Anda di halaman 1dari 31

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………..2

PEMBAHASAN MATERI

A. MINERALOGI

SEJARAH MINERALOGI…………………………………………………………………………………..3

PENGERTIAN MINERALOGI…………………………………………………………………………….7

PENAMAAN MINERAL…………………………………………………………………………………….9

KEGUNAAN MINERAL…………………………………………………………………………………….12

KASUS PERTAMBANGAN DI INDONESIA………………………………………….……………..15

B. KRISTALOGRAFI

DEFINISI………………………………………………………………………………………………………….18

MORFOLOGI KRISTAL………………………………………………………………………………………18

1
SUMBU KRISTAL………………………………………………………………………………………………19

UNSUR SIMETRI KRISTAL………………………………………………………………………………….25

KLASIFIKASI KRISTAL…………………………………………………………………………………………27

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….29

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang


Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan
serta pengetahuan sehingga makalah bahasa Indonesia tentang ‘Mineralogi dan
Kristalografi’ ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Saya berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan
rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang
Mineralogi dan Kristalografi yang merupakan salah satu bagian dari mata kuliah
Mineralogi.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil saya susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya meminta maaf
bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa
saya juga berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun dari para
pembaca demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Terimakasih

Wassalam’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 2 Oktober 2019

Penyusun

3
MINERALOGI

Sejarah mineralogi

Penulisan awal tentang mineralogi, terutama pada batu permata, berasal dari
Babylonia kuno,Dunia Yunani-Romawi kuno, Cina kuno dan abad pertengahan, dan
teks-teks bahasa Sansekerta dari India kuno . Buku-buku tentang hal ini
termasPenulisan awal tentang mineralogi, terutama pada batu permata, berasal dari
Babyloniauk Naturalis Historia dari Pliny the Elder yang tidak hanya menjelaskan
banyak mineral berbeda tetapi juga menjelaskan banyak dari sifat-sifatnya. Spesialis
Renaisans Jerman Georgius Agricola menulis karya-karya seperti De re metallica
( On Metals , 1556) dan De Natura Fossilium ( On the Nature of Rocks , 1546) yang
memulai pendekatan ilmiah untuk subjek tersebut. Studi ilmiah sistematis mineral dan
batuan dikembangkan di Eropa pasca- Renaissance . Studi mineralogi modern
didasarkan pada prinsip-prinsip kristalografi dan studi mikroskopis dari bagian-bagian
batuan dengan penemuan mikroskop pada abad ke-17.

Eropa dan Timur Tengah


Para penulis Yunani kuno, Aristoteles (384–322 SM) dan Theophrastus (370-285
SM) adalah yang pertama dalam tradisi Barat yang menulis mineral dan sifat-sifatnya,
serta penjelasan metafisik untuk mereka. Filsuf Yunani, Aristoteles, menulis
Meteorologica- nya, dan di dalamnya berteori bahwa semua zat yang diketahui terdiri
dari air, udara, bumi, dan api, dengan sifat kering, lembab, panas, dan dingin. Filsuf
dan ahli botani Yunani, Theophrastus, menulis De Mineralibus , yang menerima
pandangan Aristoteles, dan membagi mineral menjadi dua kategori: mineral yang
terkena panas dan mineral yang dipengaruhi oleh kelembaban.

Teori emanasi dan exhalasi ( anathumiaseis ) dari Aristoteles termasuk spekulasi


awal tentang ilmu bumi termasuk mineralogi. Menurut teorinya, sementara logam
seharusnya dibekukan melalui pernafasan lembab, pernafasan gas kering
( pneumatodestera ) adalah bahan penyebab efisien dari mineral yang ditemukan di
tanah bumi. Ia mendalilkan gagasan-gagasan ini dengan menggunakan contoh-contoh
uap air di permukaan bumi (uap lembab 'berpotensi seperti air'), sementara yang lain
berasal dari bumi itu sendiri, berkaitan dengan atribut panas, kering, berasap, dan
sangat mudah terbakar ('berpotensi seperti api'). Teori metafisika Aristoteles dari
zaman kuno memiliki pengaruh luas terhadap teori serupa yang ditemukan di Eropa
abad pertengahan kemudian, seperti catatan sejarawan Berthelot:

Teori pernafasan adalah titik tolak untuk ide-ide selanjutnya


tentang generasi logam di bumi, yang kita temui dengan Proclus , dan
yang memerintah sepanjang abad pertengahan .

4
Asbes berserat pada muskovit

Terminologi mineral kuno Yunani juga telah menembus zaman dengan penggunaan
luas di zaman modern. Sebagai contoh, kata Yunani asbestos (artinya 'tidak dapat
dibedakan', atau 'tidak dapat padam'), untuk mineral yang tidak biasa yang dikenal
sekarang mengandung struktur berserat . Sejarawan kuno Strabo (63 SM-19 M) dan
Pliny the Elder (23-79 M) keduanya menulis asbes, kualitasnya, dan asal-usulnya,
dengan kepercayaan Helenistik bahwa itu adalah sejenis sayuran . Pliny the Elder
mendaftarkannya sebagai mineral yang umum di India, sedangkan sejarawan Yu
Huan (239-265 M) dari Cina mendaftarkan 'kain tahan api' ini sebagai produk dari
Roma atau Arab kuno (Cina: Daqin ). Meskipun dokumentasi mineral-mineral ini
pada zaman kuno tidak sesuai dengan cara klasifikasi ilmiah modern, masih ada karya
tulis yang luas tentang mineralogi awal.

Penatua

bentuk oktahedral dari berlian.

