Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

KARAKTER DAN TAHAPAN KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

1. M. Dahlan (18030174028)
2. Dwi Fatmarani (18030174059)
3. Afifa Nur Arofa (18030174087)
4. Muhammad Fahreza Aditianata (19030174030)

KELOMPOK 1 (2018C)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karuniaNya kami diberi kesempatan untuk bisa menyelesaikan tugas makalah
Kewirausahaan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu, orang orang yang
berperan dalam studi pustaka kami dan teman teman yang bersedia membantu dalam
penyelesaian tugas kami.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang baik
bagi pembaca. Karena keterbatasan referensi dan pengetahuan, kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
kedepannya.

Surabaya, 17 September 2020


PENULIS

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
2.1 Karakteristik Wirausaha..................................................................................3

2.2 Tahap-tahap Melakukan Wirausaha ............................................................. 5


2.3 Tantangan dan Kesempatan dalam Wirausaha ............................................ 6
2.4 Strategi dan Peluang dalam Membuka Usaha .............................................. 9
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14
3.2 Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman dan sempitnya lapangan pekerjaan mendorong
manusia untuk kreatif serta inovatif untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Untuk menyikapi hal tersebut maka banyak orang yang melakukan
usaha lain untuk mempertahankan kehidupanya, mereka tidak lagi terpaku
terhadap perusahaan-perusahaan penyedia lapangan pekerjaan, lembaga,
intansi serta pemerintah. Hal tersebut terbukti dengan dengan banyaknya
orang yang beralih dan terjun ke dunia wirausaha, walaupun dengan modal
nekad mereka memberanikan diri untuk menggeluti pekerjaannya tersebut
dengan harapan mereka dapat meningkatkan kesejahteraanya akan tetapi tidak
sedikit pula mereka yang mengalami kegagalan bahkan bangkrut.
Wirausaha adalah sebuah pekerjaan yang tepat bagi mereka yang
memang sudah paham dengan dunia tersebut, akan tetapi pekerjaan tersebut
tidak dapat digeluti oleh sembarang orang, pekerjaan tersebut membutuhkan
orang yang pintar, cermat melihat lingkungan, manajerial yang baik, strategi
yang matang agar bentuk usahanya tersebut dapat maju, berkembang serta
tidak mengalami kegagalan atau bangkrut (gulung tikar).
Untuk itu sebelum kita terjun keduania kewirausahaan adakalanya kita
memahami tentang kewirausahaan, agar tingkat pelaku wirausaha dapat
mengetahui perbandingan wirausaha dengan pekerjaan lain serta dapat
mengetahui kiat sukses serta manegemen berwirausaha. Oleh karena itu dalam
makalah ini penulis akan membahas bagaimana tahap-tahap melakukan
wirausaha, tantangan dan kesempatan dalam wirausaha, strategi dan peluang
dalam membuka usaha, serta strategi memilih jenis usaha.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap-tahap melakukan wirausaha?
2. Bagaimana tantangan dan kesempatan dalam wirausaha?
3. Bagaimana strategi dan peluang dalam membuka usaha?
4. Bagaimana strategi memilih jenis usaha?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tahap-tahap melakukan wirausaha
2. Untuk mengetahui tantangan dan kesempatan dalam wirausaha
3. Untuk mengetahui strategi dan peluang dalam membuka usaha
4. Untuk mengetahui strategi memilih jenis usaha

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Wirausaha

Istilah (wirausahawan) entrepreneur dilansir pertama kali pada tahun


1755 oleh Richard Cantilon yang waktu itu sedang melakukan penelitian
tentang IQ wirausahawan. Menurut Cantilon, entrepreneur memiliki fungsi
unik sebagai penanggung risiko. Jadi cakupan dalam diri seorang
entrepreneur adalah:

a. Sebagai manusia yang memiliki sikap mental, wawasan, kreativitas,


inovasi, ide, motivasi, cita-cita dan lain-lain.

b. Berusaha atau berproses untuk mengisi peluang dalam usaha jasa atau
barang (goods) untuk tujuan ekonomi.

c. Untuk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha.

d. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yang membutuhkan


barang atau jasa yang dijualnya dengan selalu memberikan kepuasan.

e. Berani menghadapi segala risiko (sebagai risk taker) tetapi resiko


tersebut sudah diperhitungkan.

