration - Serendipity - Multi-Sector

DA.bdg 2013 DA.bdg 2014 DA.bdg 2015 DA.bdg 2016 DA.bdg 2017
Urban Mobility IdenCity ConnectiCity SensoriCity SerendiCity
Contoh implementasi hasil DA.bdg 2013 di Bandung: perbaikan bus kota, bus
sekolah gratis, bus wisata, zebra cross, sistem sepeda umum, dll. mulai 2016

DA.bdg 2018 DA.bdg 2019


DiverCity InclusiCity
INDEKS KABUPATEN/KOTA
KREATIF
TENTANG INDEKS KABUPATEN/KOTAKREATIF

Indeks Kabupaten/Kota Kreatif merupakan dashboard yang dapat membantu


kepala daerah dalam merumuskan dan mengambil keputusan, memuat teknologi
INDEKS dengan fungsi navigasi terkait efektivitas program lintas OPD; menjadi rujukan
KABUPATEN kesiapan & prasyarat minimum daerah untuk mengembangkan industri kreatif
serta kesiapan untuk bersinergi/berkolaborasi dengan daerah lain; merupakan
KOTA elaborasi dari 8 indeks kota kreatif dunia, 10 Prinsip Kabupaten/Kota Kreatif
KREATI Indonesia dengan jumlah total ratusan indikator
F
Indeks Kabupaten/Kota Kreatif memuat data pengembangan ekonomi kreatif
HASIL daerah, serta mengukur indikator kreativitas & potensi sub-sektor industri
kreatif daerah

Indeks Kabupaten/Kota Kreatif diawali dengan tahap pendataan, penelitian, dan


PROSES diskusi kelompok terpumpun sebagai basis pengembangan dashboard,
pemutakhiran data, serta produksi panduan dan materi diseminasi lainnya
ITERASI INDEKS KABUPATEN/KOTAKREATIF

IEKK2

IPKK2
IEKK1

IGEK2
IPKK1 [IEKK]
Indeks 2
EKOSISTEM
Kokab Kreatif

[IPKK]
Indeks 1
PEMBANGUNAN IGEK1
Kokab Kreatif
[IGEK]
Indeks 3
PERTUMBUHAN
Ekonomi
(c)FS2019 Kreatif
VISUALISASI DASHBOARD
INDEKS KABUPATEN/KOTA KREATIF
TAHAPAN INDEKS KABUPATEN/KOTAKREATIF

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3

- FOCUS GROUP - PRODUKSI BUKU &


- PENGERJAAN
DISCUSSION VIDEO PANDUAN
PENGEMBANGAN
- PENGUMPULAN DATA - MAINTENANCE
DASHBOARD INDEKS
- PRA-PENGOLAHAN - PEMUTAKHIRAN DATA
KABUPATEN/KOTA
DATA
KREATIF
- PELAPORAN
REFERENSI INDEKS KABUPATEN/KOTAKREATIF

CREATIVE CITY INDEXES


• Arcadis Creative City Index
• Florida Creative City Index
• UNESCO Culture for Development
Indicators
• Landry Creative City Index
• Sharpies Creative City Index
• The Silicon Valley Creative
Community Index
• Euro Creativity Index
• European Creative Space
Index
COMMAND CENTRE
TENTANG COMMAND CENTRE

Command Centre adalah sebuah fasilitas yang dilengkapi dengan


COMMAND teknologi komunikasi dan informatika mutakhir berbasis digital,
CENTRE yang berfungsi sebagai instrumen bagi pemerintah daerah untuk
memantau, mengendalikan, dan mengambil keputusan terhadap
perkembangan pembangunan daerah

HASIL Melalui Command Centre, dapat diperoleh database terkait


potensi ekraf
daerah, termasuk pelaku, komunitas dan local leaders

PROSES
Command Centre direncanakan oleh pemerintah daerah sebagai
salah satu implementasi smart city government, dikendalikan
oleh/ bagi lintas OPD
TAHAPAN COMMAND CENTRE

PEMETAAN & PERENCANAAN PEMBANGUNAN ACUAN


• Potensi ekraf PARTISIPASI & KOLABORASI • Menjadi acuan dasar bagi
• Masalah/isu terkait ekraf • Pengumpulan data dari publik dan • pembuat peraturan daerah
• Komunitas dan key opinion leader sumber-sumber lain
• untuk juga melihat lingkup
• Konten & aktivitas terkait ekraf • Sarana komunikasi & kolaborasi • usaha kreatif
antar
stakeholders

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5

PEMANTAUAN & PEMUTAKHIRAN DATA EKRAF


EVALUASI Berpengaruh pada keterbukaan informasi
• Koordinasi & progress program publik terhadap pembangunan daerah,
pembangunan lintas OPD khususnya bidang ekraf
• Upaya pembangunan
kreativitas daerah
REFERENSI COMMAND CENTRE

