PENDAHULUAN
Lokasi observasi ini berada di daerah
Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa
Tengah. Dimana lokasi tersebut terletak pada
koordinat 1101620 - 110 3029 Bujur
Timur dan 6 5534 - 7 0704. Paper
dengan judul Keterdapatan Bioturbasi
Penanda Adanya Ichnofosil Sebagai Studi
Lingkungan
Pengendapan
di
Daerah
Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah dibuat
untuk
melengkapi
tugas
praktikum
Makropaleontologi
acara
Ichnofosil.
Disamping itu juga, pembuatan paper ini
bertujuan agar dapat mengetahui serta
memahami lingkungan pengendapan batuan di
wilayah Grobogan, Jawa Tengah. Sehingga
dapat direkontruksi untuk menginterpretasikan
cara hidup suatu organisme tersebut yang
dapat dilihat dari jejak organisme yang
dihasilkan. Selain itu, dengan mengetahuinya
lingkungan pengendapan batuan, maka dari
adanya
ichnofosil
tersebut
dapat
diinterpretasikan kembali mengenai umur
batuan tersebut. Pada paper ini, objek
permasalahan yang diangkat yaitu mengenai
cara hidup organisme tersebut, lingkungan
hidupnya, umur geologi, beserta proses-proses
pemfosilannya hingga menghasilkan suatu
jejak organisme. Pembuatan paper ini berguna
untuk arsip serta dapat dijadikan sebagai data
pendukung untuk melakukan interpretasi yang
lebih jauh. Disamping itu juga, dengan adanya
pembuatan paper tersebut dapat berguna untuk
mengetahui dan meningkatkan kembali
potensi-potensi positif yang terdapat pada
daerah tersebut.
GEOLOGI REGIONAL
PENUTUP
Berdasarkan dari hasil deskripsi dan
pembahasan
tersebut,
maka
dapat
diinterpretasikan
bahwa
pada
daerah
Kedungjati, Grobogan tersusun oleh berbagai
jenis trace fosil, salah satunya yaitu burrowing
maupun adanya nodule. Dimana trace fosil
tersebut diinterpretasikan termasuk kedalam
ichnofacies yaitu Tryphanites. Disamping itu
juga, organisme tersebut hidup di lingkungan
laut dangkal. Dimana pada lingkungan laut
dangkal tersebut memiliki karakteristik seperti
air yang hangat, penetrasi matahari yang
tinggi, tidak adanya gangguan dari silisiklastik
berukuran halus. Hal tersebut mampu
meningkatkan
aktifitas
metabolisme
organisme, yang mana energi gelombangnya
tidak terlalu tinggi. Sehingga, dilihat dari
kenampakkan
burrowing-nya,
maka
diindikasikan bahwa daerah tersebut memiliki
substrat pada daerah shallow marine.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat
dikaitkan bahwa pada dahulu, daerah
4
LAMPIRAN