Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT YUNANI DAN CIRI-CIRINYA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah filsafat umum


Dosen pengampu : Imam Mukhlis, M.Hum

Disusun oleh kelompok 3


Kelas D
1. Arisma Azzaristiya
2. Dewi Azka Adeliawati

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KEDIRI
TAHUN AJARAN 2020/2021
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Orang-orang Yunani dulu kala mempunyai banyak cerita dan dongeng takhayul.
Mitos tersebut meskipun jauh dari kebenaran rasional, tetapi sudah merupakan
percobaan untuk mengerti tentang rahasia alam ini. Mitos-mitos tersebut sudah
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam hati mereka.
Pada abad ke-6 SM mulai berkembang di Yunani suatu sikap baru, dimana
orang mulai mencari jawaban-jawaban tentang rahasia-rahasia alam semesta. Rasio
mulai menggantikan mitos dan logika menggantikan legenda. Dengan demikian,
lahirlah filsafat Yunani, di mana mereka tidak mencari-cari lagi keterangan-keterangan
tentang alam semesta ini dalam cerita-cerita mitos, tetapi mereka mulai berpikir
sendiri, untuk memperoleh keterangan-keterangan yang memungkinkan mereka
mengerti kejadian-kejadian dalam alam ini.
Dengan demikian, filsafat merupakan suatu pandangan rasional tentang segala
sesuatu. Oleh karena itu, filsafat bagi orang Yunani pada masa itu bukan merupakan
ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu pengetahuan yang lainnya, melainkan
meliputi segala pengetahuan.

B. Rumusan Masalah

1. Filsafat Yunani
2. Ciri-ciri Filsafat Yunani
Bab II
Pembahasan
A. Filsafat Yunani
Ada beberapa faktor lahirnya filsafat yunani ini, yaitu :
a. Bangsa yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos dianggap
sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos atau
dongeng tersebut disusun secara sistematis yang untuk sementara kelihatan masuk akal
atau rasional sehingga muncul mitos yang selektif dan rasional.
b. Karya sastra yunani yang dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani,
seperti karya puisi Homeros yang berjudul Ilias dan Odyssea mempunyai kedudukan
yang istimewa dalam karya sastra Yunani.
c. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di
lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut
dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasarkan pada aspek praktis
saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif. Di sinilah letak kecerdasan bangsa Yunani, yang
mampu mengolah kembali ilmu pengetahuan dari timur dengan begitu ilmiah.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut maka mitos atau dongeng pun tergeserkan
oleh logos atau akal, sehingga lahirlah Filsafat.

Periode Filsafat Yunani


Periode Yunani menjadi dua periode, yaitu periode Yunani Kuno dan Periode
Yunani Klasik, berikut akan di jelaskan bagaimana perjalanan dari setiap Periode
Filsafat Yunani ini.
1. Periode Filsafat Yunani Kuno
Periode yunani kuno ini disebut dengan periode filsafat alam, disebut demikian
karena pada periode ini telah ditandai dengan banyaknya muncul para ahli pikir
tentang alam. Para pemikir ini membuat sejumlah pernyataan-pernyataan tentang
gejala alam yang bersifat filsafati, yaitu berdasarkan akal pikir dan tidak
berdasarkan pada mitos atau dongeng-dongeng.
Bangsa yunani ini juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap menerima begitu saja, namun mereka menumbuhkan sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis.
Pemerintahan Yunani Kuno sering di sebut sebagai cikal bakal pemerintahan
demokratis, ini dapat di pahami karena di Negara ini menerapkan kehidupan sosial
politik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Setiap warga negara memiliki otonomi dalam bidang hukum dan memiliki
kemerdekaan politik untuk mengemukakan pendapat.
b) Ada negara-negara bagian yang disebut polis, kondisi polis pada saat itu sangat
kondusif untuk perkembangan intelektual
Filsafat zaman Yunani kuno mencakup zaman Pra Socrates dan zaman
keemasan filsafat. Tokoh-tokoh filosof pada saat itu dibagi menjadi beberapa
golongan berdasarkan bidang kajiannya masing-masing. Berikut merupakan nama-
nama Tokohnya berdasarkan bidangnya masing-masing :
A. Filsuf-Filsuf tentang Alam
- Thales (624 SM-546 SM)
Thales lahir di miletus digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula
- mula berfilsafat. Ia adalah filsuf yang berusaha untuk menemukan asas atau
prinsip alam semesta. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang
amat mendasar. Apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia sendiri menjawab air.
Menurutnya, prinsip pertama alam semesta ini adalah air. Tidak ada kehidupan
tanpa ada air. Saat ini sejumlah Ilmuwan dalam bidang kedokteran pun
menyebutkan bahwa unsur terbanyak dalam tubuh manusia yaitu air ( di atas dari
80%).
Selain hal di atas Thales juga mengembangkan astronomi dan matematika
dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan
cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan bahwa kedua sudut
alas dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya.
- Anaximandros (610 SM – 546 SM)
Anaximandros adalah murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa
substansi pertama itu bersifat kekal dan ada. Anaximandros mengatakan itu udara.
Udara merupakan sumber segala kehidupan. Dia adalah orang yang berjasa dalam
dunia astronomi dan geografi sebab dia orang pertama yang membuat peta.
Pendapatnya yang lain adalah bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih
besar dari tinggi nya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatu apa pun.
Mengapa bumi tidak jatuh? Karena bumi berada pada pusat jagad raya.
Pemikirannya ini harus kita pandang sebagai titik ajaran yang mengherankan bagi
orang-orang modern.
- Anaximenes (585-528 SM)
Dia adalah murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya
tentang alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa prinsip yang
merupakan asal-usul segala sesuatu yaitu udara. Kenapa udara? Karena udara
merupakan bahan dasar yang membentuk semua benda yang ada dalam alam
semesta. Sementara itu, udara adalah unsur kehidupan karena tak ada sesuatupun
yang hidup tanpa udara.
Demikianlah, karena filsafat mereka memfokuskan diri pada kejadian dan
gejala alam semesta, maka filsafat mereka disebut dengan filsafat alam.

B. Filsuf-filsuf Ilmu pasti dan Metafiska


- Pythagoras (570 – 490 SM)
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun kelahirannya tidak diketahui. Kira-
kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota Kroton, Italia Selatan. Tarekat yang
didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik, seperti yang diperkirakan.
Ajaran pythagoras yang terkenal adalah bilangan atau angka. Ia menyusun
oktaf-oktaf (musik) yang bisa dibaca berdasarkan bilangan (matematik).
Menurutnya, nada-nada dalam musik dikuasai oleh hukum-hukum matematis,
sehingga untuk menguasai nada-nada diperlukan kemampuan memahami angka-
angka. Pythagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu
merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam
musik.
Sebagai seorang yang ahli matematika abadi ia dengan dalilnya, yaitu jumlah
dari luas dua sisi sebuah segi tiga siku-siku adalah sama dengan luas sisi
miringnya ( a2 + b2 = c2 ).
- Parmenides ( 540 – 475 SM )
Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting. Ia lahir pada
kira kira tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam
sejarah filsafat. Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak
tetap dan berubah- ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi
menurutnya pengetahuan yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena
banyak orang yang tidak mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya.
Sebab itu yang merupakan realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta
beralih dan bermacam – macam, melainkan tetap. Realitas bukanlah menjadi,
melainkan ada. Oleh karena itu, filsafatnya disebut juga “filsafat ada”
- Zeno ( 490 – 430 SM )
Menurut Plato ia lahir di Elea pada tahun 490 SM. Ia adalah murid setia
Parmenides yang paling cerdas. Ia membela gurunya dalam perdebatan dengan
Herakleitos. Menurutnya gerak atau perubahan tidak mungkin. Ia mengajukan
beberapa pemikiran penting tentang :
a. Argumentasi melawan gerak ( perubahan)
b. Argumentasi melawan pluralitas
c. Argumentasi melawan ruang
Ia mulai mengemukakan suatu hipotesa, yaitu salah satu anggapan yang dianut
oleh pelawan-pelawan Parmenides. Lalu ia menunjukan dari hipotesa itu harus
ditarik kesimpulan-kesimpulan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak benar.
Itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode ini, Zeno
membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak sama-sama
mustahil.

