Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat (dari

Yunani Kuno hingga Modern)


Kebudayaan manusia dewasa ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
teramat cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tidak bisa dilepaskan dari peran dan
pengaruh filsafat. Kelahiran filsafat mempunyai peran penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
pada saat ini. Sejarah kelahiran filsafat sangatlah perlu untuk dikaji, agar semua orang bisa tahu
bagaimana pengaruh filsafat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

Zaman Yunani Kuno (6 SM- 6 M)

Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang ditandai oleh  runtuhnya mite-mite
dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran setiap gejala alam. Filsafat Yunani
yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang kejadian dan asal usul alam semesta, dan
itu berarti dimulainya tahap rasionalisasi pemikiran manusia tentang alam semesta. Cara berpikir
ini berlangsung sampai abad ke-6 SM. Sedangkan sejak abad ke-6 SM orang mulai mencari
jawaban rasional tentang asal usul dan kejadian alam semesta.  

Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian karena pada
periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-pertanyaan
tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan mitos
belaka.  Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta yang sifatnya mutlak, yang berada
di belakang segala sesuatu yang serba berubah. 
Filosof yang mengembangkan filasfat pada zaman Yunani yang begitu ramai dipersoalkan
sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan Socrates dengan
mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa berfilsafat artinya mencari
kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat dimengerti bahwa mencari kebenaran
itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu dialog.   

Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384 SM-322 SM).
Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab objek yang
diselidiki. Kekurangan utama para filosof sebelumnya adalah mereka tidak memeriksa semua
penyebabnya.
Zaman Pertengahan (6 M- 16 M)

Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat tidak
berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi para
filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang, karena
semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila terdapat
pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof tersebut
dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada hukuman mati. 

Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode yaitu: periode
Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
Pada periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya Aristoteles.
Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat yang belum mengenal filsafat
Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain (Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-
Ghazali, dan lain-lain.

Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof Eropa yang menganggap
bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya
bangsa Eropa tidak mengakui atas peranan ahli pikir Islam yang mengantarkam kemoderenan
bangsa Barat.

Pada masa ini Scholastik Kristen, kekuasaan agama masih begitu berpengaruh terhadap
perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya tren perbudakan
membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang berada di gereja saja, karena
mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan urusan melayani orang lain, daripada
memikirkan hal- hal yang tidak mengenyangkan seperti filsafat. Pada masa inilah perkembangan
filsafat dan ilmu pengetahuan sangat buruk.Karena pihak gereja membatasi dan melarang para
filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan dan filsafat tidak berkembang.
Zaman Renaisans (14 M-16 M)

Renaisans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang seni lukis, patung,
arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman renaisans terkenal
dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir.        

Pada zaman ini, manusia mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan
diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membatasi manusia dalam
mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan.  Proses melahirkan kembali ini terjadi
pada abad ke-15 dan 16. Dan, yang melahirkan kembali kebudayaan Yunani dan Romawi kuno
ini adalah orang-orang yang biasa disebut kaum humanis.  

Renainssans dianggap sebagai masa peralihan dari Abad Pertengahan ke zaman Modern. Dengan
demikian, ia memiliki unsur-unsur abad pertengahan dan modern, unsur-unsur keagamaan dan
profance, otoriter dan individualistis. Tetapi ini semua tak berarti pengingkaran bahwa Renaisans
umumnya dianggap sebagai suatu titik peralihan di dalam sejaeah kebudayaan barat.
Pada saat ini manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu terlihat secara nyata dalam
karya-karya seniman zaman renaisans seperti Donatello, Botticelli, Michelangelo (1475-1564),
Raphael (1483-1520, Perugino (1446-1526, dan Leonardo da Vinci (1452-1592). Sedangkan
dalam bidang ilmu pengetahuan terdapat beberapa tokoh hebat antara lain Nicolaus Copernicus
(1478-1543), Andreas Vasalius (1514-1564), Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler
(1571-1642), dan Francis Bacon (1561-1632). 

Bangsawan Inggris yang meletakkan dasar filosofis untuk perkembangan dalam bidang ilmu
pengetahuan dengan mengarang suatu maha karya yang bermaksud menggantikan teori
Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam bukunya Novum Organon.
Zaman Modern (17 M- 20 M)

Setelah zaman renaisans yaitu zaman pencerahan atau zaman modern. Zaman Pencerahan
(Inggris: Enlightenment) berlangsung dari abad ke-17 hingga ke-20 M. Di zaman ini terdapat
peristiwa penting, yaitu revolusi di Inggris dan Perancis. Orang-orang yang hidup di zaman ini
memiliki keyakinan bahwa mereka mempunyai masa depan yang cerah dan bercahaya berkat
rasio mereka sendiri. 

Sebelumnya, orang lebih suka berpaut pada otoritas lain di luar dirinya, seperti otoritas gereja,
kitab suci, para ahli, dan negara. Oleh karena itu, semboyan zaman pencerahan adalah Sapere
aude (beranilah berpikir sendiri).  

Dengan semboyan itu, manusia di zaman pencerahan semakin bersemangat untuk menemukan
hal-hal baru. Mereka memanfaatkan akal mereka semaksimal mungkin untuk menggapai
perubahan, kemajuan, pertumbuhan, pembangunan, peradaban, reformasi, bahkan revolusi. 

(A.M)
Redaksi Darus.id June 27, 2020

Anda mungkin juga menyukai