Mereka yang dapat dikatakan sebagai seorang entrepreneur


diantaranya sebagai berikut : Pedagang, Saudagar, Pengusaha, Konsultan,
Businessman, Industrialis, Pialang (broker), Pengusaha waralaba, Investor
dan lain-lain.

Berikut ini karakteristik yang harus dimiliki Wirausahawan adalah :

1. Memiliki sifat jujur

Kejujuran merupakan hal paling utama dalam memulai sebuah usaha


yang menjadikan seorang wirausahawan sukses. Sebab kejujuran

3
adalah amanah bagi kita sebagai pemimpin dalam sebuah perusahaan.
Jujur harus dilaksanakan dalam semua pekerjaan.

2. Selalu disiplin

Kedisiplinan sangat diperlukan dalam berwirausaha. Dimana dalam


berwirausaha, kita tidak ada bos atau pimpinan yang akan
mengingatkan kita untuk disiplin. Tapi harus diri kiga sendirilah yang
harus selalu berinisiatif untuk mendisiplinkan diri sendiri. Karena jika
kita mampu berdisiplin maka dapat dipastikan kita juga bias mengajak
orang lain untuk hidup disiplin. Dengan kedisiplinan akan
meningkatkan motivasi dan semangat kita dalam menjalankan suatu
usaha atau pekerjaannya.

3. Kreatif dan inovatif

Dalam berwirausaha, kekreatifan dan keinovatifan seseorang sangat


diperlukan. Dimana kreatifas adalah kemampuan seseorang dalam
menciptakan sesuatu yang berbeda. Sedangkan inovatif adalah suatu
terobosan baru yang diciptakan oleh seorang wirausaha dalam suatu
usaha. Saat seorang wirausaha memikik kreatifitas dan keinovatifan
yang tinggi, maka dapat dipastikan bahwa usaha tersebut akan banyak
peminat sehingga keuntungan dari usaha tersebut juga akan tinggi.

4. Mempunyai komitmen tinggi

Dalam sebuah usaha, harus diawali dengan rasa komitmen yang tinggi
dalam diri. Dengan selalu memegang komitmen dan prinsip yang jelas
maka suatu usaha akan dapat melawati berbagai tantangan yang ada.

5. Mandiri serta realistis

Sikap mandiri dan realistis ini harus dimiliki oleh seorang wirausaha
dalam setiap usahanya. Karena sebagai seorang wirausahawan harus
mampu mengambil keputusan secara mandiri tanpa menggantungkan
orang lain.

6. Mempunyai keterampilan personal

Setiap wirausaha harus mampu dan bisa mencari maupun menangkap


setiap peluang yang datang yang akan menguntungkan usahanya.

4
Wirausahawan harus memanfaatkan setiap peluang yang ada, ingin
berkomunikasi dengan siapapun, serta menangani setiap usaha dengan
terencana dan mampu bekerja sama dengan banyak pihak yang
memberikan kentungan pada usahanya.

2.2 Tahap-tahap Melakukan Wirausaha


Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan, di awali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin, apakah membuka usaha baru atau
melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM,
Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana
pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan melakukan
evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan akan mempertahankan atau tidak
berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan
kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi
salah satu pilihan yang mungkin di ambil.

5
2.3 Tantangan dan Kesempatan dalam Wirausaha
Pada umumnya, ada beberapa tantangan ataupun masalah yang dihadapi dalam
menjalankan suatu usaha, diantaranya :
1. Ketidakmampuan Manajemen
Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman manajemen atau
lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari
kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berjalan.

