P-ISSN : 2503-216X
Journal of Geoscience,
Engineering, Environment, and Technology
Vol xx No xx 20xx
Abstrak
Pendekatan analisis geokimia terhadap logam dasar, akan sangat membantu untuk mengetahui karakteristik alterasi hidrotermal dan mineralisasi di
daerah penelitian yaitu di Desa Tonra Kecamatan Samaenre Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mineral-mineral pembawa dan kadar logam dasar dari mineralisasi di daerah penelitian, adapun metode analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu
menggunakan analisis XRD untuk mineralogi dan analisis ICP-MS untuk kadar logam dasar dengan menggunakan 3 sampel mineralisasi, sehingga
diketahui hasil analisis mineralogi didapatkan mineral tyrolite, malachite, azurite, zeolit, quartz, gypsum, magnesium, copper, hematite, siderite,
periclase, dan alabandite. Adapun kadar logam dasar yang didapatkan yaitu cu dan zn memiliki konsentrasi yang cukup tinggi dikisaran 1700-10000
ppm/%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa mineralogi dan kadar logam dasar yang ditemukan pada daerah penelitian
mengindikasikan berupa mineralisasi tembaga supergene dengan penciri mineralogi tyrolite, malachite, dan azurite, beserta kadar logam Cu >10000
ppm/%.
Kata Kunci: Kadar; Logam; Mineralisasi; Mineralogi; dan Tembaga.
mengamati mineral-mineral umum yang nampak dipermukaan metode ICP AES-MS dengan luaran-luaran utama (indikator
secara kasat mata, dan analisis laboratorium meliputi analisis capaian) adalah hasil persentasi kandungan unsur-unsur sampel
Mineralogi XRD (X-ray diffraction analysis)) untuk menentukan mineralisasi.
mineral-mineral yang menyusun batuan, dan analisis kimia
3
Muhammad Yudha Fachreza, Hasbi Bakri, Harwan./ JGEET Vol xx No xx/20xx
E-ISSN : 2541-5794
P-ISSN : 2503-216X
Journal of Geoscience,
Engineering, Environment, and Technology
Vol xx No xx 20xx
Gambar 6 Mineralisasi sampel 2 berupa azurite. Gambar 8 Analisis XRD Sampel 1 hadirnya mineral
tyrolite, malachite, dan quartz
Kenampakan megaskopis sampel 3 pada gambar 7
merupakan zona oksidasi yang dekat dengan permukaan Analisis XRD sampel 2 memperlihatkan hasil yang lebih
dan memperlihatkan adanya beberapa mineral logam bervariasi. Dari hasil analisis XRD dijumpai kehadiran
yang telah teroksidasi. mineral-mineral penciri tembaga sekunder yaitu jenis
azurite.
3.3 Analisis Mineralogi XRD Analisis XRD sampel 3 merupakan hasil pelapukan
sebagai zona oksidasi dan memperlihatkan hasil yang
Analisis mineralogi sebagai data sekunder yang lebih bervariasi. Dari hasil analisis XRD dijumpai
didapatkan dari peneliti sebelumnya sebagai data
pendahuluan dengan menggunakan 3 sampel yang sama
mengindikasikan adanya mineralisasi tembaga sekunder
tyrolite, malachite, azurite, dan beberapa logam dasar
seperti magnesium, dan hematit pada zona oksidasi.
Analisis XRD sampel 1 memperlihatkan hasil yang lebih
bervariasi. Dari hasil analisis XRD dijumpai kehadiran
mineral-mineral penciri tembaga sekunder yaitu jenis
tyrolite dan malachite.
4
Muhammad Yudha Fachreza, Hasbi Bakri, Harwan./ JGEET Vol xx No xx/20xx
E-ISSN : 2541-5794
P-ISSN : 2503-216X
Journal of Geoscience,
Engineering, Environment, and Technology
Vol xx No xx 20xx
TRACE ELEMENT
NAMA UNSUR ST-1-MA ST-2-AZ ST-3-OK
Barium Ba 92.8 4.2
18.1
Crhomit Cr 10 50 50
Cesium Cs 0.05 0.02
0.01
Galium Ga 146.5 50.6
88.9
Lantanum La 7.6 46.5 2.0
Niobium Nb 0.7 0.3
0.1
Rubidium Rb 0.2 0.7 0.2
Stannum Sn 15 14
14
Stronsium Sr 22.0 122.0 1.9
Tantalum Ta <0.1 <0.1
<0.1
Thorium Th 0.16 <0.05
<0.05
Uranium U 0.53 1.26 1.71
Vanadium V
24
123 147 Gambar 11 Diagram konsentrasi unsur pada sampel.
