Anda di halaman 1dari 27

NAMA : Nurul Istiqamah

NIM : 210101502028
KELAS : A2 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2021

RANGKUMAN MATERI KEWIRAUSAHAAN

A. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN, PERAN DAN FUNGSI


Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif (Suryana, 2000). Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan
“Entrepreneurship”, dapat diartikan sebagai “the backbone of economy”, yang adalah
syaraf pusat perekonomian atau pengendali perekonomian suatu bangsa (Soeharto
Wirakusumo, 1997:1).
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat
dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih sukses. Wirausaha merupakan orang yang
mengorganisir dan mengarahkan usaha baru (Suwinardi, 2018).
Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal
abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah
“agent who buys means of production at certain prices in order to combine them ”.
Adapun makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta,
terdiri dari tiga suku kata: “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul,
teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir,
pendekar/pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta
berarti berdiri. Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between
(Kusumawati & Subagio, 2017).

a) Definisi kewirausahaan dilihat dari berbagai sudut pandang sebagai berikut.


• Pandangan ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengombinasikan dan
mengorganisasikan faktor-faktor produksi untuk tujuan memproduksi barang dan jasa,
sehingga meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.

• Pandangan ahli manajemen, wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi


unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan,
semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.

• Pandangan pelaku bisnis, wirausaha adalah seorang pengusaha, yang merupakan


pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan, dan
memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

• Pandangan psikolog, wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kuat dari
dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk
menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

• Pandangan pemodal, wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk


orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat (Indrawan et
al., 1967).

b) Keuntungan Kewirausahaan
Otonomi (pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha memposisikan
seseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya),
Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi, Kontrol finansial, Memiliki legitimasi
moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja.
c) Kerugian Kewirausahaan
Pengorbanan personal, Beban tanggung jawab, dan Kecilnya marjin keuntungan dan
kemungkinan gagal.
d) Langkah-Langkah Memulai Wirausaha
Menurut modul pembelajaran wirausaha yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, ada
beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin memulai
wirausaha.
1. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
2. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
3. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
4. Jaga kredibilitas dan brand image.
5. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.

e) Peran dan Fungsi Wirausaha

Secara garis besar peranan wirausaha dalam dunia usaha yang ada di Indonesia
adalah sebagai berikut:

• Menciptakan lapangan kerja


• Mengurangi pengangguran
• Meningkatkan pendapatan masyarakat
• Mengkombinasikan factor – factor produksi (alam. Tenaga kerja, modal dan
keahlian)
Meningkatkan produktivitas

Wirausaha mempunyai dua fungsi, kedua fungsi tersebut adalah fungsi makro dan
fungsi mikro:

 Fungsi Makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara di
asia, kewirausahaan menjadi kekuat-an ekonomi negara tertentu, sehingga negara-
negara itu menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
 Fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk
menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi
mikronya menurut marzuki usman (1977).

B. KARAKTER KEWIRAUSAHAAN

Karakter kewirausahaan merupakan faktor yang berperan penting dalam


mempertahankan jalannya bisnis Karakteristik wirausahawan yang kuat akan mampu
membantu seorang wirausahawan untuk tetap bertahan menghadapi persaingan bisnis
yang semakin hari semakin ketat.
Agar dapat berperan dan sukses wirausaha harus memiliki karakteristik
karakteristik kunci Mungkin relatif mudah untuk mengidentifikasi tokoh menonjol dan
terlihat di depan umum seperti Jeff Bezos atau Elon Musk sebagai wirausaha tetapi sulit
untuk mengidentifikasi karakteristik yang mengelompokkan mereka sebagai wirausaha
Selain itu penting untuk diingat bahwa meskipun istilah kewirausahaan sering dikaitkan
dengan penciptaan usaha baru dan manajemen usaha kecil tidak semua manajer pemilik
dapat dianggap sebagai wirausaha dan juga tidak semua bisnis kecil itu berkarakter
kewirausahaan

Secaragaris besar para ahli ekonom dan manajemen Cantillon Say, Knight,
Schumpeter, Kirzner dan Drucker), wirausaha sukses memiliki lima karakteristik kunci
antara lain

1. Berani memulai sesuatu

2. Bertanggung jawab menanggung ketidakpastian dan risiko

3.Seorang innovator

4.Penemu peluang dan

memanfaatkannya 5.Memiliki

kemampuan manajerial

Adapun penjelasan dari 10 karakteristik kewirausahaan yang dikenal dengan


sebutan 10 D menurut William Bygrave yaitu: Dream (mimpi), Decisiveness (tegas),
Doers (pelaku), Determination (ketetapan hati), Dedication (pengabdian), Devotion
(ketaatan), Details (rinci), Destiny (nasib), Dollars (uang), Distribute (distribusi)

Fakto-fakto yang menyebabkan kegagalan wirausaha.

