Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI MINERALOGI DAN MINERAL

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara
terjadinya dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana
mengenai arti mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan
dikalangan awam. Sering diartikan sebagai bahan bukan organik (anorganik). Maka
pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui
walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya
(Danisworo, 1994).

Definisi mineral menurut beberapa ahli:

1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai
atom-atom yang tersusun secara teratur.

2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam
dan bukan hasil suatu kehidupan.

Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau suatu
pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak
termasuk didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi
baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak menghilangkan suatu
ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai: bahan alam,
mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa.
Beberapa Proses pembentukan mineral

1. Proses magmatis

Sesuai namanya, proses pembentukan mineral ini terjadi di dapur magma primer
sehingga mineral yang terbentuk akan bersifat ultra basa untuk kemudian
mengalami pendinginan dan pembekuan hingga membentuk mineral – mineral bijih
dan silikat.

2. Proses Sedimenter

Proses ini menghasilkan endapan yang berasal dari proses pengendapan beberapa
mineral dan telah mengalami pelapukan batuan sebelumnya. Hingga akhirnya
terkumpul dan tersedimentasi di suatu tempat.

3. Proses Metamorfisme

Pada proses ini terbentuk batuan metamorf yang berasal dari mineral batuan beku,
mineral metamorf dan mineral batuan sedimen. Di proses metamorfisme ini terjadi
perubahan dari suatu mineral menjadi mineral baru atau menghasilkan mineral yang
sama akan tetapi mempunyai sifat berbeda sebab menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan yang baru. Contoh perubahan mineral lama menjadi mineral baru yaitu
mineral homblende menjadi mineral serpentine, sedangkan perubahan mineral lama
menjadi mineral sama dengan sifat berbeda yaitu mineral calcite menjadi mineral
calcite kembali namun dengan sifat yang berbeda.
Dalam mengidentifikasi mineral (analisis petrologi : kenampakan megaskopis dengan
mata telanjang atau bantuan loop/kaca pembesar)untuk kebutuhan penamaan
mineral , ada beberapa sifat fisiknya yang harus kita ketahui, yaitu:

1. Warna
Warna merupakan kenampakan mineral karena mineral terkena cahaya normal
(matahari, lampu, dll). Misalnya hematit berwarna merah, kuarsa tidak berwarna,
gipsum berwarna putih, dsb.

kuarsa walaupun tidak berwarna tetap indah (sumber: kidsgen.blogspot.com)

2. Kilap
Kilap merupakan kenampakan mineral akibat memantulkan cahaya, terus apa
bedanya dengan warna?? Kalo warna kan seperti yang disebutkan di atas, kalo kilap
ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu; kilap logam dan kilap nonlogam.
a. Kilap logam kenampakan mineral seperti logam, misalnya mineral galena, pirit, dll
b. Kilap nonlogam terbagi menjadi (beserta contoh mineralnya) ; kilap intan (intan),
kilap kaca (kuarsa), kilap sutera (gipsum), kilap damar (sphalerit), kilap mutiara
(dolomit), kilap lemak (talk), kilap tanah (bauksit).
mineral emas memiliki kilap logam (sumber: galleries.com)

3. Cerat
Cerat merupakan kenampakan mineral dalam bentuk serbuk (mineralnya digerus
gitu lho). Terus diamati aja warna cerat/hasil gerusan mineral-mineral tersebut,
mineral yang berwarna merah belum tentu ceratnya juga warna merah lho. Misalnya
biotit warnanya coklat, ceratnya malah tidak berwarna, dll.

4. Bentuk
Kenampakan bentuk kristal ini mengamatinya biasanya dengan bantuan loop/kaca
pembesar, tapi kalo mineralnya gede-gede ya gak perlu. Bentuk mineral bisa dibagi
menjadi; amorf (tidak berbentuk), dan berbentuk kristal ; isometrik, tetragonal,
heksagonal, rhombik, monoklin, dan triklin.

5. Belahan
Belahan ini merupakan kenampakan mineral terbelah (beda lho sama pecah).
Belahan ini bisanya berbentuk bidang yang datar dan mulus (seperti dicetak gitu lah
kenampakannya). Belahan dibedakan menjadi beberapa arah (contoh mineralnya),
yaitu; belahan satu arah (muskovit), dua arah (ortoklas), tiga arah (kalsit). Bidang
belahan boleh saling tegak lurus ataupun tidak, contoh yang tegak lurus itu mineral
halit, yang tidak tegak lurus misalnya kalsit.
amethys ini masih satu keluarga dengan kuarsa, indah sekali ya (sumber:
3dchem.com)

6. Pecahan
Pecahan itu maksudnya kalo mineral itu dipecahkan, nah kenampakan bekas
pecahnya itu seperti apa. Pembagiannya (contoh mineralnya); pecahan concoidal
yaitu seperti bekas pecahan botol (kuarsa), spliteri atau fibrous pecahan yang
berserat (asbes), pecahan uneven atau permukaan kasar dan tidak teratur (pirit), dan
terakhir hackly atau permukaan kasar dan runcing2 (perak).

