Menurut, J. B. Say, wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi dari
produktifitas terendah, menjadi prosuktifitas tertinggi. Menurutnya, wirausahalah yang
menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut dilakukan tidak dengan mengerjakan sesuatu
yang lebih baik, tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda.
Secara Kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, yaitu:
Usaha kecil, daldapat meningkatkaam memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai
keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur dan pemasaran bagi hasil prosuk-
produk indistri besar. Usaha kecil, berfungsi sebagai transformator antar sektor, yang memiliki
kaitan kedepan maupun kebelakang (Drucker, 1997: 58).
Usaha kecil, dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya
yang ada. Usaha kecil snagat fleksibel, dapat menyerap tenaga kerja, dan sumber daya lokal,
serta dapat meningkatkan sumber daya manusia, khusus dapat menjadi wirausaha yang
tangguh.
Usaha kecil, dipandang sebagai sarana penditrsibusian, pendapatan nasional, alat pemerataan
pendapatan, karena jumlahnya terbesar diperkotaan dan perdesaan.
Selain entrepreneur, istilah lain yang juga dikenal adalah entrepreneur, yaitu orang yang tidak
meneukan sesuatu (produk), tetapi menggunakan temuan orang lain dan dipakai unit usaha yang
bersangkutan (Marzuki Usman1977: 4). Sebagai contoh: Dalam membuat desain rancangan
suatu produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Fungsi entrepreneur adalah menciptakan
produk dan teknologi baru, dengan cara meniru yang sudah ada dan berbeda dengan penentuan
tolak ukur (Benchmarking) yang berkembang dikalangan manajer dan wirausaha, yang ada di
Jepang dan Australia. Pada penetuan tolak ukur selain meniru juga terdapat pengemabangan
produk, melalui perkembangan teknologi baru atau dapat disebut meniru dengan melakukan
modifikasi (Winardi, 1998).
Dari beberapara referensi secara umum dapat diartikan bahwa wirausah adalah perintis dan
pengembang perusahaan, yang berani mengambil resiko, dalam menghadapi ketidakpastian,
dengan mengelola sumber daya manusia, material dan keuangan, untuk mencapai tingkat
kebuergasilan yang idingkan. Salah satu kunci keberhasilannya dalah memiliki tujuan dan visi,
untuk mencapainya (Stinaoff Burgess, 1993: 38).
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti saat ini banyak tantangan yang
harus digapai, setiap negara baru bersaing, dengan menonjolkan keunaggulan sumber daya
masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya maka akan memenangkan
persaingan. Sebagai sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulaan bersaing, maka
akan kalah dalam persaingan dan tidak akian mencapai banyak kemajuan.
Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negar-negara, yang dapat
memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia seacara nyata. Sumber-sumber
ekonomi diberdayakan apabila manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia,
sumber daya manusia benar-benar menghadapi tantangan dan persaingan yamg komplek.
Tantangan tersbut, terlihat pada gambar berikut:
Tantangan Pengangguran
Tantangan pertumbuhan
penduduk Tantangan
Sumber Daya Tantangan tanggung jawab
Kewirausahaan sosial
Tantangan keanekaragaman
angkatan kerja
Diperlukan:
Ditentukan oleh:
Ditentukan oleh:
Ditentukan oleh:
Untuk membentuk:
Untuk Menghasilkan:
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan sumber daya berkualitas yang
dapat menciptkan berbagai keunggulan, baik keunggulan komperatif maupun keunggulan
kompetitif, diantaranya melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha. Untuk dapat bersaing
dipasar, sangat diperlukan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi, baik barang dan jasa yang
memilki keungglan-keunggulan. Untuk menghasilkan brang dan jasa yang berdaya siang tinggi,
maka diperlukan tingkat efisiensi yang tinggi, tingkat efisiensi yang tinggi, ditentukan oleh
kualitas sumber daya terampil, sehingga dapat menciptakan nilai tambah baru dalam menjawab
tantangan baru.
Selanjutnya, kualitas sumber daya manusia yang tinggi tersebut, hanya dapat ditentukan oleh
system pendidikan, yang menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif. Sumber daya yang
kreatif dan inovasi hanya dapat dalam wirausaha. Oleh karena itu, wirausahalah yang mampu
menciptakan keunggulan bersaing, melalui kemampuannya menciptakan suatu yang baru dan
berbeda.