1.Tidak Ada Rencana Bisnis yang

Jelas 2.Visi dan Misi Tidak Jelas

3.Minimnya Kemampuan Manajerial dan

Manajemen 4.Kemampuan

5.Modal dan Pengendalian Finansial yang

Kacau 6.Kreativitas yang Terbatas

7. Sumber Daya Manusia dan Etika Kerja


8. Lokasi Usaha yang Tidak

Strategis 9.Kesalahan Networking

10.Terlalu Fokus Mendapatkan Keuntungan

a) Karakter Wirausaha Sukses


Menyelesaikan Masalah

Pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk
menemukan solusi atau jalan keluar untuk masalah yang spesifik.

Tahapan-tahapan dalam pemecahan masalah:

1. Mengidentifikasi masalah prtama


2. Bersikap tenang
3. Kenali masalah secara umum dan mengerjakan secara sesifik
4. Beradaptasi
5. Melakukan pendelegasian dan pendistribusian
6. Mengukur hasil dan belajar dari pengalaman

Menemukan peluang usaha dan memilih lapangan usaha

Dalam menemukan peluang usaha ada dua pendekatan.

1. Pendekatan IN-SIDE-OUT (memenuhu kebutuhan)


2. Pendekatan OUT-SIDE-IN (menciptakan kebutuhan)

Langkah memilih peluang usaha.

1. Tentukan tujuan yang ingin di capai


2. Buat daftar ide usaha
3. Nilai kemampuan diri
4. Pilih kriteria
5. Dapat dan bandingkan saran
6. Nilai keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang melalui riset
7. Tetapkan pilihan

Faktr kesuksesan bisnis.


 Faktor internal: Posisi keuangan, Penguasaan teknis atau keterampilan,
Penyediaan bahan mentah, Penguasaan teknlgi, dan Penguasaan manajemen
 Faktor eksternal: Kemungkinan masa depan, Peraturan pemerintah
danimplikasi, Persaingan, Pemerasaan, dan Resiko.
b) Mengembangkan gagasan usaha
- Mendesain produk atau jasa yang dapat diterima masyarakat
- Pembuatan dan memperdayakan sumber industri
- Membuat produk atau jasa yang diminati konsumen
- Membuat atau mengembangkan produk atau jasa yang dapat memenangkan
persaingan pasar
- Melakukan pencegahan konsumen agar tidak bosan dalam memakai produk
kita
- Membuat produk atau jasa sesuai dengan trend yang sedang terjadi
- Membuat produk dengan desain yang disukai konsumen

C. PRODUKSI & TEKNOLOGI

Produksi merupakan kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa


yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Secara teknis produksi adalah suatu
proses mentransformasi input menjadi output, yang di dalamnya termasuk tujuan
kegiatan menghasilkan output serta sifat-sifat yang melekat padanya.

Teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang
diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Teknologi Produksi
merupakan cara untuk meningkatkan produksi dan produktivitas yang bisa diterapkan
secara luas dalam industri manufaktur dan jasa.

a) Kebutuhan Produksi
 Sumber daya alam
 Sumber daya manusia
 Sumber daya modal
 Keahlian
 Sumbero daya informasi
b) Biaya produksi
 Unsur-Unsur dalam Biaya Produksi
1. Biaya Material Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)

cara menghitung biaya produksi:

Biaya Produksi = Biaya Material Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung +


Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead Pabrik

 Jenis-Jenis Biaya Produksi


1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
2. Biaya Variabel (Variable)
3. Biaya Total (Total Cost)
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)
c) Proses produksi

Proses produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk
memberikan nilai atau menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang. Suatu
proses produksi yang bertujuan memberi nilai suatu barang dapat dilihat pada
proses produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Sedangkan proses produksi yang bertujuan untuk menambah nilai atau
kegunaan suatu barang atau jasa dapat dilihat pada proses produksi yang merubah
barang setengah jadi menjadi barang jadi.