C. Filsuf-filsuf Pluralis ( Jamak )


- Empedokles ( 490-435 SM )
Empedokles lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia sangat dipengaruhi oleh
ajarankaum Pythagorian, parmenides. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair
retorika, politik, dan pemikir. Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi.
Empedokles sependapat dengan Parmenides, bahwa alam semesta di dalamnya
tidak ada hal yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada hal yang hilang. Ia tidak
setuju dengan konsep ruang kosong, akan tetapi ia mempertahankan adanya
pluralitas dan perubahan dari hasil pengamatan panca indra. Ada empat unsur
dalam alam semesta menurutnya, yaitu : api, udara, tanah dan air.
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam semesta ini,
yaitu Cinta dan Benci. Cinta mengatur ke arah penggabungan atau persatuan,
sedangkan Benci mengatur ke arah perceraian atau perpisahan. Proses
penggabungan dan perceraian ini terjadi terus menerus, tiada henti-hentinya.
Sementara itu, manusia pun di samping terdiri dari empat unsur ( api, udara, tanah
dan air ) juga mengenal ke empat unsur tersebut. Hal ini disebabkan oleh teori
pengenalan yang dikemukakan oleh Empedokles bahwa yang sama mengenal
yang sama.
- Anaxagoras ( 500-428 )
Anaxagoras lahir di kota Klazomenai, Lonia, kemudian menetap di athena
selama 30 tahun. Anaxagoras adalah ahli pikir yang pertama yang berdomisili di
athena, dimana di kemudian hari athena inilah yang menjadi pusat utama
perkembangan filsafat yunani sampai abad ke-2 SM. Anaxagoras tidak setuju
dengan pendapat Empedokles, menurutnya unsur-unsur itu jumlahnya pasti lebih
dari empat.
Pemikirannya, realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak
dapat dibagi-bagi, yaitu Atom. Atom ini sebagai bagian yang terkecil dari matei
sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga. Anaxagoras
mengemukakan pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh
Empedokles tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan
dan perceraian, maka anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih-benih
menjadi kosmos adalah nus. Nus yang berarti roh atau rasi, tidak bercampur
dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai
segala sesuatu.
Karena ajaran anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya dalam
filsafat dikenal dengan adanya perbedaan antara jasmani dan rohani.

