Anda di halaman 1dari 23

Makalah prakarya

8 soal tentang kewirausahaan

Disusun oleh :

Nama : T. Nurdin rizki sb


Kelas : XII IPS 1
Guru pembimbing : Rahmadani Fitri

Madrasah aliyah negeri 1 Medan

T.A 2020/2021

1
BAB I

Kata pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata pelajaran prakarya tentang soal kewirausahawan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, 9 agustus 2020

Penyusun

T. Nurdin rizki

2
Daftar Isi

BAB I....................................................................................................................................................2

Kata pengantar..................................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................................3

BAB II...................................................................................................................................................4

Pembahasan......................................................................................................................................4

1. Bagaimanakah sejarah inti dan hakikat dari kewirausahawan ?................................................4

2. Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristik, dan modal dari seorang
wirausaha !....................................................................................................................................6

3. Faktor-faktor seperti appakah yang memicu seorang untuk mulai untuk berwirausaha ?........8

4. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil..........................10

5. Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seorng yang berwirusaha ?.............13

6. Kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?.................................16

7. Manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan.............................18

8. Imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha ?...........................................21

BAB III................................................................................................................................................23

Penutupan.......................................................................................................................................23

3
BAB II

Pembahasan

1. Bagaimanakah sejarah inti dan hakikat dari kewirausahawan ?

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan
pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan beda. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambahan di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara yang baru dan berbeda, seperti :
 Pengembangan teknologi
 Penemuan pengetahuan ilmiah
 Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
 Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan
sumber daya yang lebih efisien.

Jiwa dan Sikap Kewirausahaan:

1. Percaya diri (self confidence)


Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan,
yang bersifat internal, sangat relative dan dinamis dan banyak ditentukan oleh
kemampuannya untuk memulai, melaksankan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja, kegirahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah

4
untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang
mandiri dan percaya diri.

2.Berorientasi pada tugas dan Hasil


Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai dan motif berprestsi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja
keras.

3.Keberanian mengambil Resiko


Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang leih menyukai usaha-usaha
yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang
kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada
tantangan dan menjahui situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pilihan terhadap
resiko tergantung pada :
- Daya tarik setiap alternative
- Kesediaan untuk rugi
- Kemungkinan relative untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil resiko tergantung dari :


- Keyakinan pada diri sendiri
- Kesedian untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk
mmperoleh keuntungan
- Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistid

4.Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu
menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam
proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai.

5.Berorientasi ke masa depan


Wirausaha memilik perspektif dan pandangan kemasa depan, kuncinya adalah degan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang

5
6. Keorisinilan : Kreatifitas dan inovasi wirausaha yang inovatif adalah orang memiliki cirri-
ciri:
a.tidak pernah puas pada cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik
b.selalu ingi tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai


pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan factor-faktor lingkungan adalah peluang,
model peran dan aktivitas.

Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu :
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi
sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan individu yang


langsung berpengaruh pada kinerja. Kenerja bagi wirausaha meerupakan tujuan yang ingin
dicapai.

2. Sebutkan apa saja yang menjadi sikap, modal, karakteristik, dan modal
dari seorang wirausaha !

Karakteristik Wirausaha

Jika Anda tertarik untuk berwirausaha, pastikan Anda memahami beberapa karakteristik


wirausaha. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Jujur

6
Kejujuran merupakan hal utama jika ingin menjadi pengusaha yang sukses. Apalagi jika
Anda menjadi pemimpin dalam usaha tersebut, memiliki karyawan yang jujur akan membuat
usaha berkembang dengan pesat.

2. Disiplin

Kedisiplinan menjadi salah satu modal utama jika ingin memulai berwirausaha. Memiliki
sifat disiplin dapat menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan pekerjaan usaha
dan pekerjaan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

3. Kreatif dan inovatif

Memiliki kreativitas dan inovasi merupakan bagian dari karakteristik wirausaha. Kreativitas
memungkinkan Anda untuk menciptakan hal yang berbeda. Apalagi kreativitas tersebut
ditunjang dengan inovasi, maka usaha yang sedang Anda jalankan dapat menarik minat para
pelanggan. Oleh karena itu, tumbuhkan sifat kreatif dan inovatif untuk mengembangkan
usaha.