Kalung kuning Baltik dengan serangga yang terperangkap

Misalnya, Pliny mencurahkan lima volume seluruh karyanya Naturalis Historia (77 M)
untuk klasifikasi "bumi, logam, batu, dan permata". Ia tidak hanya menjelaskan
banyak mineral yang tidak diketahui oleh Theophrastus , tetapi juga membahas
aplikasi dan sifatnya. Dia adalah orang pertama yang dengan benar mengenali
asal-usul ambar misalnya, sebagai sisa fosil pohon resin dari pengamatan serangga
yang terperangkap dalam beberapa sampel. Dia meletakkan dasar kristalografi dengan
membahas kebiasaan kristal , terutama bentuk oktahedral berlian . Pembahasannya

5
tentang metode penambangan tidak tertandingi di dunia kuno, dan termasuk, misalnya,
saksi mata penambangan emas di Spanyol utara, akun yang sepenuhnya dikonfirmasi
oleh penelitian modern.

Namun, sebelum karya-karya dasar yang lebih definitif tentang mineralogi pada abad
ke-16, orang-orang kuno mengenali tidak lebih dari 350 mineral untuk didaftar dan
diuraikan.

Tiongkok dan Timur Jauh


Di Tiongkok kuno, daftar mineral tertua yang ada sejak abad ke-4 SM, dengan buku
Ji Ni Zi yang memuat dua puluh empat mineral. Gagasan Cina tentang mineralogi
metafisik terbentang hingga setidaknya Dinasti Han kuno (202 SM – 220 M). Dari
teks Huai Nan Zi abad ke-2 SM, orang Cina menggunakan istilah ideologis Tao untuk
menggambarkan meteorologi , curah hujan , berbagai jenis mineral, metalurgi, dan
alkimia. Meskipun pemahaman konsep-konsep ini pada zaman Han pada dasarnya
adalah Tao, teori-teori yang diajukan mirip dengan teori Aristotelian tentang
pernafasan mineralogi (disebutkan di atas). Pada 122 SM, orang Cina telah
merumuskan teori untuk metamorfosis mineral, meskipun dicatat oleh para sejarawan
seperti Dubs bahwa tradisi doktrin Cina alkimia-mineralogi berasal dari Sekolah
Naturalis yang dipimpin oleh filsuf Zou Yan. (305 SM – 240 SM). Dalam kategori
luas batuan dan batu (shi) dan logam dan paduan (jin), pada zaman Han orang Cina
memiliki ratusan (jika tidak ribuan) jenis batu dan mineral yang terdaftar, bersama
dengan teori tentang bagaimana mereka terbentuk .

Pada abad ke-5 M, Pangeran Qian Ping Wang dari Dinasti Song Liu menulis dalam
ensiklopedia Tai-ping Yu Lan (sekitar 444 M, dari buku yang hilang Dian Shu , atau
Manajemen Semua Teknik ):

Benda-benda paling berharga di dunia disimpan di wilayah paling


dalam dari semuanya. Misalnya ada orpiment . Setelah seribu tahun
itu berubah menjadi realgar . Setelah seribu tahun, realgar itu
berubah menjadi emas kuning. [15]

Di Cina kuno dan abad pertengahan, mineralogi terikat erat dengan pengamatan
empiris dalam bidang farmasi dan kedokteran . Sebagai contoh, ahli horologi terkenal
dan insinyur mesin Su Song (1020-1101 M) dari Dinasti Song (960-1279 M) menulis
tentang mineralogi dan farmakologi dalam bukunya Ben Cao Tu Jing tahun 1070. Di
dalamnya ia menciptakan pendekatan sistematis untuk mendaftar berbagai mineral
yang berbeda dan penggunaannya dalam ramuan obat, seperti semua bentuk mika
yang dikenal luas yang dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit
melalui pencernaan . Su Song juga menulis tentang fraktur subconchoidal dari
cinnabar asli, tanda-tanda lapisan bijih, dan memberikan deskripsi tentang bentuk
kristal. Mirip dengan saluran bijih yang dibentuk oleh sirkulasi air tanah yang
disebutkan di atas dengan ilmuwan Jerman Agricola, Su Song membuat pernyataan
serupa tentang tembaga karbonat , seperti yang dilakukan Ri Hua Ben Cao
sebelumnya pada 970 Masehi dengan tembaga sulfat .

Ilmuwan Dinasti Yuan, Zhang Si-xiao (wafat pada tahun 1332 M) memberikan risalah
awal tentang konsep lapisan bijih dari sirkulasi air tanah dan celah batuan, dua abad

6
sebelum Georgius Agricola mencapai kesimpulan yang sama. Dalam bukunya
Suo-Nan Wen Ji , ia menerapkan teori ini dalam menggambarkan deposisi mineral
dengan penguapan (atau presipitasi dari) air tanah di saluran bijih.

Selain teori alkimia yang diajukan di atas, penulis China kemudian seperti dokter
Dinasti Ming Li Shizhen (1518-1593 M) menulis mineralogi dalam istilah yang mirip
dengan teori metafisika Aristoteles, seperti yang terakhir ditulis dalam risalah farmasi
Běncǎo Gāngmù (本草綱目, Kompendium Materia Medica , 1596). Tokoh lain dari
era Ming, ahli geografi terkenal Xu Xiake (1587–1641) menulis tentang lapisan
mineral dan sekis mika dalam risalahnya. Namun, sementara literatur Eropa tentang
mineralogi menjadi luas dan beragam, para penulis dinasti Ming dan Qing menulis
sedikit tentang subjek (bahkan dibandingkan dengan Cina pada era Song sebelumnya).
Satu-satunya karya lain dari dua era ini yang layak disebut adalah Pin Shi (Hirarki
Batu) Yu Jun pada tahun 1617, Guai Shi Lu (Strange Rocks) dari Song Luo pada
tahun 1665, dan Guan Shi Lu (Mengamati Batu) pada tahun 1668. Namun, satu tokoh
dari era Song yang layak disebutkan di atas semuanya adalah Shen Kuo.

