Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI


ACARA I
PENGENALAN MIKROSKOP

LAPORAN

OLEH :

AHMAD SULTHAN PRIMA RUSLAN


F12117073

PALU
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikroskop berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu mikros yang berarti kecil
dan skopein yang berarti lihat atau melihat, jadi mikroskop adalah sebuah alat
untuk melihat sebuah benda yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata
telanjang.
Mikroskop pertama yang asli tidak diketahui dengan pasti kapan pertama kali
dibuat, tetapi tercatat bahwa kelahiran mikroskop secara utuh, terjadi di Belanda
tahun 1620, olwh Cornelis Drebbel. Pendapat lain mengatakan, Hans Lippershev
penemu pertama, ia membuat sebuah teleskop. Lainnya ada juga yang menyebut
Galileo Galelei yang membuat mikrosko pada tahun 1625.
Ada beberapa jenis mikroskop. Jenis yang paling umum adalah untuk
mikroskop optik (optical microskope). Mikroskop ini menggunakan cahaya untuk
melihat. Tipe lain juga umum adalah mikroskop elektron, antara lain meliputi
mikroskop transmisi elektron (the transmission electron microscope), the
scanning electron microscope, the ultra microscope, dan beberapa tipe seperti
scanning probe microscope.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian
mikroskop polarsisasi beserta fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mikriskop Polarisasi
Mikroskop polarisasi adalah salah satu jenis mikroskop yang menggunakan
cahaya untuk mengamati contoh, terutama contoh anistropik. Mikroskop
petrografis modern menggunakan pencahayaan dari lampu yang berada di
bagian bawah mikroskop yang ditembakkan ke arah lensa objektif.
Perbedaan mikroskop polarisasi dengan mikroskop lain adalah terdapat 2
metode pengamatan berupa pengamatan nikol sejajar ( p l a n e p o l a r i z e d
l i g h t ) d a n p e n g a m a t a n n i k o l silang (cross polarized light). Mikroskop ini
di lengkapi dengan dua buah polarisator. Sebuah polarisator diletakan sebelum
kedudukan contoh diamati, dan polarisator kedua di sebut sebagai analisator.
Diletakan antara bukaan lensa objektif dan tabung pengamat atau disebut juga
sebagai camera port. Komponen polarisator dan analisator hanya melakukan
gelombang atau arah getar cahaya tertentu saja, dan ini menjadi pembeda
terhadap mikroskop optis lainnya.
2.2. Bagian-bagian Mikroskop Polarisasi
Bagian-bagian dan fungsi dari masing-masing bagian pada mikroskop
petrografi secara umum adalah sebagai berikut:
 Eyepiece atau lensa okuler adalah penghubung lensa objektif dengan
mata sehingga dapat melihat bayangan sayatan ataupun preparat di
mikroskop dengan perbesaran 4 sampai dengan 25 kali.
 Coarse focus: Untuk mengatur focus secara cepat dengan
menggerakkan tabung mikroskop naik dan turun secara cepat.
 Fine focus: Untuk mengatur focus secara perlahan dengan
menggerakkan tabung mikroskop naik turun secara perlahan
 Tabung mikroskop: Untuk menghubungakan lensa objektif dan lensa
okuler.
 Meja preparasi/stage: Digunakan untuk meletakkan sayatan atau
preparasi yang akan diamati dibawah mikroskop serta memutar
sayatan agar pleokroisme dan gelapan mineral dapat diamati dibawah
mikroskop.
 Penjepit preparasi: Terletak di meja preparasi untuk menjepit sayatan
atau preparasi agar tidak goyang sehingga mudah diamati.
 Analisator dan Polarisator: Untuk menyaring sinar baik dalam posisi
sejajar ataupun bersilang sehingga dapat digunakan untuk mengatur
gelap terang dari sayatan/preparat.
 Lensa objektif: Lensa yang digunakan untuk menentukan bayangan
yang akan ditangkap oleh mata secara nyata terbalik dan diperbesar.
Perbesaran dapat diatur 4x, 10x, dan bahkan 40x.
 Ganggang Mikroskop: Bagian yang digunakan ketika mengangkat
dan memindahkan mikroskop agar tidak terjatuh ataupun rusak.
 Kondensor dan Diagfragma: Mengatur intensitas cahaya yang
masuk menuju filter polarisasi yang akan diteruskan ke meja preparasi.
 Compensator piled: Kegunaannya adalah untuk menggerakkan
analisator dan polarisator agar dapat membentuk sejajar atau bersilang.
 Clamp screw: Sekrup yang digunakan untuk mengarahkan objek uji
ketengah cross line pada saat melakukan centering.
2.3. Penggunaan Mikroskop Polarisasi
Alur dan cara penggunaan mikroskop polarisasi adalah sebagai berikut:
1) Mikroskop polarisasi disimpan dalam lemari kaca tertutup dan terkunci
pada saat tidak digunakan.
2) Mikroskop terdiri dari mikroskop dan kabel yang dapat dilepas pada saat
penyimpanan.
3) Pegang bagian tubuh mikroskop dengan salah satu tangan, dan sangga
alas dengan tangan satunya pada saat memindahkan dari lemari ke meja
pengamatan.
4) Letakkan di meja pengamatan perlahan-lahan
5) Sambungkan kabel ke sumber/outlet listrik yang terpasang di meja
pengamatan.
6) Nyalakan mikroskop dengan menekan tombol on.
7) Atur pencahayaan dengan mengamati pada lensa okuler sambil
menyesuaikan intensitas pencahayaan, kondenser, serta bukaan
diafragma. Sesuaikan pula cakupan medan pandang dengan mengatur
lensa okuler.
8) Lakukan prosedur centering dengan meletakkan kertas bertanda x di
bagian tengah meja putar. Apabila saat meja objek diputar, tanda x masih
bergerak terhadap pusat meja, maka lakukan centering dengan menggeser
tuas centering pada meja putar. Jika tanda x telah berada di tengah medan
pandang saat diputar, maka mikroskop telah center.
9) Mikroskop siap untuk digunakan dengan meletakkan peraga berupa
sayatan tipis batuan pada meja putar.
10) Pilih lensa objektif sesuai perbesaran yang diinginkan dengan cara
menggeser pada bagian tabung lensa, bukan pada ujung lensanya.
11) Atur fokus dengan memutar tombol fokus kasar (menaik-turunkan meja
objek) dan fokus halus.
12) Pengamatan dapat dilakukan dengan memutar meja objek untuk
mengamati sifat optiknya. Putar meja objek dengan halus, dan kunci
putaran jika perlu menggunakan tuas yang tersedia.
13) Pengamatan plane polarized dilakukan tanpa analisator. Pengamatan
cross polarized dilakukan dengan memasang analisator, ditambah baji
kompensator untuk pengamatan khusus tanda optik mineral. Pengamatan
konoskop dilakukan dengan memasang kondenser dan lensa Bertrand.
14) Jika pengamatan telah selesai, ambil peraga sayatan tipis dan taruh pada
tempat semula.
15) Matikan mikroskop, kembalikan posisi aksesoris-aksesoris mikroskop
seperti semula. Cabut kabel dari sumber listrik dan lepaskan dari
mikroskop.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara : Pengenalan Mikroskop & Nama : AHMAD SULTHAN


