Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL

Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

No. Sampel

:1

Warna

: Putih bening

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

:7

Berat Jenis

: 2,65

Derajat Kejernihan

:Transparant

Tenacity

: Brittle

Komposisi kimia

: SiO2

Sistem Kristal

: Hexagonal

Golongan Mineral

: Silikat

Tekstur

Nama : Sulma Defiana


Nim

: D611 13 006

: Saccharoidal

Nama Mineral
Keterangan

: Kuarsa
:

Mineral dengan no. urut 1 ini memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri
fisiknya yaitu antara lain, Warna yang terlihat dari mineral ini yaitu Putih bening.
Dalam keadaan bubuk, mineral ini memiliki kenampakan warna putih. Kilap dari
mineral ini yaitu kilap kaca. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan.
Adapun pecahan dari mineral ini yaitu conchoidal yang merupakan pecahan dari

suatu mineral yang menyerupai lapisan kulit bawang. Mineral ini tidak memiliki
belahan yang merupakan kecenderungan mineral untuk terpisah melalui suatu bidang
yang rata. Kesan yang didapatkan ketika mineral dikenai sinar atau yang biasa
dikenal dengan kilap mineral yaitu menyerupai kaca sehingga memiliki kilap kaca
dengan kekerasan yaitu 7 skala Mohs (Rocks and Mineral) Tenacity atau sifat dalam
yang dimiliki oleh mineral ini ketika diberikan tekanan adalah brittle yakni mudah
rapuh dengan berat jenis atau perbandingan berat mineral ketika berada di air dan
ketika berada di udara adalah 2,65 gr/cm3 serta bersifat transparant yakni
mentransmisikan atau meneruskan cahaya yang masuk ke dalamnya. Komposisi
kimianya adalah SiO2 dengan bentuk mineral prismatik yakni memiliki bentuk seperti
prisma serta sistem kristal hexagonal, dan termasuk dalam golongan mineral silikat.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama mineral ini
adalah Kuarsa.
Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat
asam, setelah proses magmatisme ataupun proses hidrotermal yang bersuhu rendah
(berkisar 2000 4000C atau pada kondisi epitermal). Awalnya magma mengintrusi
batuan dipermukaan dan menghasilkan gejala-gejala intrusi sehingga terbentuklah
mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan asam. Kemudian seiring dengan
penurunan suhu karena penyerapan panas oleh batuan yang dilaluinya serta
penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma dari dapur magma dan
pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu pembentukan kristal kuarsa,
selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi tertentu sehingga
membentuk tekstur yang tertentu pula. Pada mineral kuarsa yang ditemukan ini
memiliki tekstur yang berupa tekstur saccharoidal yaitu tekstur mineral yang
menyerupai gula.
Mineral kuarsa digunakan untuk alat optik, batu asah (gerinda) dan kaca.
Kuarsa juga sering digunakan dalam industri keramik dan sebagai bahan baku
pembuatan tegel dan dalam industry.

Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.
-

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Diakses melalui website : http://kreasitekno.blogspot.com/2012/12/bab-iii-batuan3.html pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Diakses melalui website : http://obdum.blogspot.com/2010/10/kuarsa-sio2.html
pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

No. Sampel

:2

Warna

: Kuning

Cerat

: Hitam

Kilap

: Logam

Belahan

: Tidak Sempurna

Pecahan

: Uneven

Kekerasan

: 3,5 - 4

Berat Jenis

:-

Derajat Kejernihan

: Opaq

Tenacity

: Britle

Komposisi kimia

: CuFeS2

Sistem Kristal

: Tetragonal

Golongan Mineral

: Sulfida

Tekstur

Nama : Sulma Defiana


Nim

: D611 13 006

: veinlet

Nama Mineral
Keterangan

: Kalkopirit
:

Mineral dengan no. urut 2 ini memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri
fisiknya yaitu antara lain, Warna yang terlihat dari mineral ini yaitu kuning. Dalam
keadaan bubuk, mineral ini memiliki kenampakan warna hitam. Kilap dari mineral
ini yaitu kilap logam. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan/ kecenderungan
mineral untuk terpisah melalui suatu bidang yang rata yaitu belahan tidak sempurna.
Adapun pecahan dari mineral ini yaitu Uneven yang merupakan pecahan dari suatu

mineral yang tidak rata. Kesan yang didapatkan ketika mineral dikenai sinar atau
yang biasa dikenal dengan kilap mineral yaitu menyerupai logam sehingga memiliki
kilap logam dengan kekerasan 3,5 4 berdasarkan skala Mohs (Rocks and Mineral)
Tenacity atau sifat dalam yang dimiliki oleh mineral ini ketika diberikan tekanan
adalah brittle yaitu mudah rapuh serta bersifat opaq yakni tidak meneruskan cahaya
yang masuk ke dalamnya. Komposisi kimianya adalah SiO 2 dengan bentuk mineral
prismatik yakni memiliki sistem kristal tetragonal, dan termasuk dalam golongan
mineral sulfida. Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama
mineral ini adalah Kalkopirit.
Genesa atau proses pembentukan dari mineral ini tidak terlepas dari proses
alterasi mineral dan mineralisasi yaitu hidrotermal high temperatur. Dimana magma
sisa dari proses magmatisme masuk ke dalam rongga-rongga batuan samping atau
wallrock dan menghasilkan vein atu urat-urat hidrotermal mineral kalkopirit. Selain
dari proses hidrotermal, pembentukan kalkopirit juga dapat memalui proses skarn
yaitu

proses

alterasi

dan mineralisasi

yang

berhubungan dengan proses

metamorfisme kontak. Cairan sisa dari proses diferensiasi magma yang mengandung
volatil dan mineral mengintrusi celah atau rekahan batuan yang ukurannya sangat
kecil yaitu > 2 mm. Magma sisa ini mengisi rongga tersebut dan mengalami
mineralisasi. Tekstur yang terbentuk berupa urat-urat mineral kalkopirit yag
berukuran kecil sehingga tekstur ini disebut veinlet.
Pada saat ditemukan, mineral ini biasanya berasosiasi dengan mineral
galena,argentit,spalerit,pirit,barit dan pirrotit.
Adapun kegunaan dari mineral ini yaitu sebagai sumber dari tembaga(Cu)
yang besar, dan juga sebagai mineral yang mencirikan adanya mineral emas dan
perak pada batuan yang sama.
Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

No. Sampel

:3

Warna

: Putih keruh

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Sempurna

Pecahan

: Even

Kekerasan

:3

Berat Jenis

: 2,71

Derajat Kejernihan

: Translucent

Tenacity

: Brittle

Komposisi kimia

: CaCO3

Sistem Kristal

: Hexagonal

Golongan Mineral

: Karbonat

Tekstur

Nama : Sulma Defiana


Nim

: D611 13 006

: Bladed

Nama Mineral

: Kalsit

Keterangan

Mineral dengan no. urut 3 ini memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri
fisiknya yaitu antara lain, Warna yang terlihat dari mineral ini yaitu Putih keruh.
Dalam keadaan bubuk, mineral ini memiliki kenampakan warna putih. Kilap dari
mineral ini yaitu kilap kaca. Mineral ini memperlihatkan kesan belahan Sempurna.
Adapun pecahan dari mineral ini yaitu even yang merupakan pecahan dari suatu

mineral yang rata. Kesan yang didapatkan ketika mineral dikenai sinar atau yang
biasa dikenal dengan kilap mineral yaitu menyerupai kaca sehingga memiliki kilap
kaca dengan kekerasan yaitu 3 skala Mohs. Tenacity atau sifat dalam yang dimiliki
oleh mineral ini ketika diberikan tekanan adalah brittle yakni mudah rapuh dengan
berat jenis atau perbandingan berat mineral ketika berada di air dan ketika berada di
udara adalah 2,71 gr/cm3 serta bersifat translucent yakni mentransmisikan atau
meneruskan sedikit cahaya yang masuk ke dalamnya. Komposisi kimianya adalah
SiO2 dengan bentuk mineral prismatik yakni memiliki bentuk seperti prisma serta
sistem kristal hexagonal, dan termasuk dalam golongan mineral karbonat.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama mineral ini
adalah Kalsit.
Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan
melalui proses hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau
pulam/marmer (marble). Dapat juga diendapkan di sekitar/di sekeliling mata air, atau
aliran air, berupa travertin, tufa, atau sinter-gamping. Endapan kalsit sebagian besar
ditemukan dalam bentuk lensa-lensa atau merupakan asosiasi endapan mineral yang
lain, dan jarang ditemukan endapan kalsit murni dalam ukuran besar. Adapun mineral
kalsit yang ditemukan ini memiliki tekstur khusus yang berupa Bladed atau
pengisian mineral berbentuk prismatik di tubuh batuan.
Kalsit dipergunakan untuk keperluan pertanian, industri kimia, industri
makanan, industri metalurgi, industri konstruksi.
Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.
-