7
DEFINISI MINERALOGI DAN MINERAL

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai
mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya
dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai
arti mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan
awam. Sering diartikan sebagai bahan bukan organik (anorganik). Maka pengertian
yang jelas dari batasan mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun
dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya (Danisworo,
1994).

Definisi mineral menurut beberapa ahli:

1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai
atom-atom yang tersusun secara teratur.

2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan
bukan hasil suatu kehidupan.

Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau suatu
pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak termasuk
didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi baru atau
definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak menghilangkan suatu ketentuan
umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai: bahan alam, mempunyai sifat fisis
dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa.

8
Beberapa Proses pembentukan mineral

1. Proses magmatis

Sesuai namanya, proses pembentukan mineral ini terjadi di dapur magma primer
sehingga mineral yang terbentuk akan bersifat ultra basa untuk kemudian mengalami
pendinginan dan pembekuan hingga membentuk mineral – mineral bijih dan silikat

2. Proses Sedimenter

Proses ini menghasilkan endapan yang berasal dari proses pengendapan beberapa
mineral dan telah mengalami pelapukan batuan sebelumnya. Hingga akhirnya
terkumpul dan tersedimentasi di suatu tempat.

3. Proses Metamorfisme

Pada proses ini terbentuk batuan metamorf yang berasal dari mineral batuan beku,
mineral metamorf dan mineral batuan sedimen. Di proses metamorfisme ini terjadi
perubahan dari suatu mineral menjadi mineral baru atau menghasilkan mineral yang
sama akan tetapi mempunyai sifat berbeda sebab menyesuaikan dengan keadaan
lingkungan yang baru. Contoh perubahan mineral lama menjadi mineral baru yaitu
mineral homblende menjadi mineral serpentine, sedangkan perubahan mineral lama
menjadi mineral sama dengan sifat berbeda yaitu mineral calcite menjadi mineral
calcite kembali namun dengan sifat yang berbeda.

9
PENAMAAN MINERAL

Dalam mengidentifikasi mineral (analisis petrologi : kenampakan megaskopis dengan


mata telanjang atau bantuan loop/kaca pembesar)untuk kebutuhan penamaan mineral ,
ada beberapa sifat fisiknya yang harus kita ketahui, yaitu:

1. Warna

Warna merupakan kenampakan mineral karena mineral terkena cahaya normal


(matahari, lampu, dll). Misalnya hematit berwarna merah, kuarsa tidak berwarna,
gipsum berwarna putih, dsb.

kuarsa walaupun tidak berwarna tetap indah

2. Kilap

Kilap merupakan kenampakan mineral akibat memantulkan cahaya, kilap ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu; kilap logam dan kilap nonlogam

a. Kilap logam kenampakan mineral seperti logam, misalnya mineral galena, pirit, dll
b. Kilap nonlogam terbagi menjadi (beserta contoh mineralnya) ; kilap intan (intan),

kilap kaca (kuarsa), kilap sutera (gipsum), kilap damar (sphalerit), kilap mutiara
(dolomit), kilap lemak (talk), kilap tanah (bauksit).

10
mineral emas memiliki kilap logam

3. Cerat

Cerat merupakan kenampakan mineral dalam bentuk serbuk (mineralnya digerus gitu
lho). Terus diamati aja warna cerat/hasil gerusan mineral-mineral tersebut, mineral
yang berwarna merah belum tentu ceratnya juga warna merah lho. Misalnya biotit
warnanya coklat, ceratnya malah tidak berwarna, dll.

4. Bentuk

Kenampakan bentuk kristal ini mengamatinya biasanya dengan bantuan loop/kaca


pembesar, tapi kalo mineralnya gede-gede ya gak perlu. Bentuk mineral bisa dibagi
menjadi; amorf (tidak berbentuk), dan berbentuk kristal ; isometrik, tetragonal,
heksagonal, rhombik, monoklin, dan triklin.

5. Belahan

Belahan ini merupakan kenampakan mineral terbelah (beda lho sama pecah). Belahan
ini bisanya berbentuk bidang yang datar dan mulus (seperti dicetak gitu lah
kenampakannya). Belahan dibedakan menjadi beberapa arah (contoh mineralnya),
yaitu; belahan satu arah (muskovit), dua arah (ortoklas), tiga arah (kalsit). Bidang
belahan boleh saling tegak lurus ataupun tidak, contoh yang tegak lurus itu mineral
halit, yang tidak tegak lurus misalnya kalsit.

11
amethys ini masih satu keluarga dengan kuarsa

6. Pecahan

Pecahan itu maksudnya kalo mineral itu dipecahkan, nah kenampakan bekas
pecahnya itu seperti apa. Pembagiannya (contoh mineralnya); pecahan concoidal yaitu
seperti bekas pecahan botol (kuarsa), spliteri atau fibrous pecahan yang berserat
(asbes), pecahan uneven atau permukaan kasar dan tidak teratur (pirit), dan terakhir
hackly atau permukaan kasar dan runcing-runcing (perak).

