2 Stratigrafi
Hasil pemetaan geologi di daerah penyelidikan membagi masing masing
satuan batuan dengan prinsip vulkanostratigrafi dan litostratigrafi tidak resmi.
Penentuan satuan batuan didasarkan atas umur batuan tertua hingga produk
erupsi dari komplek marapi dengan urutan sebagai berikut.
1. Satuan batusabak
Satuan ini tersebar di bagian ujung barat laut daerah penyelidikan sekitar Bt
Bartutur dan juga di bagian selatan menjemari dengan satuan metagamping
pada perbukitan memanjang sekitar Padangkunyit dan Bulakan. Kenampakan di
lapangan berupa batusabak berwarna coklat kemerahan sebagai hasil oksidasi,
nampak kilap lilin dengan tekstur halus. Telah mengalami deformasi kuat dan
terisi oleh veinlet kuarsit berwarna putih. Satuan ini diduga sebagai batuan tertua
yang muncul di lokasi penyelidikan dan di sebandingkan dengan batuan
2. satuan metabatugamping
Satuan ini tersebar di bagian selatan di sekitar Bk.Lesungbatu dan Bk.Gadang
berupa metagamping keabuan hingga abu tua, berongga, keras dan pejal,
karbonatan dengan rekahan yang intensif berukuran < 1 cm terisi oleh mineral
kalsit. Di bagian baratdaya sekitar Bulakan juga ditemukan metagamping dengan
jenis marmer, kristalin dengan tekstur oolitik berwarna abu keputih-putihan vein
terisi oleh mineral kalsit, keras dan pejal. Satuan ini disebandingkan dengan
Formasi Kuantan dan memiliki hubungan yang menjemari dengan satuan
batusabak dan metasedimen. Sesuai hasil pentarikan umurnya satuan ini
terbentuk pada Permian Kapur.
3. satuan metabatupasir
Satuan ini tersebar di bagian timur laut di sekitar Bt.Kecil ditunjukkan berupa
perbukitan terisolasi dengan singkapan yang Nampak jelas didinding bukit
4. granit
Satuan ini tersebar di bagian barat sekitar Sungayang, di tenggara di daerah
Balimbing dan di selatan di daerah Gunungrajo. Kenampakan di lapangan
berupa batuan granit granodiorit berwarna putih kehitaman hingga ke merahan,
faneritik, lapuk dan terkekarkan kuat terisi oleh mineral silika, lempung dan
alterasi klorit kehijauan beberapa titik karbonatan dan terdapat mineral kalsit
yang mengisi rekahan sebagai indikasi zona propilitik. Mineral tersusun oleh
kuarsa, feldspar, mika dan biotit. Terdapat cermin sesar N 220 E/80 dengan
pitch 15
6. satuan konglomerat
Satuan ini tersebar di bagian timur sekitar Mandahiling hingga kearah
Pagaruyung, singkapan sangat jelas terlihat berupa bukit curam berwarna abu
abu coklat kekuningan dengan fragmen batuan metamorfik, granit dengan ukuran
kerakal hingga berangkal, bentuk fragmen membundar hingga menyudut
tanggung, massif dan keras. Memiliki tebal hingga 500 m. Terdapat kekar namun
tidak terisi oleh mineralisasi. Satuan ini disebandingkan dengan Formasi Brani
yang berumur Miosen.
Gambar 3.1.19 Singkapan aliran piroklastik dengan komposisi pumice dan lava di
daerah Dalimo.
Gambar 3.1.20 Singkapan lava produk Marapi di lereng timur sekitar Bulan sarik
bagian
bawah
litologinya
berwarna
coklat
jingga.
Komponennya terdiri dari litik, scoria dan pumice (scorianya tersebar). Secara
umum ukuran komponennya lebih halus dibandingkan dengan lapisan bagian
atas. Pada bagian paling bawah terdapat komponen lava yang berdiameter
antara 60 100 cm yang telah teralterasi dan sangat lapuk.
Di batipuh satuan ini tersingkap pada tebing dipinggir jalan raya berupa
perlapisan aliran piroklastik dengan ketebalan antara 1 3 meter. Setiap lapisan
dibedakan oleh warna dan besar butirnya (komponen). Secara umum satuan
tersebut berwarna coklat keputihan coklat kekuningan, komponennya dominan
litik, pumice dan scoria diameternya 5 50 cm, menyudut menyudut tanggung,
agak padu, massa dasar batupasir dan semakin ke bawah umumnya lapisan
semakin halus.
Andalas hingga Batukadurang. Satuan ini berupa lava masif, dengan komposisi
andesitik-basaltik, berwarna abu-abu kehitaman pada yang segar, sedangkan
pada bagian yang lapuk berwarna abu-abu kecoklatan sampai kemerahan,
massif, afanitik-porfiritik, fenokris plagioklas, gelas, dan piroksen.
Gambar 3.1.9 Analisis Fracture Fault Density daerah Pariangan dan rose net