Anda di halaman 1dari 16

KEUNTUNGAN & KERUGIAN

MENJADI WIRAUSAHAWAN

MUTIAH TILQA RIZQIAH


1847041031
SA03 (Kewirausahaan)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Perkembangan zaman dan sempitnya lapangan pekerjaan mendorong


manusia untuk kreatif serta inovatif untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Untuk menyikapi hal tersebut maka banyak orang yang melakukan
usaha lain untuk mempertahankan kehidupanya, mereka tidak lagi terpaku
terhadap perusahaan-perusahaan penyedia lapangan pekerjaan , lembaga, intansi
serta pemerintah. Hal tersebut terbukti dengan dengan banyaknya orang yang
beralih dan terjun ke duania wirausaha, walaupun dengan modal nekad mereka
memberanikan diri untuk menggeluti pekerjaannya tersebut dengan harapan
mereka dapat meningkatkan kesejahteraanya akan tetapi tidak sedikit pula mereka
yang mengalami kegagalan bahkan bangkrut.

Wirausaha adalah sebuah pekerjaan yang tepat bagi mereka yang memang
sudah paham dengan dunia tersebut, akan tetapi pekerjaan tersebut tidak dapat
digeluti oleh sembarang orang, pekerjaan tersebut membutuhkan orang yang
pintar, cermat melihat lingkungan, manajerial yang baik, strategi yang matang
agar bentuk usahanya tersebut dapat maju, berkembang serta tidak mengalami
kegagalan atau bangkrut (gulung tikar).

Untuk itu sebelum kita terjun keduania kewirausahaan adakalanya kita


memahami pengertian Kewirausahaan, wirausaha, karakteristik wirausaha,
kelebihan dan kekurangan wirausaha , agar tingkat pelaku wirausaha dapat
mengetahui perbandingan wirausaha dengan pekerjaan lain serta dapat
mengetahui kiat sukses serta manemen berwirausaha. Oleh karena itu dalam
makalah ini penulis akan membahas bagaimana pengertian wirausaha, pengertian
wirausaha dan kwirausahaan, kelebihan dan kekurangan wirausaha, tahap-tahap
wirausaha, manfaat wirausaha dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apakah pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan.


b) Apakah kelebihan dan kekurangan wirausaha.
c) Apakah tahap-tahap wirausaha.
d) Apakah manfaat berwirausaha.
1.3  Tujuan Penulisan

a) Mengetahui apa itu Wirausaha dan Kewiraushaan.


b) Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Wirausaha.
c) Mengetahui Tahap-tahap Wirausaha.
d) Mengetahui Manfaat Wirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha

2.1.1   Pengertian Kewirausahaan

Secara etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti


pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.

Berikut dipaparkan pengertian kewirausahaan menurut para ahli :

1)   Peter Drucker : Entrepreneurship berasal dari kata Prancis “Entreprendre”


yang artinya adalah “between” and “unddrtake” atau “to
take” (melaksanakan/menjalankan, melakukan/mengerjakan suatu pekerjaan).

2)   Robert D. Hisrich dan Michael P. Peters (2003) : Entrepreneurship is the


process of creating something new and assuming the risks and rewards.

3)   Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam


memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer, 1996)

4)   Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan

5)   Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang


memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan
sumberdaya yang mereka kendalikan (Roben, 1996)

6)   Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).

7)   Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang


baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).

8)   Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa definisi kewirausahan adalah :

1)   Suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

2)   Sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau


kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk baru.

2.1.2   Pengertian Wirausaha

Berikut ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli:

a)    Joseph C. Schumpeter

Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan


kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil
keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut

b)   Raymond W.Y. Kao

Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan
menjadi realita.

c)    Richard Cantillon

Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan


sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat
produktivitas yang lebih tinggi.

d)   Schumpeter
Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).

e)    Syamsudin Suryana

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi


pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas,
kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.

f)    Prawirokusumo
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang dan perbaikan hidup

Jadi Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk


hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau
hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua
usahanya. Orang yang melakukan wirausaha disebut Wirausahawan.

2.2  Kelebihan dan Kekurangan Wirausaha

1)      Kelebihan Wirausaha

a) Peluang Mengendalikan Nasib Sendiri


b) Kesempatan Melakukan Perubahaan
c) Peluang Menggunakan Potensi Sepenuhnya
d) Peluang Merahi Keuntungan Tampa Batas
e) Peluang Berperan Dalam MasyarakatPeluang Melakukan Sesuatu Yang
Disukai.

2)      Kekurangan Wirausaha

a) Pendapatan Tidak Pasti


b) Resiko Kehilangan Seluruh Investesi
c) Kerja Lama dan Kerja Keras
d) Mutu Hidup Rendah Sampai Bisnis Mapan
e) Ketegangan Mental Yang Tinggi
f) Tanggung Jawab Penuh.

2.3  Tahap-tahap Kewirausahaan

Berikut adalah tahap-tahap melakukan wirausaha secara umum:

1)      Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan


segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
‘’franchising’’ Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri, atau jasa

2)      Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait


dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3)      Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan


analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi
yang dihadapi

4)      Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu
pilihan yang mungkin diambil

2.4  Faktor-Faktor yang menyebabkan Kegagalan dalam Wirausaha

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

1)      Tidak kompeten dalam manajerial.

Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola


usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.

2)      Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,


keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.

3)       Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil


dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran
kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan
memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan
perusahaan tidak lancar.

4)       Gagal dalam perencanaan.

Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

5)       Lokasi yang kurang memadai.


Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.

6)       Kurangnya pengawasan peralatan.

Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang


pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

7)       Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.

Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang


dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan
gagal menjadi besar.

8)       Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.

Berikut adalah kesalahan secara umum atau faktor yang menyebabkan kegagalan
seorang wirausaha :

1)      Kesalahan dalam Mengelola

2)      Kurangnya Pengalaman

Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman jika mereka ingin


mengembangkan usahanya.

3)      Kontrol Keuangan Kurang

Bisnis yang sukses membutuhkan kontrol keuangan yang tepat.

4)      Upaya Pemasaran yang Lemah,

Membangun konsumen untuk bertambah secara berkesinambungan membutuhkan


usaha, pemasaran secara terus-menerus dan kreatif. Slogan, pelanggan secara
otomatis akan datang, hampir tidak pernah terjadi.

5)      Kegagalan untuk Mengembangkan Rencana Strategis.

Gagal dalam merencanakan, berarti gagal untuk bertahan.


6)      Pertumbuhan Tidak Terkendali

Pertumbuhan adalah hal yang alami, sehat dan diinginkan oleh setiap perusahaan.
Namun, harus direncanakan dan dikendalikan. Pakar manajemen Peter
Drucker berkata perusahaan-perusahaan baru lebih baik untuk memperkirakan
pertumbuhan modal hanya setiap peningkatan penjualan 40 hingga 50 persen.

7)      Lokasi Kurang Strategis

Memilih lokasi yang tepat adalah sebagian seni dan sebagian ilmu. Seringkali,


lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian yang benar, investigasi, dan perencanaan.

8)      Kontrol Persediaan yang Barang Buruk

Pengendalian persediaan barang adalah salah satu tanggung jawab manajerial


yang sering terabaikan.

9)      Harga Tidak Tepat

Menetapkan harga yang tepat sehingga menghasilkan keuntungan yang


diperkirakan menuntut pemilik bisnis mengerti berapa biaya untuk membuat,
memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.

10)  Ketidakmampuan dalam Membuat Transisi Entreprenurial

Setelah memulai,akan terjadi pertumbuhan, biasanya membutuhkan gaya


manajemen yang sangat berbeda. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan
untuk mendelegasikan wewenangnya dan tidak menangani - kegiatan operasional
sehari-hari - sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya.

Berikut adalah solusi untuk mengatasinya kesalahan-kesalahan dalam wirausaha


yang menyebabkan gagalnya seorang wirausaha :

1. Mengenal bisnis secara mendalam.

2. Mengembangkan rencana bisnis yang matang.

3. Mengelola keuangan.

4. Memahami laporan keuangan.

5. Belajar mengelola manusia secara efektif.

6. Jaga kondisi Anda.


2.5  Manfaat Berwirausaha/ Kewirausahaan

1)      Kebebasan finansial

Terkadang keuntungan finansial bukan merupakan motivasi utama melakukan


kegiatan usaha, namun tidak bisa dipungkiri keuntungan finansial menjadi faktor
penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan serta menjadi daya tarik
tersendiri seseorang terjun ke dalam dunia usaha. Adakalanya pada suatu waktu
keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang
sama (rata-rata Industri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri,
wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi
yang cukup hati-hati.

2)      Kemampuan mengontrol diri sendiri

Perjalanan selama proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan


kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup. Dengan berjalannya waktu serta
berbagai pengalaman baik ataupun buruk, kesuksesan serta kegagalan dalam
jangka panjang akan membentuk kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol
apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri
wirausaha.

3)      Melakukan perubahan dalam hidup serta menggali potensi diri

Dari sekian alasan seseorang melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis di


antaranya disebabkan oleh karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun
prospek dimasa depan. Kesempatan yang cukup tinggi, perubahan kehidupan
yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha mencoba melakukan bisnis untuk
sekedar mengukur kemampuan diri sendiri serta menggali potensi diri yang belum
termanfaatkan, tuntutan kehidupan dan juga kesempatan melakukan perubahan
dalam hidupnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

4)      Pengabdian diri dan mendapatkan pengakuan atas usaha

Kebutuhan seseorang secara pokok terdiri dari 5 kebutuhan dasar, salah satu di
antaranya adalah aktualisasi diri ataupun secara tidak langsung mendapatkan
pengakuan atas kemampuan dirinya. Wirausaha merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan lingkungan di sekitarnya bahkan dalam cakupan yang lebih
luas lagi. Seorang Wirausaha secara naluri pada umumnya memiliki keinginan
untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat.
Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa dilepaskan
dari perilaku etis serta tanggung jawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari
kehidupan bisnisnya.

2.6  Sikap Wirausaha

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut:

1)      Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki


kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina
dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai
macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan
meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan
dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen
 
tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan.  Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang
dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem
kerja.

2)      Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang,
baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah
dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya
sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan
terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga
produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan
sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan
dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target
perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

3)      Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh


seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran
mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran
mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang
dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan
produk yang dilakukan olehwirausahawan.

4)      Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki


daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang
kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.

5)      Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan


dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan
atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.

6)      Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan


fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis

2.7  Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara


internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan
terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.

Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan


perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara
nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas
yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.

Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha.


Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:

a) Menciptakan lapangan kerja


b) Mengurangi pengangguran
c) Meningkatkan pendapatan masyarakat
d) Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian)
e) Meningkatkan produktivitas nasional
BAB III

PENUTUP

3.1  Keimpulan

Secara etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti


pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.

Jadi Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau
hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua
usahanya. Orang yang melakukan wirausaha disebut Wirausahawan.

Sedangkan Kewirausahaan adalah :

1)   Suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.

2)   Sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau


kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk baru.

Dalam melakukan wirausaha/kewirausahaan adakalanya memiliki kelebihan serta


kekurangan, seperti berikut ini :

1)      Kelebihan Wirausaha

a) Peluang Mengendalikan Nasib Sendiri


b) Kesempatan Melakukan Perubahaan
c) Peluang Menggunakan Potensi Sepenuhnya
d) Peluang Merahi Keuntungan Tampa Batas
e) Peluang Berperan Dalam Masyarakat
f) Peluang Melakukan Sesuatu Yang Disukai.

2)      Kekurangan Wirausaha
a) Pendapatan Tidak Pasti
b) Resiko Kehilangan Seluruh Investesi
c) Kerja Lama dan Kerja Keras
d) Mutu Hidup Rendah Sampai Bisnis Mapan
e) Ketegangan Mental Yang Tinggi
f) Tanggung Jawab Penuh

3.2  Saran

Berwirausaha merupakan sebuah pilihan yang tepat dalam hidup karen


selain untuk meningkatkan kesejahteraan hidup kita dimasa depan , berwirausaha
juga melatih kita untuk hidup mandiri dan bersosial serta secara tidak langsung
membantu perekonomian negara ini.

Saran penulis manakala kita atau siapa saja yang hendak berwirausaha
agar mematangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan wirausaha, baik itu
mental, prospektif usaha maupun strategi pemasaran serta pengelolaan usaha
tersebut agar tingkat kegagalan usahanya sangat kecil sehingga usaha tersebut bisa
berjalan dengan lancar dan sukses. Tingkat kesuksesan wirausaha tidak hanya dari
keberanian mereka untuk mengambil resiko atau nekad akan tetapi persiapan yang
matanglah yang dibutuhkan para wirausahawaan saat ini.

Sifat teladan sorang wirausahawan memang harus dimiliki oleh seluruh


manusia, karena hampir seluruh wirausahwan mereka memiliki kecakapan hidup
yang baik, mereka memiliki sifat kepemimpinan , kreatif dan inovatif, jujur,
bertanggung jawab, pantang menyerah dan lain-lain. Maka oleh karena itu banyak
sekali yang harus kita teladani dari seorang wirausahawan.
DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, E. A., Sos, S., & AB, M. (2012). Kewirausahaan: Sebuah Kajian
Pengabdian Kepada Masyarakat. Jurnal Heritage, 1(2), 33-42.

Hermawan, H. (2017). Mengembangkan Minat Menjadi Wirausaha Dengan


Metode Problem Based Learning (PBL)(Studi Kasus Pada Mahasiswa FE
Universitas Muhammadiyah Jember). Jurnal Manajemen Dan Bisnis
Indonesia, 3(1).

Indrawan, R. D., SP, M., Rakhmat, I. A., & Achmad Fadillah, S. E. Pengantar
Kewirausahaan.

Anda mungkin juga menyukai