Anda di halaman 1dari 4

Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur dimana sesuatu berubah

menjadi bentuk lain dari yang biasanya menjadi lebih kompleks dan rumit ataupun
berubahmenjadi bentuk yang lebih baik. Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi
secaraperlahan-lahan dalam kurun waktu yang sangat lama. Terdapat tiga macam evolusi
yangdapat terjadi, di antaranya adalah Evolusi Biologis. Evolusi biologis adalah perubahan baik
morfologis maupun fisiologis yang terjadi pada makhluk hidup seiring dengan perjalananwaktu.
Dapat dikatakan bahwa makhluk hidup yang ada pada saat ini berasal dari makhlukhidup
sebelumnya yang masih sederhana. Pandangan Darwin mengenai kehidupanmemperkirakan
bahwa transisi evolusioner harus meninggalkan tanda-tanda dalam catatan fosil. Para ahli
paleontology telah menemukan banyak bentuk transisi yang menghubungkan fosil yang lebih tua
dengan spesies modern. Hal ini menyimpulkan bahwa spesies berasal darispesies lain yang sudah
ada sejak dulu. Fakta langsung lain yang dapat menjadi bukti adanya evolusi adalah adanya
variasi makhluk hidup.
Variasi adalah keanekaragaman individu dalam suatu spesies. Variasi dapat disebabkan
oleh pengaruh genetis atau hereditas yaitu oleh faktor keturunan. Selain itu,
lingkungan juga merupakan faktor lain terjadinya variasi makhluk hidup seperti makanan, suhu,
tanah dan habitat. Keanekaragaman biologi muncul dikarenakan munculnya spesiesspesies baru
sebagai hasil proses dari evolusi. Sedangkan variasi muncul dikarenakan, individu-individu yang
lahir dari induk yang sama sering memiliki morfologi yang berbeda. Misalnya saja anak
kampung yang baru menetas, setelah cukup umur akan nampak bahwa anak ayam yang satu
memiliki warna yang berbeda dengan yang lainnya. Hal ini menunjukkan berbagai macam
variasi dapat terjadi hanya dengan satu garis keturunan saja walaupun perbedaan tidak
signifikan. Anjing pun merupakan salah satu dari banyak spesies yang tidak luput dari berbagai
macam variasi. Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi,
mulai dari anjing dengan tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish
Wolfhound yang tingginya melebihi satu meter. Warna rambut anjing pun bisa beraneka ragam,
mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu dan coklat. Selain itu, anjing juga memiliki
variasi jenis dan tekstur rambut.
Sejarah kehidupan anjing dari periode ke periode terus berubah. Sebelum menjadi teman
manusia, anjing merupakan binatang liar yang hidup berburu dengan cara berkelompok. Anjing
diyakini sebagai mamalia yang mengalami domestikasi dari serigala. Kelebihan dalam
penciuman, pendengaran dan penglihatan yang dimiliki anjing berasal dari nenek moyangnya ini
yaitu serigala. Menurut Charles Darwin, terdapat dua spesies yaitu serigala abu-abu (Canis
lupus) dan golden jackal (Canis aureus) yang diduga sebagai cikal bakal terciptanya anjing
modern. Pendapat tersebut didukung Konrad Lorenz, zoologis pada abad ke-20, yang mencoba
mengawin silangkan chow chow dan husky. Perkawinan keduanya melahirkan anjing yang mirip
dengan jackal. Maka dari itu, karya tulis ini dibuat guna mengetahui sejarah awal dari anjing dan
evolusi yang terjadi sehingga spesies ini berkembang menjadi anjing yang telah kita ketahui saat
ini.
Evolusi adalah perubahan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama
akibat seleksi alam pada variasi genetik yang menghasilkan spesies baru yang berbeda dari
sebelumnya. Maka, tumbuhan dan hewan yang ada pada saat ini berasal dari makhluk hidup di
masa lampau. Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri, sifat, dan
karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Nenek moyang dari makhluk hidup sekarang
yang bentuknya berbeda mengalami perubahan-perubahan baik struktur maupun genetis dalam
waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya jauh menyimpang dari struktur aslinya dan
akhirnya menghasilkan berbagai macam spesies yang ada. Anjing yang kini dijumpai disebut
anjing modern atau dalam nama ilmiah Canis familiaris adalah mamalia karnivora.
Hewan ini sudah berbeda dengan nenek moyangnya yang liar, sekarang berubah menjadi
sosok binatang dengan berbagai keistimewaan pada penglihatan, pendengaran, dan
penciumannya. Kini, anjing sudah banyak menghiasi rumah-rumah di perkotaan dan telah
menjadi salah satu binatang kesayangan. Ketika dilatih, anjing pun dapat membantu berbagai
tugas manusia, mulai dari berburu, menjaga ternak, penjaga, pelacak, hingga membantu terapi
berbagai penyakit. Itu semua karena kelebihan dalam penciuman, pendengaran, dan
penglihatannya yang berasal dari nenek moyangnya, serigala. Jika dirunut lebih jauh, anjing
termasuk keluarga Canidae, dan bersaudara dengan serigala, rubah, serta anjing rakun. Di antara
semua anggota Canidae, anjinglah yang paling dekat hubungannya dengan serigala. Serigala
merupakan mamalia yang bersifat paling sosial kawin, merawat anak, dan mencari makan
bersama-sama. Serigala dewasa juga akan bermain dan melatih serigala muda. Adanya sifat-sifat
ini mengingatkan pada anjing yang juga bersifat sosial.
Berdasarkan taksonomi, anjing digolongkan dalam ordo Carnivora dan termasuk keluarga
Canidae. Famili Canidae ini dibagi menjadi 4 grup yaitu Canis (grup anjing), Vulpes (grup
rubah, kecuali rubah abu-abu). Dusycyon (grup culpeo), dan Bush dog (mencakup jenis anjing
lainnya). Anjing termasuk dalam genus Canis, satu genus dengan wolf (serigala), coyote, jackal,
dan dingo. Berbagai teori sejarah anjing digali dan dikembangkan para peneliti untuk
mengungkap asal-usulnya, termasuk menduga nenek moyang anjing adalah serigala, rubah, dan
jackal. Ternyata, tidak hanya ketiga hewan itu, masih ada anjing liar lain, tetapi tidak termasuk
keluarga Canidae yang disebut wild cousins dog diduga merupakan nenek moyang anjing. Kedua
kelompok ini (serigala dan anjing liar) memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu kepala besar,
mulut panjang, gigi geligi, dan rahang kuat untuk memotong atau menggiling makanan. Hewan-
hewan ini memiliki kemampuan beradaptasi di suatu daerah sangat baik, mampu bertahan hidup
di dalam berbagai habitat mulai dari daerah dingin sampai panas, serta daerah yang tandus
hingga hutan belantara. Menurut sejarah geologi, perkembangan evolusi anjing terjadi sejak 60
juta tahun silam, ketika zaman Paleocene, zaman Oligocene, zaman Miocene, dan zaman
Pliocene. Pada zaman Paleocene, terdapat dua spesies hewan yaitu miacis dan cynodictis. Miacis
adalah hewan kecil dengan badan dan ekor panjang, serta kaki pendek. Hewan tersebut
merupakan nenek moyang anjing, racoon, beruang, musang, hyena (anjing hutan) dan kucing.
Miacis memiliki gigi khas bangsa karnivora dan berjalan seperti beruang. Otaknya kecil, tetapi
lebih besar dari bangsa karnivora seperti creodont yang menghilang 20 juta tahun silam.
Creodont adalah sejenis hewan pemakan daging yang ukurannya sedikit lebih besar dari
tikus. Sementara cynodictis memiliki tubuh yang lebih kecil dan langsing. Yang menonjol dari
binatang ini adalah kelengkapan giginya yang berjumlah 42 buah. Keturunan miacis dan
cynodictis yang masih hidup hingga sekarang adalah musang. Oleh karena itu, musang kerap
dijuluki fosil hidup, Kendati sudah berevolusi selama 40 juta tahun, musang tidak mengalami
perubahan.