Pengukuran Mineral
Hari/tgl: Selasa, 20 Oktober 2020 NIM : F 121 17 073

Gambar Mikroskop
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara : Pengenalan Mikroskop & Nama : AHMAD SULTHAN


Pengukuran Mineral
Hari/tgl: Selasa, 20 Oktober 2020 NIM : F 121 17 073
Keterangan

1) Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa


objektif. Ukuran perbesarannya umumnya 6, 10, atau 12 kali.
2) Tabung mikroskop, tempat lensa okuler dan lensa objektif terhubung
berfungsi untuk mengatur atau memutar kedudukan lensa okuler.
3) Sekrup pengunci tubus adalah sekrup berfungsi untuk mengunci kedudukan
tubus agar tidak bergerak saat melakukan pengamatan
4) Upper polar, berfungsi untuk mengatur jarak lensa yang sesuai untuk
melakukan pengamatan.
5) Lengan mikroskop, berfungsi sebagai tempat pegangan pada saat mengambil
atau memindahkan mikroskop.
6) Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar kenampakan objek yang
diamati , dimana terdapat pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
7) Revolver, berfungsi untuk memilih/mengganti lensa objektif yang
digunakan.
8) Kompensator sebuah biji gips kuarsa yang menipis kearah depan, sehingga
dapat menghasilkan perubahan warna interferensi pada mineral jika
dimasukkan kedalam lubang kompensator.
9) Amici-betrand, berfungsi sebagai pengamatan konoskopik, memperbesar
gambar interferensi pada lensa objektif dan memfokuskan lensa okuler.
10) Penjepit preparat (specimen clip), berfungsi untuk menjepit preparat yang
akan digunakan untuk pengamatan.
11) Lensa meja objek, berfungsi untuk memusatkan cahaya yang melewati
lubang meja objek.
12) Meja objek, berfungsi sebagai tempat lewatnya cahaya yang berasal dari
illuminator dan sebagai tempat preparat yang akan diamati.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara : Pengenalan Mikroskop & Nama :AHMAD SULTHAN


Pengukuran Mineral
Hari/tgl: Selasa, 20 Oktober 2020 NIM : F 121 17 073

13) Sekrup meja objek adalah sekrup yang berfungsi menghubungkan meja
objek dengan bagian tubuh mikroskop.
14) Pengunci meja objek, berfungsi mengunci meja objek agar tidak bergerak
saat pengamatan.
15) Diafragma, berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang diteruskan
dengan cara mengurangi atau menambah besarnya apertur/bukaan
diafragma.
16) Bukaan diafragma, berfungsi mengatur banyak sedikitnya sinar yang
masuk.
17) Subtage unit yaitu keseluruhan bagian dari diafragma.
18) Lubang meja objek berfungsi sebagai lubang yang meneruskan cahaya dari
kondensator ke preparat
19) Mikrometer, berfungsi untuk mengatur tingkat kefocusan bayangan benda
yang akan diamati dengan skala kecil.
20) Makrometer, berfungsi untuk menggerakkan meja objek guna mengatur
jarak antara preparat dengan lensa objektif untuk memfokuskan bayangan
benda yang diamati dengan skala besar.
21) Pengatur diafragma, berfungsi untuk menaik turunkan subtage diafragma.
22) Penyangga meja objek berfungsi untuk menyangga meja objek pada
mikroskop.
23) Kaca, berfungsi sebagai tempat keluarnya cahaya yang akan digunakan
untuk pengamatan.
24) Kondensor, berfungsi untuk menampilkan sinar sehingga preparat dapat
terlihat dengan jelas.
25) Saklar, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan arus atau sumber
cahaya.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK& PETROGRAFI

Acara : Pengenalan Mikroskop & Nama : AHMAD SULTHAN


Pengukuran Mineral
Hari/tgl: Selasa, 20 Oktober 2020 NIM : F 121 17 073

26) Saklar lampu, berfungsi control dial untuk mengatur terang gelapnya cahaya
lampu.
27) Kaki, berguna untuk penyangga dan tempat untuk memegang mikroskop
saat mau diangkat ke tempat lain.
28) Kabel mikroskop, untuk mngalirkan arus listrik ke mikroskop.

PRAKTIKAN ASISTEN

( AHMAD SULTHAN PRIMA ) ( Mariani Marselin)


F 121 17 073 F 121 18 001
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Mikroskop polarisasi adalah salah satu jenis mikroskop yang menggunakan
cahaya untuk mengamati contoh, terutama contoh anistropik. Mikroskop
petrografis modern menggunakan pencahayaan dari lampu yang berada
di bagian bawah mikroskop yang ditembakkan ke arah lensa
objektif.
2. Perbedaan mikroskop polarisasi dengan mikroskop lain adalah terdapat 2
metode pengamatan berupa pengamatan nikol sejajar ( p l a n e
p o l a r i z e d l i g h t ) d a n p e n g a m a t a n n i k o l silang (cross polarized
light).
4.2. Saran
Untuk acara selanjutnya, sebaiknya praktikan dapat memerhatikan dengan
saksama pada saat asisten menjelaskan. Saat melakukan asistensi sebaiknya
bisa lebih mendengarkan arahan dari asisten agar tidak terjadi hal-hal yang
dapat merugikan antara asisten dan juga praktikan, adapun saran untuk asisten
tetap mempertahankan sifatnya yang ramah kepada praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

Butterfly, Bloody. (2015). Mikroskop Polarisasi dan Fungsi Bagian - Bagiannya.


Diakses pada 25 Oktober 2021, dari http://redblackacod.blogspot.com/2015/03/
mikroskop-polarisasi-dan-fungsi-bagian

Lab Geologi Optik, UGM (2018). MODUL ACARA 1 MINERALOGI OPTIK.


Diakses pada 25 Oktober 2021, dari https://lab-geologioptik-ft.ugm.ac.id/wp-
content/uploads/ sites/32/2018/02/01-MODUL-ACARA-I-MINERALOGI-
OPTIK.pdf

Isbandi, Djoko. 1986. Mineralogi. Yogyakarta: Nur Cahaya

Anda mungkin juga menyukai