Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH WIRAUSAHA

INOVASI DALAM DUNIA WIRAUSAHA

Nama : Halisa Rahyuni


Nim : 40100119043
AR : 2

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
BAHASA DAN SASTRA ARAB
2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa, yang
telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kami berupa iman, ihsan
maupun kesehatan dan Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan semua umat yang mengikuti
pentujuknya.
Atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat
melengkapi tugas  “Kewirausahaan”. Materi-materi yang disajikan dalam makalah
ini, disaring dari berbagai referensi yang memuat informasi mengenai “Kreativitas
dan Inovasi”. Diharapkan pembaca dapat memahami dengan baik dan benar.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama kelompok yang akhirnya
dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang
sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kami mengaharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kebaikan makalah ini.

Jeneponto, Mei 2020

Penyusun
DAFTAR ISI i

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A.     Latar Belakang..................................................................................
B.     Rumusan Masalah.............................................................................
C.     Tujuan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A.     Pengertian Inovasi............................................................................
B.    Karakteristik Inovasi.........................................................................
C.     Prinsip-Prinsip Inovasi......................................................................
D.      Peluang Inovasi................................................................................
E.    Proses Adopsi dan Inovasi.................................................................
BAB III
PENUTUP...............................................................................................
A.     Kesimpulan.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
ii
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama
dengan wiraswasta yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dalam kehidupan
sehari-hari kita banyak menyaksikan berbagai aktifitas sebagai berikut. Seorang
atau sekelompok orang mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sejumlah
barang, kemudian barang tersebut dipajang di lokasi tertentu untuk dijual kembali
kepada konsumennya.
Sederhananya seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berani
mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa
berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai suatu
usaha, tanpa adanya rasa cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Untuk berwirausaha, inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki
dan dikembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan
sebuah usaha. Keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan
kreativitas adalah inti dari kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam
berusaha adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah
dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki kinerja usaha.
Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
melihat masalah dan peluang.
Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan
mengelola usaha secara profesional. Minat usaha tersebut perlu diikuti dengan
perencanaan dan perhitungan yang matang, seperti dalam hal menyeleksi bidang
usaha yang akan dijalankan sesuai dengan prospek dan kemampuan seorang
pengusaha. Pemilihan bidang usaha harus disertai dengan berbagai pertimbangan,
seperti minat, modal, kemampuan, dan pengalaman sebelumnya.
Seorang ahli, yaitu Peter F. Ducker mengatakan bahwa wirausaha merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian
tersebut mengandung maksud bahwa seorang wirausaha adalah orang yang

