Anda di halaman 1dari 10

M.

Rifky Rizqullah / 12017026

Resume Geologi Lapangan

Formasi Batuan Karangsambung


a.  Sawtooth Morphology

Saw tooth morphology adalah morfologi yang dicirikan dengan bukit terjal dengan tonjolan-
tonjolan yang meruncing layaknya gergaji. Bentang ala mini biasanya terbentuk di zona
Melange. Tiap tonjolan bukit dapat mengandung fragmen batuan yang berbeda-beda.
Materialnya merupakan hancuran dari deformasi zona subduksi yang kemudian dikirimkan
kembali atas atau rework sehingga berbentuk tonjolan berisi fragmen-fragmen batuan seperti
rijang, gamping merah dan batuan metamorf dan tertanam dalam masadasar zona subduksi.
Selain itu resistensi dari fragmen batuan juga memiliki peranan penting dalam membentuk
topografi bukit tonjolan (topografi yang resisten). Pada bagian timur dari morfologi saw
tooth merupakan perbukitan landai yang terdiri dari batuan sedimen berlapis.

b.  Singkapan Sekis Mika 

Singkapan ini berupa batuan metamorf foliasi dengan kilap mika dan bercak bulat berupa
garnet berjenis amfibolit garnet berada pada temperatur tinggi-rendah dan kedalaman yang
dalam kurang lebih 20 km berada bersama-sama dengan rijang-gamping merah. Hubungan
antara batuan ini dengan rijang-gamping merah memerlukan matriks berupa lempung scaly
clay atau endapan laut dalam yang mengalami deformasi. Secara geologi, rijang-gamping
merah dan amfibolit tidak bisa berada pada tempat yang sama karena rijang-gamping merah
berada di permukaan. Hal tersebut mencirikan bahwa terjadi pencampuran tektonik.  Terlihat
foliasi yaitu perselingan, orientasi, kesejajaran, segregasi dari mineral. Ciri khas dari sekis
mika adalah pemisahan antara batuan granoblastik berupa garnet dan lepidoblastik berupa
muskovit terlihat dengan jelas dengan mineral hitam berupa biotit dan setempat terdapat
kuarsa. Jejak pembentukannya dapat terlihat dari foliasi dan bentukan terlipat yang muncul di
permukaan.

c.   Singkapan Rijang-Gamping Merah

Kompleks batuan perselingan rijang dan gamping merah merupakan salah satu blok dari zona
melange Karangsambung. Zona melange sendiri merupakan tectonic mixing rocks yang
terletak pada shear zone, dimana terjadi pencampuran batuan dari blok yang mensubduksi
dengan blok yang disubduksi. Blok batuan yang terbentuk pada melange tergantung dari luas
channel antara blok yang disubduksi dengan blok yang mensubduksi dan juga tebal sedimen
pada blok yang mensubduksi. Apabila luas channel lebih besar dari jumlah sedimen yang
ada, tidak terbentuk yang dinamakan dengan prisma akresi (mariana type), apabila luas
channel lebih kecil daripada jumlah sedimen yang ada, akan terbentuk prisma akresi dan akan
ada sedimen yang tertahan dan terdeformasi di bagian atas dari zona melange. Sedimen-
sedimen yang masuk ke dalam channel, nantinya akan terangkat kembali ke atas dan
membentuk morfologi saw tooth yang telah dijelaskan di atas. Selain itu dikenal juga sebutan
melange sedimenter, hal ini dicirikan dengan adanya adanya batuan sedimen berlapis pada
zona melange yang mengalami soft sediment deformation dikarenakan berada pada daerah
tektonik aktif.

Perselingan batuan rijang dan gamping merah terbentuk dalam lingkungan sedimen laut
dalam dan merupakan bagian atas dari seri ophiolit. Pembentukan perselingan batuan ini juga
dipengaruhi oleh adanya aktivitas sea mount yang berada pada lingkungan laut dalam.
Pembentukan batuan ini terletak pada kedalaman sekitar 5000m - 7000m di bawah
permukaan air laut. Perselingan pada batuannya dipengaruhi oleh berubahnya batas
kedalaman jenuh silika dan jenuh karbonat yang terletak pada kedalaman sekitar 4000 m -
5000 m dibawah permukaan air laut. Umur dari blok batuan ini yaitu umur cretaceous, dilihat
dari adanya  kehadiran fosil radiolaria pada rijangnya.
d.  Singkapan Lempung 3 Warna

Singkapan lempung 3 warna terletak disebelah utara Sungai Lok Ulo dan disebelah timur dari
jembatan yang memotong Sungai Lok Ulo. Singkapan ini termasuk salah satu blok yang
berada di dalam zona Karangsambung Melange.

Pada singkapan ini terdapat sesar-sesar naik. Yang menarik adalah adanya struktur boudine
yang terletak diantara sesar-sesar naik. Area diantara sesar naik tersebut disebut sebagai shear
zone. Boudin tersebut terbentuk dari adanya tekanan terhadap litologi yang masih belum
terkonsolidasi, sehingga terbentuk struktur pinch and swell, dan pada akhirnya ketika struktur
pinch and swell tersebut sudah terputus antar satu sama lain akan membentuk struktur
boudin.

Warna lempung yang berbeda-beda (kemerahan, kehijauan, keputihan) merupakan ciri dari
endapan pada zona melange
e.  Singkapan Lava Bantal

Singkapan yang memiliki kontak litologi antara lava bantal dengan perselingan batugamping
merah-rijang yang secara tektonik dapat terbentuk di daerah MOR. Posisi lava bantal berada
diatas perselingan batugamping merah-rijang. Singkapan ini seharusnya ditemukan di sektar
1500 m dibawah permukaan laut.

Lava bantal memiliki warna hitam gelap dengan tekstur afanitik. Terdapat struktur bantal
yang memiliki kekar-kekar kecil disekitarnya. Hal tersebut diakibatkan karena viskositas lava
yang cukup tinggi dan masuk kedalam air. Semakin konsentris bentuknya, maka tekanan
kolom air semakin besar. Pada umumnya tekstur vesikuler ditemukan di permukaan, namun
untuk lava bantal ini ditemukan di tengah-tengah batuan karena gas yang terperangkap tidak
bisa keluar karena tekanan yang tinggi. Tekstur intraklas mengindikasikan bahwa terdapat
perbedaan temperature air laut dengan lava yang kontras.

Untuk perselingan batugamping merah-rijang, terdapat 2 hipotesa. Yang pertama, sumber


CaCO3 dan SiO2 yang membentuk batugamping merah dan rijang berasal dari daratan yang
tertransport hingga ke pematang tengah samudra dan terendapkan. Untuk Hipotesa kedua,
warna merah dari batuan diakibatkan oleh batuan yang jenuh Fe. Kemudian untuk ketebalan
rijang dan gamping meraha yang sama mencerminkan perubahan muka air laut yang
berpengaruh terhadap perubahan batas CCD.
f.        Singkapan Serpentinit

Singkapan serpentinite berlokasi di persoimpangan antara Jl. Raya Sadang dengan Jl. Kali
Pucang. Singkapan berada di sebelah utara Sungai Lok Ulo yang berorientasi selatan-utara
kemudian berbelok ke Barat. Singkapan ini merupakan bagian dari salah satu exotic block
dari morfologi sawtooth. Serpentinit terbentuk dii lantai samudra, membentuk seri batuan
ofiolit. Batuan berbutir kasar pada seri ini contohnya adalah peridotit. Ketika peridotit
berinteraksi dengan air laut (low metamorphism) berubah warnanya menjadi kehijauan,
namun masih menginggalkan jejak-jejak mineral mafik dengan ukuran beragam, dan tekstur
yang dikenal sebagai sea and island. Batuan ini terbentuk pada punggungan tengah samudra,
kemudian terbawa dan menjadi pecahan di dalam mélange.

