Anda di halaman 1dari 12

A.

JUDUL
Pengenalan Mikroskop Dan Penggunaannya
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengidentifikasi bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya.
2. Mengetahui cara penggunaan mikroskop dengan baik dan benar.
C. DASAR TEORI
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penilitian terhadap
mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad
renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari
moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang
pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van
Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang
sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme. Pembuatan mikroskop pertama kali terjadi pada abad ke-16 dan
digunakan untuk penelitian secara luas sejak abad ke-17 (Haryanti, 2019).
Mikroskop berasal dari kata micro yang berarti kecil dan scopium yang
berarti penglihatan. Jadi, mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda mikroskopik/renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pengertian lain, mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa
cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda renik (sangat kecil)
supaya terlihat lebih besar (Team Teaching, 2019). Selain itu, mikroskop adalah
alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda yang berukuran kecil atau
struktur dari material (Adrianto, 2017).
Mikroskop mempunyai fungsi yaitu untuk membantu melihat makhluk yang
berukuran kecil (Harini, 2018).
Mikroskop ada bermacam-macam jenis dan bentuk, yaitu: Mikroskop cahaya
adalah mikroskop yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk
memperbesar citra hingga puluhan kali. Mikroskop elektron adalah mikroskop
yang menghasilkan citra beresolusi tinggi hingga ribuan kali (Team Teaching,
2019).
Mikroskop cahaya menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau
lampu sebagai sumber cahayanya. Cahaya dari luar difokuskan (dikumpulkan)
dan dipantulkan oleh cermin ke objek (spesimen) yang diamati. Mikroskop cahaya
memiliki prinsip dasar pembentukan bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
berdasarkan letak benda yaitu bayangan nyata. Mikroskop elektron
mengguanakan elektron sebagai pengganti sumber cahaya. Elektron memiliki
panjang gelombang lebih pendek dari sinar biasa, sehingga daya pisahnya menjadi
sangat besar yaitu 0,001 mm. Selain itu, lensa yang digunakan berupa magnet,
sehingga elektron yang menembus objek akan dibiaskan oleh medan magnet.
Pembiasan ini akan menghasilkan perbesaran sampai 1 juta kali. Model
mikroskop yang bermacam-macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda
sehingga perlu adanya ulasan tentang alat ini (Harijati, 2017).
Menurut (Setianingsih, 2017) terdapat beberapa persamaan antara mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron pada jalur optiknya, antara lain:
1) Sistem iluminasi (pencahayaan) keduanya sama-sama terdiri atas sumber
radiasi dan lensa kondensor yang mengalirkan radiasi elektron ke arah objek.
Lensa kondensor bertugas memfokuskan sinar radiasi dari sumber radiasi
pada objek.
2) Objek sama-sama terletak di antara sumber cahaya dan sistem pencitraan.
3) Sama-sama menggunakan lensa objektif dan lensa proyektor pada sistem
pencitraan. Lensa objektif digunakan untuk memfokuskan berkas setelah
melewati spesimen/objek. Lensa proyektor digunakan untuk memperbesar
gambar.
4) Sistem perekaman gambar sama-sama bertugas mengubah radiasi menjadi
gambar permanen yang dapat dilihat.
Perbedaan utama antara mikroskop elektron dan mikroskop cahaya adalah
penggantian radiasi cahaya dengan radiasi elektron. Radiasi elektron memiliki
panjang gelombang yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan panjang
gelombang radiasi cahaya, yaitu 10.000 kali lebih pendek (energi elektron jauh
lebih besar) (Setianingsih, 2017).
Perbedaan sumber radiasi menyebabkan kebutuhan jenis lensa yang berbeda.
Mikroskop cahaya menggunakan lensa gelas, sedangkan mikroskop elektron
menggunakan lensa elektromeganetik. Hal itu karena elektron adalah partikel
bermuatan, karena itu elektron tidak bisa difokuskan atau dibelokkan dengan lensa
gelas (Setianingsih, 2017).
Menurut (Harijati, 2017) bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya antara
lain:
a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa
objektif.
b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Di mana lensa ini di atur
oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
d. Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan
tabung mikroskop secara tepat.
e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
f. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
g. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek
melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat.
Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena
berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
i. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk,
alat ini dapat diputar dan di naik turunkan.
j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan
diamati.
k. Penjepit, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar
tidak mudah bergeser.
l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
n. Sendi inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
D. ALAT DAN BAHAN

No Alat dan Bahan Fungsi

Mengamati benda-
benda yang tidak
1.
dapat dilihat dengan
mata telanjang.

Menulis hasil
2
pengamatan
E. CARA KERJA

Mikroskop

Mengamati setiap bagian mikroskop


dan menyebutkan fungsinya;

Meletakkan mikroskop dengan hati-


hati diatas meja;

Menekan tombol power untuk


menyalakan lampu pada mikroskop;
Menurunkan meja preparat
dengan cara memutar
makrometer hingga posisi
meja menjauh dari lensa
objektif;

Mengatur perbesaran lensa objektif


pada perbesaran terkecil (4x
perbesaran) dengan cara memutar
revolver mikroskop;

Meletakkan slide/preparat akan diamati


diatas meja mikroskop, kemudian
memposisikan preparat tepat diantara
lensa objektif dengan lensa/lubang
kondensor, lalu dijepit dengan penjepit
objek glass;

Menyesuaikan banyaknya cahaya yang


masuk ke mata pengamat dengan
membuka atau menutup iris
diagfragma, sambil melihat objek yang
akan diamati melalui lubang
pandang/lensa okuler;
Menaikkan kembali meja
preparat dengan memutar
makrometer secara
perlahan hingga bayangan
objek mulai tampak;

Melakukan kembali langkah diatas untuk pembesaran lensa


objektif selanjutnya.

Hasil Pengamatan
F. HASIL PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktikum mengenai pengenalan mikroskop dan
penggunaannya, diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :
Gambar Keterangan
1. Lensa okuler
2. Tabung mikroskop

2 3. Revolver
1
4. Lengan mikroskop
5. Lensa objektif
6. Penjepit objek glass
7. Makrometer
3
8. Mikrometer

4 9. Meja mikroskop
10. Sekrup horizontal
5
11. Kondensor
6 12. Switch lampu
7 13. Lampu mikroskop
14. Kaki mikroskop
8

10

11

14 13
12
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, Miroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda mikroskopik/ renik (sangat kecil) yang tidak dapat terlihat dengan kasat
mata , dalam artian mikroskop dapat membantu manusia dalam melihat hal hal
kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Berdasarkan hasil pengamatan
kami, ada beberapa bagian bagian mikroskop yakni:
a. Lensa Okuler adalah bagian mikroskop yang paling dekat dengan mata kita
(pengamat) yakni berfungsi sebagai bayangan yang diperbesar di lensa
objektif
b. Lensa Objektif, menurut kami adalah bagian mikroskop yang dekat dengan
objek yang akan diamati yang berfungsi membentuk memperbesar bayangan
objek
c. Tabung Mikroskop (Tubus), berdasarkan pengamatan bagian ini merupakan
bagian yang berfungsi sebagai pengatur fokus dan menghubungkan lensa
objektif dan lensa okuler
d. Makrometer (Pemutar Kasar),bagian ini berbentuk bulat besar dan memiliki
fungsi untuk menaikan dan menurunkan mikroskop dengan cepat dan tepat
dalam melakukan praktikum.
e. Mikrometer (Pemutar Halus), kebalika dari makrometer. Bagian ini berbentuk
bulat kecil dan menyatu dengan makrometer yang memiliki fungsi untuk
menaik dan menurunkan mikroskop dengan lambat tepat.
f. Revolver ,menurut kami dengan memutar revolver dapat mengatur perbesaran
lensa objektif.
g. Reflektor, berdasarkan pengamatan kami dalam praktikum reflektor
berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui
lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Ada dua
macam cermin yakni ,cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung
karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h. Diafragma, pada bagian ini kita dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk.
i. Kondensor,dengan memutar dan menaik turunkan kondesor kita dapat
mengumpulkan cahaya yang masuk.
j. Meja Mikroskop, menurut kami bagian ini merupakan tempat meletakkan
objek yang akan diamati.
k. Penjepit, penjepit in iberfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar
tidak mudah bergeser pada saat pengamatan berlangsung.
l. Lengan Mikroskop, bagian ini berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop
ketika mikroskop dipindahkan.
m. Kaki Mikroskop,menurut kami bagian ini berfungsi untuk menyangga atau
menopang mikroskop.
n. Sendi inklinasi (Pengatur Sudut), adalah bagian yang diperuntukkan untuk
mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Ada banyak hal yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata dan dapat dilihat
menggunakan mikroskop dengan berbagai tingkatan perbesaran.Berdasarkan
praktikum ini kita dapat mengetahui apa saja hal kecil yang kadang tak kasat mata
namun ternyata ada kehidupan didalamnya.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ,mikroskop merupakan
alat bantu yang dapat melihat benda kecil tak kasat mata yang dirancang
sedemikian rupa untuk menguntungkan manusia melihat benda benda kecil
maupun halus. Secara umum bagian bagian mikroskop ada 16, yang saling
memiliki peran dalam pengoperasian mikroskop, bersifat berkesinambungan dan
saling terkait satu sama lain.
Setelah melalui kegiatan praktikum 1 tentang pengenalan mikroskop dan
penggunaannya kami dapat mengetahui cara penggunaan mikroskop dan
mengaplikasikannnya dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang
ditunjukkan oleh laboran, selain itu kita juga dapat mengetahui pentingnya berhati
hati dalam menggunakan mikroskop.
I. JAWABAN TUGAS
1. Jelaskan sifat bayangan yang bekerja pada mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron.
Jawab:
Berdasarkan hasil pengamatan kami pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan
lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika
seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di
bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, Hebert. 2017. Biologi Sel dan Molekular. Yogyakarta: Deepublish.
Harijati, Nunung, dkk. 2017. Mikroteknik Dasar. Malang: Universitas
Brawijaya Press.
Harini, Ika M, dkk. 2018. Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman
Tentang Struktur Tubuh Manusia Melalui Penggunaan
Mikroskop Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Biologi
Pada Siswa-Siswi Kelas VII SMP Sokaraja. Jurnal
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers.
Purwoketo: Universitas Jenderal Soedirman.
Haryanti, Sri. 2019. Pengembangan Almari Penyimpanan Terstandar Untuk
Perawatan Mikroskop di Laboratorium Jurusan Kesehatan
Lingkungan: Jurnal Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Setianingsih, Tutik. 2017. Mikroskop Elektron Transmisi Teori dan Aplikasinya
untuk Karakteristik Material. Malang: Universitas Brawijaya
Press.
Team Teaching. 2019. Penuntun Praktikum Mata Kuliah Biologi. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai