FILSAFAT UMUM
DOSEN PEMBIMBING :
IMRON, S. Ag.,MA
DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada dasarnya ,setiap ilmu memiliki dua objek,yaitu objek material dan objek formal.Objek
Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran penyelidikan,sedangkan objek formal
adalah metode untuk memahami objek material.Adapun filsafat sebagai proses berpikir yang
sistematis juga memiliki objek material dan objek formal.Objek material filsafat adalah segala
yang ada,baik yang tampak maupun yang tidak tampak.Secara umum,objek material filsafat
terbagi atas tiga bagian,yaitu yang ada dalam alam yang tampak yang ada dalam pikiran,dan
yang ada dalam kemungkinan.Sedangkan objek formal filsafat adalah sudut pandang yang
menyeluruh,radikal,dan rasional tentang segala yang ada.
Awalnya, filsafat terbagi atas filsafat teoritis dan filsafat praktis.filsafat teoritis mencakup
metafisika, fisika, matematika,dan logika.Sedangkan filsafat praktis mencangkup bidang
ekonomi,polotik,hukum,dan etika.Filsafat dan ilmu pengetahuan adalah dua produk dan nalar
peradaban manusia yang saling berkaitan erat.Hubungan antara filsafat dengan ilmu ibarat
hubungan antara ibu dan anak.Filsafat adalah mater scientarium atau mother of science(ibu dari
ilmu pengetahuan).
BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFINISI FILSAFAT
Istilah “filsafat” ini sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani, yakni “philosophia”, yang
mana merupakan gabungan dari kata “philo” dan “sophia”. Philo berarti ‘cinta dalam arti yang
luas’, sementara sophia berarti ‘kebijakan atau pandai’. Jadi, dapat disebut bahwa filsafat ini
adalah keinginan untuk mencapai cita pada kebijakan.
Banyak ahli yang mendefinisikan apa itu filsafat. Poedjawijatna berpendapat bahwa
filsafat adalah sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab secara sedalam-dalamnya
bagi segala sesuatu yang berdasarkan pikiran belaka. Lalu menurut Hasbullah Bakry, filsafat
memiliki definisi berupa sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara
mendalam, mulai dari ketuhanan, alam semesta, hingga manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia.
Kemudian ada juga tokoh filsafat terkenal, Plato, yang mendefinisikan filsafat adalah
pengetahuan yang berminat untuk mencapai pada kebenaran asli.
Nah, berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang berusaha mencari sebab secara mendalam berdasarkan
pemikiran dan akal manusia. Filsafat ini juga dapat menjadi pandangan hidup seseorang
sekelompok orang mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Namun, filsafat ini dapat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa ketika memikirkan segala
sesuatu secara mendalam dan melihat secara menyeluruh dengan segala hubungan.
B.SEJARAH FILSAFAT
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tidak bisa dilepaskan dari peran dan
pengaruh filsafat. Kelahiran filsafat mempunyai peran penting dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi pada saat ini. Sejarah kelahiran filsafat sangatlah perlu untuk dikaji, agar semua orang
bisa tahu bagaimana pengaruh filsafat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang ditandai oleh runtuhnya mite-mite
dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran setiap gejala alam. Filsafat Yunani
yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang kejadian dan asal usul alam semesta,
dan itu berarti dimulainya tahap rasionalisasi pemikiran manusia tentang alam semesta. Cara
berpikir ini berlangsung sampai abad ke-6 SM. Sedangkan sejak abad ke-6 SM orang mulai
mencari jawaban rasional tentang asal usul dan kejadian alam semesta.
Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian karena pada
periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-pertanyaan
tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan mitos
belaka. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta yang sifatnya mutlak, yang
berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Filosof yang mengembangkan filasfat pada zaman Yunani yang begitu ramai dipersoalkan
sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan Socrates dengan
mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa berfilsafat artinya mencari
kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat dimengerti bahwa mencari kebenaran
itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu dialog.
Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384 SM-322 SM). Ia
mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab objek yang
diselidiki. Kekurangan utama para filosof sebelumnya adalah mereka tidak memeriksa semua
penyebabnya.
Zaman Pertengahan (6 M- 16 M)
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat tidak
berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi para
filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang,
karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila
terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof
tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati.
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode yaitu: periode
Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
Pada periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya
Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang
belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain (Scholastik Islam) yaitu Al-
Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain.
Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof Eropa yang menganggap
bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya
bangsa Eropa tidak mengakui atas peranan ahli pikir Islam yang mengantarkam kemoderenan
bangsa Barat.
Pada masa ini Scholastik Kristen, kekuasaan agama masih begitu berpengaruh terhadap
perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya tren perbudakan
membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang berada di gereja saja, karena
mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan urusan melayani orang lain, daripada
memikirkan hal- hal yang tidak mengenyangkan seperti filsafat. Pada masa inilah
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan sangat buruk.Karena pihak gereja membatasi dan
melarang para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan dan filsafat tidak berkemban g
Renaisans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang seni lukis, patung,
arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman renaisans terkenal
dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir.
Pada zaman ini, manusia mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan
diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membatasi manusia dalam
mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan. Proses melahirkan kembali ini
terjadi pada abad ke-15 dan 16. Dan, yang melahirkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi
kuno ini adalah orang-orang yang biasa disebut kaum humanis.
Renainssans dianggap sebagai masa peralihan dari Abad Pertengahan ke zaman Modern.
Dengan demikian, ia memiliki unsur-unsur abad pertengahan dan modern, unsur-unsur
keagamaan dan profance, otoriter dan individualistis. Tetapi ini semua tak berarti pengingkaran
bahwa Renaisans umumnya dianggap sebagai suatu titik peralihan di dalam sejaeah
kebudayaan barat.
Pada saat ini manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu terlihat secara nyata
dalam karya-karya seniman zaman renaisans seperti Donatello, Botticelli, Michelangelo (1475-
1564), Raphael (1483-1520, Perugino (1446-1526, dan Leonardo da Vinci (1452-1592).
Sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan terdapat beberapa tokoh hebat antara lain
Nicolaus Copernicus (1478-1543), Andreas Vasalius (1514-1564), Galileo Galilei (1546-1642),
Johannes Kepler (1571-1642), dan Francis Bacon (1561-1632).
Bangsawan Inggris yang meletakkan dasar filosofis untuk perkembangan dalam bidang ilmu
pengetahuan dengan mengarang suatu maha karya yang bermaksud menggantikan teori
Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam bukunya Novum Organon.
Setelah zaman renaisans yaitu zaman pencerahan atau zaman modern. Zaman Pencerahan
(Inggris: Enlightenment) berlangsung dari abad ke-17 hingga ke-20 M. Di zaman ini terdapat
peristiwa penting, yaitu revolusi di Inggris dan Perancis. Orang-orang yang hidup di zaman ini
memiliki keyakinan bahwa mereka mempunyai masa depan yang cerah dan bercahaya berkat
rasio mereka sendiri.
Sebelumnya, orang lebih suka berpaut pada otoritas lain di luar dirinya, seperti otoritas gereja,
kitab suci, para ahli, dan negara. Oleh karena itu, semboyan zaman pencerahan adalah Sapere
aude (beranilah berpikir sendiri).
Dengan semboyan itu, manusia di zaman pencerahan semakin bersemangat untuk menemukan
hal-hal baru. Mereka memanfaatkan akal mereka semaksimal mungkin untuk menggapai
perubahan, kemajuan, pertumbuhan, pembangunan, peradaban, reformasi, bahkan revolusi.
C. FILSAFAT RASIONALISME
.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Istilah “filsafat” ini sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani, yakni “philosophia”, yang
mana merupakan gabungan dari kata “philo” dan “sophia”. Philo berarti ‘cinta dalam arti yang
luas’, sementara sophia berarti ‘kebijakan atau pandai’. Jadi, dapat disebut bahwa filsafat ini
adalah keinginan untuk mencapai cita pada kebijakan.
Istilah "rasionalisme" merupakan turunan kata berbahasa latin yaitu ratio yang berarti
akal. Dalam artian ini, rasionalisme berarti cara berpikir yang mengutamakan pemakaian akal
manusia. Akal dijadikan sebagai alat yang mutlak digunakan dalam mengetahui segala sesuatu.
Dalam terminologi rasionalisme, segala sesuatu yang tidak rasional harus ditiadakan dari
pengetahuan.
Adapun tokoh-tokoh filsafat rasionalisme,yaitu:
1.René Descartes
2.Baruch De Spinoza
3.Gottfried Leibniz
4.Christian Wolff