STRATIGRAFI
15
16
1. Formasi Kebo-Butak
Formasi ini secara umum terdiri dari konglomerat , batupasir dan
batulempung yang menunjukkan kenampakan pengendapan arus
turbidit maupun pengendapan gaya berat yang lain. Dibagian bawah,
yang oleh bothe disebut sebagai Kebo beds tersusun oleh perselang-
selingan antara batupasir, batulanau dan batulempungyang khas
menunjukkan struktur turbidit, dengan perselingan batupasir
konglomeratan yang mengandung klastika lempung. Bagian bawah ini
diterobos oleh sill bataun beku dan bagian atas disebut sebagai Butak
dengan ketebalan 800 meter diendapkan pada lingkungan lower
submarine dan dengan beberapa interupsi pengendapan tipe mid fan
yang terbentuk pada akhir Oligosen (N2-N3).
17
2. Formasi Semilir
Formasi ini berlokasi tipe di G. Semilir, sebelah selatan Klaten.
Litologi penyusunnya terdiri dari tuf, tuf lapili, lapili batuapung, breksi
batuapung dan serpih. Komposisi tuf dan batuapung tersebut bervariasi
dari andesit hingga dasit. Umur dari formasi ini diduga adalah dari awal
miosen (N4) berdasarkan dari terdapatnya Globigerinoides Primordius
di dekat piyungan pada bagian yang bersifat lempungan (Van Gorsel,
1987). Formasi ini menumpang secara selaras pada Formasi Kebo-
Butak dan tersingkap baik di tebing gawir Baturagung dibawah puncak
semilir.
3. Formasi Nglanggeran
Penyusun utama formasi ini adalah breksi dengan penyusun
material vulkanik (bongkah-bongkah lava andesit dan bom andesit)
dengan perlapisan yang baik dan ketebalan cukup tebal. Formasi ini
ditafsir sebagai hasil pengendapan aliran rombakan yang berasal dari
gunung api bawah laut, dan proses pengendapan berjalan cepat, yaitu
hanya pada awal miosen (N4). Singkapan terdapat pada gunung
Nglanggeran pada bukit baturagung. Kontak dengan formasi semilir
dibawah nya berupa kontak tajam dan sering dianggap tidak selaras
diatas semilir.
4. Formasi Sambipitu
Tersusun oleh batupasir yang bergradasi menjadi batulanau atau
batulempung, pada bagian atas batupasir masih bersifat vulkanik,
sedangkan dibagian bawah berubah bersifat gampingan karena sering
dijumpai fragmen dari koral dan foraminifera besar yang berasal dari
lingkungan terumbu laut dangkal, yang terseret kedalam lingkungan
yang lebih dalam akibat pengaruh arus turbidit. Formasi Sambipitu ini
terbentuk selama zaman Miosen, yaitu antara N4-N8.
18
5. Formasi Oyo-Wonosari
Selaras diatas Formasi Sambipitu, Formasi ini tersusun dari
batugamping dan napal. Penyebarannya meluas hampir setengah bagian
selatan Pegunungan Selatan memanjang ke Timur, membelok kearah
Utara sebelah Bagian Barat dari daerah depresi Wonogiri-Baturetno.
Pada bagian bawah dari Formasi Oyo-Wonosari terdiri dari
batugamping berlapis yang menunjukkan arus turbidit karbonat yang
diendapkan pada kondisi laut yang dalam, batugamping kelompok ini
disebut sebagai anggota Oyo dari Formasi Wonosari (Bothe, 1929) atau
formasi Oyo (Raharjo dkk, 1977 dalam Toha Dkk, 1994). Kearah lebih
muda , anggota oyo ini bergradasi menjadi dua fasies yang berbeda.
Didaerah wonosari , batugamping ini mekin kearah selatan semakin
berubah menjadi batugamping terumbu yang berupa rudstone,
framestone, dan floatstone, bersifat lebih keras dan dinamakan sebagai
anggota Wonosari dari Formasi Oyo-Wonosari atau Formasi Wonosari.
Sedangkan di barat daya Wonosari, batugamping terumbu ini berubah
fasies menjadi batugamping berlapis bergradasi menjadi napal, dan
disebut sebagai anggota Kepek dari Formasi Wonosari. Anggota kepek
ini juga tersingkap dibagian timur, yaitu didaerah depresi Wonogiri-
baturetno, dibawah endapan Kuarter seperti terdapat di daerah
Erokomo. Secara keseluruhan , Formasi Wonosari ini terbentuk selama
Miosen Akhir (N9-M18).
6. Endapan Kuarter
Diatas seri batuan sedimen Tersier seperti disebut didepan terdapat
suatu kelompok sedimen yang sudah agak mengeras sehingga masih
lepas. Kelompok sedimen ini berada pada bidang erosi, dan prosesnya
masih berlanjut hingga sekarang maka secara keseluruhan sedimen ini
disebut Endapan Kuarter. Penyebarannya meluas mulai dari daerah
timurlaut wonosari hingga daerah depresi Wonogiri-Baturetno.
Singkapan yang baik terdapat pada waduk Gadjah Mungkur dan
terletak tidak selaras dengan sedimen Kuarter. Endapan Kuarter ini
19