Wolfram W 1 1 <1
Yttrium Y
72.2
59.7 6.2 Dari diagram 3 (tiga) sampel memperlihatkan konsentrasi
Zirkonium Zr 63 25 unsur, penelitian ini difokuskan pada unsur-unsur
5
logam, unsur logam tertinggi yaitu Cu, Pb, Zn, dan Cr,
Argentum Ag 9.5 2.5 16.4
dan ketiga sampel memiliki konsentrasi logam yang
Arsenik As 31 34 hampir sama. Sehingga dapat diketahui bahwa ketiga
35
Cadmium Cd 3.2 0.7 <0.5 sampel terindikasi sebagai pembawa mineralisasi
Cobalt Co 5 3 tembaga.
1
Cuprid Cu >10000 >10000 >10000
Litium Li <10 <10 3.5 Pembahasan
<10
5
Muhammad Yudha Fachreza, Hasbi Bakri, Harwan./ JGEET Vol xx No xx/20xx
E-ISSN : 2541-5794
P-ISSN : 2503-216X
Journal of Geoscience,
Engineering, Environment, and Technology
Vol xx No xx 20xx
Lokasi penelitian berada di desa Tonra Kabupaten Bone Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia, sebagai
Provinsi Sulawesi Selatan, berada pada batuan anggota wadah penulis berkarya.
Formasi Camba, dan secara geografis berdekatan
dengan intrusi diorit (Sukamto, 1982). Lokasi sekitar
daerah penelitian terdapat indikasi adanya mineralisasi 7. Daftar Pustaka
sulfida jenis epitermal, yaitu di Kawasan Lappadata. Chávez, W. (2000). Supergene oxidation of copper
Secara megaskopis beberapa sampel terindikasi adanya deposits: zoning and distribution of copper oxide
mineralisasi sulfida jenis malakit dan azurit, dibuktikan minerals. SEG Newsletter, Society of Economic
oleh hasil analisis data sekunder XRD tyrolite, malachite, Geologists, 41, 10-21.
azurite, dan beberapa logam dasar seperti magnesium,
dan hematit pada zona oksidasi, dan dibuktikan pula Evans, A. M. (2009). Ore geology and industrial
dengan hasil analisis ICP yaitu unsur Cu, Pb, Zn, dan minerals: an introduction. John Wiley & Sons.
Cr.
Harwan., Nur, I., Maulana, A., Jafar, N., Firdaus, F., &
Dari hasil analisis diketahui bahwa pembawa mineral bijih Heriansyah, A. F. (2021). Karakteristik Endapan
logam dasar dalam hal ini adalah tembaga yaitu mineral Bijih Besi Daerah Pakke Desa Langi Kecamatan
azurite, malakit dan tirolit, untuk beberapa unsur Pb, Zn, Bontocani Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi.
dan Cr tidak terlihat pada data XRD kemungkinan hal Jurnal Geomine, 8(3), 203.
tersebut dikarenakan nilai Pb, Zn, dan Cr yang sedikit
sehingga tidak terbaca pada peak XRD Hedenquist, J. W., Matsuhisa, Y., Izawa, E., White, N.
C., Giggenbach, W. F., & Aoki, M. (1994).
Geology, geochemistry, and origin of high
sulfidation Cu- Au mineralization in the Nansatsu
district, Japan. Economic Geology, 89(1), 1-30.
4. Kesimpulan
1. Kandungan mineral-mineral pembawa logam dasar Maulana, A., 2017. Endapan Mineral. Yogyakarta:
yang terdapat pada sampel berdasarkan data Penerbit Ombak.
sekunder yaitu mineral azurite (Cu3(CO3)2(OH)2),
malachite (Cu2CO3(OH)2), tyrolite Nur, I., Ilyas, A., & Irfan, U. R. (2019, November).
(CaCu5(AsO4)2CO3(OH)4·6H2O) dan copper (Cu). Hydrothermal Alteration Associated with Vein-
2. Persentase kadar bijih dari logam dasar sebagai Type Sulphide Mineralization at Lappadata
pembawa dari mineralisasi tembaga sekunder yang Prospect,
terkandung dalam sampel yaitu konsentrasi Cu
Sillitoe, R. H. (2010). Porphyry copper systems. Economic
sebanyak >10000 ppm/%, Pb sebanyak 69-251
geology, 105(1), 3-41.
ppm/%, dan Zn sebanyak 737-3210 ppm/%.
6
Muhammad Yudha Fachreza, Hasbi Bakri, Harwan./ JGEET Vol xx No xx/20xx