Anda di halaman 1dari 7

2nd AHS ENTREPRENEURSHIP EXPO 2022

Membangun Wirausaha Muda Kreatif dan Inovatif

Materi 1 : Mindset and Entrepreneur


Pemateri 1 : Cristian Sabilal Pustung (Mr.able) Founder & CEO of Brilliant Indonesia Group

 Perubahan Dunia Dimulai Dari Perubahan Mindset Manusianya


1. ENTERPREUNER
 Abad ke-18
Asal mula Entrepreneur, berasal da kahasa Perancis vailu Entre dan Frendre, artinya
Sebutan seorang perantara yang melakukan proses perdagangan.
 1680-1734
Richard Cantilon, mengartikan Entrepreneur seboga soorang yang mau don berani
mengambil resiko dalam perekonomian.
 Abad ke-21
Entrepreneur→ Seseorang dengan keadaan terbatas mampu menjadikan dirinya
bermanfaat dan tidak terbatas. From Zero to Hero.

2. What Kind of Mindset Do You Have?


Create System dan Exercise System→ Jika kita bisa merubah Mindset lebih baik, kita
juga bisa merubah DUNIA menjadi lebih baik.

3. Penghambat Keberhasilan
Ketika kita SALAH MENCINTAI seseorang
a. Larangan melakukan hal +
b. Larangan berkembang
c. Dan Membatasi ruang kreatifitas kita
"Selama itu baik dan benar, JUST DO IT... Selama itu salah dan tidak
bermanfaat, STOP"
Visi, Cita-Cita, Tujuan ---> Misi, Sasaran, Target --> Bahan Baku, Alat --> Langkah
perwujudan --> Evaluasi Tindak Lanjut.
Hidup adalah tantangan, Jangan dengarkan orang. yang penting Kerja dan Kerja.
Karena Kerja akan menghasilkan sesuatu. sementara omongan hanya akan
menghasilkan Alasan.
4. 4 KEYS to SUCCESS
a. Dengan melalui kesedihan orang bisa merasaka kebahagiaan.
b. Dengan melalui penderitaan orang bisa merasakan keceriaan.
c. Dengan melalui kesengsaraan orang bisa merasakan senang.
d. Dengan melalui kegagalan orang bisa mengalami keberhasilan.

Materi 2 : Menumbuhkan Ekosistem Ekonomi Kreatif Di Kota Malang Melalui Warung


Kopi
Pemateri 2 : Bapak Dadik Wahyu Chang

Kreatif berasal dari bahasa Inggris yakni to create yang memiliki makna membuat
atau mencipta, bisa disimpulkan bahwa kreatif adalah kemampuan untuk melahir kan sebuah
konsep, ide atau pemikiran yang bisa menyelesaikan suatu masalah.
1. EKONOMI KREATIF ?
Menurut Insitute For Development Economy and Finance, ekonomi kreatif diartikan
sebagai suatu proses peningkatan nilai tambah hasil dari eksplorasi kekayaan intelektual
berupa kreativitas, keahlian, dan bakat Individu menjadi suatu produk dapat dijual.
"Ekonomi Kreatif Jadi Tulang Punggung Ekonomi Masa Depan" ~ Joko Widodo

2. SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber Daya Manusia ialah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisk yang
dimal individu Pelaku dan adatrys dilakukan oleh keturunan dan lingkunganngs, sedangan
prestasi kerjanya timotivasi oleh keinginan untuk memenu kepuasannya.

3. 17 SUBSEKTOR
- Pengembang Permainan - Seni Rupa
- Desain Produk - Fotografi
- Arsitektur - Desain Komunikasi Visual
- Fesyen - Televisi dan Radio
- Kuliner - Kriya
- Desain Interior - Periklanan
- Musik - Seni Pertunjukan
- Film, Animasi dan Video - Penerbitan
- Aplikasi
4. 10 PRINSIP KOTA KREATIF
1) Kota yang welas asih.
2) Kota yang inklusi.
3) Kota yang melindungi hak asasi manusia.
4) Kota yang memuliakan kreativitas masyarakatnya.
5) Kota yang tumbuh bersama lingkungan yang lestari.
6) Kota yang memelihara kearifan sejarah sekaligus membangun semangat
pembaharuan.
7) Kota yang dikelola secara transparan, adil dan jujur.
8) Kata yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
9) Kota yang memanfaatkan energi terbarukan.
10) Kota yang mampu menyediakan fasilitas umum yang layak
untuk masyarakat.