7. Kekerasan

Kekerasan adalah tingkat ketahan mineral terhadap goresan. Skala kekerasan ini
sudah ada yang buat, yaitu skala mosh dari nilai 1-10 (makin besar angka tingkat
kekerasan makin tinggi), yaitu; 1. Talk, 2. Gipsum, 3. Kalsit, 4. Fluorit, 5. Apatit, 6.
Ortoklas, 7. Kuarsa, 8. Topaz, 9. Korundum, 10. Intan. Wow, intan selain indah
ternya keras sekali ya. Cara mengindentifikasi secara sederhana kekerasan suatu
mineral dengan membandingkan kekerasan mineral dengan beberapa barang yang ada
disekitar kita yang sudah diketahui tingkat kekerasannya, yaitu:
a. Kuku kita : 2,5
b. Tembaga : 3
c. Pecahan kaca : 5,5 – 6
d. Pisau baja : 5,5 – 6
e. Kikir baja : 6,5 – 7

intan merupakan mineral dengan kekerasan tertinggi

8. Berat jenis

Untuk tahu berat jenis ini kita bisa memanfaatkan beberapa alat berupa piknometer,
gelas ukur, dan neraca air.

9. Daya tahan mineral untuk tidak menjadi pecah (tenacity)

12
Caranya dengan membengkokkan mineral-mineral yang ingin diidentifikasi, dibagi
menjadi (contoh mineralnya):

a. Brittle yaitu hancur menjadi pecahan-pecahan runcing (kuarsa)


b.Melleable yaitu dapat diubah2 bentuknya tanpa menjadi pecah (tembaga)
c.Sectile yaitu dapat diiris-iris dengan pisau (talk)
d.Fleksibel yaitu dapat dibengkokkan tapi tidak bisa kembali sendiri seperti semula
(selenit)
e.Elastis yaitu dapat dibengkokkan dan bisa kembali seperti semula dengan sendirinya
(muskovit)

10. Cara mineral meneruskan cahaya

Percobaanya dengan melihat suatu benda dari sebalik mineral yang akan diidentifikasi,
pembagiannya yaitu:

a.Mineral transparan jika benda yang ada disebalik mineral dapat terlihat jelas
b.Mineral translucent jika benda yang ada di sebalik mineral tidak terlihat jelas, atau
terlihat sangat samar-samar
c.Mineral opaq jika benda yang ada di sebalik mineral tidak terlihat sama sekali,
karena minerl tidak meneruskan cahaya.

11. Sifat lainnya:


Antara lain: rasa, bau, kelistrikan, kemagnetan, daya hantar panas, keradioaktifan,
posporisensi, dan fluorinsensi
Sifat lain-lain yang mudah diidentifikasi yaitu rasa (dicicipi jangan dimakan tapi ya..
hehe), baunya dengan dicium (mesra sekali sama mineral), dan kemagnetan dengan
medekatkan ke magnet apakah ditarik kuat oleh magnet (feromagnetik), ditarik lemah
oleh magnet (paramagnetik) atau tidak ditarik (diamagnetik).

KEGUNAAN MINERAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

1. MINERAL PERMATA

Contoh : intan, corundum, beryl, tourmaline, topaz, zircon, quartz.

2. MINERAL PERHIASAN

 Calcite dalam bentuk Pualam atau Aventurine.


 Serpentine yang hijau atau hijau kekuningan banyak digunakan
 Malachite
 Azurite merupakan mineral utama dalam Lapis Lazuli, berwarna biru tua
 Rhondonite banyak dipakai karena berwarna merah muda

13
 Gypsum yang digunakan adalah varietas-varietas Alabaster
 Jade yang berupa mineral Jadeit ( sejenis Piroksin ) atau Nepherie (salah satu
jenis Amphibole). mengingat sifatnya yang keras dan warnanya banyak
digunakan sebagai barang-barang ukiran, keperluan sehari-hari dll. Di RRC
bayak digunakan unuk barang-barang ukiran atau batu Giok

3. MINERAL PENGGOSOK

Contoh mineral untuk campuran atau flux :

 Calcite dalam proses peleburan


 Flourite dalam industri baja
 Quartz dalam peleburan tembaga

Contoh mineral untuk kapur semen :

 Calcite dalam batuan kapur banyak digunakan dalam industri semen dan cat
 Gypsum banyak untuk bubuk gyps, digunakan dalam industri semen.

Contoh mineral bahan tahan api :

 Magnesite banyak digunakan dalam pembuatan batu bata yang tahan api.
 Dolomite seperti pada Magnesit tetapi lebih murah harganya.
 Kyanite, Andalusite, Dumortierite banyak digunakan untuk pembuatan porseline
yang tahan suhu tinggi untuk kepentingan laboratorium
 Graphite banyak digunakan dalam industri baja
 Chromite banyak dipakai dalam pembuatan tungku-tungku peleburan. Asbes,
Zircon, Talk, Mica maupun lempung banyak juga digunakan untuk maksud
seperti diatas.

Contoh mineral sebagai bahan baku pembuatan pot, gelas, dan email:

 Lempung banyak digunakan dalam industri karena dalam keadaan basah dapat
dibentuk dengan mudah, yang kemudian dipanasi akan memberikan bahan- bahan
yang kuat dan tahan lama. Banyak digunakan dalama pembuatan batu merah,
alat-alat keperluan rumah tangga, alat-alat listrik, dll.
 Quartz dan Feldspar dalam bentuk pasir atau batuan pasir banyak digunakan
dalam industri gelas. Khususnya Feldspar mengingat kandungan Al nya, kini
banyak digantikan dengan Nelpheli.
 Flourite banyak digunakn dalam pembuatan gelas yang tidak tembus cahaya,
begitu juga untuk gelas-gelas yang berwarna.

Contoh mineral sebagai bahan pembuatan pupuk batuan:

 Apatite dan Collophanit untuk pembuatan pupuk yang mengandung phospor.


 Sylvite untuk pembuatan batuan yang mengandung kalium.
 Soda Niter untuk pupuk yang mengandung nitrogen.
 Calcite yang berupa batu kapur untuk menetralkan tanah-tanah asam.
 Gypsum digunakan sebagai bahan perekat untuk daerah-daerah yang kering

14
Contoh mineral sebagai optik dan ilmu pengetahuan alam:

 Quartz

 Dalam bentuk komperator bagi perlengkapan mikroskop polarisasi.


 Untuk perlengkapan di radio.
 Untuk pembuatan lampu

 Flourite

 Untuk pembutan lensa.


 Untuk alat-alat optic terutama untuk pembuatan prisma-prisma bagi
spektograf

 Calcite

 Untuk pembuatan prisma nikole guna mendapatkan cahaya tertutup lurus


dalam mikroskop polarisasi.

 Gypsum

 Untuk pembuatan komperator gypsum.

 Mica

 Untuk pembuatan komputer mic.


 Sebagai bahan pencampur lensa kacamata.

 Tourmaline

 untuk alat-alat guna mendapat cahay tertutup lurus karena penyerapan selektif.
Contoh mineral sebagai bahan pewarna:

4. CONTOH MINERAL PEWARNA

Limonit yang berwarna kuning atau coklat dan Hematite yang berwarna merah,
banyak digunakn untuk pemberian warna pada cat plester.

5. CONTOH MINERAL PENGHASIL LOGAM ATAU MINERAL BIJIH.

 Aluminium
 Emas, besi, tembaga
 Chromium

15
 Cobalt
 Nikel
 Platina
 Perak
 Mangan
 Magnesium
 Timah hitam
 Air raksa
 Timah putih
 Titanium.

KASUS TAMBANG MINERAL DI INDONESIA

Emas Grasberg Habis 2019, Ini Kisah Tambang Legenda Freeport

Jakarta, CNBC Indonesia- Tambang emas legendaris Grasberg milik PT Freeport


Indonesia di Papua akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada
pertengahan tahun ini.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, dengan ditutupnya


tambang Grasberg, maka produksi Freeport di Papua akan turun di tahun ini hingga
2020. Produksi baru akan naik pada 2022. Sebagai gantinya, produksi emas, perak,
dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah, yang lokasinya di
bawah Grasberg.

16
Foto: Antara Foto Muhammad Adimaja via Reuters

Sebelumnya, CEO Freeport McMoran Richard Adkerson memang mengakui, PT


Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan penurunan produksi emas dan tembaga pada
kuartal I 2019. Berdasarkan laporan kinerja induk usahanya, Freeport McMoran
(FXC), diketahui produksi tembaga PTFI sebesar 145 juta pound.

Angka ini tercatat turun 53,38% jika dibandingkan dengan capaian produksi kuartal
I-2018 yang tercatat sebanyak 311 juta pound.

CEO Freeport McMoran Richard Adkerson mengatakan, penurunan produksi tersebut


disebabkan adanya transisi dari tambang terbuka menjadi tambah bawah tanah.
Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, memang adanya transisi ini akan
berdampak ke penurunan kinerja PTFI, yang diprediksi hingga 2020 mendatang.

"Pengerjaan tambang bawah tanah ini masih berjalan sesuai rencana. Kami sudah
membangun 11 drawbells, lebih cepat dari yang direncanakan," ujar Richard melalui
teleconference dari Amerika Serikat terkait kinerja perusahaan, baru-baru ini.

Digenjot sampai Habis


Meski tinggal menghitung hari untuk produksinya, PTFI terus menggenjot produksi
dari tambang Grasberg. Tahun ini, PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana untuk
meminta tambahan kuota ekspor konsentrat kepada pemerintah Indonesia.

Executive Vice President & Chief Financial Officer Freeport McMoran (FCX)
Kathleen Quirk menuturkan, pihaknya memperkirakan akan mengajukan tambahan
izin ekspor sebanyak 40.000 ton konsentrat dari jumlah yang sudah diizinkan saat ini,
yaitu 198.282 ton.

Riwayat dan Profil Tambang Grasberg


Dalam media sosial Instagram miliknya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Ignasius Jonan menuliskan, tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar

17
di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.

"Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan
longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS (48,74%),
Pemerintah Indonesia (51,23%). Operator tambang ini adalah PT Freeport Indonesia,"
tulis Jonan, Jumat (3/5/2019).

Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar US$ 3 miliar. Pada 2004, tambang
ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ounce emas. Pada 2006 produksinya
adalah 610.800 ton tembaga, 58.474.392 gram emas, dan 174.458.971 gram perak.

Tambang Grasberg sendiri ditemukan setelah tambang Estberg. Semestinya, Freeport


baru perpanjang kontrak mereka pada 1997, namun karena tambang Grasberg
ditemukan mereka meminta agar perpanjangan dilakukan lebih cepat. Yakni, pada
1991. Ini dilakukan karena saking besarnya potensi cadangan di tambang ini.

Distrik Grasberg sendiri memiliki tiga tambang yakni tambang terbuka (open pit)
Grasberg, tambang bawah tanah (underground) Deep Ore Zone, dan tambang bawah
tanah Big Gossan. Lalu pada September 2015, PT Freeport Indonesia menginisiasi
produk pra-komersial tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone.

Satu hal yang membuat Freeport Mc Moran AS "tergila-gila" dengan tambang


Grasberg adalah emas.

Tambang Grasberg menyimpan 23,2 juta ounce cadangan emas per 31 Desember
2017, jauh lebih melimpah dari cadangan emas di Amerika Utara yang hanya 0,3 juta
ounce.

Direktur Utama PT Inalum (Persero) sempat menyebut bahwa Papua memiliki banyak
tambang emas.

18
Papua Nugini sebagai negara tetangga yang berbatasan dengan Papua telah memiliki
10 tambang emas. Sementara di Papua baru hanya ada satu tambang, yakni Tambang
Grasberg.

"Seharusnya namanya bukan Papua Fold Belt tetapi Papua Gold Belt (Jalur Emas
Papua), tetapi agar tidak biar tidak ribut pakai nama Papua Fold Belt," ujarnya
berkelakar.

Papua Fold Belt atau Jalur Lipatan Papua merupakan istilah untuk mengindentifikasi
kondisi geologi di Pulau Papua.

Besarnya cadangan emas di Papua, menurut dia, yang selama ini ditutupi dengan isu
pulau ini masih terbelakang, banyak penyakit seperti Malaria, hingga pembangunan
yang lambat. Belum lagi isu-isu yang membuat seakan-akan kondisi di pulai ini
mengerikan, rawan konflik, dan sebagainya.

Kristalografi

Adalah Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari kristal terutama
perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) dan
sifat-sifat fisis lainnya.

Morfologi Kristal
Morfologi Kristal ~ Setiap bahan yang atom-atomnya tersusun secara teratur
menurut suatu pola tertentu yang dinamakan kristal.

Pada umumnya kristal mempunyai susunan atom tertentu, yaitu kristal yang tersusun
dari multiplikasi bentuk sel satuan Body

Morfologi kristal mencakup komposisi kimia, ukuran butir dan bentuk partikel dari
sebuah kristal .

KOMPOSISI KIMIA KRISTAL


Komposisi kimia suatu mineral merupakan hal yang sangat mendasar, beberapa
sifat-sifat mineral/kristal tergantung kepadanya. Sifat-sifat mineral/kristal tidak hanya
tergantung kepada komposisi tetapi juga kepada susunan meruang dari atom-atom
penyusun dan ikatan antar atom-atom penyusun kristal/mineral.

19
1. Komposisi Kimia Kerak Bumi
Bumi dibagi menjadi tiga lapisan utama antara lain kerak bumi, mantel bumi, dan
inti bumi. Ketebalan kerak bumi di bawah kerak benua sekitar 36 km dan di bawah
kerak samudra berkisar antara 10 sampai 13 km.

Batas antara kerak dengan mantel dikenal dengan Mohorovicic discontinuity.


Komposisi kimia kerak bumi tentunya akan dipengaruhi oleh kimia kristal atau
mineral sebagai pembentuk batuan, terutama di bagian kerak bumi. Sejak penemuan
sinar X, penyelidikan kristalografi sinar X telah mengem-bangkan pengertian kita
tentang hubungan antara kimia dan struktur. Tujuannya adalah :

 untuk mengetahui hubungan antara susunan atom dan komposisi kimia dari suatu
jenis kristal.
 dalam bidang geokimia tujuan mempelajari kimia kristal adalah untuk
memprediksi struktur kristal dari komposisi kimia dengan diberikan temperatur
dan tekanan.

2. Daya Ikat Dalam Kristal


Daya yang mengikat atom (atau ion, atau grup ion) dari zat pada kristalin adalah
bersifat listrik di alam. Tipe dan intensitasnya sangat berkaitan dengan sifat-sifat fisik
dan kimia dari mineral. Kekerasan, belahan, daya lebur, kelistrikan dan konduktivitas
termal, dan koefisien ekspansi termal berhubungan secara langsung terhadap daya
ikat.

Secara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh yang lebih
tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia dari suatu kristal
dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan van der Waals.

Untuk menentukan komposisi kimia, ukuran butir dan bentuk partikel dari silikon
karbida (SiC) dapat di foto dengan mengunakan scanning electron microscope
(SEM)/ EDS

Sumbu kristalografi

sumbu kristalografi merupakan garis khayal yang kita gambar dalam kisi kristal.
sumbu ini akan mendefinisikan kordinat sistem dalam kristal. untuk kisi 3 dimensi
kita membutuhkan tiga atau dalam kasus tertentu 4 sumbu untuk mendefinisikan arah
dalam kisi.bergantung pada simetri kisi, arah bisa saja atau tidak, tegak lurus satu
sama lain, pembagian sepanjang sumbu kordinat bisa sama bisa juga tidak sepanjang
sumbu.seperti yang akan kita lihat selanjutnya, panjang sumbu dalam berbagai cara

20
sebanding dengan jarak kisi sepanjang sumbu dan ini didefinisikan oleh titik grup
terkecil yang dibutuhkan untuk melakukan simetri translasi untuk membuat ulang
kisi.

Seperti yang akan kita lihat, sumbu didefinisikam berdasarkan simetri kisi dan kristal.
setiap sistem kristal memiliki ketentuan berbeda yang mendefinisikan orientasi sumbu
dan panjang relatif sumbu.

