STRUKTUR GEOLOGI
Proses geologi yang menghasilkan Pulau Jawa tidak dapat dipisahkan dari
menyatakan terdapat empat arah struktur utama Pulau Jawa (Gambar 4.2), yaitu:
Gambar 4.1 Gambaran umum pola kelurusan struktur geologi di Pulau Jawa
(Sribudiyani dkk, 2003)
22
23
yaitu Pola Meratus (timur laut – barat daya) dan Pola Jawa (timur – barat). Arah
struktur utama Pola Meratus umumnya sejajar dengan struktur bawah permukaan.
Pegunungan Selatan. Arah umum tersebut ditafsirkan dari gaya berat. Periode
Secara lebih rinci, Sudarno (2009) menyebutkan terdapat empat set sesar di
1. Arah timur laut – barat daya, terbentuk akhir Eosen dan akhir Miosen
Tengah, akibat reaktivasi sesar tua pada batuan dasar yang berumur
2009).
diungkapkan oleh Rahardjo, dkk (1996), Surono, dkk (1992) dan van Bemmelen
(1949). Hasil dari ketiga penelitian tersebut mengunkapkan bahwa pada Miosen
terjadi deformasi membentuk sesar geser-bongkah pada umur yang sama. Surono,
dkk (1992) menambahkan bahwa deformasi kedua terjadi pada Plistosen Tengah
Solo. Pada Plistosen Tengah, van Bemmelen (1949) juga menyatakan bahwa
Sudarno (2007) menyatakan bahwa pada akhir Eosen dan Miosen Tengah
tegasan purba jenis kompresi bekerja berarah utara - selatan. Pada Pliosen Awal
tegasan purba masih berjenis kompresi, tetapi arahnya berubah menjadi utara
barat laut – selatan tenggara. Pada Plistosen Tengah tegasan berubah jenisnya
menjadi tegasan regangan (tensional stress) dengan arah utara timur laut – selatan
Sesar adalah suatu zona rekahan pada batuan yang telah mengalami
pergeseran, arah pergeseran sejajar terhadap bidang rekahan baik di sepanjang
garis lurus (translasi) ataupun secara memutar (rotasi). Unsur-unsur geologi
yang mengindikasikan adanya sesar pada suatu daerah yaitu bidang sesar,
gores garis, gawir, kelurusan topografi, kelurusan sungai, perbedaan offset
litologi dan topografi yang tersingkap di daerah penelitian tidak selalu
mempunyai gejala-gejala atau tanda-tanda yang lengkap, bahkan ada yang
mempunyai beberapa gejala saja, seperti hanya berupa kenampakan morfologi
berupa gawir sesar dan kelurusan sungai. Penarikan struktur geologi pada
daerah penelitian didasarkan atas interpretasi pada peta DEM, analisis data
yang dibagikan oleh asisten pembimbing dan analisis yang dikombinasikan
26
Dari hasil diagram mawar tersebut didapatkan arah umum berupa Shear 1
= N115°E dan Shear 2 = N295°E. Hal ini menunjukan bahwa pada daerah
penelitian dipengaruhi oleh pola sesar Jawa dengan arah mendekati Timur-
Barat.