Anda di halaman 1dari 9

MAZID FIIHI HARFUN

WAHIDUN
Oleh :
Kelompok 8
1. Roza Amelia (2020304037)
2. Rena Aulia Putri Elhas (2020304041)
A. PENGERTIAN FIIL TSULATSI MAZID

Tsulasi mazid adalah kelompok fi’il atau kata kerja yang tersusun atas 3 huruf asli dan sisanya merupakan
tambahan. Oleh karenanya ia disebut mazid, artinya yang ditingkatkan, tambahan, yang lebih atau
kelebihan. Adakalanya tsulasi mazid memiliki 1 huruf, 2 huruf, sampai 3 huruf tambahan.

Dalam ilmu shorof atau tashrif wazan tsulasi mazid ada 3 bab yang secara keseluruhannya terdapat 12
wazan, dan masing-masing dari wazan tersebut nantinya disertai spesifikasi dan faedah yang berbeda-beda.
Ketiga bab yang dimaksud yaitu:

1. Tsulasi Mazid Biharfin (1 huruf).

2. Tsulasi Mazid Biharfaini (2 huruf).

3. Tsulasi Mazid Bitsalatsati Ahrufin (3 huruf).

Wazan tsulasi mazid memiliki pola yang jauh berbeda di setiap babnya. Tidak seperti wazan tsulatsi
mujarrad yang mempunyai bentuk hampir serupa. Sehingga sulit diformulasikan seperti:

ِ َ ‫س َرت‬
‫ان‬ َ ٍّ‫س ُر فَتْح‬
َ ‫ض ُّم‬
ٍّ ‫ض ٍّم َك‬ ِ َ ‫س ٍّر فَتْ َحت‬
ْ ‫ان | َك‬ ْ ‫ض ٍّم فَتْ ُح َك‬
َ ‫فَتْ ُح‬
MACAM – MACAM WAJAN TSULASI MAZID

Wazan Tsulasi Mazid

Sebuah catatan penting yang mesti diperhatikan, bahwa


mashdar fi’il tsulatsi mazid hukumnya adalah qiyasi
(menggunakan rumus baku untuk setiap babnya). Dan
tidak semua jenis kata kerja tsulasi mujarrod bisa
diikutkan wazan tsulasi mazid dengan menganut secara
keseluruhan polanya.
Pada contoh tersebut, kiranya untuk lafadz “alima-ya’lamu“
Hanya memiliki dua wazan tsulasi mazid saja, yaitu “allama-
contoh fi’il tsulatsi mazid : yu’allimu” dan “ta’allama- yata’allamu” Ini merupakan contoh
fi’il tsulatsi mazid yang umum berlaku di tengah masyarakat
Arab. Sekarang bandingkan dengan contoh berikut:
َ | ‫ يَ ْعلَ ُم‬- ‫ع ِل َم‬
‫ يَتَعَلَّ ُم‬- ‫ يُعَ ِل ُم | تَعَلَّ َم‬- ‫علَّ َم‬ َ
| ‫سلَّ ُم‬
َ َ‫ يَت‬- ‫سلَّ َم‬ ْ ُ‫ ي‬- ‫سلَ َم‬
َ َ‫س ِل ُم | ت‬ َ ُ‫ ي‬- ‫سالَ َم‬
ْ َٔ‫سا ِل ُم | ا‬ َ ُ‫ ي‬- ‫سلَّ َم‬
َ | ‫س ِل ُم‬ َ | ‫سلَ ُم‬ْ َ‫ ي‬- ‫س ِل َم‬
َ
Alima-ya’lamu | Allama- ‫س ِل ُم‬ ْ َ‫ ي‬- ‫سلَ َم‬
ْ َ‫ست‬ ْ َ‫ست‬ْ ‫ِٕا‬
yu’allimu | Ta’allama-
yata’allamu

Dari contoh di atas bisa kita lihat bahwa wazan tsulasi mazid untuk fi’il “salima-
yaslamu” lebih banyak polanya di masyarakat Arab dibandingkan dengan fi’il
sebelumnya. Kendati demikian, bukan berarti fi’il “tsulasi alima” tidak bisa mengikuti
selain kedua wazan tsulasi mazid di atas.

Pada dasarnya, kesamaan unsur huruf pada wazan-wazan tsulasi mazid ini
mempunyai kesamaan dalam akar makna. Contoh mudahnya adalah fi’il yang
terbentuk dari huruf asal mempunyai makna yang tidak jauh dari ilmu pengetahuan,
yakni mengetahui, mengajarkan, dan mempelajari
MACAM-MACAM WAZAN FI’IL TSULASI MAZID BIHARFIN

Tsulatsi Mazid Biharfin (1 Huruf)

Tsulatsi mazid biharfin adalah setiap kalimat atau kata yang tersusun dari 3 huruf
asli dengan satu huruf ziyadah (tambahan). Kelompok tsulasi mazid biharfin ini juga
bisa disebut fi’il ruba’i, karena total hurufnya ada empat, yang memiliki tiga pola
wazan, yaitu:

1. Af’ala-yuf’ilu
2. Fä’ala-yufä’ilu
3. Faa’ala-yufaa’ilu
1. Af’ala-yuf’ilu 2. Fä’ala-yufä’ilu

Bab awal fi’il ruba’i yaitu wazan Af’ala-yuf’ilu Tandanya adalah Ini merupakan bab kedua fi’il tsulasi mazid biharfin,
huruf zaidah (tambahan) berupa hamzah berharokat fathah di yaitu wazan “fä’ala-yufä’ilu” Ciri-cirinya adalah
awal kalimahnya. Wazan tsulasi mazid biharfin ini umumnya tambahan huruf sejenis di antara fa’ fi’il dan ain fi’il.
memiliki faedah ta’diyah. Artinya merubah fi’il yang semula Kebanyakan fi’il yang mengikuti wazan ini
lazim (tidak memerlukan ma’mul manshub) menjadi muta’addi mempunyai faedah taktsir menunjukkan suatu
(membutuhkan ma’mul manshub). perbuatan yang berulang-ulang). Contohnya kata
Misalnya kata kerja “karuma-yakrumu” mulia, ketika diikutkan “qaththa’a-yuqaththi’u” memotong-motong), berasal
wazan “af’ala-yuf’ilu” menjadi akroma-yukrimu (memuliakan). dari fi’il “qatha’a-yaqtha’u” memotong. Selain itu,
Namun ada juga beberapa fi’il tsulatsi mujarrad biharfin yang bab 2 wazan tsulatsi mazid biharfin ini juga ada yang
berlaku lazim (tidak butuh ma’mul manshub), seperti berfaedah ta’diyah. Seperti fi’il “fariha-yafrahu”
“ashbaha-yushbihu” terjaga di waktu pagi “yufarrihu-farra”

3. Faa’ala-yufaa’ilu

Bab terakhir dari fi’il ruba’i atau tsulatsi mazid biharfin adalah wazan “faa’ala-
yufaa’ilu” Setiap kata yang mengikuti wazan ini ditandai dengan alif zaidah
(tambahan) yang terletak setelah fa’ fi’il. Umumnya berfaedah musyarakah saling
melakukan perbuatan. “yaqtulu-qatala” kata Seperti menghabisi, setelah
ditambahkan huruf alif di antara fa’ fi’il dan ain fi’il menjadi “qaatala-yuqaatilu”
saling menghabisi.
Contoh Fi'il Tsulatsi Mazid biharfin
Contoh kalimat Fi’il Tsulatsi Mazid Biharfin:

1. Kalimat dari fi’il َ‫أَ ْنزَ َل‬

‫اء‬ َّ ‫ّٰللاُ ا ْل َم َط َر ِم َن ال‬


ِ ‫س َم‬ ‫أَ ْن َز َل ه‬
Allah menurunkan hujan dari langit

2. Kalimat dari fi’il ‫علَّ ََم‬


َ

‫ان َما لَم َي ْع َل ْم‬


َ ‫س‬َ ‫اال ْن‬
ِٕ ‫علَّ َم‬
َ
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya
‫شكرا‬

Anda mungkin juga menyukai