Anda di halaman 1dari 14

Nama : Zulfanida Musyaffa Hari/ tanggal : 29 Maret 2021

NIM : 11190950000030 Dosen : 1. Arina findo sari M. Si

Kelas : 4A2 – Biologi 2. Remila selvany M.Si

Asisten : 1. Amalia Kusumawardhani

2. Amelia Tri Hutami

PRAKTIKUM II

PENGUKURAN SEL

I. Tujuan
1. Praktikan mampu memahami cara mengukur sel dengan menggunakan
mikrometer (manual) dan software CellSens (komputer).
II. Metode Kerja
2.1 Alat dan Bahan
- Alat : Bahan :
- Mikrometer okuler - Methilen blue
- Mikrometer objektif - Alkohol
- Tusuk gigi steril - Epitel mukosa mulut
- Mikroskop - Kentang
- Pipet Pasteur - Air/aquades
- Silet/pinset - Air kolam/ danau
- Object & Cover glass
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Pengukuran sel secara manual

Lensa okuler mikroskop


dilepaskanSeperti
dan diganti
dengan mikrometer okuler.
Mikrometer okuler dan Selanjutnya , letakkan slide
Setelah kedudukan
slide mikrometer disiapkan, mikrometer , seperti
mikrometer okuluer tepat ,
dengan hati-hati meletakkan preparat di meja
maka skalanya dapat terlihat
dikeluarkan dari wadahnya. preparat mikroskop.
dengan jelas, umunya skala
mikrometer dimulai dari o
sampai 100, dengan kelipatan
10 ( 0,10,2030, … 100)

Bayangan skala slide


mikrometer digeser, agar Ketika sudah fokus, maka kedua
kedudukan salah satu garis tepi bayangan garis berskala dari
Dapat dicoba pada perbesaran 10x ,
kiri di skala tepat berhimpitan kedua mikrometer tampak
sehingga garis skala yang ada
dengan garis paling tepi kiri dari kelihatan. Buatlah posisi garis
didalamnya terlihat jelas
skala mikrometer berangka 0. linier di mikrometer okuler tepat
(umumnya tanpa angka).
Dan geserlah slide mikrometer horizontal dan sejajar dengan
agar sekala dari kedua garis linier dari slide mikrometer.
mikrometer saling tumpang
tindih

Maka skala di mikrometer Ketika salah satu batas skala


okuler dan slide mikrometer mikrometer okuler telah
dapat dianalisis . Telah sejajar dengan batas skala
diketahui bahwa jarak X-Y di besar dari slide mikrometer ,
gambar adalah 100 μm, dilanjutkan dengan mencari 2
sehingga garis halus di skala garis batas mikrometer okuler
mikrometer objektif adalah yang tepat sejajar lagi (
10 μm disebelah kanan) dengan
batas slide mikrometer.
2.2.2 Pengukuran sel dengan software CellSens

Sambungkan perangkat 1
Klik software “ cellSens
set mikroskop kamera Seperti
standard” klik menu bar “ Siapkan preparat , pasang
dengan sumber listrik ,
Acruire”, kemudian klik preparat di meja preparat .
tekan saklar “ON” pada
“Live”.
mikroskop kemudian
nyalakan lampu.

Amati perbesaran sesuai Atur intensitas cahaya kemudian Atur tuas supaya preparat dapat
dengan perbesaran yang amati preparat dari perbesaran diamati dari mikroskop dan
diamati. terlemah komputer

Untuk mengukur jarak 2 titik Klik menu bar “ measure”,


Pilih icon gambar lensa diatas
yang dipilih maka klik kemudian klik “ single point”
bar , saat perbesaran 4x maka
“Arbitary line”
( disesuaikan dengan bentuk klik icon 4x dst
sel )

Untuk menyimpan gambar klik Klik pada titik awal, tahan dan
Untuk mengambil gambar, pilih
“file- save as”, pilih folder klik pada titik selanjutnya, maka
menu “Acquire” kemudian
penyimpanan kemudian beri software akan menghitung
“Snap” (gambar kamera)
nama file , pilih tipe file pada “ ukuran sel
save as type “ dan pilih format
gambar jpg

