Anda di halaman 1dari 51

Tugas Mata Kuliah

Filsafat Ilmu

Sejarah Perkembangan Pemikiran Ilmu Pengetahuan

Disajikan Oleh : Sholahuddin Al Ayubi


20197370182
Pembagian secara periodisasi filsafat
barat adalah:

1. Zaman Yunani Kuno


2. Abad Pertengahan
3. Zaman Modern
4. Masa kini
A. Latar Belakang Filsafat Zaman Yunani Kuno

Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira


abad ke-6 sM. Filsafat muncul ketika orang-orang
mulai berpikir dan berdiskusi akan keadaan alam,
dunia, dan lingkungan disekitar mereka dan tidak
menggantungkan diri kepada agama lagi untuk
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Yunani tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak


ada kasta, pendeta, sehingga secara intelektual
orang lebih bebas berpendapat.
Periode filsafat Yunani merupakan periode penting
sejarah peradaban manusia, karena pada waktu itu terjadi
perubahan pola pikir manusia dari mitologi/mitosentris
menjadi yang lebih rasional/logosentris. Pola pikir
mitologi adalah pola pikir masyarakat yang sangat
mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena
alam, seperti gempa bumi dan pelangi.

Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi


Dewa Bumi yang sedang menggoyangkan kepalanya.
Namun, ketika filsafat diperkenalkan, fenomena alam
tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi
aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Filsafat Yunani
Muncul, antara lain:
a. Bangsa Yunani kaya akan mitos (dongeng), di mana mitos dianggap
sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti.
Mitos-mitos tersebut kemudian tersusun secara sistematis yang untuk
sementara kelihatan rasional sehingga muncul mitos selektif dan
rasional, seperti syair karya Homerus, Orpheus, dan lain-lain;
b. Karya sastra Yunani yang dapat dianggap sebagai pendorong
kemunculan filsafat Yunani, karya Homerus mempunyai kedudukan
yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-orang Yunani yang
di dalamnya mengandung nilai-nilai edukatif;
c. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir)
di Lembah Sungai Nil. Kemudian, berkat kemampuan dan
kecakapannya, ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka
mempelajarinya tidak didasarkan pada aspek praktisnya saja, tetapi juga
aspek teoretis kreatif.
C. Zaman Yunani Kuno Merupakan Zaman
Keemasan Filsafat

Pada masa ini, orang memiliki kebebasan untuk


mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya.
Selanjutnya tumbuhlah sikap kritis yang menjadikan bangsa
Yunani tampil sebagai ahli pikir yang terkenal, dan sikap kritis
ini lah yang menjadikan cikal bakal tumbuhnya ilmu
pengetahuan modern yaitu sikapan inquiring (suatu sikap
yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis).
Karena manusia selalu berhadapan dengan alam
yang begitu luas dan penuh misteri,timbul rasa
ingin tahu rahasia alam itu. Lalu timbullah
pertanyaan dalam pikirannya, bagaimana
kejadiannya, bagaimna kemajuannya, dan
kemana tujuannya ?

Hal inilah yang membuat mereka disebut


dengan Filosof Alam atau Filosof Pra Sokrates.
Beberapa Tokoh Filosofis Pada
Zaman Yunani Kuno/Filosof Alam dalam
menyatakan pendapatnya tentang
ARCHE (asal-usul alam), antara lain:
1. Thales (625-545 sM)
Ia digelari BAPAK FILSAFAT sebagai
orang pertama yang mempertanyakan
“Apa sebenarnya asal-usul alam semesta
ini?
 menurutnya arche (asal-usul) berupa air;
Air adalah unsur penting bagi setiap
makhluk hidup
2. Anaximandros (640-546 SM)
Ia tidak sepakat dengan pendapat Thales dan menjelaskan
bahwa substansi yang petama itu harus bersifat kekal, tidak
terbatas, dan meliputi segalanya.
arche (asa-usul) berupa APEIRON (sesuatu yang tidak
terbatas);
3. Herakleitos (535-475 SM)
arche (asal-usul) berupa sesuatu itu berubah terus-
menerus/melakukan PERUBAHAN;
Panas -> Dingin
Kosmos DINAMIS;
Segala sesuatu yang bertentangan dan dalam pertentangan
itulah KEBENARAN.
 Panta Rhei Uden Menei (semuanya mengalir dan tidak ada
satupun yang tinggal mantap)
 Hal mendasar dari alam bukan bahannya, tapi actor dan
penyebabnya, yaitu API.
4. Parmanides (501-192 SM)
Filosof alam berpengaruh dan lebih muda ini bertolak
belakang dari Heraklitos ;
Realitas merupakan keseluruhann yang bersatu, tidak
bergerak dan tidak berubah;
arche (asal-usul) berupa sesuatu itu sebagai sesuatu yang
TETAP.
 Benar tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika.