2. Kurang Pengalaman
Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang
memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan
kemampuan konsep yang mencukupi); kemampuan memvisualisasi,
mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi
keseluruhan yang sinergis.
3. Lemahnya Kendali Keuangan

Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu digarisbawahi, yaitu:
kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap
pelanggan. Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis
dengan hanya “modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal.
Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang
dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka memulai
usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya permodalan yang
memadai tidak akan pernah tercapai mengingat perusahaan mereka
memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai pertumbuhannya. Selain
itu, tekanan terhadap UKMK untuk menjual secara kredit sangat kuat.
Dimana, beberapa manajer melihat peluang untuk mendapatkan keunggulan

6
persaingan terhadap pesaingnya dengan cara menawarkan penjualan kredit.
Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan penjualan kredit
secara hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat menghancurkan
kesehatan keuangan bisnis kecil.

4. Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis.

Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan


strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk
perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya
mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk
keduanya usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang
didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang
berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing
di pasar.

5. Pertumbuhan Tak Terkendali


Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh
semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali.
Pakar manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru
berdiri dapat diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat
dibandingkan dengan basis modal mereka apabila penjualan meningkat 40
sampai 50 persen. Idealnya, perkembangan harus didanai dari laba ditahan
atau dari tambahan modal pemiliknya, tetapi sebagian besar bisnis
mengambil pinjaman paling tidak untuk sebagian investasi modalnya.
6. Lokasi yang buruk
Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian merupakan
suatu seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih
tanpa penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa
wirausahawan memilih lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat

7
ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak berkembang dan bisnis tersebut
terancam gagal.
7. Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik
Umumnya, investasi terbesar yang harus dilakukan manajer bisnis kecil
adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan adalah salah satu
tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat persediaan
yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok,
yang akhirnya mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan.
Berhasil melewati “tahap awal kewirausahan” bukanlah jaminan
keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya memerlukan
perubahan gaya manajemen yang secar drastis berbeda. Kemampuan-
kemampuan yang tadinya membuat seorang wirausahawan berhasil
seringkali mengakibatkan ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan
mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenang dan
melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari – sesuatu yang tidak mampu
dilakukan oleh banyak wirausahwan.

Pertumbuhan bisnis dapat memberikan kekuatan tambahan bagi pengusaha


untuk mempengaruhi kinerja perusahaan. Akan tetapi ketika perusahaan berkembang,
hal tersebut berubah.Perubahan ini memperkenalkan sejumlah tantangan manajerial.

Tantangan ini muncul dari berbagai tekanan berikut Robert D Hisrich (2008,
640):

1. Tekanan terhadap sumber daya keuangan yang sudah ada.

Pertumbuhan membutuhkan sumber daya keuangan dalam jumlah besar. Dengan


sumber daya keuangan yang besar ini perusahaan menjadi rentan terhadap biaya
tidak terduga yang dapat mendorong perusahaan melebih batasnya dan
membuatnya bangkrut. Kelonggaran sumber daya dibutuhkan untuk melindungi

8
terhadap kebanyakan goncana linkungan dan untuk mengembangkan inovasi
lebih jauh.

2. Tekanan terhadap sumber daya manusia

Pertumbuhan juga disokong oleh jumlah tenaga kerja. Masalah moral,


kejenuhan,dan perputaran yang meningkat. Masuknya tenaga kerja baru akan
mengikis budaya kerja, yang merupakan masalah
terutama jika perusahaan bergantung pada kultur organisasi sebagai sumber
keunggulan kompetitif.

3. Tekanan terhadap pengelolaan tenaga kerja

Seiring perkembangan perusahaan mereka membutuhkan perubahan gaya


manajemen, artinya mengubah cara mereka menghadapi pekerja. Pengambilan
keputusan manajemen yang merupakan hak eksklusif pengusaha dapat menjadi
sesuatu yang berbahaya bagi kesuksesan pertumbuhan perusahaan karena
pekerja telah dilibatkan dalam seluruh keputusan penting sejak bisnis tersebut
dbuat.

4. Tekanan terhadap waktu pengusaha

Pertumbuhan memakan waktu pengusaha,tetapi ketika pengusaha


mengalokasikan waktu untuk berkembang, maka waktu itu harus dialokasikan
dari aktifitas lainnya, dan ini dapat menimbulkan masalah.

2.4 Strategi dan Peluang dalam Membuka Usaha


A. Strategi dalam membuka usaha
1. Milikilah Suatu Mimpi
Bermimpiah ntuk menjadi entrepreneur yag sukses dalma bidang
apapun. Karena kesuksesan berawal dari sebuah mimpi.

9
2. Tentukanlah Jenis Usaha yang Sesuai dengan Skill atau Keahlian yang
Anda Miliki
Jangan membuka usaha hanya karena ikut-ikutan, karena nanti Anda
akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan usaha tersebut.
3. Menyusun Suatu Reancana dan Strategi
Perencanaan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis.
Siapkanlah rencana sematang mungkin dengan menyusun anggaran.
4. Laksanakan Impian dan Rencana Anda
Dalam memulai bisnis, yang terpenting adalah action. Karena tanpa
praktek hasilnya juga tidak akan terwujud. Dari situlah ita akan
memperoleh banyak pengalaman yang dapat dijadikan sebagai pelajaran
yang berharga.
5. Lakukan Usaha dengan Keyakinan Sepenuh Hati
Jika suatu usaha dilakukan dengan senang hati, ikhlas dan penuh
pengharapan serta keyakinan. Maka suatu saat nanti Anda akan menuai
hasilnya.
6. Siapkan Beberapa Alternatif Bisnis
Siapkanlah beberapa alternative bisnis yang dapat Anda jalankan
sehingga apabila salah satunya gagal, alternatif bisnis Anda yang lain
masih bisa berjalan.
7. Buatlah Merk atau Brand yang Mudah Diingat
Merk atau brand merupakan salah satu unsur yang sangat penting supaya
produk Anda dikenal dan mudah diingat oleh konsumen.
8. Lakukan Promosi
Dalam dunia pemasaran, salah satu penentu keberhasilan bisnis adalah
dengan melakukan promosi yang terus-menerus dan terarah pada target.
Promosi sangat penting dilakukan untuk mengenalkan produk atau
layanan bisnis Anda supaya dikenal oleh masyarakat.
9. Perluas Jaringan

10
Salah satu keberhasilan dalam penjualan adalah dengan sistem
networking karena dengan jaringan yang luas, maka peluang untuk
meningkatkan produk penjualan Anda juga sangat besar.

B. Peluang dalam membuka usaha

1. Ciri-ciri Peluang Usaha

Ada beberapa jenis peluang usaha antara lain peluang usaha yang potensial dan
peluang usaha yang baik. Ciri-ciri dari setiap jenis tersebut adalah sebagai
berikut:

Ciri-ciri Peluang Usaha Yang Potensial

Terdapat beberapa ciri-ciri peluang usaha yang potensial, antara lain:

 Mempunyai nilai jual tinggi


 Bukan hanya sekedar ambisi tetapi harus bersifat nyata
 Bisa bertahan lama atau berkelanjutan di pasar
 Skala usaha itu dapat diperbesar atau ditingkatkan
 Tidak terlalu banyak modal yang digunakan, investasinya tidak terlalu
besar tetapi sangat berpotensi menguntungkan dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Peluang Usaha Yang Baik

Sedangkan ciri-ciri peluang usaha yang baik yaitu sebagai berikut:

 Peluang usaha tidak meniru orang lain tetapi asli hasil riset dan
pemikiran diri sendiri
 Peluang harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan di pasar
 Adanya keyakinan dapat mewujudkannya
 Peluang itu harus sesuai dengan kehendak
 Kelayakan usaha tersebut telah teruji

