Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial
maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat ,
sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah
berhasil mengubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari
pandangan mitosentris menjadi logosentris. Awalnya, bangsa Yunani dan bangsa
lain di dunia beranggapan bahwa semua kejadian di alam ini dipengaruhi oleh
gagasan-gagasan magi dan mitologi yang bersifat ghoib dan tidak rasional. Oleh
karenanya, kelahiran berfikir ilmiah itu merupakan suatu revolusi besar dalam
dunia filsafat dan ilmu pengetahuan. Dengan filsafat, pola pikir yang selalu
tergantung pada pandangan mitosentris diubah menjadi pola pikir yang tergantung
pada rasio.
Namun, perubahan dari pola pikir mitosentris ke logosentris membawa
implikasi yang tidak kecil. Alam dengan segala gejalanya, yang selama ini
ditakuti kemudian didekati dan bahkan dieksploitasi. Perubahan yang mendasar
adalah ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan
perubahan yang terjadi, baik di alam jagad raya (makrokosmos) maupun alam
manusia (mikrokosmos). Dari penelitian alam jagad raya, bermunculan ilmu
pengetahuan seperti ilmu astronomi, kosmologi, fisika, kimia dan sebagainya,
sedangkan dari manusia muncul ilmu sosiologi, biologi, psikologi dan sebagainya.
Ilmu-ilmu tersebut kemudian menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang
lebih kecil dan sekaligus semakin aplikatif dan terasa manfaatnya.

II. Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah filsafat dari masa klasik hingga modern?
2. Siapa tokoh – tokoh yang telah memberikan sumbangan perubahan
berfikir pada masa klasik hingga modern?
2

3. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa Yunani


hingga masa kontemporer?
4. Apa saja sumbangsih pemikiran para filsuf untuk perkembangan filsafat?

III. Tujuan
1. Mengetahui sejarah perkembangan filsafat
2. Mengetahui tokoh-tokoh yang telah memberikan sumbangan perubahan
berfikir pada masa klasik hingga modern

BAB II

PEMBAHASAN
3

Sejarah Perkembangan Filsafat

Sejarah awal munculnya khazanah pemikiran filsafat tidak bisa dilepaskan


begitu saja dengan kebudayaan dan peradaban Yunani. Pasalnya, di negeri itulah
filsafat lahir dan berkembang hingga mencengangkan peradaban dunia lain hingga
abad ini. Munculnya filsafat di Yunani tersebut akibat kemahiran bangsa Yunani
dalam merajut dan menyempurnakan peradaban besar lainnya pada saat itu seperti
Mesir dan Mesopotamia. Salah satu alasan filsafat muncul di Yunani yakni karena
berbeda dengan Negara lainnya, Yunani lebih dikenal sebagai negeri yang tidak
mempersoalkan perbedaan antara status sosial, seperti kasta pendeta, dan iklim
itulah yang membuat perkembangan pemikiran begitu pesat.

Klasifikasi tahap sejarah filsafat Barat dibagi menjadi empat tahap penting
yaitu filsafat klasik, Abad pertengahan, Modern, dan Kontemporer.

I. Filsafat Klasik

Adapun di era filsafat klasik, khazanah pemikiran filsafat dibagai menjadi dua
zaman, yakni: pra-Socrates dan zaman keemasan.

Pra-Socrates: Filsafat Alam

Filsafat Yunani periode awal seringkali disebut sebagai filsafat, alam.


Penyebutan tersebut didasarkan pada munculnya banyak ahli pikir alam yang
mengfokuskan pemikirannya pada apa yang diamati disekitarnya, yakni alam
semesta. Mereka mencari unsur induk (arche) yang dianggap asal dari segala
sesuatu. Pandangan para filsuf ini melahirkan monisme, yaitu aliran yang
menyatakan hanya satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa
jiwa, materi, Tuhan atau substansi lainnya yang tidak dapat diketahui.

 Thales (624-545 SM)

Thales bisa dikatakan adalah filsuf pertama. Pemikirannya yang sangat


terkenal adalah zat utama yang menjadi dasar semua kehidupan adalah air.

 Anaximenes (585-528 SM)


4

Anaximenes berkeyakinan bahwa yang menjadi asal dunia adalah udara.


Sebab, udaralah yang meliputi seluruh alam dan udara pula yang menjadi
dasar hidup bagi manusia untuk bernafas. Tidak hanya itu saja,
Anaximenes merupakn tokoh yang member pengaruh besar terhadap
Phytagoras dan banyak pemikir spekulatif selanjutnya.