4. Berkomitmen tinggi

Mulailah untuk berkomitmen ketika berwirausaha. Dengan memiliki komitmen yang tinggi
serta memegang teguh prinsip, usaha akan berkembang dan mencapai kesuksesan.

5. Mandiri serta realistis

Salah satu karakteristik yag harus dimiliki ketika berwirausaha adalah mandiri dan realistis.
Hal ini karena ketika berwirausaha membutuhkan kemampuan untuk mengambil keputusan
cepat. Seorang wirausahawan harus menjadi mandiri dan realistis jika ingin usaha yang
digelutinya berkembang dengan pesat.

6. Memiliki keterampilan personal

Ketika terjun berwirausaha, Anda harus memiliki keterampilan personal. Hal ini dikarenakan
Anda harus mampu mencari, memanfaatkan setiap peluang, berkomunikasi, dan mampu
bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat menguntungkan usaha yang sedang dijalani.

Modal yang harus disiapkan seorang wirausahawan

Tiga jenis modal yang harus disapkan bagi seorang wirausahawan :

7
1. Modal Investasi awal merupakan modal yang harus dikeluarkan sebagai investasi.
2. Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk modal kerja, seperti  untuk membeli
mesin produksi dan lain sebagainya.
3. Modal operasional adalah modal yang digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan.

3. Faktor-faktor seperti appakah yang memicu seorang untuk mulai untuk


berwirausaha ?

Untuk melakukan berwirausaha atau berwiraswasta situasi mudah. Sebagian besar mereka
yang sukses dapat melakukan wirausaha karena dipicu beberapa faktor. Entah dari
lingkungan keluarga, riwayat pekerjan, pendidikan dan lain-lain. Di bawah ini akan saya
uraikan faktor-faktor pemicu berwirausaha.

Faktor-faktor pemicu berwirausaha:

1. Lingkungan Keluarga

Sesorang yang berubah dari keluarga usahawan. Dari kecil hingga dewasa, mereka sudah
terbiasa melihat aktifitas-aktifitas tentang usaha yang dijalankan. Hal ini yang berpengaruh
berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Yang dimaksud lingkungan keluarga yaitu orang
tua, saudara, keluarga yang lain (kakek, paman, bibi, anak), teman-teman, pasangan atau
pengusaha sukses yang diidolakannya.

2. Pendidikan

Pendidikan bisa berawal ketika mereka pernah menerima pendidikan seperti waktu Kuliah,
Seminar, Workshop, bahkan kursus. Nah dari ilmu yang didapat inilah yang mendasari untuk
membuka berdasarkan pengalaman ilmu yang didapat.

3. Nilai-nilai (values) Personal

8
Poin ini sebenarnya adalah tentang kepribadian orang tersebut, bagaimana perilaku dan
perilaku tiap harinya. Ada istilah yang mengatakan sudah punya bakat sejak masih kecil.
Semisal pandai berbica, mudah mempengaruhi orang lain, kreatif dll

4. Usia

Kebanyakan wirausahawan berumur sekitar 22 tahun sampai 55 tahun. Karena masa-masa


inilah sifat semangat dan optimisme yang masih bernilai tinggi. Tapi bukan berarti mereka
sudah lansia tidak bisa melakukan usaha, namun karena usia yang mempengaruhi seperti
daya pikir, daya ingat dll.

5. Riwayat Pekerjaan

Bisa terjadi karena tidak puas dengan pekerjaan sekarang yang dikerjakan, adanya konflik di
tempat kerja dengan rekan kerja, tidak naik pangkat, gaji tidak naik-naik akibat PHK. Ada
juga yang sudah bekerja bertahun-tahun dan memiliki pengalaman yang cukup, sehingg
memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Hal ini juga menjadi alasan umum dari mereka
untuk berani membuka usaha sendiri.

Adapun alasan seseorang berwirausaha menurut Wirasasmita (1994) yakni:

1. Alasan Keuangan

Yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, agar keuangannya
stabil

2. Alasan Sosial

Yaitu memperoleh gengsi / status, dapat dikenal dan dihormati, menjadi panutan, agar dapat
bertemu dengan banyak orang.

3. Asalan Pelayanan

Yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu anak yatim, membahagiakan orang
tua, demi masa depan keluarga, bekal untuk menikah.

4. Alasan Memenuhi Diri

9
Yaitu untuk menjadi atasan mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, bergantung pada
orang lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

4. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil

A. Usaha menjadi gagal

Kegagalan berbisnis adalah suatu hal yang paling dihindari oleh para pengusaha. Sebuah
artikel dari kompas.com menungkapkan fakta bahwa hanya 1 dari 4 bisnis yang dirintis dapat
bertahun selama 15 tahun lebih. Kebanyakan dari pebisnis gagal di 5 tahun pertama.
Tentunya fakta ini menunjukan bahwa menjalankan roda bisnis tidak lah mudah. Ada banyak
faktor yang membuat sebuah bisnis bangkrut atau gagal. Namun dari banyaknya faktor-faktor
penyebab kegagalan tersebut, faktor internal lah yang paling banyak memberi kontribusi
kegagalan suatu bisnis. Oleh karena itu, anda perlu mengetahui apa saja faktor penyebab
kegagalan agar anda dapat mengantisipasinya. Berikut adalah 8 faktor utama penyebab
kegagalan berbisnis.

1. Tidak ada perencanaan

Berkali-kali ikut seminar bisnis atau membaca profil pengusaha sukses sering memdorong
kita ikut memulai bisnis sendiri. Tak ada yang salah dengan semangat tersebut. Tapi
menjalankan bisnis hanya bermodal semangat, salah-salah akan berujung pada kebangkrutan.
Untuk menghindari kebangkrutan, selalu dampingi semangat menggebu tersebut dengan
perencanaan matang. Tentukan dulu visi, misi, dan tujuan bisnis yang akan Anda geluti.
Termasuk menggali informasi lebih banyak tentang seluk beluk bisnis tersebut, bagaimana
dan di mana membeli bahan bakunya, siapa saja yang akan menjadi konsumen, serta di mana
dan bagaimana memasarkannya. Intinya, bila ingin usaha bertahan jangan memulai usaha
sebelum Anda melakukan survei pasar.

2. Tidak melakukan riset pasar

10
Ibarat kita akan berperang, kita harus mencari tahu tentang kondisi medan agar kita dapat
mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat meraih kemenangan. Begitu pula ketika
menjalankan sebuah bisnis. Mencari tahu kondisi pasar atau melakukan riset pasar adalah
salah satu persiapan yang wajib dilakukan oleh pengusaha. Dengan melakukan riset pasar
kita akan tahu tentang bagaimana keberterimaan produk di pasaran atau bagaimana respon
masyarakat tentang produk anda. Anda tidak mau kan menjual produk gagal? Oleh karena
itu, lakukan lah riset pasar. Riset pasar bisa dilakukan dengan memantau perkembangan
masyarakat melalui berita di media-media atau meminta ahli riset pasar untuk melakukannya.

3. Pemasaran yang lemah

Di awal usaha, anda akan tergoda untuk memproduksi sebanyak-banyaknya produk agar
segera mencicip keuntungan berlipat. Tidak jadi salah jika memang dilakukan, namun anda
harus juga tahu bagaimana cara memasarkan produk tersebut. Jelilah memanfaatkan setiap
kesempatan untuk mempromosikan produk Anda. Tak perlu bernafsu memasang iklan di
media massa bila modal Anda tak mencukupi. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk
mempromosikan produk pada calon konsumen, seperti melalui media sosial atau mailing list.
Tapi ingat, jangan melupakan etika dalam memasarkan. Karena jika salah anda berpromosi,
bukannya mendapatkan pembeli, promo produk Anda bisa dianggap spam.

4. Manajemen yang buruk

Bukan berarti kita harus memiliki latar belakang manajemen atau akuntansi untuk menjadi
pebisnis sukses. Kita bisa belajar membuat arsip dan catatan yang baik setiap transaksi yang
terjadi. Tak ada salahnya juga bila Anda membuat catatan rinci seputar tahapan apa saja yang
sudah dilakukan. Dengan pencatatan yang baik, kita bisa mengevaluasi, apakah bisnis yang
sudah berjalan semakin dekat dengan keuntungan berlipat atau justru ancaman jurang
kebangkrutan.

5. Rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan

Salah satu inti dari mengelola sebuah bisnis adalah mengelola keuangan perusahaan agar roda
bisnis dapat terus berjalan. Pencatatan dan pembukuan setiap transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan hingga melahirkan laporan keuangan perusahaan adalah usaha pengelolaan
keuangan. Dengan mengetahui laporan seorang pengusaha dapat mengambil keputusan yang

11
tepat untuk mengelola keuangan dan menjalankan roda bisnisnya. Namun jika seorang
pengusaha tidak memiliki pemahaman tentang ini, ibarat balapan mobil tidak isi bensin. Oleh
karena itu, pengusaha harus memiliki setidaknya pengetahuan dasar tentang mengelola
keuangan. Belajar dari internet secara otodidak atau dari praktisi akuntan jika mampu.

B. Usaha menjadi sukses

Belakangan ini banyak orang yang tertarik dengan dunia wirausaha, terlebih setelah melihat
langsung para pebisnis yang sukses menjalankan wirausaha hingga meraih omset sekian.
Bahkan para pekerja kantoran banyak yang memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan
banting stir di dunia wirausaha.

Tentu sangat menggiurkan ketika kita melihat contoh yang sudah sukses, tapi jangan lupa
untuk melihat setiap cerita di balik kesuksesan mereka. Ada banyak hal yang perlu dipelajari
karena pada faktanya beberapa dari mereka juga harus mengalami kepahitan terlebih dahulu
sebelum usahanya bisa sesukses sekarang.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kesuskesan wirausaha yang bisa
Anda pelajari.

Kemauan keras dan tekad yang kuat

Sebuah bisnis akan sukses dijalankan ketika orang yang menjalankan usaha memiliki tekad,
semangat, dan kemauan yang keras. Ketika ketiga hal ini dilakoni, maka Anda akan tetap
optimis meskipun usaha Anda sedang berda di ujung tanduk sekalipun. Anda akan selalu
termotivasi untuk sukses sehingga mau untuk belajar lagi dan lagi. Ini merupakan bekal yang
sangat penting untuk kesuksesan wirausaha.

Memiliki modal yang cukup

Meskipun telah memiliki semangat dan tekad, Anda juga perlu memiliki modal untuk
menjalankan dan megembangkan bisnis Anda. Modal merupakan komponen utama dalam
wirausaha yang tidak bisa tergantikan oleh apapun. Jadi sebelum memulai usaha, sebaiknya
Anda sudah memiliki modal yang cukup untuk bidang usaha yang akan Anda jalani agar
kedepannya bisa berjalan dengan lancar.

Tahu persis akan target pasar

12
Pastikan Anda juga tahu siapa yang menjadi target pasar Anda. Dalam hal ini, target pasar
yang tepat merupakan faktor yang juga menentukan sukses tidaknya wirausaha. Ketika Anda
berbisnis di tempat dan waktu yang tepat, maka kemungkinan besar bisnis Anda pun akan
sukses. Lain ketika Anda berbisnis dengan target pasar yang salah, maka kemungkinan untuk
sukses pun kecil.

