Anda di halaman 1dari 86

OLEH :

SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.


ACHMAD NUR CHAMDI, S.Pt., MSi.
SILABUS
1. PENDAHULUAN
2. SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
3. PENGEMBANGAN DIRI
4. KEPEMIMPINAN
5. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
6. ETIKA BISNIS
7. TEKNIK NEGOSIASI BISNIS
8. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA DI
INDONESIA
9. STUDI KELAYAKAN USAHA
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Pengembangan kewirausahaan perlu
ditanamkan ke generasi muda dg
harapan berperan sebagai :
1. Pendukung lajunya pembangunan bangsa
2. Insan yg berpendidikan, diharapkan sbg
motivator & bertanggungjawab thd
kemajuan pengetahuan, teknologi, seni.
3. Suri tauladan sbg praktisi di bidang
kewirausahaan yg berpendidikan tinggi
4. Sbg lulusan perguruan tinggi diharapkan
tidak sbg insan pencari kerja, tp
menciptakan lap. kerja.
URGENSI PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN & PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN

Urgensi Pengembangan Kewirausahaan


& Pendidikan Kewirausahaan bg Bangsa
Indonesia
1. Dilihat dr jumlah penduduk telah menjadi
negara terbesar keempat didunia, dg
sbgn besar penduduknya angkatan kerja
& tenaga muda alumni Perguruan Tinggi.
2. Ada korelasi antara jumlah penduduk yg
berkewirausahaan dg tngkt kemakmuran
masyarakat.
3. Tingkat kemajuan & keterbelakangan
negara terletak pada kualitas manusia
Urgensi Pengembangan Kewirausahaan
di Perguruan Tinggi
 Mulai th 1997 Dikti kembangkan budaya
kewirausahaan di Perguruan Tinggi
 Enam kegiatan :
1. Kuliah Kewirausahaan (KWU)
2. Kuliah Kerja Nyata Usaha (KKN-U)
3. Klinik Konsultasi Bisnis & Penempatan
Kerja (KBPK)
4. Magang Kewirausahaan (MKU)
5. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
6. Inkubator Wirausaha Baru (INWUB)

Tujuan Program Pengembangan Budaya


Kewirausahaan (PBK) :
1. Menumbuhkan budaya kewirausahaan di
lingkungan Perguruan Tinggi (PT) untuk
mendorong terciptanya WUB
2. Mendorong pemanfaatan hasil penelitian
& pengembangan menjadi perangkat yg
dpt digunakan masyarakat dan bernilai
komersial
3. Mewujudkan sinergi potensi PT dg potensi
industri/UKM mandiri
4. Meningkatkan peluang keberhasilan WUB
melalui kegiatan pelayanan konsultasi
terpadu
5. Mendorong akselerasi pemulihan ekonomi
Indonesia melalui penanggulangan
kemiskinan & penyediaan lapangan kerja
dg tumbuhnya WUB yg kuat, baik dr
kualitas barang produksi dan jasa maupun
pemasarannya.
6. Menumbuhkembangkan kegiatan yg
mendorong terwujudnya pendapatan
usaha yg berkelanjutan di PT Indonesia
dalam mengantisipasi diberlakukannya
otonomi PT

 KWU inisiasi penumbuhan &


penanaman jiwa kewirausahaan
 MKU mahasiswa mempelajari
kewirausahaan secara nyata di lapangan
 KKU (Kuliah Kerja Usaha) untuk
mendalami kewirausahaan sambil
berperan serta membantu mitra
pengusaha baik dalam proses produksi
maupun pemasarannya dan penjualannya.
 PKM mahasiswa didorong untuk
menghasilkan perangkat/barang produksi
yg dpt dimanfaatkan oleh masyarakat &
bernilai komersial.
 KBPK untuk membantu pengusaha
kecil & menengah, wirausahawan &
alumni dalam berwirausaha &
memperoleh akses pasar serta modal.
 INWUB ajang pembentukan akhir jiwa
kewirausahaan para mahasiswa & lulusan baru,
sebelum terjun ke dalam dunia nyata wirausaha
sebagai wirausahawan mandi.

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan


Tujuan penyelenggaraan PKM :
1. Mempraktekkan kemampuan, keahlian, sikap
tanggungjawab & kerja tim mahasiswa dibidang
profesi masing-masing
2. Memberikan peluang kepada mahasiswa
untuk mengembangkan kemandirian
melalui kegiatan kreatif. Sebagai bekal
pembentukan pribadi unggul sesuai
profesinya.
3. Menyiapkan mahasiwa menjadi
pemimpin yg mampu menyelesaikan
persoalan bangsa secara mandiri dan
bijaksana.
 Hasil yang diharapkan dari program :
1. Kegiatan kreatif yg dilakukan mahasiswa
yg sesuai dg minat dan bakat masing-
masing.
2. Temuan kreatif dari para mahasiwa yg dpt
menunjang pelaksanaan pembangunan di
lingkungan kampus, perkotaan &
pedesaan
3. Calon pemimpin bangsa yg kreatif.
 Sistematika dan Penjelasan Usulan
Program
1. Judul program
2. Latar belakang masalah
3. Perumusan Masalah
4. Tujuan Program
5. Luaran yang Diharapkan
6. Kegunaan Program
7. Metodologi Pelaksanaan Program
8. Jadwal Kegiatan Program
9. Nama dan biodata
10. Biaya
11. Lampiran
Tujuan KWU adalah:
(1) meningkatkan pemahaman dan
penjiwaan kewirausahaan dikalangan
mahasiswa agar mampu menjadi
wirausahawan yang berwawasan jauh ke
depan dan luas berbasis ilmu yang
diperolehnya,
(2) dapat mengenal pola berpikir wirausaha
serta meningkatkan pemahaman
manajemen (organisasi, produksi,
keuangan dan pemasaran),
(3) memperkenalkan cara melakukan akses
informasi dan pasar serta teknologi, cara
pembentukan kemitraan usaha, strategi
dan etika bisnis, serta pembuatan rencana
bisnis atau studi kelayakan yang
diperlukan mahasiswa agar lebih siap
dalam pengelolaan usaha yang sedang
akan dilaksanakan.
Hakikat dan Konsep Dasar
Kewirausahaan
 Kewirausahaan pertama kali muncul pada
abad 18 diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin
pemintal, dll.
 Tujuan utama mereka adalah
pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas.
 Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability) dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya (Suryana, 2001).
 Secara sederhana arti wirausahawan
(entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka
usaha dalam berbagai kesempatan.
 Berjiwa berani mengambil resiko artinya
bermental mandiri dan berani memulai
usaha, tanpa diliputi rasa takut atau
cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
(Kasmir, 2007 : 18).
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Richard Cantillon (1775)
 Kewirausahaan didefinisikan sebagai
bekerja sendiri (self-employment).
 Seorang wirausahawan membeli barang
saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang
dengan harga tidak menentu.
 Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi resiko
atau ketidakpastian
Jean Baptista Say (1816)
 Seorang wirausahawan adalah agen yang
menyatukan berbagai alat-alat produksi
dan menemukan nilai dari produksinya.

Frank Knight (1921)


 Wirausahawan mencoba untuk
memprediksi dan menyikapi perubahan
pasar.
Joseph Schumpeter (1934)
 Wirausahawan adalah seorang inovator
yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru.
 Kombinasi baru tersebut bisa dalam
bentuk :
(1) memperkenalkan produk baru atau
dengan kualitas baru,
(2) memperkenalkan metoda produksi
baru,
(3) membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari
bahan atau komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu
industri.
 Schumpeter mengkaitkan wirausaha
dengan konsep inovasi yang diterapkan
dalam konteks bisnis serta
mengkaitkannya dengan kombinasi
sumber daya.
Penrose (1963)
 Kegiatan kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi.
 Kapasitas atau kemampuan manajerial
berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
 Nasrullah Yusuf, 2006
Kewirausahaan = pengambilan risiko
untuk menjalankan usaha sendiri dengan
memanfaatkan peluang-peluang untuk
menciptakan usaha baru atau dengan
pendekatan yang inovatif sehingga usaha
yang dikelola berkembang menjadi besar
dan mandiri dalam menghadapi
tantangan-tantangan persaingan
 Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10)
mendifinisikan: “Kewirausahaan adalah
proses penciptaan sesuatu yang baru
pada nilai menggunakan waktu dan
upaya yang diperlukan, menanggung
risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial
yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, serta kepuasan
dan kebebasan pribadi”.
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
 Kewirausahaan mencakup kegiatan-
kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979)
 Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap
peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of
Ohio
 Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,
mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan.
 Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
 Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau
ketidakpastian.
Peter F. Drucker
 Kewirausahaan merupakan kemampuan
dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda

Zimmerer
 Kewirausahaan sebagai suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha).
 Maju mundurnya usaha wirausahawan
akan sangat ditentukan oleh inisiatif,
gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas
serta berfikir positif.
 Keberhasilan wirausaha dicapai apabila
wirausahawan menggunakan gagasan
terhadap produk, proses, dan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk mengendalikan
perubahan.
Kata kunci dari kewirausahaan adalah;
1. Pengambilan resiko
2. Menjalankan usaha sendiri
3. Memanfaatkan peluang-peluang
4. Menciptakan usaha baru
5. Pendekatan yang inovatif
6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada
bantuan pemerintah)
 Kewirausahaan dipandang sebagai fungsi
yang mencakup eksploitasi peluang-
peluang yang muncul di pasar.
 Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan
atau kombinasi input yang produktif.
 Seorang wirausahawan selalu diharuskan
menghadapi resiko atau peluang yang
muncul, serta sering dikaitkan dengan
tindakan yang kreatif dan innovatif.
 Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai
sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor
produksi lainnya menjadi lebih besar daripada
sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru.

 Kewirausahaan adalah proses penciptaan


sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang
diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi
dan sosial yang menyertainya, serta menerima
balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
1. Pengertian kewirausahaan secara harfiah
Wira diartikan sebagai berani dan usaha diartikan
sbg kegiatan bisnis yg komersial, maka
kewirausahaan diartikan sbg hal-hal yg
bersangkutan dg keberanian seseorang untuk
melaksanakan sesuatu kegiatan bisnis/non bisnis
(cara mandiri)
2. Menurut A. Pekerti (1999)
Kewirausahaan = kemampuan yg dimiliki
seseorang untuk mendirikan, mengelola,
mengembangkan dan melembagakan
perusahaan miliknya sendiri.
 Kewirausahaan = tanggapan terhadap
peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan yg membuahkan hasil
berupa organisasi yang melembaga,
produktif dan inovasi.
POLA TANGGAPAN POLA PELUANG
• Karakteristik Perorangan • Kebutuhan Ekonomi
• Karakteristik Kelompok • Kemajuan Teknologi

PERILAKU WIRA USAHA


• Mendirikan
• Mengembangkan

HASIL USAHA PERUSAHAAN


• Tepat Guna
Menurut Hasil Simposium Nasional
Kewirausahaan 7-8 Februari 1995 di Jakarta
 Kewirausahaan = kesatuan terpadu dr
semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap,
kiat, seni dan tindakan nyata yg sangat
perlu, tepat, dan unggul dalam menangani
dan mengembangkan perusahaan/kegiatan
lain yg mengarah kpd pelayanan terbaik kpd
langganan dan pihak-pihak lain yg
berkepentingan termasuk masyarakat,
bangsa dan negara.
 Kewirausahaan (Inpres No.4 Th 1995) =
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yg mengarah pd upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja,
teknologi & produk baru dg meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yg lebih baik dan memperoleh
keuntungan yg lebih besar.
Pengertian entrepreneur& entrepreneurship
 Dalam lingkungan bisnis yg kompetitif
kesuksesan sangat bergantung dr
entrepreneurship
 Entrepreneurship = sebuah kata yg
digunakan untuk menjelaskan perilaku2
pemikiran strategis & berani mengambil
resiko yg akan memberikan hasil peluang
bagi individu dan organisasi (Edvardson,
1994).
Ciri-ciri seorang entrepreneur :
1. Memiliki sikap/ketetapan hati
2. Bersemangat tinggi
3. Motivasi berprestasi tinggi
4. Dapat memahami perbedaan pendapat
5. Percaya diri
6. Berorientasi tindakan
Ciri & watak wirausaha
Sumber : dari Meredith, et.a., dalam Suryana, 2001 : 8.