Citizen Media Third


Feedback Monitoring/ Party Apps
Surveys/pools Listening Tool

Channel Management Third


And Activation Party Apps

Strategic Formulation

Data Analytics And


Third
Visualization
http://icities4greengrowth.in Party Apps
48
Command Centre di Rio de Jainero
Data Integration

geospatial/ demographic
aggregated survey
POI data data
Arsitektur Command Centre index data
Other
TIER 2 External
sebagai platform terbuka TIER 1
data
TIER 3 Data
data data
STRATEGI KOMUNIKASI
& NARASI
TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI & NARASI

STRATEGI Strategi komunikasi dan narasi merupakan penyusunan


KOMUNIKASI penyampaian konten yang tepat guna dan relevan bagi media
& NARASI online dan media sosial resmi pemerintahan tingkat kabupaten/
kota

Hasil Strategi Komunikasi & Narasi: narasi dan konten harian


yang menjawab isu & topik prioritas daerah, yang mengangkat
HASIL
reputasi pemerintah, yang mengangkat citra keunggulan daerah,
yang relevan dengan karakter masyarakat/ warganet, yang dapat langsung
diunggah melalui saluran media resmi pemerintah.

PROSES Setiap tahap penyusunan Strategi Komunikasi & Narasi melibatkan


langsung tenaga ahli komunikasi, peneliti, asosiasi, dan
profesional terutama dalam bidang media
TAHAPAN STRATEGI KOMUNIKASI & NARASI

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4

FOCUS GROUP PRODUKSI KONTEN PENGELOLAAN LAPORAN


DISCUSSION MEDIA SOSIAL DAN PENYEBARAN PERTUMBUHAN
STRATEGI KOMUNIKASI DAN NARASI KONTEN AKUN & ANALISIS
DAN NARASI MEDIA MEDIA SOSIAL
SOSIAL DAN
NARASI
REFERENSI STRATEGI KOMUNIKASI & NARASI
Masa depan komunikasi
pemerintah bergantung pada
kemampuan untuk
berinteraksi dengan audiens
sasaran dalam waktu dan cara
yang tepat serta relevan,
memberi informasi pada
masyarakat, dan membantu
mengubah perilaku, dengan
cara yang menyesuaikan
dengan gaya hidup mereka.

Untuk itu, media digital


dapat membantu tim
komunikasi untuk
References: resultsmap.com/8-best-practices-in-government-communications/ | UK Government Communication Service,Campaign Highlights 2018/2019 mengintegrasikan secara
The United Kingdom lebih dekat,
(including London, menghubungkan secara
England) langsung dan cepat dengan
influencers dan warganet
dengan cara yang terencana
References: UK Government dan diatur
Communication Service,Campaign
Highlights 2018/2019 dengan baik”

3.3 Digital Communications, UK


Government Functional Standard
CITY BRANDING
MANAGEMENT
TENTANG CITY BRANDING MANAGEMENT

City Branding Management merupakan pengelolaan citra suatu


CITY
daerah, meliputi penelitian terkait potensi unggulan khas daerah
BRANDING tersebut yang dapat diangkat menjadi identitas/ karakter daerah,
MANAGEMENT
dan kemudian diadaptasi menjadi berbagai program dan aktivasi
yang akan melibatkan seluruh stakeholders daerah tersebut;
sehingga berdampak positif bagi angka kunjungan, kegiatan
pariwisata, dan pendapatan daerah.
HASIL
Dalam tahapannya, hasil City Branding Management meliputi
pemetaan potensi daerah dan stakeholders; atribut visual
dan verbal (slogan); toolkit/ panduan brand; dll.

PROSES
Proses City Branding Management yang dilakukan secara
bertahap melibatkan seluruh stakeholders: pimpinan daerah,
OPD, akademisi, budayawan, komunitas, profesional, dll.
TAHAPAN CITY BRANDING MANAGEMENT

PANDANGAN UMUM, PROSES BRAND VISION DESAIN KOMUNIKASI BRAND PROSES


RANGKAIAN PROSES, Perumusan & pengembangan Perancangan logo/ simbol EVALUAS
& TRANSFORMASI dan diferensiasi, positioning brand/ slogan/ strapline, I
Workshop/ seminar branding pengembangan karakter, perumusan strategic marketing
Evaluasi berdasarkan
communications dan brand plan panduan brand
keterukuran dan
parameter

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 TAHAP 6 TAHAP 7

DESTINATION ASSESSMENT PROSES BRAND STRATEGY PROSES BRAND


Pemetaan, studi/ riset terhadap Penyusunan konser strategi IMPLEMENTATIO
potensi, pemeringkatan branding secara komprehensif N
potensi Penerapan branding secara
terintegrasi berdasarkan kerangka
waktu
REFERENSI CITY BRANDING MANAGEMENT

Branding Kota Melbourne dengan ragam warna dan Logo .bdg yang dimural pada sekitar
bentuk dari huruf M sebagai simbol multikultural 150 atap rumah warga Kota
penduduk Kota Melbourne Bandung (2017)
ACEH mendapat Award sebagai World’s Best Halal
Cultural Destination, 2016. Peningkatangan
kunjun wisatawan di tahun 2016 sebesar
138%.
FESTIVAL KOMUNITAS
TENTANG FESTIVAL KOMUNITAS
Festival Komunitas adalah acara perayaan skala kabupaten/kota
FESTIVAL yang
KOMUNITA menampilkan seluruh ekspresi potensi ekonomi kreatif lokal
S sebagai cerminan kualitas capaian ekonomi kreatif daerah untuk
meningkatkan perputaran ekonomi lokal, kunjungan wisata,
dan PDRB
Indeks Kabupaten/Kota Kreatif memuat data pengembangan
HASIL ekonomi kreatif daerah, serta mengukur indikator kreativitas
&
potensi sub-sektor industri kreatif daerah

Indeks Kabupaten/Kota Kreatif diawali dengan tahap pendataan,


PROSES penelitian, dan diskusi kelompok terpumpun sebagai basis
pengembangan dashboard, pemutakhiran data, serta produksi
panduan dan materi diseminasi lainnya
TUJUAN FESTIVAL KOMUNITAS

Meningkatnya Kunjungan
Pengembangan SDM
Pariwisata Daerah
SUMBER Pelatihan-pelatihan penting
PARIWISATA Pertunjukan seni di dalam DAYA
MANUSIA terkait festival dan
kabupaten/kota sebagai
persiapan SDM akan
showcase budaya dan
meningkatkan
potensi unggulan daerah
kapasitas dan kualitas
SDM

Kebutuhan Dasar Mendorong UKM/UMKM


DAYA Manusia untuk Berkarya untuk Mendapat Pasar
dan Mencipta UMKM Meningkatkan daya beli
CIPTA
Festival Kabupaten/Kota masyarakat dan rasa
sebagai ruang bertemunya bangga akan produk dan
beragam kreativitas dan brand lokal
ekspresi di kabupaten/kota
TAHAPAN FESTIVAL KOMUNITAS

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4

PERENCANAAN KONSULTANSI PELAKSANAAN AWARENESS CAMPAIGN


• Penyusunan pedoman • Fokus budaya dan potensi • Penyusunan konsep, • Aktivasi official media partner
pelaksanaan kegiatan lokal finalisasi konsep, sosialisasi • Pemberitaan dan publikasi
festival • Rumusan tematik dan komunikasi konsep pre-event, on event, dan post
• Rapat eksternal dengan • Fokus pasar • Penyusunan kriteria
event
narasumber • Target kegiatan penjaringan komunitas • Buzzer media sosial
• Review berdasarkan konsep BAS • Pembuatan kriteria Monitoring
• Finalisasi pedoman (Branding Advertising - professional event
pelaksana kegiatan festival Selling) organiser
• Pembentukan satgas • Pendalaman ide dan • Preseden untuk desain,

pelaksana strategi exposure produksi, dan konstruksi


• Sosialisasi pra • Rekomendasi profil agency
kegiatan creative communication
REFERENSI FESTIVAL KOMUNITAS
BANYUWANGI
•Mendapat perhatian national melalui 99 festival yang
terintegrasi dalam Festival Banyuwangi
• Mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi
• Melibatkan masyarakat dan komunitas daerah
• Indeks kebahagiaan meningkat
PDRB BANYUWANGI meningkat dari 44,5 Triliun (2015)
menjadi 69,9
Triliun (2018) berkat diselenggarakannya 99 festival per
JAILOLO tahun
yang terintegrasi, dengan pengelolaan dan desain branding
Kolaborasi Pemerintah dan yang baik
Seniman

Dengan penciptaan karya dan FESTIVAL F8 MAKASSAR


pembaruan dalam FOOD, FUSION MUSIC, FASHION,
kebudayaan, melibatkan FOLKS, FICTION WRITERS & FONT,
kreativitas, kita mendapatkan FILM,AND FLORA& FAUNA FESTIVAL
produk budaya yang siap jual
ke mancanegara. Tari Bala-bala Pertumbuhan ekonomi Kota
dan Jailolo dibawa keliling Makassar
benua melalui festival tari meningkat dari 7,39%
international atau showcase (2014)
seni pertunjukan internasional menjadi 8,23% (2019)
dengan diselenggarakannya
F8 secara rutin.
SARAN-SARAN
1. Memprioritaskan ekonomi kreatif sebagai sektor unggulan di
Kab. Pati yang sesuai (berbasis riset), sehingga program
ekonomi kreatif mendapatkan perhatian utama, dukungan
infrastruktur dan anggaran yang memadai.
2. Membentuk Badan/Komite Ekonomi Kreatif di level Kab. Pati
yang berisi unsur-unsur quadrohelix serta lintas OPD, dikukuhkan
dengan SK Bupati.
3. Menambah creative public space sebagai dukungan bagi
pengembangan kreativitas masyarakat dan komunitas.
4. Membangun ekosistem kreatif yang terintegrasi dan
berkelanjutan, untuk melahirkan kekuatan ekonomi kreatif yang
baru, baik creative business start up, creative contents atau
potensi kreatif lainnya.
O
Terima Kasih

INDONESIA CREATIVE CITIES NETWORK

Anda mungkin juga menyukai