Kisi Kristal bravais

 “Bravais space lattice” (kisi ruang Kristal Bravais),adalah bentuk geometri 3(tiga)
dimensi struktur internal Kristal yang tersusun oleh unit-cell dari ikatan struktur
atom unsur kimia tersebut.
 Bentuk kisi ruang ruang Kristal bravais mempunyai variasi posisi unit cell yang
ditentukan berdasarkan keberadaan titik-titik kisi bidang Kristal. Dikenal yaitu
4(empat) variasi posisi titik Kristal (“lattice points”),yaitu:

 titik kisi Kristal pada ujung bidang,disebut titik sisi kirstal


primitive,bersimbol P.
 titik kisi Kristal pada bagian tengah bidang kisi Kristal, disebut “face center”
simbol F.
 titik kisi Kristal pada bagian tengah ruang Kristal, disebut “body center”
simbol I.
 titik kisi Kristal pada bagian tengah sebagian bidang kisi Kristal, disebut
“center”,C.

 Bentuk struktur internal Kristal isometrik, yaitu jarak antara titik kisi Kristal
adalah sama, kisi Kristal membentuk sudut orthogonal ; mempunyai 3 (tiga)
variable posisi titik kisi Kristal, yaitu simbol P , I , dan F, dengan unsur-unsur
Kristal yaitu a=b=c;.

21
 Bentuk struktur internal heksagonal,yaitu jarak antar titik Kristal pada bidang
horizontal adalah sama, namun tidak sama dengan jarak titik Kristal pada bidang
Vertikal, horizontal kisi Kristal membentuk sudut ortogonal, sedangkan antar 6
(enam) bidang tegak membentuk posisi sudut 120 ; mempunyai 2 (dua) variabel
posisi titik Kristal,yaitu bersimbol C , P, dengan unsure-unsur Kristal yaitu
a=b#c; , .
 Bentuk struktur internal kristal rhombohedral, yaitu jarak antar titik kisi Kristal
adalah sama,memiliki sudut potong antar bidang kisi Kristal membentuk sudut
nonortogonal ; mempunyai 1 (satu) variabel posisi titik kisi Kristal, yaitu
bersimbol P, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a=b=c ; .
 Bentuk struktur internal Kristal tetragonal, yaitu jarak titik kisi Kristal pada
bidang horizontal adalah sama , namun tidak sama dengan jarak titik kisi Kristal
pada posisi vertical, dan membentuk sudut ortogonal ; mempunyai 2(dua)
variabel posisi titik kisi Kristal,yaitu P dan I, dengan unsur-unsur Kristal yaitu
a=b#c ; .
 Bentuk struktur internal Kristal orthoromblik, jarak antar kisi Kristal adalah tidak
sama, dengan sudut potong antar bidang kisi Kristal membentuk sudut ortogonal ;
mempunyai 4 (empat) variabel posisi titik kisi Kristal, yaitu bersimbol P , C ,I
dan F, dengan unsur-unsur Kristal yaitu a#b#c ;

sel satuan

22
“panjang” dari berbagai sumbu kristalografi didefinisikan dalam basis sel satuan.
ketika susunan atom atau molekul diletakan dalam ruang kisi kita defnisikan grup
atom tersebut sebagai sel satuan. sel satuan ini berisi semua point yang dibutuhkan
dalam kisi yang dapat ditranslasikan untuk mengulang dirinya sendiri dalam susunan
yang tidak berhingga. dengan kata lain, sel satuan mendefinisikan dasar blok
bangunan kristal dan seluruh kristal dibangun oleh sel satuan yang bertranslasi secara
berulang.

dalam mendefinisikan sel satuan kristal ada beberapa pilihan, namun pilihan terbaik
adalah seperti yang diuraikan dibawah ini.

1. tepi sel satuan harus tepat dengan simetri kisi.


2. tepi selsatuan harus dihubungkan oleh simetri kisi.
3. kemungkinan sel terkecil yang berisi semua elemen harus di pilih.

sebagai contih dalam kisi 2 dimensi yang ditunjukan disini, terdapat 6 pilihan yang
mungkin untuk mendefinisikan sel satuan, yang diberi label a sampai f. kisi memiliki
simetri rotasional 2-fold yang sumbunya tegak lurus dengan halaman ini. karena kisi
tidak memiliki simetri translasi 3-fold atau 6-fold, pilihan a dan b tidak dapat dipilih
untuk sel satuan.pilihan f dapat kita eliminasi karena merupakan setengahn dari
pilihan b. tepi dari c dan e tidak tepat paralel dengan setaiap sumbu 2-fold yang
terletak pada bidang kertas. sehingga pilhan terbaik adalah sel d.

Lalu selanjutnya sel dapat diorientasikan dalam sumbu kristalografi untuk


mendefinisikan sudut antar sumbu dan mendefinisikan panjang axial. hal ini akan
membawa kita untuk emndefinisikan arah dalam kristal yang akan menjadi penting
ketika kita sadar bahwa banyak sifat kristal yang bergantung pada arah dlam kristal.
sifat yang bergantung pada arah kristal disebut Vectorial Properties

SISTEM KRISTAL

Hingga saat ini terdapat 7 macam sistem kristal yang telah digolongkan. Dasar
penggolongan sistem kristal tersebut ada tiga hal, yaitu:

 jumlah sumbu kristal


 letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain
 parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal

23
Adapun ke tujuh sistem kristal tersebut adalah :

1. Sistem Isometrik

Sistem ini juga disebut sistem reguler, bahkan sering dikenal sebagai sistem
kubus/kubik (Gambar 1). Jumlah sumbu kristalnya 3 dan saling tegak lurus satu
dengan yang lainnya. Masing-masing sumbu sama panjangnya.

Gambar 1: Sistem kubik: (a) asli, (b) modifikasi

2. Sistem Tetragonal

Sama dengan sistem isometrik, sistem ini mempunyai 3 sumbu kristal yang
masing-masing saling tegak lurus (Gambar 2). Sumbu a dan b mempunyai satuan
panjang yang sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih
pendek (umumnya lebih panjang).

Gambar 2: Sistem tetragonal: (a) asli, (b) modifikasi, dan (c) scheelite.

3. Sistem Rombis/Orthorombik

Sistem ini disebut juga orthorombis (Gambar 3) dan mempunyai 3 sumbu kristal yang
saling tegak lurus satu dengan yang lain. Ketiga sumbu kristal tersebut mempunyai
panjang yang berbeda.

24
Gambar 3: Sistem ortorombik: (a) asli, (b) modifikasi

4. Sistem Heksagonal

Sistem ini mempunyai empat sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap
ketiga sumbu yang lain. Sumbu a, b, dan d masing-masing saling membentuk sudut
120◦ satu terhadap yang lain (Gambar 4). Sumbu a, b, dan d mempunyai panjang yang
sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek
(umumnya lebih panjang).

Gambar 4: Sistem heksagonal: (a) asli, (b) modifikasi, (c) vanadinit, dan (d) kuarsa

5. Sistem Trigonal

Beberapa ahli memasukkan sistem ini ke dalam sistem heksagonal (Gambar 5).
Demikian pula cara penggambarannya juga sama. Perbedaannya bila pada trigonal
setelah terbentuk bidang dasar, yang berbentuk segienam kemudian dibuat segitiga
dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik sudutnya.

25
Gambar 5: Sistem trigonal: (a) asli, (b) modifikasi, dan (c) kalsit

6. Sistem Monoklin

Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang
dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu b; b tegak lurus terhadap c, tetapi
sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai
panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan sumbu b yang
paling pendek.

Gambar 6: Sistem monoklin: (a) asli, (b) modifikasi, dan (c) mineral krokoit

26
7. Sistem Triklin

Sistem ini mempunyai tiga sumbu yang satu dengan lainnya tidak saling tegak lurus.
Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama.

Gambar 7: Sistem triklin: (a) asli, (b) modifikasi, dan (c) rodokrosit.

UNSUR-UNSUR SIMETRI KRISTAL

Dari masing-masing sistem kristal dapat dibagi lebih lanjut menjadi klas-klas kristal
yang jumlahnya 32 klas. Penentuan klasifikasi kristal tergantung dari banyaknya
unsur-unsur simetri yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsur simetri tersebut
meliputi bidang simetri, sumbu simetri, dan pusat simetri.

1. Bidang Simetri

Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua
bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang lain.
Bidang simetri ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang simetri aksial dan
bidang simetri menengah.

a. Bidang Simetri Aksial

Bidang simetri aksial bila bidang tersebut membagi kristal melalui dua sumbu
utama (sumbu kristal). Bidang simetri aksial ini dibedakan menjadi dua, yaitu bidang
simetri vertikal, yang melalui sumbu vertikal dan bidang simetri horisontal, yang
berada tegak lurus terhadap sumbu.

27
b. Bidang Simetri Menengah

Bidang simetri menengah adalah bidang simetri yang hanya melalui satu sumbu
kristal. Bidang simetri ini sering pula dikatakan sebagai bidang siemetri diagonal.

2. Sumbu Simetri

Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila
kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan
didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. Sumbu simetri dibedakan menjadi
tiga, yaitu gire, giroide dan sumbu inversi putar. Ketiganya dibedakan berdasarkan
cara mendapatkan nilai simetrinya.

a. Gire

Gire atau sumbu simetri biasa, cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan
memutar kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali
kenampakan yang sama dinamakan digire, bila tiga trigire, empat tetragire, heksagire
dan seterusnya.

b. Giroide

Giroide adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan
memutar kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidang horisontal.
Dalam gambar, nilai simetri giroide disingkat tetragiroide dan heksagiroide.

c. Sumbu inversi putar

Sumbu inversi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya
dengan memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannya melalui pusat kristal.
Penulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu.

3. Pusat Simetri

Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat membuat garis
bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan akan
menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama
terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut.

28
Atau dengan kata lain, kristal mempunyai pusat simetri bila tiap bidang muka kristal
tersebut mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang yang berpasangan
tersebut berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan hasil
inversi melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.

KLASIFIKASI KRISTAL

Dari tujuh sistem kristal yang telah dijelaskan di atas dapat dikelompokkan lagi
menjadi 32 kelas kristal. Pengelompokkan ini berdasarkan pada jumlah unsur simetri
yang dimiliki oleh kristal tersebut.

Sistem isometrik terdiri dari lima kelas, sistem tetragonal mempunyai tujuh kelas,
rombis memiliki tiga kelas, heksagonal mempunyai tujuh kelas dan trigonal lima
kelas. Selanjutnya sistem monoklin mempunyai tiga kelas.

Tiap kelas kristal mempunyai singkatan yang disebut simbol. Ada dua macam cara
simbolisasi yang sering digunakan, yaitu simbolisasi Schonflies dan Herman Mauguin
(simbolisasi internasional).

29
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mongabay.co.id/2019/01/21/kasus-tambang-emas-ilegal-di-gunung-botak-dari-ja
ringan-penambang-sampai-perusahaan-terjerat-hukum/

https://www.geomacorner.com/2018/01/kristalogra-mineralogi-sistem-kristal-bidang-simetri-
sumbu-simetri-pusat-simetri-polimorf-dan-isomorf.html

https://tesispendidikankimia.wordpress.com/2014/02/04/morfologi-kristal/

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_mineralogy

http://azim-indonesia.blogspot.com/2011/10/mineralogi-cara-sederhana.html

30
31

Anda mungkin juga menyukai