Pemikiran para filsuf dari Miletus yakni Thales, Anaximander, dan


Anaximenes memberikan dasar bagi lahirnya para filsuf di kemudian hari.
Adapun pelajaran yang dapat di ambil dari mereka. Pertama, tidak
mempercayai pengetahuan yang didasarkan pada mitos. Kedua,
pengetahuan diperoleh melalui proses berfikir dan mengamati. Ketiga,
asal-muasal segala sesuatu terdiri dari satu hal yang tunggal.

 Phytagoras (582-496 SM)

Phytagoras adalah matematikawan dan filsuf yang paling dikenal melalui


teoremanya. Phytagoras percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini
berhubungan dengan matematika. Menurut dia , dasar segala sesuatunya
bilangan. Pemikiran Phytagoras mengenai ajaran agama. Ajarannya ia
wujudkan dalam bentuk ordo keagamaan yang di berbagai tempat mampu
memperoleh kekuasaan atas Negara dan meneguhkan kekuasaan pendeta.
Meski demikian, Phytagoras tetap menjadi tokoh berpengaruh pada para
pemikir selanjutnya. Bahkan, model kombinasi Phytagoras hingga saat ini
masih terus menjadi bahan acuan pemikiran. Terutama kombinasi
matematika dan teologi yang bermula dari Phytagoras tersebut.

Zaman keemasan

 Socrates (470-399 SM)

Socrates merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari
Yunani . Socrates mengarahkan pemikirannya pada manusia sebagai objek
pemikirannya sebagai pemikiran filsafatnya. Peran dan Teknik Socrates
dalam upaya mendobrak ilmu pengetahuan yakni dengan cara mengamati
5

hal-hal yang konkret dan yang beragam coraknya tapi pada jenis yang
sama. Lalu unsur-unsur yang berbeda itu dihilangkan hingga tinggallah
unsure yang sama dan yang bersifat umum.Sumbangsih Socrates yang
terpenting bagi pemikiran Barat ialah metode penyelidikannya yang
dikenal dengan metode elenchus yang banyak diterapkan untuk menguji
konsep moral yang pokok.

 Plato (427-347 SM)

Plato juga dikenal sebagai salah seorang filsuf yunani yang sangat
berpengaruh. Sumbangsih Plato dalam yang terpenting ialah tentang
gagasan mengenai ide. Plato percaya bahwa ide ialah realita yang
sebenarnya dari segala sesuatu yang ada dan dapat dikenal dengan
pancaindra . Karen aide adalah realita yang sebenarnya maka bagi Plato
ide bukanlah sekedar gagasan atau gambaran yang hampir berada didalam
pemikiran manusia.

 Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles juga termasuk tokoh yang berpengaruh dan menyita perhatian


public luas hingga saat ini. Dari karya-karya aristoteles kita bisa
mengetahui pandangan-pandanganya tentang beberapa persoalan filsafat
misalnya etika, Negara, logika dan lain-lain. Di dunia filsafat, Aristoteles
dikenal sebagai Bapak Logika . Logikanya disebut sebagai Logika
Tradisional dan disebut juga sebagai Logika Formal. Bila orang -orang
Shopis berpendapat bahwa manusia tidak bisa mencapai kebenaran
Aristoteles menyatakan bahwa manusia dapat mencapai kebenaran.

II. Filsafat Abad Pertengahan

Fisafat abad pertengahan lazim disebut Filsafat skolastik, kata ini diambil dari
kata schuler yang berarti ajaran atau sekolah. Abad pertengahan ini juga dapat
6

dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya menggiring manusia ke
sistem kepercayaan yang picik dan fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara
membabi buta , dan oleh karenanya perkembangan ilmu pengetahuan terhambat
dan masa ini penuh dengan dominasi gereja yang bertujuan untuk membimbing
umat kearah kehidupan yang saleh tapi disisi lain dominasi gereja ini tanpa
dibarengi dengan memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang punya
pikiran perasaan keinginan dan cita-cita untuk menentukan masa depannya
sendiri. Secara garis besar filsafat abad ini dibagi menjadi dua periode , yakni
Periode Skolastik Islam, Periode Skolastik Kristen dan Skolastik Thomas Aquinas
(1225-1274)

 Periode Filsafat Skolastik Islam

Filsafat dikalangan Muslim baru dimulai pada awal abad VIII karena pada
abad pertama perkembangan islam tidak terdapat paham-paham selain wahyu.
Periode Skolatik Islam dapat dibagi dalam 5 masa yakni: periode kalam pertama ,
periode filsafat pertama, periode kalam kedua dan periode filsafat kedua

1. Periode Kalam Pertama .

Periode ini di tandai dengan adanya aliran-aliran ilmu kalam yakni:


khawarij, murjiah, qadariyah, jabariyah, mu’tazilah, ahlussunnah.