No. Ciri Watak


1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis,
dan optimisme
2 Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba,
tugas dan hasil ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energetik dan
Inisiatif
3 Pengambilan Kemampuan untuk mengambil resiko yang
resiko wajar dan suka tantangan
4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6 Berorientasi ke Pandangan ke depan, perspektif
masa
depan
 M. Scarborough dan Thomas W.
Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemukakan 8
karakteristik wirausahawan :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih risiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk
berhasil
4. Selalu menghendaki umpan balik yang
segera
5. Berorientasi ke masa depan, perspektif,
dan berwawasan jauh ke depan
6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras
untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik .
7. Memiliki ketrampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
 Entrepreneur = seorang penemu bisnis yg
sama sekali baru& mampu
mengembangkannya menjadi perusahaan
yg mencapai sukses secara luas
 Entrepreneurship = pengembangan
perilaku kewirausahaan dlm lingkup
internal organisasi yg lebih besar (dlm
bentuk korporat) yg muncul karena
kebutuhan perusahaan untuk
mengembangkan Strategi Business Unit
dlm rangka meningkatkan competitive
advantagenya.
Karakteristik Wirausahawan (Masykur W)
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkian berhasil
5. Rangsangan untuk umpan balik
6. Aktivitas Energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
 Wirausahawan yang berhasil mempunyai
standar prestasi (n Ach) tinggi.
 Potensi kewirausahaan tersebut dapat
dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)
1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan
(ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
9. Kemampuan sebagai pengorganisator
dan administrator
10. Tingkat komitmen tinggi (survival)
Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)
1. Innovating Entrepreneurship
 Bereksperimentasi secara agresif, trampil
mempraktekkan transformasi-transformasi
atraktif
2. Imitative Entrepreneurship
 Meniru inovasi yang berhasil dari para
Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
 Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap
skeptikal tetapi yang segera melaksanakan
peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila
mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka
akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
 Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan
peluang-peluang untuk melaksanakan
perubahan-perubahan dalam rumus produksi
sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan
mereka merugi diandingkan dengan produsen
lain.
Proses Kewirausahaan
Tahap-tahap melakukan wirausaha :
(1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang
yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka
usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
franchising.
 Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan
apakah di bidang pertanian, industri /
manufaktur / produksi atau jasa.
(2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas
dengan tahap "jalan", tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya, mencakup aspek-
aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, & melakukan evaluasi.
(3) Mempertahankan usaha, tahap di mana
wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
kondisi yang dihadapi
(4) Mengembangkan usaha, tahap di mana
jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau
dapat bertahan maka perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.
 Menurut Carol Noore yang dikutip oleh
Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi.
 Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai
faktor baik yang berasal dari pribadi maupun
di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan.
 Faktor-faktor tersebut membentuk locus of
control, kreativitas, keinovasian,
implementasi, dan pertumbuhan yang
kemudian berkembangan menjadi wirausaha
yang besar.
 Secara internal, keinovasian dipengaruhi
oleh faktor yang bersal dari individu,
seperti locus of control, toleransi, nilai-
nilai,pendidikan, pengalaman. Sedangkan
faktor yang berasal dari lingkungan yang
mempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang.
 Oleh karena itu, inovasi berkembangan
menjadi kewirausahaan melalui proses
yang dipengrauhi lingkungan, organisasi
dan keluarga (Suryana, 2001 : 34)
Model proses kewirausahaan mencakup
tahap-tahap berikut (Alma,2007 : 10 – 12):
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
 Aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam melakukan wirausaha adalah :
a. mencari peluang usaha baru : lama usaha
dilakukan, dan jenis usaha yang pernah
dilakukan
b. pembiayaan : pendanaan – jumlah dan
sumber-sumber dana
c. SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
d. kepemilikan : peran-peran dalam
pelaksanaan usaha
e. organisasi : pembagian kerja diantara
tenaga kerja yang dimiliki
f. kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan
jangka panjang, proses manajerial
(POAC)
g. Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
CIRI-CIRI WIRAUSAHAWAN YG BERHASIL