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung


- Diambil dari website : http://adnorthya.blogspot.com/2012/05/mineral-kalsit.html
Pada hari selasa 17 Maret 2015, pada pukul 21.00 WITA

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

No. Sampel

:4

Warna

: Putih bening

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

:7

Berat Jenis

: 2,65

Derajat Kejernihan

:Transparant

Tenacity

: Brittle

Komposisi kimia

: SiO2

Sistem Kristal

: Hexagonal

Golongan Mineral

: Silikat

Tekstur

Nama : Sulma Defiana


Nim

: D611 13 006

: Moss dan Comb

Nama Mineral
Keterangan

: Kuarsa
:

Mineral dengan no. urut 4 ini memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri
fisiknya yaitu antara lain, Warna yang terlihat dari mineral ini yaitu Putih bening.
Dalam keadaan bubuk, mineral ini memiliki kenampakan warna putih. Kilap dari
mineral ini yaitu kilap kaca. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan.
Adapun pecahan dari mineral ini yaitu concoidal yang merupakan pecahan dari suatu
mineral yang menyerupai lapisan kulit bawang. Mineral ini tidak memiliki belahan

yang merupakan kecenderungan mineral untuk terpisah melalui suatu bidang yang
rata. Kesan yang didapatkan ketika mineral dikenai sinar atau yang biasa dikenal
dengan kilap mineral yaitu menyerupai kaca sehingga memiliki kilap kaca dengan
kekerasan yaitu 7 skala Mohs (Rocks and Mineral) Tenacity atau sifat dalam yang
dimiliki oleh mineral ini ketika diberikan tekanan adalah brittle yakni mudah rapuh
dengan berat jenis atau perbandingan berat mineral ketika berada di air dan ketika
berada di udara adalah 2,65 gr/cm3 serta bersifat translucent yakni mentransmisikan
atau meneruskan sedikit cahaya yang masuk ke dalamnya. Komposisi kimianya
adalah SiO2 dengan bentuk mineral prismatik yakni memiliki bentuk seperti prisma
serta sistem kristal hexagonal, dan termasuk dalam golongan mineral silikat.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama mineral ini
adalah Kuarsa.
Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat
asam. Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejalagejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan
asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh
batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma
dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu
pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi
tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula. Pada mineral kuarsa yang
ditemukan ini memiliki tekstur yang berupa tekstur comb yaitu pengintian kristal
yang berbentuk sisir dan moss yaitu agregasi mineral colloform.
Adapun pemanfaatan dari kuarsa adalah untuk alat optik, batu asah (gerinda)
dan kaca. Kuarsa juga sering digunakan dalam industri keramik dan sebagai bahan
baku pembuatan tegel dan dalam industry.
Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Diakses melalui website : http://kreasitekno.blogspot.com/2012/12/bab-iii-batuan3.html pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Diakses melalui website : http://obdum.blogspot.com/2010/10/kuarsa-sio2.html
pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

No. Sampel

:5

Warna

: Putih bening

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

:7

Berat Jenis

: 2,65

Derajat Kejernihan

:Transparant

Tenacity

: Brittle

Komposisi kimia

: SiO2

Sistem Kristal

: Hexagonal

Golongan Mineral

: Silikat

Tekstur

Nama : Sulma Defiana


Nim

: D611 13 006

: Comb dan Saccharoidal

Nama Mineral
Keterangan

: Kuarsa
:

