Anda di halaman 1dari 8

RESUME LAP.

EKSPLORASI

Bijih Mangan (Mn)


Desa Bonehau Kec. Bonehau
Kab. Mamuju Prop. Sulawesi Barat

Oleh :

Nama : Syamsul Syahri


Jabatan : Direktur PT. Manakarra Multi Mining
Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin No. 07,
Mamuju, Sul-Bar,. (Kod.Pos; 91511).

Mamuju,
September 2012
Laporan Eksplorasi Geologi Mangan
PT. Manakarra Multi Mining1
CEBAKAN MANGAN DAERAH PENELITIAN

Tipe endapan mangan di wilayah Bonehau, Kabupaten Mamuju


merupakan endapan bijih mangan primer dan sekunder. Proses pembentukan
endapan ini merupakan hasil akumulasi material yang mengandung bijih
mangan primer yang terendapkan pada kantong-kantong retakan dan rongga
sebagai lensis pada batuan berukuran butir lempung hingga pasiran di laut
dalam juga setempat pada baturijang dan batuan karbonat laut dalam.
Pada daerah penyelidikan Endapan bijih mangan ini dicirikan dengan sruktur
melensis yang terjebak dalam rekahan dan rongga-rongga yang besar pada
batuan karbonat laut dalam yang berasosiasi dengan batulempung dan
baturijang, ukuran dimensi kantong-kantong ini bervariasi antara beberapa
centimeter hingga beberapa meter yang diduga spot-spot berupa ore body
pada batuan samping yang dicirikan oleh bongkah-bongkah yang muncul tidak
teratur. Bijih mangan berbentuk boulder lepas dan insitu ore body ; berwarna
hitam hingga abu-abu metalik, relatif massive dan sukar dipecahkan dengan
palu geology , gores hitam dan berbekas pada tangan, kompak dan setempat
agak melapuk dipermukaan. Penyebarannya terletak disebelah utara daerah
penyelidikan. ditemukan tersingkap didasar alur anak sungai dan bagian lereng
serta punggungan bukit. Boulder dan massive insitu berukuran rata-rata antara
50 cm – 3 meteran.
Endapan lain yang cukup mendominasi daerah sebaran mangan ini
merupakan hasil rombakan dari endapan primer yang terresidu dalam soil yang
berwarna merah kecoklatan berukuran antara 20 – 50 cm dan boulder lepas 1 –
1,5 meter, baik yang telah mengalami transportasi gravitasi dan media air
maupun yang belum mengalami transportasi yang berarti yang masih tertanam
dalam soil diatas batuan dasar dan ore body mangan ; berwarna hitam hingga
abu-abu metalik, setempat lapuk hitam abu-abu kecoklatan, relatif massive dan
sukar dipecahkan dengan palu geology , gores hitam berbekas pada tangan.
Ciri dari endapan ini dilapangan adalah berwarna abu- abu metalik;
subconcoidal; gores hitam; berukuran kerikil – berangkal.

Laporan Eksplorasi Geologi Mangan


PT. Manakarra Multi Mining2
Berdasarkan pada cirri-ciri fisik yang telah diuraikan di atas, maka diduga
bahwa mineralogy mangan didaerah penelitian masuk dalam kelompok mineral
Psilomelane yang lebih massive dan memiliki kekerasan yang relative tinggi.

Foto Mineral Mangan Psilomelan

Pada daerah Penelitian, Tim Survey Geologi menemukan 2 macam tipe


cebakan mangan, yautu :
1. Cebakan primer
2. Cebakan residual/ lateritic
Cebakan primer
Batulempung Merah dan Batulempung abu-abu kehijauan, setempat
Batu rijang (chert) sebagai host rock, berasosiasi dengan batuan samping
batugamping termetakan sebagian telah terubah menjadi marmer, batugamping
klastik kristalin, breksi polimik dengan fragmen chert, batugamping,
batulempung, pada bagian bijih, mangan tampak terinklusi oleh larutan
karbonat dengan tekstur : bijih mangan masif, keras, hitam, bentuk relatif
rounded. Struktur : larutan silica dan karbonat memotong tubuh bijih Size rata-
rata : 0.5 - 3 m.

Bijih mangan primer keterdapatan dilapangan merupakan spot-spot yang


sebarannya relative luas pada batuan induk dengan ketebalan variasi, 50 cm
hingga 1-3 meter. Bila dianggap bijih mangan adalah cebakan pada kekar dan
rongga2 pada batuan karbonat dan batulempung laut dalam dan rijang, maka
keberadaannya adalah 10 - 40% dari sebaran batuan induk yang mengandung

Laporan Eksplorasi Geologi Mangan


PT. Manakarra Multi Mining3
mangan. Cebakan primer terlihat jelas pada percabangan anak Sungai Talondo
yang memanjang mengikuti punggungan bukit relative tenggara-baratlaut (Mn1
– Mn7).

Singkapan Mangan yang diduga sebagai Insitu Ore Body

Cebakan residual/lateritic
Cebakan ini terbentuk dari proses pelapukan secara fisik dan kimiawi
pada batuan sumber yaitu batulempung, batuan metasedimen karbonat dan
baturijang, dimana batuan tersebut banyak terdapat rongga dan kekar yang
terisi oleh air dan pengaruh suhu sehingga mengalami pengelupasan
permukaan batuan, biasanya disebut spereodal weathering (mengulit bawang).
Aktifitas oksidasi terlihat jelas dengan kenampakkan warna coklat sampai
dengan kemerahan. Bijih mangan mengumpul relative tebal pada zona saprolit
dan cendrung membulat (boulder) dengan diameter bervariasi 0,5 – 2 m.
Biasanya cebakan ini berasosiasi dengan batugamping dan batulempung.
Laporan Eksplorasi Geologi Mangan
PT. Manakarra Multi Mining4
Kenampakkan permukaan pada cebakan ini biasanya dijumpai soil yang
relative tidak terlalu tebal dan bongkahan batulempung dan baturijang dan
beberapa batugamping. Dengan morfologi relatif tua, dengan relief halus,
cebakan ini terdapat pada keseluruhan daerah sebaran yang mendominasi
pada area survey.

Singkapan Mangan sebagai bongkahan yang tertanam dalam soil

Kadar/Kualitas
Bijih Mangan merupakan endapan logam yang kualitasnya sangat
ditentukan oeh beberapa faktor antara lain ; keterdapatan endapan, sebaran,
asosiasi mineral pengikut dan jumlah kadar Mn Total.
Dari hasil analisa kimia Bijih (Ore) didapatkan salah satu hasil analisis kimia
sebagai berikut :

Laporan Eksplorasi Geologi Mangan


PT. Manakarra Multi Mining5
Hasil Analisa Lab. Uji Mangan

Batu mangan didaerah penelitian berasosiasi dengan batuan beku


andesit dan batuan sedimen termetakan batupasir serta batulempung
keberadaanya berupa suatu jalur mineralisasi mangan yang tersingkap
disepanjang jalur anak sungai Talondok , dengan ciri khusus
berwarna hitam,gores warna hitam ,kilap sutera atau lilin biasanya keras dan
kompak.
Lapukanya menghasilkan soil berwarna coklat kehitaman,dari beberapa sampel
yang dianalisa kadar Mn berkisar dari 40 % sampai dengan 60%,

Singkapan batu mangan berupa bongkah bongkah


yang berasosiasi Dengan batuandesit dan batupasir dan batugamping

Laporan Eksplorasi Geologi Mangan


PT. Manakarra Multi Mining6
Darianalisa beberapa contoh batuaan yang mengandung mangaan
didapatkanHasikl yang cukup baik dengan kadar Mn total sekitar 40 % dan
50%.

.
Singkapan batuan mangaan dengan kualitas yang baik total Mn
sekitar 50-60 %.

Cadangan
Cadangan Bijih Mangan yang dihasilkan dalam pemetaan geologi permukaan
adalah cadangan terkira (untuk luasan sebaran sekitar 100ha).
Volume bijih mangan dihitung dengan memperhitungkan penyebaran singkapan
(aspek luasan), serta tebal singkapan berupa layer dan boulder-boulder baik
yang berukuran besar maupun yang kecil, yaitu :
Besarnya cadangan dinyatakan dalam tonase (ton) dengan formula :

Cadangan (ton) = Volume Bijih Mangan (m3) x BJ Mangan (gr/cm3)


Laporan Eksplorasi Geologi Mangan
PT. Manakarra Multi Mining7
Berat jenis (BJ) bijih mangan yang digunakan sekitar 2,5-3,5 ton/m3 maka
cadangan bijih mangan terkira :
Cadangan Terkira : 750.000 ton
PENUTUP
E. PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil Penyelidikan eksplorasi batubara lokasi KP, maka disimpulkan
sebagai berikut :
1. Bentangalam daerah terdiri atas Perbukitan Tinggi dan Perbukitan
Sedang, Disamping itu terdapat daerah Dataran Limpahan Banjir.
2. Tatanan stratigrafi daerah penyelidikan dari tua ke muda berturut-turut
batulempung meta sedimen, batupasir, batugamping, batuan andesit dan
endapan alluvial.
3. Hasil Pengujian Kualitas Mangan diperoleh nilai ; 40 - 50 % hingga
mencapai dengan 63%, kadar Mn Total.
4. Cadangan Terkira daerah prospeksi Bijih Mangan sebesar 750.000 Ton.

Saran /Rekomendasi
Berdasarkan hasil penyelidikan diatas, maka dapat direkomendasikan :
1. Melakukan pemetaan topografi detail.
2. Untuk tahap penyelidikan Eksplorasi dan pemboran selanjutnya
difokuskan pada daerah yang dianggap prospek saja.
3. Kegiatan Pemboran selanjutnya dilakukan pada spasi yang lebih rapat
dengan sistem grid (interval 25-50 meter).

Laporan Eksplorasi Geologi Mangan


PT. Manakarra Multi Mining8

Anda mungkin juga menyukai