0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan3 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi kewirausahaan, yang meliputi fungsi makro dan mikro kewirausahaan.
2) Fungsi makro kewirausahaan adalah sebagai penggerak, pengendali, dan pemicu perekonomian suatu bangsa.
3) Sedangkan fungsi mikro kewirausahaan adalah sebagai penemu dan perencana ide baru serta organisasi perusahaan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
KEWIRAUSAHAAN (MATERI 6) - PERAN DAN FUNGSI KEWIRAUSAHAAN
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi kewirausahaan, yang meliputi fungsi makro dan mikro kewirausahaan.
2) Fungsi makro kewirausahaan adalah sebagai penggerak, pengendali, dan pemicu perekonomian suatu bangsa.
3) Sedangkan fungsi mikro kewirausahaan adalah sebagai penemu dan perencana ide baru serta organisasi perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi kewirausahaan, yang meliputi fungsi makro dan mikro kewirausahaan.
2) Fungsi makro kewirausahaan adalah sebagai penggerak, pengendali, dan pemicu perekonomian suatu bangsa.
3) Sedangkan fungsi mikro kewirausahaan adalah sebagai penemu dan perencana ide baru serta organisasi perusahaan.
KEWIRAUSAHAAN MATERI 6 “PERAN DAN FUNGSI KEWIRAUSAHAAN”
Kewirausahaan ialah usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja, dan hasilnya berguna bagi orang lain. Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) profil wirausaha dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Kewirausahaan Rutin (Wirt), Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari- harinya cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan- perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalo-kasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan teknologi, dan SDM. 2. Kewirausahaan Arbitase, Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha, kegiatannya adalah spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli (beli murah jual mahal, beda harga, impor daging dengan kuota, dll.) 3. Kewirausahaan Inovatif, Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pembekalan, dan organisasi yang baru. Misalnya membuat keripik dari apel atau salak, distribusi produk melalui jasa pengiriman JNE, TIKI, J&T, dsb.
Sedangkan Zimmerer (1996) mengelompokkan profil wirausaha sebagai
berikut: 1. Part – time entrepreneur, yaitu wirausaha yang hanya setengah waktu melakukan usaha , biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya bersifat sampingan. 2. Home – based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah / tempat tinggal. 3. Family – owned business, yaitu usaha yang dilakukan / dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun – temurun. 4. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-sama.
Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan
pemacu perekonomian suatu bangsa. Di Amerika Serikat, Eropa Barat, dan negara- negara Asia, kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi negara tertentu, sehingga negara-nagara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, yaitu: Pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur, dan pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar. Kedua, usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh. Ketiga, usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pendapatan, karena jumlahnya tersebar di perkotaan maupun pedesaan. Secara mikro, peran wirausaha adalah menanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Secara garis besar, peranan wirausaha dalam dunia usaha yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut: Menciptakan lapangan kerja Mengurangi pengangguran Meningkatkan pendapatan masyarakat Mengkombinasikan faktor – faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian) Meningkatkan produktivitas, sebagai contoh : seorang desainer pakaian tidak akan bekerja sendiri dalam mengembangkan usahanya. Ia akan membutuhkan orang – orang yang akan membantunya dalam menjalankan kegiatannya, seperti membuat pola, menjahit, mengerjakan detail pakaian serta aktivitas lainnya. Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja dan otomatis dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian di negara kita. Fungsi Makro Wirausaha: a. Penggerak b. Pengendali, dan c. Pemicu perekonomian suatu bangsa Fungsi Mikro Wirausaha: a. Sebagai Penemu (Innovator) Produk baru (the new product) Teknologi baru (the new technologi) Ide-ide baru (the new image) Organisasi usaha baru (the new organization) b. Sebagai Perencana (Planner) Perencana perusahaan / usaha (corporate plan) Strategi perusahaan (corporate strategy) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image) Organisasi perusahaan (corporate organization) Berdasarkan fungsi makro dan mikro wirausaha diatas, maka wirausaha (entrepreneur) dapat di definisikan sebagai perintis dan pengembangan perusahaan yang berani mengambil risiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yg diinginkan. Sedangkan Intrapreneur adalah orang yg tidak menemukan sesuatu (produk) yang baru, tetapi menggunakan temuan orang lain dan dipakai pada unit usaha yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Anis Yuliati, dkk. 2012. “FUNGSI DAN MODEL PERAN
KEWIRAUSAHAAN SERTA IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN (BAB II hal.22)”. Malang : Universitas Brawijaya.
Fatima Tuzzahara Alkaf. 2020. “PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN Modul
3: Fungsi dan Model Kewirausahaan”. Jakarta : Universitas Pancasila.
Muhammad Hasan, dkk. 2021. “KEWIRAUSAHAAN”. Bandung :
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar