Anda di halaman 1dari 14

PERMULAAN SAINS PADA ZAMAN YUNANI

OLEH:

KELOMPOK III

Hildawati (NIM: H0418321)

Jenny Tasik Bintoen (NIM: H0418003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul “PERMULAAN SAINS PADA ZAMAN YUNANI”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individu dalam mata kuliah
Filsafat Sains.

Atas bimbingan Ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah
Makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna
bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan.
Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dalam proses pembelajaran.

Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari


berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun makalah ini, penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat Makalah yang sebaik-baiknya. Sebagai pemula
tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh
karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi
lebih baik.

Demikianlah kata pengantar Makalah ini dan penulis berharap semoga


Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis pribadi.
Aamiin.

Majene, 11 September 2019


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………

Daftar Isi……………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Permulaan Sains Pada Zaman Yunani Kuno…………………………...


B. Zaman Yunani Kuno……………………………………………………
C. Zaman Keemasan Filsafat Yunani……………………………………...
D. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yunani Kuno……………………….
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Kritik/saran………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam banyak literatur menyebutkan bahwa periode Yunani
merupakan tonggak awal berkembangnya ilmu pengetahuan dalam sejarah
peradaban umat manusia. Ilmu pada zaman Yunani abad ke 6-1 SM
lahirlah filsafat yang dikenal dengan the greek miracle.
Sains adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoretis, dan
pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh para
ilmuwan yang menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari
fenomena di dunia nyata. Sejarah sains adalah studi tentang sejarah
perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah, termasuk ilmu alam dan
ilmu sosial. (sejarah seni dan humaniora disebut sebagai sejarah filologi)
Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, Sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Sebab, hal ini
terkait dengan kisah perjalanan peradaban dunia. Selain itu, dengan
memahami sejarah ilmu pengetahuan, maka kita bisa memahami asal usul
sebuah pemikiran dan belajar tentang hal yang baik dan buruk dari sejarah
tersebut. Dengan demikian akan diperoleh sebuah konsep pengetahuan
yang lebih baik dan terbaru demi meningkatkan pengetahuan manusia.

Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat,


karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan
ide-ide atau pendapatnya. Dan juga karena pada zaman ini kajian-kajian
keilmuan yang muncul adalah perpaduan antara filsafat alam dan filsafat
tentang manusia.
Tokoh-tokohnya dikenal dengan nama filsuf pertama atau filsuf
alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang dianggap asal dari segala
sesuatu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Permulaan Sains Zaman Yunani Kuno?
2. Siapa tokoh-tokoh pada Zaman Yunani Kuno?
3. Bagaimana Zaman Keemasan Filsafat Yunani?
4. Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yunani Kuno?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Permulaan Sains Zaman Yunani Kuno.
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh pada Zaman Yunani Kuno.
3. Untuk mengetahui Zaman Keemasan Filsafat Yunani.
4. Untuk mengetahui Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yunani Kuno.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Permulaan Sains Zaman Yunani Kuno


Di dalam banyak literatur menyebutkan bahwa periode Yunani
merupakan tonggak awal berkembangnya ilmu pengetahuan dalam sejarah
peradaban umat manusia. . Ilmu pada zaman Yunani abad ke 6-1 SM
lahirlah filsafat yang dikenal dengan the greek miracle. Ada beberapa
faktor yang sudah mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya
filsafat di Yunani yaitu:
1. Mitologi Yunani Kuno
Mitologi Yunani adalah sekumpulan mitos dan legenda yang
berasal dari Yunani Kuno dan berisi kisah-kisah mengenai dewa dan
pahlawan, sifat dunia, dan asal usul serta makna dari
praktik ritual dan kultus orang Yunani Kuno. Mitologi Yunani
menjelaskan asal mula dunia serta menceritakan kehidupan dan
petualangan berbagaidewa, dewi, pahlawan, dan makhluk-makhluk
mitologi. Mitologi dapat dianggap sebagai perintis yang mendahului
filsafat, karena mite-mite sudah merupakan percobaan untuk
mengerti. Mite jenis pertama yang mencari keterangan tentang asal
usul alam semesta sendiri biasanya disebut mite kosmogonis,
sedangkan mite jenis kedua yang mencari keterangan tentang asal usul
serta sifat kejadian dalam alam semesta disebut mite kosmologis.
2. Puisi Homeros “Ilias dan Odysea”
Kedua karya puisi Homeros yang masing-masing berjudul Ilias dan
Odyssea mempunyai kedudukan istimewa dalam kesusasteraan
Yunani. Kedua puisi tersebut menceritakan menegenai peristiwa
Perang Troya.

B. Tokoh-tokoh Pada Zaman Yunani Kuno


Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat,
karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan
ide-ide atau pendapatnya. Zaman Yunani Kuno meliputi zaman filsafat
pra-Socrates di Yunani. Tokoh-tokohnya dikenal dengan nama filsuf
pertama atau filsuf alam. Mereka mencari unsur induk (arche) yang
dianggap asal dari segala sesuatu.
Beberapa filsuf pada masa itu antara lain :
1. Thales (625-584 SM)
Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di
Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia
dikatakan dapat mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu,
ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai. Kemudian
Thales menjadi terkenal setelah berhail memprediksi terjadinya
gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat
melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan
astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM. Thales adalah
seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6
SM. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai
ahli geometri, astronomi,dan politik. Bersama dengan Anaximandros
dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.
Pemikiran-pemikiran Thales :
 Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar
(dalam bahasa Yunani arche) segala sesuatu. Thales terhadap
pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua
makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk
hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat
yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa
menjadi berkurang.
 Pandangan tentang Jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya
memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup
tetapi juga benda mati.
 Teorema Thales
Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan
Apa yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya
merupakan buah pikiran aslinya. Teorema Thales berisi sebagai
berikut: Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah
selalu sudut siku-siku.
2. Anaximandros (610-546 SM)
Anaximandros adalah filsuf pertama yang meninggalkan bukti
tulisan berbentuk prosa. Anaximandros telah menemukan, atau
mengadaptasi, suatu jam matahari sederhana yang dinamakan gnomon.
Ditambah lagi, ia mampu memprediksi kapan terjadi gempa bumi.
Kemudian ia juga menyelidiki fenomena-fenomena alam seperti
gerhana, petir, dan juga mengenai asal mula kehidupan, termasuk asal-
mula manusia.
Pemikiran-pemikiran Anaximandros :
 To Apeiron sebagai prinsip dasar segala sesuatu
To Aperion : Segala sesuatu yang ada di dalam jagad raya
sebagai unsur-unsur yang berlawanan (yang panas dan dingin,
yang kering dan yang basah, malam dan terang).
 Pandangan tentang Alam Semesta
Dengan prinsip to apeiron, Anaximandros membangun
pandangannya tentang alam semesta. Menurut Anaximandros,
dari to apeiron berasal segala sesuatu yang berlawanan, yang terus
berperang satu sama lain. Panas berlawana dengan dingin, dingin
menjadi cair lalu menmbeku memebentuk bumi. Api pecah
menjadi matahari dan bulan serta bintang. Bumi berbentuk elips,
dengan panajang nya sama dengan tiga kali lebarnya.
 Pandangan tentang Makhluk Hidup
Mengenai terjadinya makhluk hidup di bumi,
Anaximandros berpendapat bahwa pada awalnya bumi diliputi air
semata-mata. Karena itu, makhluk hidup pertama yang ada di bumi
adalah hewan yang hidup dalam air, misalnya makhluk seperti
ikan.
3. Anaximendes
Pemikiran-Pemikiran Anaximenes :
 Udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu
Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip dasar
segala sesuatu. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda
muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.
 Tentang Alam Semesta
Bumi, menurut Anaximenes, berbentuk datar, luas, dan
tipis, hampir seperti sebuah meja. Bumi dikatakan melayang di
udara sebagaimana daun melayang di udara. Benda-benda langit
seperti bulan, bintang, dan matahari juga melayang di udara dan
mengelilingi bumi.
 Tentang Jiwa
Jiwa manusia dipandang sebagai kumpulan udara saja.
Buktinya, manusia perlu bernapas untuk mempertahankan
hidupnya.
4. Phytagoras (582 SM – 496 SM)
Pythagoras, adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang
paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai "Bapak Bilangan",
dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran
keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Ia berpendapat bahwa bilangan
adalah unsur utama alam dan sekaligus menjadi ukuran. Unsur-unsur
bilangan itu adalah genap dan ganjil, terbatas dan tidak terbatas. Salah
satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras,
yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-
siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi
siku-sikunya).
Teorema Pythagoras menyatakan bahwa :
Jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-
siku sama dengan luas bujur sangkar di hipotenus. Jika sebuah segitiga
siku-siku mempunyai kaki dengan panjang a dan b dan hipotenus
dengan panjang c, maka a+ b' = c
5. Herakleitos (535-475 SM)
Pemikiran-pemikiran Herakleitos
 Segala Sesuatu Mengalir
Menurut Herakleitos, tidak ada satu pun hal di alam
semesta yang bersifat tetap atau permanen.
 Logos
Logos adalah rasio yang menjadi hukum yang menguasai
segala-galanya dan menggerakkan segala sesuatu, termasuk
manusia.
 Segala Sesuatu Berlawanan
Menurut Herakleitos, tiap benda terdiri dari yang
berlawanan. Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap
terdapat kesatuan. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa 'yang satu
adalah banyak dan yang banyak adalah satu.
6. Xenophanes (570-480 SM)
Pemikiran-pemikiran Xenophanes:
 Tentang Pengetahuan
Xenophanes menyatakan bahwa manusia tidak dapat
mendapatkan pengetahuan yang mutlak. Akan tetapi, di saat yang
sama, manusia harus mencari pengetahuan tersebut walaupun
hanya berupa suatu kemungkinan.
 Tentang Alam Semesta
Xenophanes berpendapat bahwa matahari berjalan terus
dengan gerak lurus, dan setiap pagi terbitlah matahari baru.
Gerhana disebabkan matahari jatuh ke dalam lubang. Ia juga
memandang bintang-bintang sebagai awan-awan yang berapi
sehingga bersinar ketika malam.
7. Parmenides (540-475 SM)
Parmenides adalah seorang filsuf dari Mazhab Elea. Di dalam
Mazhab Elea, Parmenides merupakan tokoh yang paling
terkenal. Pemikiran filsafatnya bertentangan dengan Herakleitos sebab
ia berpendapat bahwa segala sesuatu "yang ada" tidak berubah.
8. Protagoras (490-420 SM)
Pemikiran-pemikiran Protagoras :
 Tentang Pengenalan
Di dalam buku yang berjudul "Kebenaran", Protagoras
menyatakan bahwa : "Manusia adalah ukuran untuk segala-
galanya: untuk hal-hal yang ada sehingga mereka ada, dan untuk
hal-hal yang tidak ada sehingga mereka tidak ada."

C. Zaman Keemasan Filsafat Yunani


Zaman ini disebut dengan zaman keemasan keilmuan bangsa
Yunani, karena pada zaman ini kajian-kajian keilmuan yang muncul
adalah perpaduan antara filsafat alam dan filsafat tentang manusia
1. Socrates (470-399 SM)
Secara historis, filsafat Socrates mengandung pertanyaan karena
Socrates sediri tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya.
Apa yang dikenal sebagai pemikiran Socrates pada dasarnya adalah
berasal dari catatan oleh Plato, Xenophone (430-357) SM, dan siswa-
siswa lainnya.
Filosofi Socrates :
Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah
metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang
banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena
itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat
moral, dan juga filsafat secara umum.
2. Plato (429 SM – 346 SM)
Hasil pemikiran Socrates dapat diketemukan pada muridnya
Plato. Plato (bahasa Yunani: Πλάτων) (lahir sekitar 429 SM -
meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan matematikawan
Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat
tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah muridSocrates. Pemikiran
Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates.
Ciri-ciri Karya-karya Plato
 Bersifat Sokratik
 Berbentuk dialog
 Adanya mite-mite.
Pandangan Plato:
Sumbangsih Plato yang terpenting adalah pandangannya
mengenai idea. Pandangan Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh
pandangan Sokrates tentang definisi. Menurut Plato idea tidak
diciptakan oleh pemikiran manusia. Idea tidak tergantung pada
pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung
pada idea.
3. Aristoteles ( 384-322 SM)
Berlawanan dengan Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-
bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak
mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Pemikiran lainnya adalah
tentang gerak dimana dikatakan semua benda bergerak menuju satu
tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan bercorak teleologis.
Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka
dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana
kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali
seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi, Metafisika (misalnya
studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam),
logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi.
Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif
terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai
sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who
know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante Alighieri.
Sumbangan yang sampai sekarang masih digunakan dalam ilmu
pengetahuan adalah mengenai abstraksi, yakni aktivitas rasional di
mana seseorang memperoleh pengetahuan. Menurut Aristoteles ada
tiga macam abstraksi, yakni abstraksi fisis, abstraksi matematis, dan
metafisis.
Teori Aristoteles yang cukup terkenal adalah tentang materi dan
bentuk. Keduanya ini merupakan prinsip-prinsip metafisis, Materi
adal.ah prinsip yaug tidak ditentukan, sedangkan bentuk adalah prinsip
yang menentukan. Teori ini terkenal dengan sebutan Hylemorfisyme.

D. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yunani Kuno


Teknologi Yunani Kuno berkembang maju pada saat abad ke-5
SM, dan sampai dengan zaman Roma dan seterusnya.
Perkembangan ini mencakup :
1. Teknologi Air
2. Pertambangan
3. Teknologi
4. Arsitektur Yunani Kuno
5. Matematika Yunani Kuno
6. Geologi dan Seismologi
7. Obat-obatan dan Psikologi
8. Fisika dan Metereologi
Perkembangan ini dimulai saat Archimedes yang menemukan tekanan
Hidrostatis. Dan Democratus, Leocippus, dan beberapa ilmuwan lainnya
menemukan teori model atom. Plato juga turut menyumbangkan
sumbangsihnya lewat Polihedron dan Segitiga. Hal lainnya yang
ditemukan adalah listrik, magnet, siklus air dan lainnya.
Socrates juga menjelaskan mengenai fenomena alam dan bagaimana
terjadinya alam dan bgaimana terjadinya fenomena atmosfer.
Kimia Yunani mempunyai teori atom dan selanjutnya Thales meneliti
air. Anaximenes menelaah udara, helicratus meneliti api sebagai sumber
substansial bumi.
Empedocles menambahkan bahwa bumi terkombinasi oleh unsur
elemen yang bekerja sama dengan cinta dan kekejaman. Teori ini yang
dikembangkan Aristoteles,dia juga ikut mengkritik model atom Leocippus
dan Democritus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah perkembangan sains (ilmu) berawal dari zaman Yunani
Kuno. Zaman Yunani merupakan zaman filsafat, karena pada zaman ini
para filsuf menggunakan sikap ‘’Aninquiring Attitude’’ dan tidak
menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’ Receptive attitude’’.
Dan di zaman ini banyak bermunculan filsuf terkenal seperti Thales,
Phytagoras, Socrates, Demokritus, Plato, dan Aristoteles.

Sains adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoretis, dan


pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh para
ilmuwan yang menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari
fenomena di dunia nyata. Sejarah sains adalah studi tentang sejarah
perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah, termasuk ilmu alam dan
ilmu sosial. Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, Sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan merupakan hal yang menarik untuk
dikaji. Sebab, hal ini terkait dengan kisah perjalanan peradaban dunia.
Selain itu, dengan memahami sejarah ilmu pengetahuan, maka kita bisa
memahami asal usul sebuah pemikiran dan belajar tentang hal yang baik
dan buruk dari sejarah tersebut. Dengan demikian akan diperoleh sebuah
konsep pengetahuan yang lebih baik dan terbaru demi meningkatkan
pengetahuan manusia. Banyak kisah yang mewarnai sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan mulai dari kegagalan sampai penemuan-
penemuan yang dianggap spektakuler. Karena perkembangan ilmu
pengetahuan (saiss) tidaklah muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu,
kita sebagai manusia yang selalu lapar akan pengetahuan harus
mengetahui secara detail sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari
waktu ke waktu.

B. Kritik/saran
Adapun kritik/saran dalam penulisan Makalah ini yaitu :
1. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
2. Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan
pengetahuan kita, tentang Permulaan Sains Zaman Yunani. Dan
semoga kita bisa lebih kritis lagi dalam mempelajari Permulaan Sains
Zaman Yunani.
3. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi
penulis pribadi. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Egon Doank. 2015. Permulaan Sains Pada Zaman Yunani


http://tokohtokohduniaku.blogspot.com/2015/02/makalah-permulaan-sains-di-
zaman-yunani.html?m=1 (di akses pada 11 september 2019)

Heriyani dan Nurdesiana. 2013. Sejarah Fisika


http://heriyanipendidikanfisika.blogspot.com/2013/07/sains-zaman-yunani-
kuno.html?m=1 (di akses pada 11 september 2019)

Science and nature. 2014. Sejarah Perkembangan Sains


http://muflihatulabadiyah.blogspot.com/2014/12/sejarah-perkembangan-
sains.html?m=1 (di akses pada 11 september 2019)

Anda mungkin juga menyukai