Blok serpentinite sangat khusus, karena terbentuk akibat peristiwa hidrotermal yang berkaitan
dengan batuan beku basa atau ultramafic (gabro atau peridotit). Terdapat dua hipotesa dalam
pembentukan serpentinite, apakah berasal dari batuan peridotit atau dari gabro. Serpentinit
yang berasal dari batuan peridotit memiliki mekanisme pembentukan melalui obduction,
sedangkan serpentinite yang berasal dari batuan gabro akan mengalami mekanisme yang
berhubungan dengan mélange. Namun secara umum, serpentinite yang berada di daerah ini
dikatakan memiliki kedua mekanisme yang telah disebutkan sebelumnya.

Apabila dilihat secara hand specimen, mineral mafik yang terdapat diantara mineral grup
serpentin masih ada yang terlihati. Sehingga terbentuk tekstur sea and island. Kekerasan pada
batuan ini sangat beragam, setempat masih terdapat mineral dengan kekerasan dari mineral
asal. Perubahan indikasi warna antara warna hitam dan warna hijau menunjukkan seberapa
intensif ubahan mineral terjadi. Dapat dilihat lebih dari 50% telah terubah dari proses
metamorphosis. Selain itu terjadi pelapukan kimiawi yang minim pada bagian dinding batuan
yang cukup curam dibandingkan bagian yang relatif datar (terlihat tutupan tanah dan
vegetasi).
g.  Singkapan Marmer 

Singkapan marmer ini berlokasi di Jl. Dusun Deot, Ketapang, Totogan, Karangsambung,
Kebumen, Jawa Tengah. Letaknya sekitar 100 meter di sebelah Utara SDN Totogan, dan
singkapan ini sering ditambang masyarakat.

Berada pada Sawtooth Morphology, yang memiliki bentuk naik turun khas
merepresentasikan perbedaan resistensi batuan. Keberadaan marmer berkaitan dengan daerah
subduksi yang membentuk Melange Luk Ulo, dimana diatasnya terdapat olisostrom yang
merupakan melange sedimenter. Sistem seperti conveyor belt, dimana batuan dengan
buoyancy rendah akan terangkat. Sedimen yang mengisi bentukan piggy back merupakan
olisostrom. Interaksi akibat subduksi akan menyebabkan magmatisme, dan mengakibatkan
metamorfosa kontak terhadap batuan sekitarnya. Pada kasus ini adalah batugamping yang
menghasilkan marmer, dan dapat menjadi bagian blok melange tektonik maupun sedimenter.

Deskripsi litologi: terjadinya perubahan kekerasan, kekompakkan, tekstur asli, turunnya


reaksi dengan hcl, tidak dijumpai fossil, dan tidak dijumpai foliasi karena hanya terjadi
perubahan temperatur tanpa terdapat tekanan
h.  Singkapan Lokasi Sendang Pelus

Singkapan terletak di quarry yang ditambang oleh masyarakat

Terdapat kontak tegas antara batugamping warna coklat muda setempat merah muda dengan
breksi hidrotermal yang disemen oleh batugamping, breksi bagian dari hidrotermal menyusup
pada batugamping yang lebih tua, efek hidrotermal tidak terlalu berpengaruh pada
batugamping karena tidak terlihat metamorfisme kontak, larutan hidrotermal memiliki
temperatur rendah.

Fragmen disemen oleh larutan hidrotermal dan kalsit yang mengisi rekahan. Tekstur seperti
polemik breksi, fragmen andesit abu abu, batuan teroksidasi, semen abu-putih kecoklatan
berupa kalsit, sebagian fragmen menunjukan alterasi berupa kloritik karena berwarna hijau
sebagian tidak teralterasi. Sehingga ada 2 kemungkinan, alterasi terjadi lama kemudian
larutan hidrotermal membawa bagian dari batuan samping yang terdiri dari batuan teralterasi
dan batuan lava yang tidak teralterasi. Dari bentuknya angular-subrounded. Larutan
hidrotermal masuk ke celah breksi hidrotermal yang berada pada formasi gabun dan
mengintrusi batugamping yang lebih tua dari formasi gabun.