2. Periode Filsafat Yunani Klasik


Pada periode yunani klasik ini perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan,
yaitu ditandainya dengan semakin besarnya minat orang terhadap filsafat. Aliran
yang mengawali periode yunani klasik ini adalah sofisme. Penamaan aliran sofisme
ini berasal dari kata sophos yang artinya cerdik pandai. Keberadaan sofisme ini
dengan keahliannya dalam bidang-bidang bahasa, politik, retorika, dan terutama
memparkan tentang kosmos dan kehidupan manusia di masyarakat sehingga
keberadaan sofisme ini dapat membawa perubahan budaya dan peradaban athena.
Mereka lebih tertarik pada hal-hal yang lebih konkret seperti makna hidup manusia,
moral, norma, dan politik. Hal-hal inilah yang dianggap perlu diajarkan pada
generasi muda dan dikembangkan untuk kelangsungan Negara.
Diatas telah disebutkan bahwa timbulnya kaum sofis karena akibat dari minat
orang terhadap filsafat. Akan tetapi, terdapat tiga faktor yang mendorong timbulnya
kaum sofis, yaitu sebagai berikut :
a. Perkembangan secara pesat kota athena dalam bidang politik dan ekonomi.
Hal ini mengakibatkan kota athena menjadi ramai, demikian juga para ahli pikir
atau intelektual yang mengunjungi athena. Dengan demikian, athena menjadi kota
yang berkembang sangat pesat dalam bidang intelektual maupun bidang kultural
b. Setelah kota athena mengalami keramaian penduduknya yang bertempat
tinggal, maka kebutuhan dalam bidang pendidikan tidak terelakkan lagi karena
desakan kaum intelektual. Lebih-lebih kota athena sebagai pusat politik sehingga
peranan pendidikan sangat penting untuk mendidik kamu mudanya.
c. Karena pemukiman perkotaan bangsa yunani biasanya terletak di pantai,
kontak dan pergaulan dengan bangsa lain tidak dapat terelakkan lagi. Hingga
akhirnya, orang-orang yunani banyak mengenal berbagai kebudayaan, dan sekaligus
terjadi akulturasi kebudayaan. Sehingga dengan terbukanya masyarakat yunani
terhadap budaya luar akan membuat orang-orang yunani menjadi dinamis dan
berkembang.
Dari pendapat beberapa orang terhadap aliran sofisme ini terdapat perbedaan,
yaitu ada yang menganggap aliran sofisme ini sebagai aliran yang merusak dunia
filsafat. Juga sebaliknya ada yang menganggap bahwa aliran sofisme ini
mengajarkan kepada orang agar kita dapat berpikir kritis. Aspek positif dari adanya
aliran sofisme ini akan mempengaruhi terhadap kebudayaan yunani, yaitu revolusi
intelektual, dan mengangkat manusia sebagai objek pemikiran filsafat. Aspek
negatifnya adalah membawa pengaruh yang tidak baik terhadap kebudayaan yunani,
terutama nilai-nilai tradisional (agama dan moral) dihancurkan. Kecakapan
berpidato dipergunakan untuk memutarbalikkan kebenaran karena sofisme
meragukan kebenaran dan ilmu pengetahuan digoncangkan.
A. Filsuf-Filsuf Yunani Klasik
Hal terpenting dengan munculnya sofisme ini adalah mempunyai peran yang
sangat penting dalam rangka menyiapkan kelahiran pemikiran filsafat yunani klasik
yang di plopori oleh beberapa orang filsuf nya, antara lain adalah :
- Socrates ( 470-399 SM )
Ia adalah anak dari seorang pemahat sophroniccos, dan ibunya bernama
phairnarete, yang pekerjaannya adalah seorang bidan. Istrinya bernama Xantipe
yang dikenal sebagai seorang yang galak dan keras. Ia berasal dari keluarga yang
kaya dengan mendapatkan pendidikan yang baik, kemudian menjadi prajurit athena.
Ia terkenal sebagai prajurit yang gagah berani. Karena ia tidak suka terhadap urusan
politik, maka ia lebih senang memusatkan perhatiannya kepada filsafat, yang
akhirnya membawa ia dalam kemiskinan.
Socrates merupakan guru Plato, mengajar bahwa akal budi harus menjadi
norma terpenting untuk tindakan kita. Socrates sendiri tidak menulis apa-apa.
Pikiran-pikirannya hanya dapat diketahui secara tidak langsung melalui tulisan-
tulisan dari cukup banyak pemikir Yunani lain, terutama melalui karya plato.
Filsafat Socrates banyak membahas masalah-masalah etika. Ia beranggapan
bahwa yang paling utama dalam kehidupan bukanlah kekayaan atau kehormatan,
melainkan kesehatan jiwa. Prasyarat utama dalam hidup manusia adalah jiwa yang
sehat. Jiwa manusia harus sehat terlebih dahulu agar tujuan-tujuan hidup yang
lainnya dapat di raih. Akhirnya adalah socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk
menyelidi manusia secara keseluruhan, yaitu dengan mengharfai nilai-nilai
jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan
keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang di hasilkan.
- Plato ( 427 - 347 SM )
Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila manusia
sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan
karenanya lalu memiliki sejumlah gagasan tentang semua hal, termasuk tentang
kebaikan, kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato mengembangkan pendekatan
yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika.
Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 – 347 SM.
Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4
SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir
selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga
menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras.
Plato mengemukakan bahwa ajaran dan pemikiran Herakleitos itu adalah benar,
tetapi hanya berlaku pada dunia pengalaman. Sebaliknya pendapat dan juga
pemikiran Parmenides juga adalah benar, tetapi hanya berlaku pada dunia ide yang
hanya dapat dipikirkan oleh akal saja.
Sebagai puncak dari pemikiran plato adalah pemikirannya tentang negara,
yang tertera dalam polites dan nomoi. Pemikirannya tentang negara ini sebagai
upaya untuk memperbaiki keadaan negara yang dirasakan buruk. Konsep tentang
negara didalam nya terkait dengan etika dan teori tentang negara. Untuk konsepnya
tentang etika sama seperti socrates gurunya, yaitu tujuan hidup manusia adalah
hidup yang baik, dan untuk hidup yang baik maka di tuntut pula lah adanya negara
yang baik.
- Aristoteles ( 384 – 322 SM )
Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara, Ayahnya seorang dokter pribadi di
raja Macedonia Amyntas. Ketika umur 17 tahun Ia dikirim ke Athena untuk belajar
ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akhirnya Aristoteles mendirikan sekolah yang
diberi nama Peripatacici bermakna berjalan-jalan. Sistem pengajaran yang diberikan
sambil jalan-jalan di taman. Aristoteles disebut dengan aliran realis, karena
mendasarkan pemikirannya pada pengalaman kemudian memberikan uraian
mendasar mengenai data-data pengalaman. Karya aristoteles dapat dibagi atas 8
bagian, mengenai logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik
dan ekonomi, retorika, dan poetika. Ia juga mengembangkan ilmu tentang penalaran
(logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan nama analytika, yaitu ilmu
penalaran yang berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika, yaitu ilmu
penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak pasti (hipotesis).
Semua tulisan Aristoteles tentang ilmu penalaran (logika) itu ditulis dalam 6
naskah yang masing masing berjudul; Categories, On Interpretation, Prior
Analylic, Posterior Analytic, Topics Sophistical refitation.
B. Ciri-ciri Filsafat Yunani
a. Metode berfikir logis atau masuk akal, rasional dan sistematis
b. Periode filsafat yunani kuno, dimana setiap orang memiliki otonomi dalam bidang
hukum dan kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Filsafat
yunani kuno memiliki sikap kritis yang menjadikan cikal bakal ilmu pengetahuan
modern yaitu sikap an inquiring (sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
krisis)
c. Filsafat yunani klasik bersifat rasionalisme yaitu suatu pemahaman tentang sebuah
pengetahuan yang lebih mengutamakan akal dan logika.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
a. Masa filsafat Yunani merupakan masa terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Hal
ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir mitosentris yaitu pola
pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam.
b. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya filsafat adalah :
 Bangsa yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos dianggap sebagai
awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti.
 Karya sastra yunani yang dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani,
seperti karya puisi Homeros yang berjudul Ilias dan Odyssea mempunyai
kedudukan yang istimewa dalam karya sastra Yunani.
 Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah
sungai Nil.
c. Periode Yunani kuno ini dipandang sebagai zaman keemasan Filsafat, karena pada
periode ini lah dimana orang-orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide
atau pendapatnya. Disisi yang lain periode yunani kuno ini disebut juga dengan periode
filsafat alam, disebut demikian karena pada periode ini telah ditandai dengan banyaknya
muncul para ahli pikir tentang alam, dimana seluruh arah dan perhatian pemikirannya
kepada apa yang diamati pada keadaan alam sekitarnya.
d. Filsuf pada periode Yunani Kuno adalah :
- Thales
- Anaximandros
- Anaximenes
- Phytagoras
- Herakleitos
- Parmenides
- Zeno
- Empedokles
- Anaxagoras
- Leukippos
- Democritus
e. Pada periode yunani klasik ini perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan, yaitu
ditandainya dengan semakin besarnya minat orang terhadap filsafat. Aliran yang
mengawali periode yunani klasik ini adalah sofisme.
f. Filsuf pada periode Yunani Klasik adalah sebagai berikut :
- Socrates
- Plato
- Aristoteles

Anda mungkin juga menyukai