Adapun fator yang mempengaruhi proses produksi seperti: Alam, Tenaga kerja,
Modal, dan Keahlian.

Manajemen Produksi:

1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian produksi
3. Pengawasan produksi
d) Pengendalian produksi
Tahapan dalam pengendalian produksi:

1. Production porecasting
2. Routing
3. Schedulling
4. Dipatching
5. Follow up
e) Tujuan perencanaan dan pengendalian produk
1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.
2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
4. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
5. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai
fungsi dari waktu.
6. Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan
permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi
penyimpangan.
7. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang
akan dibeli.
8. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
9. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
10. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan,
dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.
11. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga
kerja yang terperinci

Sistem Pengendalian Proses Produksi:

1. engendalian proses produksi


2. Pengendalian bahan baku
3. Pengendalian tenaga kerja
4. Pengendalian biaya produksi
5. Pengendalian kualitas
f) Hubungan Teknologi Dan Produksi
Teknologi sering digunakan untuk menyebut sebuah peralatan berarti teknologi
bisa dikatakan dapat merepresentasikan peralatan. Sedangkan produksi adalah
suatu kegiatan mengahasilkan barang atau jasa. Hubungannya adalah teknologi
dapat digunakan dalam kegiatan produksi,dengan kata lain, agar dalam
menghasilkan barang atau jasa (produksi) lebih praktis, maka dibutuhkan peralatan
(teknologi).

D. KOMUNIKASI

Komunikasi (dari Bahasa Latin “communicates/ communis”) yang bermakna ‘berbagi’


atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain, baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung
(media).

a) Komponen Komunikasi
1. Lingkungan Komunikasi

a. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung

b. Sosial – Psikologis, tata hubungan status di antara pihak yang terlibat

c. Temporal, waktu di mana komunikasi berlangsung

2. Sumber - Penerima

Setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator)


sekaligus penerima (komunikan).

3. Enkoding – Dekoding

Enkoding (tindakan menghasilkan pesan atau penyandingan) dan dekoding


(tindakan menerima pesan atau pemecahan sandi)

4. Kompetensi Komunikasi

Merupakan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.


Kompetensi ini mencakup konteks, konten, dan bentuk pesan komunikasi.

5. Pesan
Bentuk pesan komunikasi adalah bentuk verbal (lisan atau tertulis) dan
nonverbal (isyarat, gerak, dan mimik)

6. Saluran

Adalah media yang dilalui pesan. Umumnya komunikasi berlangsung melalui


dua atau lebih

7. Umpan Balik

Adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat


berasal dari diri sendiri ataupun orang lain.

8. Gangguan

Adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan ini


dapat berupa gangguan fisik, psikologis, atau semantik.

b) Tujuan & Fungsi Komunikasi

1. Agar menjadi tahu dan memberitahukan

2. Menilai masukan atau hasil atau suatu pola pemikiran

3. Mengarahkan atau diarahkan

4. Mempengaruhi dan dipengaruhii

5. Mengandung beberapa fungsi incidental atau netral

c) Kegunaan Ilmu Komunikasi

1. Komunikasi adalah fundamental dalam kehidupan kita

2. Komunikasi merupakan suatu aktivitas kompleks

3. Komunikasi adalah vital untuk kedudukan/posisi efektif

4. Suatu Pendidikan tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang baik

5. Komunikasi adalah popular

d) Komunikasi dalam Organisasi

1. Komunikasi formal dan informal


2. Komunikasi ke atas, ke bawah, horizontal, dan silang

3. Lima kaidah komunikasi

a. Respect

b. Emphaty

c. Audible

d. Clarity

e. Humble

e) Teknik Presentasi

Presentasi adalah komunikasi lisan atau pidato yang telah dipersiapkan dan
disampaikan dengan cara formal. Presentasi cenderung menggunakan sarana
pendukung seperti audiovisual dan berbagai Teknik pengampaian pesan seperti
demonstrasi, partisipasi interaktif, drama, humor, dan Teknik khusus lainnya.

Persiapan Presentasi

Subyek pengetahuan adalah pondasi atau prasyarat dari suatu presentasi yang sukses.
Terdapat 8 Langkah yang akan sangat membantu dalam memanfaatkan subyek
pengetahuan secara optimal.