Fragmen warna merah merupakan batugamping mangan karbonat (rodokrosit), abu-abu


berupa batugamping yang tercampur sedikit lempung kemungkinan dolomit, yang putih
berupa batugamping murni CaCO3, warna coklat berupa siderit yang menginfiltrasi. Terjadi
perbedaan suhu larutan hidrotermal karena terdapat bagian breksi yang teralterasi dan tidak.
Terlihat urat yang sejajar batuan.

Pada bagian dolomit terdapat moluska kelas pelecypoda jenis kerang-kerangan yang
mencirikan batugamping terumbu. Terdapat juga bryozoa dan ganggang merah yang
terkerakkan dan memiliki komposisi berbeda antara yang berwarna karat dengan merah segar
yang mencirikan teralterasi. Batugamping terumbu yang kemudian teralterasi oleh larutan
hidrotermal.
i.        Singkapan Breksi Karangbolong 

Terlihat Karang Bolong memiliki Sebagian batuan mengalami erosi sehingga membentuk
lubang. Cekungan sedimentasi Tersier daerah selatan Karangsambung dikenal sebagai
Cekungan Banyumas, pada umur Kapur terjadi subduksi antara Sundaland dengan Indo-
Australia salah satu titiknya adalah Karangsambung. Terdapat East Java Microplate
berasosiasi dengan terjadinya aktivitas vulkanik Cretaceous Subduction System. Cretaceous
Subduction System akan mati saat East Java Microplate masuk ke dalam subduction zone,
Karangsambung berubah dari subduction system menjadi collisional boundary system yang
dikenal sebagai suture. Akibat collision magmatic arc berhenti, lalu terjadi shifting yang
mengakibatkan subduksi mulai lagi di selatan yang dikenal sebagai jalur oligosen. Subduksi
tersebut menghasilkan magmatic arc yg dikenal sebagai Old Andesite Formation. Salah satu
titik Old Andesite Formation adalah Karang Bolong yang dikenal sebagai Formasi Gabon.

Formasi gabon ditandai terdapatnya breksi volkanik, perubahan dari Subduksi Cretaceous
menjadi Subduksi Oligosen ditandai dengan terjadinya collision East Java Microplate dengan
Sundaland. Formasi gabon memiliki breksi volkanik yang terdiri dari fragmen volkanik hasil
erupsi gunung api, yang secara keseluruhan terlihat monomictic. Breksi memiliki warna
keabuan menandakan komposisi andesitic. Breksi volkanik merupakan endapan klastik yang
diintepretasikan sebagai endapan turbiditik akibat sistem gravity bawah laut. Pada daerah
selatan yaitu Karang Bolong terdapat Formasi Gabon, sementara di utara yaitu
Karangsambung terdapat Formasi Waturanda yang punya karakteristik mirip namun umur
relatif lebih muda dari Oligosen. Jadi dari magmatic arc di Formasi Gabon menjadi fore arc
pada Miosen di Karangsambung. Basement Karang Bolong sama dengan basement di
Karangsambung yaitu Melange Luk Ulo yang berubah menjadi magmatic arc, lalu berpindah
ke utara menjadi Formasi Waturanda.

Deskripsi litologi:

Endapan breksi volkanik terdapat dua macam, pertama endapan volkaniklastik dan kedua
tertranspor sebagai sedimen menjadi epiklastik yang dominasi material volkanik. Karena
terendapkan di sistem turbiditik, maka terdapat gravity mass flow. Endapan yang besar di
bagian bawah sementara yang kecil/halus diatas. Terdapat perulangan sistem endapan
tersebut. Semakin distal semakin halus, daerah ini proksimal karena masih terlihat besar.

Terdapat tekstur fanerik-porfiritik, batuan secara umum bewarna keabuan penanda warna
intermedier. Terdapat vesikuer, dan terdapat endapan batuan dengan butir kerikil-kerakal
hingga bongkah yang termasuk Formasi Gabon. Ruang pori baik vesikuler maupun ruang
antar butir, merupakan peluang jalannya larutan hidrotermal melalui zona yang memiliki
porositas dan permeabilitas. Zona tersebut baik potensinya untuk endapan mineral, selain itu
terdapat proses pelapukan mineral aksesori yaitu magnetit yang merupakan mineral berat
yang resisten terhadap pelapukan. Terdapat peluang endapan pasir besi yang hasil dari abrasi
ribuan hingga jutaan tahun, mineral tidak resisten akan larut dengan air sehingga yang
bertahan adalah pasir besi.
j.        Singkapan Lava Kekar Kolom Pantai Menganti

Singkapan terletak di sepanjang Teluk Karang Bata, Pantai Menganti, Kebumen. Daerah ini
merupakan bagian dari formasi old andesite yang berumur oligosen. Singkapan ini berkaitan
dengan lava, memiliki struktur yang sangat khas berupa kekar kolom, dan diduga tidak
terdapat jauh dari pusat erupsi. Kekar kolom merupakan fractures yang membentuk blok
polygonal atau heksagonal. Pembentukan kekar kolom terjadi karena adanya perbedaan
temperatur saat pendinginannya, dimana terdapat panas di bawah yang berasal dari lava, dan
terdapat suhu yang lebih dingin di atas yang berasal dari air (thermal cracking), sehingga
terjadinya pengkerutan pada tubuh lava membentuk polygonal. Bentuk dari kekar kolom
bervariasi dari bersegi 6 (lebih sempurna) hingga segitiga (kurang sempurna). Secara geologi,
kedudukan kekar kolom dapat digunakan untuk menentukan arah dari aliran lava. Aliran lava
akan berarah tegak lurus terhadap sumbu tegak kekar kolom.

Secara mekanik, kekar kolom merupakan tensile fractures, yaitu rekahan yang terjadi akibat
perubahan temperature sehingga mengalami kontraksi di tubuh lava, sehingga bagian
pingginya tertarik ke bagian dalam dan membentuk suatu kolom. Untuk beberapa kasus di
dunia, kita bisa mengklasifikasikan dua zona dalam sistem kekar kolom. Zona bagian atas
memiliki karakteristik kekar kolom tidak memiliki orientasi vertikal, biasa disebut
entablature, sedangkan zona bagian bawah yang memiliki orientasi vertikal disebut
columnate. Dua zona ini muncul karena pengaruh dari kontak air pada saat lava dalam fase
pendinginan.

Bentuk dan ukuran dari kekar kolom dapat bervariasi tergantung mekanik, termal, dan juga
mungkin terpengaruh oleh komposisi. Kekar kolom umum dijumpai pada lava yang bersifat
basalt, dan terkadang dapat pula dijumpai pada lava yang bersifat intermediet.

Di Pantai Menganti ditemukan kekar kolom lebih didominasi bentuk segi enam. Jika
dibandingkan dengan bentuk lain yang ada di dunia (berdasarkan karakter panjang sisi
terhadap jarak antar sisi dari kolom yang berbeda), kekar kolom di Pantai Menganti
cenderung memiliki karakteristik ukuran yang lebih kecil dibandingkan dari kekar kolom
yang terdapat di Kolombia yang ukurannya lebih besar dan bentuk yang lebih teratur (lava
bersifat basalt). Kekar kolom di Pantai Menganti memiliki tiga karakter yaitu tegak, miring,
dan merebah. Hal ini di disebabkan oleh perbedaan kecepatan pendinginan, dimana yang
lebih tegak memiliki pendinginan lebih lambat dan memiliki bentuk yang lebih bagus.

Anda mungkin juga menyukai