PENDAHULUAN
bentukan datar di bagian atasnya (peneplain), serta bagian pinggir yang curam,
dengan bagian utara yang telah mengalami proses denudasional, dan topografi
yang melandai ke arah Selatan. Formasi tertua yang menyusun zona ini adalah
Formasi Nanggulan. Formasi ini ditumpangi oleh batuan volkanik yang berasal
dari Formasi Andesit Tua. Batuan yang menyusun zona Pegunungan Kulon Progo
setelah fase volkanik berakhir tersusun atas litologi berupa batugamping dan napal
yang berasal dari Fomasi Jonggrangan dan Formasi Sentolo. Volkanisme Kuarter
menjadi Endapan Gunung api Merapi Tua dan Endapan Gunung api Merapi Muda
1949).
Formasi Sentolo menarik untuk diteliti karena formasi ini memiliki litologi
1
2
Kadar (1981), Okada (1981), Puryanta (1982), Kadar (1986), Pandiangan (1986),
dihasilkan bahwa Formasi Sentolo ini telah terendapkan sejak Miosen Awal
Formasi Jonggrangan yang tersingkap pada umur Miosen Tengah- Mosen Akhir.
Kedua formasi ini tersingkap secara tidak selaras di atas Formasi Andesit Tua
sebagai endapan laut dangkal yang memiliki pola transgresif (Rahardjo, dkk,
1995).
Sentolo menarik untuk diteliti karena pada daerah ini terdapat suksesi stratigrafi
yang menerus yang tersingkap, sehingga lokasi ini merupakan lokasi yang baik
dan mudah untuk dilakukan pengukuran stratigrafi secara detail. Apabila dilihat
dari litologi penyusunnya, yaitu batugamping dan batupasir napalan pada bagian
bawah dan batugamping berlapis pada bagian atas litologi tersebut mendukung
adanya kandungan fosil yang terdapat pada batuan tersebut sehingga lokasi ini
pengendapan.
Lokasi penelitian ini dipilih karena belum ada penelitian yang membahas
dimana lokasi ini berdekatan dengan daerah penelitian, disimpulkan bahwa daerah
3
penelitian masuk ke dalam Formasi Sentolo bagian atas yang berumur Pliosen
Awal. Masih sedikitnya penelitian pada Formasi Sentolo bagian atas membuat
Selain itu, lokasi ini dipilih karena pada daerah ini ditemukan singkapan
baru karena adanya kegiatan penambangan warga yang apabila tidak segera
menjadi perumahan. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian tentang studi
penelitian.
penelitian
Daerah penelitian berada pada Dusun Gembongan yang terletak pada Desa
Salamrejo, Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, dan pada Dusun Kradenan, Desa
Yogyakarta. Pada daerah penelitian ini akan dilakukan tiga jalur pengukuran yang
daerah penelitian secara lebih jelas akan diperlihatkan dalam peta lokasi pada
gambar 1.1.
plangtonik dan bentonik yang diambil secara sistematis pada sampel batuan yang
terdapat pada jalur stratigrafi lokasi daerah penelitian sehingga akan dihasilkan
penelitian.
batupasir napalan mendukung adanya kandungan fosil yang terdapat pada batuan
tersebut, sehingga lokasi ini baik untuk dilakukan studi biostratigrafi secara detail
Miosen-Pliosen
7
Tengah.
1986 Darwin Kadar Penelitian dilakukan pada suksesi Niten, Jurang dan
– N21)
2000 Krisnawan Tri Penelitian dilakukan pada daerah Dusun Ngasem dan
2010 Baiq Lolla Penelitian dilakukan pada Jalur Sungai Niten, Sungai
neritik luar-abisal.
Zonasi
Okada Lingkungan
Tahun Peneliti Blow Jalur
& Bukry Pengendapan
(1969)
(1980)
Harsono CN1-
1968 N5-N21 Desa Sentolo
Pringgoprawiro CN12
CN4-
1975 Darwin Kadar N9-N15 Desa Nanggulan
CN7
Niten, Pereng,
CN2-
1981 Hisatake Okada N6-N19 Djurang, dan
CN11
Sembung
CN3- Ngenak-Gunung
1982 Gya Puryanta N7-N19
CN11 Pendul
10
Niten, Jurang
CN2- Pereng –
1986 Darwin Kadar N6-N21
CN12 Sembungkarang,
Kaliganti
Samse CN1-
1986 N4-N13 Gunung Pereng
Pandiangan CN5b
Sungai Niten,
Ngramang
ini dengan penelitian terdahulu adalah belum ada penelitian yang membahas
Kradenan, maupun jalur Kaliagung. Selain itu, penelitian ini membahas tentang
11
Formasi Sentolo bagian atas yang belum pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu
Gambar 1. 2. Lokasi penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti dalam peta geologi regional
Kulon Progo (Rahardjo, dkk., 1995).