5. Anaximenes (585-528 SM)


arche (asal-usul) berupa UDARA;
6. Phytagoras (580-500 sM)
arche (asal-usul) dapat diterangkan atas
dasar BILANGAN-BILANGAN;
Realitas alam adalah harmoni antara
bilangan dan gabungan antara dua hal
yang berlawanan;
Unsur-unsur bilangan itu adalah genap
dan ganjil, terbatas dan tidak terbatas;
Jasa Phytagoras sangat besar dalam
pengembangan ilmu, terutama ilmu pasti
dan ilmu alam.
Munculnya Kaum “SOFIS” (1)
 Filosof alam ternyata tidak dapat memberikan jawaban
yang memuaskan, sehingga timbullah kaum sofis.

 Kaum sofis ini memulai kajian tentang manusia dan


menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran.

 Tokoh utamanya adalah Protagoras (481-411 sM). Ia


menyatakan bahwa “manusia” adalah ukuran kebenaran.
Pernyataan ini sebagai cikal bakal Humanisme.
 Kebenaran bersifat Subjektif dan Relatif
Munculnya Kaum “SOFIS” (2)
 Tokoh lain dari kaum sofis adalah Gorgias (483-357 SM).
Menurutnya ada 3 proporsi :
1. Tidak Ada yang Ada;
2. Bila Ada, Tidak Dapat Diketahui, penginderaan hanya ilusi,
sementara akal kita telah diperdaya oleh dilemma
subjektivitas ;
3. Meski Tahu Realitas, Tidak Dapat Diberitahukan
KepadaOrang Lain.
 Sikap ini dianggap sebagian filosof sebagai pandangan
NIHILISME. (lebih ekstrim dari protagoras)
 Pengaruh positif gerakan kaum sofis cukup
terasa karena membangkitkan semangat
berfilsafat.

 Dalam filsafat ilmu, pandangan relative


tentang kebenaran menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari proses mencari ilmu. Karena
itu, ilmu itu terbatas, tetapi proses mencari
ilmu tidak terbatas.
 Filsuf yang menolak relativisme kaum sofis adalah
Socrates, Plato, dan Aristoteles.
 Menurut mereka, ada kebenaran obyektif yang
bergantung kepada manusia.

Socrates (469-399 SM)


Socrates membuktikan kebenaran objektif
dengan menggunakan metode DIALOG.

Bagi Socrates,pengetahuan yang sangat


berharga adalah pengetahuan tentang diri
sendiri. Semboyan yang paling digemari adalah
apa yang tertera pada kuil Delphi, yaitu :
“Kenalilah Dirimu Sendiri”
 Periode setelah Socrates disebut dengan zaman
kejayaan filsafat Yunani karena pada zaman ini
kajian-kajian yang muncul adalah perpaduan
antara filsafat alam dan filsafat tentang
manusia.

Plato (427-347 sM)


 Tokoh yang sangat menonjol adalah
Plato (429-347 SM), yang sekaligus
murid Socrates.
 Menurut Plato, Esensi itu mempunyai realitas dan
realitasnya ada di alam IDEA.
 Contoh : Kuda bermacam-macam warna, bentuk
dan jenisnya, tapi kuda memiliki unsur umum
yang membedakannya dengan sapi dan kambing.
Unsur Umum ini berlaku Universal.
 Plato berhasil mensitesakan antara pandangan
Heraklitos dan Parmenides. Pandangan Heraklitos
berlaku pada alam empiris saja, sedangkan
pandangan Parmenides berlaku bagi idea-idea
abadi yang mendasari pengenalan sejati.
 Puncak kejayaan filsafat Yunani terjadi pada
masa Aristoteles (384-322 SM).

Aristoteles (384-322 sM)


 Ia adalah murid Plato.
 Aristoteles berhasil menemukan
pemecahan persoalan-persoalan
besar filsafat yang
dipersatukannya dalam satu
sistem: logika, matematika,
fisika, dan metafisika.
 Logika Aristoteles berdasarkan pada analisa
bahasa yang disebut SILOGISME yang terdiri 3
premis, premis mayor, premis minor, dan
konklusi.
semua manusia mati
Doni manusia
Doni akan mati
 Logika Aristoteles disebut juga Logika Deduktif.
 Dalam bidang fisika Aristoteles membagi gerak menjadi 2
macam :
1. Gerak Aksidental gerak sifat (bayi-dewasa), gerak
tempat (dari sini ke sana), gerak kualitatif
(daun hijau jadi kuning), gerak kuantitatif (tunas jadi
pohon)
2. Gerak Substansial (manusia mati/mayat)
 Dalam bidang filsafat Aristoteles membagi menjadi 2
macam :
1. Teoritis (logika, metafisika, dan fisika)
2. Praktis (etika, ekonomi dan politik)
Aristoteles dianggap sebagai BAPAK ILMU karena mampu
meletakkan dasar-dasar dan metode ilmiah secara sistematis
D. Berakhirnya Filsafat Yunani Kuno

