Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
ABSTRAK
Studi mineralogi dan geokimia endapan mangan asal Paluda, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan
telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi mineralogi dan kimia dengan
menggunakan metode mikroskopi optis, difraksi sinar X, SEM-EDS, XRF dan ICP-MS. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa bijih mangan terdapat dalam bentuk lensa-lensa tipis sebagai
material pengisi rekahan pada batugamping dan sebagai fragmen-fragmen massif pada zona
pelapukan dengan dominasi tekstur colloform. Komposisi mineral terutama terdiri dari rodokrosit
(MnCO3), kriptomelan, biksbiyit, groutit dan todorokit. Mineral pengotor berupa kalsit (CaCO3),
kuarsa (SiO2) dan goetit (FeOOH). Komposisi kimia terdiri dari SiO2 (1,62 12,67 %), Fe2O3 (16,17
35,26%) dan MnO (35,34 44,22 %). Kandungan CaO berkisar antara 0,21 13,64 %. Kadar rata-
rata Al2O3, TiO2, MgO dan total alkali umumnya rendah (<1 %). Konsentrasi unsur-unsur jejak
seperti Ba, Pb, Zn, dan Sr menunjukkan nilai yang relatif ringgi, demikian pula dengan sulfur.
Berdasarkan data mineralogi, tekstur, unsur mayor, unsur jejak dan unsur tanah jarang
mengindikasikan bahwa mineralisasi mangan awalnya terbentuk dari proses hidrotermal
menyebabkan presipitasi mangan pada rongga-rongga batugamping. Akibat proses pelapukan kimia
menyebabkan batugamping pengalami pelarutan sehingga meninggalkan mangan residu yang kaya
besi dalam bentuk bongkah-bongkah massif dengan berbagai ukuran pada zona pelapukan.
202
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
oleh batuan sedimen Formasi Balangbaru yang analisis kimia unsur mayor dan jejak, sampel
berumur Kapur. Selanjutnya pengendapan bubuk dibuat menjadi press pellet dan analisis
batuan sedimen klastik yang terdiri dari dilakukan dengan menggunakan XRF
batupasir, batubara, dan batugamping spektrometer Rigaku Primus II. Sedangkan
bioklastik membentuk Formasi Mallawa yang untuk analisis unsur tanah jarang, sampel bijih
berumur Eosen disusul oleh pengendapan mangan dilarutkan dengan asam nitrat yang
batugamping Formasi Tonasa yang tersebar diencerkan hingga 10.000 kali, lalu di analisis
secara luas. Batuan vulkanik Formasi Camba dengan menggunakan spectro-meter Agilent
yang meliputi tufa dan breksi vulkanik 7500series ICP-MS.
terbentuk di atasnya disertai dengan aktifitas
intrusi batuan beku basa hingga intermedit. IV. DATA DAN HASIL ANALISIS
203
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
merupakan ciri mineral yang terbentuk melalui dibedakan menjadi tiga tipe genetik yaitu:
proses pelapukan. hydrogenous, diagenetik dan hidrotermal. Plot
antara SiO2 dan Al2O3 pada sampel mangan
Geokimia
Paluda menggambarkan medan pembentukan
Komposisi kimia sampel mangan Paluda yang hidrotermal (Gambar 7). Keadaan ini didukung
dianalisis dengan menggunakan metode XRF oleh hadirnya mineral sulfida yakni sfalerit.
seperti pada Tabel 1. Kadar MnO antara 35,34 Data ini juga didukung oleh tingginya kadar Pb
44,22 %berat atau rata-rata 40,07 %berat dan Zn pada sampel Paluda. Dominasi mineral
dan konsentrasi SiO2 berkisar antara 1,62 dan rodokrosit sebagai fasa mangan menunjukkan
12,27 %berat atau rata-rata 6,16 %berat. adanya kontribusi zat organik (Xie, et al. 2013).
Sementara itu kandungan CaO antara 0,21 Rasio Mn/Fe sampel mangan Paluda dibagi
13,64 %berat atau rata-rata 6,77 %berat. Rata- dua kategori yakni rasio dengan nilai <1,50
rata total alkali (Na2O + K2O) menunjukkan dan > 2,40. Nilai rasio yang tinggi
kadar rendah <1 %berat. Sama halnya dengan menunjukkan kondisi hidrotermal sedangkan
kandungan TiO2, Al2O3 dan P2O5 juga nilai rendah mengindikasikan proses supergen.
memperlihatkan nilai rendah (rata-rata <1% Hal ini juga ditunjang oleh hadirnya mineral
berat). Namun demikian nilai LOI sampel yang goethite sebagai fasa mineral besi utama.
