Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT PATRISTIK DAN SKOLASTIK

Dosen Pengampu : Heni Indrayani,MA


FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN

Filsafat abad pertengahan ini juga memiliki sejarah yang panjang sehingga
dibutuhkan penjelasan tersendiri akan pembagian 2 masa tersebut.Maka PPT
ini akan membahas tentang filsafat pada masa Patristik dan Skolastik pada
masa itu.Ciri-ciri Pemikiran Filsafat Barat Abad Pertengahan antara lain :

• Cara berpikir atau berfilsafatnya ditentukan dan dipimpin


oleh negara.
• Berdasarkan ajaran Aristoteles
• Hasil pemikirannya banyak dihasilkan oleh Agustinus
• Perkembangan ilmu pengetahuan terhambat, karena dibatasi oleh gereja.
1.FILSAFAT PATRISTIK (100-700 M)

Patristik berasal dari kata latin patres yang berarti bapa-bapa gereja, ialah
ahli-ahli agama Kristen pada abad permulaan agam Kristen.Didunia barat
agama katolik mulai tersebar dengan ajaranya tentang Tuhan, manusia dan
etikanya. Untuk mempertahankan dan menyebarkanya maka mereka
menggunakan filsafat yunani dan memperkembangkanya lebih
lanjut,khususnya mengenai soal-soal tentang kebebasan manusia, kepribadian,
kesusilaan, sifat tuhan. Yang terkenal Tertulianus (160-222), Origenes (185-
254), Agustinus (354-430), yang sangat besar pengaruhnya. Zaman ini muncul
pada abad ke-2 sampai abad ke-7, dicirikan dengan usaha keras para Bapa
Periode ini mengalami dua tahap, yaitu:

A.Permulaan agama kristen. Setelah mengalami berbagai kesukaran terutama


mengenai filsafat yunani, maka agama Kristen memantapkan diri. Keluar
memperkuat gereja dan ke dalam menetapkan dogma-dogma.

B. Filsafat Agustinus yang merupakan seorang ahli filsafat yang terkenal pada
masa patristik. Agustinus melihat dogma-dogma sebagai suatu keseluruhan.
Tokoh-tokoh filsafat di masa ini antara lain:
• Justinus Martir
• Irenaeus
• Klemens
• Origenes
• Gregorius
• Nissa
• Tertullianus
• Diosios Arepagos
• Au-relius Augustinus.
2.FILSAFAT SKOLASTIK {800-1800 M}

Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti
sekolah. Atau dari kata schuler yang mempunyai arti kurang lebih sama yaitu
ajaran atau sekolahan. Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan
sekolah. Nama skolastik menunjuk besarnya peranan sekolah-sekolah dan
biara-biara dalam pengembangan pemikiran-pemikiran filsafat. Masa skolastik
dimulai setelah filsafat mulai mengalami masa kemandegan karena kerusuhan
dan kesulitan politik pada abad VI dan VII yang dialami oleh bangsa romawi.
Karena itulah kekaisaran romawi menjadi runtuh begitu pula dengan
peradabannya.
• A.Masa Awal Skolastik Barat
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat patristik mulai
merosot, terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan abad kacau.
disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap Romawi sehingga kerajaan
Romawi beserta peradabannya ikut runtuh yang telah dibangun selama
berabad-abad. Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah
Karel Agung (742–814 M) memberikan suasana ketenangan dalam bidang
politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termasuk kehidupan manusia serta
pemikiran filsafat menampakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah
yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan. Pada mulanya skolastik ini
timbul pertama kalinya di biara Italia selatan dan pada akhirnya sampai
berpengaruh ke Jerman dan Belanda. Kurikulum pengajaranya meliputi studi
duniawi, tata bahasa, retorika, dialektika, ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu
perbintangan dan musik.
Tak banyak yang bisa dijelaskan di masa ini karena
banyaknya kericuhan. Tapi ada beberapa tokoh yang harus
diperhatikan yang mempengaruhi filsafat skolastik di masa
ini,yaitu :
• Augustinus (354-430 M)
• Boethius (480-524 M)
• Kaisar Karel Agung (742-814 M)
• Santo Anselmus (1033-1109 M)
• Peter Abelardus (1079-1142 M)
B.Masa Puncak Filsafat Skolastik Barat
Abad ke 13 dianggap sebagai zaman kejayaan filsafat dan teologi skolastik. Pada abad 13
ini menghasilkan beberapa sintesa filosofis yang sangat mencolok. Perkembangan ini
dimungkinkan karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:
1.Hubungan dengan Bangsa Arab Mulai abad ke-12 ada hubungan-hubungan baru dengan
dunia pemikiran Yunani dan dunia pemikiran Arab
2.Timbulnya Universitas-universitas Karena semakin majunya sekolah-sekolah di Eropa.
3.Timbulnya Ordo-ordo Baru Ordo-ordo yang muncul di zaman ini antara lain Ordo Fransiskan
dan Ordo Dominikan. Ordo-ordo ini muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu
pengetahuan, sehingga 10 menimbulkan dorongan yang kuat untukmemberikan suasana yang
semarak pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan kerohanian dimana
kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peranan di bidang filsafat dan teologi,
Beberapa tokoh yang berpengaruh di zaman ini yaitu:
1.Albertus Magnus (1193-1280 M)
2.Thomas Aquinas
3.John Duns Scotus John Duns Scotus (sekitar 1266 –
8 November 1308)
C.Masa Akhir Filsafat Skolastik Barat
Masa Skolastik akhir ditandai dengan kemalasan berpikir filsafati sehingga
menyebabkan stagnasi (kemandegan) pemikiran filsafat Skolastik Kristen. Tokoh yang terkenal
pada masa ini adalah Nicolaus Cusanus (1401-1404 M.). Dari filsafatnya ia beranggapan
bahwa Allah adalah obyek sentral bagi intuisi manusia. Karena menurutnya dengan intuisi
manusia dapat mencapai yang terhingga, obyek tertinggi filsafat, dimana tidak ada hal-hal yang
berlawanan. Dalam diri Allah semua hal yang berlawanan mencapai kesatuan. Semua makhluk
berhingga berasal dari Allah pencipta, dan segalanyaakan kembali pula pada pencipta-Nya.
Nicolaus Cusanus sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa Scholasti. Menurut
pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu : lewat indra, akal, dan intuisi. Dengan
indra kita akan mendapat pengetahuan tentang benda berjasad, yang sifatnya tak sempurna.
Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasarkan pada
sajian atau tangkapan indera. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih
tinggi sebagaiamana dijelaskan pada paragraf sebelumnya.
Pada tahap akhir masa skolastik terdapat filosof yang berbeda
pandangan dengan Thomas Aquinas, yaitu William Ockham (1285-
1349 M). Tulisan-tulisannya menyerang kekuasaan gereja dan
teologi Kristen. Karenanya, ia tidak begitu disukai dan kemudian
dipenjarakan oleh Paus. Namun, ia berhasil meloloskan diri dan
meminta suaka politik kepada Kaisar Louis IV, sehingga ia terlibat
konflik berkepanjangan dengan gereja dan negara. William Ockham
merasa membela agama dengan menceraikan ilmu dari
teologi.Tuhan harus diterima atas dasar keimanan, bukan dengan
pembuktian, karena kepercayaan teologis tidak dapat
didemonstrasikan

Anda mungkin juga menyukai