1
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang
lain atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang ada
sebelumnya. Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu
proses penerapan kreativitas beserta inovasi dalam memecahkan persoalan yang
baru dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Dari kedua pendapat di atas disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha yang memerlukan
adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu
yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut
nantinya akan berkontribusi bagi masyarakat banyak.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari inovasi ?
2.      Bagaimanakah karakteristik inovasi ?
3.      Jelaskan prinsip-prinsip inovasi ?
4.      Bagaimanakah peluang inovasi ?
5.      Bagaimanakah proses adopsi dan inovasi ?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian inovasi.
2.      Untuk mengetahui dan memahami karakteristik inovasi.
3.      Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip inovasi.
4.      Untuk mengetahui dan memahami.
5.      Untuk mengetahui dan memahami proses adopsi dan inovasi.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Inovasi
Inovasi (Innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan
atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat), baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi diadakan untuk
mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Inovasi
sebagai alat, hal, atau gagasan yang baru dimana hal tersebut belum pernah ada
sebelumnya, dimana dengan terciptanya hal baru tersebut diharapkan dapat
menjadi sesuatu yang menarik dan berguna. Seseorang yang selalu berinovasi
maka dapat dikatakan seorang yang inovatif, orang yang melakukan inovasi
tersebut disebut dengan inovator.
Dalam kemajuan era globalisasi saat ini seorang wirausahawan dituntut agar
terus berinovasi, menghadirkan suatu hal yang baru, yang unik, yang lebih efisien,
dan lebih baik dari produk dan jasa sebelumnya, seorang wirausahawan yang
dapat terus menerus melakukan sebuah inovasi dalam usahanya maka dapat
mempertahankan usaha hingga dalam umur yang panjang. Dapat kita bayangkan
apabila seorang pengusaha tidak pernah berinovasi dalam produknya tentu
masyarakat akan merasa bosan, karena tidak adanya pembaharuan. Selain hal
tersebut, persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, dimulai dengan
persaingan harga, kualitas, dan hal terpenting adalah produknya sendiri (harus ada
sesuatu yang baru) bila wirausahawan tidak mampu mempertahankan eksistensi
produknya di pasaran sudah jelas akan tergeser oleh pesaing yang dapat terus
berinovasi dalam produknya itu dapat mengambil alih perrhatian konsumen, jika
perhatian konsumen dapat beralih dapat dipastikan produk kita tidak dapat
dikonsumsi seperti biasanya dan menjadikan pendapatan perusahaan menurun.
Pengertian inovasi menurut UU No. 18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Sedangkan menurut para ahli
inovasi, yaitu:
1.      Everett M. Rogers (1983) mendefinisikan bahwa inovasi ialah suatu ide,
gagasan, praktek atau objek/benda yang didasari dan diterima sebagai suatu
hal yang baru oleh seorang atau sekelompok untuk diadopsi.
2.      Edquist ( 1999, 2001) mendefinisikan bahwa inovasi ialah ciptaan-ciptaan
baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi
yang berarti (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau3
kadang-kadang oleh para individu.
3.      Rosenfield (2002) mendefinisikan bahwa inovasi ialah eksploitasi yang
berhasil dari suaru gagasan baru (the succesful exploitation of a new idea;
Mitra, 2001 dan the British Council, 2000), atau dengan kata lain merupakan
mobilisasi pengetahuan, ketrampilan teknologis dan pengalaman untuk
menciptakan produk, proses dan jasa baru. Inovasi merupakan fungsi pertama
dalam proses kewirausahaan.
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang:
1.      Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat).
2.      Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan, pemasaran, dll).
B.    Karakteristik Inovasi
Menurut  Rogers  (1995),  karakteristik  inovasi  terdiri  atas  lima aspek  yaitu
Keunggulan relatif (relative  advantage), Kompatibilitas (compatibility), 
Kerumitan (complexity) , kemampuan untuk diujicobakan (trialability), dan
kemampuan untuk diamati (observability). Masing-masing  aspek  ini  dijadikan
sebagai patokan  dalam  penerimaan  maupun  penundan  adopsi  produk inovatif 
karena  dianggap sudah mampu mewakili semua aspek kemampuan konsumen
dalam menerima ataupun menunda produk inovatif.
1.      Keunggulan Relatif (Relative Advantege)
Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik
atau unggul dibandingkan dengan yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari
beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, prestise sosial, kenyamanan dan
kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi,
semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
2.      Kompatibilitas (Compatiballity)
Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten
dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan
pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi
dengan mudah sebagaimana halnya inovasi yang sesuai (compatible).
3.      Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit
untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan
mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang
sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi,
semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
4.      Kemampuan untuk diujicobakan (Trialability) 4
Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat
diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam setting
sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan
cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya
5.      Kemampuan untuk diamati (Observability)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat
dilihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat suatu inovasi,
semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut
mengadopsi. Semakin besar keunggulan relatif, kesesuaian, kemampuan
untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil
kerumitannya semakin cepat diadopsi.
C.     Prinsip-Prinsip Inovasi
Pelaksanaan inovasi baik dan terarah adalah inovasi yang dihasilkan dari
sesuatu yang kecil dan terfokus (Drucker 1985). Drucker membahkan prinsip-
prinsip inovasi meliputi petinjuk apa yang dilakuan, hal-hal yang harus dihindari
dan tiga persyaratan  dalam melakukan inovasi. Hal-hal yang harus dilakukan
dalam berinovasi adalah :
1.      Inovasi yang terarah dan sistematis. Inovasi yang terarah mempertimbangkan
area yang berbeda, sumber-sumber yang berbeda, kepentingan yang berbeda
dan waktu yang berbeda. Inovasi yang sistematis diawali dengan analisis
peluang dan langkah-langkah dari sederhana ke kompleks.
2.      Inovasi meliputi hal yang konseptual maupun perseptual. Konseptual meliputi
konsep perubaha terbaik bagi organisasi, perseptual meliputi hasil evaluasi
perusahaan, analisis sumberdaya imternal, pelanggan dan pengguna, pelaku
inovsi dapat mengetahui kepuasan, peluang, harapan, nilai kebutuhan.
3.      Inovasi harus efektif, sederhana dan berfokus;
4.      Inovasi yang efektif harus dimulai dari hal yang terkecil;
5.      Membutuhkan komitmen yang kuat dari seorang pimpinan.
Adapun hal yang dihindari dari preaktek inovasi menurut Peter Drucker (136-
138).
1.      Jangan melakukan hal yang banyak dalam satu waktu yang bersamaan.
2.      Jangan berinovasi untuk masa deapan, berinovasilah untuk masa sekarang,
persyaratan yang harus dipenuhi saat melakukan inovasi.
3.      Inovasi adalah kerja, maka hal itu membutuhkan pengetahuan dan keahlian
yang tinggi.
4.      Inovator harus membangun inovasi berdasarkan kekutan sendiri.
5.      Inovasi adalah dampak dari perubahan eonomi dan kemasyarakatan.
5
Perbedaan dari perilaku konsumen, guru, petani harus dekat dengan pasar dan
dipicu oleh kondisi pasar.
Prinisp inovasi yang dikemukakan Drucker ini menekankan bahwa inovasi
dilakuakan mulai dari sesuatu yang sederhana, kecil, berfokus, memenuhi
kebutuhan sekarang yang dijalankan dengan didasari pengetahuan,
memeprtimbangkan berbagai aspek, dan perlu komitmen yang kuat.
Dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1.      Sesuatu yang harus dilakukan
a.       Menganalisi peluang
b.      Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang
c.       Sederhana dan terarah
d.      Dimulai dari yang kecil, dan
e.       Kepemimpinan.
2.      Sesuatu yang tidak harus dilakukan
a.       Mencoba untuk menjadi pandai.
b.      Mencoba inginmengerjakan sesuatu yang banyak.
c.       Mencoba inovasi untuk masa yang akan datang.
3.      Kondisi
a.       Memerlukan ilmu pengetahuan.
b.      Membangun keunggulannya sendiri.
c.       Inovasi adalah efek ekonomi dari masyarakat.
Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang
dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Suryana (2003)
inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya
kehidupan”. Keeh (2007) menjelaskan inovasi sangat penting karena terdapat
alasan berikut:
1.      Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan
layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk
bersaing dan sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan
inovasi teknologi baru.
2.      Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek,
yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang
baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang
menimbulkan inovasi.
3.      Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
6
dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan,
dan harga. Oleh karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan konsumen sebagai
pelanggan.
4.      Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat
semakin mudah ditiru,dan ini membutuhkan metode penggunaan produk,
proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara
kontinyu.
5.      Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen
pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik.
D.     Peluang Inovasi
Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang sebagai berikut:
1.      Penelitian dan Pengembangan
Inovasi dapat dihasilkan melalui suatu penelitian dan pengembangan
(research and development). Perusahaan-perusahaan yang telah maju atau
besar umumnya mempunyai satu divisi khusus untuk melakukan penelitian
dan pengembangan bagi bagi produk-produk barunya. Penelitian dan
pengembangan ini merupakan suatu inovasi yang sistematis dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Perusahaan ini berprinsip harus
melakukan inovasi terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.
2.      Keberhasilan/kegagalan
Keberhasilan/kegagalan baik dari perusahaanan sendiri maupun dari
perusahaan lain dapat dijadikan sumber ide bagi suatu inovasi. Keberhasilan
peluncuran suatu produk merupakan ide untuk melakukan inovasi bagi produk
yang lainnya. Produk inovasi tersebut dapat sama tetapi dengan perbedaan
spesifikasinya. Misalnya, munculnya kendaraan diesel Isuzu Panther
merupakan sumber inovasi bagi Toyota Kijang untuk memproduksi kendaraan
diesel Kijang baru dengan bahan bakar solar. Peluncuran suatu produk juga
dapat menjadi sumber inovasi bagi produk suplemen lainnya. Misalnya,
produk aksesoris kendaraan merupakan suplemen bagi produk tersebut
diluncurkan.
3.      Kebutuhan, keinginan, dan dayabeli masyarakat
Inovasi dapat bersumber dari memperhatikan kebutuhan, keinginan dan daya
beli masyarakat. Misalnya, semua masyarakat mempunyai kebutuhan akan
perumahan. Namun keinginan dari individu masyarakat tersebut berbeda-beda
sesuai dengan selera dan keadaan ekonomi mereka. Selanjutnya permintaan
akan perumahan akan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Seorang yang
butuh perumahan mungkin menginginkan rumah yang besar dengan harga
yang lebih mahal. Namun karena kemampuan daya belinya tidak memadai 7
maka ia harus membeli rumah yang kecil yang terjangkau oleh daya belinya.
Seorang pemimpin perusahaan dalam hal ini harus membuat perumahan
dengan tipe-tipe yang sesuai dengan keinginan dan daya beli mereka.
a.       Kebutuhan fisik (physiological needs), yaitu kebutuhan dasar hidup
seperti air, udar, sandang, pangan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
b.      Kebutuhan keamanan (safety needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan
terhadap bahaya, terbebas dari rasa ketakutan, dan keamanan.
c.       Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa dicintai,
dimiliki, berafiliasi, dan diakui.
d.      Kebutuhan penghargaan (esteems needs), yaitu keutuhan akan prestasi,
pengakuan dan status.
e.       Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs), yaitu kebutuhan
untuk mengaktualisasikan kemampuan potensial dengan menggunakan
bakat yang kreatif.
4.      Persaingan
Persaingan adalah sumber inovasi yang sangat besar andilnya dalam
peluncuran produk-produk baru. Dengan adanya persaingan perusahaan akan
terdorong untuk melakukan inovasi. Sebagai contoh, persaingan dalam produk
pasta gigi dari beberapa merek menyebabkan perusahaan meningkatkan
penelitian dan pengembangan akan produknya untuk menciptkan produk-
produk baru dengan spesifikasi dan keunggulannya masing-masing.
5.      Demografi
Perubahan demografi dapat merupakan sumber inovasi untuk menyesuaikan
produk-produk yang ada atau membuat produksi yang sama sekali baru.
Perubahan demografi meliputi; usia, seks, jumlah keluarga, siklus kehidupan
keluarga, pendapatan, kedudukan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan.
6.      Perubahan Selera
Konsumen dapat diasumsikan mudah tertarik dengan sesuatu yang baru atau
berbeda dari apa yang biasa dilihatnya sehri-hari. Konsumen mempunyai
keinginan untuk tampil beda dengan yang lainnya sesuai dengan seleranya
masing-masing. Perubahan harus cermat memperhatikan selera para
konsumen dan perubahannya untuk segera melakukan inovasi bagi
produknya.

7.      IPTEKS baru
8
Munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk memudahkan
memproduksi suatu barang atau jasa dapat merupakan sumber inovasi. Contoh
dengan adanya komputer maka produksi dalam industri percetakan dan
grafika mengalami revolusi. Percetakan dapat menampilkan gambar seperti
foto dengan lebih mudah dan cepat. Revolusi ini mengakibatkan perubahan
dalam perwajahan kemasan (packaging) suatu barang.
Sumber inovasi menurut Drucker (1995) adalah sebagai berikut:
a.       Tidak diperkirakan (the unexpected)
-          Sukses yang tidak diperkirakan
-          Kegagalan yang tidak diperkirakan
b.      Ketidaksesuaian (incongruities)
c.       Proses kebutuhan (process need)
d.      Struktur pasar dan industri (industry and market struktures).
e.       Demografi (demographics)
f.        Pengetahuan baru (new knowledge)
E.    Proses Adopsi dan Inovasi
Pelanggan yang mengadopsi suatu inovasi dari produk akan melalui proses
sebagai berikut :
a.         Awarness.
Pada tahap ini calon pelanggan baru menaruh perhatian terhadap inovasi
tetapi masih memiliki sedikit informasi terhadap produk inovatif. Tugas
perusahaan adalah menyebar luaskan informasi dari produk inovatif pada
segmen atau sasaran pasar (target market) yang telah direncanakan.
b.      Interest
Pada tahap ini calon pelanggan terdorong untuk mencari informasi lebih lanjut
mengenai produk inovatif. Tugas perusahaan adalah mempermudah para
calon pelanggan untuk memperoleh informasi yang disebarluaskan.
c.       Evaluation
Calon pelanggan mempertimbangkan apakah akan memakai produk inovatif
tersebut atau tidak. Dalam tahap uji coba ini perusahaan harus menjaga jangan
sampai produk yang diujicoba oleh mereka ternyata tidak sesuai dengan yang
mereka harapkan.
d.      Adoption
Jika tahap ujicoba berhasil maka calon pelanggan akan memutuskan untuk 
menggunakan produk inovatif dengan penuh dan secara teratur.
Tugas perusahaan dalam tahapan ini adalah menjaga kepercayaan dari para
9
pelanggan degan tetap menjaga mutu produk dan pelayanan. Dilain pihak
perusahaan harus tetap mengembangkan produk yang ada untuk memperoleh
inovasi produk yang baru.
Kategori adopsi suatu Inovasi, yaitu para pelanggan atau pemakai satu dan
lainnya memiliki perbedaan dalam mengadopsi suatu produk inovatif. Everet M.
Rogers (1962) membagi pengadopsian menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
1.      Pelopor (early adopters).
2.      Pengikut awal (early majority).
3.      Pengikut lambat (late majority).
4.      Kolot (laggards).
BAB III 10
PENUTUP
A.     Kesimpulan
1.      Pengertian Inovasi
Pengertian inovasi menurut UU No. 18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan
penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Sedangkan menurut para ahli
inovasi.
2.      Karakteristik Inovasi
Menurut  Rogers  (1995),  karakteristik  inovasi  terdiri  atas  lima aspek  yaitu
Keunggulan relatif (relative  advantage), Kompatibilitas (compatibility), 
Kerumitan (complexity) , kemampuan untuk diujicobakan (trialability), dan
kemampuan untuk diamati (observability).
3.      Prinsip-prinsip Inovasi
a.       Menganalisi peluang
b.      Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang
c.       Sederhana dan terarah
d.      Dimulai dari yang kecil, dan
e.       Kepemimpinan
4.      Peluang Inovasi
a.       Penelitian dan Pengembangan.
b.      Keberhasilan/kegagalan.
c.       Penolakan pelanggan.
d.      Kebutuhan, keinginan, dan daya beli masyarakat.
e.       Persaingan.
f.        Perubahan demografi.
g.       Perubahan selera.
h.      IPTEK baru
5.      Proses Adopsi dan Inovasi
a.       Awarness
b.      Interest
c.       Evaluation
d.      Adaption