Jika sudah selesai kembalikan


lensa ke perbesaran terkecil,
intensitas cahaya dikurangi,
turunkan meja preparat, ambil
preparat, tutup program,
matikan computer, matikan
kamera dan matikan mikroskop
III. Hasil Pengamatan

Gambar Nama Ukuran Sel Gambar


Oscillatoria Gambar sel epitel mukosa
mulut :
A. Panjang = 30 okuler
Lebar = 10 okuler

B. Panjang = 20 okuler
Lebar = 5 okuler

P = 150,73 μm
L = 5,22 μm

Oscillatoria (1) P = 8,01 μm Gambar sel darah merah :


L = 2,14 μm A. Panjang = 5 okuler
Lebar = 4 okuler
(2) P= 21,73 μm
L = 1,48 μm

B Panjang = 4 okuler
Lebar = 3 okuler
Sel Pati (1) P=73,40 μm Gambar sel euglena :
Kentang L = 37,67 μm P = 40 okuler
L = 30 okuler
(2) P= 35,92 μm
L= 28,73 μm

(3) P= 34,00 μm
L= 36,35 μm
Sel Pati (1) P=39,06 μm
Kentang L = 33,14 μm

(2) P= 42,30 μm
L= 23,27 μm

(3) P= 40,92 μm
L= 31,57 μm

Sel Pati (1) P=45,40 μm


Kentang L = 34,13 μm

(2) P= 23,93 μm
L= 39,83 μm

(3) P= 18,73 μm
L= 27,20 μm
Sel Pati (1) P=36,45 μm
Kentang L = 24,70 μm

(2) P= 32,96 μm
L= 25,48 μm

(3) P= 36,83 μm
L= 22,37 μm
Sel Epitel
Rongga
Mulut

(1) P=22,82 μm
L = 19,00 μm

(2) P= 36,74 μm
L= 21,30 μm

(3) P= 30,28 μm
L= 22,54 μm

(1) P= 6,54 μm
L = 2,77 μm

(2) P= 4,23 μm
L= 4,41 μm

(3) P= 5,34 μm
L= 3,58 μm
Sel Epitel (1) P= 31,02 μm
Rongga L = 23,33 μm
Mulut
(2) P= 40,01 μm
L= 29,23 μm

