Anda di halaman 1dari 10

Tugas 1

Mineral Optik dan Petrografi

Nama: Teofilus Yogi Palamba


NIM: 141.101.072
1. Urutan SOP awal instalasi mikroskop polarisasi dari lemari
penyimpanan sampai dengan akan di lakukan pengamatan, yaitu :

Mempersiapkan Mikrosko
a. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan
menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke
meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain
memegang kaki mikroskop.
b. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan
kearah pengangamat.
c. Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke
batas bawah.
d. Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah
(missal 10x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang
panggung.
e. Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya
yang masuk terpantul dan terangnya merata. Lingkaran cahaya tersebut
dikenal sebagai bidang pandang.

Cara Penggunaan Mikroskop


a. Jarak mata-okuler: Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan
jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati
okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai
pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya.
Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
b. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan
pembesaran lemah (misal 10x).
c. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar
secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar
dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit
yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati
gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.
d. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan
pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan
menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x)
dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah
ke lubang pada panggung. Hal yang perlu diingat: selama pengamatan
dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar
kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan
sekrup pemutar halus.
Perawatan Mikroskop
a. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.
b. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan
pembesaran kuat.
c. Tidak memutar tombol dengan kasar.
d. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop: Seringkali gambar
mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini
seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa
okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama
lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar
sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang
kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas
transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan
gambar. Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa
lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic.
Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan
kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap
sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
e. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah
digunakan.

2. Gambar model Mikroskop Polarisasi tipe Bausch & lomb dan Richert,
yaitu :
Mikroskop Polarisasi tipe Richert

3. Bagian dan Gambar Mikroskop Polarisasi


Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang digunakan dalam pembelajaran
spesimen geologi, khususnya pada pengamatan sayatan tipis dari batuan. Jenis
mikroskop polarisasi memiliki bentuk yang hampir sama dengan mikroskop pada
umumnya, namun fungsinya tidak hanya memperbesar benda-benda mikro dan
menggunakan cahaya biasa, pada mikroskop polarisasi cahaya yang digunakan
adalah cahaya terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi terpusat pada satu arah,
sedangkan cahaya biasa bergerak dalam arah gerakan acak. Dengan cahaya
terpolarisasi ini kita dapat melihat ciri-ciri atau sifat-sifat dari kristal dan mineral
secara jelas, terutama dari segi warna, karena setiap mineral memiliki warna
tersendiri.

Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu


sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop
konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari
sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor.

Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna menganalisa


struktur yang birefringent. Birefringence suatu property spesimen yang
transparan dengan 2 indeks refraktif yang berbeda pada orientasi yang berbeda
untuk membedakan cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen. Cahaya
terpolarisasi, hanya berfluktuasi/bergerak di satu dataran karena polar hanya
meneruskan cahaya pada dataran tersebut.

Jika 2 polar diletakkan di atas yang lainnya, arahkan sinar ke atas dan putar
relative terhadap yang lain, akan ada 1 posisi dimana 2 dataran tertransmisi
bertemu, yang akan tampak cerah. Pada 90 terhadap orientasi ini, semua cahaya
akan berhenti (gelap).
Gambar Mikroskop Polarisasi

Bagian-bagian Mikroskop Polarisasi, yaitu :

Kaki Mikroskop

Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga atau tumpuan mikroskop berdiri.


Umumnya berbentuk huruf U. Pada mikroskop polarisasi tipe Olympus, kaki
mikroskop digunakan sebagai tempat lampu halogen. Lampu halogen ini
berfungsi sebagai sumber cahaya. Pada tipe Bausch & Lomb, kaki mikroskop
digunakan untuk menempatkan cermin.

Substage Unit

1. Polarisator atau Lower Nicol

Polarisator adalah bagian mikroskop yang terdiri dari suatu lembaran polaroid
yang berfungsi sebagai penyerap cahaya secara terpilih (selective absorbtion)
sehingga cahaya yang diteruskan akan bergetar dan merambat pada satu arah
rambatan atau getaran. Lembaran ini diletakkan sedemikian rupi hingga arah
getaran sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang pada arah N-S atau E-W.
2. Diafragma Iris

Diafragma berfungsi sebagai pengatur jumlah cahaya yang diteruskan. Caranya


adalah dengan menambah besarnya aperture diafragma. Diafragman terletak di
atas polarisator. Kemampuan akomodasi mata pada tiap-tiap pengamat sangatlah
berbeda, sehingga cahaya yang diteruskan perlu diator agar sesuai dengan kondisi
mata pengamat.

Fungsi lain dari diafragma iris adalah untuk menetapkan luasnya daerah pada
peraga yang ingin diberikan penerangan.

3. Meja Objek

Meja objek merupakan suatu penampang yang berlubang di bagian tengahnya


sebagai jalan masuknya cahaya. Pada meja objek terdapat pula sepasang penjepit
untuk menjepit kaca preparat. Meja objek ini dapat berputar pada sumbu vertikal,
dilengkapi dengan skala 0 hingga 360. Pada bagian tepi meja objek terdapat tiga
sekrup yang berfungsi sebagai pemusat putaran meja pada sumbunya, atau dikenal
dengan centering.

4. Kondensor

Kondensor merupakan sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai pemusat


cahaya yang datang dari cermin yang ada di bawahnya, dan merupakan bagian
substage unit paling atas.

Tubus Mikroskop

Tubus mikroskop merupakan bagian besar dari suatu mikroskop yang terletak di
atas meja objek. Tubus mikroskop berfungsi sebagai unit teropong. Tubus
mikroskop ini secara lebih detail terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Lensa Objektif

Lensa objektif berfungsi sebagai penangkap dan pembesar bayangan sayatan


mineral dari meja objek. Lensa objektif terletak pada bagian paling bawah tubus
dan biasanya terdapat tiga buah lensa objektif dengan perbesaran yang berbeda,
mulai dari 4x, 10x dan 40x. Ada pula yang memiliki perbesaran hingga 100x.
2. Lubang Kompensator

Lubang kompensator berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan kompensator,


berupa baji kuarsa atau gips yang menipis ke arah depan sehingga pada saat
dimasukkan lubang akan menghasilkan perubahan warna interferensi pada
mineral.

3. Analisator

Analisator ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan polarisator dan terbuat
dari bahan yang sama juga, namun arah getarannya bisa dibuat searah getaran
polarisator untuk nikol sejajar atau tegak lurus arah getaran polarisator untuk
nikol bersilang.

4. Lensa Amici-Bertrand

Lensa Amici-Bertrand berfungsi sebagai pengamatan konoskopik saja, untuk


memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang fokus balik (back
focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada lensa okuler.

5. Lensa Okuler

Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek. Dengan lensa inilah
bayangan akhir akan dihasilkan sehingga kita dapat mengamatinya secara jelas.
Pada lensa okuler biasanya terdapat benang silang yang berfungsi sebagai
penanda pusat objek pengamatan.
Lengan Mikroskop

Lengan mikroskop merupakan bagian yang berfungsi sebagai pegangan pada saat
kita ingin memindahkan mikroskop. Selain itu juga sebagai penghubung antara
bagian tubus dengan kaki mikroskop.

Cermin

Cermin pada mikroskop polarisator biasanya terdiri dari cermin datar dan cermin
cekung berfungsi sebagai penangkap dan penerus cahaya menuju sistem optik
dalam mikroskop. Cermin cekung berfungsi sebagai pemusat cahaya dengan hasil
yang tidak simetris (assymetrical cone of illumination), dan cermin datar
berfungsi sebagai pemantul cahaya yang sesuai cahaya yang diterima.

Sumber :
1. (03 Maret 2016)
http://analislaboratoriumkesehatan.blogspot.co.id/2010/06/cara-
menggunakan-mikroskop.html
2. (03 Maret 2016)
https://tryfor3.wordpress.com/2013/11/22/mineralogi-optik-mikroskop-
polarisasi/
3. (03 Maret 2016)
https://1902miner.wordpress.com/2011/09/30/contoh-laporan-pengenalan-
mikroskop-polarisasi/

Anda mungkin juga menyukai