1. Analisa Pendengar

2. Peninjauan Lokasi

3. Kerangka dan Susunan

4. Penelitian dan Penerapan

5. Penulisan ffiaskah/Catatan

6. Penyajian dengan Alat

7. Praktek dan Latihan

8. Presentasi/Penyampaian
E. KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan berasal dari kata ‘pimpin’ yang memuat dua hal pokok, yaitu pemimpin
sebagai subjek dan yang ‘dipimpin’ sebagai objek. Kepemimpinan diartikan sebagai
hubungan erat antar sekelompok manusia karena ada kepentingan bersama. Dengan
demikian, kepemimpinan merupakan kemampuan yang memiliki nilai seni dalam
menggerakkan, mengelola, mengarahkan, dan memengaruhi kinerja sebuah kelompok
untuk mencapai tujuan organisasi.

• Menurut Griffin dan Ebert, kepemimpinan (leadership) adalah proses


memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

• Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah kegiatan untuk


mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia,
baik perseorangan maupun kelompok.

a) Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Otokratik

Kepemimpinan otokratik adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin


memiliki kendali penuh untuk menentukan kebijakan dan prosedur, memutuskan
tujuan apa yang ingin dicapai, dan mengarahkan serta mengawasi semua kegiatan
organisasi, tanpa partisipasi dari bawahan.

Pemimpin dengan gaya otokratik pada umumnya memberikan perintah-perintah


dan meminta bawahan untuk mematuhinya. Pemimpin yang menerapkan gaya ini
tidak memberikan cukup waktu kepada para bawahan untuk bertanya dan hal ini
lebih sesuai pada situasi yang memerlukan kecepatan dalam pengambilan
keputusan. Gaya ini juga cocok untuk diterapkan pada situasi di mana pimpinan
harus cepat mengambil keputusan sehubungan adanya desakan para pesaing.

2. Gaya Demokratik

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan


wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.

Pemimpin dengan gaya demokraik pada umumnya meminta masukan kepada para
bawahan/stafnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, namun pada
akhirnya menggunakan kewenangannya dalam mengambil keputusan. Sebagai
contoh, seorang manajer teknik di bagian produksi melontarkan gagasannya
terlebih dahulu kepada kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut
untuk mendapatkan tanggapan dan atau masukan sebelum mengambil keputusan

3. Gaya Bebas Terkendali

Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara


keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam
pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan yang menurut karyawannya
paling sesuai

Pemimpin dengan gaya bebas terkendali pada umumnya memposisikan dirinya


sebagai konsultan bagi para bawahannya dan cenderung memberikan kewenangan
kepada para bawahan untuk mengambil keputusan. Dengan gaya ini seorang
pemimpin lebih menekankan kepada unsur keyakinan bahwa kelompok pekerja
telah dapat dipercaya karena seringnya menyampaikan pendapat dan gagasannya,
telah mengetahui apa yang harus dikerjakan dan mengetahui bagaimana
mengerjakannya sehingga pemimpin hanya tut wuri handayani yang artinya
mengikuti dari belakang dan memberikan dorongan berupa semangat

b) Syarat Kepemimpinan

Munawarah mengatakan, ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara
lain:

1. Kekuasaan. Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan


wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan
bawahan untuk berbuat.

2. Kewibawaan. Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan


sehingga pemimpin mampu mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan. Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan
kecakapan secara teknis maupun social, yang melebihi dari anggota biasa.
Sementara itu beliau menyatakan pemimpin itu harus mempunyai
kelebihan sebagai persyaratan, antara lain:

a) Kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, dan kemampuan


menilai.

b) Prestasi, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.

c) Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya


diri, agresif. d)Parisipasi akif, memiliki stabilitas tinggi, kooperaif,
mampu bergaul.

c) Pemimpin formal dan pemimpin informal

Pemimpin formal

Pemimpin formal adalah orang yang dalam sebuah organisasi ditunjuk sebagai
pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu
jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajibannya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut Kartini Kartono (2006: 9-10), ciri-ciri pemimpin formal sebagai berikut.

a. Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa jabatan tertentu, atas dasar
legalitas formal oleh penunjukkan pihak yang berwewenang (ada legitimitas).

b. Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan formal


terlebih dahulu.

c. Ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas


kewajibannya. Karena itu dia selalu memiliki atasan atau superiors.