dianalisis relatif tinggi dengan kadar antara
Diagram pola unsur-unsur tanah jarang
17,49 19,80 %berat atau rata-rata
memperlihatkan anomali negatif untuk unsur
18,81 %berat.
serium (Gambar 8). Hal ini konsisten dengan
Rasio Mn/Fe antara 1,28- 2,55 yang tergolong lingkungan hidrotermal (Oksuz, 2011).
rendah sedang. Sementara rasio Al2O3/TiO2
Berdasarakan komposisi mineralogi dan kimia,
juga menunjukkan nilai rendah-sedang (17
maka dapat diinterpretasikan bahwa endapan
30).
mangan Paluda pada awalnya terbentuk
Untuk komposisi unsur jejak (trace elements), melalui proses hidrotermal yang
hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi menyebabkan pengisian material mangan
Pb dan Zn memiliki nilai tinggi dengan rata- pada celah/rongga-rongga pada batugamping
rata masing-masing 2548 ppm dan 1274 ppm. dalam suasana reduksi. Akibat adanya
Kadar rata-rata Ba (627 ppm), S (530 ppm) dan tektonisme, maka lapisan batugamping
Sr (376 ppm). Unsur lain seperti Cu, Rb dan V mengalami pengangkatan menyebabkan
memiliki kadar rendah <100 ppm. batuan tersebut tersingkap dipermukaan.
Analisis unsur tanah jarang (REE) sampel Proses eksogen yang berlangsung pasca
mangan Paluda dengan metode ICP-MS (Tabel pengangkatan seperti pelapukan menyebab-
2) umumnya memperlihatkan nilai rendah. kan lapisan batugamping mengalami pelarut-
Tiga unsur yakni La, Ce dan Nd yang an, meninggalkan material mangan sebagai
mempunyai konsentrasi antara 1,5 9 ppm, residu yang kaya besi dan sabagian mengalami
sedangkan unsur-unsur lainnya yakni Pr, Sm, proses supergen membentuk bongkah-
Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Tm, Yb dan Lu memiliki bongkah massif pada profil soil.
nilai rendah (<1,5 ppm)
VI. KESIMPULAN
V. DISKUSI Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Data mineralogi dan komposisi kimia bijih pada bagian terdahulu, maka dapat ditarik
mangan dapat digunakan untuk beberapa kesimpulan sebagai berikut:
menginterpretasi genesis pembentukan dan
1. Endapan mangan di Paluda,
rekonstruksi model pengendapannya. Pada
Kabupaten Barru terdapat sebagai
umumnya, endapan mangan sedimenter
204
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
material pengisi celah (cavity filling) VII. ACKNOWLEDGEMENT
pada batugamping dan material sisa Penelitian ini didukung oleh DP2M Dikti
pelapukan dalam bentuk bongkah- melalui Skema Penelitian Unggulan Perguruan
bongkah massif. Tinggi tahun 2015. Penulis juga
2. Komposisi mineral endapan cavity menyampaikan banyak terima kasih kepada Dr.
filling didominasi oleh rodokrosit Jamsran Erdenbayar yang telah membantu
dengan mineral pengotor kalsit dan dalam menganalisis sampel dengan metoda
silika, sedangkan pada endapan SEM-EDX, Dr. Ryohei Takahashi untuk analisis
residu didominasi oleh kriptomelan XRF dan Dr. Hinako Sato untuk analisis ICP-MS.
dan bixbyite dengan mineral Selanjutknya terima kasih juga ditujukan
pengotor adalah goethite. kepada UNHAS-JICA atas dukungan biaya
Variasi komposisi unsur mayor, jejak dan kepada Penulis I dan II dalam mengikuti
tanah jarang mendukung data mineralogi yang penelitian jangka pendek selama tiga bulan di
mengindikasikan bahwa endapan mangan Akita University, Jepang melalui Proyek
terbentuk dalam dua tahap yakni proses Pengembangan Fakultas Teknik, UNHAS, JBIC
hidrotermal yang diikuti oleh pengkayaan Loan IP-541.
melalui proses pelapukan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Chatterjee, K.K., 2007, Uses of Metals and Metallic Minerals, New Age International LTD. Publisher,
New Delhi.
Fan, D and Yang P., 1999, Introduction to and classification of manganese deposits of China, Ore
Geology Review, 15, pp. 1 13.
Fareira, M.J., Lima, M.M.F., Lima, R.M.F., 2014, Calcination and characterization studies of a Brazilian
manganese ore tailing, International Journal of Mineral Processing, 131, pp. 26 30.
Kuleshov, V.N. 2011, Manganese Deposits: Communication 1. Genetic model of manganese ore
formation, Lithology and Mineral Resources, 46, pp.473 493.
Maynard, J.B. 2010, The chemistry of manganese ore through time: A signal of increasing diversity of
earth-surface environments, Economic geology, 105, pp. 535 552.
Oksuz, N, 2011, Geochemical characteristics of the Eymir (Sorgun-Yozgat) manganese deposit, Turkey,
Journal of Rare Earths, 29, pp. 287-296.
Sukamto, R, 1982, Peta Geologi Lembar Pangkajenne dan Watampone bagian Barat Sulawesi, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi, bandung.
Xie, J., Sun, W., Du, J., Xu, W., Wu, L., Yang, X, and Zhou, T., 2013, Geochemical studies on Permian
manganese deposits in Guichi, eastern China: Implication for their origin and formative environments,
Journal of Asan Earth Sciences, 74, pp. 155 166.
205
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
TABEL
Tabel 1. Komposisi unsur utama dan unsur jejak sampel mangan Paluda dengan metode XRF
Barru Samples
Oxide
PD-01 PD-03 PD-04 PD-05 Rata2
SiO2 (% ) 1.62 8.74 12.27 2.07 6.18
TiO2 0.04 0.03 0.05 0.01 0.03
Al2O3 0.92 0.90 1.20 0.17 0.80
Fe2O3 32.79 17.36 16.17 35.26 25.40
MnO 44.22 39.93 35.34 40.78 40.07
MgO 0.21 1.36 1.27 0.22 0.77
CaO 0.27 13.64 12.97 0.21 6.77
Na2O 0.20 0.09 0.10 0.30 0.17
K2 O 0.55 0.23 0.28 0.54 0.40
P2 O5 0.11 0.04 0.06 0.21 0.11
LOI 18.58 17.49 19.80 19.35 18.81
Mn/Fe 1.49 2.55 2.42 1.28 1.75
Al2O3/TiO2 23.00 30.00 24.00 17.00 24.54
Total 99.51 99.81 99.51 99.12 99.49
Trace Elements
Ag (ppm) 21 10 12 13 14
As 191 535 750 299 444
Ba 942 28 26 1511 627
Cu 31 32 31 17 28
Pb 1362 3114 3902 1813 2548
Rb 6 9 12 8 9
S 162 790 938 231 530
Sr 373 91 90 948 376
V 30 35 27 89 45
Zn 2166 726 829 1376 1274
Tabel 2 Komposisi REE sampel mangan Paluda, Kabupaten Barru dengan metode ICP-MS
206
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
GAMBAR
207
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
Batugamping
Batugamping
Batugamping
Mangan
Mangan
Batugamping
A B
Mangan
Mangan
C D
4 1
Sphalerite
3
Rhodochrosite Calcite
Silica
A B
500 m 500 m
C 500 m D 500 m
Gambar 3. Citra pemindai electron mikroskop endapan mangan menunjukan tekstur khas colloform
208
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
A Silika B
Sfalerit
Kalsit C Fe-Rodokrosit D
Gambar 4. Spektra dispersi energi sinar-X contoh mangan yang menunjukkan mineral sfalerit (A),
silika (B), kalsit (C), dan Fe-rodokrosit (D).
Rhodochrosite (MnCO3)
Todorokite (Mn-Ca-K-Na-Ba-Mn-H2O
Groutite (MnO.OH)
Intensity (cpas)
Calcite (CaCO3)
Quartz (SiO2)
2 6 10 14 18 22 26 30 34 38 42 46 50 54 58 62 66 70
2-theta (o)
Gambar 5. Difraktogram sampel mangan type cavity filling yang menunjukkan kehadiran mineral-
mineral rodokrosit, todorokit, groutite. Kalsit dan kuarsa hadir sebagai mineral pengotor.
209
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8
Academia-Industry Linkage
15-16 OKTOBER 2015; GRHA SABHA PRAMANA
Goethite (FeO.OH)
Cryptomellane (K.Na.Mn8O16)
Bixbyite (FeMn)2O3.
Intensity (cps)
2 6 10 14 18 22 26 30 34 38 42 46 50 54 58 62 66 70
2-theta (deg.)
Gambar 6. Pola difraktogram sampel mangan residual yang menunjukkan kehadiran mineral
kriptomelan, bixbyite dan goetit.
14
12
10 Hydrothermal
SiO2 (wt%)
6
Hydrogenous
4
2
Deep-sea sediments
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Al2O3 (wt%)
100
10
Sample/chondrite
PD-05 PD-04
PD-03 PD-01
0
La Ce Pr Nd Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu
Gambar 8. Chondrite normalized patterns unsur-unsur tanah jarang sampel endapan mangan di
Paluda Kab.Barru yang menunjukkan anomali negatif Ce dan anomali positif Eu.
210