 Menurut Kasmir, 27 – 28
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.
b. Inisiatif dan selalu proaktif
c. Berorientasi pada prestasi
d. Berani mengambil risiko
e. Kerja keras
f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas
yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang
g. Komitmen pada berbagai pihak
merupakan ciri yang harus dipegang teguh
dan harus ditepati.
h. Mengembangkan dan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak,
baik yang berhubungan langsung dengan
usaha yang dijalankan maupun tidak.
 Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-
ciri wirausaha yang pokok untuk dapat
berhasil dapat dirangkum dalam tiga
sikap, yaitu :
a. jujur, dalam arti berani untuk
mengemukakan kondisi sebenarnya dari
usaha yang dijalankan, dan mau
melaksanakan kegiatan usahanya sesuai
dengan kemampuannya.
b. mempunyai tujuan jangka panjang, dalam
arti mempunyai gambaran yang jelas
mengenai perkembangan akhir dari usaha
yang dilaksanakan.
c. selalu taat berdoa, yang merupakan
penyerahan diri kepada Tuhan untuk
meminta apa yang diinginkan dan
menerima apapun hasil yang diperoleh
 Dan & Bradstreet business Credit Service
(1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi
yang harus dimiliki wirausahawan :
1. knowing your business, yaitu mengetahui
usaha apa yang akan dilakukan.
2. knowing the basic business management,
yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis.
3. having the proper attitude, yaitu memiliki
sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya.
4. having adequate capital, yaitu memiliki
modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi tetapi juga rohani.
5. managing finances effectively, yaitu
memiliki kemampuan / mengelola
keuangan, secara efektif dan efisien,
mencari sumber dana dan
menggunakannnya secara tepat, dan
mengendalikannya secara akurat.
6. managing time efficiently, yaitu kemampuan
mengatur waktu seefisien mungkin.
7. managing people, yaitu kemampuan
merencanakan, mengatur, mengarahkan /
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang
dalam menjalankan perusahaan.
8. statisfying customer by providing high quality
product, yaitu memberi kepuasan kepada
pelanggan dengan cara menyediakan
barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat
dan memuaskan.
9. knowing Hozu to Compete, yaitu
mengetahui strategi / cara bersaing.
Wirausaha harus dapat mengungkap
kekuatan (strength), kelemahan (weaks),
peluang (opportunity), dan ancaman
(threat), dirinya dan pesaing.
10. copying with regulation and paper work,
yaitu membuat aturan / pedoman yang
jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007
:137 – 139)
Delapan anak tangga menuju puncak karir
berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :
1. mau kerja keras (capacity for hard work)
2. bekerjasama dengan orang lain (getting things
done with and through people)
3. penampilan yang baik (good appearance)
4. yakin (self confidence)
5. pandai membuat keputusan (making sound
decision)
6. mau menambah ilmu pengetahuan (college
education)
7. ambisi untuk maju (ambition drive)
8. pandai berkomunikasi (ability to communicate)
CIRI-CIRI WIRAUSAHAWAN YG BERHASIL
 Menurut Steinhoff & Burgess :
1. Mampu mengidentifikasi pencapaian sasaran
dan kejelian dlm bisnis
2. Mampu mengambil resiko keuangan & waktu
3. Mampu di bidang perencanaan,
pengorganisasian & pelaksanaan
4. Bekerja keras & melakukan segala sesuatu yg
diperlukan untuk mau & mampu mencapai
keberhasilan
5. Mampu menjalin hubungan baik dgn
pelanggan, karyawan, pemasok, dll

 Menurut Pikte Abrahamso (1989)


1. Memiliki drive yg kuat (motivasi utk maju)
2. Memiliki kekuatan mental yg baik
3. Mampu menjalin hub. antar manusia
4. Mampu berkomunikasi
5. Menguasai pengetahuan teknis
 Menurut Mc Cleland :
1. Menyukai pengambilan resiko yg
moderat
2. Bertanggungjawab
3. Mengutamakan uang sbg alat ukur
keberhasilan
4. Mampu mengantisipasi masa yg akan
datang
5. Memiliki organizational skill yg baik
 Menurut Suparman Sumahamidjaja (1993)
1. Sikap mental positif
2. Daya pikir kreatif
3. Inovatif
4. Motivasi tinggi
5. Kemampuan mengambil resiko
 TEORI KEWIRAUSAHAAN
 Menurut A.Pekerti ( Jurnal P&PT No.9 th’99)
 Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok,
yaitu soal peluang & soal menanggapi
peluang
 Pekerti membedakan teori kewirausahaan
dlm 2 golongan besar yaitu teori yg
mengutamakan peluang usaha (dianut ahli
ekonomi dan mengutamakan tanggapan
orang terhadap peluang tsb (dianut sosiologi
& psikologi)
Teori Ekonomi
 Wirausaha akan muncul & berkembang
kalau ada peluang ekonomi
 Misal : ketidakpastian ttg apa yg akan tjd
di masa depan merupakan peluang
usaha
1. Catilon, wirausaha = penanggung resiko
2. Schumpeter, wirausaha = seorang
inovator produksi
3. Leibensten, wirausaha = seorang
pembangun organisasi
 Selain kebutuhan ekonomi, kemajuan
teknologi jg membuka peluang usaha
 Tindakan pengembangan wirausaha :
1. Secara sengaja menciptakan peluang
ekonomi
2. Menyebarkan informasi ttng peluang
ekonomi
3. Menawarkan insentif agar orang mau
menanggung resiko, mjd inovator &
membangun organisasi
Teori Sosiologi
 Ahli sosiologi menerangkan mengapa
berbagai kelompok sosial (kelompok ras,
suku, agama, kelas sosial) menunjukkan
tanggapan yg berbeda atas peluang
usaha
 Ahli sosiologi meneliti faktor2 sosial
budaya yg menerangkan kewirausahaan
antara berbagai kelompok itu.
 Misal :
 Salah satu ciri budaya Jepang & negara2
industri baru (Korea, Hongkong, Taiwan &
Singapore) yg berhasil memanfaatkan
peluang ekonomi internasional adalah
cara makan dg sumpit
 Benarkah kewirausahaan ditentukan cara
makan?
 Masuk akalkah kalau kelompok2 orang yg
makan dgn tangan tanpa alat kurang
kewirausahaannya?
 Tp kalau ciri yg membedakan itu etos
kerja yg tertentu mk lebih mudah untuk
menerimanya.
 Max Weber = menalarkan hub. antara
kewirausahaan di Eropa Barat dgn etika
Protestan.
 Teori ini masuk akal utk Eropa & amerika
Utara, tp tdk bisa menerangkan
kewirausahaan di Jepang, Hongkong.
Taiwan & masyarakat Islam & Katholik