5. Bagaimana Kita Mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif?


a. 3 TUJUAN
1) Penguatan Infrastruktur dan Layanan Pendukung Industri Kreatif.
2) 2 Meningkatkan kualitas dan kuantitas Meningkatkan Kualitas dan
Kuantitas Pelaku Ekonomi Kreatif.
3) Mengembangkan Ekosistem Industri Kreatif Untuk Peningkatan Daya
Saing Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Malang.

b. 14 STRATEGI
1) Menginisias, merevitalisasi, dan mengembangkan
2) sarana/tempat berbasis industri kreati.
3) Mempermudah layanan akses legalitos industri kreatif.
4) Pengembangan akses skema permodalan perbankan dan non-perbankan.
5) Aspek Penguatan SDM industri Kreatif.
6) Inisiasi & peningkatan minat berwirausaha pada sektor industri kreatif.
7) Fasilitasi akses ke lembaga sertifikasi serto dokumentasi portofollo.
8) Branding & Sosialisasi terkait potensi ekonomi kreatif.
9) Peningkatan kualitas dan kuantitas event industri kreatif.
10) Sinkronisasi regulasi dan kebijakan sektor ekonomi kreatif dan lainnya
yang terkait.
11) Sosialisasi hasil penelitian Industri Kreatif.
12) Optimalisasi Hasil Riset/Penelitian pada Industri Kreatif.
13) Penyediaan data base pelaku ekonomi kreatif
14) Mengembangkan data center terkait hasil penelition industri kreatif
15) Optimalisasi kolaborasi Hexahelix pada industri kreatif.

c. 33 PROGRAM
1) Aktivasi Coworking Space sebagai sarana inkubasi bisnis.
2) Optimalisasi Go Working space yang ada di 5 Kecamatan.
3) Fasilitasi pelayanan perijinan industri kreatif berbasis layanan
Kecamatan/Kelurahan.
4) Fasilitasi standarisasi produk industri kreatif (SNL, Sertifikasi HALAL,
ISO).
5) Aktivasi akses Permodalan Perbankan bagi pelaku industri kreatit.
6) Aktivasi Akses Permodalan Non Perbankan.
7) Pelatihan dan/atau Workshop teknis kepada SDM Pelaku Ekrat dengan
substone Manajemen Pengelolaan Usaha Branding produk, hiegenitos
produk Packaging produk integrasi seni dengan teknologi dan yang
sejenisnya.
8) Aktivasi dalam peningkatan kemampuan terhadap akses pemasaran
berbasis digital.
9) Sinkronisasi Program pendidikan dan pelatihan vokasi & perguruan tinggi
formal terkait ekonomi kreatif dengan kebutuhan industri Kreatif.
10) . Pengembangan Perguruan Tinggi sebagai fasilitator Lembaga Sertifikasi
(NSP).
11) . Pembentukan tim kurasi portofolio untuk pelaku usaha yang tidak
terdaftar di BNSP.
12) . Sertifikasi pelaku industri kreatif.
13) . Penguatan konten ekonomi kreatif pada sekolah menengah atas formal.
14) . Pembentukan Tagline/Jargon Ekonomi Kreatif Kota Malang.
15) . Pengembangan event ekonomi kreatit untuk lingkungan Perguruan
Tinggi Kelurahan, dan Pesantren.
16) . Pengembangan event berbasis kompetisi.
17) . Pembuatan kalender event kreatif Kota Malang.
18) . Program penghargaan karya kreatif.
19) . Penyederhanaan prosedur perijinan bagi industri kreatif.
20) . Sinkronisasi regulasi industri kreatif.
21) . Sosialisasi regulasi di bidang ekonomi kreatif.
22) . Pembuatan jurnal berkala terkait industri kreatif.
23) . Pembuatan saluran komunikasi terpadu terkait dengan industri kreatif.
24) . Program hibah kompetisi untuk peningkatan peran akademisi pada
industri kreatif.
25) . Program pengabdian masyarakat / KKN tematik yang berfokus pada
industri kreatif.
26) . Pendataan pelaku ekonomi kreatif berdasarkan (Nama Alamat, Jenis
Uscho, Skala Usaha).
27) . Program penyediaan basis data penelitian dan pengembangan di bidang
ekonomi kreatif.
28) . Pengumpulan hasil penalition/riset industri kreatif dari Perguruan Tinggi
& lembaga terkait.
29) . Pemetaan hasil penelition berdasarkan Sub sektor dan rantai nilai kreatif.
30) . Penyusunan data base hasil penelitian/riset (fisik & digital).
31) .Program sinergitas lintas sektoral lembaga. 32. Program pengembangan
jejaring bisnis bagi pelaku ekonomi kreatif.
32) . Fasilitasi akses kolaborasi antara pelaku dengan aktor-aktor hexahelix
(gathering, pitching, business matching).