2. Periode Filsafat Pertama

Periode ini ditandai dengan munculnya ilmuwan dan ahli-ahli dalam


berbagai bidang yang menaruh perhatian pada filsafat Yunani (Aristoteles)
yakni: a.) Al-Kindi (806-873M) b.) Al-Razi (865-925M) c.) Al-Farabi
(870-950) d.) Ibnu-Sina (980-1037).

3. Periode Kalam Kedua

Periode ini ditandai dengan tampilnya tokoh-tokoh kalam penting dan


mempunyai pengaruh yang besar pada perkembangan ilmu kalam
berikutnya, mereka antara lain: Al-Asyari, adalah penganut aliran dan
paham Asy’ariyah dan Al-Matudiri, Al-Ghazali. adalah seorang, namun
7

karna ia tidak menemukan kepuasan dengan metode kalam maka ia


berpindah ke filsafat, namun di filsafat ia juga tidak mendapat kepuasan
akhirnya dia berpindah ke pemikiran tasawuf yang membawa kepuasan
pada dirinya . Sikapnya terhadap filsafat dan filsuf tercermin pada
bukunya yang berjudul tahafut al-falasifah (keracunan para filsuf)

4. Periode Filsafat Kedua

Sampai di pertengahan abad ke-12 orang-orang Barat belum mengenal


filsafat Aristoteles secara keseluruhan, Skolatik Islamilah yang membawa
perkembangan filsafat di barat dan bukan hanya filsafat saja, melainkan
filsuf muslim juga memberi sumbangan bagi Eropa dalam bidang ilmu
pengetahuan

5. Periode Kebangkitan

Masa ini dimulai dengan adanya kesadaran dan kebangkitan dunia Islam
setelah mengalami kemerosotan alam pikiran manusia sejak abad XV-abad
XIX.

 Periode Filsafat Skolastik Kristen


1. Masa Skolastik Awal (abad 9-12 M)

Masa ini merupakan kebangkitan pemikiran abad pertengahan setelah


terjadi kemerosotan, karena kuatnya dominasi gereja. Pada masa ini,
persoalan pemikiran yang paling menonjol ialah hubungan antara rasio
dengan wahyu (agama). Menurut Anselmus (1033-1109) bahwa rasio
dapat mencapai kebenaran agama seluruhnya dan sebaliknya agama atau
kepercayaan dapat menolong rasio, sehingga dengan kepercayaan orang
akan mempunyai pengertian lebih jelas.

2. Masa Skolatik Keemasan

Masa ini, merupakan masa kejayaan skolastik yang berlangsung dari tahun
1200-1300 M . Secara garis besarnya ada beberapa faktor yang
menjadikan masa Skolatik mencapai keemasan, yakni: a.) adanya
8

pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12 hingga
abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang luas. b.) tahun
1200M, didirikan Universitas Almamater di Perancis , Universitas ini
merupakan gabungan dari beberapa sekolah. Almamater inilah sebagai
embrio berdirinya universitas di Paris, Oxford, Montpellier, Cambridge,
dan lain-lainnya.

3. Masa Skolatik Akhir

Masa ini ditandai dengan kemalasan berfikir filsafati sehingga


menimbulkan stagnasi pemikiran filsafat Skolastik Kristen. Tokoh yang
terkenal pada masa ini ialah Nicolas Cusanus (1401-1404). Dan Ia adalah
pemikir pengujung masa Skolastik. Menurutnya, ada tiga upaya
mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan ke suatu sintesis yang
lebih luas.

 Periode Skolastik Thomas Aquinas (1225-1274)

Puncak tradisi pemikiran skolastisisme adalah pada masa Thomas Aquinas. Ia


bermaksud menunjukkan bahwa iman Kristen didasarkan pada akal budi dan
hukum yang bersifat rasional.Ia juga memadukan dinamika pemikiran di Yunani,
Arab dan Yahudi.Dan tidak ada pertentangan antara rasio, akal budi dengan
Wahyu Tuhan.

III. Filsafat Modern

Istilah ini bukan muncul begitu saja tanpa alasan ada beberapa kriteria
pemikiran ini disebut “modern” yakni apabila ada sesuatu yang baru, lain dengan
biasanya, berada dan bahkan bertentangan dengan kebiasaan-kebiasaan, tradisi,
adat istiadat termasuk adat keagamaan.

 Filsafat Renaissance

Ada 3 filsuf penting pada masa ini yakni: NIccolo M,. Blaise P,. Francis B.
9

1 . Niccolo Machiavelli (1469-1527) dari Italia. Di bidang Filsafat politik


Baru pada titik extrim, Ia dikecam sebagai guru penipuan dan
penghianatan politik, sebagaiinkarnasi dari kekuatan licik dan brutal dari
dunia politik dan penggagas totalitarianisme modern. Di lain pihak, Ia
dipuja sebagai pahlawan Italia yang bersemangat dan mengabdikan diri
untuk kebaikan warga negaranya, sebagai pemikir yang member
sumbangsih besar pada kebebasan dan nasib manusia.

2. Francis Bacon (1561-1626) dari London. Francis B. adalah peletak dasar


bagi metode induksi modern dan menjadi pelopor yang mensistematisasi
secara logis prosedur ilmiah. Gagasannya tentang metode ilmiah terkenal
dengan nama induksi Baconian. Semua filsafatnya bersifat praktis yakni
untuk menjadikan manusia menguasai kekuatan-kekuatan alam dengan
perantaraan penemuan-penemuan ilmiah.

3. Blaise Pascal(1623-1662 M) . Minat utamanya ialah fisafat dan agama,


sedangkan hobinya ialah matematika dan geometri proyektif. Pascal
dengan semua kekurangan dan kelebihannya mencoba menghadirkan
pengkajian rerigius, eksplorasi ilmiah dan matematisnya dan telah
menjadikannya sebagai seorang intelektual yang hebat dan terkenal di
abad ke-17.

 Filsafat Modern

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari
kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri
manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat.
Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio:
kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Adapun para filsuf penganut aliran
rasionalisme yakni: Rene Descartes (1596-1650an). Sebaliknya, aliran empirisme
meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik batin maupun yang
indriawi. Sedangkan para filsuf penganut aliran empirisme antara lain John Locke
(1632-1704 M), David Hume(1711-1776) dan lain-lain. Lalu mucul aliran
10

kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu. Dan para
filsuf penganut aliran kritisisme antara lain: Soren Kierkegaard(1818-1855).

IV. Filsafat Kontemporer

Filsafat modern yang konon katanya, sudah lebih sempuna ternyata masih ada
sisi kurangnya hingga akhirnyamuncul pemikiran baru dan atas pemikiran yang
disebut pemikiran filsafat kontemporer.

Beberapa tokoh yang bisa disebut dalam pemikiran filsafat barat abad
kontemporer adalah : William James, Michele Foucault, Karl poper, Martin
heiddeger, Bertrand Russel, Jeanpaul Sartre, Albert Chamus, Jurgen Haabermas,
Richard Rorty, J.Derrida, John Dewey dan mazhab Frankfurt,
1. William James (1842-1910 M)

William James menanamkan filsafatnya dangan “Pragmatism” dan juga


dengan istilah “Radikal Pragmatime”. Yang dimaksud dengan Pragmatis
yaitu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar ialah apa yang
membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan perantaraann yang
akibat-akibatnya bermanfaat secara praktis. Sedangkan yang dimaksud
dengan Empirisme Radikal ialah empirisme yang harus tidak menerima
suatu unsure alam dalam bentuk apapun yang tidak dialami secara
langsung
2. Jonh Dewey (1859-1952)
Jonh Dewey aidalah seorang pragmatis tapi dia lebih suka menyebut
sistemnya dengan istilah instrumentalis. Menurutnya, tujuan filsafat ialah
untuk mengatur kehidupan dan aktifitas manusia secara lebuh baik. Tugas
Filsafat yang utama memberikan garis-garis pengarahan bagi perbuatan
dalam kenyataan hidup.
11

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan materi yang tertulis di makalah ini nisa disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan dan filsafat berkembang dengan sangat cepat sampai saat ini, hal ini
disebabkan karena fasilitas yang semakin hari semakin baik juga ditunjang dengan
teknologi yang semakin baik pula dan berkenbangnya ilmu pengetahuan juga
berkat berkembangnya pemikiran para filsuf yang menginginkan adanya
perkembangan berfikir , yang tidak hanya percaya pada mitos dan kekuata-
kekuatan gaib.

Sikap masyarakat yang selalu menuntut, menunggu nunggu dan


mendambakan pembaharuan dari ilmu pengetahuan tersebut, dan juga titunjang
leh tercukupinya gizi masyarakat,sehingga mengakibatkan masyarakat semakin
cerdas dan cepat berkembang cara berfikirnya.

Namun di sisi lainya ada juga faktor yang mengkhawatirkan, yaitu aspek
spiritual dan gaya hidup yang semakin materialistik. Ilmu pengetahuan dan aspek
spiritual serta filsafat perlu diseimbangkan, karena pada dasarnya kita hidup di
dunia ini adalah sebagai usaha untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia di
akhirat kelak.

B. SARAN

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi kita semua
untuk mengetahui dan memahami tentang sejarah perkembangan filsafat dan ilmu
pengetahuan yang telah berkembang hingga saat ini.

DAFTAR PUSTAKA
12

 Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers


 Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM. 2007. Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
 Maksum, Ali. 2008. Pengantar Filsafat: Dari Masa Klasik hingga
Postmodernisme. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Anda mungkin juga menyukai