Anda di halaman 1dari 15

Bab 1

Peranan Kewirausahaan dalam Pembangunan Ekonomi

A. KEWIRAUSAHAAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI


1. Tumbuh kembangnya perindustrian di suatu negara dipengaruhi tingkat
perkembangan kewirausahaan.
2. Suatu negara atau wilayah bisa “terbelakang” bukan karena terbatasnya sumberdaya
alam atau modal, tetapi karena kekurangan jumlah wirausaha atau ketidakmampuan
pemerintah menarik bakat wirausaha terpendam yang ada di masyarakat.
3. Secara historis, kewirausahaan telah merubah arah ekonomi, industri atau pasar
nasional negara-negara Jepang, Korea, Singapura dan Taiwan seperti sekarang ini.

PAKAR BICARA KWU


Akhori (1990)
1. Karena kewirausahaan berkaitan dengan penciptaan kesejahteraan melalui produksi
barang dan jasa maka berdampak kepada peningkatan lapangan kerja > meningkatkan
income perkapita > terjadinya pertumbuhan ekonomi.
2. Kewirausahaan kunci pembangunan ekonomi dan merupakan input yang sangat
penting dalam pembangunan suatu wilayah.
3. Kewirausahaan mendorong pengembangan kewirausahaan itu sendiri melalui reaksi
berantai ketika memperbaiki mutu dan jasa serta menambahkan suatu yang baru
secara kontinyu.

B. MANFAAT KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBANGUNAN


1. Pertumbuhan ekonomi
2. Peningkatan produktivitas nasional
3. Pengembangan teknologi produksi (produk, proses dan jasa baru)
4. Pengembangan pasar

C. RINCIAN PERAN WIRAUSAHA DALAM MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN


1. Menambah daya tampung tenaga kerja/mengurangi pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan, dibidang produksi, distribusi, pemasaran, jasa-jasa
lainnya
3. Mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
melakukan pekerjaan (Membangun kompetensi)
4. Memberi contoh kepada orang lain, tentang kerja keras dan tidak mudah menyerah
5. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros

D. PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA


Secara terprogram, Indonesia baru mengembangkan kewirausahaan pada 1995 dengan
diterbitkannya Instruksi Presisden RI No. 4, Tahun 1995. Inpres tsb menginstruksikan 17
Menteri, Gub BI dan para Gubernur :
1. Melaksanakan gerakan memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan pada
sektor masing-masing.
2. Koordinasi oleh Menteri koperasi dan pembinaan usaha kecil.
3. Tujuan : a. meningkatkan kesadaran, b. meningkatkan jumlah wirausaha dan c.
membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan berwirausaha
dimasyarakat
4. Ruang lingkup Program kelembagaan Program pemasyarakatan Program
pembudayaan
5. Pembinaan pra-pengusaha (6 departemen)
6. Pembinaan kelompok usaha kecil (7 Dept. Dan Pemda)

E. PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI AMERIKA SERIKAT


Di Amerika Serikat pada era 1980-an terjadi penurunan kinerja pembangunan (defisit neraca
perdagangan, menurun daya saing, pengangguran) akibat kalah bersaing terutama dalam
industri otomotif dan elektronik dari negara Jepang. Hasil studi menunjukkan bahwa USA
kurang inovatif, unproduktif, cost uneffective dan mutu produk kalah dibanding para
pesaingnya. Beberapa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi Resesi Ekonomi AS.
1. meningkatkan penerapan dan pengembangan TQM,
2. lebih mengembangkan kewirausahaan dengan inkubator bisnis
3. menciptakan corporate science melalui pengembangan inovasi di berbagai perguruan
tinggi

Sebagai hasil dari berbagai upaya di USA, pada 1990-an terjadi ledakan jumlah wirausaha
baru yang diinisiasi oleh inovasi dibidang
1. microelectronics,
2. computers,
3. telecomunications,
4. information technology dan biotechnology.

F. PERAN INKUBATOR BISNIS


1. Inkubator bisnis : Suatu institusi yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan
dan menjamin keberhasilan wirausaha melalui bantuan sumberdaya fisik dan
pelayanan
2. Gagasan inkubator bisnis muncul karena dari hasi penelitian di AS, hanya sekitar 20
% perusahaan baru terus eksis, lainnya gagal
3. Para pakar ekonomi percaya bahwa Inkubator bisnis merupakan wahana efektif untuk
menumbuh kembangkan wirausaha baru berbasis teknologi.
4. Pada 2006 di Uni Eropa ada 900 inkubator bisnis dan menciptakan 40.000 lapangan
kerja/tahun
5. Inkubator bisnis menjalankan fungsi intermediasi sekaligus penguatan terhadap calon
wirausaha baru (tenant) serta produk dan jasa inovatif
Pelaku inkubator:
1. perguruan tinggi, perusahaan besar atau instansi pemerintah yang membina UKM
2. Hasil survei di Indonesia oleh BI (2006), 72 % PT, 21 % Yayasan dan 7 % Pemerintah
3. Inkubator di Indonesia al. UI, ITB, Univ. BRAWIJAYA, ITS, Polban, Unsoed,
Indosat, BI, PT Freeport
4. Sebenarnya pertama di IPB tahun 1993 dengan bantuan dana dari Dept. Koperasi.
Saat ini yang ada adalah Technopark

Pelayanan inkubator bisnis :


1. Ruangan (sistem sewa, murah)
2. Fasilitas (bersama), resepsionis, ruang rapat, telpon, komputer ,fotocopy, fax,
keamanan dsb
3. Pelayanan ( konsultansi, informasi, pelatihan dsb)
4. Akses pembiayaan
5. Dukungan (support) : moral, psikologi, teknologi, jaringan dsb

Bab II
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
A. DEFINISI
Wirausahawan adalah seorang inovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan
konsep bisnis untuk menghasilkan produk dan jasa, yang mampu mengenali setiap
kesempatan yang menguntungkan, yang menyusun konsep strategi perusahan dan yang
berhasil menerapkan idea ideanya. ( Arman Hakim Nasution cs)

B. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
a. Lebih menyukai pekerjaan dengan resiko yang realistis
b. bekerja lebih giat dan memerlukan kemampuan mental
c. menjadi bekerja lebih giat dengan adanya imbalan uang walaupun belum sesuai
harapan
d. ingin bekerja pada situasi yang dapat diperoleh pencapaian pribadi (personal
achievement)
e. menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang memberikan umpan balik
yang jelas dan positif
f. cenderung berpikir kemasa depan dan memiliki pemikiran jangka panjang (Mc.
Clelland : konsep need for achievement – N-Ach)

C. ASPEK JIWA WIRAUSAHA


- Menyenangi pekerjaan yang berkaitan dengan proses mental dengan tujuan utama
adalah pencapaian prestasi pribadi
- Lebih suka resiko moderat
- Locus of internal control
- Cenderung berpikir panjang & memiliki potensi melakukan visi jauh kedepan
- Kemampuan inovasi dan kreativitas

D. FAKTOR PENGARUH JIWA WIRAUSAHA


- Intelegensia
- Tingkat pendidikan
- Pola asuh keluarga
- Kemandirian
- Usia
- Latar belakang budaya
- Jenis Kelamin

E. MODEL JIWA WIRAUSAHA


- Locus Of Internal Control
- Personal Values
- Orientasi
- Kemandirian
- Kreativitas
- Planning
- Risiko moderat
- Pengejaran prestasi

F. PROFIL WIRAUSAHA
a. Ciri seorang wirausaha : Menunjukkan watak seorang wirausaha
b. Percaya diri : Keyakinan, kemandirian, optimisme
c. Orientasi tugas dan hasil : Prestasi , orientasi hasil , ketekunan , ketabahan , pekerja
keras, kuat, energik , inisiatif
d. Pengambil resiko : suka tantangan
e. Kepemimpinan : mudah bergaul
f. Orisinalitas : fleksibel
g. Berorientasi ke masa depan : pandangan ke depan

G. FALSAFAH WIRAUSAHA
Tujuan usaha harus dicapai dengan mempertimbangkan kemampuan diri terimalah diri kita
apa adanya perhatikan kemampuan dan kelemahan diri yang masih ada orientasi kepada
tujuan akan mendorong pemnunculan sifat sifat positif diri hasil yang diperoleh lebih penting
daripada hasil yang sempurna.

