Anda di halaman 1dari 9

William Marchel

072.15.120

3.2.1 Satuan Napal

a. Penyebaran dan ketebalan

Satuan ini memiliki penyebaran mencakup di bagian utara daerah

penelitian, lalu menyebar kearah barat dan timur dengan luas penyebaran

±30% dan memiliki pola penyebaran barat hingga ke timur laut. Satuan ini

tersingkap di wilayah Tapak kuda Hingga Gendong Berdasarkan

pengukuran dari penampang peta geologi.

b. Ciri Litologi

Satuan batuan ini dicirikan dengan metode megaskopis,memiliki warna

cerah abu-abu dan warna lapuk abu-abu. Mempunyai kekompakan yang

buruk, dengan ukuran lempung. kemas mud supported, sortasi sangat baik,

dengan porositas buruk, permeabilitas buruk dengan semen karbonat.

Berdasarkan hasil analisis petrografi pada lp 77 (lampiran terikat pada

02), warna pada pengamatan nikol sejajar (4x) colourless-coklat retardansi

rendah dan pada pengamatan nikol bersilang (4x) cokelat dengan retardansi

lebih tinggi. Diklasifikasikan ke dalam golongan batuan sedimen

klastik.Didominasi mineral berukuran lempung (30%) (<0,01mm) serta

terdapat fosil (20%), kuarsa (2%) dan feldspar (2%) dan terdapat pula

mineral opak (nikol sejajar dan nikol bersilang tidak meneruskan cahaya

atau hitam, atau nikol + kompesator berwarna ungu) (1%) dengan ukuran
butir (0,15 – 0,3mm). bentuk butir berupa subangular hingga subrounded.

Kontak antar butiran berupa no contact mendominasi, sortasi well sorted

butiran mengambang dalam matrix supported dan massa dsar berupa

lumpur karbonat (micrit) (39%).

c. Kandungan Fosil
Analisis kandungan fosil dilakukan dari 1 (satu) sampel yang diambil dari

Lp . Dari analisis tersebut, didapatkan fosil Foraminifera Planktonik

Orbulina universa, Globogerina nephentes, Pulleniatina primalis,

Sphaerodinella subdehicens, Globoquadirina altispira, Globorotalia

tumida serta kandungan fosil bentonik berupa Dentalina sp, Nodosaria sp,

dan Uregerina flintii

d. Umur

dengan di temukannya fosil foraminifera di atas maka dapat di

simpulkan satuan napal ini mempunya umur N17-N19 yaitu pada Miosen

Akhir Bedasarkan Zonasi Blow (1969)

Table III.1 tabel kisaran umur foraminifera planktonic yang

menunjukkan umur Satuan Napal adalah N17-N19 menurut Blow (1969)


f. Lingkunagn Pegendapan

Lingkungan pengendapan satuan Napal ditentukan berdasarkan anlisis

kandungan foraminidfera bentonik ( table III.2) yang terdapat pada sampe

batuam Dentalina sp, Nodosaria sp, Uregerine flintii yang hidup pada Zona

Outer Shelf – Upper Bathyal. Sehingga dapat disimpulkan berdsarkan data-

data di atas lingkungan pengendapan satuan ini adalah diendapakan pada

lingkungan Neritik luar hingga Batial atas.

Tabel III.2 Penentuan lingkungan pengendapan dengan foraminifera

bentonik pada satuan Napal menurut Bandy (1967)

g. Hubungan Stratigrafi dan Kesebandingan


Hubungan satuan ini dengan satuan Batugamping adalah sejajar,

dilihat dari analisis fosil yang menunjukkan adanya umur yang berbeda (

lihat kolom stratigrafi daerah pemetaan)

Bedasarkan jenis litologinya dan penyebaran pada satuan batuan

Peta Geologi Regional Lembar Bojonegoro menurut Pringgoprawiro (1969)

maka satuan ini dapat disembandingkan dengan formasi Kalibeng.

Tabel III.3 Kolom litologi satuan Napal


U S

Gambar III.4 Satuan Napal LP 77

3.2.2 Satuan Batulempung sisiban Batugamping

a. Penyebaran

Satuan ini memiliki penyebaran mencakup di bagian selatan hingga ke

tengah daerah penelitian, lalu menyebar kearah timur dan barat degan luas

penyebaran ±15%.Satuan ini tersingkap di wilayah Maor

b. Ciri litologi

Secara megaskopik batuan ini berwarna abu-abu, fragmen pasir

halus bentuk butir subrounded – rounded, besar butir pasir sedang (1/4-1/2

mm) , sortasi baik, mud supported, karbonatan, matriks lempungan,

kekompakan baik, serta porositas buruk. Ketebalan 3,5 - 4 m. Litologi

adalah Batulempung sisipan Batugamping


Berdasarkan hasil analisis petrografi pada lp 106 (lampiran terikat pada

02), warna pada pengamatan nikol sejajar (4x) colourless-coklat retardansi

rendah dan pada pengamatan nikol bersilang (4x) cokelat dengan retardansi

lebih tinggi. Diklasifikasikan ke dalam golongan batuan sedimen

klastik.Didominasi fragmen fosil (40%) (<0,01mm) serta terdapat fragmen

batuan (3%), mineral bijih (1%) dan feldspar (2%), mineral bijih (1 %),

mineral lempung (9%) dan terdapat pula mineral opak (nikol sejajar dan

nikol bersilang tidak meneruskan cahaya atau hitam, atau nikol +

kompesator berwarna ungu) (1%) dengan ukuran butir (0,15 – 0,3mm).

bentuk butir berupa subangular hingga subrounded. Sortasi well sorted

butiran mengambang dalam matrix supported.

c. Kandungan Fosil
Analisis kandungan fosil dilakukan dari 1 (satu) sampel yang diambil dari

Lp . Dari analisis tersebut, didapatkan fosil Foraminifera Planktonik

Orbulina universa, Globorotalia acostaensis, Pulleniatina primalis,

Gobogerina sacculifer, Globogerinoides ruber, Pulleniatina

obliquiloculata serta kandungan fosil bentonik berupa Amphistegina sp,

Eponides parecintus, dan Rotalia becarii

d. Umur

dengan di temukannya fosil foraminifera di atas maka dapat di

simpulkan satuan napal ini mempunya umur N20 yaitu pada Pliosen awal

Bedasarkan Zonasi Blow (1969)


Table III.1 tabel kisaran umur foraminifera planktonic yang

menunjukkan umur Satuan Napal adalah N20 menurut Blow (1969)

f. Lingkungan Pegendapan

Lingkungan pengendapan satuan Napal ditentukan berdasarkan anlisis

kandungan foraminidfera bentonik ( table III.) yang terdapat pada sampe

batuam Amphistegina sp, Eponides praecintus Rotalia bearii yang hidup

pada Zona Middle Shelf – Outer Shelf. Sehingga dapat disimpulkan

berdasarkan data-data di atas lingkungan pengendapan satuan ini adalah

diendapakan pada lingkungan Neritik Tengah

Tabel III.6 Penentuan lingkungan pengendapan dengan foraminifera

bentonik pada satuan Napal menurut Bandy (1967)


g. Hubungan Stratigrafi dan Kesebandingan

Hubumgan satuan ini dengan satuan Napal adalah sejajar, dilihat

dari analisis fosil yang menunjukkan adanya umur yang berbeda ( lihat

kolom stratigrafi daerah pemetaan)

Bedasarkan jenis litologinya dan penyebaran pada satuan batuan Peta

Geologi Regional Lembar Bojonegoro menurut Pringgoprawiro (1969)

maka satuan ini dapat disembandingkan dengan formasi Klitik.

Tabel III.6 Kolom litologi satuan Batulempung sisipan Batugamping


T B

Gambar III.7 satuan Batulempung sisipan Batugamping

Anda mungkin juga menyukai