DAFTAR PUSTAKA 11

Frinces, Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darusalam.

Kasmir. 2014. Kewirausahaan Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

KBBI. Pengetian Kata Wirausaha. https://kbbi.web.id. diakses pada tanggal 20 Maret


2018 pukul 11.30.

Kemendiknas. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan, Modul 2. Jakarta: Kemendiknas.

Kurniawati, Susanti, 2005. Prinsip-prinsip


Inovasi. http://file.upi.edu/direktori/fpeb/prodi._ekonomi_dan_koperasi/sus
anti_kurniawati/makalah/inovasi_organisasi.pdf. diakses pada tanggal 21
Maret 2018 pukul 14.00.

  Nusantara Muda. 2016.  Tiga Langkah Berpikir


Kreatif. https://futureleadersummit.org/artikel/tiga-langkah-berpikir-
kreatif/. diakses pada tanggal 27 Maret 2018 pukul 11.30.
S, Dyah,  Karakteristik Inovasi,
2016 , http://repository.upnyk.ac.id/7522/4/prosiding_kolokium_nasional_
dyah_sugandini.pdf. diakses pada tanggal 26 Maret 2018 pukul 13.00.

Takdir, S Dedy dkk. 2015. Kewirausahaan. Yogyakarta: Wijana Mahadi Karya.

Widianti, D. 2016. Inovasi. respository.unisba.ac.id. diakses pada tanggal 21 Maret


2018 pukul 13.00.

12

Anda mungkin juga menyukai