Mineral dengan no. urut 5 ini memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri
fisiknya yaitu antara lain, Warna yang terlihat dari mineral ini yaitu Putih bening.
Dalam keadaan bubuk, mineral ini memiliki kenampakan warna putih. Kilap dari
mineral ini yaitu kilap kaca. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan.
Adapun pecahan dari mineral ini yaitu concoidal yang merupakan pecahan dari suatu

mineral yang menyerupai lapisan kulit bawang. Mineral ini tidak memiliki belahan
yang merupakan kecenderungan mineral untuk terpisah melalui suatu bidang yang
rata. Kesan yang didapatkan ketika mineral dikenai sinar atau yang biasa dikenal
dengan kilap mineral yaitu menyerupai kaca sehingga memiliki kilap kaca dengan
kekerasan yaitu 7 skala Mohs (Rocks and Mineral) Tenacity atau sifat dalam yang
dimiliki oleh mineral ini ketika diberikan tekanan adalah brittle yakni mudah rapuh
dengan berat jenis atau perbandingan berat mineral ketika berada di air dan ketika
berada di udara adalah 2,65 gr/cm3 serta bersifat translucent yakni mentransmisikan
atau meneruskan sedikit cahaya yang masuk ke dalamnya. Komposisi kimianya
adalah SiO2 dengan bentuk mineral prismatik yakni memiliki bentuk seperti prisma
serta sistem kristal hexagonal, dan termasuk dalam golongan mineral silikat.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama mineral ini
adalah Kuarsa.
Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat
asam. Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejalagejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan
asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh
batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma
dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu
pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi
tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula. Pada mineral kuarsa yang
ditemukan ini memiliki tekstur yang berupa tekstur comb yaitu pengintian kristal
yang berbentuk sisir dan saccharoidal yaitu tekstur mineral yang menyerupai gula.
Mineral kuarsa digunakan untuk alat optik, batu asah (gerinda) dan kaca.
Kuarsa juga sering digunakan dalam industri keramik dan sebagai bahan baku
pembuatan tegel dan dalam industry.
Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Diakses melalui website : http://kreasitekno.blogspot.com/2012/12/bab-iii-batuan3.html pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Diakses melalui website : http://obdum.blogspot.com/2010/10/kuarsa-sio2.html
pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

No. Sampel

:6

Warna

: Putih bening

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

:7

Berat Jenis

: 2,65

Derajat Kejernihan

:Transparant

Tenacity

: Brittle

Komposisi kimia

: SiO2

Sistem Kristal

: Hexagonal

Golongan Mineral

: Silikat

Tekstur

Nama : Sulma Defiana


Nim

: D611 13 006

: Geode

Nama Mineral
Keterangan

: Kuarsa
:

Mineral dengan no. urut 6 ini memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri
fisiknya yaitu antara lain, Warna yang terlihat dari mineral ini yaitu Putih bening.
Dalam keadaan bubuk, mineral ini memiliki kenampakan warna putih. Kilap dari
mineral ini yaitu kilap kaca. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan.
Adapun pecahan dari mineral ini yaitu concoidal yang merupakan pecahan dari suatu

mineral yang menyerupai lapisan kulit bawang. Mineral ini tidak memiliki belahan
yang merupakan kecenderungan mineral untuk terpisah melalui suatu bidang yang
rata. Kesan yang didapatkan ketika mineral dikenai sinar atau yang biasa dikenal
dengan kilap mineral yaitu menyerupai kaca sehingga memiliki kilap kaca dengan
kekerasan yaitu 7 skala Mohs (Rocks and Mineral) Tenacity atau sifat dalam yang
dimiliki oleh mineral ini ketika diberikan tekanan adalah brittle yakni mudah rapuh
dengan berat jenis atau perbandingan berat mineral ketika berada di air dan ketika
berada di udara adalah 2,65 gr/cm3 serta bersifat translucent yakni mentransmisikan
atau meneruskan sedikit cahaya yang masuk ke dalamnya. Komposisi kimianya
adalah SiO2 dengan bentuk mineral prismatik yakni memiliki bentuk seperti prisma
serta sistem kristal hexagonal, dan termasuk dalam golongan mineral silikat.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama mineral ini
adalah Kuarsa.
Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat
asam. Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejalagejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan
asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh
batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma
dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu
pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi
tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula. Pada mineral kuarsa yang
ditemukan ini memiliki tekstur yang berupa tekstur geode yaitu batu yang berlubang
atau vugs dengan formasi Kristal internal.
Adapun pemanfaatan dari kuarsa adalah untuk alat optik, batu asah (gerinda)
dan kaca. Kuarsa juga sering digunakan dalam industri keramik dan sebagai bahan
baku pembuatan tegel dan dalam industry.
Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Diakses melalui website : http://kreasitekno.blogspot.com/2012/12/bab-iii-batuan3.html pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Diakses melalui website : http://obdum.blogspot.com/2010/10/kuarsa-sio2.html
pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