11
 Adanya rasa senang apabila menjalankannya

2. Faktor Yang Mempengaruhi Munculnya Inspirasi Peluang Usaha

Ada dua faktor yang menjadi pengaruh terhadap munculnya inspirasi peluang
usaha, yakni:

Faktor Internal

Adalah faktor yang bersumber dari dalam/diri sendiri antara lain:

 Wawasan atau pengetahuan yang ada pada diri sendiri


 Pengalaman pada dunia bisnis atau usaha
 Pengalaman dan kemampuan ketika menyelesaikan suatu masalah
 Kemampuan atau pemahaman terhadap sesuatu atau situasi kondisi

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar antara lain:

 Masalah yang muncul dan dihadapi dan belum terselesaikan


 Kesulitan dalam mencari solusi masalah
 Pemikiran yang baik untuk membuat sesuatu yang baru dari suatu
kondisi
 Keperluan yang belum tercapai atau terpenuhi untuk diri sendiri
ataupun orang lain.

Sumber Peluang Usaha

Suatu peluang usaha memiliki sumber-sumbernya yang bisa membangkitkan


semangat berusaha, yaitu diantaranya:

12
1. Diri Sendiri

Peluang usaha yang mempunyai potensial tinggi adalah bersumber dari diri
sendiri, seperti dari hobi, keahlian pengetahuan dan dari riset atau pengamatan
lingkungan. Alasan mengapa peluang yang baik datang dari diri sendiri karena:

 Untuk menjalankan usaha haruslah konsisten dan memiliki komitmen


 Untuk menjalankan usaha memerlukan proses yang panjang, sampai
usaha tersebut sukses
 Untuk menjalankan usaha butuh terus mencoba dan pantang menyerah,
dengan didukung kreativitas dan juga mempunyai pengetahuan yang
mencukup untuk meraih keberhasilan

2. Dari Lingkungan

Terdapat banyak sumber peluang usaha yang diperoleh dari lingkungan sekitar,
seperti:

 Usaha yang dimiliki orang tua yang terus dikembangkan, menjadikan


semakin besar dan luas
 Di lingkungan sekitar rumah
 Kebiasaan diri sendiri

3. Dari Konsumen

Permintaan, keluhan, saran atau harapan konsumen pada barang atau jasa di
pasar dapat menjadi sumber ide untuk menciptakan usaha.

4. Dari Perubahan Yang Terjadi

Peluang usaha bisa muncul dari berbagai perubahan lingkungan apabila orang
tersebut dapat membaca situasi untuk dijadikan peluang usaha.

13
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Wirausaha adalah orang yang berani membuka lapangan pekerjaan dengan
kekuatan sendiri, tetapi juga menguntungkan masyarakat, karena dapat menyerap
tenaga kerja yang memerlukan pekerjaan. Dalam menjadi wirausahawan sangat
diperlukan pengetahuan-pengetahuan dalam berwirausaha seperti strategi,
tahapan dan paham dalam karakteristik wirausahawan.

3.2 Saran
Karakteristik seorang wirausaha perlu dikembangkan agar seorang wirausaha
tersebut memiliki karakter yang bisa mennjadi wirausaha yang baik dan seorang
wirausaha yang maju. Dengan demikian ia bisa mengubah pola pikiran dan pola
pandangnya agar selalu bisa menemukan ide-ide yang baru. Ide-ide yang
memunculkan karya yang berarti, dengan karya tersebut akan meningkatkan
penjualan yang bisa berdampak positif bagi kegiatan ekonomi.

14
DAFTAR PUSTAKA
Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.
Z Heflin Frinces. 2004.Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit
Darussalam dan Magister Manajemen STIE Mitra Indonesia
Hisrich, Robert D, and Peters, Sheperd, Dean A, 2008, Entrepreneurship The
International Edition,Terjemahan, Salemba Empat, Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai