Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MENGENAL ARTI DAN MAKNA ENTREPRENUER

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Dosen Pengampu : Drs. H Asyhari Syamsuri, MM

Disusun Oleh:

Thoifatul Jannah (191310004251)


Ismi Atika Santi (191310004305)
Lailatul Inayah (191310004276)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
A. Pengertian Entrepreneur..................................................................................................5
B. Perkembangan Konsep Kewirausahaan...........................................................................8
C. Pembeda Seorang Entreprenuer....................................................................................10
D. Perbedaan Entreprenuer, Pemilik UMKM dan Pedagang..............................................13
BAB 3....................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................15
A. SIMPULAN...............................................................................................................15
B.   Kritik dan saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Sholawat serta salam
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, dan para
sahabatnya semoga kelak kita mendapat syafaatnyadi Yaumil Qiyamah.
Makalah ini menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan tentang ”Mengenal Arti dan
Makna Entreprenuer”. kami berharap semoga dapat bermanfaat dan pengetahuan para
pembaca. Baik itu dosen pembimbing selaku penilai makalah, mahasiswa dan masyarakat
umum.
Terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang turut serta dalam pembuatan makalah ini,
kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Jepara, 23 September 2022

Kelompok 1

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Entrepreneur, sebuah kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga halayak umum. Yang
sering disebut dengan wirausaha. di era digital yang semakin canggih ini, yang akhirnya
menjadikan banyak orang ingin terjun menjadi seorang pengusaha, ditunjang pula dengan
jaringan pasar yang semakin terbuka lebar. Tua maupun muda kebanyakan sudah
mendominasi menginginkan dan mengarah keprofesian menjadi pengusaha. Namun, dibalik
terbuka lebarnya jaringan pasar, semakin ketat pula persaingan.
Dalam hal ini, Indonesia tercatat jumlah wirausaha di Indonesia pada saat ini masih
menunjukan presentase yang sangat kecil, yaitu belum mencapai 2%. Padahal, untuk dapat
dikatakan sebagai Negara maju jumlah wirausaha di suatu Negara harus berjumlah minimal
2% dari total jumlah penduduk. Indonesia masih jauh tertinggal oleh Negara- Negara
tetangga yang memiliki jumlah wirausaha lebih tinggi. Seperti Singapura yang merupakan
Negara dengan jumlah wirausaha tertinggi di ASEAN, Singapura diangka 7 persen dan
Malaysia diangka 5 persen.
Dalam ber-Entrepreneur, haruslah memiliki konsep yang terarah sehingga pengusaha
dapat mengontrol dengan baik usaha yang ditekuninya.

B. RUMUSAN MASALAH

A. Apa Pengertian Entrepreneur?


B. Bagaimana Perkembangan Konsep Kewirausahaan?
C. Apa Pembeda Seorang Entreprenuer?
D. Apa Perbedaan Entreprenuer, Pemilik UMKM dan Pedagang ?

C. TUJUAN PENULISAN

A. Untuk mengetahui Pengertian Entrepreneur


B. Untuk mengetahui Perkembangan Konsep Kewirausahaan
C. Untuk mengetahui Pembeda Seorang Entreprenuer
D. Untuk mengetahui Perbedaan Entreprenuer, Pemilik UMKM dan Pedagang

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Entrepreneur
Entrepreneur adalah seseorang yang selalu membawa perubahan, inovasi, ide-
ide baru dan aturan baru. Atau arti entrepreneur adalah seeorang yang mempunyai dan
membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada
suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu perubahan/ menambahkan nilai yang
lebih besar daripada nilai yang sebelumnya.
Wirausahawan, wiraswasta atau usahawan (bahasa Inggris: entrepreneur)
adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur
permodalan operasinya.1
Dapat pula diartikan bahwa pengertian dari entrepreneur adalah seorang
pengusaha atau orang yang melakukan kegiatan wirausaha, di mana orang tersebut
biasanya mempunyai bakat untuk mengenali produk-produk baru, menentukan cara
produksi yang baru, dapat membuat standar operasional, mampu memasarkan produk
dan dapat mengatur modal untuk kegiatan operasional.
Untuk dapat menjadi seorang entrepreneur, maka seseorang harus mempunyai
suatu kemampuan berfikir yang kreatif dan imajinatif ketika melihat peluang usaha.
Seorang entrepreneur juga mempunyai kemampuan mengubah barang biasa menjadi
barang yang luar biasa. Produk-produknya akan selalu diingat para customernya dan
dirinya mempunyai manajemen bisnis yang sangat baik dan rapi. Selain itu biasanya
seorang entrepreneur bisa memberikan manfaat kepada banyak orang di sekitarnya
melalui usaha yang didirikannya. Tentunya untuk bisa seperti itu melalui proses yang
panjang, selain itu juga selalu update dengan perkembangan jaman dan selalu belajar.
 Pengertian Entrepreneur Menurut Para Ahli
Adapun beberapa definisi entrepreneur menurut para ahli adalah sebagai berikut ini:
 Pengertian Entrepreneur Menurut Richard Cantillon
1 Zimmere W.Thomas dan Norman M.Scarborough.Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis
Kecil.Indonesia: doublefish.2002

5
Bahwa Entrepreneur adalah seseorang yang dapat mengkonversikan atau
memindahkan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas yang rendah
ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
 Pengertian Entrepreneur Menurut KBBI
Pengertian entrepreneur adalah orang pandai (berbakat) dalam mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk melakukan pengadaan
produk baru, memasarkan produknya, dan mengatur permodalan untuk operasinya.
 Pengertian Entrepreneur Menurut Savary
Entrepreneur yaitu orang yang membeli suatu barang dengan harga pasti walaupun
orang tersebut belum mengetahui berapa nilai guna ekonomisnya ketika dijualnya.
 Pengertian Entrepreneur Menurut Prof Dr Suparman Sumahamijaya
Entrepreneur adalah sebuah kemampuan (ability) dalam berfikir secara kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, siasat kiat, tenaga
penggerak tujuan, dan proses dalam menghadapi segala tantangan hidup.
Seorang Entrepreneur harus bisa bersikap Entrepreneurship. Entrepreneurship
berasal dari Bahasa Perancis, yakni entreprendre yang berarti melakukan (to under
take), dalam arti melakukan kegiatan mengorganisir dan mengatur. 2 Istilah ini
diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon pada tahun 1755 dalam tulisannya
Essai Sur La Nature du Commerce en General. Pada masa itu istilah entrepreneur
merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dan
kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti.3
Dalam literatur-literatur kewirausahaan, entrepreneurship diartikan berbeda-
beda oleh para ahli. Menurut Suryana, entrepreneurship merupakan suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari
masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan
definisi ini, inti dari entrepreneurship adalah kreativitas dan inovasi. Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan mengkombinasikan,mengubah,
atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan inovasi merupakan penerapan dari
penemuan suatu proses produksi baru atau pengenalan akan suatu produk baru.4
Selain itu kata entrepreneur berasal dari bahasa prancis entreprendre yang
sudah dikenal sejak abad ke-17 yang artinya menjalankan, melakukan, dan berusaha.
2 Antoni, “Muslim Entrepreneurship: Membangun Muslim Preneurs Characteriztics Dengan Pendekatan
Knowladge Based Economy”, (Lombok Barat: El-Hikam, Vol VII, N0.2, 2014), h. 332.
3 Suryana, “Kewirausahaan: Kiat Danproses Menuju Sukses”, (Jakarta: Selemba Empat, 2013), h. 10.
4 Abu Marlo, “Entrepreneurship Hukum Langit”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 5.

6
Kata entrepreneur atau wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari
kata wira yang artinya gagah, berani, dan perkasa. Dan usaha (bisnis) sehingga
entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha atau
bisnis. Richard T. Elly dan Ralph H. Hess, menyatakan bahwa secara singkat seorang
entrepreneur mengorganisasi dan mengoperasikan sebuah perusahaan untuk mencapai
keuntungan.5
Entrepreneur juga merupakan segala hal yang berkaitan dengan sikap,
tindakan, dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis,
menjalankan dan mengembangkan usaha mereka. Entrepreneur sering juga dikaitkan
dengan adanya pendatang baru dalam dunia bisnis. Penemuan pengetahuan
tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang
merupakan titik awal dari pendekatan Austrian 20 terhadap kewirausahaan ketika
dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal.
Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya. “Kegagalan
itu adalah sukses yang tertunda” dan “Belajarlah dari kesalahan”, atau “Hanya
keledailah yang terperosok dua kali”. Pandangan ahli ekonomi, wirausaha adalah
orang yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam,
tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih
tinggi dari sebelumnya.6
Secara sederhana arti entrepreneur (wirausahawan) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha
dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam
pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha
yang dapat memberikan keuntungan. Resiko kerugian merupakan hal biasa karena
mereka memgang prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Wirausaha juga selalu
menghasilkan menghasilkan sesuatu yang baru dalam usaha itu. Hal baru yang
dihasilkan bukan hanya berupa jenis barang yang baru, melainkan juga dapat berupa
sistem, metode, strategi usaha dan lain-lain aspek usaha demi terwujudnya efesiensi
dan efektifitas kerja. Seorang wirausaha bukan manusia hasil cetakan melainkan

5 J. Winardi, “Entrepreneur Dan Entrepreneurship”, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h.3.


6 Muslimin Kara, Jamaluddin, “Pengantar Kewirausahaan”, (Makassar: Alauddin Press, 2010), h. 15

7
seseorang yang memiliki kualitas pribadi yang menonjol yang nampak dari sikap,
motivasi dan prilaku yang mendasarinya.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneur orang
yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya.

B. Perkembangan Konsep Kewirausahaan


Kewirausahaan diperkenalkan oleh para ahli ekonomi sebagai topik bahasan
dalam diskusi dan analisis sejak abad ke-18 maupun abad ke-19. Sekarang ini istilah
kewirausahaan sering dianggap sama ataupun dianggap berkaitan erat dengan kebebasan
berusaha ataupun kapitalisme. Wirausaha juga pada umumnya dianggap sebagai agen
perubahan yang memunculkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif dalam menjalankan
usaha, ataupun untuk membantu perkembangan perusahaan sehingga menjadi
menguntungkan.
Hingga saat ini definisi wirausahawan maupun kewirausahaan masih terus
berkembang sesuai dengan semakin lengkapnya pemahaman manusia mengenai gejala
kewirausahaan ini, seperti dinyatakan secara khusus oleh Kuratko : “Berbagai jenis teori
telah mencoba memberikan penjelasan mengenai perkembangan peradaban manusia, dari
mulai jaman batu hingga sekarang. Hampir semua teori menonjolkan peran penting ”agen
perubahan” dalam evolusi tersebut, yaitu sebagai kekuatan yang memelopori dan
mendorong terjadinya kemajuan. Sekarang ini mulai disadari bahwa agen perubahan
tersebut adalah wirausahawan”.
Kewirausahaan pertama kali diperkenalkan di Perancis pada abad ke-18 oleh
seorang ahli ekonomi bernama Richard Cantillon. Cantillon menganggap wirausahawan
sebagai pihak yang menanggung risiko dalam perekonomian. Pada periode yang sama di
Inggris sedang terjadi Revolusi Industri, di mana peran wirausahawan jelas terlihat
sebagai pihak yang harus menanggung risiko dan berperan mengubah berbagai jenis
sumber.
Hubungan kewirausahaan dengan perekonomian sudah dikenal lama. Hingga
tahun 1950-an sebagian besar definisi dan tulisan mengenai kewirausahaan selalu muncul
dari ahli-ahli ekonomi, seperti Cantillon (1725) yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain
Cantillon ada Jean Baptiste Say (1803), seorang ahli ekonomi Perancis yang terkenal, dan

8
Joseph Schumpeter (1934) ahli ekonomi abad ke-20. Ahli-ahli ekonomi ini terutama
membahas kewirausahaan dan dampaknya terhadap perkembangan perekonomian.
Hingga sekarang masih banyak ahli ekonomi yang mencoba menjelaskan
wirausahawan maupun kewirausahaan, di antaranya adalah sebagai berikut.
 Wirausahawan melaksanakan sesuatu dengan cara yang tidak lumrah dibanding
kebiasaan masyarakat umum, dan biasanya cenderung dipengaruhi oleh corak
kepemimpinan.
 Dalam masyarakat demokratis, wirausahawan merupakan ”jembatan” yang
menghubungkan bagian masyarakat nonekonomi dengan berbagai lembaga pencari
keuntungan dengan cara memuaskan lingkungan ekonomisnya.
 Para wirausahawan biasanya memiliki ciri perilaku sebagai berikut.
a. merupakan pihak yang mengambil inisiatif
b. mengorganisasikan mekanisme sosial ekonomi, memanfaatkan situasi, dalam
mengubah berbagai sumber; dan
c. bersedia menerima kegagalan maupun risiko.
Kemudian Ronstadt mencoba merangkum berbagai definisi kewirausahaan
sebagai berikut. Kewirausahaan merupakan proses dinamis dalam peningkatan
kemakmuran. Kemakmuran diciptakan oleh pihak yang harus menanggung risiko
terbesar dalam hal aset, waktu ataupun karier dengan cara memberikan nilai dari
sejumlah produk ataupun jasa. Produk atau jasa yang diusahakan tidak harus baru atau
unik, tetapi bisa dibuat menjadi lebih bernilai oleh para wirausahawan melalui
keterampilan dan berbagai sumber yang mereka miliki.
Di bidang apapun juga kegiatan mereka dilaksanakan, sekarang ini
wirausahawan dipandang sebagai pahlawan usaha bebas. Banyak wirausahawan
memanfaatkan kreativitas maupun inovasi untuk mengubah perusahaan yang sudah
hampir pailit menjadi perusahaan besar yang menguntungkan. Beberapa di antaranya
hanya dalam waktu yang singkat, kurang dari 10 tahun! Para wirausahawan ini
menciptakan produk ataupun jasa baru, dan bersedia menanggung risiko berkaitan
dengan kegiatan ini. Karena itu, tidak mengherankan apabila wirausahawan juga
sering dipandang sebagai pionir, pelopor yang berada di garis paling depan dalam
dunia usaha.
Kewirausahaan merupakan kemampuan menciptakan dan membangun sebuah
impian, praktis dari ketiadaan, dan sebenarnya merupakan kegiatan kreatif yang
sangat manusiawi. Kewirausahaan merupakan pemanfaatan energi secara nyata untuk

9
memulai dan membangun sebuah perusahaan ataupun organisasi, dan bukan hanya
sekadar melakukan pengamatan ataupun analisis. Mewujudkan impian membutuhkan
kesediaan untuk menanggung risiko, baik risiko yang menyangkut pribadi
pengusahanya maupun risiko finansial, dan mengusahakan apapun yang mungkin
dilakukan untuk mengurangi risiko kegagalan.
Kewirausahaan juga mencakup kemampuan untuk mengembangkan tim yang
diperlukan untuk mendukung dan melengkapi bakat serta keterampilan yang sudah
dimiliki oleh wirausahawan. Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk
merasakan adanya peluang dari suatu situasi, sementara pihak lain hanya melihat
kekacauan, kegalauan, maupun kontradiksi dari situasi itu. Kewirausahaan juga
mencakup kemahiran untuk menemukan, mengarahkan, dan mengendalikan
pemanfaatan berbagai jenis sumber, yang sering kali merupakan milik orang lain.

Pada saat ini Negara Indonesia masih dikatakan sebagai Negara berkembang.
Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah yang terdapat di Indonesia. Misalnya
pendapatan penduduk yang rendah, banyaknya pengangguran,dan kondisi ekonomi
dan sosial yang tertinggal dibandingkan dengan Negara maju. Banyak hal yang harus
dibenahi pemerintah Indonesia untuk dapat meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyatnya. Padatnya penduduk di Kota besar seperti Jakarta misalnya,
menyebabkan sempitnya lapangan pekerjaan7. Oleh karena itu, penduduk yang tidak
memiliki pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki kemampuan berwirausaha akan
memiliki pendapatan yang rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
Jika hal ini belum dapat terselesaikan maka perkembangan perekonomian di
Indonesia tidak akan mengalami peningkatan dan Indonesia tidak dapat menjadi
Negara maju. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan penduduk Indonesia harus
ditingkatkan untuk membantu mengembangkan perekonomian Negara Indonesia.
Kewirausahaan dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong
peningkatan perekonomian Indonesia karena memiliki beberapa alasan. Diantaranya
dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan masyarakat dalam menyalurkan ide
dan kreasinya, masyarakat tidak bergantung kepada pemerintah seperti PNS (Pegawai
Negeri Sipil), dan juga dapat menarik investor Negara asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia apabila kewirausahaan berjalan dengan baik. Jumlah

7 Tulus Tambunan.Perekonomian Indonesia:Beberapa masalah penting 2003(Jakarta: Ghalia Indonesia)hal.130

10
wirausaha di Indonesia pada saat ini masih menunjukan presentase yang sangat kecil,
yaitu belum mencapai 2%. Padahal, untuk dapat dikatakan sebagai Negara maju
jumlah wirausaha di suatu Negara harus berjumlah minimal 2% dari total jumlah
penduduk. Indonesia masih jauh tertinggal oleh Negara- Negara tetangga yang
memiliki jumlah wirausaha lebih tinggi. Seperti Singapura yang merupakan Negara
dengan jumlah wirausaha tertinggi di ASEAN, kemudian Malaysia. Memprihatinkan
memang, mengingat Indonesia memiliki sumder daya alam yang sangat melimpah.
Hal ini dikarenakan kurangnya inovasi dan kreativitas penduduk Negara Indonesia
dalam memanfaatkan sumber daya tersebut. Untuk dapat berwirausaha dibutuhkan
kemauan dan niat yang kuat. Hal ini yang sangat dibutuhkan oleh penduduk
Indonesia.8
Mayoritas penduduk Indonesia memilih bekerja di kantor pemerintahan karena
berfikir menjadi wirausaha kurang menjanjikan dan memiliki resiko yang lebih tinggi.
Sedangkan di Negara maju seperti Amerika Serikat, penduduk di Negara tersebut
hanya berjumlah 6% yang ingin bekerja di kantor pemerintahan. Dan pada tahun
1990-an, diketahui 60% pelajar SMA di Amerika ingin menjadi pengusaha 9. Jika hal-
hal tersebut terus dibiarkan, kewirausahaan di Indoneisia tidak akan berkembang dan
tidak dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan
perhatian pemerintah serta kesadaran masyarakat dalam mengembangkan bidang
kewirausahaan.Karena dengan berkembangnya kewirausahaan, dapat
mengembangkan perekonomian Negara. Contohnya, bertambahnya devisa Negara
karena banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Indonesia. Penduduk
dapat membantu mewujudkan peningkatan perekonomian dengan berwirausaha dan
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di Indonesia. Dengan demikian omset
dari usaha tersebut dapat menentukan pajak yang akan membantu menambah
pendapatan Negara. Perkembangan kewirausahaan juga dapat mengurangi jumlah
pengangguran, jika demikian Negara Indonesia dapat terus berkembang bahkan
menjadi Negara maju.

C. Pembeda Seorang Entreprenuer

8 Tulus Tambunan.Perekonomian Indonesia:Beberapa masalah penting 2003(Jakarta: Ghalia Indonesia)hal,298


9 Dawam Rahajo. Perekonomian Indonesia: Pertumbuhan dan Krisis. 1987(Jakarta: LP3ES)hal. 51

11
Menjadi seorang entrepreneur memang tidak mudah, besarnya resiko usaha
menjadi salah satu penghalang terbesar bagi masyarakat untuk memulai usaha.
Bahkan karena takut menghadapi resiko, banyak masyarakat yang berhenti di tengah
jalan dan yang lebih parah lagi banyak diantara mereka yang mundur sebelum mereka
mencoba.
Mereka lebih memilih zona nyaman tanpa memikirkan besarnya resiko
kerugian usaha. Bahkan kebanyakan dari mereka sudah takut setelah mengetahui
berbagai resiko yang akan dihadapi ketika memutuskan untuk menjadi enterepeneur.
Tak heran jika masyarakat kita lebih berminat menjadi pegawai negeri sipil atau
menjadi karyawan di sebuah perusahaan besar dibandingkan menjadi seorang
entrepreneur. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua orang memiliki jiwa
entrepreneur.
Berikut kami berikan ciri seorang entrepreneur yang membedakannya dengan
karyawan biasa.
1. Memiliki mimpi besar
Seorang entrepreneur selalu memiliki mimpi besar, mereka mulai menjalankan
bisnisnya karena adanya motivasi untuk mencapai mimpi besar mereka. Mimpi yang
mereka miliki, menjadi tujuan dari semua usaha yang dilakukannya. Sehingga dalam
mengambil keputusan, seorang entrepreneur akan menyesuaikannya dengan mimpi
yang dimilikinya. Jadi segala peluang usaha yang dijalankannya akan lebih terarah,
dan berhasil mencapai kesuksesan. Mimpi seorang entrepreneur bukan sekedar
menjadi seorang pegawai, namun ia memiliki cita–cita besar untuk menciptakan
lapangan kerja baru yang dapat memberdayakan masyarakat.
2 Pandai mengatasi ketakutannya
Semua orang memilki rasa takut, rasa takut muncul ketika mereka
membayangkan sesuatu kegagalan yang akan dihadapinya. Bahkan banyak orang
yang masih takut untuk mengambil resiko, namun hal ini tidak berlaku bagi seorang
entrepreneur. Mereka pandai dalam mengelola ketakutannya dan menumbuhkan
keberanian untuk meninggalkan segala kenyamanan yang ada. Mereka memilih
menghadapi sebuah resiko dan berjuang menakhlukan rasa takutnya. Namun
keberanian untuk menghadapi resiko tetap disertai dengan perhitungan dan
perencanaan yang matang. Sehingga seorang entrepreneur bukan hanya berani nekat
saja, tetapi juga berani bertanggungjawab atas keputusan yang telah diambilnya.
3. Mempunyai cara pandang yang berbeda

12
Seorang entrepreneur memiliki cara pandang yang unik dan berbeda dengan
kebanyakan orang pada umunya. Mereka selalu memandang masalah, kesulitan,
keadaan lingkungan sekitar, perubahan trend dan kejadian yang sedang dihadapinya
saat ini, untuk memunculkan kreativitas guna menciptakan ide–ide bisnis dan konsep
bisnis yang memiliki prospek cukup cerah. Selain itu segala kejadian yang ada di
sekitarnya menjadi ide bagi mereka untuk dijadikan peluang yang menguntungkan.
Dan setelah mereka menemukan berbagai ide cemerlang selanjutnya dijadikan
sebagai peluang usaha baru yang menjadi impiannya. Itulah mengapa mereka
memiliki cara pandang yang berbeda karena mereka yakin setiap oranfg memiliki
potensi yang besar dan setiap manusia mampu melakukan hal-hal besar.
4. Pemasar sejati atau penjual ulung
Seorang entrepreneur juga memiliki kemampuan dalam menyusun strategi
pemasaran bisnis, sehingga dalam membangun sebuah bisnis pertumbuhannya bisa
semakin cepat. Tanpa adanya skill ini, orang yang memulai usaha akan memperoleh
beban lebih berat dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai impiannya
karena kurangnya kemampuan dalam mencari stretegi-stretegi pemasaran.
5. Menyukai tantangan
Sebenarnya apa yang membuat kebanyakan orang takut akan resiko dan
tantangan yang akan dihadapai? Orang-orang takut memulai perubahan atau
tantangan baru karena mereka sebenarnya hanyalah takut akan bayangan pikirannya
sendiri. Banyak orang yang memilih untuk bertahan di zona aman, namun bagi
seorang entrepreneur itu tidak berlaku. Mereka tidak suka berlama–lama dengan
kegiatan monoton yang tidak memberikan perubahan yang lebih baik. Mereka lebih
menyukai akan hal-hal baru yang mungkin memberikan ide baru yang mampu
memberikan perubahan yang lebih besar. Seorang entrepreneur lebih suka
menggunakan kreativitasnya untuk menjadikan tantangan yang dihadapinya menjadi
peluang bisnis yang menguntungkan. Bahkan kebanyakan entrepreneur menganggap
tantangan adalah peluang besar bagi mereka.
6. Mempunyai keyakinan yang kuat
Ciri yang keenam ini yang sering dilupakan oleh orang lain. Entrepreneur
memiliki keyakinan bahwa sebenarnya kegagalan itu tidak ada. Bagi mereka
kegagalan adalah kesuskesan hang tertunda. Menurut mereka yang ada hanya
rintangan besar, sangat besar dan rintangan kecil. Kegagalan hanya muncul pada
orang yang tidak berusaha mencari jalan keluar dari masalahnya. Namun dengan

13
menganggap bahwa semuanya hanya rintangan, entrepreneur selalu optimis bahwa
semua rintangan bukan akhir dari segalanya dan pasti ada jalan keluar untuk
menghancurkan rintangan tersebut.
7. Selalu mencari yang terbaik
Selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik guna memberikan hasil yang
terbaik pula bagi para konsumennya. Bukan hanya itu saja namun mereka juga
memikirkan bagaimana cara mengupgrade kemampuan dalam diri. Melihat
kekurangan apa yang ada dalam dirinya, apa saja yang harus diperbaiki dan rubah. Itu
yang selalu ada dalam diri seorang entrepreneur, mereka cenderung perfectionist.
Mereka tidak puas dengan apa yang telah dicapai karena mereka akan selalu
menginginkan sesuatu yang baru dan terus ingin berkembang menjadi yang terbaik
dan terbaik. Dan hal paling utama bagi mereka adalah memiliki tujuan untuk mencari
cara yang terbaik agar konsumennya tidak merasa kecewa dengan pelayanan yang
telah diberikannya.
8. Disiplin waktu untuk pemenuhan target
Kedisiplinan menjadi hal penting bagi seorang entrepreneur, bagi mereka
waktu yang terbuang sama halnya melewatkan sebuah peluang besar untuk
mendapatkan keuntungan. Maka benar adanya jika ada pepatah yang mengatakan “
time is money ” karena dengan membuang waktu sama halnya dengan melewatkan
begitu saja peluang untuk mendapatkan penghasilan. Oleh sebab itu seorang
entrepreneur selalu disiplin dalam segala hal, untuk mencapai target yang mereka
tentukan.
9. Memiliki kemampuan untuk memimpin
Seorang entrepreneur merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin
bagi para karyawannya. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, kamu dapat
memotivasi diri sendiri dalam hal pengambilan keputusan. Selain itu ketika menjadi
seorang entrepreneur, maka secara tidak langsung kamu juga harus siap menjadi
pemimpin yang baik bagi para karyawanmu, karena mereka berkaca pada dirimu.
Jadilah teladan yang baik bagi karyawanmu, dan dorong mereka agar dapat
memberikan yang terbaik bagi para para konsumen.
10. Pantang menyerah
Yang kesepuluh yaitu pantang menyerah, seorang entrepreneur memiliki visi
dan semangat juang yang besar. Mereka tak akan kalah dan mudah menyerah akan
adanya beberapa tantangan persaingan pasar. Mereka pantang menyerah pada

14
hambatan, tidak pernah putus ada untuk selalu mencoba memberikan yang terbaik
bagi para konsumennya. Jika menemui jalan buntu, seorang entrepreneur tidak akan
diam begitu saja menerima kegagalan. Mereka akan mencari jalan alternatif, agar bisa
meraih impiannya. Seorang entrepreneur percaya akan keyakinannya, meski
terkadang ada kendala ataupu resiko-resiko kegagalan sering mereka jumpai mereka
akan terus berusaha bangun dan berusaha keras meneruskan mimpi dan usahanya.
Mereka percaya akan keyakinannya yang mengatakan ketika pintu satu tertutup maka
akan ada pintu-pintu lainnya yang terbuka.10

D. Perbedaan Entreprenuer, Pemilik UMKM dan Pedagang

Entrepreneur adalah orang yang pandai dalam mencari peluang usaha,


mengeksekusi ide usaha, menentukan permodalan dan produksi, dan memasarkannya.
Secara kultur entrepreneur menjadi bahasa kekinian guna meningkatkan status sosial
dambaan anak muda saat ini. Entrepreneur identik dengan orang yang sukses dengan
usaha / bisnisnya.
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM
diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,dan
Menengah. Berikut kutipan dari isi UU 20/2008.
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah

10 stitpn.ac.id/2019/10/14/ciri-entrepreneur/ diakses pada 21 September 2022

15
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
No Uraian Asset Omset
1 USAHA MIKRO Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta
2 USAHA KECIL > 50 Juta – 500 > 300 Juta – 2,5 Miliar
Juta
3 USAHA Menengah > 500 Juta – 10 > 2,5 Miliar – 50 Miliar
Miliar

Sedangkan Pedagang adalah orang yang kerjanya berdagang barang yang


bukan produksinya sendiri untuk mencari keuntungan. Secara kultur pedagang sangat
identik dengan orang-orang yang membeli dalam kuantitas besar kemudian
menjualnya kembali.
Dilihat dari tujuannya, terdapat beberapa perbedaan antara pemilik UMKM,
pedagang dan entrepreneur :
Pengusaha/pemilik UMKM memiliki tujuan untuk mencari keuntungan
sebesar-besarnya guna mencapai kekuatan finansial yang stabil dan meningkat
(sukses).
Pedagang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan saja tanpa berfikir
mencapai kekuatan finansial yang stabil.
Entrepreneur memiliki tujuan untuk terus meningkatkan inovasi produk baik
dari segi produki, promosi dan distribusi. Entrepreneur tidak mencari keuntungan
yang besar namun lebih mengutamakan pengembangan produk/jasa.
Dilihat dari waktu yang digunakan antara pemilik UMKM, pedagang dan
entrepreneur :
Pedagang menghabiskan banyak waktu untuk berdagang bertemu dengan
konsumen setiap hari nya.
Pengusaha/pemilik UMKM tidak menghabiskan waktu untuk mengawasi
bisnisnya karena sudah ada tim yang bekerja dan ia hanya fokus ke networkingnya.
Entrepreneur banyak menghabiskan waktu untuk mengembangkan bisnis baik
dari segi produksi atau pemasarannya, serta ia senantiasa mengembangkan
networkingnya.

16
Seorang pedagang belum tentu pernah menjadi pengusaha, tetapi seorang
pengusaha sudah pasti pernah menjadi pedagang. eorang pengusaha belum tentu
pernah menjadi entrepreneur, tetapi seorang entrepreneur sudah pasti pernah menjadi
pedagang. Tidak semua orang bisa langsung menjadi pengusaha atau entrepreneur.
Karena setiap pemula bisnis biasanya mengawali dengan menjadi seorang pedagang.11

11 www.toiletbisnis.com/perbedaan-pengusaha-pedagang-entrepreneur/ diakses pada 21 September 2022

17
BAB 3

PENUTUP

A. SIMPULAN

entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur
permodalan operasinya.
Berikut kami berikan ciri seorang entrepreneur yang membedakannya dengan
karyawan biasa.
1. Memiliki mimpi besar
2 Pandai mengatasi ketakutannya
3. Mempunyai cara pandang yang berbeda
4. Pemasar sejati atau penjual ulung
5. Menyukai tantangan
6. Mempunyai keyakinan yang kuat
7. Selalu mencari yang terbaik
8. Disiplin waktu untuk pemenuhan target
9. Memiliki kemampuan untuk memimpin
10. Pantang menyerah

B.   Kritik dan saran

Kami selaku penulis, memohon kepada Pembaca supaya memberikan kritik dan saran
yang baik dan membangun  dalam penulisan ataupun isi makalah ini agar kedepannya
menjadikan kami lebih baik. Jazaakumullohu Ahsanal Jazaa khoiron katsiro.

DAFTAR PUSTAKA

18
Zimmere W.Thomas dan Norman M.Scarborough.Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen
Bisnis Kecil.Indonesia: doublefish.2002
Antoni, "Muslim Entrepreneurship: Membangun Muslim Preneurs Characteriztics Dengan
Pendekatan Knowladge Based Economy (Lombok Barat: El-Hikam, Vol VII, NO. 2, 2014),
Suryana, "Kewirausahaan: Kiat Danproses Menuju Sukses", (Jakarta: Selemba Empat, 2013),
Abu Marlo, "Entrepreneurship Hukum Langit". (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013),
Dawam Rahajo. Perekonomian Indonesia: Pertumbuhan dan Krisis. 1987(Jakarta: LP3ES)
"J. Winardi, "Entrepreneur Dan Entrepreneurship (Jakarta: Prenada Media, 2003),
Muslimin Kara, Jamaluddin, "Pengantar Kewirausahaan", (Makassar: Alauddin Press, 2010),
Tulus Tambunan.Perekonomian Indonesia:Beberapa masalah penting 2003(Jakarta: Ghalia
Indonesia)
stitpn.ac.id/2019/10/14/ciri-entrepreneur/ diakses pada 21 September 2022.
www.toiletbisnis.com/perbedaan-pengusaha-pedagang-entrepreneur/ diakses pada 21
September 2022

19

Anda mungkin juga menyukai