Ketika zaman Oligocene (kira-kira 35 juta tahun yang lalu), cynodictis tetap berbentuk
hewan dengan badan panjang dan kaki pendek. Adapun miacis berkembang menjadi berbagai
turunan anjing. Zaman Miocene yang terjadi sekitar 20 juta tahun yang lalu merupakan
permulaan evolusi anjing yang sesungguhnya, keluarga pertama Canidae. Hal itu dibuktikan
dengan adanya hewan mirip anjing. Hewan itu disebut mesocyon, memiliki rahang lebih kecil
dibandingkan rahang anjing saat ini. Pada akhir zaman Miocene, cynodictis mengalami evolusi
dan melahirkan cynodesmus. Kemudian cynodesmus berkembang menjadi weasel dan racoon.
Pada akhirnya, cynodesmus juga berkembang menjadi tomarctus, bangsa anjing dengan rahang
besar yang panjang dan otak besar. Sosoknya sudah mirip anjing modern dan dianggap nenek
moyang keluarga Canidae. Akhirnya, pada zaman Pliocene, bentuk anjing sudah seperti yang ada
saat ini. Zaman ini terjadi pada 5-7 tahun silam. Hewan-hewan ini sudah berjalan dengan empat
kaki. Salahsatu jarinya pun mengalami perubahan taji. Pada saat periode ini, ditemukan etruscan.
Menurut hasil penelitian, etruscan merupakan nenek moyang langsung dari anjing dan serigala.
Fosil anjing tertua adalah dua tulang kranium dari Rusia dan rahang bawah dari Jerman
asal 13.000 sampai 17.000 tahun yang lalu. Kemungkinan besar leluhur fosil anjing tertua adalah
serigala besar kawasan Holarktik utara Canis lupus lupus. Fosil
anjing yang lebih kecil berasal dari gua-gua peninggalan kebudayaan Natufia asal zaman
Mesolitik. Fosil diperkirakan berasal dari 12.000 tahun yang lalu dan merupakan keturunan
serigala Asia barat daya Canis lupus arabs yang berukuran tubuh sedang. Dari lukisan dinding
gua dan sisa-sisa tulang asal 14.000 tahun yang lalu, anjing sudah menyebar dari Afrika Utara
sampai Eurasia dan Amerika Utara. Orang zaman kuno di Eropa sudah menghargai anjing
sebagai sahabat sejati. Di Svaerdborg, Denmark terdapat kuburan anjing yang berdampingan
dengan makam orang dari zaman Mesolitik.
Analisis DNA yang dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
Vila,Savolainen, dan rekan menyimpulkan bahwa anjing merupakan percabangan dari serigala
yang terjadi sekitar 75.000 sampai 135.000 tahun yang lalu. Analisis lanjut yang dilakukan
Savolainen et al. menunjukkan bahwa semua populasi anjing berasal dari sumber gen (gene pool)
tunggal bersama-sama dengan serigala. Verginelli et al. justru mengusulkan agar saat terjadinya
percabangan anjing dari serigala perlu dikaji kembali. Alasannya, umur geologis dari fosil yang
lebih muda sering ditaksir terlalu tinggi menurut pengukuran jam molekuler yang kurang akurat.
Sebagai jalan tengah yang cocok dengan bukti-bukti arkeologis, percabangan anjing dan serigala
kemungkinan besar terjadi sekitar 15.000 tahun yang lalu. Verginelli meneliti bukti-bukti DNA
dari 5 fosil prasejarah Canidae yang menurut metode pengukuran karbon berasal dari 15.000
sampai 3.000 tahun yang lalu, 341 ekor serigala dari beberapa populasi di seluruh dunia, dan 547
anjing ras murni. Hasil penelitian menunjukkan leluhur anjing berasal dari berbagai kawanan
yang terpisah, dan atau interbreed (saling kawin) dengan anjing purba dan serigala di berbagai
tempat yang tersebar di seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai