Subfacies ini ditandai oleh kelimpahan foraminifera besar. Biotas lain yang hadir adalah
alga merah, fragmen karang, bentos, dan plankton. Singkapan foraminiferal packstone
menunjukkan tempat tidur yang baik, dengan sebagian kecil telah diubah menjadi kapur (Gambar
4a). Populasi foraminifera planktonik dan bentik adalah relatif lebih besar dari populasi jenis alga
dan karang. Analisis petrografi sampel batuan menunjukkan butiran bioklastik yang terdiri dari
foraminifera besar, ganggang merah, dan karang. Gambar 4b menunjukkan bentuk foraminifera
besar yang tidak tepat (Lepidocyclina sp.). Subfacies ini ditemukan di lokasi KLP 01, KLP 201,
KLP 05, KLP 06, dan KLP 07.
Foraminiferal-coral Packstone Subfacies
Subfacies, berwarna abu-abu terang, terbungkus dengan baik dengan ketebalan lapisan
antara 20 - 40 cm. Potongan cabang karang melayang di lapisan (Gambar 4c). Analisis petrografi
sampel batuan menunjukkan butiran bioklastik yang terdiri dari ganggang merah besar dan
gliserol besar (Lepidocyclina sp., Borelis sp.), Dan ganggang hijau (Halimeda), bentik dan
fragmen moluska. Subfacies ini ditemukan di lokasi KP3, KP4, SD 01-03, SD06-07, KS 04, HLc
1, NR 01-02, Lt 01-04, da.n CR 09
Foraminiferal-algal Packstone Subfacies
Subfacies ini dari batuan alga foraminiferal ditandai oleh kelimpahan ganggang merah
dan spesies alga hijau (Gambar 4d). Organisme lain yang muncul di subfacies adalah foraminifera
besar, tipe foraminifera bentik, moluska, dan echinoid. Spesies foraminifera besar diidentifikasi
sebagai Lepidocyclina sp., Spiroclypeus sp., Miogypsina sp., Cycloclypeus sp., Dan Operculina
sp. Subfacies ini ditemukan di lokasi CR 14-17, KS 02, KS 05-06 dan CR 09. Singkapan di lokasi
I (2-10) umumnya bersifat argilaceous, berwarna abu-abu tua, terkadang bergantian dengan tanah
liat.
Rudstone Fasies
Fasies rudstone ditandai oleh banyaknya fragmen coral. Koral yang
ditemukan di lokasi KLP 01 dan KLP 02 sangat masif (Gambar 5). Di lokasi
KP1 dan KP2 fragmen karang tertanam dalam matriks packstone yang
mengandung butiran bioklastik foraminifera besar, bentos, dan moluska.
Lokasi lain dari singkapan diwakili oleh CR 08, CR 10, CR 12, dan CR 03
Breccia Limestone Facies
Distribusi fasies limestone breccia sangat terbatas dan hanya ditemukan
di bagian utara daerah penelitian. Fasies ini ditemukan di lokasi C9 dan C10
(A-F) yang dimasukkan ke dalam fasies packstone. Ketebalan lapisan adalah
1 sampai 1,5 m, struktur bedding, dan lapisan bergelombang. Fragmen
limestone breccia yang berukuran 20-40 cm diruncingkan dan disematkan
pada tekstur packstone (Gambar 6).
Conclusion
Studi tentang fasies dan lingkungan pertumbuhan karbonat dari Formasi Klapanunggal
menunjukkan bahwa empat fasies batuan karbonat terdiri dari fasies boundstone, fasies
packstone, fasies rudstone, dan fasies limestone breccia. Fasies boundstone diendapkan di
lingkungan reef front sampai reef crest; Fasies packstone dikembangkan di lingkungan lower
slope, upper slope, dan back-reef lagoon; Fasies rudstone terbentuk di bagian depan terumbu,
sementara fasies limestone braccia diendapkan di lower slope. Back reef dan lagoon terletak di
bagian barat daya, dan secara berurutan ke arah timur laut terjadi reef crest, reef front, dan upper
dan lower slope. Data fasies di daerah ini mendukung informasi yang diperoleh dari semua
analisis laboratorium, dimana karbonat telah tumbuh secara struktural tinggi dan ke timur laut
menuju Cekungan Ciputat di daerah Cibarusa.
References
Achdan, A. and Sudana, D., 1992. Geologic Map of the Karawang Quadrangle, scale 1 : 100.000. Geological Research and Development
Centre, Bandung.
Budiyani, S., Priabodo, D., Haksara, B.W., and Sugianto, P., 1991. Konsep Eksplorasi Hidrokarbon untuk Formasi Parigi di Cekungan Jawa
Barat Utara. Pekan Ilmiah Tahunan, Ikatan Ahli Geologi Indonesia ke- 20.
Clement, B. and Hall, R., 2007. Cretaceous to Late Miocene Stratigraphic and Tectonic Evolution of West Java. Proceedings, Indonesian
Petroleum Association, 31th Annual Convention and Exhibition, Jakarta.
Dunham, R.J., 1962. Classifcation of carbonate rocks according to depositional texture. In: Ham, W.E. (ed.), Classifcation of carbonaterocks,
AAPG Memoir 1, p.108-121.
Efendi, A.C., Kusnama, and Hermanto, B., 1998. Geologic Map of the Bogor Quadrangle, Java, scale 1:100.000. Geological Research and
Development Centre, Bandung
Embry, A.F. and Klovan, J.E.,1971. A Late Devonian reef tract in Northeastern Banks Island, Northwest Territories. Canadian Petroleum
Geology Bulletin, 19, p.730-781.
Flugel, E., 2004. Microfacies of carbonate rocks. Interpretation, analysis and application. Springer, 976pp.
Johnson, J.H., 1961. Limestone-Building Algae and algal Limestone. Quarterly, Colorado School of Mines, 56, 297pp.
Kamtono and Dadan, D.W., 2012. Nose structure delineation of Bouguer anomaly as the the interpretation basis of probable hydrocarbon
traps : A case study on the mainland area of Northwest Java Basin. Jurnal Geologi Indonesia, 7 (3), p.157-166
References
Praptisih, Siregar, M.S., Kamtono, Hendrizan,M., Supriatna, N., and Rahayu, D.,2009.Studi batuan karbonat Formasi
Kelapanunggal di daerah Cibinong, Jawa Barat. Laporan Penelitian Puslit Geoteknologi LIPI TahunAnggaran
2009.
Satyana, A.H., 2005. Oligo-Miocene Carbonatesof Java, Indonesia: Tectonic - Volcanic settingand petroleum implications.
Proceedings, Indonesian Petroleum Association, 30th Annual Convention and Exhibition, Jakarta.
Siregar, M.S., Praptisih, Mukti, M.M., Supriatna, N., and Kuswandi, 2004. Studi endapan karbonat Formasi Wonosari di
daerah Pacitan dan sekitarnya dan kaitannya dengan reservoir hidrokarbon di Jawa bagian Selatan. Laporan
Penelitian Proyek Sumberdaya Mineral dan Mitigasi Bencana, Puslit Geoteknologi LIPI. Tahun Anggaran 2004.
Siregar, M.S., Praptisih, Putra, P.S., Mulyadi, D., Hendrizan, M., Trisuksmono, D., Ashari, P., and Rahayu, D., 2008. Studi
pendahuluan batuan karbonat Formasi Kelapanunggal di daerah Cibinong, Jawa Barat. Laporan Penelitian
Puslit Geoteknologi LIPI Tahun Anggaran 2008.
Tucker, M.E., 2001. Sedimetary Petrology: An Introduction to the Origin of sedimentary rock. 3rd edition. Blackwell
Science, Oxford, 151pp.
Turkandi, T., Sidarto, Setyanto, D.A., and Purbohadiwidjojo, M.M., 1992. Geologic Map of the Jakarta and Kepulauan
Seribu Quadrangle, Java, scale 1:100.000. Geological Research and Development Centre, Bandung.
Wilson J.L., 1975. Carbonate facies in geologic history. Springer-Verlag, Berlin, 471pp