Bab III
KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI SERTA LINGKUNGAN GLOBAL
A. TANTANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI MENGHADAPI PERUBAHAN
LINGKUNGAN GLOBAL
1. Mobilitas (orang, gagasan)
* Investor dpt memilih dimana saja
* Teknologi informasi memungkinkan transaksi dimana saja

2. Keserempakan (bersama dimana-mana)


* Barang / jasa tersedia dimana saja
* Produk memerlukan standar dunia

3.Terobosan (pilihan jamak)


* Hiper Kompetensi
* Deregulasi
* Swastanisasi
* Inovasi

B. TANTANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI MENGHADAPI PERUBAHAN


LINGKUNGAN GLOBAL
1. Kedekatan (pada stakeholders)
* Pengaruh Teknologi informasi
* JEPANG : “para manajer diharapkan memperlakukan
pelanggan sebagai berjarak sama”
2. Lokasi
* Memperluas operasi organisasi melewati batas banyak negara
3. Sikap
* Sikap baru, terbuka thd praktek manajemen scr internasional
* JEPANG: “tidak ada luar negeri lagi”

C. TANTANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI MENGHADAPI LINGKUNGAN


BISNIS ABAD 20 & 21
1. Terjadi perubahan yg cepat & dahsyat mengakhiri milenium ke 2 ini
2. Indonesia dilanda krisis ekonomi & menimbulkan dampak : Ekonomi depresiasi
nilai rupiah atas dollar Politik terbukanya demokrasi, shg menimbulkan dampak di
bidang sosbudhum.
3. Kondisi ini perlu disikapi secara proaktif.

D. ERA KREATIVITAS DAN INOVASI DI ERA SEKARANG INI DITANDAI :


● Kesementaraan
● Keanekaragaman
● Kebaruan

E. ENTREPRENEURSHIP
a. Innovator
b. Value creator
c. Calculated risk taker
d. Path finder
e. Resource organizer
f. High achiever

F. INOVASI
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam
situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifatnya relatif
(apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks lain merupakan sesuatu
yang lama bagi orang lain)

G. KREATIVITAS
Inovasi & kreativitas berada dlm wilayah domain yg sama, ttp memiliki batasan yg tegas.
Kreativitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yg terdiri atas berbagai tahap.
1) Kreativitas berkaitan dg produksi kebaruan & ide-ide yg bermanfaat.
2) Inovasi berkaitan dh produksi / adopsi ide-ide bermanfaat & implementasinya.

Ciri / sifat orang yg kreatif (Guilford)


1. FLUENCY : Kelancaran – banyak gagasan dikemukakan scr lancar.
2. FLEXIBILITY : Keluwesan – dalam pemecahan masalah.
3. ORIGINALLY : Keaslian – mempunyai gagasan asli.
4. ELABORATION : Penguraian – dapat menguraikan secara rinci.
5. REDEFINITION : Perumusan kembali – dengan perspektif yg baik.

Hambatan Kreativitas
● Kebiasaan
● Keterbatasan waktu & energi
● Ketidakmampuan mengenali masalah
● Takut gagal
● Kritik orang lain
● Puas diri, tidak berpendirian
● Kesulitan memusatkan konsentrasi

H. KARAKTER INDIVIDU YG MEMILIKI PERILAKU INOVATIF


1. Mencari tahu teknologi baru, proses, teknik, ide-ide baru
2. Menghasilkan ide-ide kreatif
3. Memajukan dan memperjuangkan ide-ide ke org lain
4. Meneliti & menyediakan sumber daya yg diperlukan utk mewujudkan ide-ide baru
5. Mengembangkan rencana & jadwal yg matang utk mewujudkan ide baru tsb
6. Kreatif

I. TAHAP-TAHAP PERILAKU INOVATIF


TAHAP 1
Perilaku inovasi dimulai dari pengenalan masalah & penghimpunan ide atau solusi, dpt
berupa sesuatu yg baru atau merupakan adaptasi dari situasi yg lain.
TAHAP 2
Berusaha mencari dukungan utk ide tsb & mencoba membangun kerjasama antar pendukung
ide.
TAHAP 3
Menyelesaikan ide tsb dg membuat modul / prototipe inovasi dlm wujud nyata yg dpt
dirasakan / disentuh dan mengubahnya ke arah penggunaan yg produktif atau terlembagakan.

Perilaku inovatif adalah proses yg bertahap, kegiatan yg berbeda dan dg perilaku individu yg
berbeda sesuai dg yg dibutuhkan pd setiap tahapnya.

J. PRINCIPLES OF INNOVATION :
1. Bertujuan, sistematis dan diawali dari analisis peluang.
2. Inovasi antara konseptual & perseptual, inovator yg sukses menggunakan otak kanan
& kiri
3. Inovasi efektif sederhana & terfokus.
4. Effective inovations starts small.
5. Jangan beragam & mengerjakan sesuatu dlm banyak hal.
6. Jangan berinovasi untuk yg akan datang.

K. MACAM INOVASI
INOVASI PRODUK, INOVASI PROSES BISNIS, INOVASI JASA / LAYANAN.

Bab IV
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN
A. Perencanaan Strategis
1) Perencanaan Strategis merupakan proses manajerial untuk menghasilkan dan
mempertahankan kesesuaian antara sasaran dan sumber daya organisasi dengan
peluang pasar yang timbul
2) Konsep Portofolio bisnis dilakukan dengan matriks
3) Matriks General Electric : menggunakan dua dimensi penting yaitu market
atractiveness (daya tarik pasar) dan competitive position (posisi persaingan)
4) Matriks Product Life Cycle : menggunakan fase fase yang dikelompokkan menjadi
fase introduction, fase growth, fase maturity dan fase decline

B. Matriks BCG (Business Consulting Group)


C. Matriks Anshoff

D. ANALISA STRUKTUR, PASAR DAN PERILAKU


1. Pengertian pasar dan perilaku konsumen
2. Proses keputusan membeli terdiri dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembeli dan perilaku setelah membeli

Perilaku pasar organisasional


Proses pembelian terdiri dari tahapan : pengenalan masalah, perumusan kebutuhan umum,
spesifikasi produk, pencarian pemasok, permintaan pengajuan proposal, pemilikan pemasok ,
spesifikasi rutinitas pesanan dan penilaian kinerja

E. Era baru informasi Riset - internet world wide web


1. Internet
2. World wide web
3. Uniform reference locator
4. Mesin pencari
5. Database pada CD-ROM
6. Survey Internet

F. STRATEGI PEMASARAN DALAM BERBAGAI POSISI PERSAINGAN

1. Strategi Market Leader


2. Strategi Market Challenger
3. Strategi Market Follower
4. Strategi Market Nicher
G. Strategi Penjualan Jasa
a. Strategi produk jasa : Terdapat dua jenis proses strategi yang terjadi yaitu proses
manusia (person cantik) , proses informasi menarik
b. Strategi distribusi : Meliputi kemudahan, distribusi langsung dg customer.
c. Strategi promosi : Meliputi penekanan pada produk quality, service pasca jual,
menciptakan citra
d. Strategi harga : Meliputi low cost and quality product

H. Strategi generik
Dua dimensi yang mempengaruhi adalah keunggulan bersaing (biaya rendah dan diferensiasi)
dan cakupan persaingan (sasaran luas dan sasaran sempit). Tiga strategi bersaing generik
(Keunggulan, Diferensiasi, tingkat persaingan).

I. Pemasaran Global

Intisari pemasaran adalah menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar daripada nilai yang
diciptakan oleh pesaing

Keunggulan kompetitif atau diferensial adalah penawaran total yang dihadapkan pada
persaingan yang relevan, yang lebih menarik pelanggan. Keunggulan tersebut dapat muncul
dalam unsur yang ditawarkan pelanggan : produk, harga, iklan, serta distribusi penduduk
sendiri

Pemasaran Global :

Fokus
1. Untuk keberhasilan dalam penciptaan nilai pelanggan pada keunggulan kompetitf.
2. Dari pemasaran domestik ke pemasaran global/transnasional
3. Pemasaran Ekspor
4. Pemasaran Internasional
5. Pemasaran Multinasional
6. Pemasaran Global/ Intransnasional

Kekuatan yang mendorong


1. Kebutuhan pasar
2. Teknologi
3. Biaya
4. Mutu
5. Komunikasi dan Transportasi
6. Keunggulan yang dimilikinnya pasar gloal dengan mengembangkan lima tipe daya
dorong: transfer pengalaman, transfer sistem, penghematan skala, pendayagunaan
skala sumber daya, strategi global

Kekuatan yang menghambat


1. Perbedaan pasar
2. Budaya organisasi
3. Kendali nasional/hambatan untuk masuk ke suatu negara

J. Kekuatan yang mendasari bisnis internasional


Orientasi manajemen meliputi :
1. Orientasi etnosentrisme : keyakinan bahwa negeri asalah sendirilah yang unggul
2. Orientasi polisentris : keyakinan yang tidak disadari bahwa setiap negara unik dan
berbeda cara untuk meraih sukes id negara adalah penyesuasian diri
3. Orientasi geosentris yang terbatas pada suatu wilayah regional
4. Orientasi geosentris dibutuhkan manajemen yang berpengalaman menuju orientasi
internasional

Pertumbuhan perdagangan regional, Pertumbuhan ekonomi domestik : didasari


alasan:
1. Pertumbuhan telah menciptakan kesempatan pasar menjadi faktor pendorong
perusahaan untuk memperluas jangkauan ke pasar internasional. Perusahaan
internasional sendiri memberikan kontribusi pada proses perkembangan dan
penciptaan kesempatan pasar dalam negara asal
2. Pertumbuhan ekonomi telah mengurangi penolakan respon terhadap masuknya
perusahaan asing ke dalam ekonomi domestik

Bab V
TECHNOPRENEURSHIP
A. Technology
Secara sederhana, teknologi merupakan aplikasi langsung dari ilmu pengetahuan yang
dimiliki manusia. Tujuan perekayasaan teknologi ini adalah sebuah alat untuk memudahkan
kerja manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

B. Entrepreneurship
Entrepreneurship adalah sebuah karakter kombinatif yang merupakan perpaduan/peleburan
sikap kompetitif, visioner, kejujuran, pelayanan, pemberdayaan, pantang menyerah, dan
kemandirian. Karakter ini bersatu dan menjadi kebutuhan langsung dalam proses wirausaha.
Secara sederhana, entrepreneurship memiliki ciri-ciri swadaya usaha serta mengandung
komponen manajemen pemasaran, produksi, dan finansial.
Seorang entrepreneur bukan hanya seorang yang membangun unit bisnis pribadi yang kecil
dan baru. Menjadi pegawai korporasi pun kita tetap bisa memiliki jiwa entrepreneurial.
Karena inti dari entrepreneurship adalah konsistensi usaha (consistent work), inovasi ide
(innovative idea), dan hasil yang menguntungkan (profitable output).

Untuk mengembangkan jiwa entrepreneurship diperlukan beberapa tahapan:


1. Internalization
2. paradigm alteration
3. spirit initiation
4. competition

C. Konsep Techno Entrepreneur


Posadas (2007) Mendefinisikan istilah technopreneurship dalam cakupan yang lebih luas,
yakni sebagai wirausaha di bidang teknologi yang mencakup teknologi semikonduktor
sampai ke aksesoris Komputer Pribadi (PC).

D. Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam
situasi yang baru [John adair, 1996]
Memikirkan dan melakukan sesuatu yang bary yang menambah atau menciptakan nilai atau
manfaat (sosial /ekonomis) [Gde Raka,2001]
Konsep “Ke-baru-an” ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifatnya relatif

Macam Inovasi:
● Inovasi Produk
● Inovasi Proses Bisnis
● Inovasi Layanan / Jasa

Technopreneurship di Berbagai Negara


Inovasi di bidang Teknologi Informasi membuat India berkembang dan menjadi incaran
industri dunia barat baik bagi outsourcing maupun penanaman modal.
Contoh teknologi yang dikembangkan oleh India adalah sebuah Handheld PC yang disebut
sebagai Simputer. Simputer dikembangkan untuk pengguna pemula dan dari sisi finansial
adalah pengguna kelas menengah bawah. Simputer dijalankan oleh prosesor berbasis ARM
(biasa dipasang pada smartphone dan tablet) yang murah dan menggunakan Sistem Operasi
berbasis opensource (Linux). Harga di pasaran adalah sekitar $200.

E. Pemahaman Technopreneurship di Indonesia


Technopreneurship yang dipahami dalam makna sempit ini, justru akan menjadi bumerang
bagi pelaku bisnis, karena ini akan menciptakan ketergantungan terhadap teknologi buatan
barat. Dan ini tidak sejalan dengan semangat technopreneurship yang dikembangkan oleh
negara-negara Asia lainnya.
Selain itu, inovasi yang berkembang belum mampu melepas ketergantungan tersebut karena
masih berskala individu, seperti inovasi dan kreatifitas dalam pembangunan website,
penggunaan teknologi web 2.0 sebagai media promosi.
Inovasi yang diharapkan adalah inovasi dalam pengembangan kapasitas lokal dengan basis
teknologi dari dunia barat, sehingga mampu melepaskan kita dari kungkungan
ketergantungan penggunaan lisensi dan ketergantungan teknologi barat.
Technopreneurship adalah:
Sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) berbasi Teknologi
yang dijadikan kiat,dasar,sumber daya,proses,dan perjuangan untuk menciptakan nilai
tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

F. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah Suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer 1996)
Kewirausahaan adalah Suatu nilai yang diperlukan untuk memulai usaha (start up phase) dan
perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,1997)

Bab VI
PENYUSUNAN STRATEGI PEMASARAN
A. Teori Pemasaran
PEMASARAN :
1. Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke
konsumen.
2. Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
3. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk
pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.

B. Konsep Inti Pemasaran


C. Tujuan Sistem Pemasaran
1. Memaksimumkan konsumsi
2. Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi
3. Memaksimumkan pilihan
4. Memaksimumkan mutu hidup
5. Kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga, lingkungan

D. Fungsi pemasaran
1. Fungsi pertukaran
Produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali selama proses pemasaran
Misal : Produsen – Konsumen, Produsen – Tengkulak
2. Fungsi Fisis → pengangkutan, penggudangan, dan pemrosesan produk.
3. Fungsi penyediaan sarana
● Informasi pasar
● Standarisasi mutu
● Pembiayaan
● Penanggungan resiko

E. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran menunjukkan bagian dari pembayaran konsumen yang diperlukan untuk
menutup biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran.
1. Biaya transportasi
2. Biaya pengemasan
3. Biaya penyimpanan/ penggudangan
4. Biaya pemesanan
5. Biaya merek dagang
6. Pajak
7. Biaya resiko kerusakan

F. Saluran Pemasaran
Jejak perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir.

G. Margin Pemasaran
Selisih harga di tingkat produsen dengan di tingkat konsumen. Marjin pemasaran berbeda
dengan biaya pemasaran meskipin ada kemungkinan besarnya marjin pemasaran sama
dengan biaya pemasaran. Terkadang marjin pemasaran lebih kecil dari pada biaya pemasaran
karena ada pelaku pasar yang menanggung kerugian.

H. Analisis strategi Pemasaran


STP
1. SEGMENTASI
● Segmentasi Geografik
● negara, regional, propinsi, kota, kecamatan
● Segmentasi Demografi
● umur, jenis kelamin, pendapatan
● Segmentasi Psikografik
● kelas sosial, gaya hidup, kepribadian
● Segmentasi tingkah laku
● kesempatan, manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat pemakaian, status
loyalitas

2. TARGETING
Kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen)
yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran
(marketing mix).

3. POSITIONING
Tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu
posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler,
1997).

MARKETING MIX
Product
1. Keragaman produk
2. Kualitas
3. Desain
4. Ciri
5. Nama merek
6. Kemasan
7. Ukuran
8. Pelayanan
9. Garansi
Price
1. Daftar harga
2. Rabat/ diskon
3. Potongan harga khusus
4. Periode pembayaran
5. Syarat Kredit
Place
1. aluran pemasaran
2. Cakupan pemasaran
3. Pengelompokan Lokasi
4. Persediaan
5. Transportasi
Promotion
1. Promosi penjualan
2. Periklanan
3. Tenaga Penjualan
4. Kehumasan
5. Pemasaran langsung

I. Product life cycle

Anda mungkin juga menyukai