Anda di halaman 1dari 3

BAB X

PETA KELERENGAN

X.1. Dasar Teori


Lereng adalah kenampakan permukaan alam disebabkan adanya beda
tinggi apabila beda tinggi dua tempat tersebut dibandingkan dengan jarak lurus
mendatar sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan (slope). Selain untuk
mengetahui kemiringan lereng identifikasi tentang garis kontur juga dapat unutk
mengetahui bentuk lereng. Berdasarkan bentuknya, lereng dapat berbentuk
seragam, cekung ataupun cembung, lereg dapat pula berbentuk tegak lurus atau
tebing, sehingga bila digambarkan menunjukkan garis kontur yang saling
berhimpit.
A. Klasifikasi Lereng
Kelas lereng yang menunjuk kankesamaan lahan kritis disertai dengan proses-
proses pada lereng tertentu yang menonjol. Kegiatan konservasi tertentu dapat
juga dilakukan terhadap satuan bentuk lahan tertentu yang memiliki proses yang
menonjol atau nilai kelas konservasi. Jika batas satuan bentuk lahan digambar
dengan garis tebal, maka nama singkata ndari bentuk lahan perlu dicantumkan
dengan huruf kapital. Simbol-simbol lain yang digambar denga garis hitam
dapatdi berikan untuk proses geomorfologi yang sudah tidak aktif tapi masih baru,
garis merah untukerosi yang aktif dan biru gelap untuk gerakan tanah yang aktif.
Vegetasi alami, semi alami dan pertanian sangat mempengaruhi proses erosi dan
gerakan tanah, sehingga simbol-simbol vegetasi digambar dengan warnahijau.
Sama dengan peta analitik, gariskontur dan lithologi (batuan) digambar dengan
warna abu-abu sebagaibayangan.
Table X.1. Kelas lereng, dengansifat-sifat proses dan kondisialamiah yang kemungkinanterjadi
dan usulanwarnauntuk peta relief secaraumum (disadur dan disederhanakandari Van Zuidam,
1985)(Anonim, 2016)

8)

66
67

X.2. Metode
A. Perhitungan Kemiringan Lereng Metode Wentworth
Pengukuran kemiringan (slope) Pada peta Topografi dilakukan dengan
Persamaan Wentworth (1930), yangmana persamaannya sebagai berikut :
( n−1 ) . Ik
S= . 100 %
∆h.Y
Keterangan :
S = Nilai Kemiringan
n = Jumlah Kontur
Ik = Interval Kontur
∆ h = Jarak Kontur (pada kontur pertama dengan kontur terakhir)
Y = Penyebut Skala
Dalam menghitung slope menggunakan pendekatan metode
Wentworth, terlebih dahulu kita membuat kotak-kotak (grid) pada peta
topografi atau juga dapat dibuat menyerupai sistem salib sunbu X – Y.
Ukuran kotak itu relatif, tetapi sebaiknya ukuran kotak lebih kecil agar
mendapat hasil yang lebih detail.
68

B. Langkah kerja:
1. Siapkan peta
2. Dengan memaanfatkan garis kontur, interpolasikan titik kontur
3. Hitunglah nilai interpolasi kontur dari langkah diatas
4. Dengan memanfaatkan garis kontur, pilihlah salat satu area kontur
untuk dihitung nilai kemiringan lerengnya
5. Hitunglah nilai kemiringan lereng dengan memanfaatkan komponen
peta. Rumus yang digunakan untuk menghitung kemiringan lereng
yaitu :
( n−1 ) . Ic
- S= . 100 %
∆ h .Y
Keterangan : S = kemiringan lereng
n = jumlah kontur
Ic = Interval Kontur
Y = Penyebut Skala Peta
∆ h = Jarak Kontur (pada kontru pertama dengan kontur terakhir)
X.3. Alat dan Bahan
Untuk menghitung kemiringan lereng maka diperlukan perlengkapan
seperti berikut:
1. Alat tulis menulis
2. Kalkulator
3. Clipboard
4. Peta topografi
5. Kertas kalkir
6. Kertas Milimeterblok
X.4. Kesimpulan
Lereng adalah kenampakan permukaan alam disebabkan adanya beda tinggi
apabila beda tinggi dua tempat tersebut dibandingkan dengan jarak lurus mendatar
sehingga akan diperoleh besarnya kelerengan (slope). Selain untuk mengetahui
kemiringan lereng identifikasi tentang garis kontur juga dapat unutk mengetahui
bentuk lereng.

Anda mungkin juga menyukai