Materi 3 : KEBIJAKAN PENGUATAN UMKM DAN ENTERPRENEUR KREATIF


KOTA MALANG
Pemateri 3 : Drs. H. Sutini Wali Kota Malang

untuk mewujudkan indonesia emas 2045, Kita butuh lebih banyak generasi
enterpreneur, generasi yang bukan hanya siap kerja, tapi siap menciptakan lapangan. Peran
ekosistem kampus untuk menyiapkan calon enterpreneur tinggi. Kurikulum, pengalaman
berorganisasi, dll penting sekali didorong semakin kuat menyiapkan hal tersebut.
Materi 4 : MASA DEPAN START-UP & WIRAUSAHA DI ERA GENERASI POST
MILLENIAL
Pemateri 4 : Jurry Hatommimi, SE, MM., PhD, Ketua SubKK Startup & Small Business
Development, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University.

1. PENGERTIAN
startup -> kata kerja, start-up-> kata benda
Start-up (perusahaan rintisan): perusahaan yang sedang berada di tahapan awal operasinya.
Start-up tidak hanya ranah bidang teknologi atau tidak harus selalu berkaitan dengan
teknologi.

Ciri Start-up:
1. Pegawai kurang dari 30 orang.
2. Dibiayai melalui bootstrapping (tabungan pribadi), investor luar, atau pinjaman.

2. PELUANG MEMULAI START-UP


a. Menjadi wirausaha sudah menjadi pilihan hidup (Job creator).
b. Lapangan kerja terbatas.
c. Tingginya angka pengangguran berpendidikan dan pengangguran
terselubung.
d. Kebutuhan orang semakin unik dan spesifik.
e. Informasi bernilai peluang bisnis berlimpah.
f. FOMO (Fear Of Missing Out): takut kehilangan momentum.
g. Berani tampil (berbeda) & tidak malu/tidak kapok.
h. Sumber pendanaan mulai terbuka.
i. Digital literacy semakin tumbuh Untuk start-up berbasis IT.

3. TANTANGAN MEMULAI START-UP


a. Belum pengalaman berbisnis butuh pendampingan intensif (inkubator,
mentor, dll).
b. Ketakutan VC atau investor atas pendanaan yang diberikan → keunikan
model bisnis kuat, rencana bisnis solid (terutama aspek keuangan).
c. Kurang ahli di bidang spesifik → berkolaborasi.
d. Takut sulit ketika menjadi besar → stay small but outsourcing, bermitra,
franchise.
e. Fokus ke solusi, bukan masalah (memaksakan ide pribadi) →→ awali
dengan riset pasar (tools: VPD, dll).

Materi 5 : MENCIPTAKAN SOFT SKILL MAHASISWA MELALUI


KEWIRAUSAHAAN
Pemateri 5 : Bapak Dr. Ganif Djuwadi, SST, S.Pd, M.Kes

1. SOFT SKILL
INTRA PERSONAL SKILL INTER PERSONAL SKILL
1. Transforming Character. 1. Communication Skill.
2. Transforming Beliefs. 2. Relathionship Building.
3. Change Management. 3. Motivation Skill.
4. Stress Management. 4. Leadhership Skill.
5. Time Management. 5. Self Marketing Skill.
6. Creative Thinking Procces. 6. Negotiation Skill.
7. Goal Setting & Life Purposes. 7. Presentation Skill.
8. Accelerated Learning Techniques 8. Public Speaking Skill.

2. Mengapa Kewirausahaan di perguruan tinggi penting?


A. Masa tunggu setelah lulus agar lebih pendek.
B. Daya serap dunia kerja terhadap lulusan agar lebih tinggi.
C. kemampuan menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain.

3. Manfaat kewirausahaan di PT
1) Menciptakan lapangan kerja.
2) Mengurangi pengangguran.
3) Meningkatkan pendapatan masyarakat.
4) Mengombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian).
5) Meningkatkan produktivitas nasional.

Anda mungkin juga menyukai