Sel Epitel (1) P= 101,22 μm


Rongga L = 33,31 μm
Mulut
(2) P= 62,23 μm
L= 28,62 μm

(3) P= 54,48 μm
L= 34,30 μm
IV. Pembahasan

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk
melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Mikrometer merupakan kaca
berskala dan dikenal 2 jenis micrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif.
Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan micrometer objektif
berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis skala pada
mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan yang menentukan
lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan mengkalibrasi antara mikrometer
okuler dan objektif. (Pramesti, 2000).
Benda yang diamati dengan menggunakan mikroskop dapat diketahui ukurannya dengan
menggunakan beberapa alat bantu yang disebut dengan mikrometer panggung/ mikrometer
obyektif dan mikrometer okuler. Mikrometer panggung/ mikrometer obyektif terbuat dari kaca
benda yang didalamnya terukir skala dengan ukuran tertentu. Biasanya terbagi menjadi 10 skala
besar yang masing- masing skala berukuran 0,1 mm, masing- masing skala besar tersebut terbagi
lagi menjadi 10 skala yang lebih kecil lagi yang berukuran 0,01mm. Mikrometer okuler juga
terbuat dari kaca, tetapi berbentuk seperti filter. Diameter micrometer okuler sama dengan
diameter lensa okuler mikroskop. Didalam micrometer okuler juga terukir skala kecil- kecil
yang ukurannya belum diketahui, maka baru dapat ditentukan dengan cara melakukan kalibrasi
dengan bantuan micrometer obyektif. ( Rudyatmi, 2015)
Mikrometer adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran sesuatu secara
mikroskopis (Moebadi, 2000). Benda yang diamati dengan menggunakan mikroskop dapat
diketahui ukurannya dengan menggunakan beberapa alat bantu yang disebut dengan mikrometer
panggung/ mikrometer obyektif dan mikrometer okuler. Mikrometer panggung/ mikrometer
obyektif terbuat dari kaca benda yang didalamnya terukir skala dengan ukuran tertentu. Biasanya
terbagi menjadi 10 skala besar yang masing- masing skala berukuran 0,1 mm, masing- masing
skala besar tersebut terbagi lagi menjadi 10 skala yang lebih kecil lagi yang berukuran 0,01mm.
Mikrometer okuler juga terbuat dari kaca, tetapi berbentuk seperti filter. Diameter micrometer
okuler sama dengan diameter lensa okuler mikroskop. Didalam micrometer okuler juga terukir
skala kecil- kecil yang ukurannya belum diketahui, maka baru dapat ditentukan dengan cara
melakukan kalibrasi dengan bantuan micrometer obyektif. (Rudyatmi, 2015).Mikrometer
obyektif terbagi menjadi 10 skala dengan masing-masing skala berukuran 0,1 mm. Mikrometer
obyektif diletakkan pada meja preparat, (Suryati, 2008). Mikrometer okuler diletakkan dekat
dengan lensa okuler bahkan ada beberapa yang sudah menjadi satu dengan lensa okuler.
Penggunaan lensa okuler harus dikalibrasi skalanya (Kadaryanto,2006).
Mikrometer merupakan kaca berskala dimana dalam penggunaannya ada 2 jenis
mikrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada
lensa okuler mikroskop, sedangkan mikrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada
meja preparat mikroskop. Pada prinsipnya skala okuler adalah skala yang terdiri dari 1-100
dimana jarak antara garis sama tetapi tidak diketahui nilainya. Sedangkan pada skala objektif
adalah skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak antara garis memiliki nilai 0,01 mm atau10 μm.
Skala okuler tidak berubah ukurannya walaupun pembesaran diubah sedangkan skala
objektif akan berubah ukurannya apabila pembesaran diubah. Oleh karena itu, kalibrasi
dilakukan agar skala okuler memiliki nilai dari perbandingan skala objektif dengan skala okuler
di setiap pembesaran. Mikrometer okuler sekarang dikalibrasi dengan standar dan dapat dipakai
untuk mengukur secara teliti sebuah spesimen daripada sekedar perkiraan.( Ratnawati,2010)
Kalibrasi dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer objektif dan okuler pada
perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua mikrometer disimpulkan
menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa kedua jenis mikrometer tersebut
bertemu/berhimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat diketahui satu satuan panjang pada skala
mikrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah skala kecil mikrometer objektif yang berada
di antara garis yang berhimpit tadi (Muslim, 2011)
Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology
(VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan
nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang
mamputelusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional
(Rudyatmi, 2014)
Mikrometer ada yang manual, ada juga yang digital. Untuk micrometer digital
menggunakan aplikasi yang harus diinstal di komputer dan mikroskop yang telah tersambung
dengan computer. Digunakan calibration slide untuk melakukan kalibrasi. Mikrometer yang
digunakan dalam perhitungan ini yaitu micrometer manual . Berdasarkan hasil pengamatan
menggunakan micrometer manual diketahui bahwa panjang sel yang telah dihitung pada sel
epitel mukosa pipi 1 yaitu panjang sel 75 µm, lebar sel yaitu 25 µm, pada sel epitel mukosa pipi
2 yaitu panjang sel 50 µm dan lebar sel 12,5 µm, selanjutnya pada sel darah merah 1 yaitu
panjang sel 5 µm dan lebar sel 4 µm, pada sel darah merah ke 2 panjang sel 4 µm dan lebar sel 3
µm. dan terakhir pada sel euglena yaitu panjang sel 40 µm dan lebar sel 30 µm dan pada sel
euglena panjang sel 40 µm dan lebar 30 µm.
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan micrometer digital pada sel Oscillatoria
perbesaran 40x pada sel Oscillatoria 1 panjang sel 150,73 μm dan lebar sel 5,22 μm, pada sel
Oscillatoria 2 panjang sel 8,01 μm dan lebar sel 2,14 μm, pada sel Oscillatoria 3 panjang sel
21,73 μm dan lebar sel 1,48 μm selanjutnya pada sel pati kentang perbesaran 10x pada sel pati
kentang 1 panjang sel 73,40 μm dan lebar sel 37,67 μm, pada sel pati kentag 2 panjang sel
35,92 μm dan lebar sel 28,73 μm, pada sel pati kentang 3 panjang sel 34,00 μm dan lebar sel
36,35 μm , pada sel pati kentang perbesaran 40x sel pati kentang 1 panjang sel 39,06 μm dan
lebar sel 33,14 μm, pada sel pati kentang 2 panjang sel 42,30 μm dan lebar sel 23,27 μm, pada
sel pati kentang 3 panjang sel 40,92 μm dan lebar sel 31,57 μm. Selanjutnya Pada sel pati
kentang perbesaraan 30x pada sel pati kentang 1 panjang sel 45,40 μm dan lebar sel 34,13 μm,
pada sel pati kentang 2 panjang sel 23,93 μm dan lebar sel 39,83 μm, pada sel pati kentang 3
panjang sel 18,73 μm dan lebar sel 27,20 μm. Pada sel pati kentang perbesaran 40x sel pati
kentang 1 panjang sel 36,45 μm dan lebar sel 24,70 μm, pada sel pati kentang 2 panjang sel
32,96 μm dan lebar 25,48 μm dan pada sel pati kentang 3 panjang sel 36,83 μm dan lebar
22,37 μm.
Hasil pengamatan sel epitel rongga mulut perbesaran 40 x pada sel epitel rongga mulut 1
panjang sel 22,82 μm dan lebar sel 19,00 μm, pada sel epitel rongga mulut 2 panjang sel
36,74 μm dan lebar sel 21,30 μm, pada sel epitel rongga mulut 3 panjang sel 30,28 μm dan
lebar sel 22,54 μm, pada sel epitel rongga mulut 4 panjang sel 6,54 μm dan lebar sel 2,77 μm,
pada sel epitel rongga mulut 5 panjang sel 4,23 μm dan lebar sel 4,41 μm, pada sel epitel ronga
mulut 6 panjang sel 5,34 μm dan lebar sel 3,58 μm,pada sel epitel rongga mulut 7 panjang sel
31,02 μm dan lebar sel 23,33 μm, pada sel epitel rongga mulut 8 panjang sel 40,01 μm dan lebar
sel 29,23 μm.
Hasil pengamatan sel epitel rongga mulut perbesaran 20x . pada sel epitel rongga mulut 1
panjang sel 101,22 μm dan lebar sel 33,31μm, pada sel epitel rongga mulut 2 panjang sel 62,23
μm dan lebar sel 28,62 μm, dan terakhir pada sel epitel rongga mulut 3 panjang sel 54,48 μm
dan lebar sel 34,30 μm.
V. Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum pengukuran sel ini adalah Sel adalah bagian terkecil dari
makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya harus menggunakan alat
yang disebut mikroskop. Mikrometer merupakan kaca berskala dan dikenal 2 jenis micrometer
yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler
mikroskop, sedangkan micrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat
mikroskop. Kalibrasi dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer objektif dan okuler
pada perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua mikrometer disimpulkan
menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa kedua jenis mikrometer tersebut
bertemu/berhimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat diketahui satu satuan panjang pada skala
mikrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah skala kecil mikrometer objektif yang berada
di antara garis yang berhimpit tadi. Pengukuran sel pertama harus menghitung kalibrasi terlebih
dahulu setelah mendapatkan kita hitung panjang dan lebar yaitu mengalikan panjang dan lebar
dengan hasil nilai kalibrasi.

