Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341113446

INTERPRETASI MINERALISASI BERDASARKAN ALTRASI HIDROTHERMAL DI


DAERAH ONTO KECAMATAN HU'U, KABUPATEN DOMPU, PROVINSI
NUSATENGGARA BARAT

Preprint · May 2020


DOI: 10.13140/RG.2.2.36830.38726

CITATIONS READS

0 199

2 authors:

Robhi Wiranandar Stevanus Nalendra


Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    423 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Review papers: Pemanfaatan aplikasi kebumian guna menopang pemetaan geologi View project

Review papers Muhammad Afifansyah View project

All content following this page was uploaded by Robhi Wiranandar on 03 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Scientific Article

INTERPRETASI MINERALISASI BERDASARKAN ALTRASI


HIDROTHERMAL DI DAERAH ONTO KECAMATAN HU’U, KABUPATEN
DOMPU, PROVINSI NUSATENGGARA BARAT

Robhi Wiranandar 1*, Stevanus Nalendra Jati1


1
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang

* 03071381722060@student.unsri.ac.id

SARI

Interpretasi mineralisasi merupakan suatu tindakan awal untuk mengetahui endapan mineral
ubahan yang terdapat pada daerah Onto kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengetahui endapan mineral hasil ubahan hidrotermal untuk merekayasa
proses atau keterdapatan endapan mineral ekonomis yang terdapat didaerah tersebut secara
akurat sehingga menjadi salah satu tempat sumber daya geologi. Metode yang digunakan dalam
kegiatan ini yaitu metode survei dan metode analisis. Pemetaan geologi permukaan sebagai
metode survei sedangkan metode yang berada di laboratorium sebagai metode analisis. Analisis
yang dilakukan mulai dari petrologi, petrografi, mineragrafi, bulk, dan inklusi fluida. Hasil yang
terdapat pada metode inilah yang akan membentuk suatu wilayah prospek atau tidaknya
pertambangan mineral yang terdapat di daerah Onto tersebut. Berdasarkan asosiasi mineral
yang terdapat didaearh Onto ini terdapat 3 zona altrasi yaitu zona argilik lanjut, zona argilik
dan zona intermediet argilik. Zona argilik lanjut ini terbentuk pada suhu 200-2500C dimana
memiliki luasan 3% dari daerah penelitian. Berdasarkan hasil analisis mineral yang berasosiasi
berupa dickit, alunit dan kaolinit. Zona argilik yang memiliki tingkat altrasinya yang lemah
memiliki 17% dar daerah penelitian dimana altrasi yang berasosasi adalah kaolinit, paligorskit
dan siderit. Zona intermediet argilik menguasai 80% dari daerah penelitian dengan suhu 100-
140oC yang berasosiasi dengan mineral paligorskit dan klorit, Berdasarkan tabel temperatur
pembentukan mineral masuk kedalam epithermal deposit.

Kata kunci : Mineral, Zona, Metode

PENDAHULUAN pada mineral logam seperti Timah, Emas,


Nikel, Besi, dan Tembaga. Indonesia yang
Indonesia merupakan negara yang saat ini menjadi salah satu pemasok emas
terbentuk akibat tumbukan dari tiga dan nikel terbesar didunia perlu mecari lagi
lempeng tektonik. Hal ini menyebabkan sumber daya mineral cadangan untuk
banyaknya gunung api yang tersebar di meningkatkan sektor keuangan negara agar
Indonesia mulai dari sabang sampai tetap stabil.
merauke. Adanya gunung api inilah yang Seiring berjalannya waktu sumber
menyebabkan proses mineralisasi akibat daya mineral yang ada sekarang pasti akan
altrasi hidritermal dapat berjalan. Sehingga habis. Sehingga perlunya mendorong para
menyebabkan banyaknya Potensi sumber ahli geologi untuk mencari sumber daya
daya alam yang melimpah, khususnya mineral yang baru untuk dapat di ekploitasi
sumber daya geologi berupa mineral dimasa yang akan datang. Seperti halnya
didalamnya. Sumber daya mineral dinegara pada lokasi penelitian dari perusahaan
ini menjadi pusat perhatian dunia khusunya pertambangan beryupa PT. Sumbawa Timur