Pelayanan yang baik

Sebuah usaha yang siap berkembang adalah usaha yang memiliki pelayanan yang baik.
Ketika Anda ramah dan baik pada pelanggan, maka Anda akan mudah untuk mendapatkan
pelanggan yang loyal. Dalam berbisnis Anda perlu mencari pelanggan, bukan hanya pembeli
saja yang hanya membeli produk Anda sekali. Anda perlu pelanggan yang artinya konsisten
menggunakan produk yang Anda tawarkan

Networking yang luas

Yang juga tak kalah penting dari usaha adalah memiliki networking atau jaringan yng luas.
Networking inilah yang akan membuat usaha Anda dikenal orang lain, masyarakat, bahkan
seluruh dunia. Networking juga memudahkan Anda alam berbisnis, untuk itulah mulai dari
awal bangunlah networking Anda seluas mungkin agar Anda mengalami kelancaran dan
kemudahan dalam menjalankan bisnis.

Pemasaran yang efektif

Pemasaran yang baik dan efekif juga mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Tentu
dibutuhkan teknik marketing yang kuat untuk menjangkau pasar yang Anda inginkan, oleh
karena itu pastikan teknik pemasaran sudah Anda kuasai saat memulai bisnis. Atau paling
tidak, Anda memiliki tenaga pemasar yang handal untuk memasarkan bisnis Anda.

Inovasi dan kreativitas tinggi

Faktor lain yang mempengaruhi suksesnya kegiatan wirausaha adalah adanya inovasi dan
juga kreativitas tinggi dalam membuat dan mengembangkan bisnis. Dalam berbisnis tentu
akan ada banyak pesaing yang juga menjalankan bisnis yang sama dengan Anda, untuk itulah
penting bagi Anda untuk memiliki inovasi dan kreativitas agar produk Anda berbeda dengan
pesaing. Semain kreatif dalam berbisnis, maka peluang untuk sukses pun semakin besar.

13
5. Keuntungan dan kerugian seperti apa yang didapat dari seorng yang
berwirusaha ?

A. keuntungan dari seorang yang berwirausaha

1. Waktu Untuk Keluarga Lebih Banyak

Menjadi wirausaha, Anda akan memiliki waktu yang fleksibel. Berbeda dengan jam kantor
yang sudah menetapkan standar jam kerja setiap harinya. Anda juga tak perlu repot-repot
lembur di kantor. Tentu saja ini akan menguntungkan Anda dan keluarga. Waktu untuk
berkumpul bersama menjadi lebih banyak, dan lebih mudah mengawasi anak-anak setiap
hari.

2. Membuka Kesempatan Kerja

Apabila bisnis yang dijalani mulai berkembang, Anda bisa membuka kesempatan kerja bagi
siapa saja. Selain dapat membantu menjalani usaha yang diterapkan, ini dapat menciptakan
peluang karir untuk orang lain.

3. Memiliki Pendapatan Sendiri

Membuka usaha tentunya bisa membantu Anda memiliki pendapatan sendiri. Dengan begitu,
Anda juga bisa membantu suami untuk memenuhi pengeluaran keluarga dan menambah
tabungan masa depan bersama-sama. Laba yang didapat malah bisa lebih besar dari gaji
karyawan kantoran yang sudah ditentukan

4. Relasi Semakin Luas

Menjadi wirausaha memberikan peluang untuk Anda bertemu dengan orang banyak. Ini juga
bisa membantu Anda untuk menambah relasi. Semakin banyak network yang didapatkan
justru bisa membuat usaha yang dijalankan semakin sukses.

5. Wawasan Bertambah

Tak hanya relasi saja yang bertambah, wawasan Anda juga akan berkembang. Misalnya
wawasan seputar perkembangan ekonomi dan sosial, atau wawasan yang berhubungan

14
dengan bisnis. Hal tersebut juga bisa Anda dapatkan dari orang-orang atau relasi yang
ditemui.

6. Hobi Tersalurkan

Umumnya para wanita yang berwirausaha berawal dari hobi. Misalnya memiliki hobi menari,
hobi memasak, atau bahkan hobi menjahit. Selain hobi tersalurkan, usaha yang dijalankan
pun terasa lebih ringan. Dari hobi Anda bisa mendapatkan penghasilan.