Pemimpin informal

Pemimpin informal ialah seorang yang tidak secara resmi diangkat sebagai
pemimpin, tetapi merupakan kehormatan biasanya karena menpunyai kelebihan
ditunjuk sebagai pemimpin sehingga mampu mempengaruhi kondisi psikis dan
perilaku suatu kelompok.

Menurut Kartini Kartono (2006: 9-10), ciri-ciri pemimpin formal sebagai berikut.
a. Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.

b. Kelompok rakyat atau masyarakat menunjukkan dirinya, dan mengakuinya


sebagai pemimpin. Status kepemimpinannya berlangsung selama
kelompok yang bersangkutan masih mau mengakui dan menerima
pribadinya.

c. Tidak mendapatkan dukungan dari suatu organisasi formal dalam


menjalankan tugas kepemimpinannya.

d) Kepala dan Pemimpin

Seorang kepala unit belum tentu dapat menjadi leader. Demikian pula seorang
leader belum tentu mempunyai kedudukan sebagai kepala. Seorang yang tidak
mempunyai pengaruh dapat saja menjadi seorang kepala instansi, dan ia baru
menjadi seorang leader kalau ia mampu mempengaruhi orang lain. Oleh karena
itu, pimpinan yang mengepalai suatu organisasi atau salah satu unitnya harus
menyadari bahwa kedudukan formal saja belum tentu merubah perilaku anak
buahnya sesuai dengan yang diharapkan agar memudahkan dan melancarkan
pencapaian tujuan organisasinya, atau mampu menciptakan kerjasama yang baik
antara bawahannya. Maka seseorang yang melaksanakan kekepalaan mungkin
belum dapat disebut sebagai orang pemimpin. la sekaligus dapat disebut sebagai
seorang pemimpin, apabila ia juga mampu mempengaruhi bawahan sehingga
mereka dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti
dan mentaati kehendak atau perintah-perintahnya.

e) Keterampilan Dasar Kepemimpinan

Grifin dan Ebert mengemukakan bahwa manajer yang efekif perlu memiliki
keterampilan dasar kepemimpinan, seidaknya dalam 5 (lima) hal sebagai berikut:

1. Keterampilan teknis (technical skills).

2. Keterampilan hubungan insani (human relaions skills).

3. Keterampilan konseptual (conceptual skills).

4. Keterampilan mengambil keputusan (decision-making skills).

5. Keterampilan manajemen waktu (time management skills).


F. MOTIVASI

Kata motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu motive yang bearti dorongan, daya
penggerak, atau kekuatan yang terdapat dalam diri organisasi yang menyebabkan
organisasi itu bertindak atau berbuat. Selanjutnya diserap dari bahasa inggris, yaitu
motivation bearti pemberian motif, penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan
dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.

Menurut Wahjosumidjo, motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan


interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri
sesorang.

a) Faktor-Faktor yang Mendorong Timbulnya Motivasi

Menurut Hoy dan Cecil (1978:113), motivator utama manusia untuk melaksanakan
aktivitas adalah:

• Harapan

• Valensi

• Peralatan/kebutuhan

b) Fungsi Motivasi

• Mendorong manusia untuk berbuat

• Berfungsi sebagai penentu arah perbuatan

c) Jenis-Jenis/Kelompok Motivasi

• Motivasi Instrinsi

• Motivasi Ekstrinsik

d) Faktor yang mempengaruhi Motivasi

• Faktor Internal

• Faktor Eksternal

e) Motivasi Dalam Keterkaitannya Dengan Kepuasan Kerja

Teori Kepuasan Kerja


- Two Factor Theory

Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan bagian dari
kelompok variabel yang berbeda yaitu motivators dan hygiene factors.

- Value Theory

Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima
individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin puas
dan sebaliknya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

1. Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment)


2. Perbedaan (Discrepancies)
3. Pencapaian Nilai (Value Attainment)
4. Keadilan (Equity)
5. Komponen Genetic (Genetic Components)
f) Teori Proses Motivasi Kerja

Proses Dasar Motivasi

Menurut Luthan (1992) proses motivasi kerja sendiri terdiri dari tiga elemen penting,
yakni

• Kebutuhan

• Dorongan

• Ransangan

Erg Theory Aldefer

Teori Aldafer mengemukan bahwa ada 3 kebutuhan manusia yang perlu dipuaskan
sebagai sumber motivasi kerja dan ini untuk melengkapi teori yang dikemukakan
oleh Maslow, yaitu:

• Kebutuhan akan keberadaan

• Kebutuhan akan hubungan

Kebutuhan akan pertumbuhan


Unsur-unsur Motivasi Kerja

George & Jones menyatakan bahwa unsur – unsur motivasi kerja adalah sebagai
berikut:

• Arah perilaku

• Tingkat usaha

• Tingkat kegigihan

g) Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan suatu dorongan untuk melakukan sesuatu, jadi jika motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan untuk melakukan suatu pekerjaan. Peranan motivasi
dalam meningkatkan kinerja yaitu, karena dengan motivasi yang tinggi akan
menghasilkan kinerja yang baik dan begitu pula sebaliknya jika motivasinya rendah
akan menghasilkan kinerja yang rendah pula. Jadi kinerja kerja seorang karyawan
akan mudah mencapai tingkat yang diharapkan apabila didukung oleh motivasi yang
tinggi. Motivasi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik akan muncul apabila
pekerjaan yang dikerjakannya mempunyai nilai atau berarti bagi pegawai yang
bersangkutan

G. BRANDING

Kotler dan Armstrong (2004) brand (merek) adalah nama, istilah, tanda, simbol,
rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk
(barang atau jasa) dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari produk
pesaing

Merek adalah sebuah tanda yang dapat membedakan barang dan jasa yang diproduksi
dan dimiliki oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lainnya. Branding adalah
proses mendesain, merencanakan, dan mengkomunikasikan serta identitas dengan
tujuan membangun atau mengelola reputasi.

- Manfaat branding
- Sebagai Pembeda
- Membangun Citra Perusahaan
- Mempengaruhi Psikologi Konsumen
- Daya Tarik dan Promosi
- Alat Pengendali Pasar
- Strategi Branding
- Perluasan lini
- Perluasan merek (brand extension)
- Multimerek
- Merek Baru
- Merek Bersama (co-branding)
- Menggunakan Logo yang Tepat
- Mengintegrasikan Brand
- Melakukan Soft Campaign
- Mempunyai Pesan Brand
- Membuat Pesan
- yang Sesuai Brand
- Konsep Citra Merek

Menurut Kotler dan Armstrong (2004), citra merek adalah himpunan keyakinan
konsumen tentang berbagai merek. Citra merek (brand description), adalah
deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.

Citra produk dan makna asosiasi merek dikomunikasikan oleh iklan dan media
promosi lainnya, termasuk hubungan masyarakat (public relation) dan kegiatan
sponsor (event sponsorship).

Kotler (2002) menyebutkan bahwa citra merek adalah aset dan


pertanggungjawaban yang berhubungan dengan sebuah merek. Hal ini berkaitan
dengan tingkat pengakuan merek, mutu merek yang diyakini, asosiasi mental, dan
emosional yang kuat, serta aset lain seperti hak paten, merek dagang, dan hubungan
saluran distribusi.

d) Keuntungan Kompetitif dari Citra Merek

- Merek memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang kompetitif.


- Mempermudah perluasan jejaring usaha karena kredibilitas merek yang tinggi.
- Mampu menetapkan harga yang lebih tinggi dari pesaing karena terdapat
keyakinan konsumen terhadap kredibilitas produk.
- Memperkuat posisi negosiasi dengan distributor dan pengecer, karena
pelanggan menginginkan merek tersebut.
- Biaya pemasaran menjadi lebih kecil, karena tingkat kesadaran dan kesetiaan
merek konsumen tinggi.

Konsep logo atau trade mark

Trade mark dan logo dari suatu produk atau organisasi adalah suatu arti dari realitas
yang kompleks yang diringkas menjadi sesuatu pernyataan atau bentuk sederhana
yang dikontrol, dikembangkan, dan dimatangkan dalam tempo yang sudah
ditentukan. Fungsi pokok dari trade mark atau logo adalah untuk mengidentifikasi
atau mengenali produk tertentu, pelayanan, atau perusahaan.

 Jenis logo dan trade mark

 Simbol

 Piktograf

 Lettermarks

 Logo

 Gabungan antara huruf dan bentuk trademar

 Tahapan dalam merancang logo


- Investigasi dan analisis
Nama, merek, bidang/jenis bisnis, misi, filosofi, reputasi dan profil objek
- Pengembangan ide perancangan
Nama, symbol, jenis tipografi atau huruf serta alternatif penunjang
- Tahap pengembangan
- Tahap aplikasi

H. PEMASARAN

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik
itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu
kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen.

Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan
pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan pertama ialah memberi
kepuasan kepada konsumen, Dengan adanya tujuan memberi kepuasan ini, maka
kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga produsen.

a) Tugas Pemasaran
- Memperkenalkan Produk
- Membuat rekapitulasi penjualan
- Bekerjasama dengan mitra
- Membuat Strategi lanjutan
- Memastikan Kepuasan Konsumen
- Mencapai target penjualan
b) Fungsi Pemasaran
- PERTUKARAN
Dengan adanya pemasaran maka konsumen dapat mengetahui dan membeli sebuah
produk yang dijual oleh produsen, baik dengan menukar produk dengan uang ataupun
menukar produk dengan produk.
- DISTRIBUSI FISIK
Proses pemasaran juga dapat dalam bentuk distribusi fisik terhadap sebuah produk,
dimana distribusi dilakukan dengan cara menyimpan atau mengangkut produk tersebut.
- PERANTARA
Aktivitas penyampaian produk dari produsen kekonsumen dilakukan melalui perantara
pemasaran yang menghubungkan kegiatan pertukaran dengan distribusi fisik.
c) Strategi Pemasaran
- Selalu konsisten dan melakukan perencanaan
- Menyasar target market
- Menghitung anggaran dengan akurat
- Menentukan marketing mix
- Menggunakan website untuk memasarkan produk
- Melakukan branding dengan baik
- Promosi dan iklan
- Customer relationship management
- Menerapkan mobile marketing
- Email marketing

I. BAURAN
- product
- price
- place
- promotion
- physical
- people
- process
 Manfaat Bauran
- Sederhana
- Alokasi sumber daya yang bijaksana
- Alokasi tanggung jawab
- Memfasilitasi proses komunikasi
- Mampu menganalisis keuangan
 Manajemen Pemasaran

Menurut Philip Kotler, manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,


implementasi, dan kontrol yang disusun untuk sesuai dengan tujuan dan visi
Perusahaan.

 Jenis Jenis Sistem Pemasaran


- Pemasaran horizontal adalah ketika berbagai bisnis membantu memasarkan
produk atau layanan bisnis lain.
- Sistem pemasaran vertikal dibuat dengan mempertemukan produsen, grosir,
distributor, dan pengecer agar mereka saling bekerja sama.
- Sistem pemasaran hibrid adalah produk bisnis yang menggunakan kombinasi
sistem pemasaran horizontal dan vertikal.
- Sistem pemasaran kooperatif dibuat agar peserta dapat saling memasarkan
produknya.
 Peranan Pemasaran
- Sebagai penjualan
- Sebagai promosi
- Sebagai riset dan pengembangan
- Sebagai implementasi dari Konsep Marketing Communication

J. MANAJEMEN KEUANGAN USAHA, MANAJEMEN BISNIS DAN


EVALUASI KINERJA
a. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk


memperoleh sumber modal yang semurah- murahnya dan menggunakannya se-efektif,
se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggungjawab manajer


keuangan. Meskipun tugas dan tanggungjawabnya berlainan disetiap perusahaan,
tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi: keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu
perusahaan. (Weston dan Copeland, 1992: 2).

b. Fungsi Manajemen Keuangan


- Mempermudah perencanaan keuangan bisnis
- Membantu proses penganggaran
- Memungkinkan adanya kontrol keuangan
- Mendorong penilaian audit yang memuaskan
c. Langkah Menyusun Manajemen Keuangan
- Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis
- Menentukan besar keuntungan yang ingin dicapai
- Menyusun rencana anggaran dengan detail
- Membuat jurnal yang sistematis
- Mengelola perputaran kas
- Mengawasi laju Modal, Harta, dan kredit
- Menggunakan pihak ketiga
- Mempersiapkan dana darurat
- Mengembangkan usaha
d. Manajemen Bisnis

Manajemen bisnis ialah kegiatan dalam merancang, mengelola dan mengoperasikan


sebuah usaha atau bisnis. Ia mencangkup semua pengaturan baik dari dalam proses
pengerjaan suatu bisnis maupun dari luar untuk mencapai suatu tujuan yang di
inginkan. Dari usaha besar sampai usaha kecil pun harus menggunakan manajemen
bisnis agar laju usaha yang sedang dijalankan mempunyai target.

e. Komponen Manajemen Bisnis


- Manajemen keuangan
- Manajemen marketing
- Manajemen produksi
- Manajemen distribusi
- Manajemen SDM
f. Kegiatan dalam Manajemen Bisnis
- Orientasi pada konsumen atau pembeli
- Perencanaan kegiatan- kegiatan secara menyeluruh
- Kepuasan konusumen
g. Manajemen Evaluasi Kinerja

Menurut (GT. Milkovich & Bourdreau), Evaluasi/penilaian kinerja adalah suatu proses
yang dilakukan dalam rangka menilai kinerja pegawai, sedangkan kinerja pegawai
diartikan sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhi/mencapai persyaratan
kerja yang ditentukan. Dan (Payaman Simanjuntak (2005:105)), Evaluasi kinerja
adalah penilaian pelaksanaan tugas (performance) seseorang atau sekelompok orang
atau unit kerja organisasi atau perusahaan.

Dengan demikian, evaluasi kinerja dapat dikatakan sebagai suatu sistem dan cara
penilaian pencapaian hasil kerja individu pegawai, unit kerja maupun organisasi secara
keseluruhan.

h. Aspek Yang Dinilai Dalam Evaluasi Kinerja


- Kemampuan Teknis
- Kemampuan konseptual
- Kemampuan Hubungan Interpersonal
i. Tujuan Evaluasi Kinerja
- Meningkatkan saling pengertian di antara karyawan tentang persyaratan kinerja
- Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka
termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi
sama dengan prestasi yang terdahulu
- Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan
aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karir atau terhadap pekerjaan
yang diembannya sekarang
- Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan
termotivasi untuk berprestasi sesuai potensinya
- Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan
kebutuhan pelatihan, khususnya rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana
itu jika tidak ada hal-hal yang ingin diubah.
j. Metode Evaluasi Kinerja
- Skala Peringkat (rating scale)
- Insiden Kritis (critical inscidents)
- Esai (essay)
- Standar Kerja (works Standard)
- Peringkat (ranking)
- Distribusi yang Dipaksakan (forced distribution)
- Pilihan yang Dipaksakan dan Laporan Kinerja Tertimbang (forced-choiced and
weighted checklist performance report)
- Skala Jangkar Perilaku (behaviorally anchored scale)
- Pendekatan Manajemen melalui Sasaran (management by objectives).
k. Manajemen Penjualan

Penjualan dan pemasaran sering kali di pahami segala sesuatu yang sama.

Sebenarnya kedua hal tersebut adalah sesuatu yang berbeda walaupun satu sama lain
memiliki keterkaitan. Pemasaran dari sudut pandang sebagai filosofi adalah suatu
cara pandang yang menempatkan konsumen sebagai titik sentral perhatian dalam
kegiatan bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan dari sudut pandang
aktivitas sebagai suatu sistem keseluruhan dari suatu kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang, jasa, ide kepada pasar sasaran dapat mencapai tujuan organisasi.

l. Pentingnya Manajemen Penjualan


- Semua organisasi membutuhkan manajemen penjualan dengan berbagai aktifitas,
tenaga penjual, peralatan, biaya dan sumber daya lainnya untuk menciptakannya
- Kelemahan dalam bidang penjualan yang mempunyai dampak langsung dirasakan
oleh organisasi.
- Terdapat banyak peluang karir yang dapat diperoleh oleh tenaga kerja perusahaan
dalam bidang penjualan.
- Setiap orang dan organisasi pada prinsipnya adalah penjual.
m. Tahap-Tahap Penjualan
- Menetapkan Tujuan Penjualan
- Memperkirakan volume penjualan dibanyak perusahaan
- Hubungan antara prakiraan dengan penentuan target prakiraan volume penjualan
akan merupakan tulang punggung bagi tujuan-tujuan manajemen penjualan.
n. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan
- Kondisi dan kemampuan penjual
- Kondisi Pasar
- Modal
- Kondisi Organisasi Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai