Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme,
dasar pijakan ideologi komunisme. Dengan merujuk teori evolusi,
komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya
sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus
komunisme, menuliskan The Origin of Species, buku Darwin yang
mendasari teori evolusi dengan “Inilah buku yang berisi landasan sejarah
alam bagi pandangan kami”1.
Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern
telah membuat teori evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar
pijakan segala bentuk ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi,
sehingga ajaran ini — utamanya pandangan Karl Marx — benar-benar
telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah menolak dan akan tetap menolak
hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-tensi apa pun kecuali
materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada
merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.
Perlu diketahui bahwa evolusionis tidak memiliki bantahan terhadap
buku yang sedang Anda baca ini. Mereka bahkan tidak akan berusaha
membantah karena sadar bahwa tindakan seperti itu hanya akan
membuat setiap orang semakin paham bahwa teori evolusi hanyalah
sebuah kebohongan.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Evolusi Manusia ?
2. Perbandingan antara manusia primate, manusia purba, dan manusia
modern?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang evolusi manusia
2. Menjelaskan perubahan dan perbandingan manusia dari zaman ke
zaman

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Evolusi Manusia
Evolusi manusia, atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari
evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan
subyek yang luas penyelidikan ilmiah yang berusaha memahami dan
menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi. Studi dari evolusi manusia
meliputi berbagai ilmu pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik
dan genetika. Beberapa typological spesies Homo telah berkembang.
Termasuk Homo erectus yang menghuni Asia dan Homo
neanderthalensis yang menghuni Eropa. Archaic Homo sapiens
berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu.
Studi genetik menunjukkan bahwa primata bercabang (memisahkan
diri) dari mamalia lain sekitar 85 juta tahun yang lalu pada periode Kapur
Akhir, dan fosil paling awal muncul di era Paleosen, sekitar 55 juta tahun
yang lalu. Keluarga Hominidae bercabang (memisahkan diri) dari
keluarga Hylobatidae (Ungka) 15 sampai dengan 20 juta tahun yang lalu,
dan sekitar 14 juta tahun yang lalu, Ponginae (orangutan), bercabang
(memisahkan diri) dari keluarga Hominidae. Bipedalisme adalah adaptasi
dasar dari garis suku hominini, bipedal awal hominin diduga salah satu
Sahelanthropus atau Orrorin, bersama Ardipithecus, bipedal penuh
muncul kemudian. Gorila dan simpanse memisahkan diri sekitar waktu
yang sama, sekitar 4-6 juta tahun yang lalu, Sahelanthropus atau Orrorin
mungkin nenek moyang terakhir manusia dengan dengan mereka (gorila
dan simpanse). Bipedal awal akhirnya berkembang menjadi
australopithecine dan kemudian berkembang lagi menjadi genus Homo.
Dokumentasi awal dari genus Homo adalah Homo Habilis yang
berevolusi sekitar 2,3 juta tahun yang lalu; spesies yang dipercaya telah
menggunakan alat-alat dari batu. Volume otak dari homininid awal
seukuran dengan simpanse. Selama jutaan tahun berikutnya proses
ensefalisasi dimulai, dimasukkannya Homo Erectus dalam catatan fosil,
kapasitas tengkorak telah dua kali lipat menjadi 850 cm3. Homo erectus
dan Homo ergaster adalah homininae awal yang meninggalkan Afrika,
dan spesies ini menyebar melalui Afrika, Asia, dan Eropa antara 1,3 juta

2
– 1,8 juta tahun yang lalu. Homo rhodesiensis, atau Homo antecessor
dan bermigrasi keluar benua Afrika sekitar 50.000 sampai 100.000 tahun
yang lalu, menggantikan populasi lokal Homo erectus, Homo Denisova,
Homo floresiensis, dan Homo neanderthalensis.
Homo sapiens kuno, leluhur manusia modern secara anatomis,
berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu. Bukti DNA
terbaru menunjukkan bahwa beberapa haplotipe asal Neanderthal hadir
di antara semua populasi non-Afrika; dan Neanderthal serta hominid
lainnya, seperti Hominin Denisova mungkin telah berkontribusi hingga 6%
dari genom mereka untuk manusia masa kini. Manusia beranatomi
modern berevolusi dari Homo sapiens kuno di era pertengahan
Paleolitikum sekitar 200.000 tahun yang lalu. Transisi ke perilaku modern
dengan perkembangan budaya simbolik, bahasa, dan teknologi batu
terjadi sekitar 50.000 tahun yang lalu menurut banyak antropolog[16]
meskipun ada beberapa antropolog meyakini perubahan kebiasaan
tersebut terjadi bertahap dalam jangka waktu yang lebih lama.