B. Kerugian bagi seorang wirausaha

1. Jam Kerja Panjang dan Tidak Pasti

Pada saat sebagian orang telah tidur lelap di malam hari, seorang wirausahawan kadang
masih bekerja, hal ini dilakukan agar keesokan harinya dapat berbisnis dengan mitranya atau
melayani para pelanggan dengan baik. Selain itu tidak jarang menggunakan jam makan siang
diisi dengan membicarakan bisnis dengan mitra atau mengantarkan pesanan ke tempat
pelanggannya.

2. Pendapatan Tidak Stabil

Pendapatan seorang wirausahawan tergantung dari waktu dan kondisi, seperti pedagang
pakaian jadi akan menghasilkan lebih banyak pada hari biasa dibanding hari menjelang
lebaran.

3. Menanggung Resiko

Wirausahawan yang merangkap pemilik dan sebagai direktur bila dalam pengambilan
keputusan yang diambilnya salah, maka resikonya ditanggung dan dirasakan langsung
olehnya terhadap pihak ketiga lainnya.

4. Belajar tak ada akhirnya

Untuk meningkatkan usahanya, wirausahawan harus mempunyai strategi belajar yang jitu.
Caranya bisa . menonton tayangan pengusaha sukses, mengikuti seminar atau lokakarya yang
dibawakan oleh pengusaha sukses. Prinsipnya selama hayat masih dikandung badan, seorang
pengusaha tidak boleh berhenti belajar.

15
5. Sering terlibat masalah keuangan

Wirausahawan harus mampu mengalokasikan uang yang ada untuk berbagai kepentingan.
Setiap masalah keuangan harus diselesaikan dengan baik. Adanya keterlambatan pembayaran
akan berimbas kepada jenis pengeluaran yang lainnya.

6. Kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?

Alasan mengapa berfikir kreatif sangat penting

Berikut adalah alasan-alasan mengapa berfikir kreatif sangat penting bagi kehidupan setiap
individu;

Banyak masalah yang dihadapi maka ciptakan solusi.

Dalam hidup, tidak ada sesuatu yang berjalan lurus-lurus saja. Melainkan akan banyak
rintangan yang dihadapi, banyak masalah yang akan datang dan terkadang bertubi-tubi. Maka
penting bagi setiap individu untuk mengantisipasi hal tersebut dengan cara berfikir kreatif,
yaitu mencari solusi dan memunculkan ide-ide atau gagasan baru untuk memecahkan
masalah tersebut.

Pembeda setiap individu adalah tingkat kekreatifannya.

Setiap individu akan dikenal dengan kemampuan dan tigkat kreativitasnya dalam setiap
kesempatan yang dihadapinya. Namun perlu diketahui bahwa setiap individu memiliki
tingkat kreatif dan kepandaian masing- masing, maka perlu bagi setiap individu untuk
berusaha meningkatkan kemampuan dirinya agar tidak menjadi individu yang tertinggal dari
yang lainnya.

Persaingan dalam dunia Kerja maupun lainnya semakin ketat.

Persaingan adalah hal yang wajar dalam hidup. Ada pepatah “ Yang kuat yang akan
bertahan”. Dan pepatah tersebut sangatlah sesuai dengan apa yang tengah dirasakan dalam
hal ini. Maka setiap individu dituntut agar mampu melawan dan menghadapi persaingan-
persaingan yang berkembang dalam dunia kerja yang ada. Maka disini, diperlukan kreatifitas

16
dalam brfikir dalam setiap individu, agar bisa membuat dirinya berbeda dan memiliki daya
tarik tersendiri agar setiap usahanya dapat berjalan lancer dan sukses.

Ada banyak hal yang benar- benar harus diperhatikan dalam berfikir kreatif. Dan berfikir
kreatif sangatlah penting bagi setiap individu karena hal ini sangat berkaitan dengan
perkembangan dan kemajuan setiap usaha yang tengah dijalankannya. Lalu, Bagaimana cara
melatih diri agar dapat selalu berfikir kreatif? Berikut adalah cara-cara yang dapat kita
lakukan;

Optimis dalam bertindak

Untuk melatih kreativitas dalam berfikir, salah satu caranya yaitu dengan selalu optimis
dalam brertindak. Mulailah berfikir optimis dan yakin bahwa suatu pekerjaan itu “bisa”
dilakukan bukan “mungkin” dilakukan. Hal ini akan mendorong anda untuk berfikir kritis
dan kreatif sekaligus melatih fikiran anda untuk berfikir keras dan membentuk rasa berani
utuk menghadapi stiap tantangan- tantangan yang ada.

Jadilah pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik maksudnya dalah tahu dan paham apa informs yang
diterimanya. Orang kaya akan cenderung lebih tenang dari orang yang serba kekurangan,
namun terkadang membuat mereka menjadi tertutup. Sikap keterbukaan dalam menerima
setiap informasi membuat seseorang mampu membawa dirinya menjadi seseorang yang lebih
baik dimasa yang akan datang dan mampu merespon informasi yang dikehendai dunia luar
sehingga memberikan kesempatan untuk meraih kesuksesan.

Bertanya

Bertanya bukan berarti menjadikan diri kita bodoh. Justru, bertanya membuk peluang utuk
mengetahui banyak hal. Jadikanlah pertanyaan-pertanyaan yang ada difikiran anda, menjadi
pertanyaan yang pantas dipertanyakan dan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan apa
yang anda inginkan. Dan jadikan pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam fikiran anda
menjadi lading kreativitas untuk berfikir secara lebih terperinci dalam mengolah setiap
informasi yang anda dapatkan.

Tinggalkan cara berfikir konservatif.

17
Berpikir dengan kekhawatiran menerima perubahan (walaupun perubahan itu
menguntungkan tapi tetap ditanggapi dengan dingin/dianggap ancaman). Orang-orang yang
berpikir konservatif, biasanya sudah nyaman dengan kondisi yang ada. Kenyamanan tersebut
yang membuat sulit orang-orang ini untuk berpikir ataupun menerima pemikiran yang lebih
terbuka ataupun out of the box.

7. Manajemen dan strategi seperti apakah yang dipakai oleh wirausahawan

A. Manajemen yang digunakan wirausahawan

1. Perencanaan

Pengidentifikasian tujuan-tujuan dan cara-cara alternatif untuk

mencapai tujuan

1. Lamanya waku dan cakupan perncanaan

2. Pengaruh-pengaruh dan perencanaan

3. Kontinuitas dan fleksibilitas

2. Pengorganisasian

1. Kegiatan penyusunan dan pengalokasian sumber daya –

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasi

2. Penentuan hubungan wewenang

3. Penentuan Personalia (Staffing)

1. Berusaha menentukan orang-orang yang tepat dan sesuai

dengan kebutuhan organisasi

18
2. Mempertahankan mereka

4. Pengarahan (Directing)

1. Kepemimpinan

2. Mengembangkan suasana / iklim kerja yang baik

3. Memotivasi karyawan

5. Pengendalian

1. Menentukan standar

2. Mengukur kinerja yang sebenarnya

3. Menganalisa hasil

4. Melakukan koreksi apabila diperlukan

B. Strategi yang digunakan wirausahawan

1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap

Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market) yang kebutuhan utamanya belum
terpenuhi oleh kompetitor. Bangun sebuah spesialisasi yang Anda tahu merupakan
keunggulan dari perusahaan Anda. Ingatlah, bahwa bahkan sebuah perusahaan besar dan
bertaraf internasional pun tak bisa memuaskan semua orang. Banyak pasar khusus yang
seringkali tak tergarap karena dianggap terlalu kecil.

2. Peka terhadap tren terbaru

berani memulai Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh
dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi sinyal kesempatan
pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu lama.

3. Lakukan! Berhenti membuat alasan-alasan

19
. Waktu paling "sempurna" untuk meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara
tepat dan pasti. Jangan biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start dari bisnis yang
sebenarnya bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah bergerak. Ciptakan gol-gol pendek dan
deadline yang membawa Anda lebih dekat untuk membuka lahan bisnis baru.