 Hagen = dalam semua masyarakat ada


ada kelompok sosial yg melahirkan lebih
banyak wirausaha dibandingkan dgn
kelompok2 lain.
 Teori yg menyatakan bahwa kelompok
yg makin direndahkan kedudukan
sosialnya makin besar kecenderungan
kewirausahaan

 Teori Psikologi
1. Adakah karakteristik perorangan yg
membedakan wirausaha & orang yg
bukan wirausaha ?
2. Adakah karakteristik perorangan yg
membedakan wirausaha yg berhasil & yg
kurang berhasil ?
 Menurut David Mc Cleland
 Kebutuhan utk berprestasi (nAch)
terbentuk pd masa anak-anak & antaranya
ditentukan oleh isi bacaan utk Sekolah
Dasar. Kita tanamkan sejak usia dini.
Kmdn memperluas teorinya &
menyimpulkan bahwa motif berprestasi
bisa ditingkatkan melalui latihan pd orang
dewasa.
 Winters & Berlew mengembangkan paket
Achievement Motivation Training (AMT),
suatu usaha terancang meningkatkan
nAch
Teori Perilaku
 Wesper mempelajari hasil-hasil penelitian
kewirausahaan & pengalaman paktek wirausaha
yg memandang perilaku wirausaha sbg kerja.

 Keberhasilan seorang wirausaha tergantung dari :


1. Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai
sbg wirausaha.
2. Pilihan bidang usahanya, kerjasama dg orang
lain.
3. Kepiawaian mengamalkan manajemen
yg tepat
 Drucker memandang kewirausahaan sbg
perilaku bukan sbg sifat kepribadian.
 Kewirausahaan = praktek kerja yg
bertumpu atas konsep, teori, bukan intuisi
 Karena kewirausahaan dpt dipelajari &
dikuasai secara sistematik & terencana.
Tiga macam unsur perilaku utk mendukung
berhasilnya praktek kewirausahaan :
1. Inovasi (bertujuan)
2. Manajemen-wirausaha
3. Strategi-wirausaha
 Menurut Drucker dasar pengetahuan
kewirausahaan adalah inovasi, artinya cara
baru memanfaatkan sumberdaya utk
menciptakan kekayaan.

 Manajemen kewirausahaan harus


mengutamakan 4 hal :
1. Fokus pada dasar
2. Antisipasi kebutuhan keuangan
3. Menyiapkan & menyusun tim manajemen
puncak jauh sebelum diperlukan.
4. Penentuan peran si pendiri dalam
hubungannya dgn orang lain.

Empat macam strategi-wirausaha :


1. Pemimpin yg dominan dlm pasar
2. Imitasi kreatif
3. Monopoli dgn produk/jasa yg sangat
khusus
4. Menciptakan konsumen baru dg
menciptakan produk/jasa baru
 Teori perilaku mengutamakan
kemampuan yg bisa dipelajari & dikuasai
sendiri oleh orang yg mau mjd wirausaha
 Jd tdk berhasil tidaknya seorang
wirausaha tidak terutama ditentukan oleh
faktor-faktor di luar kuasa dirinya, sbgn
besar ditentukan sendiri olehnya.

Anda mungkin juga menyukai