B. Hasil Penemuan dan Pendapat Para Ahli


Tampak manusia begitu bervariasi baik dari ciri fisik maupun
budaya. Pernahkah berpikir bahwa segala manusia modern ini berasal
dariAfrika? Dimulai dengan serangkaian gejolak alam menstimulasi
evolusi. Primata-primata purba bernasib baik di sini dan bernasib buruk di
belahan lain. Sebagian menjadi monyet, sebagian lagi menjadi manusia,
sebagian lagi menjadi babon, bonobo, gorila, dan seterusnya. Bagaimana
drama evolusi manusia sesungguhnya ini?
Pada Mulanya Adalah Hominid, Ciri Hominid adalah bipedal dan
berjalan dengan dua kaki. Keuntungan dari jalan dengan dua kaki adalah
mereka bisa mengawasi predator dan mangsa mereka sama baiknya.
Dengan tangan yang bebas dari tanah mereka juga bisa memasok
makanan ke sarang lebih banyak. Dengan demikian mempengaruhi
perkembangan fisik mereka. Dan berkembang terus lebih baik.
Sistem bipedal juga hemat energi dibanding dengan berjalan dengan
empat kaki (Rodman & Henry , 1980)
Simpanse memiliki garis evolusi lebih dekat ke manusia daripada
gorilla, titik perpisahannya ada pada hominid tertua yang pernah di

3
temukan saat ini (sahelantropus tchadensis 7 juta tahun lalu),
sedangkan homo erectusmasanya berbeda jauh dari leluhurnya
sendiri (2-1 juta tahun lalu).
Charles Darwin – The Descent of Man (1871), Darwin
mengeluarkan dua hipotesis. Pertama, dia menunjuk Afrika sebagai
tanah leluhur manusia berdasarkan kemiripan anatomi simpansedan
gorila. Kedua, ia mensyaratkan bahwa bisa dianggap sebagai manusia
adalah bipedal (melangkah dengan dua kaki). Kenapa harus bipedal?.
Hipotesa Darwin ini waktu itu lemah, karena tidak ada fosil yang pernah
di temukan di Afrika. Lagi pula hipotesis kulit putih berasal dari anak cucu
orang Afrika sulit di terima pada jaman itu.
Fosil vs Jam Molekuler, Di tahun 1961, antropolog Simons dan
Philbeam mengajukan hipotesis bahwa hominid sudah ada sejak 30-15
juta tahun lalu berdasarkan potongan gigi Ramaphitecus (Lewis , 1932).
Di dekade yang sama, Paulingdan Zuckerkandl, meneliti asam
amino pada hemoglobin dalam darah beberapa spesies sebagai leluhur
bersama. Metode ini dinamakan jam molekular.
Di Dekade 80-an, Pilbeam dan Andrew, menemukan
ramaphitecus yang lebih lengkap bukan gigi semata, yang ternyata
bukan bipedal dan hidup di pohon.Akhirnya terjadi kompromi antara
kedua kubu, bahwa angka taksiran bergeser ke titik tengah (10-5 juta
tahun lalu). Teori Darwin lantas diperbaiki, bahwa ciri hominid tidak
mutlak muncul bersamaan.
Antara Kera dan Hominid, Tiga belas juta tahun lalu, paling tidak
dua dari sekian banyak leluhur bersama kera – manusia berpisah dari
garis leluhur. Sekurangnya satu dari dua spesies menjadi
leluhur gorila dan satu lagi menjadi leluhur
bersama simpanse dan manusia. Delapan sampai enam juta tahun lalu,
leluhur simpanse dan manusia berpisah, yang satu jadi simpanse
modern, yang satu jadi hominid. Jadi kera afrika memang bukan leluhur
manusia. Ibaratnya, simpanse adalah saudara kandung manusia dan
gorilla adalah sepupu, berdasarkan faktor kedekatan evolusi.
Di tahun 2002 , terhitung 22 hominid di temukan. Beberapa
diantaranya adalah :

4
- Sahelantropus tchadensis (7-6 juta tahun lalu), diduga batas
perpisahan antara leluhur manusia dan simpanse.
- Orrorin tugunensis dan Ardiphitecus ramidus kaddabba (6-5 juta tahun
lalu).
- Ardiphitecus anamensis (5-4 juta tahun lalu).
- Australophitecus aethipiocus, Garhi dan anggota genus
homo tertua,Homo Rudolfensis (3-2 juta tahun lalu).
- Periode kepunahan genus australophitecus dan malah jumlah genus
homo bertambah (Homo Ergaster, Homo Habilis, Homo Erectus) (2-1
juta tahun lalu).
- Homo antecessor, heidelbergensis, neanderthal dan homo sapiens (1
juta tahun lalu).
Pertanyaannya adalah, bagaimana muncul sedemikian
banyak hominiddalam tempo tujuh juta tahun (akan kembali ke lagu lama,
satu daratan besar yang berpisah karena gerakan tektonik).
Antara Australopitecus – Homo
Richard Leakey, The Origin of Human Kind (1994) mengemukakan dua
sketsa tentatif.
Dari Australopitecus Afarensis – Australopitecus Afrikanus – Homo
habilis – homo erectus – homo sapiens.
Homo hipotetis – Homo habilis – Homo erectus – Homo sapiens.
Perdebatan sengit muncul setelah proses dari homo
erectus menjadi homo sapiens di tandai fosil hominid yang bertebaran di
Asia dan Eropa. Hipotesis pertama adalah multiregional, dimana homo
sapiens muncul dari homo erectus yang tinggal di lokasi yang terpisah
sejak meninggalkan afrika 2 juta tahun lalu. Oleh karena itu homo
sapiens tidak melulu muncul dari Afrika. Tapi hipotesis ini kandas setelah
di ketahui fosil homo sapiens lebih tua 40.000 tahun dari Neanderthal.
Dan sudah pastineanderthal bukan leluhur homo sapiens.
Jadi, Homo Erectus yang di temukan di Indonesia seperti Homo
wajakensis, Homo soloensis, etc.. dan juga Homo Erectus yang di
temukan di Tiongkok itu bukan leluhur manusia modern. Karena ada
dua “kloter”migrasi dari Afrika. Dua juta tahun lalu adalah
pergerakan Homo Erectus. Sedangkan enam puluh ribu tahun lalu adalah
leluhur manusia modern sekarang ini.

5
Mereka bergerak keluar dari Afrika dan menyebar ke segala penjuru
secara bertahap ke Eropa dan Asia daratan. Di Tiongkok dan sekitarnya
mereka bergerak lagi ke selatan dan terus ke utara (Siberia). Dari Siberia
mereka menyeberangi selat Berring yang hanya sekian kilometer
jaraknya dari benua Asia (Russia Modern) dan Amerika (Alaska Modern).
Bangsa Indian ini pun berkembang menjadi berbagai suku dengan
ciri fisik, iklim dan budaya tersendiri. Jadi sebelum Darwin atau
bahkanVespuci dan Columbus menemukan benua Amerika. Manusia
kuno telah menemukan benua Amerika walau tanpa sengaja dan
terdorong mencari tempat yang lebih baik.
Sementara itu Homo Sapiens bergerak ke selatan, ke Yunan,
Thailand, Malaya dan lantas Nusantara. Ini yang menjadi cikal bakal
orang Indonesia modern. Homo sapiens gelombang kedua ini bernasib
lebih baik dari homo Erectus gelombang pertama.
Out of Africa

C. Perkembangan Terhadap Penelitian Evolusi


Pengetahuan memang tak ada habisnya mengungkap misteri
kehidupan. Namun ternyata masih ada saja mata rantai terputus alias
missing link yang hadir di antara teori yang diciptakan para ilmuwan kita.
Berikut ada 10 mata rantai terputus seputar evolusi manusia yang belum
dapat ditemukan pemecahannya.
1. Neanderthal
Dikenal sebagai mahluk yang tahan pada hawa dingin, Neanderthal
terlihat memiliki asal muasal yang berbeda dari manusia modern.
Namun di beberapa hal mereka memiliki kesamaan dengan kita,
misalnya mereka menguburkan orang mati, merawat sesamanya
yang sakit, dan bahkan juga menguasai bahasa dan musik. Ilmuwan
masih terus berusaha memecahkan missing link ini dengan meneliti
genomnya.
2. Cro-Magnon
Manusia ini terlihat sangat identik dengan manusia modern, hidup di
Eropa antara 35.000-10.000 tahun lalu. Lukisan di gua mereka serta
pahatan yang dibuat dikenal sebagai contoh karya seni yang dibuat
oleh manusia prasejarah.

6
3. Homo floresiensis
Selama berabad-abad, mitologi mengatakan bahwa ada mahluk
menyerupai manusia namun berukuran lebih kecil yang disebut Ebu
Gogo. Sangat sulit dipercaya bahwa mereka sungguhan ada, sampai
pada tahun 2003 lalu ilmuwan menemukan fosilnya di Indonesia.
4. Homo erectus
Salah satu mitos paling terkenal mengenai spesies ini adalah, para
lelakinya sering beradu tengkorak kepala sampai pecah untuk
berebut perempuan. Homo erectus secara umum dipercaya sebagai
nenek moyang langsung dari manusia modern, juga sebagai hominid
pertama yang hidup di gua serta mengenal api.
5. Homo ergaster
Ilmuwan tidak bisa memutuskan apakah benar hominid asal Afrika ini
adalah moyang awal manusia modern yang gagal. Mereka memiliki
tengkorak kepala yang lebih tipis dari manusia, tapi juga andal
menciptakan alat dan menggunakan api.
6. Homo habilis
Banyak ilmuwan yang yakin bahwa Homo habilis adalah rantai
terputus antara hominid menyerupai kera seperti Lucy dan hominid
yang lebih mirip manusia yang ekses setelahnya. Mereka memiliki
tangan panjang seperti kera tapi berjalan dengan dua kaki dan
mampu menciptakan alat-alat kasar.
7. Paranthropus bosei
Ini adalah spesies yang tidak terlalu pilih-pilih dalam hal makanan.
Mereka terpisah dari jalur silsilah yang menuju ke manusia modern
sejak 3 juta tahun lalu. Mereka hidup berdampingan dengan nenek
moyang kita selama beberapa juta tahun, tapi mati akibat gagal
beradaptasi dengan pola makannya.
8. Paranthropus aethiopicus
Hominid menyerupai kera ini berjalan dengan dua kaki, hidup antara
2,8-2,2 juta tahun silam. Berdasar dari pengukuran tengkorak
kepalanya, ilmuwan menyimpulkan bahwa spesies ini memiliki otak
ukuran dewasa yang terkecil di antara otak hominid yang pernah ada.
9. Australopithecus africanus

7
Spesies asal Afrika ini adalah nenek moyang Lucy yang lebih awal,
hidup di Afrika Selatan sekitar 2-3 juta tahun lalu. Ukuran otaknya
lebih besar dari Lucy. Fitur tulang wajahnya juga lebih mirip manusia.
10. Australopithecus afarensis
Yang paling terkenal dari spesies ini adalah Lucy, fosil wanita dewasa
yang ditemukan tahun 1974. Dinamai Lucy karena terispirasi dari
lagu Beatles. Lucy hidup sekitar 3,18 juta tahun silam dan mampu
berjalan dan berlari dengan dua kaki.
Terungkap, perubahan iklim mendorong evolusi manusia dengan
cara memaksa mereka beradaptasi untuk mengubah kondisi yang ada
dan bermigrasi ke daerah baru. Peneliti menemukan, jauh dari kata
menghambat perkembangan, periode saat Bumi mendingin atau
menghangat terbukti sangat menguntungkan.
Tak hanya memaksa manusia bermigrasi, perubahan iklim juga
memaksa manusia berevolusi secara budaya dengan mendorong
manusia belajar bekerjasama.
Para ahli dari National History Museum dan Cambridge University
berhasil mengidentifikasi lima kunci periode pergeseran perubahan iklim
yang mempercepat evolusi sosial dan genetik manusia.
Evolusi pertama terjadi pada dua juta tahun silam saat periode
kekeringan panjang terjadi di mana menghasilkan manusia awal yang
beradaptasi untuk berlari dan berburu. Kemudian selama zaman es pada
450 ribu tahun silam di saat manusia diyakini terbagi dalam tiga
kelompok.

D. Perbandingan Antara Manusia Primate, Manusia Purba, Dan


Manusia Modern
1. Primata.
Pada tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang
berjudul The Descent Of Man yang berisi tentang asal usul manusia.
Pendapat Darwin tersebut didasarkan atas adanya hubungan
kekerabatan antara manusia dengan primata. Hubungan kekerabatan
tersebut juga dapat dilihat antara manusia (Hominidae) dan orang
utan (Pongidae). Di antara bentuk persamaan tersebut dapat Anda
lihat struktur tubuhnya, antara lain:

8
1. Mata menghadap ke depan;
2. Memilki kelenjar susu yang terletak di dada;
3. Memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka yang sama;
4. Organ darah mempunyai susunan kimia yang sama;
5. Bentuk rahim dengan tipe simpleks.
Selain persamaan di atas, juga terdapat perbedaan antara
keduanya. Perbedaan tersebut dapat Anda lihat pada Tabel di bawah
ini :
Perbedaan Antara Manusia (Hominidae) dan Orang Utan
(Pongidae)
Struktur Orang Utan
Manusia (Hominidae)
Tubuh (Pongidae)
Kedudukan Tepat di ujung tulang Sebelah depan ujung
tengkorak belakang tulang belakang
Rahang Berbentuk seperti Berbentuk seperti huruf
huruf V U
Gigi Ukuran dan tinggi Ukuran dan tinggi tidak
sama sama
Tulang Tegak dan kuat Bengkok
belakang
Tangan Lebih pendek dari kaki Lebih panjang dari kaki
Kaki Untuk berjalan Untuk berjalan dan
memegang
Ibu jari kaki Tidak dapat bergerak Dapat bergerak bebas
bebas
Pelvis Lebar dan kuat Sempit dan memanjang
Agar lebih jelas tentang struktur tubuh di atas, Anda dapat
membandingkannya secara langsung. Pergilah ke kebun binatang,
kemudian amati struktur tubuh dari orang utan. Hasilnya dapat Anda
catat di buku tugas dan kemudian dapat dibuat suatu kesimpulan.
2. Manusia purba.
Fosil manusia purba ditemukan di berbagai tempat. Penemuan
tersebut dapat menunjukkan suatu perbandingan dan mengetahui
perkembangan evolusi yang terjadi. Di antara penemuan yang ada
adalah sebagai berikut.
1. Manusia kera Afrika Selatan.
Beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan ditemukan
oleh Raymond Dart (1829 – 1924). Beberapa penemuan tersebut
antara lain Australopithecus africanus, Paranthropus robustus,
Plesianthropus transvelensis. Menurut Raymond Dart, manusia
kera Afrika Selatan memiliki karakteristik antara lain:

9
1. Dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki;
2. Memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter;
3. Memiliki volume otak hanya sekitar 450 – 600 cm3;
4. Habitat hidup di tempat terbuka.

2. Manusia Kera Afrika Timur.


Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi
nama Australopithecus boisai yang memiliki ciri-ciri antara lain
berbadan lebih kekar, gigi, dan tulang rahang lebih kuat.
Penemuan lain adalah jenis Australopithecus habilis yang memiliki
ciri-ciri antara lain:
1) Memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan manusia
kera Afrika yang lain yaitu ± 650 cm3, sehingga intelegensinya
lebih tinggi;
2) Sudah menggunakan alat bantu untuk memotong dari batu.
3) Manusia Jawa. Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene
Dubois, yang merupakan ahli anatomi dan geologi dari
Belanda. E. Dubois menemukan fosil tersebut di daerah Trinil,
Jawa Timur pada tahun 1894.
Penemuan ini dilakukan oleh C.R. Von Koenigswald di
daerah Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald
tersebut diberi nama Pithecanthropus erectus. Manusia Jawa yang
ditemukan tersebut memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Dapat berdiri dan berjalan dengan dua kaki;
2. Memiliki volume otak kurang lebih 770 – 1000 cm3;
3. Dapat berkomunikasi dengan berbicara;
4. Dapat membuat alat berburu dan menggunakan api;
5. Hidup kurang lebih 500.000 s.d. 300.000 tahun yang lalu.

3. Manusia Peking
Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson
Black (Canada) dan Franz Weiden Reich (Amerika) pada tahun
1920. Penemuan manusia purba tersebut berada di Gua Kapur,
Peking. Hasil penemuan tersebut diberi nama Sinanthropus
pekinensis. Ciri-ciri manusia Peking tersebut antara lain:

10
1. Memiliki volume otak yang agak besar yaitu kurang lebih 900–
1200 cm3;
2. Diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu;
3. Mampu menggunakan senjata dan perkakas dari tulang dan
batu;
4. Sudah menggunakan api;
5. Mempunyai kebudayaan yang lebih maju.
6. Homo sapiens. Penemuan homo sapiens oleh eugene
dubois yaitu homo wajakensis yang ditemukan di desa wajak,
jawa timur pada tahun 1889. Spesies ini diperkirakan hidup
kurang lebih 40.000 tahun.
3. Manusia Modern
Manusia modern memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Memiliki volume otak ± 1400 – 1500 cm3;
2. Memiliki tinggi badan ± 1,6 m;
3. Memiliki peradaban yang maju;
4. Mempunyai peralatan yang lebih baik;
5. Suka berburu;
6. Sudah terdapat hubungan sosial dan upacara ritual;
7. Diperkirakan hidup sekitar 100.000 – 40.000 tahun yang lalu.
Dari ciri-ciri tersebut, Anda dapat melihat suatu perkembangan
terjadi menuju bentuk manusia yang lebih baik. Dari penjelasan
mengenai berbagai sejarah evolusi manusia tersebut, Anda akan memiliki
gambaran tentang perkembangan dari generasi ke generasi sehingga
membentuk manusia yang lebih sempurna seperti sekarang.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evolusi kehidupan didasarkan pada temuan adanya kemiripan
antarspesies makhluk hidup. Perbedaan yang sifatnya gradual sangat
mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Alasannya, hanya keturunan
yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan mampu
bertahan. Secara ilmiah sebagai manusia adalah sejak generasi Homo
erektus. Ukuran otak yang besar memberikan indikasi kemampuan
berpikir yang lebih kuat. Kemampuan berbicara dan berkomunikasi pun
sudah cukup maju. Interaksi sosial mulai tumbuh dan makin kompleks.
Kehadirannya berdampak pada berbagai spesies.

B. Saran
Ilmu merupakan imamnya amal, sehingga untuk berbuat sesuatu
agar berhasil lebih baik dan tanpa kesulitan, seseorang harus memahami
atau menguasai ilmunya, terlebih dahulu serta mengahantarkan
seseorang ke tingkat keimanan yang lebih tinggi dan ketakwaan
sepenuhnya kepada sang pencipta. Sehubung dengan pembuatan tugas
ini, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak, untuk di jadikan landasan dalam penyempurnaan tugas ini.

12
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah tentang
“Manusia dalam Lintasan Sejarah Evolusi” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan
dengan materi yang disajikan dalam makalah ini. Adapun materi yang
dipaparkan adalah mengenai Sejarah Evolusi Manusia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif
sangat penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Penulis

i
13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 2
A. Evolusi Manusia ................................................................. 2
B. Hasil Penemuan dan Pendapat Para Ahli ........................... 3
C. Perkembangan Terhadap Penelitian Evolusi ...................... 6
D. Perbandingan Antara Manusia Primate, Manusia Purba,
Dan Manusia Modern.......................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................. 12
A. Kesimpulan ......................................................................... 12
B. Saran .................................................................................. 12

14
ii
“Manusia dalam Lintasan
Sejarah Evolusi”

Oleh :
Kelompok I
Ketua : Rahmawati
Anggota : - Kurniati
- Selfiana
- Musdalifah Rosa Amelia
- Karmila
- Muh. Akbar
- Arfa
- Supriadi
- Lukman
- Reski Septian (Tidak Aktif)
- Anwar (Tidak Aktif)

SMA NEGERI 4 JENEPONTO


TAHUN AJARAN 2019/2020

15

Anda mungkin juga menyukai