4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat

Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan bisa berhasil kalau
kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali, menjauh dari anggapan yang menurunkan
semangat dan aturan baku bisa membantu Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan dan
pelajari cara para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan pandangan yang kritis.
Pelajari cara mereka bekerja dan program yang mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-
pertanyaan "bagaimana jika" di dalam pikiran Anda.

5. Eksplorasikan kelemahan kompetitor

Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari perspektif konsumen. Dengarkan baik-
baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen prospektif saat melakukan telepon sales.
Hal ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor. Carilah cara
untuk menutup kekurangan dari servis dan produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.

6. Isi kekosongan

Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh kompetitor Anda. Pelajari
bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa Anda isi dengan servis atau bisa
memposisikan bisnis Anda lebih cepat dari kompetitor Anda.

7. Tenar dengan dana minim

Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana seminim mungkin. Jangan terlalu
menutup diri, jadilah kreatif, beranikan diri untuk makin dikenal banyak orang (tapi untuk
alasan yang baik). Tukar ide dengan orang-orang terdekat Anda.

8. Percaya kemampuan diri

Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda. Dengarkan hati Anda. Akan
ada saat-saat Anda harus memilih bermain aman atau justru bermain nekat untuk menghadapi
tantangan bisnis. Orang-orang sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam, sehingga
yang bisa Anda percayai hanyalah diri dan hati Anda.

20
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda

Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan yang menjepit
membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan yang menutup usaha mereka karena tidak
percaya pada diri sendiri. Sebagai wirausahawan, Anda akan menghadapi masa-masa penuh
stres yang akan menguji kepercayaan Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk mengusir kegundahan
itu adalah kegigihan dan daya lenting. Percayalah pada konsep bisnis Anda dan komitmen
diri untuk melihat bisnis ini sukses.

10. Jangan berhenti berinovasi

Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan produk-produk baru dan servis
untuk konsumen langganan Anda dan pasar baru yang Anda temui. Berpuas diri adalah hal
yang bisa membahayakan perusahaan Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren pasar.

8. Imbalan seperti apakah yang diterima oleh seorang wirausaha ?

Imbalan yang didapat dari berwirausaha dapat dikatagorikan kedalam 3 katagori dasar yaitu :
laba, kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani.

Imbalan berupa laba

Imbalan berupa laba adalah motivasi yang lebih kuat bagi wirausaha. Wirausaha mengharap
hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang mereka investasikan, tapi
juga memberikan imbalan yang pantas bagi risiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam
mengoperasikan bisnis mereka sendiri.

Imbalan berupa Kebebasan

Kebebasan untuk menjalana secara bebas perusahaannya merupakan imbalan lain bagi
seorang wirausaha. Survai yang dilakukan pada bisnis berskala kecil di tahun 1991
menunjukan bahwa 38 % dari orang-orang yang meninggalkan perkerjaan di perusahaan lain
karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaannya sendiri. Seperti wirausaha ini, banyak
dari kita mempunyai keinginan yang kuat untuk membuat keputusan kita sendiri, mengambil
risiko dan memungut imblaan yang ada. Menjadi satu-satunya bos di perusahaan mereka
adalah ide yang menarik.

21
Beberapa wirausaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku
kerja pribadinya secara fleksibel.

Imbalan Berupa Kepuasan Menjalani Hidup

Wirausaha sering kali menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan
bisnisnya sendiri. Kadang beberapa orang mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka
lakukan merupakan suatu keceriaan. Kenikmatan yang mereka dapatkan mungkin berasal
dari kebebasan mereka, tapi dari kenikmatan tersebut merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
pemilik pada barang dan jasa perusahaan.

BAB III

Penutupan

22
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia
itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:

a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.

b. Menentukan cara produksi baru.

c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.

d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara
etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.

Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan


kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara
kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.

Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai
kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu
juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham
maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan
sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses
kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.

23

Anda mungkin juga menyukai