 Filsafat Yunani yang rasional boleh dikatakan berakhir


setelah Aristoteles menuangkan pemikirannya. Sifat
rasional ini masih terus dipakai selama berabad-abad sampai
sebelum filsafat benar-benar tenggelam dalam abad
pertengahan.
 Kemuduran filsafat sejalan dengan kemunduran politik
ketika itu, yaitu sejalan dengan terpecahnya kerajaan
Macedonia setelah wafatnya Alexander The Great.
 Tepatnya pada ujung zaman Helenisme, yaitu ujung
sebelum masehi ,emjelang Neo-Platoisme, filsafat benar-
benar mengalami kemunduran.
Aktivitas Ilmu diabdikan ke agama
>>> Ancila Theologiae

Zaman
Pertengahan
Perkembangan Peradaban Islam :
- Bani Umayyah >> astronomi
- Khalifah Al Makmun >> Aljabar;
Arithmatica; decimal
- Omar Khayam >> Perbintangan,
matematik; persamaan pangkat 3
- Ibnu Sina; Al Razi >> Kedokteran
- Al Idris >> peta
Filsafat pada zaman Abad Pertengahan mengalami dua
periode, yaitu: Periode Patristik dan Periode Skolastik
a. Periode Patristik
berasal dari kata Latin patres yang berarti bapa-bapa Gereja, ialah ahli-ahli
agama Kristen pada abad permulaan agama Kristen. Periode ini mengalami
dua tahap:

1. Permulaan agama Kristen. Setelah mengalami berbagai kesukaran


terutama mengenai filsafat Yunani, maka agama Kristen
memantapkan diri. Keluar memperkuat gereja dan ke dalam
menetapkan dogma-dogma.
2. Filsafat Agustinus yang merupakan seorang ahli filsafat yang
terkenal pada masa patristik. Agustinus melihat dogma-dogma
sebagai suatu keseluruhan.
b. Periode Skolastik
Periode Skolastik, berlangsung dari tahun 800-1500 M. Periode ini
dibagi menjadi tiga tahap:

1. Periode skolastik awal (abad ke-9-12), ditandai oleh pembentukan


rnetode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara
agama dan filsafat. Yang tampak pada permulaan ialah persoalan
tentang Universalia.

2. Periode puncak perkembangan skolastik (abad ke-13), ditandai oleh


keadaan yang dipengaruhi oleh Aristoteles akibat kedatangan ahli
filsafat Arab dan Yahudi. Puncak perkembangan pada Thomas
Aquinas.

3. Periode skolastik akhir (abad ke-14-15), ditandai dengan pemikiran


kefilsafatan yang berkembang ke arah nominalisme, ialah aliran yang
berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjuk tentang
aspek yang sama dan yang umum mengenai adanya sesuatu hal.
Tokoh – Tokoh Filsafat Islam

• 1. Al-Kindi
Hidup pada tahun 796-873 M pada masa khalifah al-
Makmun dan al-Mu’tashim. Al-Kindi menganut aliran
Mu’tazilah dan kemudian belajar filsafat. Menurut Al-Kindi
filsafat yang paling tinggi adalah filsafat tentang Tuhan

• 2. Al-Farabi
Al-Farabi hidup tahun 870-950 M, dia meninggal dalam
usia 80 tahun. Filsafatnya yang terkenal adalah teori emanasi
(pancaran). Menurut Al-Farabi alam terjadi dengan cara
emanasi atau pancaran dari Tuhan yang berubah menjadi
suatu maujud
• 3. Ibnu Sina
Ibnu Sina lahir di Asyfana 980 M dan wafat di Isfahana
tahun 1037 M. Pemikiran terpenting yang dihasilkan oleh
Ibnu Sina adalah tentang jiwa. Ibnu Sina juga menganut
paham pancaran, jiwa manusia memancar dari akal
kesepuluh.

• 4. Ibnu Miskawaih (W. 1030 M).


Beliau lebih dikenal dengan filsafat akhlaknya
yang tertuang dalam bukunya, Tahzib al-Akhlak.
Menurutnya, akhlak adalah sikap mental atau jiwa
yang menimbulkan perbuatan-perbuatan tanpa
pemikiran yang dibawa sejak lahir. Kemudian ia
berpendapat bahwa jiwa tidak berbentuk jasmani
dan mempunyai bentuk tersendiri
Roger Bacon >> pengalaman empirik
Copernicus >> Heliosentrisme

Tycho Brahe >> Komet (Lintasan Circle)

Johannes Keppler >> gerak benda angkasa >>


lintasan elips

Zaman Galileo Galilei :


Renaisance -Observation
-Elimination
-Prediction
-Measurement
-experiment
• Ditandai dengan era kembangkitan kembali pemikiran yg bebas dari dogma agama.
• Renaissance : zaman peralihan kebudayaan abad pertengahan menjadi kebudayaan
modern.
• Manusia merindukan pemikiran yg bebas, mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri
tanpa campur tangan ilahi.
• Ilmu pengetahuan yg berkembang adalah astronomi
Rene - Ortogonal Coordinate
Descartes System
(bpk filsafat - Analytic Geometry
modern) - Metode Berfikir filsafat
(fenomenologi)

Issac - Teori Gravitasi


Newton - Calculus
ZAMAN (Diferensial/integral)
MODERN
- Optik
Teori Evolusi
Charles
Darwin - Struggle for life
- Survival of the fittest
JJ.
Thomson Elektron
Spesialisasi ilmu >>> Sub
spesialis
Zaman
Kontemporer

Sintesis antar bidang ilmu :


bioteknologi, psikolinguistik
dll.
Tokohnya :
Albert Einstein : alam semesta bersifat kekal dan tdk
mengakui adanya penciptaan alam
Bidang fisika menempati kedudukan yg paling tinggi
E. Kesimpulan
I. Pola pemikiran ilmu pengetahuan pada zaman
Yunani kuno adalah pola pikir mitosentris (pola pikir
masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam);
II. Filosof alam ternyata tidak dapat memberikan
jawaban yang memuaskan, sehingga timbullah kaum
sofis yang mengkaji tentang manusia;
III. Kemudian muncul Filsuf yang menolak relativisme
kaum sofis, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Fin
Socrates (469-399 SM)
Plato (427-347 sM)
Aristoteles (384-322 sM)
Adapun tokoh-tokoh filsafat lainnya yang corak
pemikirannya boleh dikatakan mewarnai diskusi-diskusi
filsafat sepanjang sejarah perkembangannya, yaitu:

Parmenides, berpendapat bahwa realitas merupakan


keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan tidak
berubah.

Heraklitos, melihat alam semesta selalu dalam keadaan


berubah. Baginya yang mendasar dalam alam semesta
adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya
yaitu api.

dll..
Beberapa Tokoh Filosofis Pada Zaman
Yunani Kuno
Beberapa Tokoh Filosofis Pada Zaman Yunani Kuno menyatakan
pendapatnya tentang arche (asal-usul), antara lain:

 Thales (625-454 SM) : arche (asal-usul) berupa air;


 Anaximandros (640-546 SM) : arche (asa-usul) berupa
apeiron (sesuatu yang tidak terbatas);
 Anaximenes (585-528 SM) : arche (asal-usul) berupa udara;
 Phytagoras (±572-497 SM) : arche (asal-usul) dapat diterangkan
atas dasar bilangan-bilangan;
 Herakleitos (535-475 SM) : arche (asal-usul) berupa sesuatu itu
berubah terus-menerus/melakukan
perubahan.
 Parmanides (501-192 SM) : arche (asal-usul) berupa sesuatu itu
sebagai sesuatu yang tetap.
KELOMPOK I
1. Deshinta Elsalina (081014029)
2. G.A Diasari (081014105)
3. Nur Apriana (081014106)
4. Hakimah (081014107)
5. Sri Wahyuni (081014109)
6. Dias Rizka (081014111)
7. Indira Faya N. (081014114)
8. Syarif Maturindo (081014115)
2. Abad Pertengahan
Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para
teolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan
pada masa ini hampir semua adalah para teolog,
sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas
keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada
masa ini adalah ancilla theologia atau abdi agama.

Periode Abad Pertengahan mempunyai perbedaan


yang mencolok dengan abad sebelumnya. Perbedaan
itu terutama terletak pada dominasi agama.
• Timbulnya agama Kristen yang diajarkan oleh
Nabi Isa as. pada permulaan Abad Masehi
membawa perubahan besar terhadap
kepercayaan keagamaan.