7. Kekerasan
Kekerasan disini bukan tingkat kriminalitas ya.. hehe.. kekerasan adalah tingkat
ketahan mineral terhadap goresan. Skala kekerasan ini sudah ada yang buat, yaitu
skala mosh dari nilai 1-10 (makin besar angka tingkat kekerasan makin tinggi), yaitu;
1. Talk, 2. Gipsum, 3. Kalsit, 4. Fluorit, 5. Apatit, 6. Ortoklas, 7. Kuarsa, 8. Topaz, 9.
Korundum, 10. Intan. Wow, intan selain indah ternya keras sekali ya. Cara
mengindentifikasi secara sederhana kekerasan suatu mineral dengan
membandingkan kekerasan mineral dengan beberapa barang yang ada disekitar kita
yang sudah diketahui tingkat kekerasannya, yaitu:
a. Kuku kita : 2,5
b. Tembaga : 3
c. Pecahan kaca : 5,5 – 6
d. Pisau baja : 5,5 – 6
e. Kikir baja : 6,5 – 7
Itu alat2nya, tapi kalo punya mineral yang sudah disebutkan tadi diatas (1-10)
perbandingannya pasti lebih akurat.
intan merupakan mineral dengan kekerasan tertinggi (sumber: diamond.com)

8. Berat jenis
Untuk tahu berat jenis ini kita bisa memanfaatkan beberapa alat berupa piknometer,
gelas ukur, dan neraca air.

9. Daya tahan mineral untuk tidak menjadi pecah (tenacity)


Caranya dengan membengkokkan mineral2 yang ingin diidentifikasi, dibagi menjadi
(contoh mineralnya):
a.Brittle yaitu hancur menjadi pecahan-pecahan runcing (kuarsa)
b.Melleable yaitu dapat diubah2 bentuknya tanpa menjadi pecah (tembaga)
c.Sectile yaitu dapat diiris-iris dengan pisau (talk)
d.Fleksibel yaitu dapat dibengkokkan tapi tidak bisa kembali sendiri seperti semula
(selenit)
e.Elastis yaitu dapat dibengkokkan dan bisa kembali seperti semula dengan
sendirinya (muskovit)

10. Cara mineral meneruskan cahaya


Percobaanya dengan melihat suatu benda dari sebalik mineral yang akan
diidentifikasi, pembagiannya yaitu:
a.Mineral transparan jika benda yang ada disebalik mineral dapat terlihat jelas
b.Mineral translucent jika benda yang ada di sebalik mineral tidak terlihat jelas, atau
terlihat sangat samar2
c.Mineral opaq jika benda yang ada di sebalik mineral tidak terlihat sama sekali,
karena minerl tidak meneruskan cahaya.
11. Sifat lainnya: rasa, bau, kelistrikan, kemagnetan, daya hantar panas,
keradioaktifan, posporisensi, dan fluorinsensi
Sifat lain-lain yang mudah diidentifikasi yaitu rasa (dicicipi jangan dimakan tapi ya..
hehe), baunya dengan dicium (mesra sekali sama mineral), dan kemagnetan dengan
medekatkan ke magnet apakah ditarik kuat oleh magnet (feromagnetik), ditarik
lemah oleh magnet (paramagnetik) atau tidak ditarik (diamagnetik).

KEGUNAAN MINERAL DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT:

1. MINERAL PERMATA

Contoh : intan, corundum, beryl, tourmaline, topaz, zircon, quartz.

2. MINERAL PERHIASAN

 Calcite dalam bentuk Pualam atau Aventurine.


 Serpentine yang hijau atau hijau kekuningan banyak digunakan
 Malachite
 Azurite merupakan mineral utama dalam Lapis Lazuli, berwarna biru tua
 Rhondonite banyak dipakai karena berwarna merah muda
 Gypsum yang digunakan adalah varietas-varietas Alabaster
 Jade yang berupa mineral Jadeit ( sejenis Piroksin ) atau Nepherie (salah satu
jenis Amphibole). mengingat sifatnya yang keras dan warnanya banyak
digunakan sebagai barang-barang ukiran, keperluan sehari-hari dll. Di RRC bayak
digunakan unuk barang-barang ukiran atau batu Giok

3. MINERAL PENGGOSOK

Contoh mineral untuk campuran atau flux :

 Calcite dalam proses peleburan


 Flourite dalam industri baja
 Quartz dalam peleburan tembaga

Contoh mineral untuk kapur semen :

 Calcite dalam batuan kapur banyak digunakan dalam industri semen dan cat
 Gypsum banyak untuk bubuk gyps, digunakan dalam industri semen.

Contoh mineral bahan tahan api :

 Magnesite banyak digunakan dalam pembuatan batu bata yang tahan api.
 Dolomite seperti pada Magnesit tetapi lebih murah harganya.
 Kyanite, Andalusite, Dumortierite banyak digunakan untuk pembuatan porseline
yang tahan suhu tinggi untuk kepentingan laboratorium
 Graphite banyak digunakan dalam industri baja
 Chromite banyak dipakai dalam pembuatan tungku-tungku peleburan. Asbes,
Zircon, Talk, Mica maupun lempung banyak juga digunakan untuk maksud
seperti diatas.
Contoh mineral sebagai bahan baku pembuatan pot, gelas, dan email:

 Lempung banyak digunakan dalam industri karena dalam keadaan basah dapat
dibentuk dengan mudah, yang kemudian dipanasi akan memberikan bahan-
bahan yang kuat dan tahan lama. Banyak digunakan dalama pembuatan batu
merah, alat-alat keperluan rumah tangga, alat-alat listrik, dll.
 Quartz dan Feldspar dalam bentuk pasir atau batuan pasir banyak digunakan
dalam industri gelas. Khususnya Feldspar mengingat kandungan Al nya, kini
banyak digantikan dengan Nelpheli.
 Flourite banyak digunakn dalam pembuatan gelas yang tidak tembus cahaya,
begitu juga untuk gelas-gelas yang berwarna.

Contoh mineral sebagai bahan pembuatan pupuk batuan:

 Apatite dan Collophanit untuk pembuatan pupuk yang mengandung phospor.


 Sylvite untuk pembuatan batuan yang mengandung kalium.
 Soda Niter untuk pupuk yang mengandung nitrogen.

Anda mungkin juga menyukai