VI. Daftar Pustaka

Kadaryanto. 2006. Biologi: Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta: Yudhistira


Muslim, Ahmadi. (2014). Menghitung Jumlah Bakteri. file:///X:/menghitung-perhitungan-
jumlah-bakteri_26.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2014
Moebadi. (2000). Dasar Mikroteknik. Malang: Universitas Negeri Malang.
Ratnawati,dkk. (2010). Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Yogyakarta : FMIPA UNY.
Rudyatmi, Ely. (2014). Bahan Ajar Mikroteknik.Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES
Rudyatmi, Ely. (2015). Bahan Ajar Mikroteknik.Semarang: Jurusan Biologi Fmipa Unnes.
Suryati.2008.FisikaVII Untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTs.Grasindo. Jakarta.
VII. Lampiran
Pertanyaan :
1. Berapa skala terkecil pada objectif mikrometer ?
Jawaban : 0,01mm
2. Dari pengamatan bayangan di mikroskop terlihat bahwa 8 skala micrometer
okuler = 4 skala micrometer objektif. Jadi 1 skala micrometer dengan micrometer
okuler adalah ?
Jawaban :
8 skala okuler = 4 skala objektif
8 skala okuler = 4 x 10 μ
1 skala okuler = 40 μ = 5 μm
8
3. Apa perbedaan micrometer okuler dan micrometer objektif ?
Jawaban :
Mikrometer obyektif terbagi menjadi 10 skala dengan masing-masing skala
berukuran 0,1 mm. Mikrometer obyektif diletakkan pada meja preparat.
Mikrometer okuler diletakkan dekat dengan lensa okuler bahkan ada beberapa
yang sudah menjadi satu dengan lensa okuler. Penggunaan lensa okuler harus
dikalibrasi skalanya .
4. Eyepiece graticle mempunyai garis – garis linier dengan skala ?
Jawaban : garis halus kecil dengan skala 1-100 dengan jarak antara garis memiliki
nilai 0,01 – 10 μm
5. Berapa besar ukuran 1 skala okuler, bila kalibrasi diperoleh gambar skala okuler
ke 12 tumpang tindih dengan garis skala 6 mikrometer objektif ?
Jawaban :
12 skala okuler = 6 skala objektif
12 skala okuler = 6 x x 10 μ
1 skala okuler = 60 μ = 5 μm
12

PERHITUNGAN :
1. Buatlah gambar untuk kalibrasi pada perbesaran
a) 5 skala okuler = 5 skala objektif
5 skala okuler = 5 x 10 μ = 50 μ
1 skala okuler = 50 μ = 10 μm
10
b) 4 skala okuler = 1 skala objektif
4 skala okuler = 1 x 10 μ = 10 μ
1 skala okuler = 10 μ = 2,5 μm
4
c) 10 skala okuler = 1 skala objektif
10 skala okuler = 1 x 10 μ = 10 μ
1 skala okuler = 10 μ = 1 μm
10
2. Gambar sel epitel mukosa mulut dengan hasil :
a) Panjang sel 30 okuler = 30 x 2,5 μm
= 75 μm
Lebar sel 10 okuler = 10 x 2,5 μm
= 25 μm
Perhitungan di atas menggunakan hasil kalibrasi poin 1b
b) Panjang sel 20 okuler = 20 x 2,5 μm
= 50 μm
Lebar sel 5 okuler = 5 x 2,5 μm
= 12,5 μm
Perhitungan di atas menggunakan hasil kalibrasi poin 1b
3. Gambar sel darah merah dengan hasil :
a) Panjang sel 5 okuler = 5 x 1 μm
= 5 μm
Lebar sel 4 okuler = 4 x 1 μm
= 4 μm
Perhitungan di atas menggunakan hasil kalibrasi poin 1c
b) Panjang sel 4 okuler = 4 x 1 μm
= 4 μm
Lebar sel 3 okuler = 3 x 1 μm
= 3 μm
Perhitungan di atas menggunakan hasil kalibrasi poin 1c
4. Gambar sel euglena
Panjang sel 4 okuler = 4 x 10 μm
= 40 μm
Lebar sel 3 okuler = 3 x 10 μm
= 30 μm

Anda mungkin juga menyukai