Anda di halaman 1dari 6

Analisa Keterdapatan Bijih Besi di Trenggalek Provinsi

Jawa Timur
Miftah Faridl
Universitas Diponegoro
ari.miftah@gmail.com
Sari
Batuan sedimen non klastik memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan sebagai suatu
potensi pertambangan. Salah satu batuan sedimen non klastik yang memiliki nilai ekonomis tinggi
ialah magnetite. Salah satu keberadaan magnetite ini berada di Trenggalek Provinsi Jawa Timur.
Metode penelitian yang digunakan ini menggunakan paper-paper yang sudah ada sebelumnya dengan
beberapa buku penunjang. Umumnya daerah penelitian merupakan perbukitan berlereng sedang terjal berketinggian antara 300 m - 900 m diatas permukaan laut. Geologi daerah ini disusun oleh
kelompok batuan vulkanik - vulkanoklastik
berumur Oligo-Miosen. Kemudian

yang dapat disejajarkan dengan Formasi Mandalika

kelompok batupasir yang berubah fasies secara lateral dengan

kelompok batugamping kristalin berlapis, masing-masing dapat disejajarkan dengan Formasi Jaten dan
Formasi Campur Darat berumur Miosen . Sedangkan batuan andesit porfiritik terlihat menerobos
kelompok batuan vulkanik vulkanoklastik. Struktur geologi yang berkembang di daerah ini adalah
struktur perlipatan dan struktur sesar dengan arah umum timurlaut baratdaya dan baratlaut
tenggara.
Lapisan bijih besi yang ditemukan umumnya menyisip dalam kelompok batuan vulkanik vulkanoklastik dan kelompok batupasir tufan yang terdiri atas batupasir, batulanau yang kadang
bersifat karbonan. Didaerah Tumpak Uni, Kalitelu dan Pandean lapisan bijih besi terdapat diantara
lapisan batuan sedimen dan batuan volkanik dimana lapisan bijih besinya terlihat adanya struktur
laminasi. Di beberapa tempat lapisan bijih besi berupa magnetit - hematit terlihat adanya bercakbercak pirit mengisi rekahan. Keterdapatan endapan bijih besi ini merupakan model baru yang
ditemukan di Indonesia, tipe cebakannya sebagai endapan

sedimenter yang terbentuk pada

lingkungan darat - laut dangkal, pengendapannya terjadi bersama-sama dengan pengendapan batuan
volkanik klastik. Endapan bijih besi mengalami aktifitas tektonik berupa pengangkatan dan perlipatan
menyebabkan tersingkapnya bijih besi pada daerah perbukitan didaerah penelitian .
Keywords : Trenggalek, magnetite

Pendahuluan

endapan bijih besi di Kec. Dongko dan

Maksud penelitian untuk mengetahui


gambaran

secara

rinci

keberadaan

sekitarnya, Kabupaten Trenggalek dengan


tujuan untuk mengetahui jenis endapan,

potensi

dan

kualitas

Secara

geografis

bijih

daerah

besi.
kegiatan

Satuan
satuan

111 27 s.d. 111 33 BT dan 8 12,5 s.d.

perselingan

batupasir

LS

dan

secara

administratif

tufan

yang

umurnya relatif lebih muda dari kedua

eksplorasi terletak pada koordinat antara


19,5

batupasir

batuan

tersebut

batupasir
lanauan

disusun
tufan

oleh

dengan

karbonan,

serpih,

termasuk ke dalam wilayah perbatasan

perselingan breksi tufa dan tufa berwarna

antara Kecamatan Dongko,

Kecamatan

ungu kemerahan dengan sisipan lapisan

Panggul

Munjungan,

bijih besi yang dapat diamati di ds.

dan

Kecamatan

Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Pandean. Berdasarkan sebaran formasi

Tinjauan Pustaka

batuan dari peta geologi regional lembar

Batuan

sedimen

non

klastik

Tulung

Agung,

satuan

batupasir

tufan

merupakan batuan sedimen yang tidak

dapat disejajarkan dengan Formasi Jaten

berasal dari pecahan batuan atau material

berumur Miosen.

lain. Proses pembentukanya dapat berupa


kimiawi

dan

organik.

batuan

sedimen

Sebagai

non

contoh

klastik

yang

Satuan batuan lain yang umurnya


relatif

sama

dan

pembentukannya

berbeda
dengan

satuan

terbentuknya dari proses kimiawi adalah

batupasir

batu

batugamping kristalin, berlapis yang dapat

rijang,

batu

halit,

dan

batuan

tufan

fasies

adalah

satuan

sedimen besi.

disejajarkan dengan Formasi Campurdarat

Geologi Regional

berumur Miosen (Samodro, H., 1992).

Morfologi
umumnya
perbukitan

daerah

penelitian,

merupakan

morfologi

berlereng

sedang

daerah

ini

adalah

struktur

perlipatan

terjal

(kemiringan lapisan) dan struktur sesar.

dengan ketinggian antara 300 m s.d. 900

Struktur perlipatan teramati pada batuan

dpl.

sedimen tufan, perlapisan batupasir tufan

Urutan stratigrafi daerah penelitian dari

berselang seling dengan tufa menyerpih

tua ke muda adalah sbb. : Satuan batuan

serta

vulkanik - vulkanoklastik, yang merupakan

mempunyai jurus kemiringan timurlaut

perselingan

batupasir,

baratdaya

batulempung pasiran, tufa pasiran, tufa,

tenggara.

antara

Struktur geologi yang berkembang di

pada

batugamping,

sampai

umumnya

dengan baratlaut

tufa breksi, breksi volkanik, aglomeratik

Struktur sesar teramati pada batuan

dengan sisipan lapisan bijih besi dan

yang mempunyai tingkat kekerasan lebih

breksi andesitik, lava andesitik-basaltik.

tinggi dari batuan lainnya. Struktur ini

Satuan

berkembang

tersebut

dapat

disejajarkan

ada

kelompok

batuan

dengan Formasi Mandalika berumur Oligo-

sedimen tufan maupun kelompok batuan

Miosen (Samodro, H., 1992) dan diterobos

breksi tufa andesitik.

oleh batuan andesit.

Metodologi

Pada pembuatan paper ini, penulis


menggunakan

metode

studi

pustaka

keberadaannya menyisip di dalam batuan


sedimen

karbonan

yang

terdiri

dari

melalui literatur-literatur dari beberapa

batupasir, batulanau yang kadang bersifat

buku

karbonan,

dan

juga

literatur

lain

yang

lapisan

bijih

besinya

didapatkan dari internet tanpa melakukan

menunjukkan struktur laminasi berbutir

tinjauan

pasir sedang, berwarna hijau kemerahan

langsung

menuju

ke

lokasi

penelitian.

dan terlihat semen silica, struktur laminasi

Deskripsi

juga ditemukan pada beberapa lokasi bijih

Morfologi

besi. Bijih bsei yang tersingkap di blok

Morfologi

daerah

penelitian,

Tumpakuni Saroliman merupakan lapisan

merupakan

morfologi

yang menyisip di dalam tufa pasiran atau

perbukitan berlereng sedang - terjal

diantara tufa breksi dengan tufa pasiran

dengan ketinggian antara 300 m s.d

dan yang tersingkap di Kalitelu Bakalan

900

keberadaannya

umumnya

m.

Urutan

stratigrafi

daerah

penelitian dari tua ke muda adalah sbb.


:

Satuan

batuan

perselingan
batulempung
tufa,

tufa

gunungapi andesitan dengan tufa pasiran.


Sebaran bijih besi yang ditemukan

yang

merupakan

didaerah penelitian terdapat di wilayah

antara

batupasir,

pasiran,
breksi,

aglomeratik

batuan

vulkanoklastik,

vulkanik

diantara

tufa

pasiran,

breksi

dengan

volkanik,

sisipan

lapisan

Kec.

Dongko

(ds.

Pandean

dan

ds.

Watuagung), di wilayah Kec. Panggul (ds.


Ngrambingan)
Munjungan

dan

(ds.

di

wilayah

Sobo).

Kec.

Penghitungan

bijih besi dan breksi andesitik, lava

potensi sumber daya bijih besi dilakukan

andesitik-basaltik.

tersebut

dari semua hasil pengamatan kecuali

Formasi

yang ada di ds. Pandean,

dapat

Satuan

disejajarkan

Mandalika

dengan

berumur

Oligo-Miosen

karena pada

saat penelitian berlangsung pada lokasi ini

(Samodro, H., 1992) dan diterobos oleh

telah

batuan andesit.

Diketahui bahwa lapisan bijih besi di ds.

Pembahasan
Di

dilakukan

penambangan

rakyat.

Pandean mempunyai kedudukan N 65

Kab.

Trenggalek

bijih

besi

teramati di Kec. Dongko yang terdapat di

E/20 dengan ketebalan 1 s.d 1,2 m.


Singkapan

batubesi

yang

dapat

ds. Pandean (lokasi tambang rakyat) dan

diamati di Kalitelu - Bakalan mempunyai

ds.

tebal lapisan 2,7 m (0,9 m diantaranya

Bakalan)

terlihat lapisan besi magnetit hematit

Watuagung

Saroliman

dan

sedangkan

di

(blok

Tumpakuni

Kalitelu

Kec.

Panggul

dan

Kec.

abu-abu kehitaman dan 1,8 m lainnya

Munjungan masing-masing ditemukan di

merupakan

ds. Ngrambingan dan ds. Sobo. Bijih besi

dengan

yang

lateralnya diperkirakan sekitar 500 m,

teramati

di

ds.

Pandean

besi

magnetit

bintik-bintik

pirit),

hematit
panjang

lebar 153,33 m dan kemiringan lapisan

kimianya menunjukkan kadar 16,90 %

190. Bijih besi ini menunjukkan kadar

SiO2; 47,63 % Fe tot. dan 13,98 % TiO2.

12,96 - 16,88 % SiO2; 44,60 - 50,46 % Fe

Hasil perhitungan potensi sumber daya

tot. dan

12,32 - 13,68 % TiO2 maka

hipotetik dua lapisan dengan ketebalan

sumber

daya

masing-masing 0,25 m dan 0,15 m dan

hipotetiknya

sebesar

725.654,51 ton bijih.

kemiringan

Bijih besi di Kecamatan Panggul

lapisan

pelamparan

300,

secara

maka

100

berupa bongkah-bongkah berukuran 0,2 m

hipotetik lapisan 1 dan 2 adalah 7.000 ton

s.d. 7 m yang tersebar di sekitar lokasi

bijih bila BJ nya diasumsikan 3,5.


secara

sumber

m,

lebarnya

Jadi

m,

lateral

terdapat di ds. Ngrambingan, teramati

koordinat 556040 mE 9086450 mN, luas

50

asumsi

keseluruhan

daya

potensi

sebarannya sekitar 100 m x 200 m.

endapan besi yang ada di Kab. Trenggalek

Sebaran

dan tidak termasuk bijih besi di

berada

bongkah
di

atas

bijih

besi

Pandean

terubah (terkersikkan dengan urat-urat

terunjuk

kuarsa

623.437,37 ton bijih dan sumber daya

vuggy/dog

menunjukkan

teeth

yang

struktur

dikelilingi

adalah
di

sbb.

ds.

Sumber

ds.

vulkanik/tufa

yang

batuan

tersebut

Watuagung

daya
adalah

oleh

hipotetik di lokasi lain seperti Kalitelu -

batugamping kristalin. Bijih besi tersebut

Bakalan, ds. Sobo dan ds. Ngrambingan

menunjukkan kadar 5,70 % SiO2; 52,70 %

adalah 743.154,51 ton bijih.

Fe tot. dan 11,77 % TiO2. Dengan asumsi


sebaran

bijih

besi

seperti

uraian

Kesimpulan

sebelumnya dan kedalaman rata-rata 0,3

Secara umum endapan bijih besi

m, dianggap persentase bongkah 50 %, BJ

yang dikenal selama ini adalah endapan

3,5 maka potensi sumber daya hipotetik

bijih besi primer (kontak metasomatik/

bijih besi di daerah ini adalah sebesar

skarn), endapan lateritik dan endapan

10.500 ton bijih.

plaser,

Di Kecamatan Munjungan endapan


besi

terdapat

di

ds.

Sobo,

posisinya

dari

beberapa

uraian

yang

dikemukakan sebelumnya

menyebutkan

bahwa

besi

keberadaan

557050 mE 9085175 mN, ada dua

sedimen karbonan berbutir pasir sedang

lapisan bijih besi dengan tebal 0,25 m dan

dengan

0,15 m yang terlihat dari hasil penggalian

ditemukan dibeberapa lokasi lain, di blok

parit

dan

Tumpakuni Saroliman menyisip diantara

besi

tufa breksi dengan tufa pasiran sedangkan

berwarna abu-abu kemerahan (oksidasi), ?

di Kalitelu Bakalan ataupun di ds. Sobo

pasir sedang halus, semen silika, sifat

berada

kemagnetannya

andesitan dengan tufa pasiran. Bijih besi

kemiringan

menunjukkan
N

300

jurus

E/30.

sedang.

Batu

Hasil

analisis

diantara

dalam

ds.

Pandean

struktur

di

di

berada di Gn. Puncak pada koordinat

uji

menyisip

bijih

laminasi

batuan

batuan

yang

juga

gunungapi

yang ada di daerah ini umumnya berupa

3,8

magnetit

beberapa

hipotetik 743.154,51 ton bijih dengan

tempat terlihat adanya bercak-bercak pirit

kadar Fe total : 44,6 s.d 52,7 %; SiO2 :

mengisi rekahan pada tubuh bijih besi.

5,78 s.d 16,90 % dan TiO2 : 11,7 s.d 13,98

hematit

dan

di

Dari penjelasan di atas dapatlah

s.d

14,76

dan

sumber

daya

ditarik kesimpulan bahwa keterdapatan

Referensi

endapan bijih besi di Kab. Trenggalek,

Widodo, Wahyu, Bambang Pardiarto. 2014.

khususnya di Kec. Dongko, Kec. Panggul

Model Keterdapatan Bijih Besi di

dan Kec. Munjungan merupakan model

Trenggalek

baru

yang

ditemukan

di

Indonesia,

keterdapatannya dapat di interpretasikan


sebagai

endapan

sedimenter

yang

lingkungan

darat

pengendapannya

bijih

besi

terbentuk
-

laut

terjadi

tipe
pada

dangkal,

bersama-sama

dengan

pengendapan

batuan

klastik

yang

aktifitas

tektonik berupa pengangkatan,

kemudian

volkanik

mengalami

perlipatan dan pensesaran serta adanya


proses

hidrotermal

mineralisasi

yang

sulpida

menghasilkan

(pirit)

mengisi

rekahan serta tersingkapnya bijih besi


didaerah

penelitian

pada

perbukitan-

perbukitan seperti yang dapat dilihat saat


ini.
Potensi

sumber

daya

yang

didapatkan merupakan hasil perhitungan


dari penelitian semi detail dan regional
sehingga sumber daya yang diperoleh
adalah sumber daya terunjuk dan sumber
daya hipotetik. Potensi sumber daya bijih
besi di Kab. Trenggalek yang tersebar di
Kec.

Dongko,

Kec.

Panggul

dan

Kec.

Munjungan kecuali di ds. Pandean adalah


sumber daya terunjuk sebesar 623.437,37
ton bijih berkadar Fe total : 22,28 s.d
51,26 %; SiO2 : 8,02 s.d 44,18 %; TiO2 :

LAMPIRAN

Gambar 1. Bijih Besi di Trenggalek

Anda mungkin juga menyukai