1
Scientific Article

Mining. Kegiatan Ekplorasi perusahaan ini Febriansyah (2014)


sendiri dimulai sejak tahun 2010. Penelitian Dearah penelitian ini terutama terbentuk
ini merupaka hasil lanjutan dari penelitian- didaerah gunung api yang tersusun uleh
penelitian sebelumnya. litologi batuan breksi piroklastik, satuan tuf
Menurut Sudrajat, dkk. (1998) dan satuan porfiri Andesit. Berdasarkan
geologi daerah kabupaten Dompu dicirikan asosiasi mineral yang terdapat didaearh
oleh busur kepulauan yang dibentuk oleh Onto ini terdapat 3 zona altrasi yaitu zona
batuan gunung api dan endapan marine argilik lanjut, zona argilik dan zona
yang berumur miosen akhir hingga kuarter. intermediet argilik.
Dimana batuan breksi merupakan satuan Zona argilik lanjut ini terbentuk
stratigrafi tertua yang berumur miosen pada suhu 200-2500C dimana memiliki
awal yang telah mengalami ubahan luasan 3% dari daerah penelitian.
terpropilitik dan termineralisasikan serta Berdasarkan hasil analisis mineral yang
ditembus urat kuarsa-kalsit. berasosiasi berupa dickit, alunit dan
kaolinit.
METODE PENELITIAN Zona argilik yang memiliki tingkat
altrasinya yang lemah memiliki 17% dar
Penelitian ini dilakukan menggunakan dua daerah penelitian dimana altrasi yang
metode yaitu metode Survei dan Metode berasosasi adalah kaolinit, paligorskit dan
Analitik. Metode Survei merupakan metode siderit.
yang pertama kali dilakukan dalam Zona intermediet argilik menguasai
penelitian ini. Kegiatan ini berupa kegiatan 80% dari daerah penelitian dengan suhu
pemetaan geologi permukaan pngambilan 100-140oC yang berasosiasi dengan mineral
sample batuan. Sedangkan yang kedua paligorskit dan klorit, Berdasarkan tabel
yaitu metode analisis yang dilakukan temperatur pembentukan mineral masuk
dilaboratorium. Kegiatan ini terbagi kedalam epithermal deposit.
menjadi 5 analisis yaitu petrologi, petrografi, Mineral bijih yang terdapat pada
mineragrafi, bulk dan inklusi kimia pada daerah penelitian masuk kedalam tipe
sample batuan yang diambil pada metode endapan porfiri dengan hadirnya mineral
pertama. Hasil dari metode ini memberikan sulfda seperti kalkopirit dan pirit yang
informasi yang akan digunakan dalam secara megskopis selalu hadir pada setiap
perencanaan pertambangan di daerah batuan. Dengan adanya mineral tersebut
penelitian. diinterprtasikan bahwa endapan
mineralisas tersebut berada pada zona
altrasi argilik filik dan potasik.

HASIL PENELITIAN

Ubahan Hidrotheml dan Mineraisasi

2
Scientific Article

Gambar 1. Model endapan porfiri menurut


Lowell-Guilbert (1995, dalam pirajno, 2019).

Herman (2008)
Ubahan hidrotermal tersebut umumnya
terjadi di sekitar bidang sentuh urat-urat
dengan batuan induk, sedangkan di bagian
luarnya berupa urat-urat kalsit sebagai
pengisian rekahan halus (Gambar 2) yang
hanya dapat dilihat secara mikroskopis.
Urat-urat terdiri atas kuarsa tipis
berukuran milimeter - maksimal 2,0 cm
(Gambar 3) bertekstur masif dan berukuran Gambar 2. Fotomikrograf batugamping
sangat tebal (± 3,2 meter) bertekstur vuggy. bioklastika mengandung mineral ubahan
Kerapatan rongga/lubang (vugs) pada tubuh kalsit berupa penyemen dan urat berukuran
urat jenis kuarsa kedua membuat mikron (UK = urat kalsit; F = rombakan
penampakan urat seperti rapuh (keropos) fosil foraminifera; k/m = massa dasar terdiri
dengan sebagian telah mengalami gejala atas kalsit atau mikrit)
terlimonitkan dan diduga mengandung bijih
Cu dengan hadirnya mineral malakit di
dalam urat kuarsa tersebut. Secara
mikroskopis jenis urat pertama
mengandung mineral-mineral bijih yang
terdiri atas galena, sfalerit, kalkopirit, pirit,
dan oksida besi yang mengikuti arah urat;
sedangkan jenis kedua dominan
mengandung bijih galena disertai kalkopirit,
kovelit, pirit, dan oksida besi yang sebagian
besar terbentuk sebagai pengisian rongga- Gambar 3. Urat-urat terdiri atas kuarsa
rongga/lubang pada urat kuarsa. tipis berukuran milimeter - maksimal 2,0
Mineral bijih utama terdiri atas cm
kalkopirit, sfalerit, dan galena diduga
berkaitan erat dengan peran uida Herman (2007)
hidrotermal bersusunan kimia kaya Berdasarkan hasil analisis mineral
kandungan logam dasar Cu, Zn, dan Pb. ubahan yang berada pada daerah hutan
lindung taliwang nusa tenggara barat yang
dapat berkorelasi pada daerah Onto
kabupaten Dompu berdasarkan metode bulk
dari percontoh batuan breksi/tuf terubah
teridentifikasi beberapa jenis ubahan per-
vasive yang masing-masing disusun oleh
kumpulan mineral ubahan ilit-paragonit,
ilit-kalsit, ilit-siderit dan nakrit-ilit yang
masing-masing berasosiasi dengan pirit.
Hasil pengamatan di daerah
tersebut menunjukkan keempat jenis
ubahan terbentuk secara tumpang tindih
(overprint) dan berasosiasi dengan urat-urat
kuarsa. Analisis kimia terhadap percontoh