Nama : Sulma Defiana


Nim

No. Sampel

:7

Warna Segar

: Coklat Kemerahan

Cerat

: Coklat

Pecahan

: Uneven

Belahan

: Tidak Ada

Kilap

: Tanah

Kekerasan

: 5 - 5,5 Skala Mohs

Tenacity

: Brittle

Berat Jenis

: 4 gr/cm3

Derajat Kejernian

: Opaq

Komposisi Mineral

: Oksida Besi

Bentuk Mineral

: Bulat

Sistem Kristal

:-

Golongan Mineral

: Oksida Dan Hidroksida

Tekstur Khusus

: Colloform

Nama Mineral

: Limonit

Keterangan

: D611 13 006

Sifat fisik dari mineral ini yaitu berwarna segar coklat kemerahan dan warna
lapuk kecoklatan dengan pecahan uneven yakni permukaan yang tidak rata pada
bidang pecahannya serta tidak memiliki bidang belahan. Dalam keadaan bubuk,
mineral ini memiliki kenampakan warna coklat serta kesan yang didapatkan ketika
mineral dikenai sinar atau yang biasa dikenal dengan kilap mineral yaitu menyerupai

tanah sehingga memilki kilap tanah dengan kekerasan yaitu 5 5,5 Skala Mohs
(Rocks and Minerals). Tenacity atau sifat dalam yang dimiliki oleh mineral ini ketika
diberikan tekanan adalah brittle yakni mudah rapuh dengan berat jenis atau
perbandingan berat mineral ketika berada di air dan ketika berada di udara adalah 4
gr/cm3 serta bersifat opaq yakni tidak dapat mentransmisikan atau meneruskan
cahaya yang masuk ke dalamnya. Ketika didekatkan dengan magnet mineral ini tidak
akan tertarik, maka sifat lainnya adalah diamagnetik dan komposisi kimianya adalah
Hydrated iron oxides dengan bentuk mineral globular yakni memiliki bentuk seperti
bola serta sistem kristal amorf, dan termasuk dalam golongan mineral Oxides dan
Hydroxides. Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama
mineral ini adalah Limonit.
Mineral ini terbentuk melalui proses oksidasi dan pengkayaan supergen
(supergen enrichment). Batuan ultrabasa yang banyak mengandung besi (Fe)
mengalami pelapukan lalu masuk melalui celah-celah batuan karena adanya
perembesan air dan udara kemudian mengalami proses pencucian (leaching). Akibat
proses leaching ini , batuan yang tadinya kompak (padat) menjadi porous dan batuan
yang terbentuk disebut gossan. Mineral ini kemudian bereaksi dengan oksigen (O2)
sehingga membentuk mineral Limonit.
Mineral ini memiliki terkstur khusus colloform atau mineral berbentuk bulat
atau bundar yang menyebar di permukaan batuan. Tekstur ini terbentuk pada zona
oksidasi endapan mineral besi atau mineral residu dan terbentuk karena adanya
proses disolusi batuan karbonat dan silica atau laterit. Ukuran mineral yang berbedabeda pada permukaan batuan terbentuk oleh zona litoral lingkungan pengendapan
danau atau laut sebagai hasil flokulasi hidroksida akibat elektrolitik atau aktivitas
bakteri.
Mineral ini berasosiasi dengan endapan mineral sekunder seperti pirit,
hematite, prolusit, psilomelane, kalsit dan kuarsa. Limonit terdapat pada zona
oksidasi endapan besi, diproduksi oleh proses dekomposisi dari banyak mineral besi,
dan pada produk alterasi dari bijih besi khususnya sulfide.

Dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk dilebur menjadi besi dan baja,
untuk cat, semen, industri dasar, flux pada peleburan logam nonferous, sebagai
katalisator, jig

bed, untuk

mobil,

kapal,

keretaapi,

mesin-mesin,

alat-alat

pertambangan, alat-alat bangunan, dan alat-alat pertanian.

Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.
-

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


Acara

: Pengenalan Mineral

Hari/Tanggal : Rabu, 04 - 03 - 2015

No. Sampel

:8

Warna

: Putih bening

Cerat

: Putih

Kilap

: Kaca

Belahan

: Tidak ada

Pecahan

: Concoidal

Kekerasan

:7

Berat Jenis

: 2,65

Derajat Kejernihan

:Transparant

Tenacity

: Brittle

Komposisi kimia

: SiO2

Sistem Kristal

: Hexagonal

Golongan Mineral

: Silikat

Tekstur

Nama : Sulma Defiana


Nim

: D611 13 006

: Cavity Filling (Vuggy)

Nama Mineral
Keterangan

: Kuarsa
:

Mineral dengan no. urut 8 ini memiliki ciri-ciri fisik tertentu. Ciri-ciri
fisiknya yaitu antara lain, Warna yang terlihat dari mineral ini yaitu Putih bening.
Dalam keadaan bubuk, mineral ini memiliki kenampakan warna putih. Kilap dari
mineral ini yaitu kilap kaca. Mineral ini tidak memperlihatkan kesan belahan.
Adapun pecahan dari mineral ini yaitu concoidal yang merupakan pecahan dari suatu

mineral yang menyerupai lapisan kulit bawang. Mineral ini tidak memiliki belahan
yang merupakan kecenderungan mineral untuk terpisah melalui suatu bidang yang
rata. Kesan yang didapatkan ketika mineral dikenai sinar atau yang biasa dikenal
dengan kilap mineral yaitu menyerupai kaca sehingga memiliki kilap kaca dengan
kekerasan yaitu 7 skala Mohs (Rocks and Mineral) Tenacity atau sifat dalam yang
dimiliki oleh mineral ini ketika diberikan tekanan adalah brittle yakni mudah rapuh
dengan berat jenis atau perbandingan berat mineral ketika berada di air dan ketika
berada di udara adalah 2,65 gr/cm3 serta bersifat translucent yakni mentransmisikan
atau meneruskan sedikit cahaya yang masuk ke dalamnya. Komposisi kimianya
adalah SiO2 dengan bentuk mineral prismatik yakni memiliki bentuk seperti prisma
serta sistem kristal hexagonal, dan termasuk dalam golongan mineral silikat.
Berdasarkan sifat fisik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nama mineral ini
adalah Kuarsa.
Proses pembentukan kuarsa yaitu melalui pembekuan magma yang bersifat
asam. Awalnya magma mengintrusi batuan dipermukaan dan menghasilkan gejalagejala intrusi sehingga terbentuklah mineral-mineral yang bersifat holokristalin dan
asam. Kemudian seiring dengan penurunan suhu karena penyerapan panas oleh
batuan yang dilaluinya serta penurunan tekanan akibat semakin menjauhnya magma
dari dapur magma dan pengaruh gravitasi sehingga memasuki tahap pada suhu
pembentukan kristal kuarsa, selanjutnya terbentuklah mineral kuarsa dengan kondisi
tertentu sehingga membentuk tekstur yang tertentu pula. Pada mineral kuarsa yang
ditemukan ini memiliki tekstur yang berupa tekstur Cavity filling (vuggy) yaitu
rongga sisa karena pengisian yang tidak selesai.
Adapun pemanfaatan dari kuarsa adalah untuk alat optik, batu asah (gerinda)
dan kaca. Kuarsa juga sering digunakan dalam industri keramik dan sebagai bahan
baku pembuatan tegel dan dalam industry.
Referensi :
- Simon & Schuster's lnc, 1988. Rock And Mineral. The American museum of
natural history, New York.

Mohamad Reza Widiatmo. Deskripsi Mineral. Universitas Padjadjaran,


Bandung.

- Diakses melalui website : http://kreasitekno.blogspot.com/2012/12/bab-iii-batuan3.html pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Diakses melalui website : http://obdum.blogspot.com/2010/10/kuarsa-sio2.html
pada hari selasa, 17 Maret 2015. Pukul 20.00 WITA
- Graha,DS., 1987.Batuan dan Mineral. Nova: Bandung

Anda mungkin juga menyukai