• Pada zaman ini kebesaran kerajaan Romawi


runtuh, begitu pula dengan peradaban yang
didasarkan oleh logika ditutup oleh gereja dan
digantikan dengan logika keagamaan. Agama
Kristen menjadi problema kefilsafatan karena
mengajarkan bahwa wahyu Tuhanlah yang
merupakan kebenaran yang sejati.
Zaman Pertengahan oleh para ilmuwan sering
dinamakan “Abad Kegelapan” atau “Middle Age “

Hal ini menyebabkan perkembangan ilmu


pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani-Romawi
menjadi terhenti di Eropa.
Pada waktu itu agama Kristen berkembang di Eropa.
Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat menentukan
kehidupan di Eropa.
Semua kehidupan harus diatur dengan doktrin gereja
atau hukum dan ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan
kebebasan berpikir.
Hal ini telah menyebabkan kemunduran bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Ciri-ciri pemikiran filsafat Barat Abad Pertengahan
adalah:

 Cara berfilsafatnya dipimpin oleh gereja;


 Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran
aristoteles;
 Berfilsafat dengan pertolongan augustinus dan
lain-lain.
Ada dua golongan mengenai sikap
terhadap pemikiran Yunani :

1. Golongan yang menolak sama sekali pemikiran


Yunani, karena pemikiran Yunani merupakan
pemikiran orang kafir, karena tidak mengakui
wahyu.

2. Golongan yang menerima filsafat Yunani yang


mengatakan bahwa manusia itu ciptaan Tuhan,
kebijaksanaan manusia berarti pula kebijaksanaan
yang datangnya dari Tuhan.
Filsafat pada zaman Abad Pertengahan mengalami dua
periode, yaitu: Periode Patristik dan Periode Skolastik
a. Periode Patristik
berasal dari kata Latin patres yang berarti bapa-bapa Gereja, ialah ahli-ahli
agama Kristen pada abad permulaan agama Kristen. Periode ini mengalami
dua tahap:

1. Permulaan agama Kristen. Setelah mengalami berbagai kesukaran


terutama mengenai filsafat Yunani, maka agama Kristen
memantapkan diri. Keluar memperkuat gereja dan ke dalam
menetapkan dogma-dogma.
2. Filsafat Agustinus yang merupakan seorang ahli filsafat yang
terkenal pada masa patristik. Agustinus melihat dogma-dogma
sebagai suatu keseluruhan.
b. Periode Skolastik
Periode Skolastik, berlangsung dari tahun 800-1500 M. Periode ini
dibagi menjadi tiga tahap:

1. Periode skolastik awal (abad ke-9-12), ditandai oleh pembentukan


rnetode-metode yang lahir karena hubungan yang rapat antara
agama dan filsafat. Yang tampak pada permulaan ialah persoalan
tentang Universalia.

2. Periode puncak perkembangan skolastik (abad ke-13), ditandai oleh


keadaan yang dipengaruhi oleh Aristoteles akibat kedatangan ahli
filsafat Arab dan Yahudi. Puncak perkembangan pada Thomas
Aquinas.

3. Periode skolastik akhir (abad ke-14-15), ditandai dengan pemikiran


kefilsafatan yang berkembang ke arah nominalisme, ialah aliran yang
berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjuk tentang
aspek yang sama dan yang umum mengenai adanya sesuatu hal.
Antara tahun 600-700 M yang menjadi
obor kemajuan ilmu pengetahuan berada
diperadapan dunia Islam seperti dibidang
ilmu kedokteran dan ilmu alam.
Adapun tiga bidang sumbangan sarjana Islam yaitu :

 Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan


menyebar luaskannya sedemikianrupa sehingga
dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini.

 Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu


kedoteran, obat-obatan, astronomi,ilmu kimia,
ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.

 Menegaskan system decimal dan dasar-dasar


aljabar.
Pada akhir abad pertengahan,
perguruan tinggi bertambah banyak,
badan-badan keilmuan bertambah
pesat, juga cabang-cabang keilmuan
alam terus bermunculan guna
mencari kebenaran.
Melalui media masa yang mulai
berkembang, dalam tempo yang
relative singkat ilmu pengetahuan
telah mencapai zaman modern.
B. Kesimpulan
I. Pola pemikiran ilmu pengetahuan pada zaman Yunani kuno adalah pola
pikir mitosentris (pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos
untuk menjelaskan fenomena alam).
II. Sedangkan, pada Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya pada
theology di lapangan ilmu pengetahuan, dimana para ilmuan tersebut
hampir semua adalah para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait
dengan aktivitas keagamaan.
III. Filosof-filosof Yunani yang terbesar ialah: Socrates, Plato, dan Aristoteles.

Anda mungkin juga menyukai