3
Scientific Article

batuan dan urat kuarsa mampu


mendeteksi kan-dungan unsur-unsur yang
erat kaitannya dengan proses mineralisasi
epitermal yang ditunjukkan oleh
keberadaan As dan Sb di dalam beberapa
percontoh urat kuarsa.

Gambar 6. Stockwork urat kuarsa bertekstur


gula mengandung sulfida pada batuan
terubah illit-argilik-limonitik (urat berwarna
gelap karena kerapatan yang tinggi dari
Gambar 4. Keberadaan As dan Sb pada urat butiran halus kristal kuarsa)
kuarsa
Dari pengamatan terhadap limbah
tambang yang dihasilkan lubang-lubang KESIMPULAN
galian tambang pada kedalaman antara 50-
100 m di lokasi-lokasi penambangan Berdasarkan hasil dari penelitian
rakyat diduga bahwa di bawah didapatkan bahwasanya daerah Onto
permukaan daerah kajian terdapat merupakan zona altrasi intermediet argilik.
stockwork urat kuarsa yang menem-bus Hal ini dikarenakan mengussai 80% dari
batuan induk terubah tersebut (Gambar daerah penelitian dimana berasosiasi
5 dan 6 yang umumnya urat-urat dan dengan mineral paligorskit dan klorit.
batuan sampingnya terutama mengandung Sehingga daerah telitian dapat
mineral pirit yang tersebar atau berupa diinterpretasikan masuk kedalam endapan
spot. epitermal. Hasil mineral akibat dari ubahan
hidrothermal dilihat dari banyaknya
temuan didaerah onto dan sekitarnya
dengan ciri Stockwork urat kuarsa dengan
teksttur gula mengandung sulfida. Dengan
ini daerah onto dan sekitarnya berada di
mineralisasi epitermal.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak


Stevanus Nalendra jati ST., M.T selaku
dosen pengampu mata kuliah Ekplorasi
Mineral di PSTG UNSRI yang telah
memberikan ilmu dalam teknis ekplorasi
Gambar 5. Urat kuarsa limonik menembus mineral sehingga dapat menambah
batuan hterubah ilitik. wawasan yang bermanfaat.

4
Scientific Article

DAFTAR PUSTAKA Herman, Danny Zulkifli, 2007. Interpretasi


mineralisasi epitermal berdasarkan
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi studi ubahan hidrotermal dan
Nusa Tenggara Barat, 2006. tekstur urat kuarsa di kawasan
Potensi Bahan galian Di Nusa hutan lindung Taliwang, Nusa
Tenggara Barat, 41 hal. Tenggara Barat. Jurnal Geologi
Febriansyah, Alif., Ariwibowo, Yoga dan Indonesia, Vol. 2 No. 3 September
Widiarso, 2014. Geologi, Altrasi 2007: 133-142
hidrothermal, dan Mineralisasi Prakarsa Arimbi Sejahtera, P.T.; 2007.
Daerah Onto dan Sekitarnya. Laporan Kegiatan Eksplorasi
Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu Endapan Bijih Mangan dan
Nusa Tenggara Barat. Geological Permintaan Perpanjangan
Engineering E-Journal, 6(2), 313-328. KP.Eksplorasi Daerah Lepadi dan
Herman, Danny Zulkifli, 2008. Mineralisasi Sekitarnya Kecamatan Pajo dan
pada batuan induk batugamping Huu, Kabupaten Dompu, Propinsi
didaerah Lepadi, Dompu, Nusa Nusa Tenggara Barat
Tenggara Barat. Indonesia Journal (KP.Eksplorasi No. 43/2006)
on Geoscience, 3(3), 175-182.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai