1. Kerak
Merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan yang lebih ringan
dibandingkan dengan batuan mantel di bawahnya. Densitas rata-rata 2.7 gr/cc.
Ketebalannya tidak merata, perbedaan ketebalan ini menimbulkan perbedaan
elevasi antara benua dan samudera. Pada daerah pegunungan ketebalannya
lebih dari 50 km dan pada beberapa samudera kurang dari 5 km. Berdasarkan
data kegempaan dan komposisi material pembentuknya, para ahli membagi
menjadi kerak benua dan kerak samudera.
a. Kerak benua, terdiri dari batuan granitik, ketebalan rata-rata 45 km,
berkisar antara 30–50 km. Kaya akan unsur Si dan Al, maka disebut
juga sebagai lapisan SiAl.
b. Kerak samudera, terdiri dari batuan basaltik, tebalnya sekitar 7 km.
Kaya akan unsur Si dan Mg, maka disebut juga sebagai lapisan SiMa.
2. Selubung atau Mantel Bumi
Selubung atau mantel merupakan lapisan dibawah kerak yang tebalnya
mencapai 2.900 km. Mantel terletak diantara lapisan inti luar dengan kerak.
Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu 1,400 ºC-2.500ºC. Karena
terdiri dari material yang cair, selubung bumi sering disebut sebagai
lapisan astenosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya pergerakan-
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
c. Jelas (distinct), bidang belahan jelas, tetapi tidak begitu rata, dapat
dipecah pada arah lain dengan mudah.
d. Tidak jelas (indistinct), dimana kemungkinan untuk membentuk
belahan dan pecahan akibat adanya tekanan adalah sama besar.
e. Tidak sempurna (imperfect), dimana bidang belahan sangat tidak rata,
sehingga kemungkinan untuk membentuk belahan sangat kecil
daripada untuk membentuk pecahan.
7. Pecahan (fracture)
Adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak
rata dan tidak teratur. Pecahan dapat dibedakan menjadi:
a. Pecahan konkoidal, bila memperhatikan gelombang yang melengkung
di permukaan pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan
botol.
b. Pecahan berserat (fibrous), bila menunjukkan kenampakan seperti
serat, contohnya asbes dan augit.
c. Pecahan tidak rata (uneven), bila memperlihatkan permukaan yang
tidak teratur dan kasar, misalnya pada garnet.
d. Pecahan rata (even), bila permukaannya rata dan cukup halus,
contohnya mineral lempung.
e. Pecahan runcing (hackly), bila permukaannya tidak teratur, kasar, dan
ujungnya runcing, contohnya mineral kelompok logam murni seperti
emas dan perak.
8. Daya Tahan Terhadap Pukulan (Tenacity)
Tenacity adalah suatu daya tahan mineral terhadap pemecahan,
pembengkokan, penghancuran, dan pemotongan. Macam-macam tenacity
yaitu:
a. Brittle, yaitu apabila mineral mudah hancur menjadi tepung halus.
Contohnya, kalsit, kuarsa, dan hematit.
b. Sectile, yaitu apabila mineral mudah terpotong pisau dengan tidak
berkurang menjadi tepung. Contohnya, gipsum dan serargirit.
7
8