UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
MATA KULIAH PETROGRAFI
PETROGRAFI BATUAN SEDIMEN KARBONAT DAN NON-KARBONAT
TUGAS
OLEH :
NURRAHMANI PARAKKASI
D061181323
GOWA
2020
1. Batuan Non-Karbonat
1.1 Sampel 1
1.2 Sampel 2
1.3 Sampel 3
Jenis kuarsa pada sublithic arenite relatif tersusun atas kuarsa polikristalin yang
memperlihatkan bentuk interlocking (saling mengunci satu sama lain) dengan nilai
sudut pemadaman yang kecil. Dimana, hubungan butir antar kuarsa umumnya
memperlihatkan sutured contact (sisi butiran yang bersentuhan membentuk gerigi.
Dijumpai pula muskovit berwarna interferensi kuning hingga kemerahan dengan
jenis gelapan paralel dengan bentuk melembar dan cenderung melengkung.
Sedangkan kalsit pada lapisan ini sebagai mineral sekunder yang mengisi pori dan
menggantikan butiran yang tidak resisten selama proses sedimentasi. Selain ketiga
mineral tersebut, dijumpai pula fragmen batuan yang diinterpretasi adalah batuan
metamorf yaitu kuarsit dan batuan sedimen yaitu rijang.
1.4 Sampel 4
Jenis kuarsa pada section ini didominasi oleh kuarsa polikristalin yang bertekstur
interlocking (saling mengunci satu sama lain) dengan bentuk mozaik dengan nilai
sudut pemadaman yang kecil. Dimana, hubungan butir antar kuarsa umumnya
memperlihatkan sutured contact (sisi butiran yang bersentuhan membentuk gerigi)
dan tangential contact (salah satu sisi butiran membentuk sebuah sudut).
Kenampakan muskovit berwarna interferensi kuning hingga kebiruan (Orde II)
dengan jenis gelapan paralel dengan bentuk melembar. Dimana, bentuk dari
muskovit cenderung melengkung akibat kompaksi dan terorientasi pada arah yang
sejajar dengan kuarsa. Selain itu dijumpai pula muskovit sebagai inklusi mineral
pada kuarsa dengan bentuk melembar. Selain mineral di atas, dijumpai pula fragmen
batuan dari batuan metamorf yaitu sekis dan kuarsit.
2. Batuan Karbonat
Gambar 5. Wackestone/floatstone dengan intraklas (int) kerangka koral dan bryozoa selain
foraminifera (for) yang beberapa bagian terganti menjadi pseudosparit (pse), dengan matriks
lumpur karbonat (cmd). Batuan ini menyusun bagian bawah Formasi Jonggrangan. Kode
sampel SM110, kedudukan lensa nikol bersilang.
1.2 Sampel 2
Gambar 6. Packstone dengan pencucian fosil yang sudah cukup baik. Tampak
bioklas foraminifera (for), moluska (mol), ganggang merah (ral), dan intraklas (int)
batugamping terumbu koral (cor) yang tersebar di dalam matriks lumpur karbonat
(cmd). Batuan ini menyusun bagian tengah Formasi Jonggrangan. Kode sampel
SM126, kedudukan lensa nikol bersilang.
1.3 Sampel 3
1.4 Sampel 4
Gambar 8. Floatstone dengan beberapa fosil foraminifera (for), ganggang merah (ral),
moluska (mol) sebagian tergantikan menjadi pseudosparit (pse) dan berada di dalam matriks
lumpur karbonat (cmd). Batuan ini menyusun bagian atas Formasi Jonggrangan. Kode
sampel SM157, kedudukan lensa nikol bersilang.